• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH WORK FROM HOME (WFH) TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA DINAS PERTANIAN KABUPATEN ENREKANG SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGARUH WORK FROM HOME (WFH) TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA DINAS PERTANIAN KABUPATEN ENREKANG SKRIPSI"

Copied!
106
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH WORK FROM HOME (WFH) TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA DINAS PERTANIAN

KABUPATEN ENREKANG

SKRIPSI

DESTRI KURNIAWAN NIM 105721104917

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR

2021

(2)

ii

PENGARUH WORK FROM HOME (WFH) TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA DINAS PERTANIAN

KABUPATEN ENREKANG

SKRIPSI

Disusun dan Diajukan oleh:

Destri Kurniawan Nim. 105721104917

Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Manajemen pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR

2021M/1443H

(3)

iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Buatlah Tujuan Untuk Hidup, Kemudian Gunakan Segenap Kekuatan Untuk Mencapainya, Kamu Pasti Berhasil

(Ustman Bin Affan)

PERSEMBAHAN

Alhamdulillah, atas rahmat dan hidayahnya, saya dapat menyelesaikan skripsi saya dengan baik. Karya ilmiah ini kupersembahkan kepada Ibu dan Bapakku yang selau memberikan dukungan dan doa, memberikan motivasi dalam segala hal serta kasih sayangnya yang takkan bisa aku balas dengan apapun

(4)
(5)
(6)
(7)

vii

ABSTRAK

DESTRI KURNIAWAN. 2021. Pengaruh Work From Home (WFH) Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas Pertanian Kabupaten Enrekang. Skrpsi Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh Pembimbing I Muhammad Yusuf dan Pembimbing II Irwan Abdullah.

Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan metode kuantitatif dengan jumlah sampel 100 responden. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh work from home terhadap kinerja pegawai pada Dinas Pertanian Kabupaten Enrekang. Data diperoleh dari hasil kuesioner yang dibagikan kepada responden. Teknik analisis data menggunakan uji validitas, uji reliabilitas, uji regresi linear sederhana, uji parsial (R2) dan uji koefisien determinasi. Adapun nilai dari uji koefisien determinasi (R2) yaitu sebesar 0.313 sehingga dapat diketahui bahwa pengaruh work from home terhdap kinerja pegawai sebesar 9.8%. Pada hasil uji t memperoleh nilai koefisien variabel 0.272 dengan nilai signifikan 0.002 (0.002<0.05), dan nilai t hitung lebih besar dari t tabel (3.262 > 1.98). Hasil penelitian menunjukkan bahwa hipotesis dapat diterima karena Work from home berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja pegawai

Kata Kunci: Work From Home, Kinerja Pegawai, Sumber Daya Manusia

(8)

viii

ABSTRACT

DESTRI KURNIAWAN. 2021. The Effect of Work From Home (WFH) on Employee Performance at the Agriculture Service of Enrekang Regency.

Thesis of Management Study Program, Faculty of Economics and Business, University of Muhammadiyah Makassar. Supervised by Supervisor I Muhammad Yusuf and Supervisor II Irwan Abdullah.

This research is a research using quantitative methods with a sample size of 100 respondents. This study aims to determine the effect of work from home on employee performance at the Department of Agriculture of Enrekang Regency. Data obtained from the results of questionnaires distributed to respondents. The data analysis technique used validity test, reliability test, simple linear regression test, partial test (R2) and coefficient of determination test. The value of the coefficient of determination test (R2) is 0.313 so that it can be seen that the effect of work from home on employee performance is 9.8%. In the results of the t test, the variable coefficient value is 0.272 with a significant value of 0.002 (0.002 <0.05), and the t arithmetic value is greater than t table (3.262 > 1.98). The results show that the hypothesis can be accepted because work from home has a positive and significant effect on employee performance

Keywords: Work From Home, Employee Performance, Human Resources

(9)

ix

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayahnya tiada henti diberikan kepada hambanya. Shalawat dan salam tak lupa penulis kirimkan kepada junjungan Nabiullah Muhammad SAW beserta para keluarganya, sahabat dan bahkan sampai kepada kita sebagai pengikut beliau. Merupakan suatu nikmat yang tiada ternilai setelah penulisan skripsi yang berjudul “Pengaruh Work From Home (WFH) Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas Pertanian Kabupaten Enrekang”.

Skripsi yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

Teristimewah dan terutama penulis sampaikan ucapan terimah kasih kepada kedua orang tua penulis bapak Rahman dan ibu ST.Salma yang senantiasa memberi semangat, dorongan, perhatian, kasih saying dan doa tulus tanpa pamrih. Saudara dan saudari tercinta yang senantiasa memberi dukungan dan memberikan semangat serta bantuan hingga akhir studi ini.

Sahabat-sahabat penulis yang senantiasa memberi bantuan, dorongan motivasi dan saling menyemangati dalam menyelesaikan skripspi ini.

Semoga apa yang telah mereka berikan kepada penulis menjadi ibadah dan berbalas kebaikan pada kehidupan di dunia dan di akhirat.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dan dorongan darui berbagai pihak. Begitu pula penghargaan yang setinggi-tingginya dan terima kasih banyak disampaikan

(10)

x dengan hormat kepada:

1. Bapak Prof Dr. H. Ambo Asse., M.Ag. Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar.

2. Bapak Dr. H. Andi Jam’an. S.E., M.Si. Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Bapak Muh. Nur Rasyid, SE., MM., selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Muhammdiyah Makassar.

4. Dr. Muhammad Yusuf. S.Sos., M.M selaku Pembimbing I yang senantiasa meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga Skripsi selesai dengan baik.

5. Irwan Abdullah. S.Sos., M.M selaku Pembimbing II telah berkenan membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi.

6. Bapak/Ibu Dosen dan asisten Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah banyak menungakan ilmunya kepada penulis selama mengikuti kuliah.

7. Segenap Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

8. Rekan-rekan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Manajemen Angkatan 2017 yang selalu belajar bersama yang tidak sedikit bantuan dan dorongan dalam aktivitas studi penulis

9. Terima kasih teruntuk semua kerabat yang tidak bisa saya tuliskn satu persatu yang telah memberikan semangat, kesabaran, motivasi, dan dukungannya sehingga penulis dapat merampungkan Skripsi ini.

Akhirnya, sungguh penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari kesempurnaan oleh karna itu, kepada semua pihak

(11)

xi

utamanya para pembaca yang budiman, penulis senantiasa mengharapkan saran dan kritikannya demi kesempurnaan skripsi in.

Mudah-mudahan skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua pihak utamnya kepada Almamater Biru Universitas Muhammadiyah Makassar.

Billahi fi Sabili haq, Fastabiqul Khairat. Wassamu’alaikum Wr.Wb.

Makassar,25 September 2021

Destri kurniawan

(12)

xii

DAFTAR ISI

SAMPUL ... i

HALAMANJUDUL………...ii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iii

LEMBAR PERSETUJUAN ... iv

HALAMAN PENGESAHAN... v

SURAT PERNYATAAN KEABSAHAN ... vi

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xii

I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 7

A. Landasan Teori ... 7

1. Manajemen Sumber Daya Manusia ... 7

2. Work From Home ... 13

3. Kinerja Pegawai ... 18

B. Tinjauan Empiris ... 22

(13)

xiii

C. Kerangka Pikir ... 25

D. Hipotesis ... 26

III. METODE PENELITIAN ... 28

A. Jenis Penelitian ... 28

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 28

C. Definisi Operasional Variabel ... 28

D. Jenis dan Sumber Data ... 30

E. Teknik Pengumpulan Data ... 31

F. Populasi dan sampel ... 32

G. Metode analisis data ... 34

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 37

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ... 37

B. Hasil Penelitian ... 45

C. Pembahasan ... 58

V.PENUTUP………63

A. Kesimpulan ... 63

B. SARAN ... 63

DAFTAR PUSTAKA……..………66

LAMPIRAN ... 70

(14)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 3 1 ... 29

Tabel 4. 1 ... 46

Tabel 4. 2 ... 46

Tabel 4. 3 ... 47

Tabel 4. 4 ... 48

Tabel 4. 5 ... 48

Tabel 4. 6 ... 50

Tabel 4. 7 ... 53

Tabel 4. 8 ... 53

Tabel 4. 9 ... 53

Tabel 4. 10... 54

Tabel 4. 11... 55

Tabel 4. 12... 56

Tabel 4.13………57

(15)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Dinas Pertanian Kabupaten Enrekang ... 26 Gambar 4 1 Struktur Organisasi ... 39

