• Tidak ada hasil yang ditemukan

Psikologi Dunia Kerja Kerja, Sifat Dasar, dan Motivasinya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Psikologi Dunia Kerja Kerja, Sifat Dasar, dan Motivasinya"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

Kerja, Sifat Dasar, dan Motivasinya

Dinnul Alfian Akbar, SE, M.Si

Psikologi Dunia Kerja

(2)

Kerja

•Pengertian

¾Adalah sejumlah aktivitas fisik dan mental yang dilakukan seseorang untuk mengerjakan suatu pekerjaan.

¾Merupakan aktivitas dasar, dan dijadikan bagian esensial dari kehidupan manusia. Sebagai

aktivitas sosial, kerja dapat memberikan

kesenangan dan arti tersendiri bagi kehidupan

(3)

Kerja

•Visi Modern Terhadap Kerja

¾Kerja merupakan aktivitas dasar dan dijadikan bagian esensial dari kehidupan manusia.

¾Kerja merupakan status, dan mengikat

seseorang pada individu lain dan masyarakat

¾Umumnya pria dan wanita menyukai pekerjaan

¾Insentif kerja banyak sekali bentuknya.

(4)

Kerja

•Dua Fungsi Pokok Bekerja di Perusahaan

¾Memproduksi barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat

¾Mengikat individu pada pola interrelasi

kemanusian dalam satu sektor masyarakat

(perusahaan, pabrik, industri, organisasi, lembaga,

dan lain-lain)

(5)

Nilai Kerja

•Tujuan Orang Bekerja

¾Bekerja untuk mempertahankan eksistensi hidup manusia.

¾Bekerja untuk memperoleh status masyarakat ; bekerja lebih terhormat daripada menganggur (menganggur dianggap sebagai kerugian dan kenistaan)

¾Bekerja agar dapat dapat diterima/berfungsi

dalam lingkungan sosial; karena pengangguran

akan tersisih dalam masyarakat

(6)

Motivasi Sebagai Dasar Bekerja

•Motivasi seseorang dalam bekerja tidak hanya berwujud kebutuhan ekonomi,

tetapi juga kebutuhan psikis untuk aktif berbuat.

¾Dalam kaitan ini: ganjaran yang paling manis dalam bekerja adalah nilai sosial dalam bentuk pengakuan, penghargaan, respek, dan

kekaguman dari orang lain.

(7)

Motivasi Sebagai Dasar Bekerja

•Tidak selamanya motif uang menjadi motif primer bagi pekerja. karena

banyak pekerja yang mendapatkan bayaran lebih tinggi di tempat baru,

namun lebih memilih kembali di tempat lama walaupun gajinya lebih rendah.

¾Karena: “kebanggaan, kecintaan, interest, dan

bakat yang besar terhadap pekerjaan menjadi

motif yang kuat untuk menyukai pekerjaan

(8)

Proses Motivasi

(9)

Teori-teori Motivasi

• Teori Motivasi Maslow

KEBUTUHAN FISIOLOGI KEBUTUHAN KEAMANAN

KEBUTUHAN SOSIAL KEBUTUHAN HARGA

DIRI

KEBUTUHAN AKTUALISASI DIRI

(10)

Teori-teori Motivasi

• Teori Motivasi Alderfer (ERG)

¾Dibagi menjadi tiga kelompok

• Kebutuhan eksistensi, menyangkut kebutuhan material yang harus ada.

• Kebutuhan ketergantungan (relatedness), kebutuhan untuk mempertahankan hubungan interpersonal

• Kebutuhan perkembangan (growth), yaitu kebutuhan untuk perkembangan personal/diri

(11)

Teori-teori Motivasi

• Teori Motivasi McClelland

¾Kebutuhan berprestasi, yaitu kebutuhan untuk melakukn sesuatu yang lebih baik dan lebih efisien dari sebelumnya

¾Kebutuhan akan kekuasaan, yaitu kebutuhan untuk mempengaruhi, mengendalikan, dan menguasai orang lain

¾Kebutuhan berafiliasi, yaitu kebutuhan untuk

diterima dan disukai oleh orang lain

(12)

Teori-teori Motivasi

• Teori Penguatan

¾Ide bahwa tingkah laku dengan konsekuensi positif cenderung untuk diulang, sementara tingkah laku dengan konsekuensi negatif cenderung untuk tidak diulang.

¾Penguat-penguat—setiap akibat yang langsung mengikuti suatu tanggapan yang meningkatkan kemungkinan

bahwa perilaku tersebut akan diulang.

