• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH LATIHAN STEP UP MEMBAWADUMBBELL DAN DUMBBELL ARM SWINGS TERHADAP KECEPATAN RENANG GAYABEBAS 50 METER ATLET PUTRA USIA 12 - 14 TAHUN PADA PERKUMPULAN RENANGBINA TIRTA MEDAN TAHUN 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH LATIHAN STEP UP MEMBAWADUMBBELL DAN DUMBBELL ARM SWINGS TERHADAP KECEPATAN RENANG GAYABEBAS 50 METER ATLET PUTRA USIA 12 - 14 TAHUN PADA PERKUMPULAN RENANGBINA TIRTA MEDAN TAHUN 2013/2014."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH LATIHAN STEP UP MEMBAWA DUMBBELL DAN DUMBBELL ARM SWINGS TERHADAP KECEPATAN RENANG

GAYA BEBAS 50 METER ATLET PUTRA USIA 12-14 TAHUN PADA PERKUMPULAN RENANG

BINA TIRTA-MEDAN 2013/2014

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat- Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh: ROBI FAHRIZAL

NIM : 609321073

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

ABSTRAK

ROBI FAHRIZAL. NIM 609321073. Pengaruh Latihan Step Up Membawa Dumbbell Dan Dumbbell Arm Swings Terhadap Kecepatan Renang Gaya Bebas 50 Meter Atlet Putra Usia 12 - 14 Tahun Pada Perkumpulan Renang Bina Tirta Medan Tahun 2013/2014. (Pembimbing: RAHMAN SITUMEANG). SKRIPSI : FIK UNIMED 2014.

Renang merupakan olahraga air yang bertujuan untuk menjaga kebugaran juga untuk prestasi. Untuk dapat berenang gaya bebas dengan cepat dibutuhkan kondisi fisik yang baik pada perenang itu sendiri. Untuk dapat meningkatkan kecepatan berenang gaya bebas bisa dilakukan dengan latihan. Latihan – latihan tersebut diantaranya adalah latihan step up membawa dumbbell dan latihan

dumbbell arm swings. Latihan step up membawa dumbbell adalah latihan yang

meningkatkan kemampuan otot – otot tungkai sedangkan latihan dumbbell arm

swings adalah latihan yang meningkatkan kemampuan otot – otot lengan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari latihan step up membawa dumbbell dan dumbbell arm swings terhadap kecepatan renang gaya bebas 50 meter atlet putra usia 12-14 Tahun Pada Perkumpulan Renang Bina Tirta-Medan 2013/2014.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

experiment. Dengan pelaksanaan step up membawa dumbbell dan dumbbell arm

swings.

Populasi adalah populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh Atlet Putra Perkumpulan Renang Bina Tirta Medan yang berjumlah 6 orang. Jumlah sampel 6 orang diperoleh dengan teknik total sampling. Instrumen penelitian untuk pengumpulan data dengan test dan pengukuran yaitu tes kecepatan renang gaya bebas 50 meter. Penelitian dilaksanakan selama 4 (empat) minggu dengan latihan 5 (tiga) kali dalam seminggu. Untuk melihat pengaruh masing masing variabel bebas maupun terikat digunakan perhitungan statistic uji- t berpasangan.

Analisis hipotesis dari data pre-test dan data post- test kecepatan renang gaya bebas 50 meter diperoleh thitung sebesar 4,08 serta ttabel sebesar 2,02 dengan =0,05 (t hitung > t tabel ) berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi, latihan step up

(5)

DAFTAR ISI

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN ` A. Lokasi Dan Waktu Penelitian ... 27

B..Populasi Dan Sampel ... 27

C. Metode Penelitian ... 27

D. Desain Penelitian ... 28

E. Instrumen Penelitian ... 29

F. Teknik Analisis Data ... 29

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian ... 31

B. Pengujian Persyaratan Analisis ... 32

C. Pengujian Hipotesis ... 33

(6)