(16)

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyebaran semakin besar virus Corona yang sudah di Indonesia, mendesak pemerintah pusat maupun pemerintah daerah mengambil langkah preventif untuk memutus rantai penularan Corona. Salah satunya adalah dengan menerapkan kerja dari rumah atau Work from Home (WFH). Kebijakan ini menyusul penetapan World Health Organization (WHO) melalui siaran pers Direktur Jenderal WHO, Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus, menyampaikan penetapan COVID-19 sebagai pandemi global, pada Kamis (12/3/2020). Berdasarkan instruksi Presiden Joko Widodo di Istana Bogor pada Minggu, (15/3), maka Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) menyampaikan kebijakan nasional tentang penyesuaian sistem kerja Aparatur Sipil Negara selama merebaknya kasus Covid-19 sebagai Pedoman bagi Instansi Pemerintah2 . kebijakan ini tertuang dalam surat edaran Menteru PAN-RB No. 19 Tahun 2020 tentang penyesuaian sistem Kerja Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam upaya pencegahan covid 19 di lingkungan instansi pemerintah, yang dimaksudkan sebagai pedoman bagi instansi pemerintah dalam pelaksanaan tugas kedinasan dengan bekerja di rumah/tempat tinggalnya (work from home) bagi

(17)

2

Aparatur Sipil Negara sebagai upaya pencegahan danSurat Edaran tersebut bertujuan untuk mencegah dan meminimalisasi penyebaran, serta mengurangi risiko Covid-19 di lingkungan Instansi Pemerintah pada khususnya dan masyarakat luas pada umumnya, memastikan pelaksanaan tugas dan fungsi masing-masing instansi pemerintah dapat berjalan efektif untuk mencapai kinerja masing-masing unit organisasi pada Instansi Pemerintah, dan memastikan pelaksanaan pelayanan publik di Instansi Pemerintah dapat tetap berjalan efektif.Hal tersebut juga tertuang dalam Keputusan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 13.A Tahun 2020 tentang Perpanjangan Status Keadaan Tertentu Darurat Bencana Wabah Penyakit Akibat Virus Corona di Indonesia.Menindaklanjuti instruksi Presiden dan situasi yang terus berkembang terkait penyebaran Covid-19, Kementerian Hukum dan HAM RI telah mengambil berbagai kebijakan terkait, di antaranya adalah dengan mengeluarkan Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Hukum dan HAM RI Nomor: SEK.03.-OT.02.02 Tahun 2020 tanggal 16 Maret 2020 yang berisi kebijakan bekerja dari rumah atau Work from Home bagi para pegawai di Lingkungan Kementerian Hukum dan HAM RI (Kemenkumham) sejak tanggal 16 Maret 2020 dan bekerja secara bergantian sesuai jadwal kedinasan yang disetujui oleh Pejabat Pembina Kepegawaian masing-masing unit kerja untuk mengurangi risiko penularan virus Corona tersebut.

(18)

Sejalan dengan itu, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui Sekretaris Jenderal Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI juga mengeluarkan Surat Edaran berikutnya Nomor: SEK-04.OT.02.02 Tahun 2020 Tentang Penghentian Sementara Kegiatan Perkantoran dalam Rangka Mencegah Penyebaran Wabah Corona di Lingkungan Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Dinas Pertanian Kabupaten Enrekang adalah salah satu kantor yang menerapkan sistem Work From Home yang bertempat di Jalan Poros Enrekang – Rappang KM.3 Enrekang. Semua pegawai dipekerjakan pada 2 tempat, yaitu di kantor dan di rumah masing-masing.

Setiap harinya tiap bagian dan bidang melaporkan kegiatannya masing- masing baik yang Work from Home ataupun yang berdinas di Kantor.

Dengan penerapan work from home ini pasti akan ada pengaruhnya terhadap kinerja pegawai karena akan sangat berbeda apa yang dikerjakan pada saat suasana normal dengan apa yang dikerjakaan pada saat masa pandemi seperti sekarang ini. Menurut survey langsung sebelum proposal ini dibuat didapatkan data pegawai atau pekerja keseluruhan di Dinas Pertanian Enrekang yaitu 134 pegawai.

Dimasa pandemi ini dengan kebijakan pemerintah yaitu pemberlakuan work from home khususnya di Dinas Pertanian Kabupaten Enrekang benar-benar menerapkan kebijakan tersebut namun ada-ada saja kendala yang dihadapinya.

(19)

Dengan latar belakang di atas, menjadi dasar pertimbangan penulis untuk meneliti masalah yang berhubungan dengan sumber daya manusia (SDM) dengan judul “Pengaruh Work From Home Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Dinas Pertanian Kabupaten Enrekang”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka masalah pokok dalam penelitian ini ialah “Apakah Work From Home berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada Dinas Pertanian Kabupaten Enrekang”.

(20)

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini ialah “Untuk mengetahui pengaruh Work From Home terhadap kinerja pegawai pada Dinas Pertanian Kabupaten Enrekang”.

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat bagi penulis

Diharapkan bahwa hasil penelitian ini dapat menambah dan memperluas wawasan berfikir bagi penulis tentang apa yg menjadi permasalahan dalam penelitian ini serta mempelajari berbagai konsep dan teori-teori dalam manajemen khususnya dalam Manajemen Sumber Daya Manusia.

2. Manfaat bagi akademisi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sumber atau landasan terhadap pengembangan ataupun pembuatan dalam penelitian yang sama.

(21)

7

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Manajemen Sumber Daya Manusia

a. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

Secara garis besar, pengertian Sumber Daya Manusia adalah individu yang bekerja sebagai penggerak suatu organisasi, baik itu instansi ataupun perusahaan dan berfungsi sebagai aset yang harus dilatih dan dikembangkan kemampuannya. Sumber Daya Manusia memiliki arti keahlian terpadu yang berasal dari daya pikir serta daya fisik yang dimiliki oleh setiap orang. Lebih jelasnya SDM merupakan suatu kemampuan pada setiap manusia yang ditentukan oleh daya fikir serta daya fisik (Hasibuan, 2003:244).

Sumber Daya Manusia adalah salah satu faktor paling utama pada suatu perusahaan dilihat dari faktor-faktor lainnya selain modal usaha. Oleh karenanya, SDM sangat diperlukan untuk dikelola dengan baik agar efektifitas dan efisien perusahaan semakin meningkat (M.T.E. Hariandja, 2002:2).

Sumber Daya Manusia merupakan suatu usaha kerja atau jasa yang memang diberikan dengan tujuan dalam melakukan proses produksi. Dengan kata lain Sumber Daya Manusia adalah kualitas usaha yang dilakukan seseorang dalam jangka waktu tertentu guna menghasilkan jasa dan barang. Masih terkait dengan hal yang pertama, pengertian Sumber Daya Manusia yang kedua adalah

(22)

dimana manusia mampu bekerja menghasilkan sebuah jasa dan barang dari usaha kerjanya tersebut (Sonny Sumarsono, 2003:4).

b. Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia

Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia menurut (Barry Cushway, 1996) yaitu sebagai berikut :

1. Membuat kebijakan dan pertimbangan.

2. Membantu perusahaan mencapai tujuan.

3. Memberikan dukungan.

4. Menyelesaikan masalah.

5. Media komunikasi terbaik.

Adapun tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia menurut (Sedarmayanti, 2009) sebagai berikut :

1. Tujuan Sosial

Tujuan ini adalah organisasi bertanggaung jawab secara sosial terhadap tantangan dan keperluan yang terjadi di masyarakt khususnya diruang ingkup organisasi dan mengurangi efek

dampak negatif atau merugikan yang akan muncul.

2. Tujuan Organisasional

Tujuan Manajemen sebagai organisasional adalah sasaran-sasaran formal yang disusun guna membantu perusahaan dalam mencapai tujuannya.

3. Tujuan Fungsional

Tujuan Manajemen Sumber Daya manusia selanjutnya adalah tujuan fungsional yakni untuk mempertahankan konstribusi dari sumber daya manusia ditiap departemen perusahaan yang

(23)

dibutuhkan. Sumber daya tersebut dipelihara agar memberikan kontribusi yang optimal.

