• Tidak ada hasil yang ditemukan

Journal Of Management, Accounting, Economic and Business

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Journal Of Management, Accounting, Economic and Business"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

356 | P a g e

TERHADAP MINAT BELI KOSMETIK WARDAH DI KOTA BATAM Silvia Gustina Benowati

1

,

2

Tiurniari Purba

1,2Program Studi Manajemen, Universitas Putera Batam, Batam Silviagustinabnwt@gmail.com

Received: 11 Juli 2020; Accepted: 10 Agustus 2020; Published: 20 Agustus 2020

Abstract (Indonesia)

Informasi dari citra merek yang diperoleh konsumen serta pandangan konsumen tentang pendapat yang diperoleh dari elektronic word of mouth dalam bentuk ulasan positif atau negatif dapat mempengaruhi minat pembeli potensial. Kajian ini bertujuan untuk menentukan dan memahami dampak atau pengaruh citra merek dan elektronic word of mouth pada minat membeli kosmetik Wardah di kota Batam. Populasi dari studi ini tidak diketahui, karena apa yang digunakan sebagai penduduk adalah konsumen perempuan yang menggunakan kosmetik Wardah di kota Batam. Jenis penelitian ini adalah metode kuantitatif dan teknik sampling menggunakan sampling non-probabilitas, yaitu teknik sampling purposive dengan data yang dianalisis menggunakan SPSS versi 26,0 dan contoh dari 272 responden dan pengumpulan data menggunakan kuesioner. Sampel diambil berdasarkan pada tabel Isaac dan Michael. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa merek gambar dan elektronic word of mouth ke sebagian dan sekaligus memiliki efek signifikan dan positif pada bunga membeli.

Kata kunci : Citra Merek; Elektronic Word of Mouth; Membeli Bunga Abstract (English)

Information from the brand image obtained by consumers as well as consumer views about opinions obtained from electronic word of mouth in the form of positive or negative reviews can affect the buying interest of potential consumers. This study aims to determine and understand the impact or influence of brand image and electronic word of mouth on the interest in buying wardah cosmetics in Batam City. The population of this study is unknown, because what is used as the population is female consumers who use wardah cosmetics in Batam City. This type of research is quantitative methods and sampling techniques using non-probability sampling, namely purposive sampling technique with data analyzed using SPSS version 26.0 and a sample of 272 respondents and data collection using a questionnaire. Samples were taken based on the Isaac and Michael tables. The results of this study indicate that brand image and electronic word of mouth partially and simultaneously have a significant and positive effect on buying interest.

Key words : Brand Image; Electronic Word of Mouth; Buying Interest

(2)

357 | P a g e PENDAHULUAN

Persaingan industri dari periode waktu ke waktu semakin selektif akibatnya membuat industri wajib mampu merencanakan program ataupun kebijakan dalam memberikan kepuasan kepada konsumen dengan menciptakan produk berbeda yang mempunyai keunggulan, berkualitas, dan inovatif untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Keberhasilan suatu usaha ditentukan dengan pemasaran yang dilakukan. Pemasaran yang baik akan mampu menarik pelanggan sehingga dapat memiliki minat beli atas jasa atau produk yang ditawarkan dengan tujuan perusahaan memperoleh keuntungan. Fenomena pemasaran baru dengan menggunakan perkembangan media digital ataupun media sosial dengan kemunculan sosial media marketing. Perusahaan beranggapan bahwa dengan menerapkan internet marketing sebagai strategi dalam pemasaran akan memberikan kemudahan dan dapat menambah nilai (value) pada produk yang ditawarkan. Media sosial menjadi tempat dalam pemasaran yang dilakukan perusahaan, karena sudah semakin pesatnya perkembangan dunia pemasaran. Media sosial sebagai salah satu media koneksi memasarkan yang memiliki fungsi sangat bermanfaat agar terjadi kesuksesan dalam bisnis (Kusuma & Putri, 2019: 34).

Perusahaan yang menggunakan manfaat internet dalam melakukan pemasaran, salah satunya perusahaan yang bergerak dalam dunia kosmetik. Persaingan industri kosmetik yang semakin kompetitif, membuat para pelaku industri kosmetik perlu melakukan strategi pemasaran yang tepat. Dalam memenuhi kebutuhan konsumen untuk mempercantik diri, maka perusahan-perusahan yang bersaing atau bergerak dibidang kosmetik melakukan berbagai inovasi pada produknya. Berkembangnya bisnis make-up membuat pelaku industri yang bergerak dibidang ini bersaing mempunyai keunggulan dalam persaingan di industri kosmetik. Perusahaan bersaing dengan perusahaan lainnya untuk mengeluarkan berbagai varian kosmetik, dimana bersaing untuk harga, kegunaan yang ditawarkan, maupun hal lainnya yang menjadi ciri khas produk kosmetik (Wiryantari & Sukawati, 2016: 101).