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 34

B. Saran ... 34

DAFTA PUSTAKA ... 35

(7)

DAFTAR TABEL

Hal Tabel 1. 1 : Data Atlet Putra Perkumpulan Renang Bina Tirta Medan ... 5 Tabel 1. 2 : Data Hasil Kecepatan Renang Gaya Bebas 50 Meter ... 5

Tabel 3.1 : Pre - test and Post- Test One Group Design... 28 Tabel 4.1 : Hasil Perhitungan Statistik Data Pre test dan Post test

Kecepatan Renang Gaya Bebas 50 Meter ... 31

Tabel 4.2 : Uji Normalitas Data ... 32

(8)

DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 2.1 : Koordinasi Saat Berenang ... 10

Gambar 2.2 : Gerakan Step Up ... 17

Gambar 2.3 : Bentuk Latihan Step Up Membawa Dumbbell ... 20

Gambar 2.4 : Latihan Curl Kaki ... 21

(9)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Setelah dilihat dari hasil-hasil pertandingan dan perlombaan olahraga pada

tingkat Nasional maupun Internasional, dapat ditujukkan kemunduran atau

kemajuan yang positif dari suatu cabang olahraga. Prestasi dibidang olahraga

dapat mengangkat nama baik Daerah serta mengharumkan nama Bangsa dan

Negara.

Renang dapat dilakukan oleh siapa saja, tidak mengenal perbedaan jenis

kelamin, usia, laki-laki atau perempuan, tua atau muda semua bias melakukannya.

Renang sangat ekonomis, karena dengan mengeluarkan uang yang sedikit, orang

bisa masuk ke kolam dan berenang sepuasnya. Renang juga bisa dilakukan kapan

saja, tidak mengenal waktu, bisa pagi, siang, sore, maupun malam hari dan bisa

dilakukan secara perorangan.

Kemudian untuk dapat berprestasi dalam cabang olahraga renang itu perlu

didukung oleh komponen fisik yang memadai. Sebab tidak ada gunanya seorang

perenang dalam suatu perlombaan dapat berenang dengan gaya yang indah namun

tidak mampu untuk menyelesaikannya seluruh jarak yang ditentukan. Hal ini

sesuai dengan pendapat Counsilman (dalam Hendromartono, 1992:13) yang

menyatakan “ada 3 kelompok unsur utama dari kondisi fisik yang dibutuhkan

untuk dapat melakukan unjuk kerja renang yang baik yaitu : kekuatan, daya tahan

(10)

2

Meningkatkan kemampuan unsur-unsur tersebut dapat dikerjakan dengan

melakukan latihan di darat. Seorang perenang yang melakukan latihan fisik di

darat, tidak akan melatih seluruh ototnya (seperti Binaragawan), tetapi latihan ini

hanya khusus dutujukan untuk memperkuat otot-otot yang menjadi penggerak

utama dari gerakan renang saja. Oleh karena itu, otot-otot yang bersangkutan

harus dilatih sebanyak mungkin sesuai dengan fungsinya seperti yang mereka

gunakan dalam gaya-gaya renang tertentu.

Menurut James C. Redcliffe (1987:1) mengatakan “meskipun kekuatan

(strength) adalah penting, akan tetapi yang lebih diperlukan untuk hampir semua

cabang olahraga bukanlah hanya kekuatan (strength) saja, akan tetapi power,

karena didalam power selain terdapat kekuatan (strength) teradapat pula

kecepatan.” Dengan kata lain, atlet yang memilliki power adalah atlet yang

kecuali kuat juga cepat.

Selanjutnya, Dadeng Kurnia dan Murni (1991:75) mengatakan bahwa

“untuk cabang olahraga renang, selain diperlukan tenaga (strength) juga

diperlukan kecepatan. Kekuatan yang disertai kecepatan disebut power.” Hal ini

berarti menunjukkan bahwa atlet tersebut selain kuat tetapi juga cepat.