4. Tujuan Individu

Tujuan individu digunakan sebagai motivasi para karyawan untuk lebih berkontribusi dalam melaksanakan tugasnya dalam organisasi.

c. Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia

Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia sudah merupakan tugas utama dari seorang manajer sumber daya manusia untuk mengelola sumber daya manusia yang dimiliki secara efektif supaya bias diperoleh suatu satuan sumber daya manusia yang tidak mengecawakan, merasa puas dangan sangat memuaskan.

Manajemen sumber daya manusia adalah satu bagian dari manajemen yang memfokuskan diri pada sumber daya manusia. Ada beberapa fungsi dari manajemen sumber daya manusia yang bisa kita cermati, diantaranya adalah :

1. Perencanaan (Planning)

Fungsi perencanaan manajemen sumber daya manusiaadalah upaya sadar dalam pengambilan keputusanyang sudah diperhitungkan dengan matang mengenai hal apa saja yang akan dilakukan dimasa yang akan datang oleh perusahaan untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan.

(24)

2. Rekrutmen

Schermarhorn mengatakan bahwa rekrutmen adalah sebuah proses penarikan kandidat untuk mengisi posisi yang kosong dalam organisasi.

Perekrutan yang efektif akan memberikan peluang kerja kepada orang-orang yang memilikia kemampuan dan keterampilan yang memenuhi kualifikasi dan spesifikasi dari pekerja.

3. Seleksi

Seleksi tenaga kerja merupakan proses untuk menemukan tenaga kerja yang sesuai dan tepat dari kandidat yang tersedia.

Tahap pertama yang diperlukan setelah menerima surat lamaran adalah mempelajari riwayat hidup (curriculum vittae) para pelamar. Kemudian dari riwayat hidup dilakukan penyaringan antara pelamar kerja yang nantinya akan dipanggil dengan pelamar yang gagal dalam memenuhi standar kualifikasi.

Kemudian kandidat yang telah terpilih dipanggil untuk diuji baik tertulis, wawancara atau proses uji seleksi yang lain.

4. Orientasi, Pelatihan dan Pengembangan

Pelatihan atau training adalah proses pembelajaran yang melibatkan perolehan suatu kehlian, peraturan, konsep maupun sikap supaya kinerja pegawai meningkat.

Bahkan pelatihan ini telah diatur dalam Undang-Undang pada tahun 2003 yang menyatakan pelatihan kerja merupakan semua aktivitas untuk memberikan, mendapatkan, meningkatkan

(25)

dan mengembangkan kompetensi kerja, produktivitas, kedisiplinan, sikap serta etos kerja pada tingkat keterampilan dan keahlian tertentu yang sesuai dengan jenjang serta kualifikasi pekerjaan dan jabatan

Pengembangan atau development adalah upaya penyiapan individu untuk menanggung tanggung jawab yang beda ataupun lebih tinggi didalam perusahaan.Hani Handoko dalam bukunya pada tahun 2001 menyatakan latihan dan pengembangan merupakan hal yang berbeda.

Latihan bertujuan untuk memperbaiki penguasaan berbagai keterampilan dan tehnik pelaksanaan kerta tertentu, terperinci, dan rutin.

Sederhananya, latihan untuk menyiapkan tenga kerja guna melakukan pekerjaan-pekerjaan sekarang. Sedangkan pengembangan memiliki lingkup yang lebih luas lagi dalam usaha memperbaiki serta meningkatkan kemampuan, pengetahuan, sikap ataupun kepribadian pekerja.

5. Evaluasi Kinerja

Evaluasi kinerja fungsinya tak kalah penting dari fungsi manajemen yang lain. Fungsi evaluasi dan fungsi monitoring adalah berbeda dan terkadang sulit dipisahkan. Dalam penyusunan sebuah sistem pembagian tugas, fungsi dan pembagian peran kadang kala tak semestinya perlu dipisahkan secara nyata.

(26)

Evaluasi oleh pimpinan perusahaan sering dilakukan dalam rapat kerja, rapat pimpinan ataupun temu muka. Fungsi evaluasi manajemen sumber daya manusia tidaklah berdiri sendiri, fungsi ini berhubungan erat dengan fungsi pemantauan dan fungsi fungsi pelaporan. Fungsi evaluasi manajemen sumber daya manusia berguna supaya perusahaan tidak lagi melakukan kesalahn yang sama.

6. Kompensasi

Fungsi kompensasi adalah pemberian balas jasa secara langsung atau tidak langsung yan berbentuk uang ataupu barang kepada tenaga kerja (karyawan) sebagai bentuk imbal jasa daroi perusahaan. Prinsip dari kompensasi ialah adil serta layak menyesuaikan dengan tanggung jawab tenaga kerja dan prestasinya.

7. Pengintegrasian

Pengintegrasian merupakan aktivitas untuk menyatukan antara kepentingan perusahaan dengan kebutuhan para karyawan, sehingga menciptakan kerjasama yang menguntungkan bagi kedua belah pihak.

8. Pemeliharaan

Fungsi pemeliharaan adalah aktivitas untuk memelihara atau bahkan meningkatkan kondisi mental, fisik dan loyalitas pekerja supaya tercipta adanya kerjasama yang panjang.

(27)

9. Pemberhentian

Pemberhentian atau pemutusan hubungan kerja (PHK) adalah pengakhiran hubungan kerja perusahaan dengan tenaga kerja yang disebabkan oleh sesuatu hal yang mengakibatkan hak dan kewajiban berakhir antara pemberi kerja (perusahaan) dengan tenga kerja.

2. Work From Home

a. Pengertian Work From Home

Work From Home (WFH) artinya adalah bekerja dari rumah.

secara umum Work From Home diartikan dengan cara kerja karyawan yang berada diluar kantor. Entah dari rumah, dari café atau restoran sesuai dengan kenginan karyawan. Sistem kerja WFH memang memiliki fleksibilitas yang tinggi.

Bekerja dari rumah berarti pekerjaan berbayar yang dilakukan terutama dari rumah (minimal 20 jam per minggu). Bekerja dari rumah akan memberikan waktu yang felksibel bagi pekerja untuk

memberikan keseimbangan hidup bagi karyawan. Disisi lain juga memberikan keuntungan bagi perusahaan (Crosbie & Moore, 2004) b. Kelebihan Work From Home

Bila dibandingkan dengan bekerja secara normal di kantor, bekerja dari rumah atau work from home memiliki beberapa kelebihan, yaitu :

1. Biaya Operasional Menurun

Kelebihan dari penerapan work from home yang pertama adalah biaya operasional kantor menjadi menurun, tidak perlu

(28)

menyediakan computer, tempat kerja, internet, listrik dan makan siang untuk bekerja.

2. Lebih Fleksibel

Dalam bekerja, work from home lebih fleksibel terutama saat bosan bekerja, bisa pindah dari meja kerja menuju ruang tamu, teras, taman, kamar atau rungan lain di rumah yang nyaman untuk bekerja.

Selain fleksibel masalah tempat bekerja, dalam hal waktu work from home juga fleksibel bisa di sesuaikan. Yang terpenting saat bekerja dari rumah, karyawan bisa bertanggung jawab dengan pekerjaannya.

3. Produktifitas Meningkat

Statistik dari website emailanalytics.com menjelaskan bahwa 77% pekerja work from home produktifitas kerja bertambah.

Beberapa hal yang bisa menyebabkan stres seperti macet di jalan, pekerjaan yang menumpuk, masalah teman kerja dan masalah-masalah lain yang sering ditemui dikantor.

4. Kepuasan Kerja meningkat

Tingkat stres yang menurun membuat kepuasan kerja semakin meningkat. Ketika mampu menyelesaikan pekerjaan lebih baik den lebih cepat, tentu ini akan meningkatkan kepuasan kerja sehingga karyawan menjadi loyal terhadap perusahan.

(29)

5. Work Life Balance meningkat

Work life balance adalah keseimbangan antara pekerjaan dengan kehidupan sehari-hari. Dengan bekerja dari rumah, karyawan bisa lebih dekat dengan keluarga dan lingkungan sekitar sehungga life balance terpenuhi. Keseimbangn antara pekerjaan dengan kehidupan ini bisa tercapai saat dirinya memiliki produktifitas kerja yang baik sehingga bisa mengalokasikan waktu sesuai dengan porsinya masing-masing.

6. Terhindar Dari Gangguan Lingkungan kerja

Seringkali terdapat teman kerja dalam satu kantor yang bersifat toxic, mengganggu atau sering membuat masalah. Orang- orang seperti ini sangat mengganggu dalam hal produktivitas kerja. Belum lagi gangguan lain yang ada di kantor yang banyak mempengaruhi dalam hal mood bekerja dan produktifitas.