Wardah menjadi salah satu merek kosmetik kecantikan yang melakukan pemasaran dengan target pelanggan wanita mulai dari remaja perempuan sampai wanita dewasa. Wardah diproduksi sejak Tahun 1995 oleh PT. Paragon Technology and Inovation. Produk kosmetik ini sejak tahun 1999 telah mendapatkan sertifikat dengan citra merek halal dari Lembaga Pengkajian Pangan Obat-Obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM-MUI). Bagi suatu perusahaan membentuk citra merek yang kuat sudah menjadi keharusan, karena citra merek menjadi asset berharga yang dimiliki perusahaan. Citra merek memiliki peran didalam membedakan produksi perusahaan dengan produk competitor. Citra merek memilik pengaruh yang dominan dalam sikap konsumen saat memiliki minat beli atas produk (Wulandari & Oktafani, 2017: 49).

Citra merek produk yang diproduksi suatu pelaku industri atau perusahaan, dapat diukur dengan data dari Top Brand Index. Data dari hasil survei berskala nasional ini berupa penghargaan berdasarkan penilaian yang diberikan kepada merek-merek produk. Berikut daftar data urutan produk wardah pada Top Brand.

(3)

358 | P a g e

Tabel 1. Top Brand Index Wardah Tahun 2018 - 2019

Sumber : Topbrand-award (2019)

Bersumber dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa terjadinya persaingan yang ketat dalam industri kosmetik, sehingga mengakibatkan persentase produk kosmetik wardah mengalami penurunan pada data topbrand-award.com. Pada tahun 2018, beberapa produk wardah menjadi TOP brand seperti produk body mist, body butter/body cream, pensil alis, sun care, lip gloss, pembersih wajah, maskara, pelembab wajah, lipstik, blush on, BB cream foundation, eyeliner, bedak muka padat dan bedak muka tabur, akan tetapi kategori produk ini mengalami penurunan pada tahun 2019 bahkan produk seperti body mist, krim pemutih dan bedak muka tabur tidak terdapat dalam top brand index tahun 2019. Berdasarkan keterangan diatas dapat menunjukkan bahwa sudah terjadi penurunan minat beli pada kosmetik wardah. Kondisi tersebut tertera pada Top Brand Index, dimana telah terjadi penurunan pada kosmetik wardah disebabkan jumlah pesaing yang ada meningkat beserta diferensiasi produk kosmetik. Selain itu membuktikan bahwa kosmetik wardah mengalami fluktuasi karena munculnya beberapa merek perawatan diri maupun kosmetik lainnya.

Pada persaingan industri, produk kecantikan kosmetik sangat sadar akan electronic word of mouth menjadi strategi dalam hubungan komunikasi pemasaran, karena penilaian terhadap produk secara online seperti sekarang ini menjadi pembicaraan wanita saat ini. Khususnya pada pemilihan produk kecantikan, konsumen membutuhkan informasi tentang kandungan, warna, rangsangan atau respon kulit terhadap produk, brand, harga dan lain sebagainya. Kosmetik wardah sangat aktif dalam melakukan promosi dengan

Nama Produk Wardah Tahun 2018 Tahun 2019

Body mist 11,3% -

Sabun pembersih wajah 5,5 % 4,6%

Body butter/body cream 16,4% 9,0%

Sun care 13,0% 16,7%

Pelembab wajah 13,8% 11,0%

Pembersih wajah 12,9% -

Masker wajah - 12,2%

Anti aging 9,1% 2,7%

Lipstik 36,2% 33,4%

Krim pemutih 9,3% -

Lip gloss 31,8% 16,2%

Maskara 19,0% 15,5%

Blush on 29,7% 26,3%

Lip gloss 31,8% -

Eyeliner 16,4% 9,3%

Pensil alis 19,9% 10,5%

BB cream 41,4% 34,3%

Foundation 28,0% 16,1%

Bedak muka tabor 21,8% 23,9%

Bedak muka padat 35,5% 34,6%

(4)

359 | P a g e

(wardah cosmetics), atau instagram (wardahbeauty). Perusahaan secara lebih mudah dapat berkomunikasi dengan konsumen melalui penggunaan media sosial, salah satunya yaitu beauty vlogger dengan memberikan manfaat dapat mempermudah konsumen khususnya wanita untuk mendapatkan informasi tanpa harus mencoba atau membeli dahulu produk yang diinginkan. Devienna makeup, suhay salim dan tasya farasya merupakan salah satu contoh beauty vlogger yang mengulas tentang kosmetik wardah (Adriyati & Indriani, 2017: 3).

