• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMERINTAH KABUPATEN TELUK BINTUNI PERUSAHAAN DAERAH BINTUNI MAJU MANDIRI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PEMERINTAH KABUPATEN TELUK BINTUNI PERUSAHAAN DAERAH BINTUNI MAJU MANDIRI"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PEMERINTAH KABUPATEN TELUK BINTUNI PERUSAHAAN DAERAH BINTUNI MAJU MANDIRI

Jl. Raya Bintuni – Perkantoran Dinas Perhubungan Bintuni Barat Kabupaten Teluk Bintuni – Provinsi Papua Barat

Email : markus_samaduda@perusdabintunimajumandiri.com Website : www.perusdabintunimajumandiri.blogsopot.com. Telp. 081311632406 Kode Pos : 98463

PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU NO. 421.5/003136/PKWT-MPS/VI/2021

Pada hari ini Kamis tanggal 17 bulan Juni tahun Dua Ribu Dua satu yang bertandatangan di bawah ini :

I. Nama : MARKUS SAMADUDA, S.Sos

Jabatan : Direktur Utama

Perusahaan : Perusahaan Daerah Bintuni Maju Mandiri Alamat Perusahaan : Jl. Raya Bintuni Perkantoran Dinas Perhubungan

Kabupaten Teluk Bintuni – Provinsi Papua Barat

Yang dalam kesepakatan kerja ini bertindak untuk dan atas nama PERUSAHAAN DAERAH BINTUNI MAJU MANDIRI yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA.

II. Nama : CASIM S. KUBIARY

Tempat Tanggal Lahir : Manokwari,05 – 09 - 1993

Jabatan : Helper

Alamat Domisili (POH) : Kab. Teluk Bintuni Nomor Handpone : 081344601863

Yang dalam kesepakatan ini bertindak untuk dan atas nama dirinya sendiri yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA.

Dengan etika baik serta dalam keadaan sehat jasmani dan rohani serta tanpa paksaan dan tekanan dari pihak manapun, kedua belah pihak telah sepakat mengadakan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) dengan syarat – syarat sebagai berikut : 1. Bahwa, Perusahaan Daerah Bintuni Maju Mandiri (Perusda) adalah sebuah perusahaan berbadan hukum, yang lingkup

kegiatan usahanya bergerak di bidang jasa dalam arti luas dan jenis usaha lainnya sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2017.

2. Bahwa untuk menjalankan kegiatan usahanya, Perusda membutuhkan sumber daya manusia yang memiliki keahlian di bidangnya.

3. Bahwa Perusda dalam rangka menjalankan kegiatan tersebut bermaksud untuk mempekerjakan Pekerja sebagai karyawan tidak tetap berdasarkan Perjanjian Kerja Untuk Waktu Tertentu (PKWT) sebagaimana yang akan diatur dalam perjanjian ini.

4. Bahwa PERUSDA menempatkan pekerja untuk melaksanakan pekerjaan di lingkungan PERUSDA BINTUNI MAJU MANDIRI sebagai Tenaga Jasa Penunjang.

Selanjutnya untuk maksud seperti yang telah diuraikan di atas, para pihak sepakat untuk membuat perjanjian ini dengan ketentuan dan syarat – syarat sebagai berikut ;

PASAL 1

PERJANJIAN KERJA UNTUK WAKTU TERTENTU

1. Perusahaan Daerah Bintuni Maju Mandiri/Pihak Pertama dengan ini sepakat untuk mempekerjakan Pihak Kedua sebagai karyawan dengan hubungan kerja berdasarkan PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU (PKWT) dan Pihak Kedua menerimanya.

2. PIHAK KEDUA mengerti dan memahami bahwa sifat hubungan kerja ini adalah hubungan kerja waktu tertentu, atas dasar sifat dan jenis pekerjaan tergolong waktu tertentu dan jasa pelayanan Penempatan Tenaga Kerja yang berlokasi di TEP

(2)

Train 3 - LNG Tangguh, melalui Consortium CSTS, yang mana pelaksanaanya mengacu pada KEPMENAKERTRANS RI NO : 100 Tahun 2004.

