• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS OUTCOMES DARI BLENDED LEARNING DI BIDANG KOMPETENSI TIK.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS OUTCOMES DARI BLENDED LEARNING DI BIDANG KOMPETENSI TIK."

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

Roby Purnanda,2013

Analisis Outcomes Dari Blended Learning Di Bidang Kompetensi TIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ANALISIS OUTCOMES DARI BLENDED LEARNING DI

BIDANG KOMPETENSI TIK

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari

Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Teknik Elektro

Oleh :

Roby Purnanda

E.0451.0707075

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

(2)

Roby Purnanda,2013

Analisis Outcomes Dari Blended Learning Di Bidang Kompetensi TIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ANALISIS OUTCOMES DARI BLENDED

LEARNING DI BIDANG KOMPETENSI

TIK

Oleh Roby Purnanda

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© Roby Purnanda

Universitas Pendidikan Indonesia November 2012

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

Roby Purnanda,2013

Analisis Outcomes Dari Blended Learning Di Bidang Kompetensi TIK

(4)

Roby Purnanda,2013

Analisis Outcomes Dari Blended Learning Di Bidang Kompetensi TIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Penelitian ini mengkaji outcomes mahasiswa di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Penelitian ini mengukur peningkatan outcomes mahasiwa di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebelum dan sesudah mengikuti Mata Kuliah Perencanaan Pengajaran Teknik Elektro dengan menggunakan model pembelajaran Blended Learning. Kompetensi yang diukur pada penelitian ini terbagi atas tiga macam yaitu kompetensi dasar operasi komputer, kemampuan mengoperasikan office dan internet, serta kemampuan di bidang jaringan komputer.

Objek penelitian eksperimen pada skripsi ini, yaitu mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Elektro angkatan 2009-2010 yang sedang mengikuti Mata Kuliah Perencanaan Pengajaran Teknik Elektro. Data pada penelitian ini berupa data kuantitatif. Metode yang digunakan yaitu eksperimen one-group pretest posstest design. Data yang diperoleh berasal dari hasil pretest dan posttest berbentuk pilihan ganda berjumlah 30 soal. Data yang diperoleh diolah dengan bantuan Program Microsoft Excel dan perhitungan secara manual.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan kompetensi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) mahasiswa terlihat dari rata-rata gain yang signifikan antara sebelum dan sesudah mengikuti Blended Learning. Peningkatan gain mahasiswa sebesar 39%. Peningkatan gain sebesar 39% mengartikan bahwa

peningkatan gain mahasiswa tergolong sedang Berdasarkan hasil penelitian tersebut terlihat juga peningkatan kompetensi mahasiswa di bidang dasar operasi komputer sebesar 17%, peningkatan kemampuan mengoperasikan office dan internet sebesar 16% serta peningkatan kompetensi sistem jaringan sebesar 11%.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model Blended Learning memberikan peningkatan outcomes (hasil ikutan) di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)

(5)

Roby Purnanda,2013

Analisis Outcomes Dari Blended Learning Di Bidang Kompetensi TIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

This research examines student outcomes in the area of Information and Communication Technology (ICT). This research measures the increase in student outcomes in the area of Information and Communication Technology (ICT) before and after participating in Planning Teaching Subjects in Electrical Engineering using the model of learning Blended Learning. Competence which is measured in this study are divided into three kinds, namely basic competencies computer operations, the ability to operate office and internet, as well as in the field of computer networking capabilities.

Experimental research object in this papers, that is students of Electrical Engineering Department of Education who are following the 2009-2010 class Lecture Planning Teaching Electrical Engineering. The data this research in the form of quantitative data. The method used is experimental one-group pretest posstest design. Data obtained from the results of the pretest and posttest were 30 multiple-choice questions. The data obtained were processed with the help of Microsoft Excel program and manual calculation.