Pesan yang diterima lewat electronic word of mouth mampu menaikkan minat beli pelanggan ketika keterangan yang diberikan bernilai positif Sebaliknya, review yang dilakukan juga akan memberikan dampak negatif jika review menunjukkan kelemahan atau kekurangan pada produk. Maka akan berdampak pada persepsi negatif dari konsumen dan kolom komentar pada vlog akan membuat viewers memberikan word of mouth negatif sehingga dapat mempengaruhi konsumen lainnya. Selain itu, melihat persaingan industri yang ada terutama produk kecantikan yang bermacam dan berbagai macam sarana pemasaran yang dilakukan, masih banyak juga konsumen yang tidak berminat terhadap produk kosmetik wardah (Iswara & Santika, 2019: 186).

Bersumber pada penjelasan diatas, sehingga peneliti memfokuskan kepada sasaran atau tujuan didalam penelitian untuk memperoleh pengaruh citra merek dan electronic word of mouth terhadap minat beli kosmetik wardah di Kota Batam baik secara parsial maupun simultan.

KAJIAN TEORI Citra Merek

Citra merek mampu diibaratkan menjadi salah satu klasifikasi pada asosiasi yang dapat terpikir dipikiran konsumen saat konsumen memikirkan sebuah brand atau merek tertentu (Sangadji, 2013: 327). Konsumen yang memberikan atau mendapatkan nilai positif dari merek tersebut akan makin menguatkan dalam memunculnya minat beli pada merek tersebut selain itu citra merek diketahui seperti menyampaikan keseluruhan pemahaman konsumen tentang merek akibat adanya pengalaman konsumen maupun informasi. Citra terhadap suatu merek tergantung sikap, persepsi ataupun pemahaman dan keyakinan maupun preferensi konsumen terhadap suatu merek. Brand yang baik juga akan berdampak atau dapat membangun dan membentuk citra bernilai positif pada perusahaan. Citra bernilai baik pada perusahaan tentu akan memberikan perusahaan keuntungan dalam jangka waktu panjang (Hakim & Saragih, 2019: 39).

Indikator Citra Merek

Diperoleh indikator-indikator yang membangun citra merek (Adawiah, Parani, & Farid, 2015: 273) : 1. Citra Perusahaan (Corporate Image)

Perkumpulan dalam asosiasi dimana digambaran publik atau pemahaman para konsumen sebagai suatu perusahaan pembuat atau memproduksi jasa ataupun produk.

2. Citra Pemakai (User Image)

(5)

360 | P a g e produk.

3. Citra Produk (Product Image)

Kesan atau pemahaman yang sudah terbentuk dalam benak maupun pemahaman konsumen atas jasa atau produk dipasaran.

Manfaat Citra Merek

Citra merek (brand image) mempunyai sejumlah manfaat yang penting (Meutia, 2017: 772) :

1. Citra bernilai positif dari pelanggan atas merek produk, mampu memungkinkan konsumen lainnya untuk memiliki minat beli kembali.

2. Citra positif terhadap merek lama dapat membuat perusahaan untuk mengembangkan atau melakukan inovasi terhadap produk.

3. Citra positif terhadap suatu merek dapat membuat perusahaan melakukan strategi dengan memberi merek yang sama pada beberapa produk yang sudah dikenal (family branding) atau meningkatkan merek dengan kolaborasi bersama merek lain (brand leveraging).

Electronic Word of Mouth

Electronic word of mouth merupakan medium informasi secara dengan online yang dapat dimanfaatkan perusahaan untuk mempromosikan produk yang dijual atau dipasarkan melalui media sosial (Arista & Lasmana, 2019: 81). Dimana e-wom ini dapat menjadi dasar informasi tentang suatu produk untuk konsumen lainnya dalam melakukan pembelian. Kegiatan promosi yang dilakukan dengan menggunakan e-wom dapat menjangkau konsumen global dengan mudah dan cepat. Melihat perilaku konsumen sekarang lebih menyukai dan meminati cara praktis dalam mendapatkan sesuatu, baik informasi atau produk dan jasa yang diinginkan, sehingga electroniw word of mouth mampu memberikan kemudahan untuk konsumen. Maka electornic word of mouth merupakan sarana penting yang dimanfaatkan dengan konsumen dalam memperoleh informasi mengenai kualitas pelayanan yang diberikan dan kualitas produk (Meuthia, 2017: 102).

Indikator Electronic Word of Mouth

Diperoleh indikator-indikator dalam memperkirakan ewom (Rahayu, Estiyanti, & Putra, 2018: 179) : 1. Intensitas

Terdapat banyak komentar maupun tanggapan yang disampaikan dari konsumen di media sosial.