3. Perjanjian Kerja Waktu Tertentu harus mendapat persetujuan dari Kedua Belah Pihak dan diketahui oleh Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Teluk Bintuni.

4. PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU ini terhitung sejak tanggal 17 Juni 2021 s/d 31 Oktober 2021, kecuali Pihak Kedua diberhentikan oleh Pihak Pertama sebagaimana dimaksud pada pasal 12 ayat 9.

5. Selain terikat pada Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan dan peraturan pelaksanaannya, perjanjian kerja ini juga terikat pada peraturan PERUSAHAAN DAERAH BINTUNI MAJU MANDIRI.

PASAL 2

PENEMPATAN KARYAWAN

1. PIHAK KEDUA bersedia bekerja pada PIHAK PERTAMA, PERUSAHAAN DAERAH BINTUNI MAJU MANDIRI sesuai kesepakatan oleh Pihak Pertama dengan posisi penempatan sebagai berikut :

- Jabatan sebagai : Helper

- Lokasi Kerja : Tangguh Expansion Project Train 3 LNG Tangguh - Lingkup Pekerjaan : Utility

2. Tempat penerimaan PIHAK KEDUA adalah Kabupaten Teluk Bintuni – Provinsi Papua Barat.

3. PIHAK KEDUA akan dipekerjakan oleh PIHAK PERTAMA dalam Jangka Waktu 17 Juni 2021 s/d 31 Oktober 2021.

4. Penempatan Kerja melalui Perjanjian Kerja ini adalah yang pertama (I) dengan Jabatan dan Lokasi Kerja yang sama.

PASAL 3

HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK

1. Hak dan Kewajiban PERUSAHAAN DAERAH BINTUNI MAJU MANDIRI, Pihak Pertama :

a. Pihak Pertama berhak untuk menerima hasil pekerjaan dari Pihak Kedua dengan ruang lingkup pekerjaan sebagaimana yang diatur dalam Pasal 4 Perjanjian Kerja ini;

b. Pihak Pertama berhak membuat Keputusan Perusahaan dalam rangka melaksanakan Perjanjian Kerja ini;

c. Pihak Pertama berkewajiban untuk memberikan gaji dan tunjangan kepada Pihak Kedua dengan ketentuan sebagaimana yang diatur dalam pasal (6) Perjanjian Kerja ini;

2. Hak dan Kewajiban Pihak Kedua :

a. Pihak Kedua berhak untuk menerima gaji dari Pihak Pertama dengan ketentuan sebagaimana yang diatur dalam pasal 6 Perjanjian Kerja ini;

b. Pihak Kedua berhak menerima hak-hak lainnya sesuai dengan aturan ketenagakerjaan yang berlaku;

c. Pihak Kedua berkewajiban untuk melaksanakan Ruang Lingkup Pekerjaan dengan ketentuan sebagaimana yang diatur dalam pasal 4 perjanjian kerja ini;

d. Pihak Kedua harus melakukan kewajibannya dengan menjalankan pekerjaan sebaik-baiknya seperti yang ditetapkan oleh Pihak Pertama.

e. Pihak Kedua berkewajiban melakukan sendiri pekerjaannya, tidak boleh digantikan oleh atau orang lain.

f. Pihak Kedua harus mentaati perintah-perintah yang dikeluarkan oleh Pihak Pertama atau pejabat atasan masing- masing tentang pelaksanaan, penggunaan alat-alat yang berhubungan dengan pekerjaan.

g. Pihak Kedua diharuskan menjaga nama baik Pihak Pertama, baik di dalam maupun di luar tempat kerja.

