• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR DOMINAN DALAM PEMBENTUKAN CREATIVE TOURISM DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG (Survei terhadap Wisatawan Mancanegara (Negara Belanda, Perancis dan Jerman) yang Berkunjung ke Daerah Istimewa Yogyakarta).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS FAKTOR-FAKTOR DOMINAN DALAM PEMBENTUKAN CREATIVE TOURISM DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG (Survei terhadap Wisatawan Mancanegara (Negara Belanda, Perancis dan Jerman) yang Berkunjung ke Daerah Istimewa Yogyakarta)."

Copied!
65
0
0

Teks penuh

(1)

Dendi Supriatna, 2014

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR DOMINAN DALAM PEMBENTUKAN CREATIVE TOURISM DAN

PENGARUHNYA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG : Survei terhadap Wisatawan Mancanegara

(Negara Belanda, Perancis dan Jerman) yang Berkunjung ke Daerah Istimewa Yogyakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR DOMINAN DALAM PEMBENTUKAN CREATIVE TOURISM DAN PENGARUHNYA TERHADAP

KEPUTUSAN BERKUNJUNG

(Survei terhadap Wisatawan Mancanegara (Negara Belanda, Perancis dan Jerman) yang Berkunjung ke Daerah Istimewa Yogyakarta)

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pariwisata Pada Program Studi Manajemen Pemasaran Pariwisata

SKRIPSI

Oleh

DENDI SUPRIATNA 1000944

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Dendi Supriatna, 2014

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR DOMINAN DALAM PEMBENTUKAN CREATIVE TOURISM DAN

PENGARUHNYA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG : Survei terhadap Wisatawan Mancanegara

(Negara Belanda, Perancis dan Jerman) yang Berkunjung ke Daerah Istimewa Yogyakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Analisis Faktor-Faktor Dominan Dalam Pembentukan

Ceative Tourism

dan Pengaruhnya Terhadap

Keputusan Berkunjung

Oleh Dendi Supriatna

(3)

Dendi Supriatna, 2014

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR DOMINAN DALAM PEMBENTUKAN CREATIVE TOURISM DAN

PENGARUHNYA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG : Survei terhadap Wisatawan Mancanegara

(Negara Belanda, Perancis dan Jerman) yang Berkunjung ke Daerah Istimewa Yogyakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

© Dendi Supriatna 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(4)

Dendi Supriatna, 2014

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR DOMINAN DALAM PEMBENTUKAN CREATIVE TOURISM DAN

PENGARUHNYA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG : Survei terhadap Wisatawan Mancanegara

(Negara Belanda, Perancis dan Jerman) yang Berkunjung ke Daerah Istimewa Yogyakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LEMBAR PENGESAHAN

“ANALISIS FAKTOR-FAKTOR DOMINAN DALAM PEMBENTUKAN

CREATIVE TOURISM DAN PENGARUHNYATERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG”

(Survei terhadap Wisatawan Mancanegara (Negara Belanda, Perancis dan Jerman) yang Berkunjung ke D.I. Yogyakarta)

Skripsi ini disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing 1

Dr. Lili Adi Wibowo, S.Sos., S.Pd, MM NIP. 196904041999031001

Pembimbing 2

Yeni Yuniawati, S.Pd, MM NIP. 198108062006042001 Ketua Program Studi

Manajemen Pemsaran Pariwisata

HP. Diyah Setyorini, MM NIP. 197610312008122001

(5)

Dendi Supriatna, 2014

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR DOMINAN DALAM PEMBENTUKAN CREATIVE TOURISM DAN

PENGARUHNYA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG : Survei terhadap Wisatawan Mancanegara

(Negara Belanda, Perancis dan Jerman) yang Berkunjung ke Daerah Istimewa Yogyakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(6)

Dendi Supriatna, 2014

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR DOMINAN DALAM PEMBENTUKAN CREATIVE TOURISM DAN

PENGARUHNYA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG : Survei terhadap Wisatawan Mancanegara

(Negara Belanda, Perancis dan Jerman) yang Berkunjung ke Daerah Istimewa Yogyakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Dendi Supriatna, 1000944 “Analisis Faktor-Faktor Dominan Dalam Pembentukan

Creative Tourism dan Pengaruhnya Terhadap Keputusan Berkunjung(Survei terhadap Wisatawan Mancanegara (Negara Belanda, Jerman dan Perancis) yang berkunjung ke D.I. Yogyakarta). Dibawah bimbingan Dr. Lili Adi Wibowo, S.Sos, S.Pd, MM dan Yeni Yuniawati S.Pd, MM.

Tren pariwisata dunia saat ini telah bergeser dari sebelumnya pariwisata MICE menjadi pariwisata kreatif atau creative tourism. Richard dan Raymond (2000:18) merupakan orang yang pertama kali menciptakan creative tourism sebagai hasil ketidakpuasan dari produk wisata budaya tradisonal, dengan adanya perubahan preferensi wisatawan maka banyak negara di dunia telah mengembangkan creative tourism sebagai tren wisata. Indonesia adalah salah satu negara yang saat ini telah mengembangkan promosi pariwisata yang bertemakan creative tourism, salah satu daerah yang dijadikan fokus utama untuk pengembangan creative tourism adalah D.I. Yogyakarta, oleh sebab itu untuk mengatasi masalah tingkat kunjungan wisatawan mancanegara yang menurun di tahun 2013, maka D.I. Yogyakarta semakin gencar mengembangkan promosi pariwisatanya dengan creative tourism dimana disetiap destinasi pariwisaata di Yogyakarta ditampilkan unsur budaya yang kreatif. Untuk melihat apa sajakah yang membentuk creative tourism maka proses yang dilakukan adalah dengan menggunakan CFA tujuannya adalah untuk mengkonfirmasi variabel laten dan indikator apa saja yang mampu membentuk creative tourism, variabel laten creative tourism tersebut diambil dari Renstra Kemenparekraf yaitu creative architecture, creative design, creative fashion, creative culinary, creative music, creative performing art, dan creative fine art. Teori creative tourism yang digunakan adalah metode pendekatan menurut Richard & Wilson (2007:16-20) dan teori keputusan berkunjung yang digunakan adalah menurut Hollensen (2010:117-118). Adapun populasi dalam penelitian ini adalah wisatawan mancanegara yang meliputi Negara Belanda, Perancis dan Jerman yang berkunjung ke D.I. Yogyakarta. Adapun teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik systematc random sampling untuk populsi bergerak (mobile sampling) dan teknik analisis data yang digunakan adalah menggunakan persamaan struktur model (SEM) dan path diagram untuk mengetahui sebrapa pengaruh creative tourism terhadap keputusan berkunjung. Hasil penelitian menunjukkan ada dua (creative music dan creative fine art) dari tujuh faktor yang tidak dapat digunakan, sedangkan gambaran mengenai keputusan berkunjung wisatawan eropa ke D.I. Yogyakarta adalah tinggi. Hasil penelitian secara simultan menunjukkan satu variabel laten tidak berpengaruh positif antara creative tourism dengan keputusan berkunjung variabel laten itu adalah creative performing art, sedangkan creative architecture, creative design, creative fashion dan creative culinary berpengaruh positif antara creative tourism dengan keputusan berkunjung.

(7)

Dendi Supriatna, 2014

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR DOMINAN DALAM PEMBENTUKAN CREATIVE TOURISM DAN

PENGARUHNYA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG : Survei terhadap Wisatawan Mancanegara

(Negara Belanda, Perancis dan Jerman) yang Berkunjung ke Daerah Istimewa Yogyakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

Dendi Supriatna, 1000944 ”Analysis of Dominant Factors to Creating Creative Tourism and the Effect Toward Travelers visiting decision” (Survey toward Netherland, Franch, and Germany Tourist visit to D.I. Yogyakarta). Under the guidance of Dr. Lili Adi Wibowo, S.Sos, S.Pd, MM and Yeni Yuniawati, S.Pd, MM.

