PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN KAKU PADA RUAS
JALAN LINGKAR MAJALAYA MENGGUNAKAN METODE
BINA MARGA 2002
ERA APRILLA P NRP : 0121080
Pembimbing :Ir. SILVIA SUKIRMAN
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
BANDUNG
ABSTRAK
Mengingat kondisi perkerasan jalan yang ada saat ini banyak kerusakan baik yang diakibatkan oleh faktor alam, maupun faktor manusia dalam hal ini kendaraan sehingga perlu adanya peningkatan guna memenuhi kebutuhan lalu lintas yang makin tinggi, didalam proses perencanaan sebagai dasar untuk pelaksanaan perlu diperhatikan faktor – faktor diantaranya kenyamanan, keamanan serta faktor lain yang mendukungperencanaan matang dan terencana.
Pada saat ini tingkat pelayanan jalan dirasa masih kurang, sehingga perlu dibangun pembangunan jalan baru maupun peningkatan jalan perlu direncanakan dengan matang agar dapat menghasilkan suatu perencanaan yang efisien serta ramah lingkungan. Kebutuhan akan perasarana jalan yang baik merupakan sesuatu yang diharapkan oleh masyarakat dan merupakan faktor penunjang lancarnya perekonomian.
Perencanaan tebal perkerasan Jalan Lingkar Majalaya, Kabupaten Bandung, Jawa Barat dikerjakan dengan metode Bina Marga 2002. dari pengolahan data diperoleh LHR awal rencana sebesar 6013 kend/hari/2arah, nilai CBR 3 %. Tebal lapisan perkerasan rencana 16 cm dengan bahan Beton Semen. Tebal lapisan pondasi digunakan Campuran Beton Kurus setebal 10 cm
DAFTAR ISI
SURAT KETERANGAN TUGAS AKHIR ... i
SURAT KETERANGAN SELESAI TUGAS AKHIR ... ii
ABSTRAK ... iii
1.4 Sistematika Pembahasan ... 3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 4
2.2.1 Konfigurasi Sumbu dan Roda Kendaraan ………. 16
2.2.2 Beban Sumbu ……… 19
2.2.3 Beban Lalu Lintas Pada Lajur Rencana ……….... 23
2.3 Umur Rencana ………... 26
2.4 Daya Dukung Tanah Dasar ………... 26
2.5 Perencanaan Tebal Lapisan Perkerasan Kaku dengan Metode Bina Marga 2002 ... 36
4.2 Hasil Perencanaan Tebal Perkerasan ………... 52
4.3 Perencanaan Dimensi Sambungan ……… 60
4.4 Data dan Analisis Biaya ……… 60
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ... 67
5.1 Kesimpulan ... 67
5.2 Saran ... 68
DAFTAR PUSTAKA ... 69
LAMPIRAN ... 70
DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN
φ = Diameter batang pengikat
AASHTO = American Assosiation of State Highway and Transportation Official.
BBTT = Beton Semen Bersambung Tanpa Tulangan
BJTP = Baja Tulangan Polos
BJTU = Baja Tulangan Ulir
BS = Beban Sumbu
C = Koefisien distribusi lajur kendaraan
CBK = Campuran Beton Kurus
JSKN = Jumlah Sumbu Kendaraaan Niaga
JSKNH = Jumlah Sumbu Kendaraaan Niaga Harian
R = Faktor Pertumbuhan Lalu Lintas
SD = Sumbu Depan
SB = Sumbu Belakang
SGB = Sumbu Gandeng Belakang kendaraan.
SGD = Sumbu Gandeng Depan kendaraan.
