• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUKU PEGANGAN MAHASISWA MODUL. Disusun oleh : dr. Wasis Udaya, Sp.PD-K.Ger, FINASIM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BUKU PEGANGAN MAHASISWA MODUL. Disusun oleh : dr. Wasis Udaya, Sp.PD-K.Ger, FINASIM"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BUKU PEGANGAN MAHASISWA

MODUL

INKONTINENSIA

URIN

Disusun oleh :

dr. Wasis Udaya, Sp.PD-K.Ger, FINASIM

SISTEM SIKLUS HIDUP

Fakultas Kedokteran

Universitas Hasanuddin

Makassar

2021

(2)

INKONTINENSIA URIN

PENDAHULUAN

Modul Inkontinensia Urin sebagai modul kedua yang diberikan pada mahasiswa semester enam tahun ketiga yang mengambil mata kuliah Sistem Siklus Hidup. Tujuan Instruksional Umum (TIU) dan Tujuan Instruksional Khusus (TIK) dari subsistem ini disajikan pada permulaan buku modul ini agar Tutor dan Mahasiswa dapat mengerti secara menyeluruh tentang konsep dasar mekanisme penyakit yang akan didiskusikan. Setiap modul bisa terdiri dari beberapa skenario yang menunjukkan beberapa tanda & gejala klinik serta faktor-faktor risiko yang bisa ditemukan pada beberapa penyakit. Diskusi bukan hanya difokuskan pada inti permasalahan tetapi juga akan dibicarakan semua hal yang ada hubungannya dengan hal tersebut.

Mahasiswa harus mampu menjelaskan semua aspek tentang proses pengaturan diuresis normal, perubahan saluran kemih akibat penuaan, penyebab dan tipe-tipenya, serta penatalaksanaan inkontinensia urin yang sering dialami oleh pasien Geriatri/Usia Lanjut.

Diskusi kelompok harus mengikuti 7 langkah pemecahan masalah yang akan diberikan pada petunjuk selanjutnya.

Sebelum menggunakan buku ini, Tutor dan Mahasiswa harus membaca TIU dan TIK sehingga diharapkan diskusi tidak menyimpang dari tujuan, dan dapat dicapai kompetensi minimal yang diharapkan. Peranan Tutor dalam mengarahkan tutorial sangat penting. Bahan untuk diskusi bisa diperoleh dari bahan bacaan yang tercantum pada akhir setiap unit. Kemungkinan seorang ahli dapat memberikan kuliah dalam pertemuan konsultasi antara kelompok mahasiswa peserta diskusi dengan ahli yang bersangkutan yang bisa diatur dengan dosen yang bersangkutan.

Penyusun mengharapkan buku modul ini dapat membantu mahasiswa dalam memecahkan semua masalah tentang inkontinensia urin sampai dengan penanganan serta pencegahannya yang sering terjadi pada pasien Geriatri/Usia Lanjut.

(3)

SISTEM SIKLUS HIDUP MODUL INKONTINENSIA URIN

Tujuan Instruksional Umum (TIU)

Setelah selesai mempelajari modul ini, maka mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan tentang definisi, proses pengaturan diuresis normal, proses terjadinya, penyebab dan tipe-tipenya, serta penatalaksanaan inkontinensia urin yang sering dialami oleh pasien Geriatri/Usia Lanjut.

Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

Setelah selesai mempelajari modul ini, mahasiswa diharapkan dapat : I. Menjelaskan Teori-teori Proses Menua sebagai proses perkembangan normal. I.1. Menjelaskan Teori ”Genetic Clock”

I.2. Menjelaskan Teori Mutasi Somatik (Error Catastrophe) I.3. Menjelaskan Teori Rusaknya Sistem Imun Tubuh I.4. Menjelaskan Teori Kerusakan Akibat Radikal Bebas I.5. Menjelaskan Teori Akibat Metabolisme/Teori Glikasi

II. Menjelaskan Efek Penuaan pada anatomi dan fisiologi sistem organ. III. Menjelaskan Definisi Inkontinensia Urin

IV. Menjelaskan Proses Pengaturan Diuresis Normal.

V. Mampu menjelaskan Proses terjadinya, penyebab serta Tipe-tipe Inkontinensia Urin yang terjadi pada pasien Geriatri/Usia Lanjut.

