BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kuantitatif yang menekankan analisisnya pada data-data numerik (angka) yang diolah dengan metode statistik1, dimana dalam penelitian ini lebih difokuskan pada pendekaatan kuantitatif deskriptif. Sedangkan jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian survey. Penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis.2
B. Sasaran, Lokasi, dan Waktu Penelitian
Yang menjadi sasaran dalam penelitian ini adalah bank BNI Syariah cabang Cirebon. Pemilihan sasaran lokasi penelitian ini karena mempertimbangkan berbagai kelebihan yang dimiliki oleh bank BNI Syariah cabang Cirebon yang diantaranya adalah lokasi bank yang cukup strategis, berbagai macam produk penyimpanan dana yang dimiliki, dan manajemen pemasaran yang cukup baik serta baru sedikitnya penelitian yang dilakukan di tempat ini. Penelitian ini dilakukan selama kurang dari 1 bulan, yang dimulai pada tanggal 01-16 Mei 2014.
C. Operasionalisasi Variabel Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah, uraian teoritis dan hipotesis, maka variabel-variabel dari penelitian ini adalah :
1Azwar Saefuddin, Metodologi Penelitian (Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2011), 23.
2Riduwan, Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru, Karyawan, Dan Peneliti Pemula (Bandung:
Alfabeta, 2008), 49.
1. Bauran pemasaran adalah variabel X1 (variabel independent) 2. Loyalitas nasabah adalah variabel X2 (variabel independent)
3. Penjualan produk kartu kredit syariah adalah variabel Y (variabel dependent) Variabel yang akan dioperasionalkan dalam penelitian ini adalah semua variabel yang terkandung di dalam hipotesis yang telah dirumuskan. Selanjutnya operasionalisasi variabel penelitian yang merupakan indikator-indikator variabel dapat dirumuskan sebagai berikut :
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel Penelitian
Variabel Konsep
Variabel Dimensi Indikator Skala Sumber
Data
Item Angket Bauran
pemasaran (X1)
sekumpulan alat pemasaran (marketing mix) yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan
pemasarannya dalam pasar sasaran. (Philip Kotler 1997)
a. Produk (Product)
b. Harga (price)
c. Promosi (promotion)
d. Lokasi (place)
e. Proses (process)
i. P r o ii.
- Produk yang diminati
masyarakat - Bagi hasil yang
menarik
- Promosi produk yang dilakukan baik melalui brosur, media
masa, dan
karyawan
- Lokasi bank yang strategis
- Mudahnya dalam persyaratan pembukaan rekening
Ordinal Angket 1
2
3
4
5
f. Orang (people)
g. Fasilias fisik (physical evidence)
- Pimpinan dan jajaran
karyawan yang berkompeten
- Fasilitas yang disediakan bank seperti gedung, tempat parkir, toilet, dan lain- lain.
6
7
Loyalitas nasabah (X2)
Loyalitas pelanggan adalah komitmen pelanggan bertahan secara mendalam untuk berlanggan kembali atau melakukan pembelian ulang produk/jasa terpilih secara konsisten
dimasa yang akan datang, meskipun
pengaruh situasidan usaha-usaha pemasaran mempunyai potensi untuk menyebabkan perubahan perilaku.
a. Motivasi pencarian merk lain
b. Ketahanan terhadap bujukan pesaing
c. Rekomendasi kepada orang lain
d. Melakukan pembelian secara teratur
- Loyalitas yang kuat menurunkan motivasi
pencarian merk alternatif.
- Menunjukkan peningkatan ketahanan terhadap upaya- upaya persuasi pesaing.
- Konsumen yang loyal adalah penyebar cerita positif yang dapat diandalkan
- Nasabah akan terus melakukan transakasi terus menerus dengan teratur
Ordinal Angket 8
9
10
11
e. Keuntungan yang
diperoleh perusahaan apabila memilik nasabah loyal
b) - Dapat
mengurangi biaya pemasaran (karena biaya untuk menarik pelanggan yang baru lebih mahal).
- Dapat mengurangi biaya turn over(karena penggantian konsumen yang lebih sedikit).
- Dapat
meningkatkan penjualan silang, yang akan
memperbesar pangsa pasar perusahaan.
12
13
14
Penjualan Produk jasa kartu kredit syariah (Hasan card) (Y)
Penjualan
produk kartu kredit syariah merupakan proses pertukaran barang/jasa dengan uang antara nasabah dan bank.
