• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PRAKTEK PEMBERIAN BONUS GIRO WADI AH DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG SEMARANG. 1. Sejarah Berdirinya Bank Syari'ah Mandiri (BSM)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III PRAKTEK PEMBERIAN BONUS GIRO WADI AH DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG SEMARANG. 1. Sejarah Berdirinya Bank Syari'ah Mandiri (BSM)"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

PRAKTEK PEMBERIAN BONUS GIRO WADI’AH DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG SEMARANG

A. Gambaran Umum Bank Syari'ah Mandiri (BSM) 1. Sejarah Berdirinya Bank Syari'ah Mandiri (BSM)

Krisis moneter dan ekonomi sejak Juli 1997, yang disusul dengan krisis politik nasional telah membawa dampak besar dalam perekonomian nasional. Krisis tersebut telah mengakibatkan perbankan Indonesia yang didominasi oleh bank-bank konvensional mengalami kesulitan yang sangat parah. Keadaan tersebut menyebabkan pemerintah Indonesia terpaksa mengambil tindakan untuk merestrukturisasi dan merekapitulasi sebagian bank-bank di Indonesia.

Lahirnya Undang-Undang No.10 tahun 1998, tentang perubahan atas undang-undang No. 7 tahun 1992 tentang perbankan. Pada bulan November 1998 telah memberi peluang yang sangat baik bagi tumbuhnya bank-bank syari'ah di Indonesia. Undang-undang tersebut memungkinkan bank beroperasi sepenuhnya secara syari'ah atau dengan membuka cabang khusus syari'ah.

PT. Bank Susila Bakti (BSB) yang dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Pagawai (YKP) PT. Bank Dagang Negara dan PT. Mahkota Prestasi berupaya keluar dari krisis 1997-1999 dengan berbagai cara. Mulai dari langkah-langkah menuju merger sampai pada akhirnya memilih konversi menjadi bank syari'ah dengan suntikan modal dari pemilik.

(2)

Dengan terjadinya merger empat bank (Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim dan Bapindo) ke dalam PT. Bank Mandiri (Persero) pada tanggal 31 Juli 1999, rencana perubahan PT. Bank Susila Bakti (BSB) menjadi bank syari'ah (dengan nama Bank Syari'ah Sakinah diambil alih oleh PT. Bank Mandiri (Persero).

PT. Bank Mandiri (Persero) selaku pemilik baru mendukung sepenuhnya dan melanjutkan rencana perubahan PT. Bank Susila Bakti menjadi bank syari'ah, sejalan dengan keinginan PT. Bank Mandiri untuk membawahi unit syari'ah. Langkah awal dengan merubah Anggaran Dasar tentang nama PT. Bank Susila Bakti menjadi PT. Bank Syari'ah Sakinah berdasarkan Akta Notaris, Ny. Machrani M.S. S.H., No. 29 pada tanggal 9 Mei 1999, kemudian melalui Akta No. 23 tanggal 8 September 1999, Notaris Sutjipto, SH., nama PT. Bank Syari'ah Sakinah Mandiri di ubah menjadi PT. Bank Syari’ah Mandiri.

Pada tanggal 25 Oktober 1999, Bank Indonesia melalui Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 1/24/KEP.BI/1999 telah memberikan ijin perubahan kegiatan usaha konvensional menjadi usaha berdasarkan prinsip syari'ah kepada PT. Bank Susila Bakti. Selanjutnya dengan Surat Keputusan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No. 1/1/KEP.DGS/1999 tanggal 25 Oktober 1999, Bank Susila Bakti menjadi PT. Bank Syari'ah Mandiri.

Senin tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1 November 1999 merupakan hari pertama beroperasinya PT. Bank Syari'ah Mandiri.

(3)

Kelahiran PT. Bank Syari'ah Mandiri merupakan buah usaha bersama dari para perintis bank syari'ah di PT Bank Susila Bakti dan manajemen PT. Bank Mandiri yang memandang pentingnya kehadiran bank syari'ah di lingkungan PT. Bank Mandiri (Persero).