7. Lebih Dekat Dengan Keluarga

Bekerja dari rumah secara langsung akan lebih dekat dengan keluarga, apalagi bagi yang memiliki anak kecil yang membutuhkan perhatian orang tua.

c. Kekurangan Work From Home

Selain memiliki kelebihan, bekerja dari rumah atau work from home juga memiliki kekurangan yang tidak didapatkan bila bekerja dilaksanakan secara normal di kantor. Kekurangan tersebut adalah : 1. Sulit Melakukan Monitoring pekerja

Untuk memonitor pekerja saat melakukan work from home lebih susah dibandingkan saat bekerja dikantor secara langsung.

(30)

Diperlukan sistem yang baik untuk memonitor setiap pekerja dan tidak terlalu kaku dalam hal perturan, agar hal ini tidak menjadi masalah besar.

2. Hilangnya Motivasi kerja

Motivasi kerja bisa hilang karena suasana berbeda jauh dengan kerja di kantor. Apalagi godaan rumah lebih banyak dan tidak ada pengawasan dari atasan langsung, sehingga membuat motivasi kerja lama kelamaan menjadi hilang. Salah satu tandanya dengan pekerjaan yang selalu telat daru deadline yang sudah ditentukan.

3. Banyak Gangguan Kerja

Tidak setiap pekerjaan yang dilakukan dari rumah bisa berjalan dengan mulus. Banyak sekali gangguan terutama dari anak dan keluarga, belum lagi orang-orang disekitar yang menganggap hanya dirumah nganggur saja padahal sebenarnya sedang kerja secara remote. Untuk itu perlu memberi tahu kepada semua orang bahwa kita sedang bekerja dari rumah.

4. Miskomunikasi

Komunikasi menjadi tantangan terbesar saat melakukan work from home. Untuk itu harus selalu online dan mudah dihubungi, sehingga saat ada diskusi atau koordinasi tidak ketinggalan info. Frekuensi komunikasi juga harus dilakukan sesering mungkin untuk menjaga komunikasi antar tim bisa berjalan dengan baik dan tidak terjadi miskomunikasi.

(31)

5. Masalah Keamanan Data

Keamanan menjadi salah satu isu yang perlu diperhatikan ketika work from home. Data-data pekerjaan yang penting tidak disarankan untuk dikirim menggunkan jaringan biasa. Untuk melakukan proteksi keamanan lebih perlu menggunakan layanan keamanan menggunakan VPN. VPN memungkinkan untuk membuat saluran aman dalam jaringan public, sehingga tidak ada yang bisa mengaksesnya kecuali hanya pengirim dan penerima saja.

6. Biaya Operasional Rumah Meningkat

Semua biaya operasional bekerja otomatis pindah semuanya saat kerja dari rumah, mulai dari listrik, internet, dan makanan yang sebelumnya menjadi tanggung jawab dari kantor.

7. Tidak semua pekerjaan bisa dilakukan dari rumah.

d. Indikator Work From Home

Menurut Timbal dan Mustabsat (2016) dalam Farrell Kathleen (2017), terdapat indikator dari work from home diantaranya adalah : 1. Lingkungan Kerja Fleksibel

Lingkungan kerja yang memberikan pegawai kesempatan untuk memilih sendiri terkait dengan bagaimana, kapan dan dimana pegawai terlibat dalam tugas yang berkaitan dengan pekerjaan mereka.

2. Gangguan Stress

Gangguan stress dapat disebabkan oleh stimulus yang berubah menjadi berat dan berkepanjangan sehingga seseorang

(32)

sulit menghadapinya dan biasanya muncul karena permasalahan hidup dan gangguan sehari-hari.

3. Kedekatan Dengan Keluarga

Peranan keluarga penting bagi seseorang untuk mendukung segala aktivitas dan kegiatannya.

4. Waktu Perjalanan

Waktu perjalanan adalah waktu yang diperlukan untuk menempuh jarak tertentu.

5. Kesehatan dan Keseimbangan Kerja

Menjaga kesehatan dan keseimbangan kerja bagi seseorang adalah suatu hal yang penting dan harus diperhatikan untuk memperoleh hasil kerja yang maksimal.

6. Kreativitas dan Produktivitas Tinggi

Kreativitas diperlukan untuk selalu memberikan ide dalam pemecahan masalah.

3. Kinerja Pegawai a. Pengertian Kinerja

Kinerja adalah pelaksanaan fungsi-fungsi yang dituntut dari seseorang berupa suatu perbuatan, suatu prestasi, suatu pemeran umum keterampilan. Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya (Anwar Prabu Mangkuegara, 2000:67)

(33)

Kinerja seseorang merupakan kombinasi dari kemampuan, usaha dan kesempatan yang dapat dinilai dri hasil kerjanya (Ambar Teguh Sulistiyani, 2003:223).

Kinerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tuga-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu (Hasibuan, 2001:34)

Kinerja adalah menilai bagaimana seseoran telah bekerja dibandingkan dengan target yang telah ditentukan (Barry Cushway, 2002:1998)

b. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Pegawai

Terdapat beberapa pendapat yang mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai. Menurut Moorhead dan Chung Megginson, dalam Sugiono (2009:12) kinerja pegawai dipengaruhi oleh beberap faktor, yaitu :

1. Kualitas Pekerjaan (Quality of Work)

Kualitas pekerjaan merupakan tingkat baik atau buruknya suatu pekerjaan yang diterima bagi seorang pegawai yang dapat dilihat dari segi ketelitian dan kerapihan kerja, keterampilan dan kecakapan.

2. Kuantitas Pekerjaan (Quantitynof Work)

Kuantitas pekerjaan merupakan seberapa besarnya beban kerja atau sejumlah pekerjaan yang harus diselesaikan oleh seorang pegawai. Diukur dari kemampuan secara kuantitatif

(34)

didalam mencapai target atau hasil kerja atas pekerjaan- pekerjaan baru.

3. Pengetahuan Pekerjaan (Job Knowledge)

Pengetahuan pekerjaan merupakan proses penempatan seorang pegawai yang sesuai dengan background pendidikan atau keahlian dalam suatu pekerjaan.

4. Kerjasama Tim (Teamwork)

Melihat bagaimana pegawai bekerja dengan orang lain dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Kerjasama tidak hanya sebatas secara vertikal atupun horizontal merupakan faktor penting dalam suatu kehidupan organisasi yaitu dimana antara pimpinan organisasi dengan para pegawainya terjalin suatu hubungan yang kondusif dan timbal balik yang saling menguntungkan.

5. Kreatifitas (Creativity)

Kreatifitas merupakan kemampuan pegawai dalam menyelesaikan pekerjaannya dengan cara atau inisiatif sendiri yang dianggap mampu secara efektif dan efisien serta mampu menciptakan perubahan-perubahan baru guna perbaikan dan kemajuan organisasi.

6. Inovasi (Inovation)

Merupakan kemampuan menciptakan perubahan- perubahan baru guna perbaikan dan kemajuan organisasi. Hal ini ditinjau dari ide-ide cemerlang dalam mengatasi permasalahan organisasi.

(35)

7. Inisiatif (Initiative)

Melingkupi beberapa aspek seperti kemampuan untuk mengambil langkah yang tepat dalam menghadapi kesulitan, kemampuan untuk melakukan suatu pekerjaan tanpa bantuan, kemampuan untuk mengambil tahapan pertama dalam kegiatan.

c. Indikator Kinerja Pegawai

Untuk mengukur kinerja pegawai secara individual ada beberapa indicator yang digunakan. Menurut Robbins (2006) ada 6 indikator, yaitu :

1. Kualitas

Kualitas kerja diukur dari persepsi pegawai terhadap kualitas pekerjaan yang dihasilkan serta kesempurnaan tugas terhadap keterampilan dan kemampuan pegawai.

2. Kuantitas

Merupakan jumlah yang dihasilkan dinyatakan dalam istilah seperti jumlah unit, jumlah siklus aktivitas yang diselesaikan.

3. Ketepatan waktu

Merupakan tingkat aktivitas disekesaikan pada awal waktu yang dinyatakan, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output serta memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktivitas lain.

(36)

4. Efektivitas

Merupakan tingkat penggunaan sumber daya (tenaga, uang, teknologi, bahan baku) dimaksimalkan dengan maksud menaikkan hasil dari setiap unit dalam penggunaan sumber daya.

