• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODUL TEORI PSIKOLOGI KEBIDANAN PENYUSUN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "MODUL TEORI PSIKOLOGI KEBIDANAN PENYUSUN"

Copied!
131
0
0

Teks penuh

(1)

MODUL TEORI PSIKOLOGI KEBIDANAN

PENYUSUN

Bd. Sri Wulan, S.ST., M.Tr.Keb

(2)

VISI DAN MISI FAKULTAS KEBIDANAN Visi

“Menyelenggarakan pendidikan Kebidanan yang unggul dan professional di bidang Komplementer Kesehatan Reproduksi di tingkat Nasional dan Asia pada tahun 2028”.

Misi

1. Menyelenggarakan pendidikan dan proses pembelajaran yang unggul, berkarakter, dan kompeten di bidang komplementer kesehatan reproduksi yang adaptif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan globalisasi;

2. Menyelenggarkan penelitian bidang kebidanan yang inovatif, produktif dan responsif terhadap ilmu pengetahuan, teknologi, dan kebutuhan masyarakat;

3. Menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di bidang kebidanan berlandaskan nilai dan tanggung jawab sosial; dan

4. Menjalin kerjasama yang baik yang berkaitan dengan pengembangan kebidanan dengan stakeholders mulai dari pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat sebagai pengguna lulusan.

(3)

VISI DAN MISI PRODI KEBIDANAN PROGRAM DIPLOMA III

Visi

“Menghasilkan Lulusan yang Unggul dan Profesional pada Bidang Asuhan Kebidanan Komplementer pada Masa Nifas Tahun 2028”.

Misi

1. Menyelenggarakan pendidikan untuk menghasilkan lulusan yang kompeten di bidang kebidanan khususnya asuhan kebidanan komplementer pada masa nifas;

2. Mengembangkan penelitian kebidanan asuhan kebidanan komplementer pada masa nifas yang inovatif untuk menghasilkan publikasi bereputasi;

3. Menyelenggarakan pengabdian masyarakat di bidang asuhan kebidanan komplementer pada masa nifas yang berbasis hasil penelitian;

4. Mengembangkan jejaring kerjasama dengan berbagai pemangku kepentingan untuk meningkatkan kualitas proses pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.

(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada kehadirat Allah SWT, karena atas izin-Nya Modul Teori dari Mata kuliah Psikologi Kebidanan ini dapat diselesaikan. Modul Teori Psikologi Kebidanan ini disusun untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa Program Studi D III Kebidanan Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam dalam menempuh mata kuliah Psikologi Kebidanan. Modul ini disusun dengan kualifikasi merangkum semua materi teoritis.

Penyusun mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu atas selesainya modul ini.

Penyusun menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan modul ini. Oleh karena itu segala masukan dari berbagai pihak sangat diharapkan guna penyempurnaan modul ini.

Lubuk Pakam, 2020

(5)

DAFTAR ISI

VISI dan MISI Fakultas Kebidanan ... i VISI dan MISI PRODI Kebidanan D-III. ... ii Kata Pengantar

... i ii

DAFTAR ISI

... i v

BAB I TEORI DAN KONSEP PERILAKU

...

1

A. Teori dan Konsep Perilaku ... 2 1. Pengertian Sejarah Psikologi

2

2. Teori Psikologi... 3 3. Ruang Lingkup Psikologi

9

B. Teori dan Konsep perilaku ... 15 1. Pengertian Perilaku

15

2. Proses pembentukan perilaku ... 15 3. Perubahan perilaku ... 17 BAB II PERKEMBANGAN PROSES ADAPTASI PSIKOLOGI

SEPANJANG DAUR KEHIDUPAN ...21 A. Tahap – tahap proses adaptasi pada wanita

22

B. Proses adaptasi psikologi pada wanita sepanjang daur

kehidupannya ... 24 a.Bayi

... 2

(6)

4 b.Balita

... 2 6

c.Usia Sekolah (6-12 tahun) ... 26 d.Remaja ... 2

(7)

BAB III PROSES ADAPTASI PSIKOLOGIS PADA BAYI DAN ANAK

SESUAI TAHAP PERKEMBANGANNYA ... 31

A. Proses Adaptasi Psikologi Anak Sesuai Perkembangan ... 32

1. Keadaan Psikologi Bayi dan Anak ... 32

2. Faktor – faktor yang mempengaruhi perkembangan psikologi32 3.Masalah – masalah psikologi pada anak yang sering terjadi .... 34

4.Kebutuhan Bimbingan Psikologis ... 37

B. Perkembangan Psikologi Pada Anak ... 39

1.Masa pra sekolah (usia taman kanak – kanak ) ...39

2.Masa sekolah ... 41

3.Masa pubertas... 43

BAB IV PROSES PERUBAHAN PSIKOLOGI PADA WANITA PRA-KEHAMILAN, MASA KEHAMILAN, PERSALINAN, NIFAS, MENYUSUI, LANSIA DINI DAN LANJUT ... 47

A. Wanita sebagai gadis remaja ... 48

B. Wanita sebagai Wanita Dewasa ... 58

C. Wanita sebagai Ibu ... 74

D. Gangguan Psikologis Pada Masa Reproduksi ... 84

E. Memahami Kondisi Psikologis Ibu Hamil, Bersalin, dan Nifas ... 88

F. Perubahan Psikologis Masa Menopause ... 94

BAB V MENGATASI GANGGUAN PSIKOLOGIS ... 99

A. Mengatasi Gangguan Psikologis Yang Berhubungan dengan Persalinan ...100

B. Mengatasi Gangguan Piskologis yang berhubungan dengan Nifas ... 102

C. Mengatasi gangguan psikologis yang berhubungan dengan menoapuese ... 110

D A F T A R I S I | v

(8)
(9)

T E O R I D A N K O N S E P P E R I L A K U | 1

PERILAKU

Tujuan Instruksional Umum (TIU)

Setelah mempelajari BAB ini, Anda diharapkan mampu menjelaskan Teori dan Konsep Psikologi

Tujuan Instruksional Khusus (TIK) - Teori dan konsep psikologi - Teori dan konsep perilaku

TEORI DAN KONSEP

BAB

I

(10)

A. Teori dan Konsep Perilaku 1. Pengertian Sejarah Psikologi

Psikologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang jiwa atau mental tetapi tidak secara langsung karena bersifat abstrak. Psikologi berasal dari bahasa Yunani Kuno yaitu psyche yang artinya jiwa, dan logos yang artinya ilmu.

Psikologi adalah salah satu bagian dari ilmu perilaku atau ilmu sosial yang menggunakan metode pengetahuan ilmiah yang sistematis untuk mengamati perilaku manusia dan menarik kesimpulan. Sehingga dapat disimpulkan pengertian psikologi adalah ilmu yang bersifat ilmiah yang mempelajari tentang perilaku atau aktivitas individu dalam hubungan dengan lingkungannya (Walgito, 1991).

Psikologi merupakan Ilmu yang tergolong masih muda yaitu sekitar akhir 1800. Sepanjang sejarah manusia telah memperhatikan masalah psikologi seperti Filsuf Yunani terutama Plato dan Aristoteles. Setelah itu muncul Augustine (354-430) yang dianggap tokoh besar dalam psikologi modern karena keingintahuan dan perhatianya tentang psikologi. Descartes (1596-1650) memperkenalkan konsep kerja reflex serta mengajukan teori bahwa hewan merupakan mesin yang dapat dipelajari sebagaimana mesin lainnya.

Banyak ahli filsafat terkenal pada abad 17 dan 18 yang memberikan sumbangan dalam bidang psikologi seperti Leibnist, Hobbes, Locke, Kant, dan Hume. Psikologi pada

(11)

T E O R I D A N K O N S E P P E R I L A K U | 3 waktu itu masih berbentuk wacana belum menjadi ilmu pengetahuan.

Pada tahun 1879 di University of Leipzig Jerman, Wilhem Wundt mendirikan laboratorium psikologi yang menjadi cabang ilmu independen dan pada saat itu psikologi baru diakui untuk menjadi ilmu pengetahuan. Tahun berdirinya laboratoium ini diakui pula sebagai tanggal

berdirinya psikologi sebagai ilmu pengetahuan (Ahmadi, 2005).

2. Teori Psikologi

Teori Psikologi menurut beberapa ahli yang menjadi pelopor berdirinya psikologi yaitu:

a. Wilhelm Wundt (1832-1920)

Wilhelm Wundt lahir pada tanggal 18 Agustus 1832 di Neckarau dan wafat pada tanggal 31 Agustus 1920 di Leipzig. Wilhelm Wundt sering dianggap sebagai bapak psikologi modern karena jasanya mendirikan laboratorium psikologi pertama di Leipzig.

b. Ivan Pavlov (1849-1936)

Ivan Petrovic Pavlov lahir pada tanggal 18 September 1849 di Rjasan dan wafat pada tanggal 27 Februari 1936 di Leningrad. Eksperimen Pavlov sangat terkenal dibidang psikologi ketika ia melakukan studi tentang pencernaan.