h. Pihak Kedua diwajibkan memegang teguh rahasia terhadap siapapun mengenai segala sesuatu yang diketahui dengan apapun tentang hal ikhwal Pihak Pertama dalam arti seluas-luasnya menurut tafsiran Pihak Pertama atau dalam batas hukum apapun tentang ikhwal yang berada dalam lingkungan Pihak Pertama. Dengan melalaikan kewajiban tersebut di atas maka Pihak Pertama dapat mengajukan tuntutan dengan ganti rugi, tidak dihitung hukuman yang diberikan menurut hukum pidana mengenai pembocoran rahasia perusahaan.

i. Pihak Kedua tidak dibenarkan untuk :

1. Berusaha mencari keuntungan bagi dirinya dengan menyalahgunakan jabatan/kedudukannya diperusahaan.

2. Merusak, menggunakan dan membawa keluar barang-barang milik perusahaan tanpa ijin.

j. Pihak Kedua harus memperoleh ijin terlebih dahulu dari petugas yang ditunjuk oleh perusahaan apabila akan : 1. Masuk/datang kerja terlambat

2. Pulang terlebih dahulu dari pada berakhirnya jam-jam kerja.

3. Meninggalkan tempat kerja pada jam-jam kerja.

(3)

4. Tidak masuk kerja.

PASAL 4

RUANG LINGKUP PEKERJAAN

1. Pihak Kedua berkewajiban untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan bagian yang sudah ditetapkan oleh Manager/

Bagian/ Pimpinan Unit/ Pengawas dengan melaksanakan tugas-tugas yang diberikan Pihak Pertama kepada Pihak kedua;

2. Ruang lingkup pekerjaan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud ayat (1) PELAKSANAAN PEKERJAAN, sebagai Helper.

3. Selain melakukan pekerjaan berdasarkan ruang lingkup sebagaimana dimaksud ayat (1) dan ayat (2), Pihak Kedua sepakat untuk melaksanakan pekerjaan tambahan di luar ruang lingkup tersebut sebagaimana dimaksud ayat (1) yang ditugaskan oleh Manajer berkepentingan/ Bagian/ Pimpinan Unit/ Pengawas dari masing-masing fungsi sepanjang dan untuk kepentingan ruang lingkup pekerjaan tersebut dengan memperhatikan kemampuan karyawan yang bersangkutan;

4. Dalam melaksanakan pekerjaan tambahan sebagaimana dimaksud ayat (2) diberikan Surat Perintah Kerja Lembur dan Pihak Kedua berhak memperoleh upah lembur yang besarnya sesuai dengan Peraturan Ketenagakerjaan yang berlaku.

PASAL 5 WAKTU KERJA Waktu kerja Pihak Kedua ditentukan sebagai berikut ;

1. Hari kerja adalah hari Senin sampai dengan Sabtu dan 2 (dua) hari Minggu dalam 1 bulan.

2. Jam kerja adalah 10 jam/ hari, dimulai dari jam 06.00 s/d jam 18.00 atau mengikuti jadual yang diatur oleh user.

3. Apabila jam kerja lebih dari yang ditentukan maka kelebihan jam kerja akan dibayar sebagai jam kerja lembur sebagaimana diatur dalam Perjanjian Kerja yang mengacu pada UU No. 13 Tahun 2003 Jo Kepmen Nakertrans RI Nomor: KEP- 102/MEN/VI/2004.

4. Tidak masuk kerja karena sakit harus menunjukan surat keterangan dokter yang dapat dipertanggungjawabkan.

5. Ijin tidak masuk kerja kecuali sakit hanya dapat diberikan oleh Pihak Pertama dalam hal/ keadaan mendesak dan setelah mendapatkan pertimbangan sepanjang hal tersebut tidak merugikan/ mengganggu tugas pekerjaan Pihak Kedua.

6. Apabila Pihak Kedua melakukan pekerjaan di luar jam kerja yang telah ditentukan pada point 2 pasal 5 diatas, maka pelaksanaan waktu kerja tersebut dihitung sebagai upah lembur.