SNI = Standar Nasional Indonesia
STdRG = Sumbu Tandem Roda Ganda
STRG = Sumbu tunggal roda Ganda
STdRG = Sumbu Tandem rodam Ganda
STRT = Sumbu tunggal roda Tunggal
TE = Tegangan Ekivalen
UR = Umur Rencana
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Struktur perkerasan kaku ... 7
Gambar 2.2 Kelompok lapis tanah dasar dilihat dari muka tanah asli ... 9
Gambar 2.3 Berbagai konfigurasi sumbu kendaraan ... 17
Gambar 2.4 Berbagai konfigurasi sumbu dan lambangnya ... 18
Gambar 2.5 Pelimpahan beban kendaraan ke perkerasan jalan ... 20
Gambar 2.6 Distribusi beban kendaraan ke setiap sumbu ... 20
Gambar 2.7 Berbagai jumlah lajur lalu lintas ... 24
Gambar 2.8 Contoh distribusi jumlah kendaraan pada lajur lalu lintas ... 25
Gambar 2.9 Lapisan tanah dibawah satu titik pengamatan ... 29
Ganbar 2.10 Contoh metode grafis untuk menentukan CBR segmen ... 33
Gambar 2.11 Sistem perencanaan perkerasan beton semen ... 36
Gambar 2.12 Tebal pondasi bawah minimum untuk perkerasan beton semen. 37 Gambar 2.13 CBR Tanah Dasar Efektif dan Tebal Pondasi Bawah ... 38
Gambar 2.14 Tipikal sambungan memanjang ... 42
Gambar 2.15 Sambungan pelaksanaan melintang ... 43
Gambar 3.1 Diagram alir penelitian ... 46
Gambar 3.2 Denah Rencana Jalan Lingkar Majalaya ... 47
Gambar 4.1 Tebal Pondasi Bawah Untuk Perkerasan Beton Semen ... 53
Gambar 4.2 CBR Tanah Dasar Efektif ... 53
Gambar 4.3 Sambungan Melintang dan Sambungan Memanjang ... 63
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Perbedaan Antara Perkerasan Kaku dan Perkerasan Lentur ... 5
Tabel 2.2 Nilai Koefisien Gesekan (µ) ………... 14
Tabel 2.3 Distribusi Beban Sumbu Untuk Berbagai Jenis Kendaraan …... 22
Tabel 2.4 Contoh Spektra Beban Sumbu ………... 24
Tabel 2.5 Jumlah Lajur Berdasarkan Lebar Perkerasan dan Koefisien
Distribusi (C) Kendaraan Niaga Pada Lajur Rencana ………… 26
Tabel 2.6 Nilai R Untuk Menghitung CBR Segmen ………... 30
Tabel 2.7 Contoh Metode Grafis Untuk Menentukan CBR Segmen ………. 33
Tabel 2.8 Faktor Pertumbuhan Lalu Lintas ………... 39
Tabel 2.9 Faktor Keamanan Beban ... 40
Tabel 2.10 Diameter Ruji ………. 43
Tabel 3.1 Langkah – Langkah Perencanaan Tebal Perkerasan Beton semen . 49 Tabel 4.1 Rekapitulasi Hasil Survey Volume Kendaraan Tahun 2004 ……. 52
Tabel 4.2 Konfigurasi dan Beban Sumbu ………... 55 Tabel 4.3 Perhitungan Jumlah Sumbu Berdasarkan Jenis dan Bebannya …... 55 Tabel 4.4 Perhitungan Repetisi Sumbu ... 57
Tabel 4.5 Analisa Fatik dan Erosi ... 59
Tabel 4.6 Total Biaya Sepanjang 1 Km ………. 66
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Analisis fatik dan beban repetisi ijin berdasarkan rasio
tegangan, dengan/tanpa bahu beton ... 70
Lampiran 2 Analisis erosi dan jumlah repetisi beban berdasarkan faktor erosi, dengan bahu beton ... 71
Lampiran 3 Tegangan ekivalen dan faktor erosi untuk perkerasan dengan bahu beton ... 72
Lampiran 4 Harga satuan beton K-350 ... 73
Lampiran 5 Harga satuan beton K-250 ... 74
Lampiran 6 Harga satuan beton K-175 ... 75
Lampiran 7 Harga bahan ... 76
70
Lampiran 1
Analisis fatik dan beban repetisi ijin berdasarkan rasio tegangan, dengan/tanpa
bahu beton
71
Lampiran 2
Analisis erosi dan jumlah repetisi beban berdasarkan factor erosi, dengan bahu
beton
72
Lampiran 3
73
Lampiran 4
FORMULIR STANDAR UNTUK
PEREKAMAN ANALISA MASING-MASING HARGA SATUAN
PROYEK : JENIS PEKERJAAN : Beton K-350 TOTAL HARGA (Rp.) 33,042,007.14 SATUAN PEMBAYARAN : M3 % THD. BIAYA PROYEK 0.79
PERKIRAAN HARGA JUMLAH
NO. KOMPONEN SATUAN KUANTITAS SATUAN HARGA
74
Lampiran 5
FORMULIR STANDAR UNTUK
PEREKAMAN ANALISA MASING-MASING HARGA SATUAN
PROYEK : JENIS PEKERJAAN : Beton K-250 TOTAL HARGA (Rp.) 27,602,370.51 SATUAN PEMBAYARAN : M3 % THD. BIAYA PROYEK 0.66
PERKIRAAN HARGA JUMLAH
NO. KOMPONEN SATUAN KUANTITAS SATUAN HARGA
75
Lampiran 6
FORMULIR STANDAR UNTUK
PEREKAMAN ANALISA MASING-MASING HARGA SATUAN
PROYEK : JENIS PEKERJAAN : Beton K-175 TOTAL HARGA (Rp.) 24,723,011.74 SATUAN PEMBAYARAN : M3 % THD. BIAYA PROYEK 0.59
PERKIRAAN HARGA JUMLAH
NO. KOMPONEN SATUAN KUANTITAS SATUAN HARGA
76
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Prasarana transportasi darat memegang peranan yang sangat penting dalam
sektor perhubungan darat terutama untuk menjaga kesinambungan distribusi
barang dan jasa, guna menunjang pertumbuhan ekonomi. Seiring dengan
meningkatnya kebutuhan sarana transportasi yang dapat menjangkau daerah –
daerah sentra produksi, maka sangat diperlukan prasarana jalan yang dapat
melayani pergerakan lalu lintas.