(6)

Roby Purnanda,2013

Analisis Outcomes Dari Blended Learning Di Bidang Kompetensi TIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 4

1.3. Tujuan Penelitian ... 5

1.4. Batasan Masalah ... 5

1.5. Manfaat Penelitian ... 6

1.6. Definisi Operasional ... 7

1.7. Metodologi Penelitian ... 8

1.8. Waktu dan Tempat Penelitian ... 8

1.9. Sistematika Penulisan ... 8

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Pendidikan ... 11

2.2. Outcomes ... 14

2.3. Kompetensi ... 15

2.3.1 Blended Learning... 17

2.3.2 Kompetensi TIK ... 18

(7)

Roby Purnanda,2013

Analisis Outcomes Dari Blended Learning Di Bidang Kompetensi TIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian ... 23

3.2. Desain dan Variabel Penelitian ... 24

3.3. Langkah-langkah Penelitian ... 25

3.4. Sumber Data Penelitian ... 27

3.9.1. Teknik Membuat Soal Penelitian ... 29

3.9.2 Penyusuan Soal Uji Kompetensi ... 30

3.9.3 Memperbanyak Soal Uji Kompetensi ... 31

3.10. Langkah-langkah Pengumpulan Data ... 31

3.11. Analisis Data ... 32

3.11.1. Uji Validitas Intrument ... 32

3.11.2 Uji Reliabilitas ... 34

3.11.3 Indeks Kesukaran ... 36

3.11.4 Menghitung Gain Skor ... 37

3.11.5 Sistem Penilaian ... 37

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengujian Instrumen Penelitian ... 39

4.1.1. Uji Validitas Instrumen ... 39

4.1.2. Uji Reliabilitas ... 40

4.1.3. Uji Tingkat Kesukaran ... 41

4.2. Pelaksanaan Pembelajaran ... 41

4.3. Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 45

4.3.1. Deskripsi Data Pretest ... 47

4.3.2. Deskripsi Data Posttest ... 47

(8)

Roby Purnanda,2013

Analisis Outcomes Dari Blended Learning Di Bidang Kompetensi TIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.4. Pembahasan Hasil Penelitian ... 49

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan ... 55 5.1. Saran ... 56

DAFTAR PUSTAKA

(9)

Roby Purnanda,2013

Analisis Outcomes Dari Blended Learning Di Bidang Kompetensi TIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tabel Perbandingan Teori Taksonomi Lama dengan Revisi ... 20

Tabel 3.1 Interpretasi Nilai Korelasi r ... 34

Tabel 3.2 Kriteria Tingkat Kesukaran ... 36

Tabel 3.3 Sistem Penilaian Standar Akademis ... 38

Tabel 4.1 Validitas Butir Soal ... 39

Tabel 4.2 Hasil Uji Tingkat Kesukaran ... 40

Tabel 4.3 Perolehan hasil pretest dan posttest ... 46

Tabel 4.4 Data pretest ... 47

Tabel 4.5 Data posttest ... 48

Tabel 4.6 Data gain ... 49

(10)

Roby Purnanda,2013

Analisis Outcomes Dari Blended Learning Di Bidang Kompetensi TIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Diagram Sistem Pendidikan ... 11

Gambar 3.1 Flowchart Langkah-langkah Penelitian ... 26

Gambar 4.1 Upload Bahan Ajar oleh Dosen Pengajar ... 43

Gambar 4.2 Download Bahan Ajar oleh Mahasiswa ... 43

Gambar 4.3 Kegiatan Diskusi dengan Fitur Forum ... 44

Gambar 4.4 Upload Tugas Secara Online ... 45

Gambar 4.5 Diagram Peningkatan Kompetensi Dasar Operasi ... 52

Gambar 4.6 Diagram Peningkatan Kompetensi Office dan Internet ... 53

(11)

1

Roby Purnanda,2013

Analisis Outcomes Dari Blended Learning Di Bidang Kompetensi TIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam abad dua puluh satu ini peranan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam dunia pendidikan semakin penting. Pengaruh Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sangat berpengaruh besar terhadap perubahan tatanan pendidikan, khususnya dalam mengembangkan kawasan kognitif prestasi belajar peserta didik di perguruan tinggi.