7. Apabila Pihak kedua tidak hadir (mangkir) lebih dari 5 (lima) hari berturut-turut dan telah dilakukan panggilan pertama dan panggilan kedua secara patut namun tetap tidak masuk kerja maka dianggap mengundurkan diri dan hanya mendapatkan upah sesuai hari kerja dan dana program BPJS Ketenagakerjaan yang telah diikutsertakan oleh Perusahaan.

8. Apabila Pihak kedua alpa 3 hari berturut-turut dalam jangka waktu di bawah 6 (enam) bulan diberikan peringatan pertama, kedua dan ketiga, selanjutnya dilakukan pemutusan hubungan kerja dan hanya mendapatkan upah sesuai hari kerja dan dana program BPJS Ketenagakerjaan yang telah diikutsertakan oleh Pihak Pertama (Perusahaan).

PASAL 6

GAJI DAN UPAH LEMBUR

1. PIHAK KEDUA berhak memperoleh Upah/Gaji berupah Upah Pokok dan Upah Lembur dari PERUSDA BINTUNI MAJU MANDIRI yang besarnya sesuai dengan Perincian sebagai berikut ;

a. Upah Pokok : Rp 5.000.000 (Lima Juta Ribu Rupiah) b. Upah lembur perjam : Rp 28.901,-

c. Pembayaran upah kerja lembur setelah jam kerja regular 7 jam ditetapkan sebagai berikut :

• Jam Kerja Pertama X 1.5 x Rp. 28.901,-

• Jam Kerja Kedua X 2 x Rp. 28.901,-

• Jam Kerja Ketiga X 3 x Rp. 28.901,-

• Jam Kerja Keempat X 4 x Rp. 28.901 ,- d. Potongan :

• BPJS Tenaga Kerja : 3%

• BPJS Kesehatan : 1%

• PPh Pasal 21

(4)

2. Seluruh rangkaian komponen upah dan tunjangan akan dibayarkan kepada Pihak Kedua/ Karyawan dalam bentuk payslip (slip pembayaran).

3. Pembayaran gaji akan dibayar oleh Pihak Pertama setiap bulan selambat-lambatnya tanggal 5 (lima) dan apabila pada tanggal tersebut kena pada hari libur resmi, maka pembayaran gaji akan ditangguhkan sampai pada hari berikutnya.

4. Apabila Pihak Kedua tidak masuk kerja tanpa alasan (mangkir) pada hari-hari kerja yang ditetapkan, maka upahnya dipotong dan diperhitungkan secara proposional dan dimasukan dalam slip potongan absensi dengan perhitungan sebagai berikut :

Jumlah hari tidak hadir x (Upah Pokok) Hari Kerja dalam bulan berjalan

5. Kepada Pihak Keduaa, apabila tidak masuk kerja, akan mendapatkan pembayaran upah pokok oleh karena alasan-alasan sebagai berikut ;

a. Pihak Kedua menjalankan cuti

b. Pihak Kedua meninggalkan pekerjaan pada kondisi-kondisi : Sakit dengan keterangan dokter, Orang tua/ mertua/

istri/ anak kandung yang meninggal dunia.

c. Kondisi lain yang diatur dalam perundang-undangan ketenagakerjaan yang berlaku.

6. Upah Pihak Kedua dinyatakan sebagai penghasilann Kerja Pajak (PKP) maka Pihak Kedua bertanggung jawab atas Pajak Penghasilan (PPh Pasal 21) yang dikenakan sesuai peraturan yang berlaku yaitu pas 7 ayat 1 UU No 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan s.t.t.d UU Nomor 36 Tahun 2008 dan selanjutnya disetor kepada pemerintah melalui Lembaga keuangan/Bank yang ditunjuk oleh pemerintah dan perhitungan PPh Pasal 21 adalah sebagai berikut :

PKP adalah jumlah penghasilan netto/keseluruhan dikurangi Penghasilan Tidak Kena Pajak setelah itu dikenakan tarip pajak sebesar 5%. Sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor 101/PMK.10/2016 tentang penyesuaian besarnya Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) adalah sebagai berikut :

Status Bujang T/K : Rp 4.500.000,- Status Kawin K/0 : Rp 4.875.000,- Status K/1 : Rp 5.250.000,- Status K/2 : Rp 5/625.000,- Status K/3 : Rp 6.000.000,-

PASAL 7

BPJS KETENAGAKERJAAN DAN BPJS KESEHATAN

1. Pihak Pertama berhak diikutsertakan dalam program Jamsostek/ BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan oleh Pihak Kedua / PERUSAHAAN DAERAH BINTUNI MAJU MANDIRI.