PT. Bank Syari'ah Mandiri hadir sebagai bank yang mengkombinasikan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani yang melandasi operasi harmoni antara idealisme usaha dan nilai-nilai rohani inilah yang menjadi salah satu keunggulan PT. Bank Syari'ah Mandiri sebagai alternatif jasa perbankan di Indonesia.1

Dengan melihat pentingnya kehadiran bank syari'ah, PT. Bank Syari'ah Mandiri membuka kantor-kantor cabang di berbagai daerah yang pastinya mempunyai potensi bisnis, salah satunya di kota Semarang. Maka pada tanggal 5 September 2003 dibukalah kantor Bank Syari'ah Mandiri untuk cabang Semarang di Jl. Gajah Mada No. 184 Semarang, telp. (024) 8441242, 8441243, 8413835, 8413839, fax. (024) 8317994, sebelah utara Simpang Lima. Dengan nasabah penghimpun dana sebanyak 1350 orang dan nasabah pembiayaan sebanyak 75 orang. Sehingga asset yang dimiliki PT. Bank Syari'ah Mandiri sekarang sebanyak Rp. 73.000.000.000,-.2

1 Diambil dari Bank Syari'ah Mandiri Laporan Tahunan 2003 Annual Report.

2 Hasil wawancara penulis dengan Ahmad Nurdis selaku pengawas Intern BSM Cab.

(4)

2. Visi, Misi dan Budaya Perusahaan

Dalam menjalankan usaha setiap perusahaan mempunyai visi, misi dan budaya yang selalu dipakai dalam menjalakankan aktivitasnya sehari-hari, begitu juga dengan Bank Syari'ah Mandiri.

a. Visi Bank Syari'ah Mandiri adalah "menjadi bank syari'ah terpercaya pilihan mitra usaha" mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat sebaik-baiknya dan mampu bersaing dengan bank-bank yang ada.

b. Adapun misi Bank Syari'ah Mandiri ialah:

- Menciptakan suasana pasar perbankan syari'ah agar dapat berkembang dengan mendorong terciptanya syarikat dagang yang terkoordinasi dengan baik.

- Menciptakan pertumbuhan dan keuntungan yang berkesinambungan melalui sinergi dengan mitra strategis agar menjadi bank syari'ah terkemuka di Indonesia yang mampu meningkatkan nilai bagi para pemegang saham dan memberikan kemaslahatan bagi masyarkat luas.

- Mempekerjakan pegawai yang profesional dan sepenuhnya mengerti operasional perbankan syari'ah.

- Menunjukkan komitmen terhadap standar kerja operasional perbankan dengan pemanfaatan teknologi mutakhir, serta memegang teguh prinsip keadilan, keterbukaan dan kehati-hatian.

(5)

- Mengutamakan mobilisasi pendanaan dari golongan masyarakat menengah dan ritel, memperbesar portofolio pembiayaan untuk usaha skala menengah dan kecil, serta mendorong terwujudnya manajemen zakat, infaq dan shadaqah yang lebih efektif sebagai cermin kepedulian sosial.

- Meningkatkan permodalan sendiri dengan mengundang perbankan lain, segenap lapisan masyarakat dan investor asing.

c. Budaya persahaan yang dipakai Bank Syari'ah Mandiri, yaitu: - Siddiq (Integritas)

Menjaga Martabat dengan Integritas. Awali dengan niat dan

hati tulus, berpikir jernih, bicara benar, sikap terpuji dan perilaku teladan.

- Istiqamah (Konsistensi)

Konsistensi adalah Kunci Menuju Sukses. Pegang teguh

komitmen, bersikap optimis, pantang menyerah, sabar dan percaya diri.

- Fathanah (Profesional)

Profesional adalah Gaya Kerja Kami. Semangat belajar

berkelanjutan, cerdas, inovatif, terampil dan adil. - Amanah (Tanggung jawab)

Terpercaya karena Penuh Tanggung Jawab. Menjadi

(6)

- Tabligh (Kepemimpinan)

Kepemimpinan Berlandaskan Kasih Sayang. Selalu transparan,

membimbing, komunikatif dan memberdayakan.

