Oleh:
Pesta Natalia Sigalingging 409240024
Program Studi Fisika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan pada 25 Desember 1991, di Pangururan, Samosir dari
keluarga J. Sigalingging dan S. Nainggolan. Penulis merupakan anak ke empat dari
sembilan bersaudara. Pada tahun 1997 Penulis masuk SD Katolik Budi Luhur, Medan
dan lulus pada tahun 2003. Pada tahun 2003 Penulis melanjutkan sekolah SMP
Negeri 13 Medan dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006 Penulis melanjutkan
sekolah di SMA Karya Jaya Pangururan, Samosir dan lulus pada tahun 2009. Pada
tahun 2009 Penulis diterima di program Studi Fisika Jurusan Fisika di Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, dan lulus ujian
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
kasih Nya Penulis diberikan kesehatan untuk dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “ SIFAT MEKANIK KOMPOSIT TERHADAP FRAKSI VOLUME
SERAT ECENG GONDOK BERMATRIKS POLYESTER” dengan baik dan sesuai dengan waktu yang direncanakan.
Pada kesempatan ini Penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak yang
telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini mulai dari pengajuan proposal
penelitian, pelaksanaan sampai dengan penyusunan skripsi antara lain Ibu Dr.
Mariati P. Simanjuntak, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi, serta Bapak
Alkhafi Maas Siregar, S.Si., M.Si selaku dosen penguji I, Bapak Drs. Nurdin
Siregar M.Si selaku dosen penguji II, dan Bapak Abdul Rais, ST, S.Pd, M.Si
selaku dosen penguji III. Disamping itu Penulis juga mengucapkan terimakasih
kepada Bapak Drs. Abd.Hakim S, M.Si selaku dosen Pembimbing Akademik
Secara khusus Penulis juga mengucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada orang tua J. Sigalingging dan S.M Nainggolan yang telah
membesarkan dan memberikan doa serta dukungan yang tulus kepada Penulis.
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Bapak Edi Suratno yang telah
mengizinkan penulis untuk menyelesaikan penelitian di Lab. Polimer USU dan
juga kepada Bapak Prof. Dr. Harry Agusnar, M.Sc., M.Phil yang telah membantu
penulis dalam melakukan pengujian sampel di Lab FMIPA USU.
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada abang & kakak (Nogar
Sigalingging, Patar Sigalingging A.md, dan Juliana sigalingging A,md. Kom)
yang telah memberikan doa maupun materi kepada Penulis serta, kepada adik-
adik (Tappe, Cici, Lina, Rolas, Sondang) dan teman-teman seperjuangan (Sartika,
Vinni, Nita, Vyna, Lasty, Devi, Ana, Ani) serta seluruh teman-teman Fisika
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Hengki Sihotang S.Kom dan
Saut Manalu S.E yang telah membantu dan memotivasi Penulis dalam
penyusunan skripsi ini. Semoga hasil penelitian ini bermanfaat bagi
pengembangan ilmu dan tekhnologi polimer.
Penulis,
Pesta Natalia Sigalingging
iii
SIFAT MEKANIK KOMPOSIT TERHADAP FRAKSI VOLUME SERAT ECENG GONDOK BERMATRIKS POLYESTER
Pesta Natalia Sigalingging (409240024) ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat mekanik (kekuatan tarik dan kekuatan lentur) komposit polyester dengan filler serat eceng gondok (eicchornia crassipes). Adapun tahapan penelitian ini terbagi atas beberapa tahapan. Tahap pertama, yaitu: pembuatan spesimen komposit dengan masing-masing penguat dengan fraksi volume 10%, 20%, 30%, 40%, dan spesimen tanpa penguat dengan fraksi volume 0% sebagai pembanding. Matriks yang digunakan yaitu Polyester BQTN 157-EX Yukalac dan katalis yang digunakan adalah MEKPO. Metode yang digunakan adalah metode hand lay up. Tahap kedua yaitu pengujian bahan komposit dengan standar ASTM D-638 Type 4 untuk uji kekuatan tarik dan ASTM D-790 untuk uji kekuatan lentur. Tahap ketiga yaitu hasil analisis data dan pembahasan. Dari hasil penelitian diperoleh rata-rata kekuatan tarik maksimum (
maks) pada fraksi volume serat 10 : 90% yaitu sebesar 31,48 MPa, rata-rata Modulus Young maksimum (Emaks) pada fraksi volume 40 : 60% yaitu sebesar1175,08 MPa dan rata-rata regangan maksimum (
maks) pada fraksi volume serat 10 : 90% yaitu sebesar 7,5 %. Hasil pengujian rata-rata kekuatan lenturmaksimum (UFS ) terdapat pada fraksi volume serat 40 : 60% yaitu sebesar 32,59 MPa. Grafik uji tarik menunjukkan komposisi pada 10 : 90 % mempunyai kekuatan tarik dan regangan tertinggi namun modulus elastisitasnya menurun, hal ini diakibatkan adanya rongga/cacat pada komposit yang sangat berpengaruh terhadap sifat mekanik komposit.