Demikian halnya di Jurusan Pendidikan Teknologi Elektro Universitas Pendidikan Indonesia, Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pada setiap pembelajaran memegang peranan penting dalam setiap proses pembelajaran mahasiswa. Hal ini sejalan dengan tuntutan dan tantangan kebutuhan guru vokasi yang mahir dalam memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) menjadi kompetensi penting dalam proses mengajar dan pembelajaran maupun pelatihan. Hal ini dituangkan dalam PERMENDIKNAS No. 16 Tahun 2007 mengenai tuntutan kompetensi guru vokasi yang harus dipenuhi. Kompetensi tersebut diantaranya memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran dan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri. Oleh karena itu, mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknologi Elektro Universitas Pendidikan Indonesia sebagai calon guru vokasi di masa depan, dibutuhkan kecakapan dalam

(12)

2

Roby Purnanda,2013

Analisis Outcomes Dari Blended Learning Di Bidang Kompetensi TIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam proses pembelajaran di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Kecakapan mahasiswa di dalam menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) akan sangat berpengaruh terhadap kelancaran proses perkuliahannya selama mengikuti pendidikan di Jurusan Pendidikan Teknologi Elektro Universitas Pendidikan Indonesia. Dengan demikian, semua mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Elektro hendaknya memiliki kompetensi untuk menjadi guru vokasi profesional sesuai dengan tuntutan tersebut dalam melayani kebutuhan masyarakat di masa depan, khususnya di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan industri.

Dalam satu sistem pendidikan, disamping input, proses dan output pendidikan juga terdapat outcomes (hasil ikutan) pendidikan. Outcomes pendidikan dari setiap mahasiswa akan berlainan bidang dan kompetensinya. Mengacu pada permasalahan kecakapan kompetensi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebagai tuntutan kompetensi guru vokasi yang harus dipenuhi, maka penelitian ini akan memfokuskan pada outcomes di bidang kompetensi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) selama mengikuti perkuliahan Perencanaan Pengajaran Teknik Elektro.

(13)

3

Roby Purnanda,2013

Analisis Outcomes Dari Blended Learning Di Bidang Kompetensi TIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Curtis J. Bonk dan Charles R. Graham (2006) mendefinisikan Blended Learning sebagai berikut Blended Learning systems combine face-to-face instruction with computer-mediated instruction. Definisi tersebut menyatakan

bahwa Blended Learning adalah sistem pembelajaran yang mengkombinasikan pengajaran tatap muka dengan pengajaran yang dimediasi komputer. Curtis J.Bonk dan Charles R.Graham menjelaskan lebih lanjut dengan mengutip dari buku Blended Learning yang di tulis oleh Reay (2001) menyatakan lebih lanjut pengertian Blended Learning yaitu mengkombinasikan pengajaran online dan tatap muka.

Dari pendapat ketiga ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa Blended Learning adalah model pembelajaran yang menggabungkan antara model

pembelajaran tradisional tatap muka dan model pembelajaran online berbasis web serta teknologi berbasis komputer menjadi sentral (memegang peran utama) dalam proses pembelajaran.

Model pembelajaran Blended Learning telah diaplikasikan pada beberapa mata kuliah, antara lain Perencanaan Pengajaran Teknik Elektro, Kewirausahaan, Ekonomi Teknik, dan Proteksi Sistem Tenaga Listrik di Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Universitas Pendidikan Indonesia.

(14)

4

Roby Purnanda,2013

Analisis Outcomes Dari Blended Learning Di Bidang Kompetensi TIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

presentasi tugas, pengembangan penelitian, diskusi, dan pemecahan masalah dengan basis komputer menjadi tulang punggung proses pembelajaran.