3. Profil Perusahaan

Nama : PT. Bank Syari'ah Mandiri Alamat : Bank Syari'ah Mandiri

Jl. MH Thamrin No. 5 Jakarta 10340, Indonesia. Telepon / Faksimili : (62-21) 2300509 (hunting) / (62-21) 2303747 Hompage : www.syari'ahmandiri.co.id

Tanggal Berdiri : 25 Oktober 1999 Tanggal Beroperasi : 1 November 1999 Jenis Usaha : Perbankan

Modal Dasar : Rp. 1.000.000.000,- Modal Disetor : Rp. 358.372.565.000,-

Jumlah Kantor Cabang: 41 Kantor Cabang, 14 Kantor Cabang Pembantu dan 43 Kantor Kas

Jumlah ATM : 33 ATM sendiri, 2.100 ATM – Kerjasama dengan ATM Mandiri

4. Struktur Organisasi

Adapun bagan organisasi Bank Syari'ah Mandiri kantor cabang yang berada di Semarang ialah:3

Kepala Cabang : M.S. Adji Pamungkas

(7)

Manajer Operasi : Ucok Mulyadi Pengawas Intern : Ahmad Nuruddin Customer Service : Winda Anggraeni Marketing Officer : Suyadi

Marketing Officer : B.T Pitayamingsih Analis Officer : Agung Widodo Pelaksana Adm. Pembiayaan : Yuane Setyo P. Pelaksana Operasi : M. Arfan Pelaksana SDI dan Umum : Rahmat Eko S. Teller : Erning Tri I.

Teller : Wayah D.

B. Produk-Produk Bank Syari'ah Mandiri Cabang Semarang

Dari tahun 2003 sampai 2005 ini Bank Syari'ah Mandiri telah mengeluarkan berbagai macam produk yang telah dipasarkan yang meliputi produk jasa-jasa layanan maupun pembiayaan. Adapun produk jasa layanan tersebut adalah:4

1. Pembiayaan

a. Modal (Mudharabah)

Adalah pembiayaan secara total atau 100 % (seratur persen) dari kebutuhan modal nasabah yang diberikan oleh bank kepada nasabah. Keuntungan dari usaha ini dibagi sesuai nisbah yang telah disepakati.

(8)

b. Jual Beli (Murabahah)

Adalah akad jual beli atas barang tertentu dimana penjual menyebutkan harga pembelian barang kepada pembeli kemudian ia mensyaratkan atasnya laba atau keuntungan dalam jumlah tertentu. c. Bersama (Musyarakah)

Adalah akad kerjasama anatara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu, dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana dan (skill) dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan resiko akan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan diawal.

d. Pertanian (Salam)

Adalah jual beli yang dilakukan dimana pembeli memberikan uang terlebih dahulu terhadap barang yang telah disebutkan spesifikasinya dan penyerahan barang dilakukan kemudian yang biasanya digunkan untuk produk pertanian yang berjangka pendek.

e. Gadai (Ar-Rahn)

Adalah produk yang disediakan oleh BSM kepada nasabah dengan bentuk menerima gadai barang berharga yang dimiliki nasabah dan dikelola dengan prinsip qordh wal ijarah.

f. Sewa

Adalah akad antara bank dengan nasabah untuk menyewa suatu barang atau obyek sewa milik bank dan bank mendapatkan imbalan jasa atau barang yang disewakan.