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vi
Daftar Gambar ix
Daftar Tabel xi
Daftar Lampiran xii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah 1
1.2 Batasan Masalah 3
1.3 Rumusan Masalah 4
1.4 Tujuan Penelitian 4
1.5 Manfaat penelitian 4
1.6 Defenisi Operasional 5
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Komposit 6
2.2 Klasifikasi Material Komposit Berdasarkan Bentuk
Komponen Strukturalnya 7
2.2.1 Komposit Serat (Fiber Composites) 7
2.2.1.1 Jenis Komposit Serat 7
2.2.2 Komposit Partikel (Particulate composites) 8
vii
2.3 Faktor Yang Mempengaruhi Performa Komposit 10
2.3.1 Faktor Serat 10
2.3.2 Letak Serat 10
2.3.2 Ukuran Serat 10
2.3.4 Panjang Serat 10
2.4 Kegunaan Komposit 11
2.5 Unsur-unsur Penyusun Komposit 11
2.5.1 Bahan Serat 12
2.5.2 Bahan Matriks 13
2.6 Eceng gondok 14
2.6.1 Ciri-ciri Morfologi pada Eceng Gondok 15
2.6.2 Komposisi Kimia Eceng Gondok 15
2.6.3 Selulosa 16
2.6.4 Lignin 17
2.7 Resin polyester 17
2.8 Natrium Hidroksida (NaOH) 19
2.8.1 Perendaman 20
2.9 Sifat –Sifat Mekanik 22
2.9.1 Pengujian Kekuatan Tarik 22
2.9.2 Pengujian Kekuatan Lentur 24
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tempat Dan Waktu Penelitian 26
3.1.1 Tempat Penelitian 26
3.1.2 Waktu Penelitian 26
3.2 Alat Dan Bahan Penelitian 26
3.3 Variabel Penelitian 27
3.4 Prosedur Penelitian 28
3.4.2 Pembuatan Komposit 28
3.5 Pembuatan Sampel 29
3.6 Prosedur Pengujian Tarik 30
3.7 Prosedur Pengujian Lentur 30
3.8 Diagram Alir Penelitian 32
3.9 Teknik Analisis data 33
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian 36
4.1.1 Pengujian Kekuatan Tarik 36
4.1.2 Pengujian Kekuatan Lentur 45
4.2 Pembahasan 46
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan 51
5.2 Saran 51
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Klasifikasi eceng gondok 15
Tabel 2.2 Zat yang terkandung dalam eceng gondok 16
Tabel 2.3 Spesifikasi resin polyester 19
Tabel 2.4 Karakteristik natrium hidroksida 20
Tabel 3.1 Nama alat 26
Tabel 3.2 Nama bahan 27
Tabel 3.3 Variasi fraksi volume komposit 29
Tabel 3.4 Data pengamatan untuk uji tarik 33
Tabel 3.5 Data pengamatan untuk uji lentur 33
Tabel 3.6 Tabel hasil pengolahan data untuk uji tarik 34
Tabel 3.7 Tabel hasil pengolahan data untuk uji lentur 35
Tabel 4.1 Komposisi Komposit 36
Tabel 4.2 Dimensi pengukuran sampel uji tarik 36
Tabel 4.3 Data hasil pengujian kekuatan tarik 37
Tabel 4.4 Data hasil pengujian Modulus Young 39
Tabel 4.5 Data hasil pengujian regangan 41
Tabel 4.6 Data hasil pengujian kekuatan lentur 44
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.5 Komponen penyusun batang tumbuhan 16
Gambar 2.6 Struktur molekul dari selulosa 17
Gambar 2.7 Struktur molekul dari lignin 17
Gambar 2.8 Reaksi pembentukan ester 18
Gambar 2.9 Natrium Hidroksida 19
Gambar 2.10 Skema reaksi kompleks lignin dan NaOH 21
Gambar 2.11 Gambaran Pengujian Tarik 23
Gambar 3.1 Bentuk sampel pengujian kekuatan tarik dengan standar
ASTM D-638 30
Gambar 3.2 Bentuk sampel pengujian kekuatan lentur dengan standar
ASTM D-638 Type 4 30
Gambar 3.3 Alat pengujian tarik dan lentur ASTM D- 790 31
Gambar 3.4 Diagram Alir Penelitian 32
Gambar 4.1 Perbandingan Kekuatan Tarik Maksimum antara Sampel 1
Dengan Sampel 2 38
Gambar 4.2 Perbandingan Modulus Young maksimum antara
Sampel 1 dengan Sampel 2 38