Menurut Hendromartono (1992:13) “untuk dapat berprestasi dalam cabang

olahraga renang itu perlu didukung oleh kemampuan fisik yang memadai.” Ini

berarti bahwa kemampuan teknik saja belum cukup tanpa didukung oleh

kemampuan fisik yang memadai.

Berdasarkan pengamatan yang telah saya lakukan, para Atlet Perkumpulan

(11)

3

namun para Atlet tersebut terlalu banyak berlatih dikolam (berenang) dan kurang

berlatih didarat, sedangkan Dadeng Kurnia dan Murni menagatakan bahwa “

latihan fisik bagi tercapainya prestasi maksimal dalam olahraga renang harus

dikembangkan didarat.”

Perkumpulan Renang Bina Tirta Medan merupakan salah satu club renang

yang ada dikota medan. Club ini sudah sering mengikuti kejuaran-kejuaran baik

di kota Medan maupun diluar kota.

Namun walaupun demikian, bukan berarti club tersebut tidak mempunyai

masalah sebab pada waktu seleksi Kejuaraan Renang Antar Perkumpulan Seluruh

Indonesia (KRAPSI) pada tanggal 27 Desember 2011 tidak satupun atlet putra

mereka yang mampu menembus limit waktu gaya bebas 50 meter yang dipatokan

pada oleh Pengda PRSI Sumut sebagai syarat untuk lulus Kejurnas Renang Bulan

Oktober Tahun 2012 di Surabaya, dan Antar Pelajar yang dilaksanakan pada Juli

Tahun 2011 dikolam Renang Selayang Medan, contoh seorang Atlet yang

bernama Daud Putra Perkasa menempuh waktu 00.47.82 detik pada seleksi

(KRAPSI) tetapi waktu yang ditetapkan oleh Pengda 00.27.95 detik maka Atlet

tersebut tidak lolos Kejurnas.

Berdasarkan wawancara dengan salah satu pelatih Perkumpulan Renang

Bina Tirta Medan, yaitu Yudi Nopiadi, S.Pd pada tanggal 10 November 2013,

luncuran yang dihasilkan dari setiap kali kayuhan belum cukup memuaskan bagi

Pelatih tersebut dikarenakan luncuran yang dihasilkan tidak mencapai satu meter.

Pelatih tersebut menduga bahwa hal diatas dikarenakan power otot lengan dan

(12)

4

Berdasarkan permasalahan di atas, penulis tertarik untuk mengetahui

kecepatan para Atlet Perkumpulan Renang Bina Tirta Medan. Untuk itulah

penulis melakukan tes Renang Gaya Bebas 50 Meter. Adapun pengambilan data

awal dilakukan pada tanggal 14 November 2013 dikolam renang Perkumpulan

Renang Bina Tirta Medan Jalan.H.A Manaf Lubis/Gaperta, pada pukul 18.00

WIB – 20.00 WIB.

Tabel 1.1 : Data Atlet Putra Perkumpulan Renang Bina Tirta Medan

No

Sumber : Dokumen Bina Tirta Medan

Selanjutnya peneliti melakukan test kecepatan renang gaya bebas 50 meter

dan hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 1.2. Data Hasil Kecepatan Renang Gaya Bebas 50 Meter

No Nama Waktu

1 Maulana Sultan 01.03.08

2 M. Imbalo Zaky 01.00.42

3 Daud Putra Perkasa 00.47.82

4 Zinedin Yazid Zidan 00.56.76

5 Hafis Siregar 01.02.95

(13)

5

Berdasarkan hasil test kecepatan renang gaya bebas 50 meter, dapat

membuktikan bahwasannya adalah benar para Atlet Putra Perkumpulan Renang

Bina Tirta Medan belum memiliki kecepatan renang yang baik. Tentu saja

permasalahan tersebut harus segera diatasi, agar para atlet tersebut mampu

meningkatkan prestasi mereka pada event-event dan kejuaraan-kejuaraan

berikutnya serta mampu bersaing dengan atlet lain baik pada tingkat Daerah

maupun tingkat Nasional.