(9)

2. Produk-produk Pendanaan a. Giro Syari'ah Mandiri

Adalah sarana penyimpanan dana yang disedikan bagi nasabah dengan pengelolaan berdasarkan prinsip wadiah yadh dhamanah.

b. Deposito Syari'ah Mandiri

Adalah deposito berdasarkan prinsip mudharabah mutlaqah. Dengan prinsip ini deposito nasabah diperlukan sebagai investasi yakni, Bank Syari'ah Mandiri memanfaatkan secara produktif dalam bentuk pembiayaan kepada masyarakat secara profesional dan susuai dengan syari'ah. Adapaun hasil usaha dari pembiayaan dibagi sesuai porsi (nisbah) yang disepakati di awal.

c. Tabungan Syari'ah Mandiri

Adalah tabungan berdasarkan prinsip mudharabah al mutlaqah yang disediakan bagi nasabah dengan prinsip ini dana nasabah digunakan untuk investasi yakni dana tabungan anda dimanfaatkan secara produktif dalam bentuk pembiayaan kepada masyarakat pengusaha dan perorangan secara profesional dan memenuhi aspek syari'ah. Laba dari pembiayaan dibagi sesuai nisbah yang telah disepakati dimuka.

d. Tabungan "MABRUR"

Adalah tabungan bagi umat Islam yang berencana menuanaikan ibadah haji dan umroh, yang dikelola berdasarkan prinsip mudharabah al

mutlaqah. Tabungan jenis ini memberikan kemudahan dan manfaat

(10)

3. Jasa-jasa Layanan

Produk jasa yang dipasarkan oleh Bank Syari'ah Mandiri antara lain: SMS Banking (ijarah), Intercity Clearing (wakalah), Bill Payment (Telkom, Satelindo, IM3, Ratelindo) wakalah, Real Time Gross Sattlement (wakalah), Transfer, Kliring (wakalah), L/C (wakalah), Pajak On Line (wakalah), ATM Syari'ah Mandiri (Ijarah) dan Garansi Bank (Kafalah).

C. Pelaksanaan Pemberian Bonus Giro wadi'ah di Bank Syari'ah

Giro wadi'ah pada Bank Syari'ah Mandiri lebih dikenal dengan sebutan Giro Syari'ah Mandiri, namun pada dasarnya mempunyai arti dan maksud yang sama yaitu, sarana penyimpanan dana yang disediakan bagi nasabah dengan pengelolaan berdasarkan prinsip wadi'ah yad dhamanah. Dengan prinsip ini dana dari nasabah akan dimanfaatkan dan diinvestasikan bank secara produktif dalam bentuk pembiayaan kepada berbagai jenis usaha, dari usaha kecil dan menengah sampai tingkat korporat secara profesional tanpa melupakan prinsip syari'ah.

Penyelenggaraan giro dalam perbankan menurut syari'at Islam didasarkan pada konsep wadi'ah yad dhamanah, yakni jika seseorang menyerahkan atau menitipkan hartanya kepada orang lain untuk digunakan dalam usaha tertentu, dimana pihak yang dititipi berhak sepenuhnya atas keuntungan yang telah diperoleh, tetapi pihak yang dititipi mempunyai

(11)

tanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan dan tidak melibatkan nasabah.

Tujuan giro adalah untuk menampung dana dari masyarakat, selanjutnya bank akan menyalurkan dana tersebut untuk kegiatan-kegiatan produktif. Dengan adanya giro syari'ah mandiri, bank akan membantu kelancaran pembayaran dalam berbisnis.

Menurut undang-undang Pokok Perbankan No. 10 tahun 1998, giro adalah simpanan pihak ketiga kepada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu. Adapaun syarat-syaratnya adalah: a. Penarikan giro tidak dilakukan seperti halnya tabungan hanya

menandatangani blanko pengambilan uang yang telah disediakan oleh bank.

b. Penarikan giro dilakukan dengan menerbitkan selembar cek untuk penarikan tunai dan bilyet giro untuk pemindah-bukuan.

Fasilitas yang diberikan Bank Syari'ah Mandiri kepada nasabah giro syari'ah ini adalah: 5

a. Setiap nasabah giro memperoleh buku cek atau bilyet giro kecuali giro Bank Syari'ah Mandiri valas.

b. Pemindah-bukuan antara cabang dapat dilakukan secara On-line

c. Bagi nasabah giro perorangan akan mendapatkan Bank Syari'ah Mandiri Card sebagai sarana penarikan uang tunai di mesin ATM Bank Syari'ah Mandiri, ATM Mandiri dan ATM bersama diseluruh Indonesia.