2. Valence of Opinion

Adanya opini berupa nilai positif maupun nilai negatif yang dibuat konsumen dalam situs jejaring sosial tentang brand, jasa atau produk.

3. Content

Terdapat informasi yang disampaikan di media sosial tentang brand, jasa atau produk.

(6)

361 | P a g e Faktor Penentu Electronic Word of Mouth

Adanya keberadaan electronic word of mouth (ewom), sehingga terdapat beberapa faktor penentu (Bataineh, 2015: 127) :

1. Kredibilitas Pada Ewom

Kredibilitas mengarah kepada sejauh mana konsumen konsumen merasakan rekomendasi yang diberikan dapat dipercaya, baik rekomendasi dari individu ataupun organisasi. Jika konsumen merasakan saran, komentar atau usulan tersebut dapat dipercaya maka konsumen akan melakukan pembelian.

2. Kualitas Pada Ewom

Kualitas ewom digambarkan sebagai kekuatan meyakinkan konsumen tentang informasi yang disampaikan. Jika informasi yang disampaikan jelas, mudah dimengerti dan dirasa dapat memberi manfaat maka konsumen dapat menentukan untuk melakukan pembelian.

3. Kuantitas Pada Ewom

Konsumen melakukan pencarian informasi sebanyak-banyaknya tentang produk yang diminatinya, sehingga dapat menghindari dalam melakukan kesalahan atau resiko. Jumlah informasi yang diterima konsumen dapat memperkuat konsumen untuk melakukan pembelian.

Minat Beli

Minat beli tercipta atas cara belajar maupun berpikir seseorang yang akan menimbulkan pemahaman dalam diri untuk menciptakan motivasi dalam memenuhi keinginan yang kuat untuk melakukan pembelian serta dapat memutuskan untuk memakai terhadap produk maupun layanan jasa yang ditawarkan (Iswara & Santika, 2019: 186). Apabila konsumen merasakan bahwa produk atau jasa yang dibeli dapat memberikan manfaat atau kepuasan lebih besar dibandingkan dengan pengorbanan konsumen dalam memperolehnya, maka akan semakin tinggi muncul dorongan dalam diri konsumen untuk membelinya. Minat beli dapat memberikan instruksi pada diri konsumen dalam melakukan pembelian, mengambil tindakan untuk merekomendasikan serta memilih produk atau jasa tersebut. Maka minat beli merupakan hasil pemikiran dan evaluasi tentang manfaat yang diperoleh saat mengkonsumsi produk atau jasa yang diinginkan (Nainggolan & Heryenzus, 2019: 45).

Indikator Minat Beli

Didalam melakukan pembelian yang dilakukan konsumen, terdapat indikator-indikator dalam minat beli (Septiani, 2018: 403) :

1. Minat Transaksional

Hasrat yang dirasakan konsumen dalam memperoleh produk.

2. Minat Refrensial

(7)

362 | P a g e lainnya.

3. Minat Preferensial

Minat konsumen dimana memberikan gambaran tentang perilaku konsumen yang mempunyai preferensi atau prioritas utama terhadap produk. Prioritas utama atau pilihan kesukaan dapat diubah bila berlangsung suatu hal atas preferensi produk sebelumnya.

4. Minat Eksploratif

Minat ini memberikan gambaran karakter konsumen terhadap produk yang diminatinya, dimana konsumen akan terlebih dahulu mengumpulkan informasi tentang produk.

Dimensi Minat Pembelian Online

Pada minat beli, konsumen memiliki dimensi dalam melakukan pembelian online (Anggitasari et al., 2017:

8) :

1. Karakteristik Produk

Dimensi ini menjelaskan kepada konsumen tentang produk yang ditawarkan melalui website atau e- commerce memiliki informasi jelas dan lengkap.

2. Trust in Seller

Konsumen memiliki rasa kepercayaan terhadap situs web atau e-commerce pihak pemasar yang diaksesnya.

3. Previous E-Commerce Shopping Experience

Dimensi ini tentang pengetahuan berbelanja pelanggan sebelumnya, dimana pengalaman konsumen sebelumnya telah mengakses website atau e-commerce dalam mengkonsumsi produk yang ditawarkan.

METODE PENELITIAN Desain Penelitian

Penelitian ini berfungsi dalam memahami serta mengerti pengaruh antara variabel, yakni variabel bebas (independen variabel) serta variabel terikat (dependen variabel), dimana citra merek beserta electronic word of mouth menjadi variabel independen serta minat beli menjadi variabel dependen. Penelitian ini menggambarkan tipe penelitian kuantitatif. Data yang didapatkan dari hasil penelitian tersebut digabungkan untuk peneliti analisis.