Berdasarkan permasalahan diatas, penulis tertarik untuk meneliti masalah

tersebut, dengan cara memberikan latihan Step Up Membawa Dumbbell untuk

meningkatkan power otot tungkai dan latihan Dumbbell Arm Swings untuk

meningkatkan power otot lengan, yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh

latihan tersebut terhadap kecepatan renang gaya bebas 50 meter pada Atlet

Perkumpulan Renang Bina Tirta Medan.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan dalam latar belakang masalah,

maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut :

Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kecepatan renang gaya bebas 50 meter

? Apakah kondisi fisik mempengaruhi kecepatan renang gaya bebas 50 meter ?

Apakah latihan Step Up membawa Dumbbell memberikan pengaruh yang

signifikan terhadap kecepatan renang gaya bebas 50 meter ? Apakah latihan

Dumbbell Arm Swings memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kecepatan

(14)

6

Dumbbell dan latihan Dumbbell Arm Swings yang memberikan pengaruh lebih

besar terhadap renang gaya bebas 50 meter ?

C. Pembatasan Masalah

Mengingat banyaknya masalah di atas, maka penulis menentukan masalah

yang akan diteliti untuk mempertegas sasaran yang akan dicapai, yaitu Pengaruh

Latihan Step Up membawa Dumbbell dan Dumbbell Arm Swings terhadap

Kecepatan Renang Gaya Bebas 50 Meter Atlet Putra Usia 12-14 Tahun Pada

Perkumpulan Renang Bina Tirta-Medan 2013/2014.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan

masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai

berikut: “apakah latihan Step Up membawa Dumbbell dan Dumbbell Arm Swings

yang memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kecepatan renang gaya

bebas 50 meter Atlet Putra Usia 12-14 Tahun Perkumpulan Renang Bina Tirta

Medan Tahun 2013/2014 ?”

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : “Untuk

mengetahui apakah latihan Step Up membawa Dumbbell dan Dumbbell Arm

Swings yang memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kecepatan renang

gaya bebas 50 meter Atlet Putra Usia 12-14 Tahun Perkumpulan Renang Bina

(15)

7

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah :

1. Sebagai informasi bagi Atlet tentang bentuk latihan untuk meningkatkan

power lengan dan power otot tungkai.

2. Memberikan informasi bagi para pelatih renang tentang pengaruh latihan Step

Up membawa Dumbbell dan Dumbbell Arm Swings.

3. Sebagai informasi bagi seluruh Club khususnya pada Perkumpulan Renang

Bina Tirta Medan tentang pengaruh latihan Step Up membawa Dumbbell dan

Dumbbell Arm Swings.

4. Untuk menambah wawasan kepada para pecinta olahraga khususnya pada

(16)

34

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis ditarik kesimpulan bahwa latihan

step up membawa dumbbell dan dumbbell arm swings memberikan pengaruh

yang signifikan terhadap kecepatan renang gaya bebas 50 meter atlet putra usia

12-14 Tahun Pada Perkumpulan Renang Bina Tirta-Medan 2013/2014.

B.Saran

Sebagai kelanjutan dari adanya kesimpulan yang diperoleh dari penelitian

pengaruh latihan step up membawa dumbbell dan dumbbell arm swings untuk

meningkatkan kecepatan renang gaya bebas 50 meter maka berikut ini

dikemukakan beberapa hal yang dapat menjadi pertimbangan untuk meningkatkan

kecepatan renang gaya bebas 50 meter :

1. Kepada pelatih dan Pembina olahraga renang, dalam meningkatkan kecepatan

renang gaya bebas agar kiranya dapat memberikan latihan-latihan yang dapat

meningkatkan kecepatan renang gaya tersebut.

2. Kepada pihak club agar kiranya memperhatikan sarana dan prasarana yang

ada untuk melengkapi atau menambah peralatan dalam hal pencapaian prestasi

atlet dalam bidang olahraga renang.