(12)

Untuk calon nasabah giro ada beberapa persyaratan umum yang harus diketahui yaitu:

BAB I Ketentuan Umum

1. Giro ini didasarkan pada prinsip wadi’ah, yaitu titipan uang dari yang mempunyai uang disebut sebagai pemegang rekening kepada pihak yang diberi kepercayaan yang disebut sebagai bank untuk menjaga keselamatan, keamanan serta keutuhan uang pemegang rekening.

2. Bank selaku penerima titipan uang dalam melaksanakan pekerjaanya tunduk pada peraturan-peraturan dan kebiasaan yang berwenang.

3. Bank bersedia membuka rekening atas nama perseorangan atau badan hukum yang memenuhi persyaratan. Bank akan akan membukukan segala transaksi baik mengenai pengambilan atau penyetoran dan melakukan penerimaan atau pembayaran untuk kepentingan atas badan pemegang rekening.

a) Bilamana pemegang rekening mempunyai lebih dari satu rekening baik pada satu kantor cabang ataupun lebih maka hubungan hukumnya antara bank dengan pemegang rekening merupakan satu kesatuan. b) Resiko yang timbul karena mempunyai lebih dari satu rekening

menjadi tanggung jawab pemegang rekening.

4. Pengambilan uang hanya dapat menggunakan cek dan bilyet giro yang sudah disediakan oleh bank kecuali ada perjanjian lain.

5. Formulir-formulir cek dan bilyet giro yang diberikan bank semata-mata untuk digunakan yang bersangkutan.

(13)

a) Bank tidak wajib melaksanakan pembayaran pengambilan dengan menggunakan cek/bilyet giro apabila bank belummenerima surat tanda terima buku cek/bilyet giro yang sudah ditandatangani oleh pemegang rekening.

b) Pemegang rekening bertanggung jawab sepenuhnya atas segala akibat dan penyalah gunaan formulir-formulir cek dan bilyet giro yang telah diserahkan.

c) Jika formulir-formulir hilang segera memberitahukan segera kepada bank dan melaporkan kepada polisi setempat.

d) Apabila bank menerima laporan tentang hilangnya dan tidak sengaja cek/bilyet giro telah beredar maka bank mencatat hal ini tapi tidak bertanggung jawab atas pembayaranya.

e) Pengisian cek atas nama harus ditulis nama penerimanya dengan lengkap dan jelas. Segala akibat yang ditimbulkan karena penulisan nama penerima yang tidak jelas ditanggung oleh pemegang rekening. 6. Penarikan cek/bilyet giro tidak boleh melebihi dana yang tersimpan di

bank

7. Cek yang di ajukan kepada bank untuk diuangkan sebelum tanggal yang tertera diatas cek tetap akan dibayar oleh bank asalkan dana yang tersimpan mencukupi, sebaliknya untuk giro bilyet meskipun dananya mencukupi tetap akan ditolak.

8. Bank telah menyediakan formulir permintaan pengiriman uang untuk perintah pengiriman uang. Apabila pemegang rekening tidak

(14)

menggunakan formulir yang sudah disediakan oleh bank maka dianggap setuju dengan semua ketentuan dan persyaratan pengiriman uang yang berlaku di bank.

9. Bank hanya perlu mengenal tanda tangan yang tersimpan, serta ketentuan-ketentuan khusus yang telah diberitahukan.

10. Perintah-perintah kepada bank pada umunya harus secara tertulis. Resiko yang timbul karena perintah-perintah yang disampaikan dengan kawat, telex, atau telepon menjadi tanggung jawab pemegang rekening.

11. Bilamana tidak diadakan perjanjian, maka rekening ditutup tiap akhir bulan dan bank akan mengirim salinan rekening koran tiap awal bulan berikutnya.