Hasanah card adalah kartu pembiayaan yang berfungsi seperti kartu
a. Fitur produk jasa hasanah card
- kartu pembiayaan yang berfungsi sebagai kartu kredit syariah - Kartu kredit
syariah yang menguntungkan - Desain hasanah
card yang menarik dan inovatif
Ordinal Angket
15
16
17
kredit dengan prinsip syariah denggan
menggunanakn akad
kafalah,qard, dan ijarah
b. Biaya ringan
c. Diterima diseluruh dunia
d. Kemudahan dalam hasanah card
- Hasanah card menerapkan prinsip keadilan, biaya yang dikenakan lebih ringan
- Hasanah card diterima
diseluruh tempat usaha bertanda master card dan semua atm yang bertanda cirrus diseluruh dunia
- Nasabah dapat membayar tagihan hasanah card melaui ATM BNI, kantor cabang BNI, BNI Syariah
- Nasabah mudah memperoleh kartu kredit syariah (hasanah card) di BNI Syariah cabang Cirebon
- Hasanah card memudahkan nasabah dalam bertransaksi
18
19
20
21
22
D. Jenis Data
Jenis data yang dikumpulkan merupakan jenis data kualitatif. Data kualitatif dapat diangkakan dalam bentuk ordinal atau ranking. Data ordinal ialah data yang penomoran objek atau kategorinya disusun menurut besarnya, yaitu dari tingkat terendah ke tingkat tertinggi atau sebaliknya dengan jarak/ rentang yang tidak harus sama.3 Data ini diperoleh dengan mengubah data kualitatif menjadi data kuantitatif.
E. Sumber data
Data yang diperoleh untuk kepentingan penelitian didapat dari dua jenis data sumber data, yaitu:
a. Sumber data primer
Yaitu sumber data yang diperoleh secara langsung dari lapangan dengan menggunakan metode observasi, wawancawa, kuesioner dan dokumentasi. Adapun data tersebut diperoleh dari nasabah BNI Syariah cabang Cirebon mengenai produk kartu kredit syariah.
b. Sumber Data Sekunder
Yaitu sumber data yang diperoleh tidak secara langsung seperti dari buku, majalah, skripsi, tesis dan dari literatur lainnya yang berhubungan dengan proposl skripsi ini, mengenai bauran pemasaran dan loyalitas nasabah terhadap peningkatan penjualan produk kartu kredit syariah. Sumber data yang mendukung jawaban permasalahan dalam penelitian dengan cara sebagaimana pada tabel dibawah ini :
3Iqbal Hasan, Pokok-Pokok Materi Statistik 1 (Statistik Deskriptif) (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009), 34.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang penulis pergunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah sebagai berikut:
a. Wawancara
Yaitu teknik percakapan dua arah atas inisiatif pewawancara untuk memperoleh informasi dari responden.4 Wawancara sendiri merupakan metode pengumpulan data dengan jalan tanya jawab sepihak yang dilakukan secara sistematis dan berlandaskan kepada tujuan penelitian, maksud dalam tanya jawab sepihak ini ialah bahwa pengumpul data yang aktif bertanya sementara pihak yang ditanya aktif memberikan jawaban.5 Teknik wawancara digunakan dalam menggali informasi yang bersifat strategis dari perusahaan, yang tidak berbentuk sebuah dokumen atau arsip.
b. Kuesioner
Yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mendistribusikan kuisioner kepada responden6. Pada penelitian ini, kuesioner dibagikan kepada responden selanjutnya diwawancarai di lokasi untuk memudahkan pendataan. Untuk mengukur sikap responden terhadap setiap pertanyaan/ pernyataan digunakan skala likert dengan penilaian untuk strategi bauran pemasaran 7P, loyalitas nasabah dan penjulan kartu kredit syariah : sangat setuju, setuju, cukup setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Responden cukup memberi tanda check list (√) pada kotak pilihan pertanyaan yang dianggap paling sesuai dengan harapannya.
c. Observasi
Merupakan salah satu teknik pengumpulan data dimana peneliti mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sisitematis terhadap objek yang diteliti, baik dalam situasi buatan yang secara khusus diadakan
4Donald R. Cooper & C. William Emory, Metodologi Penelitian Bisnis, Terjemahan Ellen Gunawana dan Imam Hermawan, jilid 1, dari buku Business Research Metodhs (Jakarta: Erlangga, 1996), 289.
