• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab I Pengantar Ke Algoritma

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Bab I Pengantar Ke Algoritma"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

Bab I

(2)

1.1. Apa Itu Algoritma

• Kata algoritma sendiri berasal dari kata algorism yang berarti proses sebagai metode perhitungan komputasi ( Urutan logis pengambilan keputusan intuk penyelesaian masalah )

• Penemu : Abu Abdullah Muhammad Ibnu Musa Al-Khuwarizm

• Pada tahun 1950, algoritma sering dihubungkan dengan “ algoritma Eucledean “ yaitu proses untuk menentukan pembagi bersama

terbesar dari dua bilangan bulat. Yaitu ;

diberikan dua buah bilangan bulat positif m dan n ( dalam hal ini m >=n), carilah pembagi bersama terbesar,pbt, dari kedua bilangan

tersebut, yaitu bilangan bulat positif terbesar yang habis membagi m dan n.

E1 bagilah m dengan n dan misalkan sisa hasil baginya adalah r.

E2 apakah r = 0 ? Jika r=0, algoritma selesai, n adalah jawabannya , tetapi jika tidak maka dilanjutkan ke langkah E3.

E3 ganti nilai m dengan nilai n, nilai n dengan nilai r, dan ulang kembali kelangkah E1.

(3)

• Menurut Donald E. Knuth dalam bukunya yang berjudul the art of computer programmming, algoritma harus mempunyai lima ciri.

1. Algoritma harus berhenti setelah mengerjakan sejumlah langkah terbatas.

2. Setiap langkah harus didefinisikan dengan tepat dan tidak berarti-dua.

3. Algoritma memiliki 0 atau lebih masukan (input). Masukan ialah besaran yang diberikan kepada algoritma sebelum

algoritma mulai bekerja.

4. Algoritma mempunyai satu atau lebih keluaran (output). Keluaran ialah besaran yang memiliki hubungan dengan masukan

5. Algoritma harus sangkil ( efective ).Setiap langkah harus

sederhana sehingga dapat dikerrjakan dengan sejumlah waktu yang masuk akal.

(4)

1.2. Proses, Langkah dan Aksi.

• Algoritma disusun oleh sederetan langkah yg

logis.

• Tiap langkah tsb mengerjakan suatu

tindakan/aksi.

• t

o

: keadaan sebelum aksi dikerjakan

aksi

(5)

Algoritma Euclidean dpt dipandang sebagai sebuah

proses mencari pembagi bersama terbesar dari dua buah bilangan bulat positif, m dan n.

• t

o

: m dan n sudah terdefinisi nilainya, m>0,

n>0 dan m>n

• E.1.Bagilah m dengan n dan misalkan r

adalah sisanya

• t

1

: r adalah sisa hasil bagi, 0≤ r < n

• t

0

: r adalah sisa hasil bagi, 0≤ r < n

• E.2. Apakah r = 0? Jika r = 0, algoritma

selesai; n adalah jawabannya, tapi jika tidak,

lanjutkan ke langkah E3.

(6)

• t

1

: r = 0 (n adalah jawabannya) atau r ≠ 0

• t

0

: r ≠ 0

• E.3. Ganti nilai m dengan nilai n, nilai n

dengan nilai r dan ulang kembali ke langkah

E1.

(7)

• Analisis yang tidak tajam terhadap permasalahan

dapat menghasilkan algoritma yang tidak benar untuk

beberapa kasus.

• Contoh : Menghitung lama percakapan di wartel.

Algoritma menghitung selisih dua buah jam

A1. baca jam mulai percakapan, misalkan j1:m1:d1

A2. baca jam selesai percakapan, misalkan j2:m2:d2

A3. hitung selisih (j2:m2:d2) dengan (j1:m1:d1)

(8)

• Apabila penelepon mulai percakapan pukul 21:40:12 dan selesai pukul 22:58:48, maka lama percakapan adalah (22:58:48)-(21:40:12) = (1:18:36)

• kasus lain: mulai percakapan = (21:50:58) selesai percakapan = (23:18:10)

• Selisihnya bukan (23:18:10) - (21:50:58) = (2:32:-48) • Maka harus dikonversi semua jam ke detik

• 23:18:10 = 83890 detik • 21:50:58 = 78658 detik

(9)

Dengan demikian, algoritma menghitung selisih

dua buah jam diperhalus menjadi :

• Algoritma menghitung selisih dua buah jam

A1. baca jam mulai percakapan, misalakan j1:m1:d1 A2. baca jam selesai percakapan, misalkan j2:m2:d2 A3.1 konversi j1:m1:d1 ke dalam jumlah detik

A3.2 konversi j2:m2:d2 ke dalam jumlah detik A3.3 kurangi hasil langkah A3.2 dengan hasil

langkah A3.1

A3.4 konversi hasil langkah A3.3 ke dalam jam:menit:detik

(10)

• Langkah A3 telah diperhalus menjadi beberapa

up – aksi (subaction) A3.1, A3.2, A3.3 dan A3.4.