The trends tourism in the world today has shifted form the previous MICE tourism become creative tourism. Richard and Raymond (2000:18) are the first person that creates the creative tourism as a result of dissatisfaction with traditional cultural tourism product. By the changes in traveler preferences so many countries in the world developing creative tourism as a trends in tourism. Indonesia is one country which has been developing creative tourism as a themed of tourism promotion, which is used as one of the main fous areas to developing creative tourism is D.I. Yogyakarta since has been known to Yogyakarta is an area rich in cultural heritage, therefore, to overcome the problem of the rate of decline of foreign tourist arrivals in 2013, D.I. Yogyakarta more incentive to develop their tourism promotion by the creative tourism where every tourism destination in Yogyakarta shown of creative cultural elements. To see what are the form of creative tourism is the process that is carried out using Confirmatory Factor Analysis (CFA) the goal CFA is to confirm the latent variables and indicators of what is capable of forming creative touris, the creative tourism latent variables picked from Renstra Kemenparekraf are architecture, creative design, creative fashion, creative culinary, creative music, creative performing art, and creative fine art. The creative tourism theory used method approach by Richard & Wilson (2007:16-20) and visiting decision theory used by Hollensen (2010:117-118). The population in this research are european tourist included Netherlands, Frances, and Germany to visiting D.I. Yogyakarta. The sampling technique in this research using systematc random sampling to mobile sampling and analysis data technique using Structural Equation Modeling (SEM) and path diagram to understand influence of creative tourism towards visiting decision. The results exchibit have two latent variables (creative music dan creative fine

art) from seven factor can’t used, while of the representation about visiting

decision european tourist to D.I. Yogyakarta is higher. The simultan result in this research indicates one latent variable is not positive effect between creative tourism and visiting decision the latent variable is creative performing art, while the creative architecture, creative design, creative fashion and creative culinary have positive effect between creative tourism and visiting decision.

(8)

Dendi Supriatna, 2014

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR DOMINAN DALAM PEMBENTUKAN CREATIVE TOURISM DAN

PENGARUHNYA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG : Survei terhadap Wisatawan Mancanegara

(Negara Belanda, Perancis dan Jerman) yang Berkunjung ke Daerah Istimewa Yogyakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

UCAPAN TERIMA KASIH... iv

DAFTAR ISI... i

DAFTAR TABEL... x

DAFTAR GAMBAR... xi

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian... 1

1.2 Rumusan Masalah... 8

1.3 Tujuan Penelitian... 8

1.4 Kegunaan Penelitian... ... 8

1.4.1 Kegunaan Teoritis... 8

1.4.2 Kegunaan Praktis... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PENELITIAN DAN HIPOTESIS... 10

2.1 Kajian Pustaka... 10

2.1.1 Creative tourism... 10

2.1.1.1 Creative tourism sebagai strategi pemasaran

2.1.2 Keputusan Berkunjung... 19

2.1.2.1 Konsep Keputusan Berkunjung... 19

2.1.2.2 Definisi Keputusan Berkunjung... 20

2.1.2.3 Tahapan atau Proses dalam Pengambilan Keputusan... 22

2.1.2.4 Dimensi Keputusan Berkunjung... 24

2.1.3 Pengaruh Creative Tourism Terhadap Keputusan Berkunjung... 28

2.1.4 Orisinalitas Penelitian... 29

2.2 Kerangka Pemikiran... 32

2.3 Hipotesis... 37

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN... 39

3.1 Objek Penelitian... 39

3.2 Metode Penelitian... 39

3.2.1 Jenis Penelitian dan Metode Penelitian yang digunakan... 40

3.2.2 Operasionalisasi Variabel... 41

(9)

Dendi Supriatna, 2014

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR DOMINAN DALAM PEMBENTUKAN CREATIVE TOURISM DAN

PENGARUHNYA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG : Survei terhadap Wisatawan Mancanegara

(Negara Belanda, Perancis dan Jerman) yang Berkunjung ke Daerah Istimewa Yogyakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.2.4 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampel... 45

3.2.4.1 Populasi... 45

3.2.4.2 Sampel... 45

3.2.4.3 Teknik Sampling... 47

3.2.5 Teknik Pengumpulan Data... 47

3.2.6 Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas... 49

3.2.6.1 Hasil Pengujian Validitas... 49

3.2.6.2 Hasil Pengujian Reliabilitas... 53

3.2.7 Rancangan Analisis Data... 55

3.2.7.1 Analisis Faktor Konfirmatori... 55

3.2.7.2 Pengujian Model Faktor Konfirmatori... 56

3.3 Teknik Analisis... 60

3.3.1 Pengujian Hipotesis... 61

3.3.2 Pengujian Hipotesis Penelitian... 61

3.4 Analisis structural Equation Modeling... 68

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 77

4.1 Profil Dinas Pariwisata DIY dan Wisatawan Eropa Yang Berkunjung ke DIY... 78

4.1.1 Profil Dinas Pariwisata DIY... 78

4.1.1.1 Identitas Dinas Pariwisata DIY... 78

4.1.1.2 Sejarah Singkat Pariwisata DIY... 80

4.1.2 Profil Wisatawan Eropa yang Berkunjung ke DIY... 81

4.1.2.1 Karakteristik wisatawan Eropa ke DIY Berdasarkan domisili negara asal... 82

4.1.2.2 Karakteristik wisatawan Eropa ke DIY Berdasarkan Jenis kelamin dan Usia... 81

4.1.2.3 Karakteristik wisatawan Eropa ke DIY Berdasarkan Pekerjaan dan Pendapatan... 84

4.1.2.4 Karakteristik wisatawan Eropa ke DIY Berdasarkan penilaian kualitas di setiap Program atraksi Wisata... 89 4.1.2.8 Pengalaman wisatawan Eropa ke DIY Berdasarkan Atribut Kunjungan... 90

4.2 Hasil Analisis Pengujian Faktor-faktor Dominan dalam Pembentukan Creative Tourism... 91

4.2.1 Gambaran Creative Tourism... 91

(10)

Dendi Supriatna, 2014

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR DOMINAN DALAM PEMBENTUKAN CREATIVE TOURISM DAN

PENGARUHNYA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG : Survei terhadap Wisatawan Mancanegara

(Negara Belanda, Perancis dan Jerman) yang Berkunjung ke Daerah Istimewa Yogyakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.3 Tanggapan Wisatawan Mancanegara terhadap Keputusan Berkunjung

dan Dimensinya di D.I. Yogyakarta... 93

4.3.1 Gambaran Keputusan Berkunjung... 93

4.3.2 Rekapitulasi Tanggapan Wisatawan Eropa terhadap Keputusan berkunjung ... 93

4.3.3 Gambaran Dimensi-Dimensi Keputusan Berkunjung... 95

4.3.3.1Gambaran Dimensi Need... 95

4.3.3.2 Gambaran Dimensi Perception... 97

4.3.3.2 Gambaran Dimensi Memory... 98

4.3.3.2 Gambaran Dimensi Attitudes... 99

4.4 Hasil Analisis Uji Keseluruhan Model Pengaruh Creative Tourism Terhadap Keputusan Berkunjung... 100

4.4.1 Uji Kesesuaian Model... 101

4.4.2 Hasil Path Diagram menggunakan Structural Equation Modeling... 103

4.4.2.1 Hasil Uji Koefisien Korelasi dan Determinasi... 105

4.4.2.2 Pengujian dan Uji Signifikansi Pengaruh Creative Tourism terhadap Keputusan Berkunjung secara Parsial... 105 4.4.2.3 Pembahasan Analisis Hipotesis Pengaruh Creative Tourism terhadap Keputusan Berkunjung... 106 4.5 Implikasi Hasil Penelitian... 112

4.6.1 Temuan penelitian Bersifat Teoritik... 113

4.6.2 Temuan Penelitian Bersifat Empirik... 114

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI... 116

5.1 Kesimpulan... 116

5.2 Rekomendasi... 117

(11)

Dendi Supriatna, 2014

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR DOMINAN DALAM PEMBENTUKAN CREATIVE TOURISM DAN

PENGARUHNYA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG : Survei terhadap Wisatawan Mancanegara

(Negara Belanda, Perancis dan Jerman) yang Berkunjung ke Daerah Istimewa Yogyakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Hal.

1.1 Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke DIY tahun 2008-2014... 2

1.2 Destinasi Wisata Favorit Wisatawan Mancanegara di DIY melalui sub Kategori Creative tourism... 6 2.1 Definisi Creative tourism Menurut beberapa sumber... 15

2.2 Definisi Keputusan berkunjung Menurut beberapa sumber... 20

2.3 Resume Hasil penelitian terdahulu... 29

3.1 Operasionalisasi Variabel... 41

3.2 Sumber dan Cara Penentuan Data... 44

3.3 Proporsi Penyebaran Angket... 46

3.4 Batas-batas Nilai Koefisein Korelasi... 49

3.5 Hasil Pengujian Validitas X (Creative Tourism) 51 3.6 Hasil Pengujian Validitas Y (Keputusan Berkunjung) 52 3.7 Hasil Pengujian Reliabilitaas 54 3.8 Justifikasi Model Hipotesis... 69

3.9 Persamaan Struktural Penelitian... 70

3.10 Memilih Teknis Estimasi... 72

3.11 Indeks Goodness of Fit... 76

4.1 Karakteristik Wisatawan Berdasarkan Jenis Kelamin dan Usia... 84

4.2 Karakteristik Wisatawan Berdasarkan Pendidikan dan Pekerjaan... 90 4.3 Penilaian Rating Atribut Kunjungan ke DIY... 91

4.4 Kesimpulan Hasil CFA Variabel Creative Tourism... 93

4.5 Tanggapan Wisatawan Eropa terhadap Dimensi Need... 94

4.6 Tanggapan Wisatawan Eropa terhadap Dimensi Perception... 95

4.7 Tanggapan Wisatawan Eropa terhadap Dimensi Memory... 96

4.8 Tanggapan Wisatawan Eropa terhadap Dimensi Attitudes... 97

4.9 Rekapitulasi Tanggapan Wisatawan Eropa terhadap Keputusan Berkunjung ke DIY... 98 4.10 Kesimpulan Uji Kecocokan Model ... 102

4.11 Kesimpulan Uji Koefisien Korelasi dan Determinasi... 105

(12)

Dendi Supriatna, 2014

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR DOMINAN DALAM PEMBENTUKAN CREATIVE TOURISM DAN

PENGARUHNYA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG : Survei terhadap Wisatawan Mancanegara

(Negara Belanda, Perancis dan Jerman) yang Berkunjung ke Daerah Istimewa Yogyakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Hal.