Gambar 4.3 Perbandingan Modulus Young Maksimum antara Sampel
1 dengan Sampel 2 40
Gambar 4.4 Hubungan Fraksi Volume Serat dengan Modulus Young
x
Gambar 4.5 Perbandingan regangan maksimum antara Sampel 1
dengan sampel 42
Gambar 4.6 Hubungan Fraksi Volume Serat dengan Regangan
Komposit 42
Gambar 4.7 Perbandingan kekuatan lentur maksimum antara Sampel 1
dengan sampel 2 45
Gambar 4.8 Hubungan Fraksi Volume Serat dengan Kekuatan lemtur
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Data Pengamatan Kekuatan Tarik Komposit 54
Lampiran 2. Pembahasan Regresi Untuk Uji Tarik dan Lentur
Komposit 65
Lampiran 3. Data Pengamatan Kekuatan Lentur Komposit 71
Lampiran 4. Grafik Perbandingan Uji Tarik dan Lentur 77
Lampiran 5. Dokumentasi 81
Lampiran 6. Surat Izin Penelitian Laboratorium Kimia Polimer USU 84
Lampiran 7. Surat Izin Penelitian Laboratorium Penelitian FMIPA USU 85
Lampiran 8. Surat Keterangan Penelitian Laboratorium Kimia
Polimer USU 86
Lampiran 9. Surat Keterangan Penelitian Laboratorium Penelitian
1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Komposit adalah suatu bahan yang merupakan gabungan atau campuran
dari dua material atau lebih pada skala makroskopis untuk membentuk material
ketiga yang lebih bermanfaat (Hartanto, 2009). Penggunaan dan pemanfaatan
komposit dewasa ini semakin berkembang dan meluas mulai dari yang sederhana
sampai sektor industri, baik industri skala kecil maupun skala besar. Kemampuan
komposit yang mudah dibentuk sesuai kebutuhan, baik dalam segi kekuatan,
bentuk, kekakuan, keringanan, dan ketahanan terhadap korosi serta harga yang
lebih ekonomis mendorong penggunaan bahan komposit sebagai alternatif atau
bahan pengganti material logam konvensional seperti: baja, aluminium, gelas
padat pada berbagai produk sangat dikembangkan (Nurdin, 2010).
Komposit tersusun atas dua atau lebih fasa atau struktur kristal, yang terdiri
dari elemen utama dan elemen pendukung. Elemen utama penyusun komposit
dikenal dengan pengisi (filler), sedangkan elemen pendukung dikenal dengan
matriks. Secara umum, filler digunakan untuk meningkatkan kekerasan, kekuatan,
ketangguhan, stabilitas, modulus elastisitas, serta konduktivitas panas dan listrik.
Bahan yang digunakan sebagai filler terbagi menjadi dua bagian yaitu bahan alami
dan buatan. Bahan alami berasal dari serat alam (natural fibre), seperti: serat
bambu, serat eceng gondok, serat rami, serat batang pisang, dan lain-lain. Bahan
buatan berasal dari hewan dan telah mengalami proses pengolahan, seperti: wol
dan sutera (Fajar, 2008).
Filler serat alam merupakan filler yang sangat dikembangkan pada saat ini
karena keunggulannya yaitu: densitas rendah, ramah lingkungan/mampu
dihancurkan sendiri oleh alam, harga lebih murah, mampu didaur ulang dan tidak
membahayakan bagi kesehatan (Arif, 2008). Komposit dengan penguatan serat
alam telah diaplikasikan pada dunia otomotif sebagai bahan penguat panel pintu,
tempat duduk belakang, dashboard, dan perangkat interior lainnya (Boimau,
Penggunaan filler serat alam juga merupakan salah satu upaya untuk
meningkatkan nilai produk pertanian karena kebanyakan bahan filler terdiri serat
alam yang berasal dari hasil pertanian. Serat alam juga dapat meningkatkan
pendapatan masyarakat karena serat alam yang berlimpah akan mempunyai nilai
jual yang tinggi terhadap produsen yang membutuhkannya.