V.1. Anamnesis riwayat ngompol, penyakit yang menyertainya. V.2. Pemeriksaan Fisik.

V.3. Pemeriksaan Penunjang. V.4. Menentukan Status Fungsional. V.5. Menentukan Status Kognitif. V.6. Menentukan Status Gizi.

v.7. Menentukan Status Mood/Depresi.

VI. Melakukan perencanaan/penatalaksanaan serta pencegahan agar Inkontinensia Urin pada Pasien Geriatri/Usia Lanjut dapat diatasi.

(4)

INKONTINENSIA URIN

SKENARIO 1

Anamnesis : Perempuan 68 tahun dibawa ke Rumah Sakit oleh keluarganya dengan keluhan

selalu mengompol. Keadaan ini dialami sudah sejak 1 tahun lalu dimana penderita sama sekali tidak dapat menahan setiap bila ingin buang air kecil, sehingga kadang air seninya berceceran di lantai. Tidak ada keluhan sakit saat berkemih.

Menurut keluarganya sejak seminggu yang lalu penderita terdengar batuk-batuk, banyak lendir kental sulit untuk dikeluarkan dan agak sesak nafas, tetapi tidak demam. Beberapa minggu ini nafsu makannya sangat berkurang. Penderita mempunyai 8 orang anak yang terdiri dari 5 laki-laki dan 3 perempuan. Riwayat penyakit selama ini, sejak 15 tahun penderita mengidap dan berobat teratur penyakit kencing manis dengan obat Glibenklamide 5 mg, tekanan darah tinggi dengan obat Captopril 25 mg dan ke dua lutut sering bengkak dan sakit.

Pemeriksaan fisik : Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah baring 180/70 mmHg

dan duduk 160/70 mmHg, nadi 92x/menit, suhu aksiler 37OC, pernapasan 24x/menit. Pada

auskultasi paru-paru ditemukan adanya ronkhi basah kasar pada bagian medial paru kanan dan kiri. Jantung, hati dan limpa kesan dalam batas normal. Berat badan 72 kg dan tinggi badan 155 cm.

Pemeriksaan lain (CGA) : Penilaian ADL dengan Indeks Barthel 18/20, Abbrevited Mental Test

(AMT) 8/10, Mini Mental State Examination (MMSE) 29/30, Geriatric Depresion Test (GDS) 7/10 dan Mini Nutrision Assesment (MNA) 30.

Pemeriksaan Penunjang : Pem. laboratorium kadar Hb 12,3 gr%, Leukosit 13.400 /mm3, GDS

269 mg/dl, ureum 73 mg/dl, kreatinin 1,75 mg/dl, asam urat 8,2 mg/dl.

Analisa urin : Sedimen leukosit : 1-3/lpb, Pemeriksaan toraks foto ditemukan adanya perselubungan homogen di daerah medial kedua paru.

USG Abdomen tidak ditemukan kelainan.

TUGAS MAHASISWA

1. Setelah membaca dengan teliti skenario di atas, mahasiswa harus mendiskusikan kasus tersebut pada satu kelompok diskusi terdiri dari 12-15 orang, dipimpin oleh seorang ketua dan seorang penulis yang dipilih oleh mahasiswa sendiri. Ketua dan sekretaris ini sebaiknya bergantian pada setiap kali diskusi. Diskusi kelompok ini bisa dipimpin oleh seorang tutor atau secara mandiri.

(5)

2. Melakukan aktivitas pembelajaran individual di perpustakaan dengan menggunakan buku ajar, majalah. slide, tape, video, internet, untuk mencari informasi tambahan.