5Lerbin R. Aritonang R., RISET DAN PEMASARAN Teori ke Praktik (Bogor: Ghalia Indonesia, 2007), 163.
6Cholid Narbuko & Abu Achmadi, Metodologi Penelitian (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2007), 76.
(laboratorium) maupun dalam situasi alamiah atau sebenarnya (lapangan).
Objek yang diteliti yaitu produk kartu kredit syariah.
G. Populasi dan Sampel a. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.7 Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh nasabah kartu kredit BNI Syariah cabang Cirebon. Populasi berjumlah 700 nasabah kartu kredit.8
b. Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi. Karena merupakan bagian dari populasi, tentulah harus memiliki ciri – ciri yang dimiliki oleh populasi.
Apakah suatu sampel merupakan representasi yang baik bagi populasinya sangat tergantung pada sejauh mana karakteristik sampel itu sama dengan karakteristik populasinya. Karena analisis penelitian didasarkan pada data sampel sedangkan kesimpulannya nanti akan diterapkan pada populasi maka sangatlah penting untuk memperoleh sampel yang representatif bagi populasinya9. Jumlah sampel adalah 87 nasabah.
Tahapan atau tata cara pemilihan sampel adalah sebagai berikut10 : a) Penentuan populasi
b) Penentuan unit pemilihan sampel c) Penentuan kerangka pemilihan sampel d) Penentuan desain sampel
e) Penentuan jumlah sampel f) Pemilihan sampel
7Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro, Cara Menggunakan dan Memaknai Analisis Jalur (Path Analysis)(Bandung: Alfabeta, 2008), 37.
8Dikutip dari hasil wawancara dengan narasumber Bapak Asep (marketing) pada tanggal 29 Februari 2014 di Kantor BNI Syariah cabang Cirebon.
9Saifudin Azwar, Metode Penelitian (Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset, 2001), 79.
10Mudrajad Kuncoro, Metode Riset Untuk Bisnis Dan Ekonomi (Jakarta: Erlangga, 2009), 122.
H. Teknik Penarikan Sampel
Teknik penarikan sampel atau teknik random sampling adalah suatu cara mengambil sampel yang representatif dari populasi. Pengambilan sampel ini harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel yang benar-benar dapat mewakili dan dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya.11
Berkaitan dengan penentuan sampel sebagai perkiraan maka apabila subjek kurang dari 100, maka lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika subjeknya besar, dapat diambil antara 10%-15% atau 20%-25% atau lebih.
Memperhatikan pernyataan di atas, karena jumlah populasi sudah diketahui berjumlah 700 nasabah, maka penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan sampel secara acak (random sampling). Dimana teknik random sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana semua individu dalam populasi baik secara sendiri-sendiri atau bersama-sama diberi kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel.12 Sedangkan teknik pengambilan sampel menggunakan rumus dari Taro Yamane atau Slovin sebagai berikut :13
Dimana :
n = jumlah sampel N = jumlah populasi
d2 = presisi (ditetapkan 10 % dengan tingkat kepercayaan 95%)
I. Instrumen Penelitian`
Melihat pada judul penelitian ini, yakni “Pengaruh Bauran Pemasaran dan Loyalitas Nasabah Terhadap Peningkatan Penjualan Produk Jasa Kartu Kredit Bank Syariah ”(Survey Pada Nasabah Bank BNI Syariah Cabang
11Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro, Cara Menggunakan dan Memaknai Analisis Jalur (Path Analysis), 40.
12Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian,111.
13Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro, Cara Menggunakan dan Memaknai Analisis Jalur (Path Analysis), 48.
Cirebon)”,maka penelitian ini terdiri dari tiga variabel X1, X2, dan Y. Variabel X1
adalah bauran pemasaran, variabel X2 adalah loyalitas nasabah, dan variabel Y adalah peningkatan penjualan produk jasa kartu kredit syariah.