Berdasarkan kelebihan serat alam yang telah dijelaskan, maka dalam
penelitian ini menggunakan filler berpenguat serat alam. Adapun bahan filler
serat alam yang digunakan dalam penelitian ini adalah: serat eceng gondok
(Eichhornia crassipes). Eceng gondok dipilih sebagai filler karena tanaman
tersebut memiliki kemampuan berkembang biak dengan cepat, dimana setiap 10
tanaman eceng gondok mampu berkembang menjadi 600.000 tanaman dalam
kurun waktu delapan bulan. Pertumbuhan eceng gondok yang sangat cepat dan
sulit dikendalikan menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan, sehingga
pemilihan serat eceng gondok sebagai filler komposit sangatlah tepat.
Agar diperoleh komposit dengan sifat mekanik yang baik, maka filler harus
didukung dengan matriks. Matriks adalah fasa dalam komposit yang mempunyai
bagian atau fraksi volume terbesar. Syarat matriks yang digunakan harus mampu
mempertahankan serat pada posisinya serta mampu mentransfer tegangan ke serat
saat komposit dikenai beban. Matriks yang ditambahkan pada pembuatan
komposit berfungsi untuk meningkatkan kekuatan, kekakuan, dan sekaligus
sebagai perekat bahan komposit terhadap material lainnya. Jenis matriks yang
digunakan dalam penelitian ini adalah resin polyester.
Resin Polyester merupakan salah satu bahan polimer yang termasuk dalam
golongan termoset. Resin polyester ini mempunyai kemampuan berikatan yang
baik dengan serat alam tanpa menimbulkan reaksi dan gas. Penambahan resin ini
dimaksudkan untuk meningkatkan ikatan (mechanical bonding) antara serat dan
matriks maupun penyusun komposit lainnya. Peningkatan kekuatan komposit
serat alam dilakukan denga dua cara, yaitu: dengan memberikan perlakuan kimia
serat dan juga dengan penambahan bahan perekat (coupling agent). Penggunaan
kimia serat yang sering dilakukan adalah dengan menggunakan alkali seperti
3
pada umumnya dengan proses perendaman yang bertujuan untuk menghilangkan
hemiselulosa, lignin, dan pektin dari bagian tumbuhan yang merupakan zat
pengikat antara serat dengan inti kayu. Ikatan antara filler dan matriks akan
semakin tinggi dengan hilangnya zat-zat tersebut.
Hasil penelitian awal yang dilakukan oleh Purboputro (2006), menyatakan
bahwa kekuatan impak tertinggi serat eceng gondok bermatriks polyester terjadi
pada panjang serat 50 mm dibanding dengan panjang 25 dan 100 mm. Perbedaan
harga impak dari ketiga jenis komposit ini disebabkan oleh distribusi serat yang
kurang merata sehingga kekuatan komposit tidak sama di setiap tempat dan energi
yang diserap menjadi lebih kecil. Boimau (2010), meneliti pengaruh fraksi volum
dan panjang serat terhadap sifat bending komposit polyester yang diperkuat serat
batang pisang, dengan panjang serat 5 cm dan 2 cm dengan variasi fraksi volume
serat yang digunakan sebesar 20%, 30%, dan 40% . Hasil penelitian menunjukkan
bahwa kekuatan bending komposit tertinggi dengan panjang serat 2 cm pada
semua fraksi volume. Tegangan bending terbesar yang diperoleh pada fraksi
volume 40% untuk komposit dengan panjang serat 5 cm sebesar 83,08 MPa dan
nilai terendah pada fraksi volume 20 % sebesar 34,53 Mpa.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk menguji sifat
mekanik komposit polyester menggunakan serat eceng gondok dengan
memvariasikan fraksi volume serat. Adapun judul penelitian ini Adalah “Sifat Mekanik Komposit Terhadap Fraksi Volume Serat Eceng Gondok Bermatriks Polyester” .