Pada penelitiannya mengatakan bahwa subyek penelitian yang dipakai adalah seekor anjing yang akan mengeluarkan air liur sebagai respons atas munculnya

(12)

makanan, kemudian ia mengembangkan satu studi perilaku yang dikenal dengan teori Classical Conditioning. Menurut teori ini, ketika makanan diikutsertakan dengan bunyi bel, maka bunyi bel akan menghasilkan respons yang sama yaitu keluarnya air liur si anjing percobaan. Hasil karyanya ini menghantarkannya menjadi pemenang hadiah Nobel. Selain itu, teori ini merupakan dasar bagi perkembangan aliran psikologi behaviourisme, sekaligus meletakkan dasar-dasar bagi penelitian mengenai proses belajar dan pengebangan teori- teori tentang belajar.

c. Emil Kraepelin (1856–1962)

Emil Kraepelin lahir pada tanggal 15 Pebruari 1856 di Neustrelitz dan wafat pada tanggal 7 oktober 1926. Di Munich. Kraepelin menjadi terkenal terutama tentang psikosis yang disebut sebagai penggolongan mengenai penyakit kejiwaan Psikosis terbagi dua golongan yaitu psikosis manic depresif dan dementia praecox. Manic depresif merupakan gangguan bipolar dimana gangguan mental yang menyerang kondisi psikis seseorang yang ditandai dengan perubahan suasana hati yang sangat ektrem berup mania dan depesi. Dimentia praecox adalah gejala awal dari penyakit kejiawaan yang disebut schizophrenia.

d. Sigmund Freud (1856-1939)

(13)

T E O R I D A N K O N S E P P E R I L A K U | 5 Sigmund Freud adalah seorang Jerman keturunan Yahudi dan lahir di Freiberg (Austria) pada tanggal 6 mei 1856 dan wafat pada tanggal 23 september 1939 di London.

Nama Freud mulai mendunia diangkat sebagai professor pada tahun 1902 di Univesity of Viena. Kemudian Ia mengejutkan dunia pada tahun 1905, dengan mengatakan bahwa seksualitas merupakan faktor pendorong terkuat untuk melakukan sesuatu dan pada masa balita ataupun anak-anak akan mengalami ketertarikan dan kebutuhan seksual, pernyataan ini disebut teori perkembangan psikoseksual (Theory of Psychoseksual Development).

e. Alfred Binet (1857-1911)

Alfred Binet selain dikenal sebagai seorang pengacara dia juga seorang psikolog. Hasil karya terbesarnya dibidang psikologi yaitu IQ (Intelligence Quotient). Untuk mengukur usia mental anak-anak yang masuk sekolah, Alfred Binet mengembangkan sebuah test. Anak yang berusia 8 tahun diberikan pertanyaan dan anak mampu menyelasaikan test dan memberikan respons secara tepat maka ia dikatan telah memiliki usia mental 8 tahun. Test intelegensi merupakan test yang pertama dikembangkan oleh Binet, meskipun kemudian konsep usia mental mengalami revisi dua kali sebelum dijadikan dlam test IQ.

Setelah Binet wafat, tiga tahun kemudian seorang psikolog Jerman yang bernama William Stern memberikan usulan bahwa akan lebih mudah untuk

(14)

dipahami apa yang dimaksud “Intelligence Quotient”

apabila membagi usia mental anak dengan kronological (CA atau Chronological Age). Kemudian muncul Lewis Terman dari Stanford University dan merevisi rumus IQ serta mengembangkan test untuk orang-orang Amerika.

f. Alfred Adler (1870-1937)

Alfred Adler lahir pada tanggal 7 Pebruai 1870 di Viena (Austria) dan wafat di Abereen (Skotlandia) pada tanggal 28 Mi 1937. Dalam tulisannya, Adler mengatakan bahwa kelemahan organis ada pada setiap manusia. Berbeda dengan hewan, manusia tidak dilengkapi dengan alat-alat tubuh untuk melawan alam. Manusia lebih unggul dari makhluk lainnya dengan adanya kelemahan-kelemahan organis, karena mendorong manusia melakukan kompensasi (menutupi kelemahan).

g. Carl Jung (1875-1961)

Carl Gustav Jung lahir di Kesswyl (Swizerland) pada tanggal 26 Juli 1875 dan wafat di Kusnacht pada tanggal 6 Juni 1961. Pada masa anak-anak Jung sudah sangat

terkean dengan fantasi, supernatural, mimpi dan visi. Carl Jung yakin bahwa dirinya memiliki dua orang yang bebeda. Tahun 1900, Ia lulus dari fakultas kedokteran di University of Basel dengan spesialis bidang psikiatri.

Kemudian ia tertarik untuk mengetahui lebih jauh tentang kehidupan para pasien schizophrenic saat bekerja sebagai

(15)

T E O R I D A N K O N S E P P E R I L A K U | 7 assistant di rumah sakit jiwa Zurich yang akhirnya membawa Jung melakukan kontak dengan Freud. Jung mulai melakukan korespondensi dengan freud setelah membaca turlisan freud yang berjudul Interprettion of Dreams. Pada tahun 1907 Carl Jung dan freud betemu dirumah Freud di Vienna. Dalam pertemuannya freud terkesan dengan kemampuan intelektual jung dan percaya bahwa jung dapat menjadi juru bicara bagi kepentingan psikoanalisa karena ia bukan orang yahudi. Jung mendapat dukunngan dari Freud karena dianggap orang yang patut menjadi penerus Freud yang kemudian pada tahun 1910 menjadikan Jung sebagai Presiden pertama International Psychoanalytic Association. Pada tahun 1913, hubungan Jung dan Freud menjadi retak kemudian ia keluar dari keanggotaan assosiasi dan mengundurkn diri sebagai presiden. Sejak saat itu Jung dan Freud tidak pernah saling bertemu.

h. John Watson (1878-1958)

John Watson lahir pada tanggal 9 Januari 1878 di

Greenville dan wafat pada tanggal 25 September 2958 di New York City. Dalam beberapa karya Watson mengatakan bahwa psikologi haruslah menjadi ilmu yang obyektif, oleh karena itu ia tidak mengakui adanya

kesadaran yang hanya diteliti melalui metode intropeksi.

Ia berpendapat bahwa psikologi harus dipelajari seperti orang mempelajari ilmu alam atau ilmu pasti. Oleh

(16)

karena itu, psikologi harus dibatasi dengan ketat pada penyelidikan – penylidikan tentang tingkah laku yang nyata saja. Pendapat Watson mendapat banyak kritik, namun harus diakui bahwa peran Watson tetap dianggap penting, karena melalui dia berkembang metode-metode obyektif dalam psikologi.

i. Max Wertheimer (1880-1943)

Max Wertheimer lahir pada tanggal 15 April 1880 di Praha, dan wafat di New York pada tanggal 12 Oktobe 1943. Wertheimer bersama dengan Wolfgang Kohler dan Kurt Koffka dianggap sebagai pendiri Psikologi Getalt.

Dalam buku Max tahun 1923 yang berjudul “Investigation of Gestalt theory” Max mengemukakan hokum-hukum Gestalt, yaitu:

1. Hukum kedekatan (law of proximity) merupakan hal- hal yang saling berdekatan dalam waktu serta tempat cenderung dianggap sebagai totalitas.

2. Hukum ketertutupan (law of closure) merrupakan hal- hal yang cenderung menutup akan membentuk kesan totalitas tesendiri.

3. Hukum kesamaan (law of equivalence) merupakan hal- hal yang mirip satu sama lain, biasa kita persepsikan sebagai suatu kelompok atau suatu totalitas.

j. Henry A. Murray (1893-1988)

(17)

T E O R I D A N K O N S E P P E R I L A K U | 9 Henry Alexnder Murray lahir di New York pada tanggal 13 Mei 1893 dan wafat pada tahun 1988. Sama seperti pandangan psikoanalisa, Henry Murray berpendapat bahwa kepribadian akan dapat lebih mudah dipahami dengan cara menyelidiki alam ketidaksadaran seseoang (unconscious mind). Hasil karya terbesarnya yang tekenal yaitu teknik evaluasi kepribadian dengan metode proyeksi yang disebut dengan “Thematic Apperception Tes (TAT)”.

Test TAT terdiri dari beberapa gambar, dimana setiap gambar mencerminkan situasi dengan suasana tertentu.

Gambar – gambar ini akan diperlihatkan satu per satu kepada orang yang diperiksa dan akan diminta untuk menyampaikan pendapat terhadap gambar tersebut.

Dikatan bahwa orang yang melihat gambar-gambar dalam test itu akan memproyeksi isi kepribadiannya dalam cerita- ceritanya (Walgito, 1991).