• Penguatan positif akan dipilih untuk mempengaruhi perilaku kinerja.

(13)

Teori-teori Motivasi

• Teori Kesetaraan—keadilan

¾Teori yang menekankan peran yang dimainkan oleh keyakinan seseorang akan keadilan dan

kejujuran dari penghargaan dan hukuman dalam

menentukan prestasi dari kepuasan kerjanya.

(14)

Teori-teori Motivasi

• Teori Kesetaraan—keadilan

¾Karyawan memperbandingkan rasio input-hasil pekerjaannya dengan rasio orang lain yang

relevan yang kemudian mengkoreksi setiap kesetidak-setaraan

.

• Jika rasio sama dengan rasio orang lain—setara.

• Jika rasio tidak sama, maka timbulah ketidaksetaraan—

sehingga mereka menganggap dirinya kurang dihargai

(15)

Lingkungan Kerja

• Pengertian

¾Lingkungan kerja merupakan aspek yang penting dalam bekerja, yang terdiri dari kondisi-kondisi fisik dan kondisi psikologis.

• Kondisi fisik/material dalam lingkungan kerja belum tentu atau sedikit sekali pengaruhnya terhadap pembentukan/peningkatan moral kerja yang baik.

¾Kondisi fisik yang baik belum tentu dapat menumbuhkan moral kerja yang tinggi.

¾Sebaliknya kondisi fisik yg buruk kadang-kadang dapat menumbuhkan moral yang baik.

(16)

Unsur Emosi Dalam Pembentukan Sikap

•Unsur perasaan/emosi besar sekali peranannya dalam menentukan sikap buruh/pekerja

¾Cara yang supel dan simpatik dari manajer

dengan argumentasi yang wajar dan konsultasi,

segala sesuatu bisa diterima secara emosional

dan rasional oleh para buruh/pekerja.

(17)

Unsur Emosi Dalam Pembentukan Sikap

•Seringkali karyawan akan cenderung

lebih peka/sensitif terhadap perubahan iklim psikologis dalam lingkungan kerja dibandingkan kondisi fisik.

¾Kondisi dimana pimpinan terlalu banyak

menetapkan tuntutan, harapan, dan suasana kaku, pelecehan kemampuan bawahan, sikap dingin, prasangka buruk, dan seloroh yang

berlebihan, serta saling curiga, pada dasarnya

dapat menyebabkan menurunnya moral kerja

karyawan.

(18)

Unsur Emosi Dalam Pembentukan Sikap

• Pada umumnya karyawan tidak banyak

mengeluh terhadap kondisi fisik pekerjaan (betapapun buruknya), tetapi keluhan

mereka lebih cenderung disebabkan oleh

“perasaan mereka”.

¾Perasaan ini lebih banyak disebabkan oleh: kondisi

psikologi yg dirasakan/dialami baik di lingkungan kerja maupun yang terbawa dari rumah.

• Bisingnya mesin pabrik, akan terasa bagai

(19)

Unsur Emosi Dalam Pembentukan Sikap

•Yang Harus Diperhatikan Manajer

¾Mengapa dan apa sebabnya karyawan

menginginkan sesuatu atau menolak sesuatu?

¾Bagaimana perasaan mereka?

¾Mengapa sampai mereka memiliki perasaan

seperti itu?

(20)

Unsur Emosi Dalam Pembentukan Sikap

• Terpenuhinya Kebutuhan Psikologis Akan Menyebabkan Kepuasan:

¾Merasa puas karena mendapatkan sekuritas emosional

¾Memperoleh status sosial yang mengangkat martabat

¾Memperoleh hubungan manusiawi yang memuaskan baik di rumah maupun di kantor

¾Memiliki keahlian dalam suatu bidang

¾Mendapatkan apresiasi dari orang lain, khususnya dari

(21)

Insentif dan Kebutuhan

•Pengertian Insentif

¾Adalah sarana obyektif yang mampu memberikan kepuasan terhadap kebutuhan, dorongan atau

keinginan seseorang.

•Kebutuhan

¾Beberapa kebutuhan merupakan unsur

pembawaan, tetapi kebanyakan melalui proses

interaksi sosial dan pengalaman hidup sehari-

hari.

(22)

Insentif dan Kebutuhan

•Kebutuhan

¾Kebutuhan kodrati dan kebutuhan yang

diperoleh dari pengalaman bersifat universal.

¾Kebutuhan yang ingin diperoleh seperti status

sosial, respek dan apresiasi, harga diri, dan kasih

sayang.

