PROSES PEMERIKSAAN TINDAK PIDANA DESERSI DI PENGADILAN MILITER I-03 PADANG.
Teks penuh
Dokumen terkait
Pandangan terhadap asas kesalahan Geen Straf Zonder Schuld (tiada suatu perbuatan yang dapat dihukum tanpa ada kesalahan) juga menjadi dasar penjatuhan pidana
a) Undang Undang Dasar Republik Indonesia 1945. b) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.. c) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1947 tentang Perubahan Kitab
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1947 tentang Perubahan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Tentara, Himpunan Peraturan Peraturan Negara Tahun 1947. Undang-Undang
Untuk mengetahui bagaimanakah pertimbangan hukum Majelis Hakim untuk menerapkan asas kepentingan militer dalam pemberhentian dengan tidak hormat terhadap Prajurit
1) Apabila ketika melakukan kejahatan itu belum lewat lima tahun, sejak petindak telah menjalani seluruhnya atau sebahagian dari pidana yang dijatuhkan kepadanya
31 Tahun 1997 tentang Peradilan Militer yang mengamanatkan pengadilan untuk memutus sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan dari berkas diterima dan telah
adalah tindak pidana desersi yang pelakunya tidak diketemukan lagi, sehingga penyidikan perkara tersebut dilakukan tanpa hadirnya terdakwa. Atas dasar tindakan penyidikan
Karena tujuan pemidanaan bagi anggota militer yang melakukan tindak pidana desersi lebih merupakan suatu bukan tindakan penjeraan atau pembalasan selama terpidana