2. Komponen dan komposisi tarif BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan adalah sebagai berikut ; a. Jaminan Hari Tua (JHT) : PERUSDA : 3.7% Karyawan : 2.0%

b. Jaminan Kematian (JK) : PERUSDA : 0.3% Karyawan : - c. Jaminan Kecelakaan Kerja : PERUSDA : 0.24% Karyawan : -

d. Jaminan Pensiun (JP) : PERUSDA : 2.0% Karyawan : 1%

e. Jaminan Kesehatan : PERUSDA : 4.0% Karyawan : 1%

10.24 % 4 %

PASAL 8 TUNJANGAN HARI RAYA

1. Pihak Pertama akan membayar Tunjangan Hari Raya (THR) kepada Pihak Kedua, sebesar 1 (satu) Bulan Upah Pokok kepada Pihak Kedua yang telah bekerja selama 1 (satu) Tahun dan minimal 3 (tiga) bulan, dan apabila bekerja sebelum 3 (tiga) bulan, maka pembayaran THR dihitung secara Prorata

2. Mekanisme Pembayaran dilakukan dengan ketentuan yang berlaku.

3. Jadwal Pembayaran THR akan dilakukan 1 (satu) minggu sebelum hari raya sesuai agama Pihak Kedua.

(5)

PASAL 9

MEKANISME IZIN DAN CUTI

1. Ketentuan tentang izin meninggalkan pekerjaan mengacuh pada peraturan-peraturan yang berlaku.

2. Jadwal kerja yang ditetapkan oleh Pihak Pertama adalah 6 - 2 (enam minggu kerja 2 minggu cuti).

3. Dalam hal pelaksanaan cuti akan diatur sesuai dengan kebutuhan kerja di lapangan dan mendapat persetujuan dari Pihak Pertama.

4. Tempat tujuan cuti karyawan adalah ditetapkan sesuai dengan tempat penerimaan karyawan, yaitu Bintuni.

5. Selama pelaksanaan cuti Pihak Kedua/ Karyawan akan mendapat upah pokok secara prorata.

6. Bila masa cuti yang diberikan oleh perusahaan atau Pihak Pertama kepada Pekerja atau Pihak Kedua tidak pergunakan dengan baik dan benar atau tidak bertanggungjawab dalam arti Pekerja atau Pihak Kedua terlambat dan tidak kembali tepat pada waktu yang ditentukan, maka dengan sendirinya dinyatakan mangkir tanpa dibayar dan dapat dikenakan tindakan disiplin kerja, kecuali jika Pekerja atau Pihak Kedua dapat mengemukakan atau dapat mempertanggungjawabkan dengan bukti yang sah dari instansi atau yang berwajib kepada Perusahaan atau Pihak Pertama.

7. Ketentuan yang berlaku dalam hal menjalani masa liburan atau cuti, jika pekerja atau Pihak Kedua terlambat kembali dari masa liburan atau cuti ;

a. Terlambat 1 s/d 3 hari, diberikan Surat Peringatan Pertama.

b. Terlambat 3 s/d 7 hari, diberikan Surat Peringatan Kedua.

c. Terlambat 7 s/d 12 hari, diberikan Surat Peringatan Ketiga.

d. Terlambat 12 hari ke atas, dianggap Pekerja/ Pihak Kedua sudah mengundurkan diri atas permintaan sendiri.