(23)

Insentif dan Disinsentif

•Sistem Sosial yang Digunakan Sebagai Unsur Insentif di Dunia Industri

¾Sistem Status

• Sistem status dalam suatu organisasi itu harus jelas dan tegas, sehingga setiap karyawan mengetahui benar

kedudukan atau status/posisinya, mengetahui pula kepada siapa ia meminta bimbingan dan persetujuan formal.

• Status dan fungsi setiap individu karyawan dalam

organisasi harus jelas dan tegas, tidak boleh samar-samar atau meragukan, sehingga menimbulkan kebingungan dan kebimbanganindividu yang bersangkutan.

(24)

Insentif dan Disinsentif

•Sistem Sosial yang Digunakan Sebagai Unsur Insentif di Dunia Industri

¾Sistem Komunikasi

• Komunikasi yang harmonis adalah sarana untuk terciptanya suasana bekerja yang baik dan nyaman sehingga prestasi terbaik dapat dicapai bersama.

• Terlalu mengutamakan aspek teknis dan mengabaikan aspek manusiawi, menyebabkan komunikasi yang tidak

(25)

Insentif dan Disinsentif

• Sistem Sosial yang Digunakan Sebagai Unsur Insentif di Dunia Industri

¾ Sistem Ganjaran dan Hukuman

• Ganjaran dan hukuman harus dilakukan secara adil dan jujur. Oleh karena itu para karyawan hendaknya diberikan kesempatan untuk

‘berkompetisi secara fair dan sehat’

• Hukuman merupakan insentif negatif sedangkan ganjaran merupakan insentif positif”

• Perbedaan yang mencolok antara keduanya:

– Ganjaran secara jelas menuntun seseorang untuk melakukan aktivitas yang baik.

– Hukuman sifatnya tidak menuntun, menakut-nakuti, atau menumbuhkan rasa jera dan segan.

• Sedapat mungkin insentif negatif dihindari karena dapat menimbul-kan konsekuensi negatif lainnya pada diri individu yang bersangkutan.

(26)

Insentif dan Disinsentif

•Sistem Sosial yang Digunakan Sebagai Unsur Insentif di Dunia Industri

¾Spesifikasi dari Tugas dan Persyaratannya

• Setiap pekerja harus dapat mengetahui dan memahami tugas-tugasnya

• Setiap pekerja selayaknya diberikan areal kerja tertentu, sehingga dapat menciptakan kreativitas untuk

mengembangkan pribadi dan pekerjaannya

(27)

Kepuasan Kerja

•Kepuasan Kerja

¾Kepuasan kerja sangat tergantung pada apakah karyawan menyukai pekerjaan atau tugas yang diberikan kepadanya.Oleh karena itu seharusnya setiap karyawan harus :

• Mengetahui dan memahami tugas-tugasnya serta kaitannya dengan tugas-tugas orang lain.

• Memiliki tugas-tugas yang cocok dengan kemampuan, minat, bakat, dan keinginan serta potensi karyawan yang bersangkutan.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan mengacu pada hasil-hasil penelitian yang saya lakukan mengenai praktek-praktek hak ulayat laut, pengelolaan laut tradisional serta karakteristik masyarakat

In order to assess the potential bias of the cell enrichment method for the bacterial diversity, the phylogenetic com- position of the library EB was compared with other

62 Menurut Burhan Bungin, wawancara mendalam adalah suatu cara mengumpulkan data atau informasi dengan cara. langsung bertatap muka dengan informan, dengan maksud

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas bimbingan kelompok untuk meningkatkan pemahaman diri siswa dengan motivasi belajar rendah kelas IV SDN Kalegen

Bentuk lingkaran atau segiempat pada awal kegiatan dapat dibuat oleh guru, tetapi secara bertahap anak membuat bentuk segitiga atau segiempat sendiri dalam

Ho : Penerapan model pembelajaran Hypnoteaching tidak mempengaruhi terhadap hasil belajar kognitif siswa yang signifikan pada Mata Pelajaran PAI dan Budi

Prinsip dari sebuah filter aktif adalah membangkitkan arus atau tegangan yang sesuai dengan bentuk sinyal harmonisa pada sistem tetapi berbeda fase 180 o sehingga

Berdasarkan Telaah terhadap manggala, kolofon dan edisi kitab Tadzkir al-Ghabi terlihat bahwa upaya mensyarah yang dilakukan Syekh Burhanuddin untuk‘memiliki’ kitab al-Hikam