Penelitian ini juga memakai program SPSS (Statistic Package for the Sosial Sciences). Karena menggunakan program SPSS versi 26.0, maka beberapa pengujian yang dilakukan terhadap variabel independen dan dependen akan menunjukkan hubungan akan pengaruh dari data yang terkumpul tersebut. Penelitian ini dijalankan di Kota Batam.

Populasi dan Sampel

(8)

363 | P a g e

wanita pengguna kosmetik wardah di Kota Batam jumlahnya tidak bisa diperhitungkan. Dikarenakan jumlah populasi penelitian ini tidak diketahui dengan pasti, sehingga untuk memutuskan jumlah sampel yaitu memakai rumus tabel Issac dan Michael. Menurut tabel Issac dan Michael, maka sampel berjumlah 272 dengan tingkat kesalahan 10% (Sugiarto, 2017: 165). Sedangkan sampel penelitian ini merupakan teknik sampling non- probability yang dipakai adalah teknik purposive sampling karena populasi didalam penelitian ini memiliki beberapa karakteristik untuk digunakan menjadi sampel penelitian. Karakteristik didalam penelitian ini :

1. Berjenis kelamin perempuan 2. Usia 18-28 tahun

3. Profesi : Mahasiswi, Wiraswasta atau Pegawai

4. Pernah mengakses youtube dan menonton beauty vlogger kosmetik wardah 5. Mengetahui tentang kosmetik wardah

Kerangka Pemikiran

Gambar 1. Kerangka Pemikiran Sumber : Peneliti (2020)

Hipotesis

Dimana hipotesis didalam penelitian ini seperti :

H1 : Diduga citra merek berpengaruh terhadap minat beli kosmetik wardah di Kota Batam.

H2 : Diduga electronic word of mouth berpengaruh terhadap minat beli kosmetik wardah di Kota Batam.

H3 : Diduga citra merek dan electronic word of mouth secara simultan berpengaruh terhadap minat beli kosmetik wardah di Kota Batam.

Teknik Pengumpulan Data

Didapatkan dua sumber yang diperlukan untuk mendapat data, yakni :

1. Data primer, didapatkan atas hasil penyebaran kuesioner pada responden wanita pengguna kosmetik wardah di Kota Batam.

2. Data sekunder, diperoleh dari data situs atau website resmi top brand awards.

Metode Analisis Data Electronic Word

of Mouth (X2)

Minat Beli (Y) Citra Merek

(X1)

(9)

364 | P a g e

Metode analisis data didalam penelitian ini memakai metode kuantitatif. Dimana metode tersebut, pengumpulan data dilakukan dari semua responden sesuai dengan sampel peneliti. Selanjunya, melakukan analisis dan melakukan pengolahan data tersebut sesuai dengan metode yang digunakan. Terdapat beberapa pengujian yang dipakai ialah uji kualitas data, uji asumsi klasik sampai uji pengaruh. Pengolahan data didalam penelitian ini juga memakai program SPSS (Statistical Package for Social Sciences) versi 26 dengan tujuan akan memperoleh ada tidaknya efek atau hubungan antar variabel.

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Uji Validitas Data

Penelitian ini melakukan uji validitas terhadap item-item kuesioner melalui menggunakan angka koefisien korelasi pearson product momen. Semua item-item pernyataan dari variabel citra merek dan electronic word of mouth terhadap minat beli kosmetik wardah di Kota Batam dinyatakan valid atau dapat diterima apabila perhitungan r hitung lebih besar dari r tabel (0,119). Didalam penelitian ini, seluruh data dari masing-masing variabel disimpulkan diterima atau valid, dibuktikan dari tabel:

Tabel 2. Hasil Uji Validitas Citra Merek

Variabel Pernyataan r hitung r tabel Keterangan

Citra Merek (X1)

X1.1 0,852 0,119 Valid

X1.2 0,855 0,119 Valid

X1.3 0,894 0,119 Valid

X1.4 0,422 0,119 Valid

X1.5 0,840 0,119 Valid

X1.6 0,893 0,119 Valid

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS 26 (2020)

Tabel 3. Hasil Uji Validitas Electronic Word of Mouth

Variabel Pernyataan r hitung r tabel Keterangan

Electronic Word of Mouth

(X2)

X2.1 0,794 0,119 Valid

X2.2 0,762 0,119 Valid

X2.3 0,708 0,119 Valid

X2.4 0,855 0,119 Valid

X2.5 0,826 0,119 Valid

X2.6 0,816 0,119 Valid

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS 26 (2020)

Tabel 4. Hasil Uji Validitas Minat Beli

Variabel Pernyataan r hitung r tabel Keterangan

Minat Beli

(Y) Y.1 0,862 0,119 Valid

Y.2 0,673 0,119 Valid

(10)

365 | P a g e

Y.4 0,818 0,119 Valid

Y.5 0,853 0,119 Valid

Y.6 0,887 0,119 Valid

Y.7 0,797 0,119 Valid

Y.8 0,824 0,119 Valid

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS 26 (2020) Hasil Uji Realibilitas

Item pernyataan pada masing-masing variabel mampu dinyatakan mempunyai konsistensi hasil atau reliabel saat nilai cronbach’s alpha diatas 0,70. Didalam penelitian ini variabel citra merek, electronic word of mouth dan minat beli memperlihatkan bahwa mempunyai nilai konsistensi atau reliabel pada seluruh item pernyataan.