12. Bank akan melaksanakan perintah-perintah untuk menjual dan membeli cek-cek, wesel-wesel, kupon-kupon,dan sebagainya baik dengan melakukan transaksi dengan pihak ketiga maupun dengan diri sendiri. BAB II, Surat-Surat Berharga

13. Bank akan menguangkan pada waktunya atau padasaat jatuh tempo obligasi yang dapat dilunaskan, kupon-kupon dan sebagainya yang hasilnya akan dibukukan untuk pemegang rekening.

14. Benda-benda yang ada di luar negeri disimpan dan di administrasikan atas nama bank.

(15)

BAB III, Tanggung jawab firma dan persekutuan

15. Anggota-anggota perseroan dibawah firma masing-masing secara pribadi bertanggung jawab penuh kepada bank baik karena penandatanganan oleh firma maupun oleh masing-masing anggota.

16. Pemegang rekening wajib memberitahukan secepatnya jika terjadi peribahan, baik perubahan ketentuan dalam anggaran dasar, perubahan susunan kepengurusan dan sebagainya secara tertulis.

BAB IV, Putusanya hubungan rekening

17. Hubungan rekening antara bank dan pemegang rekening dapat berakhir/putus karena hal-hal sebagai berikut:

a) Apabila dalam 6 bulan pemegang rekening menarik cek/bilyet giro kosong.

b) Tercatat dalam daftar hitam dan dikeluarkan Bank Indonesia.

c) Pemegang rekening meninggal dunia. Dalam hal ini bank berhak meminta penyerahan surat bukti sebagai ahli waris yang dengan dilengkapi: surat kematian di rumah sakit, surat pelaporan kematian dari kelurahan, kartu keluarga, KTP/akta kelahiran, dan sebagainya yang telah ditentukan oleh bank.

d) Apabila bank atau pemegang rekening atas permintaan sendiri mengakhiri rekening dengan mengindahkan jangka waktu sekurang-kurangnya 24 jam.

(16)

18. Pemegang rekening wajib mengembalikan kepada bank semua formulir-formulir cek/bilyet giro dan lain-lain yang masih ada setelah pemutusan hubungan dengan bank.

BAB V, Pemblokiran Rekening

19. Bank sewaktu-waktu berhak membekukan dana suatu rekening apabila menurut bank terjadi persengketaan perselisihan di dalam tubuh pemegang rekening.

BAB VI, Domisili

20. Bila tidak diadakan perjanjian lain, maka setiap pemegang rekening untuk semua urusan yang dijalankan di Indonesia memilih domisili pada kepaniteraan pengadilan negeri ditempat di mana rekening di selenggarakan.

BAB VII, Ketentuan-ketentuan khusus

21. Apabila cek/bilyet giro yang ditarik pemegang rekening di ajukan ke bank dan ternyata dananya tidak mencukupi maka cek/bilyet giro tersebut di tolak bank sebagai cek/bilyet giro kosong.

BAB VIII, Perubahan syarat-syarat umum

22. Bank berhak mengadakan perubahan dalam syarat-syarat umum ini.6 Adapun ketentuan teknisi giro yang berlaku dalam giro syari'ah mandiri adalah sebagai berikut:7

6 Data diambil dari Bank Syari’ah Mandiri tentang Syarat Giro tahun 2000.

7 Data diperoleh dari Blanko Permohonan Pembukuan Rekening dan melihat Brosur Giro

(17)

a. Untuk perorangan

1. Mengisi Aplikasi Permohonan Pembukuan Rekening Giro 2. Menyerahkan foto copy KTP/SIM/PASSPORT

3. Menyerahkan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) 4. Menyerahkan Surat Referensi yang bisa diperoleh dari:

- Nasabah Bank Syari'ah Mandiri

- Pejabat / Officer Bank Syari'ah Mandiri - Bank lain

5. Setoran pertama minimal Rp. 500.000,- 6. Biaya Administrasi Rp. 10.000,-

7. Biaya tutup rekening Rp. 20.000,-

8. Biaya tutup rekening karena pelanggaran Rp. 30.000,-

9. Biaya cetak warkat Cek atau Bilyet Giro Rp. 100.000,-/25 buku. b. Perusahaan atau Yayasan

1. Mengisi Aplikasi Permohonan Rekening Giro 2. Menyerahkan foto copy KTP/SIM/PASSPORT

3. Menyerahkan foto copy Akta Pendirian atau Anggaran Dasar Perusahaan secara notariel dan Akta Perubahan jika ada

4. Jika masih ada proses pengesahan Departemen Kehakiman diperlukan Akta Notaris:

- Untuk Yayasan / lembaga sosial, harus menyerahkan Akta Notaris dan foto copy susunan pengurus serta Anggaran Dasar

(18)

- Untuk Koperasi, harus menyerahkan foto copy akta pendirian secara notariel

5. Menyerahkan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) dan sejenisnya. 6. Menyerahkan tanda daftar perusahaan

7. Menyerahan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) 8. Menyerahkan Surat Referensi yang diperoleh dari:

- Nasabah Bank Syari'ah Mandiri - Pejabat/Officer Bank Syari'ah Mandiri - Bank lain

9. Setoran pertama minimal Rp. 1000.000,- 10. Biaya Administrasi Rp. 15.000,-

11. Biaya tutup rekening Rp. 20.000,-

12. Biaya tutup rekening karena pelanggaran Rp. 30.000,-

13. Biaya cetak warkat Cek atau Bilyet Giro Rp. 100.000,-/25 buku.

Dari hasil penelitian penulis, dana Giro Syari'ah Mandiri mengalami peningkatan dari tahun ke tahun sebelumnya. Dengan peningkatan ini menunjukkan minat dan kepercayaan masyarakat terhadap bank Syari'ah Mandiri. Sebagaimana terbukti dengan meningkatnya jumlah nasabah giro dari 11 orang hingga sekarang telah mencapai 32 orang khususnya Cabang Semarang.8

8 Hasil wawancara penulis dengan Ahmad Nurdin, selaku pengawas Intern pada tangga

(19)

Perkembangan Giro Syari'ah Mandiri

Tahun Nasabah Nominal Tahun 2003 Tahun 2004 11 21 57.972.887,76 1.213.062.445.07 Jumlah 32 1.271.035.332.83

Dari data di atas pertumbuhan giro Syari'ah mandiri terlihat cukup baik, di mana pada tahun 2003 yang merupakan tahun pertama Bank Mandiri Syari'ah cabang Semarang beroperasi dengan 11 nasabah giro dengan nominal Rp. 57.972.887,76 meningkat pada tahun 2004 menjadi Rp. 1.271.035.332.83 dengan nasabah 32 orang.

Berdasarkan penelitian penulis bahwa dalam produk giro syari'ah ini tidak adanya bagi hasil dari keuntungan investasi yang dilakukan oleh bank, oleh sebab itu nasabah giro di Bank Syari'ah Mandiri lebih sedikit dibandingkan dengan nasabah produk lain. Namun sebagai pengganti bagi hasil Bank Syari'ah Mandiri memberikan imbalan kepada nasabah giro yang telah mempercayakan atau menitipkan uangnya kepada Bank Syari'ah Mandiri. Imbalan yang diberikan itu berupa bonus.

Pemberian bonus giro menjadi hak sepenuhnya bank, maksudnya Bank Syari'ah Mandiri sebagai penerima titipan atau amanah mempunyai kewenangan penuh untuk memberikan bonus atau tidak. Bonus ini diberikan Bank Syari'ah Mandiri tanpa diperjanjikan atau kesepakatan diawal, jadi bisa dikatakan bonus giro syari'ah ini bersifat

(20)

balas jasa terhadap uang yang telah dititipkan nasabah setelah dikelola untuk berbagai usaha seperti untuk pembiayaan biro perjalanan haji, percetakan buku, pedagang jeruk dan lain sebagainya.9

Pemberian bonus yang dilakukan oleh Bank Syari'ah Mandiri kepada nasabah giro (giran) berupa uang yang langsung ditransferkan ke dalam rekening nasabah giro.