Untuk menganalisis outcomes mahasiswa setelah diterapkan model pembelajaran Blended Learning perlu diadakan test kompetensi di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Test kompetensi tersebut mengukur ranah kognitif mahasiswa di bidang kompetensi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Pengambilan ranah kognitif sebagai latar belakang analisis dikarenakan proses pembelajaran Blended Learning dilakukan secara online. Selain itu pengambilan ranah kognitif dapat memudahkan peneliti dalam mengambil data penelitian dengan menggunakan instrument penelitian kuesioner. Suatu proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran tertentu akan menghasilkan outcomes tertentu pada mahasiswa. Outcomes tersebut dapat lebih dari satu, namun pada penelitian ini hanya menitikberatkan pada outcomes di bidang TIK. Oleh karena itu judul dari penelitian ini adalah ”Analisis

Outcomes dari Blended Learning di bidang kompetensi TIK.”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan maka penelitian ini ditekankan pada rumusan masalah sebagai berikut.

(15)

5

Roby Purnanda,2013

Analisis Outcomes Dari Blended Learning Di Bidang Kompetensi TIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan umum dari penelitian ini adalah mengetahui outcomes dari proses pembelajaran dengan menggunakan model Blended Learning pada Mata Kuliah Perencanaan Pengajaran Teknik Elektro. Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Mengetahui besaran atau tingkat outcomes di bidang kompetensi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) mahasiswa dari hasil proses pembelajaran Mata Kuliah Perencanaan Pengajaran Teknik Elektro mahasiswa di Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Universitas Pendidikan Indonesia setelah diterapkan model pembelajaran Blended Learning

2. Mengetahui tingkat outcomes di bidang kompetensi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) mahasiswa dilihat dari aspek kompetensi penguasaan dasar operasi komputer, penguasaan dasar office dan internet, serta penguasaan sistem jaringan.

1.4 Batasan Masalah

Pembatasan masalah dimaksudkan agar masalah yang diteliti tidak terlalu luas dan terarah pada sasaran yang telah ditentukan. Dengan demikian, batasan masalah dalam skripsi ini dibagi atas beberapa hal, yaitu.

(16)

6

Roby Purnanda,2013

Analisis Outcomes Dari Blended Learning Di Bidang Kompetensi TIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Pengukuran tingkat kognitif kompetensi mahasiswa di bidang operasi dasar komputer, office dan internet, serta sistem jaringan.

1.5 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pihak-pihak yang terkait, diantaranya adalah.

1. Jurusan Pendidikan Teknik Elektro UPI Bandung

Mengetahui bagaimana melakukan implementasi pembelajaran dengan model Blended Learning. Hasil laporan mengenai outcomes Blended Learning dari mahasiswa dapat dijadikan bahan evaluasi untuk

penyempurnaan sistem pembelajaran di masa yang akan datang. 2. Dosen

Dosen akan mendapatkan informasi yang dapat digunakan dalam usaha penerapan model pembelajaran Blended Learning pada kegiatan belajar mengajar. Dari informasi ini, dosen dapat melihat hasil dari penerapan pembelajaran Blended Learning.

3. Bagi Mahasiswa atau Peserta Didik

(17)

7

Roby Purnanda,2013

Analisis Outcomes Dari Blended Learning Di Bidang Kompetensi TIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Fasilitas forum tersebut sama halnya dengan forum yang terdapat pada website forum-forum pada umumnya seperti kaskus dan indowebster.

4. Peneliti

Peneliti memperoleh informasi melalui implementasi pembelajaran dengan model Blended Learning untuk mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Universitas Pendidikan Indonesia.

1.6 Definisi Operasional

Berikut ini merupakan beberapa istilah yang digunakan pada skripsi ini untuk menghindari kesalahan penafsiran dalam memahami judul yang diajukan, yaitu sebagai berikut.