2.1 Lima Tahap Pengambilan Keputusan Pembelian... 22

2.2 Model Consumer Decision Making SPR... 25

2.3 Kerangka Pemikiran Analisis Faktor Pembentuk Creative Tourism terhadap Keputusan Berkunjung... 35

2.4 Paradigma Penelitian Analisis Faktor Pembentuk Creative Tourism terhadap Keputusan Berkunjung... 36

3.1 Contoh Model Analisis Faktor Konfirmatori... 49

3.2 Confirmatory Factor Analysis Creative Architecture... 62

3.3 Confirmatory Factor Analysis Creative Design... 63

3.4 Confirmatory Factor Analysis Creative Fashion... 64

3.5 Confirmatory Factor Analysis Creative Culinary... 65

3.6 Confirmatory Factor Analysis Creative Music... 66

3.7 Confirmatory Factor Analysis Creative Performing Art... 67

3.8 Confirmatory Factor Analysis Creative Fine Art... 68

4.1 Struktur Organisasi Dinas Pariwisata DIY... 80

4.2 Karakteristik Wisatawan Eropa Berdasarkan Domisi Negara asal... 81

4.3 Karakteristik Wisatawan Eropa Berdasarkan Jenis Kelamin dan Usia... 83

4.4 Karakteristik Wisatawan Eropa Berdasarkan Pekerjaan dan Pendapatan... 86

4.5 Karakteristik Wisatawan Eropa Berdasarkan Pendidikan... 86

4.6 Karakteristik Wisatawan Eropa Berdasarkan Tujuan Berwisata... 87

4.7 Pengalaman Wisatawan Eropa Berdasarkan Frekuensi Kunjungan dan Sumber Informasi yang didapat... 88

4.8 Pengalaman Wisatawan Eropa Berdasarkan Penilaian Kualitas Pelayanan di setiap Destinasi Wisata... 89

4.9 Model Variabel Creative Creative Tourism... 98

(13)

Dendi Supriatna, 2014

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR DOMINAN DALAM PEMBENTUKAN CREATIVE TOURISM DAN

PENGARUHNYA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG : Survei terhadap Wisatawan Mancanegara

(Negara Belanda, Perancis dan Jerman) yang Berkunjung ke Daerah Istimewa Yogyakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Penurunan tingkat kunjungan wisatawan pada suatu destinasi pariwisata merupakan issue utama pada insdustri pariwisata khusunya destinasi pariwisata, daya saing pariwisata menjadi faktor yang mempengaruhi tingkat kunjungan wisatawan, wisatawan akan lebih memilih destinasi wisata yang memiliki daya saing pariwisata yang terbaik serta akan melakukan kunjungan ke suatu destinasi apabila dikemas dengan harga paket yang menarik. Dalam penelitian yang telah di lakukan oleh TripAdvisior pada tahun 2014, sebesar 94% mayoritas wisatawan asing di dunia menjatuhkan pilihan liburannya untuk tempat-tempat rekreasi yang memberikan penawaran wisata menarik, murah atau khusus.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Ekonde (2010:37) menggambarkan perbandingan destinasi wisata di Swedia dan Kamerun untuk melihat faktor apa saja yang mempengaruhi wisatawan untuk memilih tempat wisata yang akan di kunjungi atau atribut apa saja yang dianggap penting sebagai tempat yang memiliki potensi sebagai destinasi yang akan di kunjungi, dari hasil peneltian tersebut menjelaskan bahwa faktor yang berpengaruh wisatawan berkunjung ke suatu destinasi adalah paket wisata yang murah, destiniasi wisata yang menarik, akes yang mudah, aman, aktifitas rekreasi, suhu udara, keramah-tamahan masyarakat sekitar, budaya, akomodasi, dan bangunan yang indah dan menarik.

(14)

Dendi Supriatna, 2014

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR DOMINAN DALAM PEMBENTUKAN CREATIVE TOURISM DAN

PENGARUHNYA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG : Survei terhadap Wisatawan Mancanegara

(Negara Belanda, Perancis dan Jerman) yang Berkunjung ke Daerah Istimewa Yogyakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tingkat kunjungan wisatawan yang terus menurun akan berdampak buruk pada ekonomi sebuah negara/ destinasi serta berimbas pada penyedia wisata (pekerja wisata). Penurunan kunjungan wisatawan ke suatu destinasi cenderung akan mengakibatkan ekonomi pengembangan di suatu negara/ daerah akan melemah, berkurangnya aktivitas pertemuan antara penyedia jasa wisata dan wisatawan, kamar di suatu hotel akan mengalami penurunan okupansi, serta pelaku wisata (pekerja wisata) baik sebagai pedagang di suatu destinasi wisata akan merasakan berkurangnya tingkat pendapatan (Baugmarten and Jean dalam World Travel & Tourism Council, 2006: 11-22). Apabila permasalahan mengenai

penurunan wisatawan terus dibiarkan maka akan berdampak buruk bagi keberlangsungan suatu destinasi wisata yang melingkupi industri pariwisata (Akomodasi, Food and Beverages, Transportation, dan sentral kerajinan).

Permasalah mengenai penurunan wisatawan ini terjadi di D.I. Yogyakarta, berdasarkan data dari Dinas Pariwisata D.I. Yogyakarta pada tahun 2013 wisatawan mancanegara yang berkunjung ke D.I. Yogyakarta mengalami penurunan sebesar 11,29% menjadi 170.398 wisatawan yang di targetkan sebesar 190.000 wisatawan mancanegara berbanding terbalik dengan total kunjungan tahun sebelumnya, wisatawan mancanegara yang berkunjung mengalami peningkatan secara signifikan pada tahun 2012 mencapai 197.751 wisatawan. Berikut data kunjungan wisatawan Mancanegara ke Daerah Istimewa Yogyakarta di tampilkan pada Tabel 1.1 sebagai berikut.

TABEL 1.1

KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA KE DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2008-2013

Tahun Jumlah Kunjungan Pertumbuhan (%)

2008 128. 660 24,64

2009 139.492 8,42

2010 152.843 9,57

2011 169.565 10,94

2012 197.751 16,62

2013 170.398 11,29

(15)

Dendi Supriatna, 2014

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR DOMINAN DALAM PEMBENTUKAN CREATIVE TOURISM DAN

PENGARUHNYA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG : Survei terhadap Wisatawan Mancanegara

(Negara Belanda, Perancis dan Jerman) yang Berkunjung ke Daerah Istimewa Yogyakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penurunan kunjungan wisatawan mancanegara ke D.I. Yogyakarta disebabkan beberapa faktor yang berpengaruh pada wisatawan mancanegara yang berkunjung ke DIY di antaranya adalah keamanan, bencana alam, suhu politik di Indonesia, hingga masalah yang menjadi penyebab wisatawan mancanegara masih kurang adalah akses, telah diketahui bahwa direct flight menuju D.I. Yogyakarta dari berbagai negara sangat minim, hal tersebut menjadi indikasi alasan mengapa wisatawan mancanegara masih sedikit yang berkunjung ke D.I. Yogyakarta, selain itu menurut Edwin Ketua dari Asosiasi Biro Perjalanan Wisata (ASITA), menyatakan bahwa D.I. Yogyakarta tidak lagi sebagai tujuan wisata bagi wisatawan mancanegara setelah Bali karena turis asing terus menurun di tahun 2013, yang menjadi masalah adalah harga tiket masuk tempat-tempat wisata yang menjadi masalah, yaitu karena Jogja dianggap mahal untuk kunjungan wisatawan mancanegara (http://help4korahblog.blogspot.com diakses pada 02 Juni 2014 jam 23:50 WIB).