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian.14
Adapun instrument penelitian yang digunakan dalam penelitian ini disesuaikan dengan metode penelitian yang digunakan. Karena metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif, maka instrumen penelitiannya akan menggunakan kuesioner atau angket. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial. Dengan menggunakan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator yang dapat diukur. Indikator ini selanjutnya dapat menjadi titik tolak untuk membuat item instrumen yang berupa pertanyaan atau pernyataan yang perlu dijawab oleh responden. Setiap jawaban dihubungkan dengan bentuk pertanyaan atau dukungan sikap yang diungkapkan dengan inteprestasi kata-kata sebagai berikut15 :
Tabel 3.2 Skala likert
Keterangan Skor
Sangat Setuju (SS) 5
Setuju (S) 4
Cukup Setuju (CS) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setujju (STS) 1
14Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis. (Bandung: Alfabeta, 2001), 97.
15Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro, Cara Menggunakan dan Memaknai Analisis Jalur (Path Analysis), 20.
Setelah menentukan instrument penelitian, maka hasil dari instrument penelitian tersebut di uji menggunakan alat statistik, untuk mengetahui apakah instrument tersebut layak tidak digunakan dalam penelitian, diamana terdiri dari dua uji, yaitu uji validitas dan uji reabilitas.
1. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengukur sah/validnya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dinyatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji validitas ini membandingkan nilai masing-masing item pertanyaan dengan nilai total. Apabila besarnya nilai total koefisien item pertanyaan masing-masing variabel melebihi nilai signifikansi maka pertanyaan tersebut tidak valid. Nilai signifikasi harus lebih kecil dari 0,05 maka item pertanyaan baru dikatakan valid atau dapat dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung (nilai korelatif/nilai product moment) dengan r tabelnya. Apabila nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel dan nilai r positif signifikan, maka butir pertanyaan tersebut dikatakan valid.16
r
xy=
{ } – { }
rxy : nilai koefisien korelasi pearson product moment yang dicari.
: jumlah sempel
: jumlah skor x dikali y pada tabel penolong.
: Jumlah dari skor item soal variabel x : Jumlah dari skor item soal variabel y
Setelah data dihitung dengan rumus pearson product moment maka kemudian dikonsultasikan dengan tabel r product moment dengan ketentuan jika rhitung lebih besar dari rtabel maka dinyatakan valid.17 Uji validitas dalam
16Nue Asnawi & Masyhuri, Metodoli Riset Manajemen Pemasaran, (Malang:UIN-Maliki Pers, 2011), 169.
17Danang Sunyoto, Analisis Regresi dan Uji Hipotesis, (Yogyakarta: Media Presindo, 2009),72.
penelitian ini diolah dengan menggunakan SPSS 17 dengan menggunakan metode bivariate pearson (korelasi pearson product moment). Analisis ini dengan cara mengkorelasikan masing-masing skor item dengan skor total.
Item-item pernyataan yang berkorelasi signifikan dengan skor total item-item tersebut mampu memberi dukungan dalam mengungkap apa yang ingin diungkap.18
Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan taraf signifikasi 0,05.
Kriteria pengujian adalah sebagai berikut:
- Jika rhitung ≥ rtabel (uji 2 sisi dengan sig. 0,05) maka instrumen atau item- item pernyataan berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan valid).
- Jika rhitung< rhitung (uji 2 sisi dengan sig. 0,05) maka instrumen atau item- item pernyataan tidak berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan tidak valid).
Dari hasil pengolahan SPSS diatas diketahui nilai rhitung yang didapatkan dari korelasi antara skor item dengan skor total (lihat pada lampiran hasil uji validitas). Nilai rhitung ini kemudian peneliti bandingkan dengan nilai rtabel (lihat pada lampiran tabel nilai r product moment). Dari pengolahan SPSS tersebut maka dapat dinyatakan bahwa secara keseluruhan pada item pernyataan variabel bauran pemasaran, loyalitas nasabah, dan peningkatan penjualan produk kartu kredit syariah yang diajukan dinyatakan valid sebab pada tingkat signifikan 0,05 dengan uji 2 sisi dan jumlah data (n)
= 87, maka di dapat nilai rtabel sebesar 0.2108lebih kecil dari rhitung. Sehingga dari hasil tersebut menunjukkan bahwa semua pernyataan dalam kuesioner tersebut valid dan dapat digunakan sebagai instrument penelitian dan diikutsertakan dalam pengukuran data selanjutnya.
18Dwi Prayitno, Paham Analisa Statistik Data Dengan SPSS, (Yogyakarta: Mediakom, 2010), 98.