Teori-teori di atas menekankan pentingnya cara pribadi manusia mempersiapkan dan mengalami dirinya kepada dunia di sekelilingnya. Tingkah laku manusia tidak dapat dijelaskan semata-mata berdasarkan aktivitas bagian-bagiannya.

3. Ruang Lingkup Psikologi

Beberapa jenis ruang lingkup psikologi yang dikategorikan sebagai berikut:

a. Psikologi Sosial (Social Psychology)

Menurut Shaw dan Ostanzo tahu 1970, Ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku individu

(18)

sebagai fungsi dari rangsang-rangsang sosial. Individu merupakan unit analisis dari psikologi sosial. Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa psikologi sosial merupakan suatu kajian tentang fungsi, sifat, fenomena perilaku sosial dan pengalaman mental dari individu dalam sebuah konteks sosial (Smet, 1994).

Contoh fenomena psikologi sosial antara lain perilaku membantu, kemarahan, sikap sosial, ketertarikan dan hubungan sosial, sosialisasi dan perilaku seksual.

b. Psikologi Klinis dan Penyuluhan atau Konseling (Clinical Psychology and Counseling)

Psikologi klinis dan penyuluhan atau konseling merupakan salah satu bidang psikologi terapan yang berperan sebagai salah satu disiplin kesehatan mental dengan menggunakan prinsip-prinsip psikologi untuk memahami, mendiagnosis dan mengatasi berbagai masalah atau penyakit psikologi (Mens, 2000:122). Pada tahun 1947, Dewan Profesi Psikologi Amerika telah membentuk organisasi yang mengatur standar psikologi klinis yaitu American Noart of Profesional Psichology.

Lembaga inilah yang melakukan pengujian, memberikan diploma, serta mendorong pembinaan kecakapan psikologi professional. Psikologi keonseling merupakan suatu psikologi terapan yang berusaha menciptakan, menyebarkan, menerapkan pengetahuan mengenai penanggulangan dan pencegahan di berbagai kondisi

(19)

T E O R I D A N K O N S E P P E R I L A K U | 11 pada gangguan fungsi manusia (Robert W Lent; Brown, 1992).

c. Psikologi Konstitusional

Psikologi konstitusional merupakan suatu nama psikologi yang masih controversial. Psikologi konstitusional juga merupakan studi hubungan antara fungsi tubuh serta dan struktur morfologis hubungan antara fungsi-fungsi psikologi social.

d. Psikofarmakologi

Psikofarakologi merupakan pengetahuan tentang obat untuk mengobati gangguan psikiatris. Pada tahun 1995, terdapat tiga penemuan farmakologi yang menandai revolusi pengobatan psikiatri yakni obat antidepresan, antipsikotik, dan lithium. Obat anti psikotik berfungsi sebagai penetralan khayalan maupun kepercayaan kepada hal-hal yang halusinasi dan tidak nyata (mendengar suara dan sejenisnya serta perasaan melihat) yang merupakan gejala umum dalam skizoprenia dan penyakit gilaan depresif. Obat antidepresan berfungsi meringankan pasien yang mengalami depersi mayor atau fase tertekan dari penyakit depresi kejiwaan. Lithium merupkan obat yang unik diantara obat-obat psikiatrik lainnya, terdiri atas sebuah ion sederhana dan bukan merupakan molekul kompleks (Pope, 2000:867).

e. Psikologi Okupasional (Accupational Psichology)

(20)

Psikologi okupasional merupakan suatu terminology yang tampaknya merangkum suatu bidang kajian psikologi industri, psikologi organisasi, psikologi vokasional, dan psikologi sumber daya manusia.

f. Psikologi Politik

Psikologi politik merupakan bidang interdisipliner yang tujuan substansif dasarnya adalah untuk menyingkap saling keterkitan antara proses psikologi dan politik.

Bidang ini memiliki sumber dari berbagai disiplin

keilmuan, seperti antropologi budaya, psikologi ekonomi, sosiologi, psikologi, sarta ilmu politik.

g. Psikologi Sekolah dan Pendidikan (Psychology for the Classroom and Educational psychology)

Psikologi sekolah merupakan perilaku peserta didik sekolah yang substansinya merupakan gabungan psikologi pendidikan, psikologi perkembangan anak dan psikologi klinis yang berhubungan dengan setiap anak untuk evluasi kegiatan belajar dan emosi, memberikan dan menafsirkan, tes hasil belajar, hasil tes intelegensi dan tes kepribadian yang merupakan sebagian dari tugas mereka. Sedangan untuk psikologi pendidikan merupakan kajian tentang perilaku dalam bidang proses belajar mengajar. Dalam hal ini guru dapat mengadakan penelitian pendidikan yang dapat membantu meingkatkan kualitas pembelajaran bagi gurunya maupun hasil belajar bagi peserta didiknya.

(21)

T E O R I D A N K O N S E P P E R I L A K U | 13 h. Psikologi Perkembangan

Psikologi perkembangan mengarah kepada perkembangan manusia yang terdiri dari faktor yang membentuk perilaku sejak lahir sampai berumur lanjut.

Psikologi perkembangan merupakan cabang ilmu psikologi yang mempelajari berbagai perubahan interindividual. Perubahan tersebut tidak hanya mendiskripsikan, tetapi juga menjelaskan perubahan perilaku berdasarkan tingkat usia sebagai sumber masalah hubungan anteseden (gejala mendahului) dan konsekuensinya.

i. Psikologi Kepribadian

Psikologi kepribadian mengarah kepada pandangan yang menekankan hal penanaman dan peletakkan tingkah laku didalam kepribadian individu. Menurut Alfred Adler yaitu ilmu perilaku mengenai gaya hidup individu dalam bereaksi dengan masalah dan tujuan hidup. Menurut Carl Jung psikologi kepribadian mengarah kepada perilau yang menyangkut integrasi dari ego, ketidaksadaran pribadi, kompleks- kompleks, ketidaksadaran kolektif, dan arketip-arketip pesona serta anima.

j. Psikologi Lintas Budaya

Psikologi lintas budaya menurut Brislin, Lonne, dan Thorndike adalah kajian empiris tentang anggota berbagai kelompok budaya yang memiliki perbedaan

(22)

pengalaman, yang dapat membawa ke arah perbedaan perilaku.

k. Psikologi Rekayasa (Engineering Psychology)

Pada masa awal pertumbuhan psikologi industry dapat ditelusuri tentang sejarah perkembngan psikologi yang terjadi pada awal tahun 1898. Pada masa itu Fredick W.

Tailor dikenal dengan studinya yang membahas tentang dimensi waktu dan kerja manual. Setelah perang dunia II, semakin menonjol peranan psikologi rekayasa, terutama setelah dirasakan meningkatnya kompleksitas mesin atau peralatan mekanis yang menuntut sejumlah tenaga operator pada tingkat efisiensi yang dipersyaratkan.

l. Psikologi Lingkungan

Lingkungan berhubungan dengan proses belajar, yang mengarah pada efek komulatif dari respons-respons individu terhadap rangsangan lingkungan individu dalam hidupnya. Psikologi lingkungan dapat mengjangkau berbgai aneka permsalahan. Bidang ini tidak sekedar mengkaji akibat yang sebelumnya sudah terpikirkan manusia, melainkan juga akibat yang diperhitungkan sebelumnya.

m. Psikologi Konsumen (Consumen Psychhology)

Pada psikologi ini diawali dengan psikologi periklanan dan penjualan, objeknya adalah komunikasi yang efektif, baik dari pihak pabrik maupun distrIbutor kepad

(23)

T E O R I D A N K O N S E P P E R I L A K U | 15 konsumen. Melalui periklanan, konsumen mendapat informasi tentang jasa yang mempunyai manfaat khusus dari produk dan jasa tersebut.

n. Psikologi Organisasi dan Industri

Pada psikologi ini telah menerapkan dari prinsip-prinsip psikologi industri dan pertambangan.

4. Teori dan Konsep Perilaku a. Pengertian Perilaku

Perilaku manusia merupakan suatu aktivitas dari pada manusia itu sendiri, perilaku juga merupakan sesuatu yang dikerjakan oleh organisme tersebut, dapat dimati secara langsung atau tidak langsung dan hal ini berarti bahwa perilaku terjadi apabila ada sesuatu yang diperlukan untuk menimbulkan reaksi rangsangan, dengan demikian suatu rangsangan tertentu akan menghasilkan reaksi perilaku tertentu. Perilaku manusia juga merupakan suatu aktivitas yang bersangkutan dan dapat diamati secara langsung maupun tidak langsung. Di Indonesia dalam 15 tahun yang lalu telah mengenal tentang perilaku kesehatan khususnya dibidang antropologi medis dan kesehatan masyarakat.

b. Proses Pembentukan Perilaku

Kebutuhan telah membentuk suatu perilaku manusia.