5. Kemandirian

Merupakan tingkat seseorang pegawai yang nantinya akan dapat menjalankan tugas kerjanya.

6. Komitmen kerja

Merupakan suatu tingkat dimana pegawai mempunyai komitmen kerja dengan instansi dan tanggung jawab pegawai terhadap kantor.

B. Tinjauan Empiris

Penelitian terdahulu sangatlah penting sebagai acuan dasar dalam penelitian ini karena untuk mengetahui hasil dari penelitian terdahulu terkait dengan Pengaruh Work From Home Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas Pertanian.

Hasil penelitian terdahulu yang digunakan dalam penelitian ini adalah Nur Husnol Khatimah meneliti pada bulan September 2021 dengan judul Pengaruh Work From Home (WFH) Terhadap Kinerja Karyawan Melalui Varabel Work Life Balance (WLB) di Masa COVID-19, hasil penelitian menunjukkan bahwa work from home berpengaruh positif dan signifikan terhdap kinerja karyawan. Work from home berpengaruh positif dan signifikan terhdapa workmlife balance. Work life balance berpengaruh positif dan signifikan terhdap kinerja pegawai.

(37)

Nadya Safilasari dan Achmad Room Fitrianto pada penelitian tahun 2021 dengn judul Pengaruh Work From Home Terhadap Kinerja Karyawan Pada Masa Pandemi COVID-19. Hasil penelitian membuktikan, bahwa kerja dari rumah (work from home) memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan pada masa covid-19. Karyawan merasakan tidak ada kebebasan kerja seperti bekerja di kantor.

Icha Dwi Puspitasari melakukan penelitian pada bulan Desember 2020 dengan judul Pengaruh Work From Home (WFH) Terhadap Kinerja Karyawan Pada Saat Pandemi Covid-19 (Studi Kasus PT. Jamkrindo). Hasil uji analisis korelasi pearson product moment dalam penelitian ini menunjukkan bahwa adanya hubungan yang berpengaruh secara signifikan antara Work From Home (WFH) terhadap kinerja pegawai.

Ricardo Manarintar Simarmata melakukan penelitian pada bulan Agustus 2020 dengan judul Pengaruh Work From Home Terhadap Produktivitas Dosen Politeknik Negeri Ambon. Dari hasil penelitian tersebut dapat diketahui bahwa work from home memiliki pengaruh positif signifikan terhadap produktifitas kerja.

Irmayani Nasution melakukan penelitian pada bulan Juli 2020 dengan judul penelitian Pengaruh Bekerja Dari Rumah (Work From Home) Terhadap Kinerja Karyawan BPKB Provinsi Sumatra Utara. Hasil penelitian dapat diketahui dampak positif dan negatif work from home terhadap kinerja pegawai.

(38)

Maria Helena Caroline telah mengadakan penelitian oada bulan Mei 2020 yang berjudul Pengaruh Work From Home terhadap Work Life Balance Pekerja Perempuan Di Kota Ende. Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan work from home memiliki pengaruh terhadap keseimbangan kehidupan-pekerjaan.

Nabil Sayuda Patria dalam penelitian bulan Mei 2020 yang berjudul Pengaruh Work From Home Terhadap Motivasi dan Kinerja (Studi Pada Karyawan Bagian Back Office PT. New Priok Container Terminal 1 Jakarta Utara). Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Work From Home memiliki pengaruh langsung secara signifikan terhadap motivasi. Begitupun denga variabel work from home yang juga memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan.

Kelvin dan Christopher Khomali melakukan penelitian pada bulan Mei 2020 dengan judul Pengaruh Work From Home Terhadap Kinerja Karyawan Di Batam. 3 faktor pendukung dalam penelitian ini yaitu lingkungan kerja, kepuasan kerja, dan motivasi kerja berpengaruh terhadap prestasi kerja di kota Batam. Penelitian ini membuktikan bahwa motivasi kerja dan kepuasaan kerja berpengaruh positif terhadap prestasi kerja.

Jenia Nur Soelistyaningrum telah melakukan penelitian pada bulan April 2020 dengan judul Pengaruh Efektivitas Work From Home Terhadap Loyalitas dan Kinerja Karyawan Kantor Imigrasi Bitung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa work from home berpengaruh terhadap loyalitas dan kinerja karyawan pada kantor Imigrasi Bitung.

(39)

Adi Kristianto dan Dedi Rianto Rahadi dalam penelitian bulan Januari 2020 dengan judul Work From Home Terhadap Kinerja Karyawan Pada Masa Pandemi COVID-19. Hasil dan analisis yang diperoleh dari penelitian ini dan kesimpulan yang diperoleh adalah bahwa kinerja karyawan yang bekerja di rumah selama masa pandemi ini mengalami penurunan kinerja secara signifikan

C. Kerangka Pikir

Hasil pengelolahan pemikiran serta landasan dari penelitian sebelumnya mengenai work from home sebagai salah satu upaya pemerintah dalam memutus rantai penyebaran virus covid-19. Khususnya dalam lingkup perusahaan ataupun instansi seperti yang diterapkan oleh Pemda Kabupaten Enrekang di Dinas Pertanian yaitu penerapan work from home. Dalam halnya penelitian ini benar-benar ingin mengetahui bagaimana pengaruh adanya penerapan work from home terhadap kinerja pegawai pada Dinas Pertanian Kabupaten Enrekang.

Dengan penerapan work from home ini diharapkan pihak instansi bagaimana tetap mempertahankan kinerja atau meningkatkan kinerja pegawai walaupun pekerjaan di lakukan di rumah masing-masing.

Bagaimana mengatasi dampak negatif dari penerapan work from home agar tetap mempertahankan kinerjanya.

Dalam kaitan dengan uraian diatas maka dapat disajikan kerangka pikir yang digunakan dalam penelitian ini yang dapat digambarkan sebagai berikut:

(40)

Gambar 1 Dinas Pertanian Kabupaten Enrekang

D. Hipotesis

Berdasakan latar belakang, rumusan masalah, dan tujuan penelitian maka dirumuskan hipotesis penelitian yaitu “Diduga Work From Home Berpengaruh Positif dan Signifikan Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas Pertanian Kabupaten Enrekang”.

Work From Home (X) 1. Lingkungan kerja

fleksibel

2. Gangguan stress 3. Kedekatan dengan

keluarga

4. Waktu perjalanan 5. Kesehatan dan

keseimbangan kerja 6. Kreativitas dan

produktivitas tinggi

(Timbal dan Mustabsat (2016) Dalam Farrell Kathleen 2017)

Kinerja (Y) 1. Kualitas 2. Kuantitas

3. Ketepatan waktu 4. Efektivitas 5. Kemandirian 6. Komitmen kerja

(Robbins, 2006)

(41)

28

III. METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif, yaitu salah satu jenis penelitian yang spesifikasinya adalah sistematis, terencana, dan terstruktur dengan jelas sejak awal hingga pembuatan desain penelitian. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang banyak menuntut penggunaan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada kantor Dinas Pertanian Kabupaten Enrekang yang terletak di Jalan Poros Enrekang- Rappng Km. 3 Enrekang. Adapun waktu yang digunakan dalam penelitian ini diperkirakan dua bulan antara bulan Juli sampai dengan bulan September 2021.

C. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional merupakan suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel atau konstrak dengan cara memberikan arti atau menspesifikasikan kegiatan ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut.

(42)

Untuk lebih jelasnya seperti tabel di bawah ini.

Tabel 3 1

Definisi Operasional Variabel

Variabel Definisi Indikator

Work from home (X)

Work from home adalah suatu kebijakan

pemerintah dalam memutus rantai

penyebaran virus covid- 19 dimana diharapkan seluruh pekerja bekerja dari rumah.

1. Lingkungan kerja fleksibel

2. Gangguan stress 3. Kedekatan dengan keluarga

4. Waktu perjalanan 5. Kesehatan dan keseimbangan kerja 6. kreativitas dan produktifitas tinggi

Kinerja pegawai (Y)

Kinerja pegawai adalah suatu keahlian atau performa karyawan yang bagus dengan hasil yang baik dalam

perkembangan perusahaan

1. Kualitas 2. Kuantitas

3. Ketepatan Waktu 4. Efektivitas

5. Kemandirian 6. Komitmen

(43)

D. Jenis dan Sumber Data 1. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yaitu data yang berwujud angka atau bilangan. Data kuantitatif biasanya dijadikan sebagai bahan dasar bagi setiap permasalahan yang bersifat statistik. Data ini umumnya dioleh memakai teknik perhitungan matematika.