1. Outcomes adalah dampak, keuntungan, atau perubahan yang terjadi pada partisipan sebagai hasil dari sebuah program. Dampak, keuntungan, atau perubahan dapat berupa pengetahuan, keterampilan, sikap, tingkah laku, status, atau kondisi kehidupan (MCNamara, 2006).

2. Kompetensi adalah kemampuan kerja setiap individu yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan (Richard E. Boyatiz, 1998).

(18)

8

Roby Purnanda,2013

Analisis Outcomes Dari Blended Learning Di Bidang Kompetensi TIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1.7 Metodelogi Penelitian

Metodologi penelitian dibagi menjadi tiga tahap, yaitu sebagai berikut. 1. Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen.

2. Desain penelitian ini menggunakan desain One-group pretest posttest design. 3. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan kuesioner berupa

uji kompetensi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).

4. Penyusunan kisi-kisi soal uji kompetensi mengacu pada teori taksonomi Bloom edisi revisi.

5. Analisis yang dilakukan pada penelitian ini diantaranya analisis validitas soal, reabilitas soal, uji tingkat kesukaran, dan menghitung gain skor.

1.8 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada saat kuliah Semester Padat (SP) mulai bulan Juli hingga bulan September 2012 atau dilaksanakan selama tiga bulan, bertempat di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung Jl. Dr. Setiabudhi No. 207 Bandung. Pada penelitian ini populasi terdapat di JPTE FPTK UPI. Sampel penelitian ini adalah mahasiswa angkatan 2009-2010 yang mengikuti perkuliahan Perencanaan Pengajaran Teknik Elektro.

1.9 Sistematika Penelitian

(19)

9

Roby Purnanda,2013

Analisis Outcomes Dari Blended Learning Di Bidang Kompetensi TIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini mengemukakan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, pembatasan masalah, manfaat penelitian, definisi operasional, metodelogi penelitian, waktu dan tempat penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini mengemukakan landasan teori yang mendukung kegiatan penelitian yang terbagi ke dalam subbab konsep model Blended Learning, pengertian outcomes, pemaparan kompetensi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), dan pemaparan teori evaluasi yang mengacu pada teori taksonomi Bloom yang telah di revisi.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini mengemukakan metode-metode yang digunakan dalam melaksanakan penelitian yang akan dibahas ke dalam subbab metode penelitian deskriptif, langkah-langkah penelitian, teknik pengumpulan data, langkah-langkah pengumpulan data, dan analisis data.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

(20)

10

Roby Purnanda,2013

Analisis Outcomes Dari Blended Learning Di Bidang Kompetensi TIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

(21)

23

Roby Purnanda,2013

Analisis Outcomes Dari Blended Learning Di Bidang Kompetensi TIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode penelitan pada penelitian ini termasuk keadalam metode penelitian kuantitatif. Metode penelitian ini disebut metode penelitian kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik (Sugiyono: 2012). Data kuantitatif pada penelitian ini merupakan data kotinu karena data yang diperoleh didapat dari hasil pengukuran (Sugiyono, 2012).

Metode penelitian kuantitatif yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh treatment (perlakuan) tertentu (Sugiyono, 2012).

Metode eksperimen yang digunakan adalah dengan memberikan dua perlakuan berbeda terhadap satu kelompok mahasiswa yang mengikuti mata kuliah Perencanaan Pengajaran Teknik Elektro yang dipilih sebagai sampel. Dalam penelitian ini, langkah pertama yang dilakukan adalah memberikan pretest dengan soal yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya pada mahasiswa sebelum mengikuti mata kuliah Perencanaan Pengajaran Teknik Elektro dengan model pembelajaran Blended Learning. Kemudian setelah mahasiswa mengikuti pretest, langkah selanjutnya kelompok eksperimen diberikan perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran Blended Learning yang telah dirancang sedemikian rupa. Untuk mengetahui pengaruh outcomes dari model pembelajaran

(22)

24

Roby Purnanda,2013

Analisis Outcomes Dari Blended Learning Di Bidang Kompetensi TIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Blended Learning, langkah selanjutnya adalah memberikan tes akhir (posttest)

pada kelompok tersebut. Nilai posttest dan pretest yang diperoleh diolah dan dianalisis menggunakan statistik.