Proses pembentukan perilaku berdasarkan kebutuhan dasar menurut para ahli yaitu:

(24)

1) Kebutuhan fisiologis atau biologis merupakan suatu kebutuhan pokok yang utama seperti H2, H2O, seks, makanan dan cairan elektrolit. Terjadinya ketidakseimbangan fisiologis akan terjadi apabila kebutuhan pokok tidak terpenuhi misalnya kekurangan O2 yang dapat menimbilkan sesak nafas dan dehidrasi terjadi apabila kekurangan H2O serta eletrolit.

2) Kebutuhan rasa aman seperti rasa aman terhindar dari perampokan, penodongan, pencurian serta kejahatan lain. Rasa aman terhindar dari konflik, kerusuhan, tawuran. Rasa aman terhindar dari dari sakit dan

penyakit. Rasa aman memperoleh perlindungan hukum.

3) Kebutuhan mencintai dan dicintai seperti mendambakan kasih sayang dari orang lain baik dari saudara, orang tua, kekasih, teman dan lain-lain.

Kebutuhan mencintai dan dicintai di kelompok ia berada dan bisa menerima keberadaan dirinya.

4) Kebutuhan aktualisasi diri seperti ingin disanjung oleh orang lain, ingin sukses mencapai cita-cita, dan ingin menonjol dari orang lain baik dalam usaha atau karir kekayaan dan lain-lain.

Perilaku dapat dilihat dalam berdasarkan perkembangan penyakit yaitu:

1. Perilaku mempengaruhi faktor resiko penyakit tetentu.

(25)

T E O R I D A N K O N S E P P E R I L A K U | 17 2. Perilaku itu sendiri dapat berupa faktor resiko seperti

merokok merupakan factor resiko utama baik bagi penyakit jantung koroner maupun kanker paru karena kemungkinan mendapatkan penyait lebih besar dari pada orang yang tidak merokok.

5. Perubahan perilaku

Perilaku kesehatan merupakan hal yang penting dalam masalah perubahan dan pembentukan perilaku. Perubahan perilaku berkitan dengan tujuan dari pendidikan atau penyuluhan kesehatan yang menunjang program-program ksehatan lainnya. Teori tentang perubahan perilaku yaitu:

a. Teori Stimulus Organisme Respon (SOR)

Teori ini berdasar asumsi tentang penyebab terjadinya perubahan perilaku tergantung pada stimulus yang berhubungan organisme. Perubahan perilaku terjadi dengan cara meningkatkan rangsangan (stimulus). Oleh sebab itu, perubahan perilaku terjadi melalui proses pembelajaran.

Proses terjadinya perubahan perilaku sama dengan belajar, yang menggambarkan bagaimana belajar pada individu yang terdiri dari:

1) Stimulus atau rangsangan yang diberikan pada organisme dapat diterima atau ditolak.

2) Apabila stimulus telah diterima oleh organisme maka ia mengerti stimulus dan dilanjutkan kepada proses berikutnya.

(26)

3) Setelah organisme mengelolah stimulus tersebut sehingga terjadi kesediaan untuk bertindak demi stimulus yang telah diterimanya.

4) Dengan dukungan fasilitas serta dorongan daari lingkungan maka stimulus tersebut mempunyai efek tindakan dari individu tersebut (perubahan prilaku).

b. Teori Festinger (Dissonance Theory)

Perilaku seseorang terjadi pada saat tertentu karena adanya keseimbangan antara sebab atau alasan dan akibat atau keputusan yang diambil (consonance). Apabila terjadi stimulus dari luar yang lebih kuat, maka dalam diri orang tersebut kan terjadi ketidak seimbangan

(dissonance). Kalau akhirnya stimulus tersebut direspons positif (menerimanya dan melakukannya) maka berarti terjadi perubahan perilaku baru (hasil perubahan), dan akhirnya kembali terjadi keseimbangan lagi (consonance).

Rumus perubahan perilaku menurut festinger:

terjadi perubahan perilaku karena adanya perbedaan elemen kognitif yang seimbang dengan elemen tidak seimbang. Contoh seorang Ibu hamil memeriksakan kehamilannya terjadi karena ketidakseimbangan antara keuntungan dan kerugian stimulus (anjuran periksa hamil).

c. Teori fungsi

(27)

T E O R I D A N K O N S E P P E R I L A K U | 19 Perubahan perilaku individu terjadi karena adanya kebutuhan. Hal ini berarti bahwa, stimulus yang dapat mengakibatkan perubahan perilaku seseorang apabila stimulus tersebut dapat mengerti dalam konteks kebutuhan orang tersebut. Oleh sebab itu, stimulus atau obyek perilaku harus sesuai dengan kebutuhan orang (subyek).

Prinsip teori fungsi yakni:

1) Perilaku merupakan fungsi instrumental (memenuhi kebutuhan subyek)

2) Perilaku merupakan pertahanan diri dalam menghadapi lingkungan (bila hujan, panas)

3) Perilaku sebagai penerima obyek dan memberikan arti (respons terhadap gejala sosial)

4) Perilaku berfungsi sebagai nilai eksprsif dari diri seseorang dalam menjawab situasi (marah, senang)

d. Teori Kurt Lewis

Perilaku adalah merupakan suatu keadaan yang seimbang antara kekuatan pendorong (driving forces) dan kekuatan penahanan (restraining forces). Perubahan perilaku itu dapat berubah apabila terjadi ketidakseimbangan antara kedua kekuatan tersebut.

Sehingga ada tiga kemungkinan terjadinya perubahan perilaku pada diri seseorang yakni:

(28)

1) Kekuatan pendorong meningkat, kekuatan penahan tetap;

2) Kekuatan pendorong tetap, kekuatan penahan menurun;

3) Kekuatan pendorong meningkat, kekuatan penahan turun.

(29)

P E R K E M B A N G A N P R O S E S

P S I K O L O G I S E P A N J A N G K E H I D U P A N

| 21

ADAPTASI PSIKOLOGI

Tujuan Instruksional Umum (TIU)

Setelah mempelajari BAB ini, Anda diharapkan mampu menjelaskan perkembangan proses adaptasi psikologi sepanjang daur kehidupan

Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

- Tahap-tahap proses adaptasi pada wanita

- Proses adaptasi psikologi pada wanita sepanjang daur kehidupannya

PERKEMBANGAN PROSES SEPANJANG DAUR

KEHIDUPAN

BAB

II

(30)

A. Tahap-tahap Proses Adaptasi pada Wanita

Hakikat manusia dalam perspektif psikologi merupakan salah satu bentuk proses penyesuaian. Bentuk penyesuaian diri telah berkembang berdasarkan tahap yang dialami manusia tentang perkembangan kepribadian. Bentuk-bentuk penyesuaian diri terbagi dua yaitu:

1. Adaptif

Bentuk penyesuaian diri adaptif dikenal dengan sebutan adaptasi. Sifat bentuk penyesuaian diri merupakan segala bentuk perubahan yang terjadi dalam proses badani yang semta-mata untuk menyesuaikan diri dapa lingkungan sekitar. Manusia menyesuaikan diri dengan lingkungan akan tetpi tidak selalu manusia yang selalu berubah tetapi justru manusia yang harus mengubahnya. Manusia sebagai makhluk hidup mempunyai daya upaya untuk dpat menyesuaikan diri baik aktif maupun pasif.

2. Maladaptif

Terdiri dari manipulasi, impulsif dan narkisisme. Menarik diri termasuk dalam transisi antara respon adaptif dengan maladaptif sehingga individu cenderung berfikir ke arah negatif. Bentuk deteksi respon meladaptif yaitu sensitive terhadap kritik, tidak mampu berkompetisi, tetapi hanya mau berkompetisi dengan lawan yang sudah diketahui. Beberapa petunjuk yang dapat digunakan untuk mendeteksi adanya maladaptif, yaitu:

(31)

P E R K E M B A N G A N P R O S E S

P S I K O L O G I S E P A N J A N G K E H I D U P A N

| 23 a. Sensitif terhadap kritik, contohnya individu tidak bias

merespon secara positif terhadap koreksi, juga tidak dapat mengkritik diri sendiri.

b. Tidak mempu kompetisi, contohnya individu hanya mau berkompetisi dengan kawan yang jelas dapat dikalahkan.

Reaksi Penyesuaian Diri:

1. Rasionalsisai, yaitu pemberian informasi/penjelasan yang menyenangkan (rasional).

2. Kompensasi, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh individu untuk mengatasi perasaan tidak aman. Contoh:

seseorang yang meniggal dunia anaknya karena cacat lahir kemudian menghabiskan seluruh kemampuan, waktu, dan tenga untuk membantu anak-anak cacat/terbelakang.