Hal yang mengakibatkan penurunan wisatawan mancanegra ke D.I. Yogyakarta terdapat pada tingkat pendapatan daerah sektor pariwisata yang disebutkan dalam RKKPD D.I. Yogyakarta menurun pada tahun 2013 adalah sebesar 36,4% di bandingkan dengan tahun 2012, penurunan tersebut berdampak pada tingkat pengeluaran wisatawan mancanegara terlebih pada wisatawan Eropa, karena setiap tahun penyumbang devisa terbesar sektor pariwisata di D.I. Yogyakarta berasal dari wisatawan Eropa.

(16)

Dendi Supriatna, 2014

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR DOMINAN DALAM PEMBENTUKAN CREATIVE TOURISM DAN

PENGARUHNYA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG : Survei terhadap Wisatawan Mancanegara

(Negara Belanda, Perancis dan Jerman) yang Berkunjung ke Daerah Istimewa Yogyakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Permasalahan penurunan wisatwan mancanegara yang berkunjung ke D.I. Yogyakarta menurut Edwin Ketua Asosiasi Perhimpunan Biro Perjalanan Wisata di Yogyakarta, permasalahan penurunan kunjungan wisatawan mancanegara harus segera diatasi mengingat semakin ditinggalkannya wisatawan yang sebelumnya sering berkunjung ke D.I. Yogyakarta lebih memilih ke destinasi wisata lain seperti Bali, Lombok, dan Bandung. Mengingat destinasi wisata lain di Indonesia saat ini mulai gencar melakukan promosi, maka pemerintah D.I. Yogayakarta melalui Dinas Pariwsata D.I. Yogyakarta mulai mencanangkan berbagai strategi yang dilakukan untuk menigkatkan kunjungan wisatwan mancanegara.

Strategi tersebut diantaranya adalah membuat slogan ”Yogyakarta Never

Ending Asia” slogan wisata tersebut bertujuan agar menjadi brain storming wisatawan bahwa dengan berkunjung ke Yogyakarta akan merasakan pengalaman yang baik dan tak akan pernah selesai untuk melupakan Yogkyakarta, selain itu pemerintah juga membagi daerah-daerah kedalam zona wisata yang menarik dintaranya adalah creative tourism, mengadakan event-event bulanan yang menarik, menyediakan paket wisata yang murah untuk wisatawan mancanegara melalui Biro Perjalanan Wisata Yogyakarta dan Tourist Information Center. Dinas Pariwisata D.I. Yogyakarta berharap dengan berbagai strategi tersebut akan meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara. Dari keempat strategi yang telah digagaskan maka creative tourism strategy dipilih karena strategi tersebut adalah gabungan dari beberapa elem dalam memasarkan destinasi pariwisata di D.I. Yogyakarta

Richard dan Raymond (2000:18) merupakan orang yang pertama kali menciptakan creative tourism sebagai hasil ketidakpuasan dari produk wisata budaya tradisonal. Budaya tradisional saat ini telah berevolusi menjadi creative tourism, dikarenakan adanya perubahan preferensi wisatawan yang semakin pintar

(17)

Dendi Supriatna, 2014

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR DOMINAN DALAM PEMBENTUKAN CREATIVE TOURISM DAN

PENGARUHNYA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG : Survei terhadap Wisatawan Mancanegara

(Negara Belanda, Perancis dan Jerman) yang Berkunjung ke Daerah Istimewa Yogyakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berbasiskan budaya, wisatawan semakin ingin menikmati, mengalami dan terlibat aktif dengan kegiatan kreatif komunitas lokal maka diterapkanlah creative hardware, creative software dan creative orgaware yang dapat merealisasikan konsep pariwisata budaya menjadi pariwisata kreatif.

Dengan adanya perubahan preferensi wisatawan di berbagai negara di dunia, creative tourism telah dikembangkan sebagai tren wisata yang bertujuan untuk mengembangkan potensi budaya tradisional menjadi kreatif sehingga berpengaruh terhadap kunjungan wisatawan yang datang ke suatu destinasi wisata, konsep creative tourism di D.I. Yogyakarta dimulai pada tahun 2011, strategi tersebut dibentuk berdasarkan potensi yang ada pada daerah wisata di D.I. Yogyakarta dan potensi tersebut terbagi kedalam sub kategori diantaranya creative architecture, creative design, creative fashion, creative culinary, creative

music, creative performing art dan creative fine art (Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, 2011: 55)

Dinas Pariwisata D.I. Yogyakarta mengimplementasiakan faktor pemebentuk creative tourism yaitu creative architecture, creative design, creative fashion, creative culinary, creative music, creative performing art dan creative fine art kedalam bentuk hasil dari budaya yang kreatif sehingga wisatawan dapat merasakan hal yang bersifat budaya dengan sentuhan kreatif seperti wisatawan dapat tinggal di desa wisata dan merasakan kehidupan masyarakat lokal seperti menginap di rumah adat Yogyakarta (creative architecture), melihat dan mencoba membuat wayang kulit (creative design),

menggunakan busana tradisional seperti Batik, kain tradisional (creative fashion), mencoba membuat masakan khas Yogyakarta (creative culinary), mendengarkan alunan musik Jawa (creative music), menyaksikan pertunjukan sendratari Ramayana (creative performing art), dan melihat dan membeli oleh-oleh/ pernak-pernik/ patung khas Yogyakarta (creative fine art). Berikut adalah destinasi wisata yang sering di kunjungi oleh wisatawan Mancanegara dan sekaligus dijadikan sebagai sub sektor pengembangan creative tourism disajikan dalam tabel berikut.

(18)

Dendi Supriatna, 2014

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR DOMINAN DALAM PEMBENTUKAN CREATIVE TOURISM DAN

PENGARUHNYA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG : Survei terhadap Wisatawan Mancanegara

(Negara Belanda, Perancis dan Jerman) yang Berkunjung ke Daerah Istimewa Yogyakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DESTINASI WISATA FAVORIT WISATAWAN MANCANEGARA DI DIY MELALUI SUB KATEGORI CREATIVE TOURISM

No.

Kategori Creative Tourism/ Destinasi

Wisata

Aktivitas Wisata Creative Tourism

1. Creative Architecture Wisatawan dapat melihat secara langsung arsitektur bangunan rumat adat tradisional Yogyakarta yaitu Rumah Joglo, rumah adat tersebut telah di kreasikan dan di kembangkan untuk bangunan Hotel, Restoran, Wellness and SPA, dan pusat pendidakan, dll. Di Desa Wisata Tannjung wisatawan bisa tinggal di rumah adat Joglo dan merasakan seperti masyarakat lokal tinggal.

Desa Wisata Tanjung, Sleman, Keraton Yogyakarta, Tamansari

2. Creative Design Wisatawan dapat melihat secara langsung desain yang menarik terdapat pada ruang publik, Di Desa Wisata Bangun Jiwo wisatawan mempelajari pembuatan Wayang kulit khas Yogyakarta.

Desa Wisata Bangun Jiwo, Bantul, Taman Sari, Desa Wisata Sukunan

3. Creative Fashion Wisatawan dapat belajar membuat batik yang nantinya akan di jadikan sebagai fashion item yang akan digunakan, hasil pembatikan tersebut wisatawan dapat meminta di buatkan dress, baju pernikahan, kemeja, dll

Desa Wisata Krebet, Bantul, Batik Beteng, Malioboro

4. Creative Culinary Wisatawan dapat belajar memasak masakan khas Yogyakarta, dengan bumbu dan bahan masakan yang wisatawan cari sendiri dengan mengambil hasil panen di ladang

Desa Wisata Tanjung, Sleman, Bakpia Djava

5. Creative Music Wisatawan dapat belajar menggunakan alat musik tradisional seperti Gamelan, uyon-uyon, cokekan, dll

Desa Wisata Garongan, Sleman, Keraton Yogyakarta, Tamansari

6. Creative Performing Art Wisatawan dapat belajar dan menyaksikana pagenalan seni pertunjunkkan yang di tampilkan dengan sentuhan budaya yang kuat namun

7. Creative Fine Art Wisatawan dapat belajar membuat kerajinan tangan berupa kerajinan khas Yogyakarta seperti pembuatan Kris, Gerabah, dll

Desa Wisata Kasongan, Desa Wisata Brayut, Batik Beteng

(19)

Dendi Supriatna, 2014

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR DOMINAN DALAM PEMBENTUKAN CREATIVE TOURISM DAN

PENGARUHNYA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG : Survei terhadap Wisatawan Mancanegara

(Negara Belanda, Perancis dan Jerman) yang Berkunjung ke Daerah Istimewa Yogyakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dari Tabel 1.2 di atas disebutkan bahwa pengembangan creative tourism yang berkaitan dengan ekonomi kreatif memiliki 15 sub sektor menjadi tujuh kategori yang sesuai dengan Industri pariwisata seperti arsitektur, desain, fesyen, kuliner, musik, seni pertunjukan, dan seni rupa. Ketujuh sektor tersebut dijadikan sebagai sumber potensi yang mampu menjadikan destinasi tersebut menjadi salah satu tren pariwisata kreatif.