Untuk menghindarkan kerancuan dalam memberikan bonus, Bank Syari'ah Mandiri menetapkan nisbah sebesar 10 %, meskipun bonus ditetapkan namun tidak terdapat dalam perjanjian diawal.

Beberapa metode yang digunakan dalam penghitungan bonus giro adalah:

- Bonus giro atas dasar saldo terendah - Bonus giro atas dasar saldo rata-rata harian - Bonus giro atas dasar saldo harian

Dari ketiga metode di atas, Bank Syari'ah Mandiri dalam memberikan bonus giro menggunakan metode saldo rata-rata harian. Tehnik penghitungannya adalah

Nominal giro

_______________________________ x saldo distribusi pendapatan x nisbah Saldo rata-rata dalam bulan

(21)

Contoh:

1. Diketahui nominal giro syari'ah dalam satu bulan Rp. 10.000.000 2. Diketahui saldo rata-rata seluruh giro syari'ah mandiri dalam 1 bulan

Rp. 586.000.000

3. Diketahui saldo pendapatan distribusi Rp. 7.000.000. 4. Nisbah bonus giro syari'ah 10%

Jadi bonus yang diterima nasabah giro adalah:10 Rp. 10.000.000

________________________ x Rp 7.000.000 x 10% = Rp. 11.945,40 Rp. 586.000.000

Jadi dari contoh di atas dapat dilihat bahwa besar kecilnya keuntungan yang diperoleh nasabah tergantung pada:

- Pendapatan bank - Besarnya nisbah - Nominal nasabah giro

Faktor-faktor yang mempengaruhi bonus syari'ah mandiri adalah:11

a) Adanya nisbah

- nisbah tidak ada dalam perjanjian

- nisbah giro lebih sedikit dibandingkan dengan produk lain.

10 Ibid. 11 Ibid.

(22)

b) Bahwasanya pendapatan yang diperoleh bank dipengaruhi oleh pembiayaan. Apabila jumlah pembiayaan meningkat maka keuntungan bank juga meningkat dan berarti pendapatan juga meningkat. Hal ini berpengaruh terhadap besar kecilnya bonus yang diberikan oleh bank kepada nasabah.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil dari penelitian skripsi ini berupa syarat-syarat dan prosedur KUR tanpa jaminan yang diberikan oleh pihak Bank Rakyat Indonesia Unit Dalung kepada UMKM

Dalam hal ini, terdapat 8 (delapan) keterampilan yang dapat digunakan guru selama proses belajar-mengajar yaitu; keterampilan bertanya, keterampilan memberikan penguatan,

Prestasi akademik mahasiswa dievaluasi setiap akhir semester untuk mengetahui hasil belajar yang telah dicapai.Apabila mahasiswa tidak dapat memenuhi kriteria akademik

Jenis simulasi yang juga dapat digunakan untuk simulasi ion Ce 3+ dalam air adalah metode QMCF dengan menggunakan HFB SBKJC VDZ ECP pada tingkat teori

Variasi sudut kemiringan pada bagian depan model uji reversed Ahmed body memberikan efek pada hasil analisis komputasi pengaruh geometri muka terhadap koefisien

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis Kajian Pengaruh Iradiasi Sinar Gamma Terhadap Mortalitas Lalat Buah Dan Mutu Buah Mangga Gedong (Mangifera indica. L) Selama Penyimpanan

Skripsi dengan judul “Pengaruh Giro Wadi’ah, Tabungan Wadi’ah dan Tabungan Mudharabah terhadap Profitabilitas PT Bank Muamalat Indonesia Tahun 2005 - 2014”

Pada tabel 3 tampak bahwa jumlah konidia yang menempel pada imago hama terinfeksi dengan jumlah terbanyak , diperoleh dari perlakuan, WB + Alkilarilpoliglikol 400 g/l dan