Tabel 3.3
Hasil Uji Validitas Variabel Bauran Pemasaran (X1) Kriteria (n-2) = 85 r Tabel = 0,2108
No Item Koefisien Korelasi Keterangan
1 0,415 Valid
2 0,614 Valid
3 0,517 Valid
4 0,679 Valid
5 0,539 Valid
6 0,524 Valid
7 0,589 Valid
Pada output uji validitas variabel X1 menunjukan masing-masing item memiliki rhitung > rtabel. Jadi, dapat disimpulkan bahwa dari 7 item pernyataan pada variabel X1 adalah valid.
Tabel 3.4
Hasil Uji Validitas Variabel Loyalitas Nasabah (X2) Kriteria (n-2) = 85 rtabel = 0,2108
No Item Koefisien Korelasi Keterangan
1 0,582 Valid
2 0,597 Valid
3 0,438 Valid
4 0,685 Valid
5 0,738 Valid
6 0,756 Valid
7 0,686 Valid
Pada output uji validitas variabel X2 menunjukan masing-masing item memiliki rhitung > rtabel. Jadi, dapat disimpulkan bahwa dari 7 item pernyataan pada variabel X2 adalah valid.
Tabel 3.5
Hasil Uji Validitas Variabel Penjualan Kartu Kredit Syariah hasanah card (Y) Kriteria (n-2) = 85 rtabel = 0,2108
No Item Koefisien Korelasi Keterangan
1 0,527 Valid
2 0,541 Valid
3 0,663 Valid
4 0,644 Valid
5 0,484 Valid
6 0,489 Valid
7 0,683 Valid
8 0,563 Valid
Pada output uji validitas variabel Y menunjukan masing-masing item memiliki rhitung > rtabel. Jadi, dapat disimpulkan bahwa dari 8 item pernyataan pada variabel Y adalah valid.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas merupakan uji kehandalan yang bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh alat ukur tersebut dapat dipercaya. Kehandalan berkaitan dengan seberapa jauh suatu alat ukur konsisten apabila pengukuran dilakukan secara berulang dengan sampel yang berbeda-beda. Uji Reliabilitas dilakukan dengan menggunakan cronbach alpha (α). Suatu konstruk / variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai (alpha (α) > 0,6.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengujian reliabilitas instrumen penelitian ini adalah sebagai berikut :
Menghitung nilai varians masing-masing item dan varians total:
Keterangan : St = Varians total
∑Xt2
= Jumlah kuadrat X total (∑Xt)2 = Jumlah X total dikuadratkan
N = Jumlah responden
Kemudian di masukkan kedalam rumus cronbach alpha. Berikut adalah rumusnya:19
[
] [ ]
Keterangan :
r11 : Nilai reliabilitas
∑Si: Jumlah varians skor tiap-tiap item St : Varians total
k : Jumlah item
Adapun berikut ini disajikan tabel hasil output uji reliabilitas dengan metode SPSS (lihat lampiran uji validitas dan reliabilitas ketiga variabel).
Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas
Variabel
Cronbach’s
alpha Ketetapan Keterangan
Bauran
Pemasaran (X1)
0,640 0,6 Reliabel
Loyalitas Nasabah (X2)
0,767 0,6 Reliabel
Penjualan Kartu Kredit Syariah (Y)
0,702 0,6 Reliabel
19Dwi Prayitno, Paham Analisa Statistik Data Dengan SPSS, 170.
J. Uji Asumsi Klasik Regresi 1. Uji Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal.
Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal/mendekati normal.20 Cara untuk mengetahui normalitas adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dan distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk suatu garis lurus diagonal, dan plotting data akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data adalah normal, maka garis yang memberikan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.
Persamaan regresi dikatakan baik jika mempunyai data variabel bebas dan data variabel terikat berdistribusi mendekati normal atau normal sama sekali. Uji asumsi regresi pada penelitian kali ini dengan menggunakan uji skewness kurtosis. Dalam menguji data variabel bebas dan data variabel terikat berdistribusi normal atau tidak pada cara statistik ini melalui nilai kemiringan kurva (skewness = α3) atau nilai keruncingan kurva (kurtosis = α4) diperbandingkan dengan nilai Ztabel.