8. Pihak Kedua berhak mendapatkan istirahat/ cuti sebanyak 14 hari setelah setelah 6 minggu bekerja.

PASAL 10

IJIN MENINGGALKAN PEKERJAAN DALAM HAL EMERGENCY

1. Pihak Pertama/ Perusahaan memberikan kebijakan untuk izin meninggalkan pekerjaan kepada Pekerja/ Pihak Kedua, apabila mendapat permasalahan penting/ Emergency yang dianggap perlu oleh pihak Perusahaan.

2. Keadaan emergency sebagaimana yang dimaksaud dan disebut adalah sebagai berikut : a. Pernikahan Pekerja/Pihak Kedua diberikan izin selama 3 (tiga) hari kelender

b. Pernikahan anak kandung dari Pekerja/Pihak Kedua diberikan izin selama 2 (dua) hari kelender.

c. Sunatan/ pembabtisan anak Pekerja/Pihak Kedua diberikan izin selama 2 (dua) hari kelender.

d. Istri melahirkan diberikan izin selama 2 (dua) hari kerja.

e. Istri, suami, anak kandung, orang tua kandung, mertua Pihak Kedua/Pekerja meninggal dunia, diberikan izin selama 7 (tujuh) hari kelender, kecuali saudara kandung diberikan izin selama 2 (dua) hari kelender.

PASAL 11 SANKSI

1. PIHAK PERTAMA berhak setiap waktu mengakhiri Perjanjian Kerja atau memberhentikan PIHAK KEDUA tanpa pemberitahuan terlebih dahulu karena melakukan kesalahan-kesalahaan berat sebagaimana yang diatur dalam UU Nomor: 13 tahun 2003 Jo UU Nomor. 02 Tahun 2004 tentang ketenagakerjaan dan diatur dalam Perjanjian Kerja ini.

2. Adapun kesalahan-kesalahan berat yang dimaksud adalah perbuatan-perbuatan sebagai berikut : a. Melakukan pencurian/ penggelapan baik secara sengaja maupun tidak sengaja.

b. Melakukan penganiayaan terhadap atasan/ perusahaan, keluarga atasan/ perusahaan atau sesama karyawan.

c. Melakukan aksi provokasi/ menghasut karyawan lain yang bertentangan dengan kesopanan peraturan perusahaan yang menimbulkan kerugian perusahaan baik secara langsung maupun secara tidak langsung.

d. Mabuk, memakai obat bius atau narkoba, berkelahi, membawa benda tajam, melakukan perbuatan asusila di tempat kerja.

(6)

e. Merusak dengan sengaja atau oleh kecerobohannya merusak/ merugikan milik perusahaan, membiarkan dengan sengaja milik perusahaan dalam keadaan bahaya.

f. Memberikan keterangan palsu ( tidak benar).

g. Menghina dengan kasar, atau mengancam perusahaan, keluarga atasan, atasan atau teman sekerja.

h. Mencampuri / membocorkan rahasia perusahaan atau rahasia rumah tangga atasan.

i. Terlambat masuk kerja atau pulang lebih cepat dari jam kerja yang telah ditetapkan meskipun sudah beberapa kali diberi peringatan secara lisan maupun tulisan.

j. Lalai menjalankan tugas, tanggung jawab dan meninggalkan lokasi kerja tanpa ijin dari atasan.

k. Terlibat melakukan tindak kejahatan di luar maupun di dalam lingkungan perusahaan.

l. Atau hal – hal lain yang belum dicantumkan dalam perjanjian kerja ini.

PASAL 12 TATA TERTIB

1. Pihak Kedua diwajibkan mentaati dan melaksanakan perintah kerja yang diatur oleh Pihak Pertama dan atau yang diberikan oleh Manager/ bagian/ Pimpinan Unit/ Pengawas.