3. Melakukan diskusi kelompok mandiri (tanpa tutor), melakukan curah pendapat bebas antar anggota kelompok untuk menganalisa dan atau mensintese informasi dalam menyelesaikan masalah.

4. Berkonsultasi dengan nara sumber yang ahli pada permasalahan dimaksud untuk memperoleh pengertian yang lebih mendalam.

5. Mengikuti kuliah khusus (kuliah pakar) dalam kelas untuk masalah yang belum jelas atau tidak ditemukan jawabannya.

PROSES PEMECAHAN MASALAH

Dalam diskusi kelompok dengan menggunakan metode curah pendapat, mahasiswa diharapkan memecahkan problem yang terdapat dalam skenario ini, yaitu dengan mengikuti 7 langkah penyelesaian masalah di bawah ini:

1. Klarifikasi istilah yang tidak jelas dalam skenario di atas, dan tentukan kata/kalimat kunci skenario di atas.

2. Identifikasi problema dasar skenario di atas dengan membuat beberapa pertanyaan penting.

3. Analisa problem-problem tersebut dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas.

4. Klasifikasikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut di atas.

5. Tentukan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai oleh mahasiswa atas kasus di atas.

Langkah 1 s/d 5 dilakukan dalam diskusi pertama bersama tutor.

6. Cari informasi tambahan tentang kasus di atas di luar kelompok tatap muka. Langkah 6 dilakukan dengan belajar mandiri.

7. Laporan hasil diskusi dan sintesis informasi-informasi yang baru ditemukan. Langkah 7 dilakukan dalam diskusi dengan tutor.

PENJELASAN

Bila dari hasil evaluasi laporan kelompok ternyata masih ada informasi yang diperlukan untuk sampai pada kesimpulan akhir, maka proses 6 bisa diulang, dan selanjudnya dilakukan lagi langkah 7.

(6)

Kedua langkah diatas bisa diulang-ulang di luar tutorial, dan setelah informasi dirasa cukup maka pelaporan dilakukan dalam diskusi akhir, yang biasanya dilakukan dalam bentuk diskusi panel dimana semua pakar duduk bersama untuk memberikan penjelasan atas hal-hal yang masih belum jelas.

JADWAL KEGIATAN

1. Pertemuan pertama : dalam kelas besar dengan tatap muka satu arah dan tanya jawab. Tujuannya menjelaskan tentang modul dan cara menyelesaikan modul, dan membagi kelompok diskusi. Pada pertemuan pertama buku kerja modul dibagikan.

2. Pertemuan kedua : diskusi tutorial dipimpin oleh mahasiswa yang terpilih menjadi ketua dan penulis kelompok. Tujuannya untuk menyelesaikan langkah 1 sd/ 5

3. Mahasiswa belajar mandiri. Tujuannya untuk mencari informasi baru. 4. Pertemuan ketiga : adalah diskusi kelompok mandiri (tanpa tutor).

5. Pertemuan terakhir dilakukan dalam kelas besar dengan diskusi panel untuk melaporkan hasil diskusi masing-masing kelompok dan menanyakan hal-hal yang belum terjawab kepada ahlinya (temu pakar).

JADWAL PBL

I II III IV V VI VII VIII IX

Penjelasan

Modul mandiri Diskusi mandiri Belajar Tutorial 1 mandiri Belajar Tutorial 2 mandiri Belajar Diskusi Panel Kuliah Pakar

STRATEGI PEMBELAJARAN

1. Diskusi kelompok yang diarahkan oleh tutor 2. Diskusi kelompok mandiri tanpa tutor

3. Konsultasi pada nara sumber yang ahli (pakar) pada permasalahan dimaksud untuk memperoleh pengertian yang lebih mendalam

4. Kuliah khusus dalam kelas

5. Aktivitas pembelajaran individual di perpustakaan dengan menggunakan buku ajar, majalah, slide, tape, atau internet.

Referensi

Dokumen terkait