Tabel 3. Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach’s Alpha N of Items Keterangan

Citra Merek 0,884 6 Reliabel

Electronic Word of Mouth 0,880 6 Reliabel

Minat Beli 0,929 8 Reliabel

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS 26 (2020) Hasil Uji Normalitas

Hasil pengujian normalitas kolmogrov-smirnov didalam tabel dibawah terdapat adanya nilai residual yang mempunyai sebaran data yang normal. Ini dibuktikan dengan nilai signifikan uji kolmogrov-smirnov 0,200 lebih besar dari 0,05. Maka data pada penelitian ini menunjukkan berdistribusi normal.

Tabel 5. Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 272

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std. Deviation 3,15383973

Most Extreme Differences Absolute ,049

Positive ,031

Negative -,049

Test Statistic ,049

Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS 26 (2020)

(11)

366 | P a g e Hasil Uji Multikolinieritas

Tabel 6. Hasil Uji Multikolinieritas

Variabel Collinearity Statistic Kesimpulan

Tolarance VIF

Citra Merek 0,321 3,117 Bebas Multikolinieritas

Electronic Word of Mouth 0,321 3,117 Bebas Multikolinieritas Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS 26 (2020)

Dengan ketentuan nilai tolerance harus lebih besar dari 0,10 serta nilai VIF tidak melebihi 10, mampu dinyatakan bahwa variabel citra merek beserta electronic word of mouth memiliki nilai tolerance 0,321 > 0,10, sedangkan nilai VIF variabel citra merek beserta electronic word of mouth bernilai 3,117 < 10,00. Sehingga variabel independen didalam penelitian ini tidak terbentuk gejala multikolinieritas.

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Tabel 7. Hasil Uji Heteroskedastisitas Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 2,187 ,519 4,213 ,000

Citra Merek ,032 0,40 ,086 ,801 ,424

Electronic Word of Mouth -,015 ,042 -,037 -,346 ,730

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS 26 (2020)

Hasil pengujian diatas, dinyatakan bahwa variabel citra merek mempunyai nilai signifikan 0,424 > 0,05 dan variabel electronic word of mouth memiliki nilai signifikan 0,730 > 0,05, menandakan bahwa variabel independen penelitian ini tidak membentuk atau tidak terjadi gejala heteroskedastisitas.

Hasil Uji Regresi Linear Berganda

Berdasarkan hasil pengujian dibawah, maka persamaan regresi yang didapatkan dalam penelitian ini, seperti berikut :

Y = 2,148 + 0,798 X1 + 0,365 X2

(12)

367 | P a g e

Tabel 8. Hasil Uji Regresi Linear Berganda Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 2,148 ,868 2,476 0.14

Citra Merek ,798 ,066 ,634 12,046 ,000

Electronic Word of

Mouth ,365 ,070 ,273 5,189 ,000

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS 26 (2020) Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Tabel 9. Hasil Uji Regresi Linear Berganda Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 ,872a ,761 ,759 3,166

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS 26 (2020)

Bersumber atas hasil pengujian diatas, maka memperoleh nilai korelasi sebesar 0,872. Kondisi ini membuktikan bahwa ketiga variabel pada penelitian ini mempunyai hubungan yang kuat. Selain itu, hasil pengujian ini juga memperoleh koefisien determinasi maupun nilai R square sebesar 0,761 atau 76,1%, maka diartikan bahwa variabel independen (citra merek dan electronic word of mouth) membentuk pengaruh sebesar 76,1%, sedangkan 23,9% dipengaruhi dari faktor-faktor lain diluar variabel citra merek dan electronic word of mouth.

Hasil Uji T

Tabel 10. Hasil Uji T (Uji Parsial) Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 2,148 ,868 2,476 0.14

Citra Merek ,798 ,066 ,634 12,046 ,000

Electronic Word of

Mouth ,365 ,070 ,273 5,189 ,000

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS 26 (2020)

(13)

368 | P a g e

melebihi 0,05 serta berdasarkan perhitugan t tabel, maka didalam penelitian ini t tabel bernilai 1,968. Pada Tabel 8 menunjukkan bahwa :

1. Dari hasil pengujian ini, diketahui bahwa t hitung variabel citra merek (X1) sebanyak 12,046 > t tabel (1,968) atau nilai signifikan variabel citra merek (X1) sebanyak 0,000 < 0,05, sehingga mampu dikatakan bahwa hipotesis ini secara parsial mempunyai pengaruh signifikan serta positif. Kondisi ini membutkikan H1

diterima dan Ho ditolak dan dinyatakan bahwa hipotesis pertama diterima.