• Pendekatan desain algoritma seperti ini

dinamakan penghalusan langkah atau

perancangan puncak-turun (top-down design)

• Pendekatan ini sangat bermanfaat dalam

membuat algoritma untuk masalah yg cukup

rumit atau kompleks.

• Penghalusan langkah terus berlanjut sampai tiap

langkah sudah cukup rinci dan tepat untuk

(11)

Dengan memperjelas langkah A3.1, A3.2, A3.3 dan memperhalus lagi langkah A3.4, maka :

• Algoritma menghitung selisih dua jam

A1. baca jam mulai percakapan, misalkan j1:m1:d1 A2. baca jam selesai percakapan, misalkan j2:m2:d2 A3.1 hitung p = j1 x 3600 + m1 x 60 + d1

A3.2 hitung q = j2 x 3600 + m2 x 60 + d2

A3.3 hitung r = q – p {selisih jumlah detik kedua jam} A3.4.1 hitung s = r/3600, misalkan sisanya adalah t {s

adalah selisih dalam jam}

A3.4.2 hitung u = t/60, misalkan sisanya adalah v {u adalah selisih dalam menit, v adalah selisih dalam detik}

A4. tulis s:u:v {selisih kedua jam dalam jam:menit:detik}

(12)

1.3. Algoritma Merupakan Jantung Ilmu Informatika

• Algoritma adalah jantung ilmu informatika atau komputer. Banyak cabang ilmu yang diacu dalam terminologi algoritma, namun bukan berarti algoritma

selalu identik dengan komputer.

• Dalam algotitma ada bagian yang mengerjakan langkah-langkah yang disebut dengan istilah

pemroses(Prosessor) dapat berupa alat, manusia, robot komputer dll

(13)

1.4. Perbedaan algoritma dengan Program

• Komputer hanyalah alat pemroses.

• Agar dapat dilaksanakan oleh komputer algoritma harus dinaytakan dalam bentuk yang disebut dengan

program.jadi program adalah perwujudan atau

implementasi dari algoritma yang ditulis dalam bahasa pemrograman tertentu dan dapat dilaksanakan oleh

komputer..

• Pembuat program adalah programmer.

• Kegiatan membuat program disebut programming.

• Tiap langkah dalam program disebut pernyataan atau instruksi.

• Secara garis besar komputer tersusun atas piranti masukan, pemroses dan piranti keluaran

(14)

Komponen Utama Komputer

Piranti masukan Piranti Keluaran CPU ( Unit Pemroses Utama ) Memory

(15)

1.5. Belajar Memprogram & Belajar Bahasa Pemrograman.

• Belajar memprogram adalah belajar tentang strategi pemecahan masalah dan dan sistematika pemecahan masalah tersebut.

• Belajar bahasa pemrograman belajar memakai suatu bahasa, aturan tata bahasanya, instruksi-instruksinya, cara

pengoperasian compiler-nya dan memanfaatkan instruksi-instruksi tersebut untuk membuat program.

• Bahasa pemrograman dapat digolongkan mencjadi : 1) Bahasa Pemrograman bertujuan khusus.

2) Bahasa pemrograman bertujuan umum.

 Berdasarkan pada apakah bahasa tersebut lebih dekat ke mesin atau kemanusia maka bahasa dikelompokan menjadi ;

1) Bahasa tingkat rendah. 2) Bahasa tingkat tinggi.

(16)

Tahap Pelaksanaan Program Oleh Komputer

Algoritma Pemrograman Program dalam Bahasa tingkat Tinggi

Translasi Program dalam

Bahasa mesin

Interpretasi oleh CPU Proses yang diinginkan

(17)

Struktur Dasar Algoritma

Ada tiga struktur dasar untuk membangun

algoritma , yaitu :

1. Runtunan (sequence)

2. Pemilihan (selection)

(18)

Runtunan

• Aksi – aksi dalam algoritma menghitung selisih dua buah jam akan dilaksanakan oleh pemroses sesuai dengan urutan penulisannya.