2. Sumber Data

Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Data Primer

Data yang diambil secara langsung dari objek penelitian. Cara yang digunakan dalam memperoleh data primer yaitu dengan cara observasi, wawancara dan kuesioner yang berkaitan dengan permasalahan penelitian.

b. Data Sekunder

Data yang dikumpulkan oleh penulis atau dokumen-dokumen yang ada di instansi tersebut. Data ini berupa gambaran umum perusahaan, seperti sejarah singkat perusahaan, jumlah karyawan, struktur organisasi, dan uraian tugas seluruh pegawai pada Dinas Pertanian Kabupaten Enrekang.

(44)

E. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang relevan, maka penulis melakukan pengumpulan data dengan cara :

1. Observasi

Teknik observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara melakukan pengamatan langsung untuk melihat interaksi antara pemimpin dan pegawai.

2. Kuesioner

Yaitu pengumpulan data melalui penyebaran angket kepada pegawai pada Dinas Pertanian Kabupaten Enrekang. Angket ini berisi pertanyaan untuk menentukan data variabel penelitian untuk mencari informasi yang lengkap dari permasalahan yang dibahas.

3. Dokumentasi

Yaitu pengumpulan data melalui dokumen atau laporan tertulis dari Dinas Pertanian Kabupaten Enrekang dan yang relevan dalam penelitian ini. Seperti data tentang struktur organisasi dan jumlah pegawai.

4. Uji Validitas

Uji validitas adalah prosedur untuk memastikan apakah kuesioner yang akan dipakai untuk mengukur variabel penelitian valid atau tidak.

Kuesioner dapat dikatakan valid jika peryataan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh kuesioner tersebut.

Untuk mengetahui item pernyataan itu valid dengan melihat nilai Corrected Item Total Corelation. Apabila item pernyataan mempunyai r hitung > dari r table maka dapat dikaakan valid.

(45)

5. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisiten atau stabil dari waktu ke waktu. Uji reliabilitas data dilakukan dengan menggunakan metode Cronbach Alpha yakni suatu instrument dikatakan reliabel bila memiliki koefisien keandalan reabilitas sebesar 0,60 atau lebih.

F. Populasi dan sampel 1. Populasi

Menurut Santoso dan Tjiptono (2002:79). Populasi merupakan sekumpulan orang atau objek yang memilki kesamaan dalam satu atau beberapa hal yang membentuk suatu masalah pokok dalam suatu riset khusus. Populasi bukan hanya sekedar jumlah yang ada pada objek- objek yang dipelajari, tetapi juga meliputi karakteristik yang juga dimiliki objek-objek itu sendiri. Adapun jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 134 orang pegawai, yang terdiri dari staf, honorer dan pimpinan pada Dinas Pertanian Kabupaten Enrekang.

2. Sampel

Sugiyono (2015:136) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik tertentu yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam menentukan sampel penelitian menggunakan rumus Slovin. Rumus ini pertama kali diperkenalkan oleh Slovin pada tahun 1960. Rumus Slovin adalah sebuah rumus atau formula untuk menghitung jumlah sampel

(46)

minimal apabila perilaku dari sebuah populasi tidak diketahui secara pasti.

Adapun rumus sebagai berikut : N

n =

1 + (N.e2) Dimana :

1 = konstanta n = ukuran sampel N = ukuran populasi

e2 = kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang dapat ditolerir.

Dengan rumus diatas diperoleh jumlah sampel sebagai berikut : N

n=

1+(N.e2)

134 n=

1+(134x0,052)

134 n=

1+(134x0,0025) 134

n=

1+0,335 134 n=

1,335 n=100

Jadi didapatkan sampel pada penelitian ini yaitu 100 responden.

(47)

G. Metode analisis data

1. Statistik Deskriptif Menggunakan SPSS

Statistik deskriptif ini digunakan untuk memberikan gambaran mengenai demografi responden penelitian. Data demografi tersebut antara lain : jabatan, lama pengalaman kerja, latar belakang pendidikan, serta gelar professional lain yang menunjang bidang keahlian. Alat analisis data ini disajikan dengan menggunakan table distribusi frekuensi yang memaparkan kisaran teoritis, kisaran actual, dan rata-rata dari standar deviasi.

2. Analisis Regresi Linear Sederhana

Regresi linear sederhana yaitu persamaan untuk menunjukkan garis regresi dan hubungan antara variabel work from home dan kinerja pegawai adalah sebagai beriku

Dimana :

Y = Kinerja pegawai a = konstanta X = work from home b = koefisien X 3. Uji R2 (Uji Determinasi)

Analisis determinasi adalah perbandingan antara variabel Y (dependen) yang dijelaskan oleh X (independen). Koefisiein ini menunjukkan seberapa besar persentase variabel independen yang

Y=a+b.X

(48)

digunakan dalam penelitian mampu menjelaskan variasi variabel dependen.

4. Uji T

Uji statistik T menuntukan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Pengujian dilakukan dengan tingkat signifikan adalah 0,05.

(49)

37

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah singkat Dinas Pertanian Kabupaten Enrekang

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Enrekang Nomor 5 Tahun 2008 tentang Pembentukan Susunan organisasi dan Tata Kerja Dinas-Dinas Daerah Kabupaten Enrekang, maka Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Enrekang adalah unsur pelaksana Pemerintahan Daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Dalam pelaksanaan tugas sehari-hari Kepala Dinas dibantu oleh seorang Sekretaris dan empat orang Kepala Bidang. Berkenaan dengan hal tersebut, Dinas Pertanian dan Perkebunan mempunyai tugas pokok melaksanakan kewenangan desentralisasi, dekonsentrasi dan tugas pembantuan serta kewenangan yang tidak atau belum dapat dilaksanakan oleh Kabupaten/Kota di bidang Pertanian dan Perkebunan sesuai peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Untuk saat ini pegawai yang tercatat dalam dinas pertanian sebanyak 134 pegawai, berikut daftar pegawai menurut usia, jenis kelamin dan pendidikan

(50)

Tabel 4.1

Daftar Pegawai Dinas Pertanian kabupaten Enrekang

Sumber Dari Dinas Pertanian Kabupaten Enrekang 2. Visi dan Misi Dinas Pertanian Kabupaten Enrekang

a. Visi

"TERWUJUDNYA PERTANIAN TANGGUH, BERDAYA SAING DAN BERORIENTASI AGRIBISNIS MENUJU ENREKANG, MAJU, AMAN DAN SEJAHTERA (EMAS)"

b. Misi

Misi Dinas Pertanian Kabupaten Enrekang:

1. Meningkatkan Produksi, Produktivitas Komoditi Pertanian/Perkebunan.

2. Mendorong Optimalisasi pengunaan air, Sarana dan prasarana produksi untuk berproduksi.

3. Meningkatkan Kualitas Produksi komoditi unggulan Pertanian/Perkebunan.

4. Meningkatkan Kesejahteraan petani yang berorientasi Agribisnis.

No Umur

Jenis kelamin Pendidikan Jumlah

pegawai Laki-laki Perempuan SMA Sarjana

1. < 20 tahun

1 1 2 2

2. 21 sd 30

tahun 40 23 63 63

3. 31 sd 40

tahun 25 19 44 44

4. >41

15 10 25 25

Jumlah 134

(51)

5. Memantapkan system penyuluh pertanian yang terpadu dan berkelanjutan.

6. Mengembangkan kelembagaan petani dan kelembagaan penyuluh pertanian.

7. Meningkatkan sistem pendidikan, standarisasi dan sertifikasi profesi pertanian.

c. Struktur Organisasi dan Job Description a) Struktur organisasi

Gambar 4 1 Struktur Organisasi

KEPALA DINAS

SEKERTARIS KELOMPOK JABATAN

FUNGSIONAL

SUB BAGIAN PERPERENCANAAN

SUB BAGIAN KEUANGAN

SUB BAGIAN UMUM &

KEPEGAWAIAN

BIDANG TANAMAN PANGAN BIDANG HORTIKULTURA BIDANG PERKEBUNAN BIDANG PENYULUHAN PERTANIAN

SEKSI PEMBENIHAN DAN PERLINDUNGAN TANAMAN

PANGAN

SEKSI PEMBENIHAN DAN PERLINDUNGAN

HOLTIKULTURA

SEKSI PEMBENIHAN DAN PERLINDUNGAN

PERKEBUNAN

SEKSI KELEMBAGAAN PENYULUHAN

SEKSI PRODUKSI TANAMAN PANGAN

SEKSI PRODUKSI HORTIKULTURA

SEKSI PRODUKSI PERKEBUNAN

SEKSI KETENAGAAN PENYULUH

SEKSI SARANA DAN PRASARANA TANAMAN

PANGAN

SEKSI SARANA DAN PRASARANA HORTIKULTURA

SEKSI SARANA DAN PRASARANA PERKEBUNAN

SEKSI METODE DAN INFORMASI PENYULUHAN

BALAI PENYULUHAN PERTANIAN (BPP) 12

KECAMATAN

(52)

b) Job Description.