2
Lalu lintas pada jalan di dalam kota maupun antar kota semakin tahun
mengalami peningkatan. Dalam hal ini harus diimbangi dengan peningkatan
sarana dan prasarana yang memadai sehingga dapat menghindari kemacetan.
Pada saat ini terdapat dua macam perkerasan yang sering digunakan, yaitu
perkerasan lentur dan perkerasan kaku. Pada Tugas Akhir ini akan membahas
tentang perkerasan kaku, dimana dari segi kekuatan perkerasan kaku mampu
memikul beban lebih besar dari pada perkerasan lentur.
Konstruksi perkerasan jalan akan menerima beban kendaraan yang
dilimpahkan melalui roda-roda kendaraan. Besarnya beban yang dilimpahkan
bergantung pada berat total kendaraan, konfigurasi sumbu, dan bidang kontak
antara roda dengan perkerasan jalan. Dengan demikian pengaruh masing-masing
kendaraan terhadap kerusakan yang ditimbulkan tidak sama.
1.2Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian Tugas Akhir ini adalah untuk merencanakan tebal lapis
perkerasa kaku pada ruas jalan Lingkar Majalaya dengan menggunakan Metode
Bina Marga 2002 serta biaya pembuatan lapisan perkerasan jalan per satu
kilometer untuk ruas jalan dua arah.
1.3Pembatasan Masalah
Ruang lingkup penelitian Tugas Akhir ini mencakup analisis dan
perhitungan perencanaan tebal lapis perkerasan kaku pada raus jalan Lingkar
Majalaya dengan menggunakan Metode Bina Marga 2002.
3
1.4Sistematika Pembahasan
Sistematika pembahasan dalam Tugas Akhir adalah sebagai berikut :
BAB 1; Pendahuluan berisi latar belakang, tujuan penelitian, ruang
lingkup pembahasan, dan sistematika pembahasan Tugas Akhir .
BAB 2; Tinjauan Pustaka berisi teori-teori yang menunjang penelitian dan
analisis pada Tugas Akhir ini.
BAB 3; Metodologi Penelitian berisi tentang langkah-langkah dalam
pengumpulan data yang didapat dari lapangan seperti data tanah, data volume
distribusi jenis kendaraan, beban sumbu kendaraan, umur rencana dan yang
lainnya agar dapat menunjang analisis tebal perkerasan.
BAB 4; Pengumpulan dan Analisis Data yang menjelaskan tentang proses
perhitungan tebal lapisan perkerasan kaku menggunakan metode Bina Marga
2002 serta pembahasan biaya tebal perkerasan kaku per satu kilometer.
BAB 5; Kesimpulan dan Saran merupakan bab terakhir yang berisi
kesimpulan yang didapat dari hasil serta saran-saran.
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil perencanaan tebal perkerasan kaku Jalan Lingkar Majalaya
dengan menggunakan metode Bina Marga 2002 adalah didapat hasil sebagai
berikut :
1. Tebal lapisan pondasi bawah 10 cm dan CBR efektif untuk tanah dasar 3%
adalah 21%.
2. Tebal pelat beton yang memenuhi persyaratan bahwa persen rusak fatik
dan persen rusak erosi lebih kecil dari 100% adalah 16 cm.
68
3. Sambungan memanjang φ 16 mm, panjang 70 cm, jarak 60 cm dan
sambungan melintang φ 28, panjang 45 cm, dan jarak 30 cm
4. harga satuan per kilometer adalah Rp. 2.058.540.527,60
5.2 Saran
1 Sebaiknya memperhatikan perkembangan berat kendaraan selama umur
rencana.
2 Analisis tebal perkerasan dibandingkan dengan hasil perencanaan
menggunakan metode lain.
69
DAFTAR PUSTAKA
1. AUSTROADS, (1992), Pavement Design, A Guide to the Structural Design of
Pavements.
2. Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga, (2002),
Perencanaan Perkerasan Jalan Beton Semen.
3. Laporan Akhir Pekerjaan Perencanaan Teknis Jalan Paket P.01, Tahun Anggaran 2005. P.T. KARPA biro insinyur-arsitek, Bandung.
4. Pemerintah Republik Indonesia. (2004). Undang-undang Republik Indonesia
Nomor 38, Tentang Jalan, Tahun 2004, Jakarta.
5. Sukirman, Silvia. (1993). Perkerasan Lentur Jalan Raya. Penerbit Nova, Bandung.
6. Sukirman, Silvia. (2006). Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur. Institut Teknologi nasional, Bandung.
7. Susilo, B.H., (1994). Perencanaan Perkerasan Lentur Jalan Raya. Bandung.