2. Dari hasil pengujian ini, didapatkan bahwa t hitung variabel electronic word of mouth (X2) sebesar 5,189 > t tabel (1,968) atau nilai signifikan variabel electronic word of mouth (X2) sejumlah 0,000 < 0,05, sehingga mampu dikatakan bahwa hipotesis ini secara parsial ada pengaruh signifikan serta positif. Hal ini membuktikan H1 diterima dan Ho ditolak dan dinyatakan bahwa hipotesis kedua diterima..

Hasil Uji F

Tabel 11. Hasil Uji F (Uji Simultan) ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 8592,351 2 4296,176 428,732 .000b

Residual 2695,557 269 10,021

Total 11287,908 271

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS 26 (2020)

Uji F dapat dinyatakan Ho ditolak dan H1 diterima apabila f hitung > f tabel dan nilai signifikan tidak melebihi 0,05 serta berdasarkan perhitugan t tabel, maka dalam penelitian ini f tabel bernilai 3,03. Dari hasil pengujian ini, diketahui bahwa f hitung variabel citra merek (X1) beserta electronic word of mouth (X2) sebesar 428,732 > f tabel (3,03) atau nilai signifikan variabel citra merek (X1) beserta electronic word of mouth (X2) sebesar 0,000 < 0,05, maka mampu dinyatakan bahwa hipotesis secara simultan memiliki pengaruh signifikan serta positif. Kondisi ini membuktikan bahwa H1 diterima dan Ho ditolak dan dinyatakan bahwa hipotesis ketiga diterima.

SIMPULAN

Bersumber atas pengkajian serta hasil penelitian yang sudah dijalankan, sehingga peneliti memberikan beberapa kesimpulan dari penelitian ini:

1. H1 dinyatakan bahwa secara parsial citra merek mempunyai pengaruh signifikan serta positif terhadap minat beli kosmetik wardah di Kota Batam.

2. H2 dinyatakan bahwa secara parsial electronic word of mouth mempunyai pengaruh signifikan serta positif terhadap minat beli kosmetik wardah di Kota Batam.

3. H3 dinyatakn bahwa citra merek dan electronic word of mouth secara simultan mempunyai pengaruh signifikan serta positif terhadap minat beli kosmetik wardah di Kota Batam.

(14)

369 | P a g e DAFTAR PUSTAKA

Adawiah, R., Parani, S. B. D., & Farid. (2015). Pengaruh Persepsi Harga dan Citra Merek Terhadap Loyalitas Pelanggan Menggunakan Produk Kosmetik (Studi Pada Swalayan Grand Hero di Kota Palu). Jurnal Ilmu Manajemen Universitas Tadulako, 1(3), 271–278.

Adriyati, R., & Indriani, F. (2017). Pengaruh Electronic Word Of Mouth Terhadap Citra Merek dan Minat Beli Pada Produk Kosmetik Wardah. Journal of Management, 6, 1–14.

Anggitasari, S. R., Hurriyati, R., & Wibowo, L. A. (2017). Pengaruh Electronic Word Of Mouth Terhadap Pengetahuan Konsumen Serta Dampaknya Terhadap Minat Beli Online (Survei Pada Members Hijabers Community Bandung). Jurnal Ilmu Manajemen Dan Bisnis, 8(1), 6.

https://doi.org/10.17509/jimb.v8i1.12655

Arista, L., & Lasmana, H. (2019). Pengaruh Review Oleh Sarah Ayu Pada Produk Kecantikan Di Youtube Dan Brand Awareness Terhadap Keputusan Menggunakan Produk. Jurnal Scriptura, 9(1), 26–34.

https://doi.org/10.9744/scriptura.9.1.26-34

Bataineh, A. Q. (2015). The Impact of Perceived e-WOM on Purchase Intention : The Mediating Role of Corporate Image. International Journal of Marketing Studies, 7(1), 126–137.

https://doi.org/10.5539/ijms.v7n1p126

Hakim, L., & Saragih, R. (2019). Pengaruh Citra Merek, Persepsi Harga Dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen NPK Mutiara Di UD.Barelang Tani Jaya Batam. ECOBISMA, 6(2), 37–

53.