Dinas Pertanian Kabupaten Enrekang terdiri dari:

1. Kepala Dinas;

2. Sekretariat:

a. Sub Bagian Perencanaan;

b. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; dan c. Sub Bagian Keuangan.

3. Bidang Tanaman Pangan:

a. Seksi Pembenihan Tanaman Pangan;

b. Seksi Produksi Tanaman Pangan; dan

c. Seksi Konservasi dan Perlindungan Tanaman Pangan.

4. Bidang Holtikultura:

a. Seksi Pembenihan Holtikultura;

b. Seksi Produksi Holtikultura; dan

c. Seksi Konservasi dan Perlindungan Tanaman Holtikultura.

5. Bidang Perkebunan

a. Seksi Pembenihan Perkebunan; dan b. Seksi Produksi Perkebunan;

c. Seksi Konservasi dan Perlindungan Tanaman Perkebunan.

6. Bidang Bina Usaha dan Penyuluhan;

a. Seksi Pengolahan dan Pemasaran Hasil;

b. Seksi Permodalan dan Pemasaran Pengembangan Usaha;

dan

c. Seksi Kelembagaan dan Tata Penyuluh.

(53)

7. Kelompok Jabatan Penyuluh; dan

8. UPTD (Unit Pelaksanaan Teknis Daerah)

Tugas Pokok dan Fungsi masing-masing Bidang pada Dinas Pertanian Kabupaten Enrekang diuraikan sebagai berikut:

1. Kepala Dinas

Kepala Dinas mempunyai tugas pokok memimpin Dinas dalam menyelengarakan koordinasi, pembinaan, pengawasan, dan pengendalian dalam penyelenggaraan kegiatan di bidang Pertanian dan Perkebunan. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Kepala Dinas mempunyai fungsi:

a. Perumusan kebijaksanaan tekhnis bidang pertanian dan perkebunan.

b. Pembinaan perizinan dan pelaksanaan pelayanan umum lintas Kabupaten/Kota.

c. Penyelenggaraan pembinaan tekhnis di bidang Pertanian dan Perkebunan.

2. Sekretaris

Sekretaris mempunyai tugas merencanakan operasionalisasi, memberi tugas, memberi petunjuk, meyelia, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas kesekretariatan. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Sekretaris mempunyai fungsi:

a. Penyusunan kebijakan teknis administrasi umum dan kepegawaian, administrasi keuangan dan perencanaan dinas;

(54)

b. Penyelenggaraan kebijakan administrasi umum dan kepegawaian, keuangan dan perencanaan dinas;

c. Pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan program dan kegiatan Sub Bagian;

d. Penyelenggaraan evaluasi program dan kegiatan lingkup dinas.

3. Bidang Tanaman Pangan

Kepala Bidang Tanaman Pangan, mempunyai tugas mengkaji dan merumuskan Rancangan Rencana Strategis dan Rancangan Rencana Kerja Bidang Tanaman Pangan melalui hasil koordinasi dengan Kepala Dinas, Sekretaris dan para Kepala Bidang Lingkup Dinas Pertanian dan Perkebunan; membina dan mengkoordinir para Kepala Seksi Lingkup Bidang Tanaman Pangan; menyelenggarakan program Kegiatan pembenihan, peningkatan produksi dan konservasi dan perlindungan tanaman pangan; menyelenggarakan pembinaan dan pengembangan sistem di Bidang tanaman pangan;

melaksanakan pengawasan dan evaluasi pelaksanaan tugas, serta membuat laporan secara berkala. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Bidang Tanaman Pangan mempunyai fungsi:

a. Penyelenggaraan Kegiatan Perbenihan Tanaman Pangan;

b. Penyelenggaraan Kegiatan Peningkatan Produksi Tanaman Pangan;

c. Penyelenggaraan Kegiatan Konservasi dan Perlindungan Tanaman Pangan.

(55)

4. Kepala Bidang Hortikultura

Kepala Bidang Hortikultura, mempunyai tugas mengkaji dan merumuskan Rancangan Rencana Strategis dan Rancangan Rencana Kerja Bidang Hortikultura melalui hasil koordinasi dengan Kepala Dinas Sekretaris dan para Kepala Bidang lingkup Dinas Pertanian dan Perkebunan; membina dan mengkoordinir para Kepala Seksi lingkup Bidang Hortikultura; menyelenggarakan program kegiatan pembenihan, peningkatan produksi dan konservasi dan perlindungan tanaman hortikultura; menyelenggarakan pembinaan dan pengembangan sistem di bidang Hortikultura;

melaksanakan pengawasan dan evaluasi pelaksanaan tugas, serta membuat laporan secara berkala. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Bidang Tanaman Pangan mempunyai fungsi:

a. Penyelenggaraan kegiatan Pembenihan;

b. Penyelenggaraan kegiatan Peningkatan produksi Hortikultura;

c. Penyelenggaraan kegiatan konservasi dan perlindungan tanaman pangan Hortikultura.

5. Kepala Bidang Perkebunan

Kepala Bidang Perkebunan, mempunyai tugas mengkaji dan merumuskan Rancangan Rencana Strategis dan Rancangan Rencana Kerja Bidang Perkebunan melalui hasil koordinasi dengan Kepala Dinas, Sekretaris dan para Kepala Bidang Lingkup Dinas Pertanian dan Perkebunan; membina dan mengkoordinir para Kepala Seksi Lingkup Bidang Perkebunan; menyelenggarakan program Kegiatan pembenihan, peningkatan produksi, konservasi

(56)

dan perlindungan tanaman Perkebunan; menyelenggarakan pembinaan dan pengembangan sistem di Bidang Perkebunan;

melaksanakan pengawasan dan evaluasi pelaksanaan tugas, serta membuat laporan secara berkala. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut. Bidang Perkebunan mempunyai fungsi:

a. Penyelenggaraan Kegiatan Perbenihan Perkebunan;

b. Penyelenggaraan Kegiatan Peningkatan Produksi Perkebunan;

c. Penyelenggaraan Kegiatan Konservasi dan Perlindungan Tanaman Perkebunan.

6. Kepala Bidang Bina Usaha dan Penyuluhan

Kepala Bidang Bina Usaha dan Penyuluhan, mempunyai tugas mengkaji dan merumuskan Rancangan Rencana Strategis dan Rancangan Rencana Kerja Bidang Bina Usaha dan Penyuluhan melalui hasil koordinasi dengan Kepala Dinas, Sekretaris dan Kepala Bidang lingkup Dinas Pertanian dan Perkebunan; membina dan mengkoordinir para Kepala Seksi lingkup Bidang Bina Usaha dan Penyuluhan; menyelenggarakan program kegiatan pengolahan dan pemasaran hasil; permodalan dan kelembagaan penyuluh;

menyelenggarakan pembinaan dan pengembangan sistem dibidang Bina Usaha dan Penyuluhan; melaksanakan pengawasan dan evaluasi pelaksanaan tugas, serta membuat laporan secara berkala.

Untuk melaksanakan Tugas Pokok tersebut Bidang Bina Usaha dan Penyuluh mempunyai fungsi:

a. Penyelenggaraan kegiatan Pengolahan dan pemasaran hasil pertanian dan perkebunan;

(57)

b. Penyelenggaraan kegiatan permodalan dan pemasaran pengembangan usaha pertanian dan perkebunan;

c. Penyelenggaraan kegiatan kelembagaan dan tata penyuluhan pertanian dan perkebunan.

7. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok Jabatan Fungsional, mempunyai tugas melaksanakan kegitan tekhnis administrasi sesuai bidang keahlian masing-masing.