2. Pihak kedua berkewajiban untuk memakai tanda pengenal (Id Card) selama berada di lokasi kerja.

3. Pihak kedua berkewajiban mentaati dan melaksanakan semua Aturan dan kebijakan menyangkut sistem kesehatan dan keselamatan kerja dan Lingkungan (K3L) yang dikeluarkan oleh PERUSDA.

4. Pihak Kedua diwajibkan merahasiakan segala sesuatu yang diketahui atau patut diketahui tentang hal – hal yang dianggap rahasia PERUSAHAAN baik pada waktu menjadi PEKERJA maupun setelah berhenti kerja dari PERUSDA BNTUNI MAJU MANDIRI.

5. Pihak Kedua dilarang membawa, meminum minuman beralkohol selama berada di area kerja/ lapangan atau bangunan Aset milik PERUSDA BINTUNI MAJU MANDIRI;

6. Pihak Kedua dilarang merokok selama berada di area kerja/ lapangan terkecuali ketika waktu beristirahat atau sementara tidak melakukan aktivitas.

7. Pihak Kedua yang tidak mentaati/ melanggar atau melakukan hal – hal di luar ketentuan Surat Perjanjian Kerja ini dan aturan dari pihak PERUSDA BINTUNI MAJU MANDIRI, maka akan diberikan peringatan lisan ataupun tertulis.

8. Peringatan tertulis terhadap Pihak Kedua diberikan sekali saja atau sebanyak 3 (tiga) kali secara bertahap dengan memperhatikan pelanggaran – pelanggaran yang dilakukan oleh Pihak Kedua.

9. Apabila peringatan tertulis yang terakhir tidak dapat diperhatikan dan dipatuhi oleh Pihak Kedua, maka Pihak Pertama dengan terpaksa memberhentikan dan melakukan pemutusan Hubungan kerja (PHK) dengan Pihak Kedua sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan oleh Pihak Kedua.

PASAL 13 BERAKHIR PERJANJIAN

1. Pihak Pertama/PERUSDA BINTUNI MAJU MANDIRI berhak mengakhiri perjanjian kerja ini secara sepihak dalam hal ini ; a. Pihak Kedua menjadi tersangka dalam suatu tindak pidana;

b. Pihak Kedua melakukan tindakan yang merugikan Pihak Pertama/Perusahaan

c. Pihak kedua melakukan perbuatan yang mencemarkan nama baik Pihak Pertama/Perusahaan

d. Pihak Kedua membocorkan rahasia Perusahaan yang seharusnya dijaga dengan baik oleh Pihak Kedua kecuali demi kepentingan Negara.

2. Pengakhiran pekerjaan sebagaimana disebutkan pada point 1 di atas akan dilakukan sesuai prosedur hukum ketenagakerjaan yang berlaku

3. Dalam hal Pihak Pertama mengakhiri perjanjian ini secara sepihak dengan alasan sebagaimana dimaksud ayat 2 (dua) di atas, Pihak Pertama tidak berkewajiban untuk membayar ganti rugi dan/ atau hak-hak lainya kepada pekerja.

4. Dalam hal Pihak kedua mengakhiri perjanjian kerja ini secara sepihak dan / atau melakukan pengunduran diri sebagai Pekerja, maka Pihak Kedua berkewajiban untuk membayar ganti rugi kepada Pihak pertama/Perusahaan sebesar Gaji sisa waktu kerja yang masih harus dilaksanakan oleh Pihak Kedua atau melalui perundingan untuk mencari jalan keluar.

5. Sehubungan dengan waktu berakhirnya surat perjanjian kerja ini ;

(7)

PASAL 14

KONTRAK KERJA ATAU PERJANJIAN KERJA

Kontrak kerja atau perjanjian kerja ini diberikan hanya kepada PEKERJA yang telah dinyatakan Lulus dalam Kriteria Tahapan Seleksi Rekrutmen yang merupakan mandatory Recruitment pada PERUSDA Bintuni Maju Mandiri melalui tahapan ;