Iswara, G. A. N., & Santika, I. W. (2019). Peran Citra Merek Dalam Memediasi Pengaruh E-Wom Terhadap Minat Beli Sepatu Merek Bata. E-Jurnal Manajemen, 8(8), 5182.

https://doi.org/10.24843/ejmunud.2019.v08.i08.p18

Kusuma, B. A., & Putri, B. P. S. (2019). Pengaruh Social Media Marketing Terhadap Brand Equity. JIM UPB, 7(1).

Meuthia, M. (2017). Efektifitas Electronic Word of Mouth (e-wom) melalui Media Sosial pada Ekowisata Bahari di Sumatera Barat. Jurnal Nasional Teknologi Dan Sistem Informasi, 3(1), 101–108.

https://doi.org/10.25077/teknosi.v3i1.2017.101-108

Meutia, R. (2017). Analisis Pengaruh Citra Merek , Kualitas Produk dan Harga terhadap Perpindahan Merek ( Studi Kasus pada Produk Oriflame di Kota Langsa ). Jurnal Manajemen Dan Keuangan, 6(2), 770–777.

Nainggolan, N. P., & Heryenzus. (2019). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli Konsumen

(15)

370 | P a g e

Rahayu, N. K. D. P., Estiyanti, N. M., & Putra, I. G. L. A. R. (2018). Analisa Pengaruh E-CRM Dan E-WOM Pada Minat Customer Harris Hotel Sunset Road. Jutisi: Jurnal Ilmiah Teknik Informatika Dan Sistem Informasi, 7(3), 177–188.

Sangadji, E. M. (2013). Perilaku Konsumen Pendekatan Praktis Disertai Himpunan Jurnal Penelitian (N. Wk (ed.); 1st ed.). ANDI.

Septiani, F. (2018). Pengaruh Promosi Dan Produk Terhadap Minat Beli (Pada PT. Asuransi Jiwa Recapital Di Jakarta). JURNAL MADANI: Ilmu Pengetahuan, Teknologi, Dan Humaniora, 1(2), 399–415.

Sugiarto. (2017). Metodologi Penelitian Bisnis. ANDI.

Topbrand-award. (2019). Top Brand Award. Www.topbrand-Award.com. https://www.topbrand- award.com/tentang-top-brand-award/

Wiryantari, A. A. I. C., & Sukawati, T. G. R. (2016). Peran Persepsi Nilai Dalam Memediasi Pengaruh Kredibilitas Celebrity Endorser Pada Niat Beli Produk Kosmetik Wardah. E-Jurnal Manajemen Unud, 5(11), 341–353.

Wulandari, D. A., & Oktafani, F. (2017). Pengaruh Brand Image Terhadap Proses Keputusan Pembelian Sepatu Nike ( Studi Pada Mahasiswa Fakultas Komunikasi dan Bisnis Telkom University Bandung ). Jurnal Computech Dan Bisnis, 11(1), 47–58.

Gambar

Tabel 1. Top Brand Index Wardah Tahun 2018 - 2019
Gambar 1. Kerangka Pemikiran  Sumber : Peneliti (2020)
Tabel 3. Hasil Uji Validitas Electronic Word of Mouth
Tabel 3. Hasil Uji Reliabilitas
+4

Referensi

Dokumen terkait

1. Merupakan kawasan dengan ciri khas baik asli maupun buatan baik pada kawasan yang ekosistemnya masih utuh ataupun kawasan yang ekosistemnya sudah berubah. Memiliki keindahan

keanekaragaman serangga permukaan tanah tergolong tinggi, hal ini disebabkan karena pada lokasi hutan primer berada pada kondisi heterogen yaitu dimana kondisi hutan

Menurut Pasal 56 ayat (1) UUK bahwa &#34;Dengan memperhatikan ketentuan Pasal 56A, setiap kreditur yang memegang Hak Tanggungan, hak gadai atau hak agunan atas kebendaan

Namun demikian, di- lakukan evaluasi terhadapprototipe yang dibuat berdasarkan konsep rancangan terpilih dengan menghitung nilai risiko yang dihasilkan dari skenario penggunaan

Beberapa tugas pekerja sosial yang berkaitan dengan fungsi ini antara lain menjadi model, melakukan mediasi dan negosiasi, membangun konsensus bersama, serta

a) Nama pekerjaan : pembuatan terumbu karang buatan (TKB) sebanyak 20 unit untuk rehabilitasi sumberdaya kelautan dan perikanan. b) Lokasi pekerjaan di kawasan

Sistem penambangan yang digunakan di perusahaan ini adalah sistem penambangan bawah tanah (underground mining) dengan menggunakan metode cut and fill.Permasalahan penting

seperangkat tatanan posisi-posisi, seperti dalam suatu perusahaan, keluarga, asosiasi- asosiasi sukarela, partai politik atau organisasi-organisasi sejenis; (2) keteraturan