Kelompok Jabatan Fungsional dari sejumlah tenaga dalam jenjang jabatan fungsional yang dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior selaku ketua kelompok yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

B. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Responden

Penentuan karakteristik responden sangat diperlukan dalam penilitian ini karena menjadi informasi tentang profil pegawai pada Dinas Pertanian Kabupaten Enrekang yang merupakan sampel dalam penelitian ini. Seluruh responden dalam penelitian ini berjumlah 100 responden.

Karakteristik identitas responden yaitu gambaran dari seluruh populasi yang digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini, data ataupun informasi yang diperoleh terkait dengan Pengaruh Work From Home (WFH) Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas Pertanian Kabupaten Enrekang. Adapun karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin, usia dan pendidikan terakhir yang diolah menggunakan SPSS dapat diuraikan sebagai berikut :

(58)

A. Jenis Kelamin

Karakteristik responden menurut jenis kelamin bertujuan untuk mengetahui tingkat perbandingan responden yang berjenis kelamin laki-laki dan perempuan. Distribusi frekuensi responden menurut jenis kelamin dapat dilihat pada table berikut :

Tabel 4. 2 Jenis Kelamin

NO Jenis Kelamin

Frekuensi

Responden Persentase

1 Laki-laki 56 56%

2 Perempuan 44 44%

Jumlah 100 100%

Sumber : Data primer diolah menggunakan Aplikasi SPSS 25, Tahun 2020

Tabel diatas menunjukkan bahwa total responden yang merupakan pegawai pada Dinas Pertanian Kabupaten Enrekang adalah 100 orang. Jumlah responden laki-laki 56 atau sebesar 56.0 (56%) dan responden perempuan sebanyak 44 orang atau sebesar 44.0 (44%). Jadi yang menjadi responden dominan ialah laki-laki.

B. Usia

Karakteristik responden berdasarkan tingkat usia pegawai pada Dinas Pertanian Kabupaten Enrekang dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 4. 3

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia NO Usia Frekuensi Responden Persentase

1 <20 1 1%

2 21-30 57 57%

3 31-40 36 36%

4 >41 6 6%

Jumlah 100 100%

(59)

Sumber : Data primer diolah menggunakan Aplikasi SPSS 25, Tahun 2020

Tabel diatas menunjukkan bahwa responden yang berumur 20 kebawah berjumlah 1 orang atau sebesar 1.0 (1%), umur 21- 30 tahun berjumlah 57 orang atau sebesar 57.0 (57%), umur 31-40 berjumlah 36 orang atau sebesar 36.0 (36%) dan umur 41 keatas berjumlah 6 orang atau sebesar 6.0 (6%). Jadi keseluruhan responden ialah 100 orang.

C. Pendidikan Terakhir

Karakteristik responden pada Dinas Pertanian Kabupaten Enrekang dilihat dari pendidikan terakhir dapat dilihat berdasarkan table dibawah :

Tabel 4. 4

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

NO Pendidikan Terakhir Frekuensi Responden Persentase

1 SMA 1 1%

2 Sarjana (S1) 92 92%

3 Magister (S2) 7 7%

Jumlah 100 100%

Sumber : Data primer diolah menggunakan Aplikasi SPSS 25, Tahun 2020

Tabel diatas menunjukkan bahwa responden dengan pendidikan terakhir SMA sebanyak 1 orang atau sebesar 1.0%, untuk Sarjana (S1) sebanyak 92 orang atau sebesar 92.0% dan untuk Magister (S2) sebanyak 7 orang atau sebesar 7.0%.

(60)

2. Deskripsi Data Variabel Penelitian

Berdasarkan data yang terkumpul melalui kuesioner terhadap 100 responden karyawan, ditemukan jawaban responden karyawan terhadap masing-masing variabel dengan rentang skor jawaban 1-5 sebagaimana dilampirkan pada bagian lampiran. Dibawah ini akan dijelaskan satu persatu variabel dalam penelitian ini.

a. Deskripsi Data Variabel Work From Home (X)

Variabel Work From Home (X) pada penelitian ini diukur melalui 10 item pernyataan. Hasil tanggapan responden terhadap variabel Work From Home dapat dijelaskan dalam table berikut :

Tabel 4. 5

Deskripsi Data Variabel Work From Home (X)

NO Pernyataan Skor

N Mean

SS S KS TS STS

1 X1 76 24 0 0 0 100 4.76

2 X2 37 61 2 0 0 100 4.35

3 X3 16 81 3 0 0 100 4.13

4 X4 15 77 6 2 0 100 4.05

5 X5 19 65 5 1 0 100 4.22

6 X6 19 75 6 0 0 100 4.13

7 X7 33 59 7 1 0 100 4.24

8 X8 28 65 5 2 0 100 4.19

9 X9 34 56 9 1 0 100 4.23

10 X10 30 55 15 0 0 100 4.15

Jumlah 42.45

Sumber : Data primer yang diolah dengan Aplikasi SPSS 25,Tahun 2020

Tabel diatas menunjukkan bahwa variabel Work From Home mempunyai rata-rata sebesar 42.45, dan indikator yang memilki rata- rata nilai tertinggi ialah pernyataan pertama dengan nilai rata-rata

(61)

4.76. Adapun tanggapan responden terhadap setiap pernyataan indicator sebagai berikut :

Berdasarkan tabel diatas dengan jumlah 100 responden memiliki berbagai variasi jawaban dilihat dari pernyataan pertama item sangat setuju memilki frekuensi 76, setuju 24 responden, pernyataan kedua item sangat setuju 37 responden, setuju 61 responden, kurang setuju 2 responden, pernyataan ketiga item sangat setuju 16 responden, setuju 81 responden, kurang setuju 3 responden, pernyataan keempat item sangat setuju 15 responden, setuju 77 responden, kurang setuju 6 responden, tidak setuju 2 responden, pernyataan kelima item sangat setuju 19 responde, setuju 65 responden, kurang setuju 5 responden, tidak setuju 1 responden, pernyataan keenam item sangat setuju 19 responden, setuju 75 responden, kurang setuju 6 responden , pernyataan ketujuh item sangat setuju 33 responden, setuju 59 responden, kurang setuju 7 responden, tidak setuju 1 responden, pernyataan kedelapan item sangat setuju 28 responden, setuju 65 responden, kurang setuju 5 responden, tidak setuju 2 responden, pernyataan kesembilan item sangat setuju 34 responden, setuju 56 responden, kurang setuju 9 responden, tidak setuju 1 responden, pernyataan kesepuluh item sangat setuju 30 responden, setuju 55 responden, kurang setuju 15 responden.

Dari kesepuluh pernyataan yang dibagikan kepada responden terdapat begitu banyak responden menyatakan setuju sehingga tergambar bahwa Work From Home dapat berpengaruh terhadap kinerja pegawai.

Gambar

Gambar  1  Dinas Pertanian Kabupaten Enrekang ...........................................
Gambar  1  Dinas Pertanian Kabupaten Enrekang
Gambar 4 1 Struktur Organisasi
Tabel 4. 2 Jenis Kelamin
+5

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor-faktor yang berhubungan dengan stres kerja adalah umur, masa kerja, tuntutan pekerjaan, dukungan sosial, hubungan interpersonal,

Pengaruh work from home terhadap kinerja pegawai Bank dalam penelitian ini, work from home menjadikan lingkungan kerja fleksibel, terhindar dari gangguan stress, lebih terasa

bahwa dalam rangka meningkatkan motivasi dan produktifitas kinerja serta kesejahteraan Pegawai Aparatur Sipil Negara di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Belitung

Telah berhasil dipertahankan di hadapan Tim Penguji dan diterima sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum pada Program Studi

pusat kota yaitu kecamatan Nusaniwe dan kecamatan Sirimau. Sedangkan 3 kecamatan lainnya yaitu kecamatan Teluk Ambon, Teluk Ambon Baguala dan Leitimur Selatan

Sumber: Kementerian Kesehatan RI. Panduan teknis pelayanan Rumah Sakit pada masa adaptasi kebiasaan baru.. ALUR DAN ZONASI COVID-19.. Sumber: Kementerian Kesehatan RI. Panduan

Ketujuh, jurnal yang berjudul Studi Eksplorasi Dampak Work From Home (WFH) Terhadap Kinerja Guru Selama Pandemi Covid-19, yang ditulis oleh Agus.. Jurnal ini mengkaji

Kejujuran Aparatur Sipil Negara Dalam Pelayanan Pembuatan KTP Elektronik di Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mempawah Pada Masa Covid 19 dalam