Rumus nilai Z untuk kemiringan kurva (skewness) Zskewness =
√
Rumus nilai Z untuk keruncingan kurva (kurtosis) Zkurtosis =
√
Dengan ketentuan analisis:
a. Variabel (bebas atau terikat) berdistribusi normal jika Zhitung (Zα3 atau Zα4) < Ztabel.
b. Variabel berdistribusi tidak normal jika Zhitung (Zα3 atau Zα4) > Ztabel
20Ngurah Agung I Gusti, Statistika Penerapan Metode Analisi Untuk Tabulasi Sempurna dan Tak Sempurna, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003) , 29.
Adapun langkah pengujian dengan menggunakan SPSS 17 untuk mencari nilai skewness dan nilai kurtosis, kemudian hasil dari pengolahan SPSS 17 dihitung dengan manual untuk menghitung Zhitung (Zα3 dan Zα4).
Dari hasil pengolahan SPSS kemudian dilanjutkan dengan penghitungan manual telah didapatkan nilai Zhitung (lihat pada lampiran hasil uji normalitas). Dari pengolahan SPSS tersebut maka dapat dinyatakan bahwa secara keseluruhan pada variabel bauran pemasaran, loyalitas nasabah, dan peningkatan penjualan produk kartu kredit syariah diajukan dinyatakan seluruh variabel berdistribusi normal sebab pada tingkat signifikan 0,05 dan jumlah data (n) = 87, maka di dapat nilai Ztabel sebesar 1,96 (lihat pada lampiran tabel z) lebih besar dari Zhitung.
2. Uji Multikolinearitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independen (bebas). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas.
Multikolinearitas dapat juga dilihat dari nilai tolerance dan varian inflation factor (VIF).21 Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel bebas manakah yang dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel bebas yang terpilih yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel bebas lainnya, maka nilai toleransi yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/tolerance) dan menunjukkan adanya kolinearitas yang tinggi. Nilai cut off yang umum dipakai adalah nilai tolerance > 0,10 atau sama dengan nilai VIF < 10 berarti tidak ada multikolinearitas antar variabel bebas dalam model regresi.
3. Heteroskedastisitas
Bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah regresi terjadi ketidak samaan varians dan residual suatu pengamatan kepengamatan lain.
Jika varians dari residual suatu pengamatan kepengamatan lain tetap maka dsebut homokedastisitas dan jika varians berbeda disebut
21Danang Sunyoto, Analisis Regresi dan Uji Hipotesis, 176.
heteroskedastisitas, model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas.
Terdapat berbagai cara untuk menentukan apakah dalam model regresi terdapat heteroskedastisitas apa tidak, salah satunya dengan menggunakan uji spearman’s rho dengan menggunakan SPSS 17 yaitu dengan mengkorelasikan nilai residual (Unstandardized residual) dengan masing-masing variabel independen. Jika signifikansi korelasi kurang dari 0,05 maka pada model regresi terjadi masalah heteroskedastisitas.22
K. Analisis Regresi Linier Berganda
Untuk mengetahui pengaruh variabel bebas (independent) terhadap variabel terikat (dependen) digunakan regresi linier berganda. Sebagai variabel bebas, yaitu bauran pemasaran dan loyalitas nasabah. Sedangkan sebagai variabel terikatnya adalah penjualan kartu kredit syariah. Pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat tersebut dapat dituliskan dalam bentuk matematis sebagai berikut :23
Ŷ = α +β1X1 + β2X2 Dimana :
Ŷ = Peningkatan penjualan produk kartu kredit syariah (hasanah card) X1 = Bauran pemasran
X2 = Loyalitas nasabah α = Intersep
β1,β2, = Koefisien regresi
Pengujian hipotesis penelitian ini terdiri dari dua uji parsial (uji t) dan uji simultan (uji F). Uji t dimaksudkan untuk menguji pengaruh dari masing masing variabel bebas terhadap variabel tidak bebas secara parsial, sedangkan uji F dimaksudkan untuk menguji pengaruh dari semua variabel bebas yang diajukan terhadap variabel tidak bebas secara simultan (bersama-sama).
22Dwi Prayitno, Paham Analisa Statistik Data Dengan SPSS, 84.
23Danang Sunyoto, Analisis Regresi dan Uji Hipotesis, 181.