3. Negatifisme yaitu reaksi yang dinyatakan sebagai perlawanan bawah sadar pada orang/objek-objek lainnya.

4. Kepasrahan (resignation) ialah tipe kekecewaan mendalam yang sangat kuat yang adakalanya dialami oleh individu dan bias berlangsung lama atau sebentar 5. Pelarian (flight) yaitu reaksi penyesuaian diri dari

situasi khusus yang menyebabkan kekecewaan atau kegelisahan.

6. Represi, yaitu mengeluarkan pengalaman atau perasaan tertentu dari kesadaran dan manusia cenderung menekan aspek-aspek yang tidak menyenangkan.

(32)

B. Proses Adaptasi Psikologi pada Wanita Sepanjang Daur Kehidupannya

1. Bayi

Bayi adalah masa dasar atau tahun-tahun dasar yang sesungguhnya, karena pada saat ini banyak pola perilaku, sikap dan pola eksresi emosi terbentuk. Masa bayi adalah masa di mana pertumbuhan dan perubahan berjalan pesat baik secara fisik maupun psikologi yaitu adanya perubahan dalam penampilan dan kemampuan.

Masa bayi adalah masa berkurangnya ketergantungan, merupakan efek dari pesatnya perkembangan pengendalian tubuh yang memungkinkan bayi duduk, berdiri, berjalan dan menggerakkan benda- benda. Masa bayi adalah masa meningkatnya individualitas, kemandirian memungkinkan bayi mengembangkan hal hal yang sesuai dengan minat dan kemampuannya. Di masa ini permulaan sosialisasi yaitu bayi cepat berubah menjadi keinginan untuk menjadi bagian dari kelompok sosial, misalnya protes ketika di biarkan sendiri selama beberapa waktu.

Masa bayi adalah permulaan berkembangnya penggolongan peran seks, misalnya:

a) Bayi laki-laki dengan warna biru b) Bayi perempuan dengan warna pink

c) Mainan laki-laki berbeda dengan mainan perempuan Masa bayi adalah masa yang menarik karena:

(33)

P E R K E M B A N G A N P R O S E S

P S I K O L O G I S E P A N J A N G K E H I D U P A N

| 25 a) Perbandingan tubuh yang belum wajar

b) Memakai baju dan diselimuti

c) Ketidakberdayaan dan ketergantungan d) Terlihat menarik

Masa bayi adalah permulaan kreativitas, bulan pertama bayi belajar mengembangkan minat dan sikap merupakan dasar bagi kreativitasnya kemudian untuk penyesuaian diri dengan pola yang diletakkan oleh orang lain, ditentukan oleh perlakuan orang lain terutama orang tua. Masa bayi adalah masa berbahaya, baik fisik maupun psikologisnya.

a) Bahaya fisik: penyakit dan kecelakaan sering menyebabkan ketidakmapuan atau bahkan kematian.

b) Bahaya psikologis: karena pola perilaku, minat dan sikap terbentuk selama masa bayi makan bahaya psikologis dapat terwujud jika di letakkan dasar-dasar yang buruk pada masa itu

(34)

2. Balita

Anak-anak bersifat pemberani sehingga tidak terhambat oleh rasa takut karena kalau dirinya mengalami sakit atau di ejek teman-temannya sebagaimana di takuti anak yang lebih besar. Anak mudah dan cepat belajar karena tubuh mereka masih sangat lentur dan keterampilan yang di miliki baru sedikit.

Anak lebih menyukai kontak sosial sejenis daripada hubungan sosial dengan kelompok jenis kelamin yang berlawanan. Anak anak mengungkapkan rasa marah dengan ledakan amarah, yang di tandai dengan menangis, berteriak, menggeretak, menendang, melompat-lompat dan memukul. Perkembangan moral merupakan Moralitas prakonverisional artinya anak-anak berorientasi patuh dengan hukuman dalam arti ia menilai benar salahnya perbuatan berdasarkan akibat akibat fisik dari perbuatan itu. Anak-anak memyesuaikan diri dengan harapan sosial agar memperoleh pujian.

3. Usia Sekolah (6-12 tahun)

Anak-anak pada masa ini meluangkan tugas perkembangan dengan belajar keterampilan fisik untuk permainan biasa. Anak berminat dalam kegiatan- kegiatan dengan teman-teman dan ingin menjadi bagian dari kelompok yang mengharapkan anak untuk menyesuaikan diri dengan pola-pola perilaku, nilai-nilai

(35)

P E R K E M B A N G A N P R O S E S

P S I K O L O G I S E P A N J A N G K E H I D U P A N

| 27 dan minat anggotanya. Penggolongan peran seks, mempengaruhi penampilan, perilaku, cita-cita, minat, sikap terhadap lawan jenis, dan penilaian diri.

Anak-anak secara aktif menyusun pengetahuan, dan mengembangkan konsep-konsep mereka secara logis, sistematis dan rasional yang di peroleh dari koneksi- koneksi sosial dan orang lain yang kompeten. Interaksi sosial anak dengan orang dewasa yang lebih terapil dan

teman sebaya, akan meningkatkan

perkembangan kognitifnya. Pengetahuan tidak dihasilkan dari dalam diri individu, melainkan dibangun melalui interksi dengan orang lain dan benda budaya seperti buku. Ini menunjukkan bahwa pengalaman dapat ditingkatkan melalui interaksi dengan orang lain dalam aktifitas yang kooperatif.

(36)

4. Remaja

Peralihan dari masa anak-anak dan masa dewasa yang diawali dengan kematangan seksual, usia remaja yaitu dimulai usia 11 tahun sampai 20 tahun. Prestasi sekolah penting bagi anak remaja, karena mereka ingin mengembangkan hasil usahanya. Remaja termasuk kelompok anak tanggung yang memungkinkan membentuk persahabatan yang mendalam dan identifikasi dengan anggota sejenis yang dipilih, meningkantkan cara berfikir kritis, pengendalian emosi dan memiliki tanggung jawab yang lebih terhadap suatu tindakan atau perbuatan.

a) Remaja yang matang lebih awal

Konsep diri menyenangkan memberikan sikap yang dapat menyesuaikan diri dengan baik.

b) Remaja yang matang terlambat

Konsep diri kurang menyenangkan menyebabkan menyesuaikan diri buruk.

c) Kepatutan seks dalam penampilan diri, minat dan perilaku konsep diri baik, ketidakpatutan seks rendah diri dan konsep diri buruk

d) Bila hubungannya erat dengan satu orang anggoya maka remaja ini akan mengidentifikasikan diri dan mengembangkan pola kepribadian yang sama dengan anggota keluarga tersebut.

(37)

P E R K E M B A N G A N P R O S E S

P S I K O L O G I S E P A N J A N G K E H I D U P A N

| 29 e) Perubahan sosial yang penting dalam masa remaja

meningkatnya pengaruh kelompok sebaya, pengelompokka sosial baru dan nilai nilai baru dalam pemilihan teman.

f) Ketidakmatang perilaku sosial, seksual dan moral akan menimbulkan penolakan diri yang dapat merusak penyesuaian pribadi dan sisoal.

(38)
(39)

| 31 P R O S E S A D A P T A S I P S I K O L O G I S P A D A B A Y I

D A N A N A K S E S U A I T A H A P P E R K E M B A N G A N

PSIKOLOGIS PADA BAYI

Tujuan Instruksional Umum (TIU)

Setelah mempelajari BAB ini, Anda diharapkan mampu menjelaskan dan memahami proses adaptasi psikologis pada bayi dan anak sesuai tahap perkembangannya

Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

- Proses Adaptasi psikologi pada anak sesuai tahap perkembangan

- Perkembangan psikologi pada anak

PROSES ADAPTASI

DAN ANAK SESUAI TAHAP PERKEMBANGANNYA

BAB

III

(40)

A. Proses Adaptasi Psikologi Anak Sesuai Perkembangan 1. Keadaan Psikologi Bayi dan Anak

Masa bayi merupakan periode perkembangan ari lahir sampai sekitar 18 hingga 24 bulan. Banyak aktivitas

psikologi baru yang dipelajari seperti kemampuan berbicara, mengaur indera-indera dan tindakan fisik, berpikir dengan simbol, dan meniru dan belajar dari orang tua. Masalah pada anak meliputi perubahan yaitu emosi, fungsi fisik, perilaku dan mental. Permasalahan tersebut dapat disebabkan karena faktor-faktor seperti gaya pengasuhan, masalah keluarga, kurangnya perhatian, dan rasa kehilangan atau perpisahan.

Anak tidak langsung bereaksi ketika masalah tersebut terjadi, akan tetapi menunjukkan reaksi dikemudian hari.