1.2 Batasan Masalah
Adapun batasan masalah penelitian ini adalah:
1. Jenis komposit yang dijadikan sebagai bahan penelitian pada ini adalah
jenis fibrous komposit (komposit serat) yaitu serat eceng gondok.
2. Matriks yang digunakan adalah matriks polyester
4. Variasi yang digunakan dalam pembuatan komposit adalah dengan fraksi
volume serat 0:100%, 10:90%, 20:80%, 30:70%, 40:60 % dengan panjang
serat 50 mm.
5. Pengujian dibatasi pada sifat mekanik berupa uji tarik dan lentur
1.3 Rumusan Masalah
1. Bagaimakah sifat mekanik (uji tarik dan uji lentur) komposit serat eceng gondok
bermatriks polyester dengan fraksi volume serat yang berbeda?
2. Bagaimanakah pengaruh kekuatan komposit dengan menggunakan fraksi
volume serat yang berbeda?
1.4 Tujuan Penelitian
1. Mengetahui sifat mekanik (uji tarik dan uji lentur) yang paling optimal
dengan fraksi volume serat yang berbeda.
2. Mengetahui pengaruh fraksi volume serat terhadap kekuatan tarik dan
lentur komposit.
1.5 Manfaat penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah :
1. Bagi peneliti adalah untuk menambah wawasan, pengetahuan, dan
pengalaman tentang pembuatan material komposit
2. Bagi akademik yaitu penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi
tambahan untuk penelitian serat alam (natural fiber) ke depannya.
3. Bagi industri dapat digunakan sebagai acuan atau pedoman dalam
pembuatan komposit yang terbuat dari serat alam, khususnya serat eceng
gondok sehingga eceng gondok bukan lagi tumbuhan pengganggu
melainkan salah satu alternatif untuk meningkatkan pendapatan
5
1.6 Defenisi Operasional
Agar tidak terjadi kesalah-pahaman terhadap istilah yang digunakan dalam
penelitian ini, maka perlu diperjelas istilah-istilah sebagai berikut:
a. Komposit yaitu suatu bahan yang merupakan gabungan atau campuran dari
dua material atau lebih pada skala makroskopis untuk membentuk material
ketiga yang lebih bermanfaat (Hartanto, 2009).
b. Matriks yaitu fasa dalam komposit yang mempunyai bagian atau fraksi
volume terbesar (Hartanto, 2009).
c. Polyester yaitu polimer berbobot molekul tinggi yang terdiri dari unit
perulangan asam karboksilat dan hidroksi alkohol yang dihubungkan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan data hasil pengujian dan pembahasan yang dilakukan, maka
dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Komposit Polyester dengan filler serat eceng gondok mempunyai kekuatan
tarik yang paling optimal pada fraksi volume serat (10 : 90)% yaitu
sebesar 43,49 MPa, modulus elastisitas paling optimal pada fraksi volume
serat (40 : 60)% sebesar 1253,66 MPa, dan regangan paling optimal pada
fraksi volume (10 : 90)% sebesar 10%, sedangkan kekuatan lentur yang
paling optimal terdapat pada fraksi volume serat (0 : 100)% yaitu sebesar
34,36 MPa.
2. Terdapat pengaruh fraksi volume serat terhadap kekuatan tarik, modulus
elastisitas, regangan dan kekuatan lentur komposit polyester dengan filler
serat eceng gondok, hal ini tampak dari nilai korelasi r = 0,49 untuk
kekuatan tarik, r = 0,79 untuk modulus elastisitas, r = 0,56 untuk regangan
dan r = 0,84 untuk kekuatan lentur
5.2 Saran
1. Sebaiknya dalam pemisahan serat dari batang eceng gondok dilakukan
seefektif mungkin, supaya serat yang dihasilkan memiliki diameter yang
sama.
2. Pencampuran dan penuangan resin dan katalis dilakukan dengan hati-hati
supaya udara tidak terperangkap di dalam campuran yang dapat
menimbulkan rongga/voids pada komposit
3. Penyusunan serat eceng gondok lebih merata supaya kekuatan komposit
semakin tinggi.
4. Melakukan perbandingan matriks yang lebih bervariasi dengan volume
52
Daftar Pustaka
Arif, D., (2008), Komposit, http://library.UI.ac.id/download /FT /tkimia-Arif. pdf
Assatrah., (2010), Unit1NatriumHidroksida
http://www.id.scribd.com/doc/28438278/UNIT-1-Natrium Hidroksida.html
Boimau, K.;Pengaruh Fraksi Volume dan Panjang Serat Terhadap Sifat Bending Komposit Poliester yang Diperkuat Serat Batang Pisang, Seminar Nasional Teknik Mesin Oktober 2010.