3.2 Desain Dan Variabel Penelitian

Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah “One-Group

Pretest-Posttest Design”. Menurut Sugiyono (2012) menyatakan desain One-Group Pretest-Posttest Design terdapat pretest sebelum diberi perlakuan. Dengan

demikian hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan. Desain One-Group Pretest-Posttest Design dapat digambarkan seperti berikut :

O1 X O2 O1 = Nilai pretest (sebelum diberi Blended Learning)

O2 = Nilai posttest (setelah diberi Blended Learning)

Pengaruh Blended Learning terhadap outcomes di TIK = (O2 - O1)

Sugiyono (2012) Pada penelitian ini terdapat satu kelas yaitu kelas Perencanaan Pengajaran Teknik Elektro sebagai kelas eksperimen. Sebelum kelas eksperimen diberikan uji pretest sebelum diberikan perlakuan model pembelajaran Blended Learning. Uji pretest tersebut dilakukan untuk mengetahui kompetensi mahasiswa di bidang

(23)

25

Roby Purnanda,2013

Analisis Outcomes Dari Blended Learning Di Bidang Kompetensi TIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Setelah mahasiswa mengikuti perkuliahan Perencanaan Pengajaran Teknik Elektro selanjutnya diadakan uji pretest untuk mengetahui seberapa besar perubahan yang terjadi terhadap kompetensi mahasiswa di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).

Sugiyono (2012) menyatakan bahwa variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.

Variabel dalam penelitian ini termasuk dalam kategori hubungan sebab akibat antara variabel X dan variabel Y. Pada penelitian ini dapat dikaji hubungan sebab akibat antara dua variabel yaitu :

a. Variabel bebas (X)

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas yaitu model pembelajaran Blended Learning.

b. Variabel terikat (Y)

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat yaitu outcomes mahasiswa di bidang kompetensi TIK setelah diberi perlakuan terhadap kelompok eksperimen.

3.3 Langkah-langkah Penelitian

(24)

26

Roby Purnanda,2013

Analisis Outcomes Dari Blended Learning Di Bidang Kompetensi TIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan yang diharapkan. Langkah-langkah penelitian tersebut dirancang dalam sebuah langkah-langkah penelitian yang terdapat pada Gambar 3.1.

Studi Pendahuluan

Penentuan Sampel

Kelas Eksperimen

Pretest

Kelas Eksperimen

Pembelajaran Blended Learning

Posttest

Pengolahan Data

Analisis data

Kesimpulan Studi Pustaka

Start

Finish

(25)

27

Roby Purnanda,2013

Analisis Outcomes Dari Blended Learning Di Bidang Kompetensi TIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.4 Sumber Data Penelitian

Sumber data penelitian adalah subyek darimana data diperoleh (Arikunto, 1992). Sumber data utama dalam penelitian ini adalah mahasiswa pendidikan teknik elektro UPI angkatan 2009-2010 yang mengikuti mata kuliah Perencanaan Pengajaran Teknik Elektro.

3.5 Populasi

Sugiyono (2012) menyatakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Populasi sebagai sumber data dalam penelitian ini adalah mahasisa pendidikan teknik elektro UPI yang mengikuti mata kuliah Perencanaan Pengajaran Teknik Elektro.

3.6 Sampel

(26)

28

Roby Purnanda,2013

Analisis Outcomes Dari Blended Learning Di Bidang Kompetensi TIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sampel dalam penelitian ini sebanyak 33 orang. Sampel pada penelitian ini adalah mahasiswa angkatan 2009-2010 yang mengikuti mata kuliah Perencanaan Pengajaran Teknik Elektro.