L. Koefisien Determinasi/ Penentu
Koefisien determinasi adalah kuadrat dari koefisien korelasi pearson product moment yang dikalikaan dengan 100%. Dilakukan untuk mengetahui seberapa besar variabel bebas mempunyai kontribusi atau ikut menentukan variabel tak bebas. Derajat koefisien determinasi dicari dengan rumus statistika yang digunakan sebagai berikut:24
KD = r2 x 100%
Dimana :
KD : Nilai koefisien determinasi/penentu r : Nilai koefisien korelasi
M. Uji Simultan dengan f-test
Untuk menguji secara bersama-sama (simultan) antara variabel bebas dengan variabel terikat dengan melihat nilai Fhitung pada tingkat signifikansi yang dipilih. Langkah-langkah pengujiannya adalah :
1. Membuat hipotesis
Hipotesis yang diuji adalah:
Ho : β1 , β2 , = 0
Artinya secara bersama-sama semua variabel bebas (X) tidak berpengaruh terhadap variabel terikat (Y).
Ha : β1 ,≠ β2, ≠ 0
Artinya secara bersama-sama semua variabel bebas (X) berpengaruh terhadap variabel terikat (Y).
2. Menentukan tingkat kepercayaan (taraf nyata) yang dipilih, dalam penelitian ini digunakan taraf nyata 5%.
3. Menghitung nilai F
Untuk menghitung nilai F digunakan rumus :
Fh =
24Jonathan Sarwono, Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS (Yogyakarta: CV. Andi Offset, 2006), 177
Keterangan:
R : Koefisien korelasi ganda.
Fh : Fhitung
K : Jumlah variabel bebas.
N : Jumlah sampel yang dipakai.
4. Menentukan nilai kritis (F-tabel)
Dengan tingkat signifikansi adalah 5% (α = 0,05), sedangkan degree of freedom (df) pembilang sebesar k-2 dan df untuk penyebut sebesar n-k dimana k adalah jumlah variabel bebas dan n adalah jumlah sampel makaakan diperoleh nilai F-tabel.
5. Kriteria Pengambilan keputusan
a. Ho diterima bila Fhitung< Ftabel pada tingkat kepercayaan 5% atau nilai probabilitas signifikan lebih besar dari 0,05
b. Ho ditolak bila Fhitung> Ftabel pada tingkat kepercayaan 5% atau nilai probabilitas signifikan lebih kecil dari 0,05
c. Hipotesis akan diuji statistik dengan one-tailed test (significance level = 5%)
H0 = β ≤ 0 Ha = β 0
One tailed
Daerah penolakan Ho Daerah penerimaan Ho
N. Pengujian Secara Parsial (Uji – T)
Uji t dimaksudkan untuk menguji apakah secara individu ada pengaruh antara variabel-variabel bebas dengan variabel terikat. Pengujian secara parsial untuk setiap koefisien regresi diuji untuk mengetahui pengaruh secara parsial antara variabel bebas dengan variabel terikat pada tingkat signifikansi yang dipilih.25
Langkah-langkah pengujiannya adalah.
1. Membuat hipotesis
Hipotesis yang diuji adalah : Ho : βi = 0
Tidak ada pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).
Ha : βi ≠ 0
Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).
2. Menentukan tingkat kepercayaan (taraf nyata) yang dipilih, dalam penelitian ini digunakan taraf nyata 5%
3. Mehitung nilai t untuk menghitung nilai t digunakan formula:26
= Keterangan:
th : t hitung.
: parameter yang diestimasi b : koefisien regresi
Se : standar error
4. Menentukan t tabel (nilai kritis)
Dengan tingkat signifikansi adalah 5% (α = 0,05), sedangkan degree of freedom (df) sebesar n 2 dimana n adalah jumlah sampel maka akan diperoleh nilai t-table.
25Sadi, Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Kualitas Produk Terhadap Loyalitas Pelanggan Tahu Bakso Ibu Pudji, Ungaran-Semarang,Tesisi,UNDIP,2009, 47.
26 Ridwan & Sunarto, Pengantar statistic, (Bandung: Alfabeta, 2007), 116.
5. Kriteria pengambilan keputusan
a. Ho diterima bila thitung< ttabel pada tingkat kepercayaan 5% atau nilai probabilitas signifikan lebih besar dari 0,05.
b. Ho ditolak bila thitung> ttabel pada tingkat kepercayaan 5% atau nilai probabilitas signifikan lebih kecil dari 0,05.
c. Hipotesis akan diuji statistik dengan one-tailed test (significance level = 5%):
H0 = β ≤ 0 Ha = β 0
One tailed
Daerah penolakan Ho Daerah penerimaan Ho