Bambang, K. H., (2000), Mekanika Struktur Komposit, Direktorat Pembinaan Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat.
Brades, A. C. dan Tobing, F. S.,(2010), Eceng Gondok
http://www.id.scribd.com/doc/59324911/eceng-gondok.htm.
Dewi, Y. S. dan Gultom,Y. H., (2009), Pemanfaatan Algae Chlorella sp dan Eceng Gondok untuk Menurunkan Tembaga (Cu) pada Industri Pelapisan Logam, Seminar Tugas Akhir S1 Jurusan Teknik Kimia.
Diharjo, K., (2006), Pengaruh Perlakuan Alkali Terhadap Sifat Tarik Bahan Komposit Serat Rami-Polyester, Jurnal Teknik Mesin, vol.8, no.1, hal 8-13.
Fajar, S. N., (2008), Optimasi Kekuatan Bending dan Impak Komposit Berpenguat Serat Ramie Bermatrik Polyester Bqtn 157 Terhadap Fraksi Volume dan Tebal Skin, Jurnal Teknik Mesin, vol.8, no.1, hal 80-83.
Gainzo, L., (2012), Bahan Komposit , http//: makalah-tentang-bahan-komposit « aksitupai.htm-at. 13;15PM.
Hartanto, L., (2009), Study Perlakuan Alkali dan Fraksi Volum Serat Terhadap Kekuatan Bending, Tarik, dan Impak Komposit Berpenguat Serat Rami Bermatrik Polyester BQTN 157.,Tugas Akhir, FT, Universitas Muhammadiyah, Surakarta.
Hendra, M, dan Ginting, S., (2002), Pengendalian Bahan Komposit, http://library.usu.ac.id/download/ft/tkimia-Hendra2.pdf.
Lumintang, R. A. C., Soenoko, R., dan Wahyudi, S., (2011), Komposit Hibrid Polyester Berpenguat Serbuk Batang dan Serat Sabut Kelapa, Jurnal rekayasa Mesin, Vol.2, no.2, hal 145-153.
Merina, F., dan Trihadiningrum,Y.; Produksi Bioetanol dari Eceng Gondok (Eichhornia Crassipes) dengan Zymomonas dan Saccaharomyces cerevisiae, Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIII februari 2011.
Nababan, P. N., (2011), Sifat Mekanik Komposit Polipropilena Daur Ulang dengan filler Serat Sabut Kelapa, FMIPA, UNIMED.
Nurkholis., (2008), Analisis Sifat Tarik dan Impak Komposit Serat Rami dengan Perlakuan Alkali Dalam Waktu 2, 4, 6, dan 8 jam, Fraksi Volume Serat 10% Dengan Matrik Poliester BQTN 157. Jurnal Teknik Mesin, vol.8, No.1, hal 80-83, Bandung.
Nurdin, H, (2008) Pengaruh Penggunaan Jenis Serat Pada komposit Polimer Terhadap Kekuatan Tarik. Zona Teknik ISSN 1978-1741, vol.3, no.2, hal 143-150.
Porwanto, A. D, dan Johar, L., (2008), Karakterisasi Komposit Berpenguat Serat Bambu dan Serat Gelas Sebagai Alternatif Bahan Baku Industri,Jurusan Teknik Fisika. ITS, Surabaya.
Purboputro, P. I., (2006), Pengaruh Panjang Serat Terhadap Kekuatan Impak Komposit Eceng Gondok dengan Matriks Poliester, Jurnal Media Mesin, vol. 7, No.2, hal 70-76, Juli 2006, Universitas Muhammadiyah, Surakarta.
Rahman,M., Riyanta, B, dan Diharjo, K., (2011), Pengaruh Fraksi Volume Sera dan Lama Perendaman Alkali terhadap Kekuatan Impak Komposit Serat Aren Polyester. Jurnal Ilmiah Semesta Teknika, vol.14, No.1, hal 26-32.
Surdia,T, dan Saito, S., (2000), Pengetahuan Bahan Teknik, Pradnya paramita : Jakarta.
Vlack V. L. H., (1994), Ilmu dan Teknologi Bahan, terjemahan Ir. Sriati Djaprie, Erlangga: Jakarta.