1. Tahapan Administrasi Lamaran Kerja a. Curriculum Vitae (Riwayat Hidup) b. Lamaran Kerja

c. KTP

d. Ijasah terakhir

e. Surat Keterangan Pengalaman Kerja

f. Pas foto 3 x 4 dengan latar belakang warna biru 2. Tahapan Seleksi Administrasi

a. Interview/Wawancara

b. Surat Keterangan Catatan Kriminal (SKCK) c. Kartu Keluarga (KK)

d. Medical Ceck Up (MCU) e. Training Fundamental & HSSE 3. Tahapan Penanganan Kontrak kerja a. Telah lulus seleksi administrasi b. Telah lulus Medical Ceck Up (MCU) f. Telah lulus Training Fundamental & HSSE

PASAL 15

PENYELESAIAN PERSELISIHAN

Apabila timbul perselisihan di antara Para Pihak sebagai akibat dari pelaksanaan perjanjian ini, maka PARA PIHAK sepakat untuk menyelesaikan secara musyawarah dan kekeluargaan (Bipartit), dan apabila penyelesaian secara musyawarah dan kekeluargaan tidak mencapai kesepakatan, maka PARA PIHAK sepakat untuk melaporkan ke kantor Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Teluk Bintuni atau Dinas Tenaga Kerja Provinsi Papua Barat agar dimediasi secara Tripartit dan jika penyelesaian melalui mediasi tidak juga dapat menyelesaikan perselisihan maka Para Pihak sepakat untuk menyelesaikannya secara hukum melalui Pengadilan Hubungan Industrial.

PASAL 16

PERPANJANGAN DAN PEMBAHARUAN

1. Perjanjian waktu kerja tertentu dapat diperpanjang selambat – lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum perjanjian kerja berakhir, Pihak Pertama memberikan secara tertulis kepada Pihak Kedua untuk memperpanjang Perjanjian Kerja Waktu Tertentu ini.

2. Pembaharuan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu hanya dapat diadakan 30 (tiga puluh) hari setelah berakhirnya perjanjian kerja yang lama dengan menandatangani Addendum perpanjangan perjanjian kerja di lokasi kerja dan disampaikan ke pihak Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Teluk Bintuni.

PASAL 17 PENUTUP

1. Perjanjian kerja ini berlaku sejak ditanda tangani oleh Pihak Pertama dan Pihak Kedua.

2. Apabila terjadi perselisihan antara Pihak Pertama dan Pihak Kedua yang belum diatur dalam kesepakatan kerja ini atau terdapat perbedaan penafsiran dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini akan dilaksanakan secara Bipartit dan apabila tidak terdapat kesepakatan akan diteruskan ke instansi yang berwenang yaitu Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Teluk Bintuni .

(8)

3. Perjanjian kerja ini dapat diubah atau disempurnakan sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan dan perundangan – undangan yang berlaku dan disetujui oleh Kedua Belah Pihak.

4. Kontrak ini adalah merupakan kontrak baru.

5. Hal – hal yang belum tercakup dalam kesepakatan kerja ini akan ditentukan kemudian secara musyawarah untuk mufakat.

Demikian Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) bermeterai cukup, Para Pihak masing – masing satu rangkap yang kesemuanya mempunyai kekuatan hukum yang sama serta ditanda tangani oleh masing – masing pihak tanpa paksaan atau unsur tekanan dari pihak manapun juga.

Dibuat di : Bintuni Pada tanggal : 17 Juni 2021

TERCATAT DI DINAS TRANSMIGRASI DAN TENAGA KERJA KABUPATEN TELUK BINTUNI PADA TANGGAL : ………20…………

NOMOR :560/…..PK/DISTRANSNAKER.TB/

KEPALA DINAS

Ir.I.B Putu Suratna. MM 196806141994031008 PIHAK PERTAMA

Perusahaan Daerah Bintuni Maju Mandiri

MARKUS SAMADUDA, S.Sos Direktur Utama

PIHAK KEDUA Pekerja PKWT

CASIM S. KUBIARY

Referensi

Dokumen terkait