Tren creative tourism merupakan program strategi pemasaran pariwisata Dinas Pariwisata D.I.Yogyakarta, hal ini disebabkan karena pemerintah Pusat dan Daerah ingin memadukan berbagai Industri yang terkait agar menjadi satu kesatuan yang utuh antara Industri pariwisata dan Industri kreatif yang dapat dimanfaatkan oleh pengusaha-pengusaha yang terkait dengan bidang pariwisata maupun kreatif dan dapat menjadi sumber keuntungan untuk devisa negara.

Dengan menerapkan strategi pemasaran pariwisata dengan tema creative tourism Dinas Pariwisata D.I. Yogyakarta mengaharapakan strategi tersebut dapat

memenuhi kebutuhan wisatawan mancanegara ketika melakukan aktivitas wisata serta dapat membuat wisatawan mancanegara merasa benar-benar puas dan mendapatkan pengalaman yang menyenangkan yang tidak akan terlupakan saat berkunjung ke D.I. Yogyakarta dan pengalaman tersebut akan menjadi kenangan tersendiri bagi wisatawan dan akan membuat wisatawan merasakan enggamenet. Dengan ini tentunya Dinas Pariwsata D.I. Yogyakarta dapat membangun dan meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara sehingga semakin banyak wisatawan yang melakukan kunjungan ulang serta merekomendasikan kepada kerabat tentang keseruan dan pengalaman terbaik ketika berkunjung ke D.I. Yogyakarta.

(20)

Dendi Supriatna, 2014

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR DOMINAN DALAM PEMBENTUKAN CREATIVE TOURISM DAN

PENGARUHNYA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG : Survei terhadap Wisatawan Mancanegara

(Negara Belanda, Perancis dan Jerman) yang Berkunjung ke Daerah Istimewa Yogyakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(Belanda, Perancis, dan Jerman) yang berkunjung ke Daerah Istimewa Yogyakarta).

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Faktor-faktor apa sajakah yang dominan membentuk creative tourism di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

2. Bagaimana gambaran keputusan berkunjung wisatawan Eropa ke Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

3. Bagaimana pengaruh faktor dominan creative tourism terhadap keputusan berkunjung wisatawan Eropa ke Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh hasil temuan mengenai:

1. Memperoleh temuan mengenai faktor apa saja yang membentuk creative tourism.

2. Memperoleh temuan mengenai gambaran keputusan berkunjung wisatawan Eropa ke Daerah Istimewa Yogyakarta.

3. Memperoleh temuan mengenai pengaruh creative tourism terhadap keputusan berkunjung wisatawan Eropa ke Daerah Istimewa Yogyakarta.

1.4 Kegunaan Penelitian

Kegunaan dari penelitian in terdiri dari dua jenis, yaitu kegunaan teoritis dan kegunaan praktis.

(21)

Dendi Supriatna, 2014

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR DOMINAN DALAM PEMBENTUKAN CREATIVE TOURISM DAN

PENGARUHNYA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG : Survei terhadap Wisatawan Mancanegara

(Negara Belanda, Perancis dan Jerman) yang Berkunjung ke Daerah Istimewa Yogyakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hasil penelitian ini di harapkan dapat memperluas kajian ilmu marketing management, khususnya strategi pemasaran program creative tourism terhadap

keputusan berkunjung, karena dengan memahami mengenai ilmu marketing

management khususnya pada kajian creative tourism banyak ilmu yang

bermanfaat di masa yang akan datang, serta memahami perilaku wisata yang pada dasarnya saat ini preferensi wisatawan akan kebutuhan berwisata sering berubah-rubah menyesuaikan situasi dan kondisi sekitar, perilaku wisatawan melakukan kunjungan ke suatu destinasi berlandaskan pengetahuan dan rasa ingin tahu mengenai destinasi wisata tersebut, maka dari itu dengan memahai mengenai ilmu creative tourism akan berguna untuk meningkatkan kinerja destinasi wisata untuk

meningkatkan kunjungan wisatawan serta dapat memberikan masukan bagi peneliti dalam mengembangkan ilmu pemasaran pariwisata.

1.4.2 Kegunaan Praktis

(22)

Dendi Supriatna, 2014

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR DOMINAN DALAM PEMBENTUKAN CREATIVE TOURISM DAN

PENGARUHNYA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG : Survei terhadap Wisatawan Mancanegara

(Negara Belanda, Perancis dan Jerman) yang Berkunjung ke Daerah Istimewa Yogyakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Penelitian ini mengenai upaya meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara (Negara Belanda, Perancis dan Jerman) yang berkunjung ke D.I. Yogyakarta melalui program creative tourism. Adapun yang menjadi variabel bebas (independent variable) adalah creative tourism (X) dan masalah yang menjadi variabel terikat (dependent variable) yaitu keputusan berkunjung (Y).

Creative tourism (independent variable) meliputi tujuh koonstruk laten yang

terdiri dari creative architecture, creative design, creative fashion, creative culinary, creative music, creative performing art, dan creative fine art. Sedangkan keputusan

berkunjung (dependent variable) terdiri dari empat indikator yaitu need, perception, memory dan attitude. Ketujuh variabel creative tourism tersebut diukur oleh indikator-indikator yang terdiri 28 indikator dimana setiap variabel diukur oleh empat indikator. Sedangkan keempat dimensi keputusan berkunjung terdiri dari 12 indikator dimana setiap variabel diukur oleh tiga indikator. Unit analisis dari penelitian ini adalah Wisatawan Mancanegara meliputi Negara-negara Benua Eropa yang berkunjung ke Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)

Penelitian ini dilakukan satu kali dalam jangka waktu kurang dari satu tahun, maka metode yang digunakan adalah cross sectional method yaitu metode penelitian dengan cara mempelajari objek dalam satu kurun tertentu (tidak berkesinambungan dalam jangka waktu panjang).

3.2 Metode penelitian

Metode Penelitian menurut Sugiyono (2010:2) merupakan “Cara ilmiah yang

(23)

Dendi Supriatna, 2014

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR DOMINAN DALAM PEMBENTUKAN CREATIVE TOURISM DAN

PENGARUHNYA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG : Survei terhadap Wisatawan Mancanegara

(Negara Belanda, Perancis dan Jerman) yang Berkunjung ke Daerah Istimewa Yogyakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(24)

Dendi Supriatna, 2014

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR DOMINAN DALAM PEMBENTUKAN CREATIVE TOURISM DAN

PENGARUHNYA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG : Survei terhadap Wisatawan Mancanegara

(Negara Belanda, Perancis dan Jerman) yang Berkunjung ke Daerah Istimewa Yogyakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

keilmuan yaitu rasional (masuk akal), empiris (dapat diamati oleh indera manusia), dan sistematis (proses penelitian menggunakan langkah-langkah yang bersifat logis. 3.2.1 Jenis Penelitian dan Metode Penelitian yang Digunakan

Berdasrkan variabel-variabel yang diteliti maka jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan verifikatif. Menurut Maholtra (2009:100) “Penelitian deskriptif adalah penelitian yang memiliki tujuan utama deskripsi dari sesuatu, biasanya karakteristik atau fungsi pasar.”.

Pendapat lainnya diungkapkan oleh David A. Aaker et. Al (2004:755) sebagai berikut: “Descriptive research is research that usually is designed to provide a summary of some aspect of the environment when the high hypotheses are tentative

speculative in nature.” Artinya: Riset deskriptif adalah riset yang pada umumnya dirancang untuk menyediakan suatu ringkasan dari beberapa aspek lingkungan ketika hipotesis bersifat untung-untungan dan sementara secara alami.

Penelitian deskriptif dilakukan untuk menjelaskan karakteristik berbagai variabel-variabel penelitian dalam situasi tertentu. Penelitian ini dapat pula disebut sebagai penelitian yang menjelaskan fenomena apa adanya. Tujuan dari penelitian ini adalah menyajikan suatu profil atau menjelaskan aspek-aspek relevan dengan suatu fenomena yang diteliti dari perspektif individual organisasi, industri dan aspek lainnya.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka penelitian deskriptif adalah penelitian yang dirancang untuk mendeskripsikan karakteristik dari sebuah populasi atau fenomena apa adanya. Melalui jenis penelitian deskriptif, selanjutnya secara terperinci dapat dianalisis creative tourism DIY terhadap wisatawan Mancanegara khususnya wisatawan yang berasal dari Negara Benua Eropa yang menjadi sampel penelitian.