Bimbingan yang membantu anak yaitu mempersiapkan diri jika dihadapkan pada masalah yang sifatnya traumatis pada anak. Orang tua harus memberi memotivasi kepada anaknya agar lebih mampu menghadapi ketakutan dan kecemasannya.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan psikologi Perkembangan atau development merupakan suatu tahapan pertumbuhan ke arah yang lebih maju. Tahapan- tahapan perubahan yang progresif yang terjadi pada kehidupan manusia dan organisme lainnya, tanpa membedakan aspek-aspek yang terdapat dalam diri organisme tersebut. Perkembangan dapat berupa proses

(41)

| 33 P R O S E S A D A P T A S I P S I K O L O G I S P A D A B A Y I

D A N A N A K S E S U A I T A H A P P E R K E M B A N G A N

perubahan kualitatif yang mengacu pada mutu fungsi organ- organ jasmaniah, bukan organ-organ jasmaniah itu sendiri.

Secara umum perkembangan anak selama masa perkembangannya akan dipengaruhi oleh beberapa faktor yang terangkum dalam dua faktor yaitu faktor internal dan eksternal.

a) Faktor internal, segala sesuatu yang ada dalam diri individu yang keberadaannya mempengaruhi dinamika perkembangan.

b) Faktor eksternal, segala sesuatu yang berada diluar diri individu yang keberadaannya mempengaruhi terhadap dinamika perkembangan.

Berikut adalah beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan individu:

1. Faktor keturunan bagi perkembangan.

Ada beberapa asas tentang keturunan, sebagai berikut:

a) Asas reproduksi b) Asas variasi c) Asas regresi filial d) Asas jenis menyilang e) Asas konformitas

2. Faktor keluarga bagi perkembangan

Ada empat pola dasar relasi orang tua ke-anak yang bipolar yang berpengaruh terhadap perkembangan anak.

a) Tolerance-intolerance b) Permissiveness-Strichtness

(42)

c) Involvement-Detachment d) Warmth-Coldness

3. Lingkungan bagi perkembangan

Lingkungan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pembentukan dan perkembangan perilaku individu, baik lingkungan fisik. Manusia tidak bisa melepaskan diri secara mutlak dari pengaruh lingkungan karena lingkungan senantiasa tersedia di sekitarnya.

4. Lingkungan membentuk makhluk sosial

5. Lingkungan membentuk perilaku budaya. Terkait dengan pembentukan jiwa budaya, lingkungan memiliki peranan sebagai alat untuk kepentingan dan kelangsungan hidup individu dan menjadi alat pergaulan sosial individu, tantangan bagi individu dan individu berusaha untuk menundukkannya, sesuatu yang diikuti individu, objek penyesuaian diri bagi individu.

6. Masalah-masalah psikologi pada anak yang sering terjadi Gangguan psikologis pada anak biasanya susah untuk dikenali. Ciri-ciri yang menjadi petunju bagi orang tua dalam melakukan diagnosis terhadap anak yang mengalami gangguan psikologis pada fungsi fisik dan kinerja mental, yaitu:

a) ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder).

Menurut Psikolog Klinis Adriana S Ginanjar, Anak yang mengalami ADHD dengan ciri yakni dia tidak

(43)

| 35 P R O S E S A D A P T A S I P S I K O L O G I S P A D A B A Y I

D A N A N A K S E S U A I T A H A P P E R K E M B A N G A N

bisa memusatkan perhatian, anak-anak semacam ini akan mudah bosan dan cenderung ingin menyerang, bahkan bisa memiliki reaksi berlebihan terhadap frustasi.

b) Autisme adalah gangguan yang terjadi pada anak yang telah mengalami kondisi menutup diri. Gejalanya termasuk anak tidak berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain. Gangguan ini terlihat pada anak saat mencapai usia 3 tahun, dan membuat anak bertindak tidak tepat seperti membenturkan kepala mereka. Pada perlaku non-verbal seperti dia suka menyendiri serta terlambat untuk bisa berbicara.

c) Syndrome asperger merupakan gangguan kejiwaan pada diri seseorang yang ditandai adanya dengan rendahnya kemampuan bersosialisasi dan berkomunikasi.

d) Retardasi mental pada anak yaitu ciri anak tersebut memiliki hambatan dalam menyelesaikan tugas sehari- harinya.

Berikut ini adalah masalah psikologi anak berupa perubahan emosi:

1. Gangguan Kecemasan

Kecemasan adalah jenis yang sangat umum dari gangguan psikologis yang mempengaruhi anak-anak.

Pada pada gejala utama dari gangguan kecemasan adalah

(44)

kekhawatiran yang sangat berlebihan, ketakutan serta kegelisahan.

2. Depresi Parah

Depresi adalah gangguan psikologis yang sangat umum pada anak-anak. Depresi mempengaruhi emosi anak, membuat mereka merasa sedih atau tidak berharga.

Mereka merasa kehilangan motivasi untuk kegiatan yang mereka gunakan untuk sangat menikmati, dan mungkin memiliki perubahan nafsu makan dan pola tidur.

3. Bipolar Disorder

Gangguan bipolar terlihat pada gejala perubahan suasana hati berlebihan dengan tampak berubah dengan cepat.

4. Hiperaktif

Gangguan psikologi anak yang sering terjadi. Seorang anak akan mendapatkan gangguan perilaku dimana mereka cenderung bergerak aktif, bahkan super aktif di dalam rumah dan di lingkungan bermain bersama teman- temannya.

5. Pemurung dan penyendiri

Berbicara benar membuat seorang anak, mendapatkan perlakuan yang kurang menyenangkan, merasakan kesakitan, dicubit bahkan ditampar oleh Ibunya, sedangkan dengan berbohong mengatakan yang tidak sebenarnya akan mendapatkan sesuatu yang menyenangkan. Pengalaman itu mengajarkan bagi anak bahwa Ibu lebih suka kepada anaknya yang berbohong.

(45)

| 37 P R O S E S A D A P T A S I P S I K O L O G I S P A D A B A Y I

D A N A N A K S E S U A I T A H A P P E R K E M B A N G A N

Solusi: memberikan teguran serta nasihat yang baik. Ini termasuk metode pendidikan yang sangat baik juga bermanfaat untuk meluruskan kesalahan pada anak kemudian berilah pengertian dengan penuh kasih sayang.

6. Kebutuhan bimbingan psikologis

Pendekatan-pendekatan yang digunakan dalam layanan bimbingan untuk memenuhi kebutuhan bimbingan psikolog pada anak. Menurut Myrick (dalam Muro &

Kottman, 1995) ada empat pendekatan yang dirumuskan sebagai suatu pendekatan dalam bimbingan, yaitu pendekatan krisis, remedial, preventif dan perkembangan.

a) Pendekatan krisis

Pendekatan krisis layanan bimbingan dilakukan bilamana ditemukan adanya suatu masalah yang krisis yang harus segera ditanggulangi, dan guru ataupun pembimbing bertindak membantu anak menghadapi masalah tersebut untuk menyelesaikannya. Teknik yang digunakan dalam pendekatan ini adalah teknik- teknik yang secara “pasti” dapat mengatasi krisis tersebut. Contoh: seorang anak menangis. Ketika anak bermain di luar kelas sebab tangannya berdarah dilempar batu oleh teman sebayanya. Guru atau pembimbing yang menggunakan pendekatan krisis akan meminta anak untuk membicarakan agar menyelesaikan masalah dengan teman yang telah

(46)

melukainya. Bahkan guru atau pembimbing akan memanggil anak yang telah bersalah tersebut untuk menghadap dan membicarakan penyelesaian masalah yang telah dilakukannya. Menurut Gunarso (1998), ada beberapa pendekatan yaitu:

a. Pendekatan remidial

Pendekatan remedial, guru atau pembimbing akan lebih memfokuskan bantuannya kepada upaya penyembuhan atau perbaikan terhadap kelemahan- kelemahan yang ditampakkan anak. Tujuan bantuan pendekatan ini adalah untuk menghindarkan terjadinya krisis yang mungkin dapat terjadi.

Berbagai strategi dapat digunakan untuk membantu anak, seperti mengajarkan kepada anak keterampilan belajar, keterampilan bersosial dan sejenisnya yang belum dimiliki anak sebelumnya

b. Pendekatan preventif

Pendekatan preventif merupakan pendekatan yang mengantisipasi masalah-masalah yang mungkin akan muncul pada anak dan mencegah terjadinya masalah tersebut. Masalah-masalah pada anak taman kanak- kanak dapat berupa perkelahian, pencurian, merusak, menyerang dan sebagainya. Pendekatan preventif didasarkan pemikiran bahwa jika guru atau pembimbing bisa membantu anak agar supaya menyadari bahaya dari berbagai aktivitas itu maka

(47)

| 39 P R O S E S A D A P T A S I P S I K O L O G I S P A D A B A Y I

D A N A N A K S E S U A I T A H A P P E R K E M B A N G A N

masalah dapat dihindari sebaik-baiknya. Pendekatan preventif ini dapat dilakukan dengan cara menyampaikan informasi kepada anak tentang akibat dari suatu tindakan tertentu.

c. Pendekatan perkembangan

Pendekatan perkembangan, kebutuhan layanan bimbingan di taman kanak-kanak muncul dari karakteristik serta permasalahan perkembangan anak didik, baik permasalahan yang berupa dengan perkembangan fisik sosial, emosi, maupun bahasa.