3. Kepada para atlet renang disarankan agar dapat berlatih dengan

sungguh-sungguh agar dapat mencapai prestasi yang maksimal.

4. Diharapkan kepada peneliti lain agar melakukan penelitian lanjutan dengan

(17)

DAFTAR PUSTAKA

Dumadi, Dwijowinoto, Kasiyo, 1992.Renang Materi Metode Penilaian, Depdikbud

Effendi, Said, 1994. Pembinaan Olahraga Indonesia, Medan

Harsono, 1988. Coaching dan Aspek-aspek Psikologi Dalam Coaching, Jakarta

Hendromartono, Soejoko, 1992. Olahraga Pilihan Renang, Depdikbud

Ismaryati, 2008. Test dan Pengukuran Olahraga, Surakarta : LPP UNS

Kurnia, Dadeng, Murni, 1991. Renang, Jakarta

Lutan, Rusli, dkk, 1996. Manusia dan Olahraga, Bandung : ITB dan FPOK/IKIP

Murni, Muhammad, 2000. Renang, Depdukbud

Nossek, Josef, 1982. General Theory of Training, Lagos : National Institute for Sport.

Pate, russel R at al, 1993. Dasar-dasar Ilmiah Kepelatihan, IKIP Semarang Press

Sajoto, M, 1995. Peningkatan dan Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga Semarang : Dahara Prize

Soekarno, Roeswan, 1979. Renang dan Methodik, Jakarta : P.T Karya Unipress

Sudjana, 1989. Metode Statistik, Bandung :Tarsito

Soekintoko, 1983. Renang dan Metodik, Jakarta : Depdikbud

(18)

DAFTAR LAMPIRAN

Hal

Lampiran 1: Program Latihan ... 36

Lampiran 2 : Data mentah pre test dan post test latihan Kecepatan Renang Gaya Bebas 50 Meter ... 46

Lampiran 3 : Mencari rata- rata dan simpangan baku ... 47

Lampiran 4 : Uji Normalitas ... 49

Lampiran 5 : Uji Homogenitas ... 50

Lampiran 6 : Pengujian Hipotesis ... 51

Lampiran 7: Dokumentasi Penelitian ... 53

Lampiran 8: Surat- Surat Keterangan ... 56

Gambar

Tabel  1. 1 :  Data Atlet Putra Perkumpulan Renang Bina Tirta Medan  ...      5 Tabel  1
Gambar  2.1 : Koordinasi Saat Berenang   ..................................................
Tabel 1.2. Data Hasil Kecepatan Renang Gaya Bebas 50 Meter

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang kualitas kayu lapis dari kayu bulat berdiameter kecil jenis sengon ( Paraserianthes falcataria (L.)

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan berkat, kasih, karunia, kesehatan, kekuatan dan kemudahan dalam penyusunan skripsi dengan judul

Dalam hal ini menganalisis jumlah penerimaan pajak penghasilan khususnya PPh final sebelum dan sesudah kenaikan BBM, di perlukan data penerimaan PPh final pada Kantor Pelayanan

Media spons busa dapat dimanfaatkan sebagai media pengisi kemasan pada transportasi lobster air tawar hidup sistem kering karena memiliki daya serap air yang tinggi,

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) manakah di antara pembelajaran dengan pendekatan open-ended dan pembelajaran dengan pendekatan konvensional yang

Berdasarkan hasil analisa data dan pembahasan yang telah diuraikan, dengan mengacu pada hipotesis = 5% yang telah dirumuskan, maka dapat disimpulkan bahwa: (1)

Faktor lain yang dapat berpengaruh terhadap kejadian anemia adalah keteraturan dalam konsumsi tablet zat besi selama kehamilan dan pendapatan keluarga yang

Simpulan: Terdapat hubungan yang bermakna antara mean arterial pressure dengan peristiwa kematian pada stroke perdarahan intraserebral di RS Dr..