(25)

Dendi Supriatna, 2014

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR DOMINAN DALAM PEMBENTUKAN CREATIVE TOURISM DAN

PENGARUHNYA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG : Survei terhadap Wisatawan Mancanegara

(Negara Belanda, Perancis dan Jerman) yang Berkunjung ke Daerah Istimewa Yogyakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dan independen”. Penelitian verifikatif bertujuan untuk memperoleh kebenaran dari

suatu hipotesis yang dilaksanakan melalui pengumpulan data dilapangan. 3.2.2 Operasionalisasi Variabel

Operasionlisasi variabel adalah bagaimana cara untuk mengukur suatu variabel. Variabel yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah creative tourism sebagai variabel X memiliki tujuh varaiabel latent beserta indikator-indikatornya. Dan Keputusan berkunjung sebagai variabel Y memiliki empat dimensi beserta indikatornya. Secara lebih rinci operasianalisasi variabel dalam penelitian ini dapat dilhat pada Table 3.1 berikut:

TABEL 3.1

OPERASIONALISASI VARIABEL

Variabel Indikator Ukuran Skala No.

Item Yogyakarta kaya akan kreatifitas budaya

1. Kemenarikan design tempat rekreasi 2. Minat untuk belajar pembuatan design

pembuatan wayang kulit

3. Kreatifitas design ruang publik yang menarik

4. Signage yang berada di sebagian jalan di DIY memiliki ciri khas yang berbeda dengan daerah lainnya

1. Keragaman design busana tradisional Yogyakarta

2. Kemenarikan busana tradisional Yogyakarta yang kreatif

3. Busana tradisional Yogyakarta

(26)

Dendi Supriatna, 2014

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR DOMINAN DALAM PEMBENTUKAN CREATIVE TOURISM DAN

PENGARUHNYA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG : Survei terhadap Wisatawan Mancanegara

(Negara Belanda, Perancis dan Jerman) yang Berkunjung ke Daerah Istimewa Yogyakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Variabel Indikator Ukuran Skala No.

Item memiliki kualitas yang baik

4. Busana tradisional Yogyakarta sangat khas

Ordinal

CF 12

4. Creative culinary

1. Keberagaman kuliner Yogyakarta 2. Keinginan belajar masakan Yogyakarta 3. Kecintaan tehadap masakan tradisional

Yogyakarta

4. Rasa masakan sesuai dengan lidah

Ordinal

1. Kekhasan musik tradisioanl Yogyakarta 2. Minat untuk belajar musik tradisional

Yogyakarta

3. Keindahan musik tradisional Yogyakarta

4. Alat tradisional Yogyakarta memiliki kualitas yang baik

1. Kreatifitas performance yang menarik 2. Kualitas pertunjukan yang sangat baik 3. Minat untuk belajar seni pertunjukan 4. Keberagaman seni pertunjukan

tradisional Yogyakarta

2. Minat untuk belajar kerajinan tangan 3. Kerjajinan tangan khas Yogyakarta

sangat beragam

4. Seni rupa Yogyakarta memiliki kualitas nilai yang tinggi

1.Need 1. Kebutuhan untuk relaksasi

2. Kebutuhan untuk belajar hal yang baru 3. Kebutuhan untuk pengalaman

Ordinal 2.Perception 1. Persepsi terhadap DIY

(27)

Dendi Supriatna, 2014

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR DOMINAN DALAM PEMBENTUKAN CREATIVE TOURISM DAN

PENGARUHNYA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG : Survei terhadap Wisatawan Mancanegara

(Negara Belanda, Perancis dan Jerman) yang Berkunjung ke Daerah Istimewa Yogyakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Variabel Indikator Ukuran Skala No.

Item 3.Memory 1. Kesesuaian dengan ingatan wisatawan

terhadap destinasi

2. Kenangan terindah adalah ketika mengingat berkunjung ke Yogyakarta 3. Kekuatan untuk mengingat memori

wisatawan terhadap destinasi Yogyakarta

4.Attitude 1. Pengetahuan akan destinasi wisata Yogyakarta

2. Preferensi destinasi wisata Yogyakarta sebagai tujuan wisata. Sumber: Hasil Pengolahan Data 2014

3.2.3 Jenis dan Sumber Data

Sumber data ialah subjek dari mana data diperoleh. Sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini dikelompokkan kedalam dua kelompok data yaitu 1. Data Primer

Data primer adalah data yang dikumpulkan oleh pelaksana riset dan dipergunakan sebagai bahan masukan riset yang diselenggarakan.Hasil pengumpulan data primer lebih akurat bilamana penelitian dilakukan terhadap seluruh objek penelitian (populasi), namun pengumpulan data primer lebih banyak dilakukan dengan survey sampel, yaitu sebagian dari seluruh objek yang diteliti. Dalam penelitian yang menjadi sumber data primer adalah seluruh data yang diperoleh dari kuisioner yang disebarkan kepada sejumlah responden yang sesuai dengan target sasaran.

2. Data Sekunder

(28)

Dendi Supriatna, 2014

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR DOMINAN DALAM PEMBENTUKAN CREATIVE TOURISM DAN

PENGARUHNYA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG : Survei terhadap Wisatawan Mancanegara

(Negara Belanda, Perancis dan Jerman) yang Berkunjung ke Daerah Istimewa Yogyakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penjualan, pendapatan, dan sebagainya.Sedangkan data dari luar perusahaan dapat dikumpulkan secara langsung melalui internet, dan sumber-sumber yang lain bersangkutan.

Dalam melakukan penelitian ini, yang termasuk ke dalam sumber data sekunder adalah artikel, literature, jurnal ilmiah, serta situs internet yang berhubungan dengan penelitian. Lebih jelasnya mengenai data dan sumber data yang digunakan dalam penelitian, dapat dilhat pada Tabel 3.2 sebagai berikut:

TABEL 3.2

SUMBER DAN CARA PENENTUAN DATA

No Jenis Data Jenis Data Sumber Data

2 Kegiatan, kinerja Dinas

Pariwisata. Sekunder

Sumber: Pengolahan Berbagai Sumber, 2014 Keterangan:

T-1 = untuk mengetahui tanggapan mengenai pelaksanaan creative tourism T-2 = untuk mengetahui tanggapan mengenai keputusan berkunjung

(29)

Dendi Supriatna, 2014

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR DOMINAN DALAM PEMBENTUKAN CREATIVE TOURISM DAN

PENGARUHNYA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG : Survei terhadap Wisatawan Mancanegara

(Negara Belanda, Perancis dan Jerman) yang Berkunjung ke Daerah Istimewa Yogyakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.2.4 Populasi, Sampel dan Teknik Sampel 3.2.4.1 Populasi

Dalam mengumpulkan dan menganalisis suatu data, menentukan populasi merupakan langkah yang penting. Populasi merupakan keseluruhan unit atau individu dalam lingkup yang diteliti. Menurut Djawaranto dalam Kuntjojo (2009,32)

mengemukakan pengertian populasi sebagai berikut “Populasi atau universe adalah

jumlah keseluruhan dari satuan-satuan atau individu-individu yang karakteristiknya hendak diteliti. Satuan-satuan tersebut dinamakan unitalitas, dan dapat berupa orang-orang, institusi-institusi, benda-benda, dan sebagainya.

Langkah awal seorang peneliti harus menentukan jelas mengenai populasi yang menajdi sasaran penelitian yang disebut dengan populasi sasarang (target population) yaitu populasi yang nantinya akan menjadi cakupan kesimpulan

penelitian. Jadi apabila dalam sebuah hasil penelitian dikeluarkan kesimpulan, maka menurut etika penelitian kesimpulan tersebut hanya berlaku untuk populasi sasaran yang telah ditentukan.Populasi dalam penelitian ini adalah wisatawan asal Mancanegara yang berkunjung ke DIY. Populasi yang digunakan adalah populasi jumlah kunjungan wisatawan mancanegara pada tahun 2013 yang berjumlah .3 orang.

3.2.4.2 Sampel

Untuk pengambilan sampel dari populasi agar diperoleh sampel yang representative dan mewakili, maka diupayakan setiap subjek dalam populasi

(30)

Dendi Supriatna, 2014

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR DOMINAN DALAM PEMBENTUKAN CREATIVE TOURISM DAN

PENGARUHNYA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG : Survei terhadap Wisatawan Mancanegara

(Negara Belanda, Perancis dan Jerman) yang Berkunjung ke Daerah Istimewa Yogyakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam suatu penelitian tidak mungkin semua populasi diteliti.Dalam hal ini disebabkan beberapa faktor diantaranya keterbatasan biaya, tenaga, dan waktu yang tersedia.Oleh karena itu peneliti diperkenankan untuk mengambl sebagian saja dari objek populasi yang ditentukan. Sampel dalam penelitian ini yaitu sebagian wisatawan Manacanegara yang terdiri dari wisatawan dari Benua Eropa diantaranya adalah Belanda, Jerman, dan Perancis yang berkunjung ke DIY.