Beberapa teknik dapat digunakan dalam pendekatan seperti ini mengajar, tukar informasi, bermain peran, melatih, tutorial dan konseling.

B. Perkembangan Psikologi Pada Anak

1. Masa pra-sekolah (usia taman kanak-kanak )

Psikologi anak ialah perubahan serta perkembangan struktur jasmani, dan fungsi mental yang dimulai sejak terbentuk hingga menjelang mati. Karasteristik fase perkembangan pada pra-sekolah adalah:

a) Perkembangan fisik

Fungsi utama dari perkembangan fisik anak-anak adalah kemampuan anak untuk bergerak dan mengandalkan bagian tubuhnya. Proses perkembangan fisik anak terkait dengan kematangan otak.

b) Perkembangan intelektual

(48)

Perkembangan intelektual dikenal juga sebagai istilah kognitif.yaitu akal budi yang berdasarkan aspek-aspek kognitifnya, khususnya proses cara berpikirnya yang lebih tinggi.

c) Perkembangan emosional, beberapa jenis emosi yaitu:

1) Takut, perasaan terancam oleh suatu objek yang dianggap berbahaya.

2) Cemas, perasaan takut yg bersifat khayalan yang tidak ada objeknya.

3) Marah, perasaan tidak senang atau benci, baik terhadap orang lain, diri sendiri, ataupun objek tertentu.

4) Cemburu, perasaan tidak senang terhadap orang lain yang dipandang telah merebut kasih sayang dari seseorang yang telah mencurahkan kasih sayang kepadanya.

5) Kegembiraan, kesenangan, dan kenikmatan.

d) Perkembangan bahasa

1) Masa ketiga (2,0-6,0) bercirikan, anak sudah mulai menyususn kalimat tunggal yang sempurna, dan sudah mampu memahami tentang perbandingan.

2) Masa keempat (2,6-6,0) bercirikan, anak sudah dapat menggunakan kalimat majemuk beserta anak kalimatnya, dan tingkat berpikir anak sudah lebih maju.

e) Perkembangan sosial

(49)

| 41 P R O S E S A D A P T A S I P S I K O L O G I S P A D A B A Y I

D A N A N A K S E S U A I T A H A P P E R K E M B A N G A N

Pada masa perkembangan sosial ini dipengaruhi oleh psikologi dari keluarga, bila dalam keluarganya tercipta suasana yang harmonis, saling bekerja sama dalam mengerjakan tugas keluarga serta melaksanakan aturan, maka anak akan memiliki kemampuan seperti yang dilakukan keluarganya dalam berhubungan dengan orang lain.

f) Masa sekolah

Perkembangan anak pada masa sekolah yaitu:

a) Tahapan operasioanal

Antara usia 7-12 tahun yaitu pada tahapan ini anak-anak mengusai berbagai konsep konservasi untuk melakukan manipulasi logis lainnya.

b) Perkembangan intelektual

Pada usia SD 6-12 tahun anak sudah dapat mereaksi rangsangan intelektual atau melaksanakan tugas-tugas belajar.

c) Perkembangan bahasa

Bahasa adalah sarana komunikasi dengan orang lain.

Usia SD ini merupakan masa perkembangan pesatnya kemampuan mengenal dan menguasai perbendaharaan kata.

d) Perkembangan sosial

Perkembangan sosial merupakan tercapainnya kematangan sosial, atau bisa dikatakan bahwa tercapainnya proses belajar dalam menyesuaikan diri

(50)

dengan norma kelompok, tradisi serta moral atau agama.

Pada perkembangan ini anak sekolah dasar biasannya ditandai dengan adanya perluasan hubungan selain keluarga juga ada ikatan baru dengan teman sekelasnnya serta hubungan lingkungan di sekitarnya bertambah luas.

e) Perkembangan emosi

Emosi adalah faktor yang dominan yang dipengaruhi setiap individu termasuk dalah hal perilaku belajar.

Emosi yang dialami pada perkembangan anak usia sekolah dasar yaitu marah, iri hati, takut, rasa kasih sayang, rasa ingin tahu, rasa senag, nikmat serta bahagia.

f) Perkembangan moral

Pada perkembangan ini anak pertama kali mulai mengenal mana yang benar dan mana yang salah itu dari lingkungan keluarga, walaupun pada awalnnya anak belum mengerti tentang konsep moral ini, namun lambat laun anak akan memahaminnya. Perkembangan penghayatan keagamaan.

g) Perkembangan motorik

Pada masa ini ditandai dengan adanya kelebihan gerak dan aktivitasnya yang lincah. Maka dari itu, usia ini ialah masa sangat bagus untuk belajar keterampilan yang berkaitan dengan motorik ini, contohnya seperti menulis, menggambar, melukis, mengetik komputer, berenang, main bola serta atletik.

h) Perkembangan fisik

(51)

| 43 P R O S E S A D A P T A S I P S I K O L O G I S P A D A B A Y I

D A N A N A K S E S U A I T A H A P P E R K E M B A N G A N

Perkembangan cenderung lebih stabil atau tenang sebelum memasuki masa remaja yang pertumbuhannya sangat cepat. Masa yang tenang ini diperlukan oleh anak untuk belajar berbagai kemampuan akademik.

i) Perkembangan bicara

Berbicara merupakan alat komunikasi terpenting dalam berkelompok, anak bisa belajar bagaimana cara berbicara dengan baik dalam berkomunikasi dengan orang lain.

j) Kegiatan bermain

Permainan yang disukai cenderung kegiatan bermain yang dilakukan secara berkelompok, bermain yang sifatnya menjelajah, ke tempat yang belum pernah dikunjungi baik di kota maupun di desa mengasikkan bagi anak.

k) Usia 10-12

Pada usia ini perhatian membaca adalah puncaknya materi bacaan semakin luas.

i) Masa pubertas

1) Kosep pengertian remaja

Fase remaja merupakan masa beralih dari akhir masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Masa remaja ialah masa pencarian jati diri seseorang dalam masa kanak-kanak sampai masa dewasa. Tugas yang terpenting dalam fase ini ialah belajar melakukan hubungan dengan teman-temannya, yaitu dengan cara

(52)

bekerja sama atau berkompromi dengan teman sebayanya. Pada masa ini dibagi dalam berbagai tahap yaitu: (a) tahap prapuber, merupakan tahap tumpang tindih dengan satu atau dua tahun terakhir masa kanak-kanak masa 3 kanak-kanak pada saat anak dianggap sebagai prapuber, atau bisa disebut dengan tahap pematangan; (b) tahap puber, pada tahap ini terjadi antara masa kanak-kanak dan masa remaja, dimana kriterianya yaitu kematangan seksual dengan munculnya haid pada anak perempuan dan mimpi basa pertama kali di malam hari pada anak laki- laki; (c) tahap pasca puber, selama tahap ini, ciri- ciri seks skunder telah berkembang baik dan organ- organ seks telah berkembang dengan matang.

Kriteria pubertas merupakan suatu priode dimana kematangan karangka dan seksual terjadi dengan pesat.

Kriteria yang digunakan untuk menentukan timbulnya pubertas ialah menstruasi (bagi perempuan ), mimpi basah (bagi laki-laki ) ini salah satu bukti yang telah diperoleh dari analisis kimia terhadap air seni beserta foto sianar X dari perkembangan tulung.

a) Perubahan tubuh pada masa puber. Pada masa ini terjadi perubahan bentuk fisik tubuh anak dewasa yaitu berubahnya ukuran tubuh dan proporsi tubuh.

b) Perubahan ukuran tubuh. Maksudnya berubahnya tinggi dan berat badan pada masa puber.

(53)

| 45 P R O S E S A D A P T A S I P S I K O L O G I S P A D A B A Y I

D A N A N A K S E S U A I T A H A P P E R K E M B A N G A N

c) Perubahan proporsi tubuh. Maksudnya proporsi tubuh disini ialah perubahan daerah tubuh yang tadinya lebih kecil sekarang menjadi besar. Dikarenakan kematangan tubuh tercapai lebih cepat dari pada tubuh yang lain Beberapa minat remaja, antara lain:

a) Minat rekreasi seperti permainan olahraga, bersantai, bepergian, membaca, menonton televisi, melamun.

b) Minat pribadi seperti minat pada penampilan diri, minat pada prestasi, minat pendidikan, minat pada agama, minat pada seks, dan perilaku seks.