• Aksi – aksi yg berurutan ini dinamakan runtunan. • Tiap aksi di dalam runtunan dilaksanakan setelah

aksi sebelumnya selesai dilaksanakan.

• Runtunan aksi dilambangkan dengan A1, A2, A3, A4 dan A5 : A1 A2 A3 A4 A5

(19)

Pemilihan

• Pada kasus selisih dua jam, harus diperiksa dulu apakah ia lebih kecil dari jam awal percakapan. Jika ya, maka tambahkan nilai 24 ke j2. Karena itu, langkah A2 diperhalus menjadi :

A2.1 baca jam selesai bicara, misalkan j2:m2:d2 A2.2 if j2 < j1 then

tambahkan j2 dengan 24

• Jika j2 lebih besar dari j1, maka j2 tetap semula, pernyataan diatas dapat ditulis dalam bentuk

umum:

if kondisi then aksi

(20)

• If  jika, then  maka

• Kondisi adalah pernyataan yang dapat

ditentukan nilai kebenarannya (benar atau

salah)

• Aksi hanya dilaksanakan apabila kondisi

setelah kata if bernilai benar. Sebaliknya

apabila kondisi bernilai salah, aksi sesudah

kata then tidak dilaksanakan.

(21)

• Pada langkah A2.2 hanya memberikan satu pilihan aksi bila kondisi dipenuhi bernilai benar dan tidak

melakukan kasi apa2 jika konsidi bernilai salah.

• Bentuk pemilihan yg lebih umum ialah memilih satu dari dua buah aksi bergantung pada nilai kondisinya :

if kondisi then aksi 1

else

aksi 2

• Else artinya “kalau tidak”. Bila kondisi bernilai benar, aksi 1 akan dikerjakan, tetapi kalau tidak, aksi 2 yang akan dikerjakan. Misal :

if jalanan macet then

lewatlah di jalan tol else

(22)

Pengulangan

• Pada kasus pengulangan penulisan, bila dimasukkan ke dalam komputer, maka untuk mengatasinya digunakan kata kunci repeat (ulangi) dan times (kali).

• Contoh :

Algoritma menulis 500 kalimat A2. Repeat 500 times

tulis “saya berjanji tidak akan nakal dan malas lagi” • Struktur pengulangan dapat ditulis secara umum :

repeat N times aksi

(23)

• Struktur pengulangan disebut kalang (loop).

• Bagian algoritma yang diulang disebut

badan kalang (loop body).

• Aksi di dalam badan kalang akan

dilaksanakan sebanyak N kali

(24)

Contoh : algoritma mencari alamat mahasiswa bila

diketahui NIM dari sebuah tabel yang berisi data NIM, nama dan alamat seluruh mahasiswa.

• Algoritma pencarian di dalam tabel A1. baca NIM pertama di dalam tabel A2. repeat

if NIM yang dibaca sama dengan NIM yang dicari maka tulis alamat mahasiswa yang bersangkutan else

baca NIM berikutnya di dalam tabel end if

until NIM ditemukan atau seluruh isi tabel sudah diperiksa

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengetahui hasil dari sistem optimasi kebutuhan bahan baku dengan menggunakan algoritma Wagner-Whitin, maka diperlukan data-data untuk melakukan uji yang da- pat dilihat

Membaca Asmaul Husna, Jum’at beramal. Implementasi pengembangan internalisasi nilai-nilai moral berikutnya adalah dengan dilaksanakan kegiatan insidental atau temporal

adalah utusan Allah.” Syahadat kedua ini juga mengandung prinsip dasar ajaran bahwa Muhammad SAW adalah ikutan dan rujukan dalam praktik ibadah kepada Allah

While working on a contract basis in Tripoli, Tanto had become friends with Jack and Rone’s old SEAL buddy Glen “Bub” Doherty, who continued to work on the GRS security

Salah satu aspek yang biasanya dijadikan indikator untuk menilai sejauhmana tingkat pengembalian terhadap sarana produksi adalah dengan menilai titik impas produksi dan

Adapun perumusan masalahnya adalah “Bagaimana membuat sistem optimalisasi laboratorium sekolah dengan jaringan terpusat menggunakan LTSP (Linux Terminal Server

Setelah melakukan observasi dan mendapatkan data berjumlah 20 siswa, data tersebut kemudian dianalisis. Maka hasil penelitian mengenai “Realisasi Pematuhan Kesantunan Berbahasa

Hujan tidak turun pada hari itu, tetapi Allah mendatangkan penghakiman, sehingga rujukan &#34;empat puluh hari dan empat puluh malam&#34; ini penting, karena jika kita