Ukuran sampel tersebut diperoleh berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan rumus slovin (Husein Umar, 2005:146) yaitu sebagai beikut:

� = + N �2

Dimana :

n = Ukuran sampel N = Ukuran populasi

e = Kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan sampel yang dapat ditolelir � = + .3 ,.3 2

� = , =

Berdasarkan teknik tersebut maka jumlah sampel yang diambil dalam penelitiani ini adalah sebanyak 100 orang. Dengan proporsi penyebaran sebaran sebagai beikut.

TABEL 3.3

PROPORSI PENYEBARAN ANGKET

No. Negara Jumlah Proporsi

1. Belanda 50%

2. Perancis 30%

3. Jerman 20%

Total Jumlah Proporsi 100% Sumber: Pengolahan Data, 2014

(31)

Dendi Supriatna, 2014

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR DOMINAN DALAM PEMBENTUKAN CREATIVE TOURISM DAN

PENGARUHNYA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG : Survei terhadap Wisatawan Mancanegara

(Negara Belanda, Perancis dan Jerman) yang Berkunjung ke Daerah Istimewa Yogyakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adapun teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik systematc random sampling untuk populsi bergerak (mobile sampling).

Sugiyono (2011:84) mengemukakan bahwa “metode pengambilan acak

sistematis adalah metode untuk mengambil sampel secara sistematis dengan jarak

atau interval tertentu dari suatu kerangka sampel yang telah di uraikan”. Dengan

demikian tersedianya suatu populasi sasaran yang tersusun (ordered population target) merupakan syarat penting bagi dimungkinkannya pelaksanaan pengambilan sampel dan metode acak sistematis.

Populasi dalam penelitian adalah populasi bergerak (mobile population) maka, teknik pengambilan sampelnya adalah dilakukan sebagai berikut:

1. Menentukan wisatawan yang akan dijadikan objek penelitian yaitu wisatawan Mancanegara (Belanda, jerman, Perancis) yang berkunjung ke DIY.

2. Menentukan sebuah check point pada objek yang akan diteliti, dalam hal ini check point-nya adalah spot-spot destinasi yang sering dikunjungi oleh Wisatawan dari Negara Eropa diantaranya yaitu Keraton Yogyakarta, Museum Vredebeurg, Malioboro, Taman Sari, Purawisata, Desa wisata, Prambanan. 3. Melakukan orientasi secara cermat terhadap check point, dengan memperhatikan

secara cermat berapa jumlah wisatawan Mancanegara (Belanda, Jerman, Perancis) yang datang berkunjung.

4. Menentukan ukuran kecukupan sampel yang akan diambil.

5. Pada hari yang ditentukan pada check point, satu wisatawan yang ada ditanya dan diberi keusioner untuk di isi.

3.2.5 Teknik Pengumpulan Data

(32)

Dendi Supriatna, 2014

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR DOMINAN DALAM PEMBENTUKAN CREATIVE TOURISM DAN

PENGARUHNYA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG : Survei terhadap Wisatawan Mancanegara

(Negara Belanda, Perancis dan Jerman) yang Berkunjung ke Daerah Istimewa Yogyakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan berkomunikasi langsung dari sumber yang bersangkutan. Wawancara ini dilakukan pada pihak Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta untuk memperoleh data mengenai profil perusahaan, pelanggan sasaran, target penjualan dan strategi mempertahankan pelangga dengan pelayanan unggul.

2. Studi Literartur

Studi literatur merupakan usaha pengumpulan informasi yang berhubungan dengan teori-teori yang ada kaitannya dengan masalah dan variabel yang teliti. Studi literature tersebut didapat dari berbagai sumber, yaitu:

a. Perpustakaan Prodi MPP, perpustakaan UPI Pusat dan perputakaan Universitas Maranatha

b. Skripsi dan penelitian terdahulu c. Jurnal Manajemen Pemasaran d. Media elektronik (internet) 3. Observasi

Observasi dilakukan dengan meninjau serta melakukan pengamatan terhadap objek yang ditujunya secara langsung yang juga berhubungan dengan masalah yang diteliti yaitu mengenai pengaruh creative tourism pada wisatawan Mancanegara dalam meningkatkan keputusan berkunjung.

4. Kuesioner

Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data primer yang dilakukan dengan cara menyebarkan seperangkat daftar pertanyaan tertulis untuk diberikan kepada responden.

3.2.6 Hasil Pengujian Validitas dan Realibilitas 3.2.6.1 Hasil Pengujian Validitas

(33)

Dendi Supriatna, 2014

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR DOMINAN DALAM PEMBENTUKAN CREATIVE TOURISM DAN

PENGARUHNYA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG : Survei terhadap Wisatawan Mancanegara

(Negara Belanda, Perancis dan Jerman) yang Berkunjung ke Daerah Istimewa Yogyakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

hipotesis. Oleh kerena itu benar atau tidaknya data sangat menentukan mutu hasil penelitian. Sedangkan benar tidaknya data tergantung dari baik tidaknya instrument pengumpulan data. Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliable.

Menurut Rangkuti (2011:46) validitas adalah menyangkut pemahaman mengenai kesesuaian antara konsep dengan kenyataan empiris. Pengujian validitas dilakukan dengan mengkorelasikan antara skor item-item instrumen dengan menggunakan product moment atau pearson (pearson’s product moment coefficient of correlation), yaitu:

� = n ∑ − ∑ ∑

√{| ∑ 2 − ∑ 2 |� ∑ 2 − ∑ 2 }

(Sugiyono, 2011:183)

Keterangan:

R = Koefisien validitas item yang dicari

X = Skor yang diperopleh subjek dari seluruh item Y = Skor total

∑ = Jumlah Skor dalam distribusi X ∑ = Jumlah Skor dalam distribusi Y

Besarnya koefisien korelasi dapat diinterpretasikan dengan menggunakan Tabel 3.3 berikut.

TABEL 3.4

BATAS-BATAS NILAI KOEFISIEN KORELASI

Besarnya Nilai Hubungan

0,00 – 0,20 Sangat Lemah

0,21 – 0,40 Lemah

0,41 – 0,70 Kuat

0,71 – 0,90 Sangat Kuat

0,91 – 0,99 Sangat Kuat Sekali

(34)

Dendi Supriatna, 2014

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR DOMINAN DALAM PEMBENTUKAN CREATIVE TOURISM DAN

PENGARUHNYA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG : Survei terhadap Wisatawan Mancanegara

(Negara Belanda, Perancis dan Jerman) yang Berkunjung ke Daerah Istimewa Yogyakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sumber : Nugroho (2005,36) dalam www.scribd.com/doc/13405338/ujikorelasi diakses pada tanggal 20 Desember 2012: 18.22

Teknik perhitungan yang akan digunakan untuk menganalisis validitas tes ini adalah teknik n korelasi biasa, yaitu korelasi antara skor-skor tes yang divaliditasikan dengan skor-skor tes dari peserta yang sama. Selanjutnya perlu diuji apakah koefisien validitas tersebut signifikan pada taraf signifikan tertentu. Artinya, adanya koefisien validitas tersebut bukan karena faktor kebetulan.

Dalam penelitian ini yang akan diuji adalah validitas dari variabel creative tourism sebagai variabel X dan keputusan berkunjung sebagai variabel Y.

1. Nilai r dibandingkan dengan nilai r tabel dengan dk= n-2 dan taraf signifikansi α= 0,05

2. Item pertanyaan yang diteliti dikatakan valid jika rhitung≥ rtabel 3. Item pertanyaan yang diteliti dikatakan tidak valid jika rhitung< rtabel

4. Berdasarkan jumlah angket yang diuji sebanyak 20 responden dengan tingkat signifikansi 5% dan derajat kebebasab (dk) n-2 (20-8=18), maka didapat nilai rtabel sebesar 2,1009.

5. Berdasarkan jumlah angket yang diuji sebanyak 20 responden dengan tingkat signifikansi 5% dan derajat kebebasan (dk) n-2 (20-8=18), maka didapat nilai

rtabel sebesar 2,1009. Berikut hasil pengolahan data dengan menggunakan

software computer SPSS (Statistical Product for Service Solution)

menunjukkan bahwa item-item pertanyaan dalam kuesioner valid karena rhitung lebih besar jika dibandingkan denganrtabel yang bernilai 2,1009. berikut

uji validitas instrumen penelitian.