(54)

PROSES PERUBAHAN PSIKOLOGI PADA WANITA PRA-KEHAMILAN, MASA KEHAMILAN,

PERSALINAN, NIFAS, MENYUSUI, LANSIA DINI DAN LANJUT

Tujuan Instruksional Umum (TIU)

Setelah mempelajari BAB ini, Anda diharapkan mampu menjelaskan dan memahami proses perubahan psikologi pada wanita pra-kehamilan, masa kehamilan, persalinan, nifas, menyusui, lansia dini dan lanjut

Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

- Wanita sebagai gadis remaja - Wanita sebagai wanita dewasa - Wanita sebagai Ibu

- Gangguan psikologis pada masa reproduksi - Psikologis Ibu hamil, bersalin, nifas

- Perubahan psikologi masa menopause

| 47

BAB

IV

(55)

48 | P S I K O L O G I K E B I D A N A N A. Wanita Sebagai Gadis Remaja

Remaja sebagai periode transisi antara masa anak ke masa dewasa.

Remaja termasuk golongan anak, tetapi dia tidak pula termasuk orang dewasa. Remaja masih belum mampu menguasai fungsi-fungsi fisik dan psikisnya. Berdasarkan kronologis usia maka remaja adalah individu antara umur 10-19 tahun. Sedangkan, ditinjau dari segi tersebut mereka masih termasuk golongan anak-anak, mereka masih harus banyak belajar untuk dapat memperoleh tempat dalam masyarakat sebagai warganegara yang bertanggung jawab.

Karakteristik Masa Remaja 1. Pertumbuhan Fisik

Pertumbuhan fisik mengalami perubahan dengan cepat, lebih cepat dibandingkan dengan masa anak-anak dan masa remaja.

Untuk mengimbangi pertumbuhan yang cepat itu, remaja dewasa membutuhkan makan dan tidur yang lebih banyak.

a. Perkembangan fungsi organ seksual

Fungsi organ seksual mengalami perkembangan yang kadang- kadang menimbulkan masalah yang menjadi penyebab timbulnya perkelahian, bunuh diri, dan sebaginya.

b. Cara berpikir kausalitas

Cara berpikir kausalitas yaitu menyangkut hubungan sebab dan akibat, remaja sudah mulai berpikir kritis sehingga dia akan melawan bila orang tua, guru, lingkungan, masih menganggap sebagai anak kecil.

c. Emosi yang meluap-luap

Keadaan emosi remaja masih lebih karena hal ini hubungannya dengan keadaan hornonal. Emosi remaja lebih

(56)

mendiminasi dan menguasai diri mereka dari pada pikiran yang realistis.

d. Mulai tertarik pada lawan jenis

Kehidupan sosial remaja, mereka mulai tertarik kepada lawan jenisnya dan mulai berpacaran. Jika dalam hal ini orang tua kurang mengerti, kemudian melarangnya, akan menimbulkan masalah.

e. Menarik perhatian lingkungan

Pada masa ini, remaja mulai mencari perhatian dari

lingkungannya berusaha mendapatkan status dan peras seperti kegiatan remaja di kampung-kampung yang diberi peranan, misalnya mengumpulkan dana atau sumbangan kampung.

f. Terikat dengan kelompok

Remaja dalam kehidupan sosial sangat tertarik pada kelompok sebayanya sehingga tidak jarang orang tua dinomerduakan sedangkan di kelompoknya dinomersatukan.

2. Kebutuhan Masa Remaja

Kebutuhan fisik, sosial, dan emosional pada masa remaja antara lain:

a. Kebutuhan akan kasih sayang

Kebutuhan kasih sayang yang meliputi menerima kasih sayang dari keluarga atau orang lain.

b. Kebutuhan ikut serta dan kebutuhan kelompok

Menyatakan afeksi kepada kelompok, turut memikul tanggungjawab kelompok, serta menyertakan kesediaan dan kesetiaan pada kelompok.

c. Kebutuhan berdiri sendiri

| 49

(57)

50 | P S I K O L O G I K E B I D A N A N

Remaja membutuhkan pengakuan dari lingkungannya bahwa ia mampu melaksanakan tugas-tugas seperti yang dilakukan oleh orang-orang dewasa.

d. Kebutuhan kemampuan psikofisis

Kebutuhan untuk mendapatkan simpatik dan pengakuan dari pihak lain.

e. Pembagian perkembangan masa remaja

Tahap kembangnya menuju dewasa, berdasarkan kematangan psikososial dan seksual, semua remaja melewati tahapan berikut:

1) Masa remaja awal atau dini usia 11-13 tahun 2) Masa remaja pertengahan usia 14-16 tahun 3) Masa remaja lanjut usia 17-20 tahun

Tahapan ini mengikuti pola yang konsisten untuk masing-masing individu. Walaupun setiap tahap mempunyai ciri tertentu tetapi tidak mempunyai batas yang jelas, karena proses tumbuh kembang berjalan secara kesinambungan.

f. Tugas perkembangan remaja

1) Perkembangan aspek-aspek biologi

2) Menerima peran dewasa berdasarkan pengaruh kebijakan masyarakat sendiri

3) Mendapatkan kebebasan emosional dari orang tua dan orang orang dewasa lainnya

4) Mendapatkan pandangan hidup sendiri

5) Realisasi satu indentitas sendiridan dapat mengadakan partisipasi dalam kebudayaan pemuda sendiri.

g. Perkembangan emosi

Emosi menjadi sulit untuk didefinisikan oleh karena sifatnya yang tidak tetap. Emosi jenis yang satu sering kali menunjukkan

(58)

perubahan fisiologis yang sama dengan emosi jenis lain. Seperti takut dan terkejut tampil dalam perubahan.

Fisiologis dan ekspresi yang hampir sama. Demikian juga dengan perasaan sedih dan gembira yang mendalam (sama-sama menangis). Tiga pasang emosi pada remaja yaitu:

1) Lust – unlust (senang tak senang) 2) Spannung-losung (tegak tak tegak) 3) Cerengan-beruhigung (semangat- tenang)

Seorang yang melihat binatang buas, misalnya keadaan emosinya adalah unlust, spannung dan erregung. Sedangkan, seorang mahasiswa yang lulus ujian emosinya lust, losung, dan beruhigung.

h. Perkembangan sosial

Sudah diketahui bahwa gejolak emosi remaja dan masalah remaja lainnya pada umumnya disebabkan antara lain oleh adanya konflik peran sosial. Disatu pihak ia sudah ingin mandiri sebagai orang dewasa, dipihak lainnya ia masih harus terus mangikuti kemauan orang tua rasa ketergangguan pada orang tua di kalangan anak-anak Indonesia lebih besar lagi, karena memang dikehendaki demikian oleh orang tua. Konfik peran yang dapat menimbulkan gejolak emosi dan kesulitan lain pada masa remaja dapat dikurangi dengan memberi latihan-latihan agar anak dapat mendiri sendiri mungkin. Dengan kemandiriannya anak dapat memilih jalannya sendiri dan ia akan berkembang lebih mantap. Oleh karena itu, ia tahu dengan tepat saat-saat yang berbahaya, ia harus kembali berkonsultasi dengan orang tuanya atau dengan orang dewasa lain yang lebih tahu darinya sendiri.

i. Perkembangan moral

| 51

(59)

50 | P S I K O L O G I K E B I D A N A N

Moral merupakan bagian yang cukup penting dalam jiwa remaja.

Sebagian orang berpendapat bahwa moral bisa mengendalikan tingkah laku anak yang beranjak dewasa ini sehingga ia tidak melakukan hal-hal yyang merugikan atau bertentangan dengan kehendak atau pandangan masyarakat. Di sisi lain tidak adanya moral seringkali dituding sebagai penyebab faktor kenakalan remaja.

j. Perubahan fisiologis masa remaja

Wanita dan pria memiliki perasaan yang hampir sama, yaitu sering merasa gelisah, resah, ada konflik bathin dengan orang tua, minat meluas, tidak menetap, pergaulan, mulai berkelompok tetapi sering muncul perasaan asing, mulai mengenal lawan jenis atau pacaran, sudah tidak stabilnya prestasi atau pelajaran sekolah.

k. Masalah fisiologi pada remaja

Perubahan fisik pada masa puber mempengaruhi semua bagian tubuh baik ekternal, maupun internal sehingga turut mempengaruhi keadaan fisik dan sikologis remaja. Meskipun akibatnya bersifat sementara, namun menimbulkan perubahan dalam pola perilaku.

2. Masalah yang Terjadi Pada Anak Gadis Di Masa Pubertas a. Day Dreaming

Perilaku sebagai ciri pubertas ditunjukkan dalam sikap perasaan keinginan dan perbuatan-perbuatan. Sikap pubertas yang paling menonjol antara lain adalah sikap tidak tenang dan tidak menentu, hal yang dahulu menarik sekarang tidak lagi; adanya penantangan terhadap orang lain seakan-akan ingin mengatasi kesenangan orang lain, penentangan terutama tertuju pada orang dewasa atau orang yang lebih berkuasa; adanya sikap negatif

Referensi

Dokumen terkait