TABEL 3.5

HASIL PENGUJIAN VALIDITAS VARIABEL X (CREATIVE TOURISM)

No Item Pernyataan r rhitung rtabel Ket.

Creative Architecture

1. Uniqueness of the building hotels in

Yogyakarta 0,472 2,755886 2,1009 valid

(35)

Dendi Supriatna, 2014

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR DOMINAN DALAM PEMBENTUKAN CREATIVE TOURISM DAN

PENGARUHNYA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG : Survei terhadap Wisatawan Mancanegara

(Negara Belanda, Perancis dan Jerman) yang Berkunjung ke Daerah Istimewa Yogyakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No Item Pernyataan r rhitung rtabel Ket.

unique

3. Uniqueness of the museum buildings in

Yogyakarta that have historical value 0,751 6,385230 2,1009 valid 4. Building architecture in Yogyakarta that

deserves to be a place to stay 0,860 9,751483 2,1009 Valid Creative Design

5. Design attractiveness of theme park in

Yogyakarta 0,588 3,88656 2,1009 valid

6. Learn to make Wayang Kulit design 0,722 5,80966 2,1009 valid

7. Creativity is an interesting design of public

spaces 0,586 3,89997 2,1009 valid

8. Signage that is part of the road in the province

has a characteristic 0,448 2,55826 2,1009 valid

Creative Fashion

9. Diversity of Yogyakarta traditional fashion 0,857 9,614995 2,1009 valid

10. Attractiveness of Yogyakarta traditional

fashion 0,806 7,763730 2,1009 valid

11. Yogyakarta traditional fashion have good

quality 0,666 4,889194 2,1009 valid

12. Yogyakarta traditional fashion very unique 0,771 6,835541 2,1009 valid

Creative Culinary

13. Yogyakarta culinary diversity 0,675 5,023407 2,1009 valid

14. Learn of Yogyakarta cuisine 0,935 15,55934 2,1009 valid

15. Llove of Yogyakarta traditional cuisine 0,755 6,471429 2,1009 valid

16. Love dishes of Yogyakarta according to taste

tongue 0,686 5,193923 2,1009 valid

Creative Music

17. Specificity of Yogyakarta traditional music 0,795 7,449488 2,1009 valid

18. Learning Yogyakarta traditional music 0,497 2,973094 2,1009 valid

19. Beauty of Yogyakarta traditional music 0,662 4,830987 2,1009 valid

20. Yogyakarta traditional music instrument have

good quality 0,751 6,385230 2,1009 valid

Creative Performing Art

21. Attractive of creativity performance 0,831 8,576181 2,1009 valid

22. Quality performance is very good 0,806 7,763730 2,1009 valid

23. Learn Yogyakarta traditional performing arts 0,719 5,754558 2,1009 valid

(36)

Dendi Supriatna, 2014

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR DOMINAN DALAM PEMBENTUKAN CREATIVE TOURISM DAN

PENGARUHNYA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG : Survei terhadap Wisatawan Mancanegara

(Negara Belanda, Perancis dan Jerman) yang Berkunjung ke Daerah Istimewa Yogyakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No Item Pernyataan r rhitung rtabel Ket.

performing art

Crearive Fine Art

26. Buy Yogyakarta craft items 0,581 3,808074 2,1009 valid

27 Learning Yogyakarta traditional crafts 0,733 6,018449 2,1009 valid

28. Yogyakarta handicrafts to be made souvenirs 0,638 4,498862 2,1009 valid

29. Yogyakarta fine arts have more value 0,714 5,664368 2,1009 valid

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2014

Berdasarkan uji validitas, didapatkan hasil pengujian yang cantumkan pada tabel 3.5 item pernyataan seluruhnya valid. Dan untuk pertanyaan pada variabel keputusan berkunjung juga dapat dikatakan seluruh item pernyataan seluruhnya valid dan dapat ditunjukkan sebagai berikut.

TABEL 3.6

HASIL PENGUJIAN VALIDITAS VARIABEL Y (KEPUTUSAN BERKUNJUNG)

No Item Pernyataan R rhitung rtabel Ket.

Need

1. Need to relaxtation 0,833 8,648146 2,1009 valid

2. Need to learn new other things 0,914 13,22310 2,1009 valid

3. Need to travel experience 0,633 4,433094 2,1009 valid

Perception

4. Yogyakarta as the interesting destination 0,770 6,811818 2,1009 valid

5. Yogyakarta have quality experience 0,929 14,79186 2,1009 valid

6. Yogyakarta as safety and security place 0,736 6,077320 2,1009 valid

Memory

7. Tourism destination in Yogyakarta suitable of

tourist memorable 0,856 9,570371 2,1009 valid

8. Fondest memories is when a visit to

Yogyakarta 0,863 9,892061 2,1009 valid

9. Remember of diversity tourism destination in

Yogyakarta 0,714 5,664368 2,1009 valid

Attitudes

10. Knowledge to visiting Yogyakarta tourism

(37)

Dendi Supriatna, 2014

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR DOMINAN DALAM PEMBENTUKAN CREATIVE TOURISM DAN

PENGARUHNYA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG : Survei terhadap Wisatawan Mancanegara

(Negara Belanda, Perancis dan Jerman) yang Berkunjung ke Daerah Istimewa Yogyakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No Item Pernyataan R rhitung rtabel Ket.

11. Preference Yogyakarta as the destination 0,770 6,811818 2,1009 valid

12. Doing revisit intention to Yogyakarta 0,856 9,570371 2,1009 valid

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2014

3.2.6.2Hasil Pengujian Reliabilitas

Reliabilitas menunjukan pada pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data. Karena instrument tersebut sudah baik. Instrument yang sudah dapat dipercaya yang reliable akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Reliable artinya dapat dipercaya jadi dapat diandalkan.

Menurut Kuntjojo (2009:40) reliabilitas instrument adalah tingkat konsistensi hasil yang dicapai oleh sebuah alat ukur, meskipun dipakai secara berulang-ulang pada subjek yang sama atau berbeda. Dengan demikian suatu instrument dikatakan reliabel bila mampu mengukur sesuatu dengan hasil yang konsisten (ajeg).

Pengujian reliabilitas pada penelitian ini menggunakan reliabilitas internal dengan rumus Cronbach Alpha. Hal ini dikarenakan instrument yang digunakan memiliki skor yang merupakan rentangan antara beberapa nilai (misalnya 0-10 atau 0-100) atau yang terbentuk skala 1-3, 1-5, atau 1-7 dan seterusnya. Rumus Cronbach Alpa adalah sebagai berikut:

� = (� − ) � −� ∑ ��2 ��2

(Suharsimi Arikuntoro, 2006:196) Keterangan :

R11 = reliabilitas instrument

(38)

Dendi Supriatna, 2014

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR DOMINAN DALAM PEMBENTUKAN CREATIVE TOURISM DAN

PENGARUHNYA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG : Survei terhadap Wisatawan Mancanegara

(Negara Belanda, Perancis dan Jerman) yang Berkunjung ke Daerah Istimewa Yogyakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

∑ ��2 = jumlah varians butir

Jumlah varians butir dapat dicari dengan cara mencari nilai varians setiap butir terlebih dahulu kemudian jumlahkan, seperti dipaparkan berikut ini:

� =∑ �2 (∑ ��2)

n (Suharsimi Arikuntoro, 2006:196)

Keterangan:

��2 = varians total

∑ = jumlah skor

N = jumlah responden

Setelah melakukan uji reliabilitas dan memperoleh angka reliabilitas, langkah selanjutnya adalah mengkonsultasikan harga tersebut dengan harga r product moment. Kriteria pengambilan keputusan untuk reliabilitas adalah sebagai berikut:

1. rhitung>rtabel maka instrument dikatakan reliable 2. rhitung< rtabel instrument dikatakan tidak reliable

Koefisien cronbach alpa merupakan statistik yang paling umum digunakan untuk menguji reliabilitas suatu instrument penelitian. Suatu instrument penelitian diindikasikan memiliki tingkat reliabilitas memadai jika koefisien cronbach alpha lebih besar atau sama dengan 0,70. Berikut hasil pengujian reliabilitas dapat dilihat pada Tabel 3.6 berikut.

TABEL 3.6

HASIL PENGUJIAN RELIABILITAS

No Variabel Alpha

Cronbach rtabel Keterangan

1. Creative Tourism 0,913 0,700 Reliabel

2. Keputasan Berkunjung 0,914 0,700 Reliabel

Gambar

TABEL 1.1 KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA KE DAERAH
TABEL 3.1 OPERASIONALISASI VARIABEL
TABEL 3.2 SUMBER DAN CARA PENENTUAN DATA
TABEL 3.3 PROPORSI PENYEBARAN ANGKET
+7

Referensi

Dokumen terkait