3.7 Lokasi dan Subjek Penelitian

Sebagai lokasi implementasi Blended Learning berbasis perangkat lunak open source Moodle dilaksanakan di Jurusan Pendidikan Teknik Elektro (JPTE)

FPTK UPI Bandung.

Subjek utama dalam penelitian pengembangan program Blended Learning berbasis open source Moodle ini adalah mahasiswa yang mengikuti mata kuliah Perencanaan Pengajaran Teknik Elektro pada semester pendek tahun ajaran 2011/2012 di Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK UPI Bandung.

3.8 Instrumen Penelitian

Sugiyono (2011) menyatakan bahwa “Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati”.

(27)

29

Roby Purnanda,2013

Analisis Outcomes Dari Blended Learning Di Bidang Kompetensi TIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.9 Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh hasil dari outcomes Blended Learning perlu dilakukan uji kompetensi. Diperlukan teknik pengumpulan data yang tepat untuk memperoleh hasil yang dapat dipertanggungjawabkan. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner (angket). Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada responded untuk dijawabnya (Sugiyono, 2012).

Dalam membuat kuesiner hal pertama yang dilakukan adalah membuat kisi-kisi soal sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar dan yang kedua adalah membuat soal sesuai dengan kisi-kisi soal yang telah dirancang. Penjelasan tentang pembuatan kisi-kisi soal dan teknik pembuatan adalah sebagai berikut

3.9.1 Teknik Membuat Soal Penelitian

Penyusunan kisi-kisi soal penelitian adalah teknik acuan dalam pembuatan alat pengumpul data pada penelitian ini yaitu kuesioner. Kisi-kisi penelitian ini disusun secara sistematis sesuai dengan kompetensi dalam memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang berhubungan dengan proses pembelajaran.

(28)

30

Roby Purnanda,2013

Analisis Outcomes Dari Blended Learning Di Bidang Kompetensi TIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kolom standar kompetensi, kompetensi dasar dan kolom kawasan kognitif berdasarkan teori taksonomi Bloom edisi revisi. Standar kompetensi yang menjadi acuan dalam penelitian ini adalah kompetensi dalam memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam dasar-dasar sistem operasi komputer, dasar aplikasi office dan internet, serta dasar-dasar teori dan periferal sistem jaringan. Tabel kisi-kisi soal uji kompetensi Teknik Informasi dan Komunikasi pada penelitian dapat dilihat pada lembar lampiran.

3.9.2 Penyusuan Soal Uji Kompetensi

Teknik pengumpulan data yang paling penting dalam penelitian ini adalah soal uji kompetensi di bidang TIK. Item pertanyaan dalam soal uji kompetensi TIK merupakan penjabaran dari indikator-indikator dari kisi-kisi soal. Langkah-langkah untuk penyususan soal uji kompetensi TIK sebagai alat pengumpul data yang utama adalah sebagai berikut

1. Mencari sumber bacaan yang relevan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah dibuat pada kisi-kisi soal.

2. Menentukan jumlah soal yang akan dibuat

3. Menyesuaikan standar kompetensi dan kompetensi dasar dengan pertanyaan yang akan dibuat.

(29)

31

Roby Purnanda,2013

Analisis Outcomes Dari Blended Learning Di Bidang Kompetensi TIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.9.3 Memperbanyak Soal Uji Kompetensi

Setelah soal uji kompetensi direvisi atau diperbaiki, maka soal uji kompetensi diperbanyak sesuai dengan kebutuhan atau sebanyak jumlah responden yang telah ditetapkan.

3.10 Langkah-langkah Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data penelitian ini ada beberapa langkah yang harus ditempuh, yaitu:

1. Persiapan

Mempersiapkan segala hal yang berhubungan dengan pengumpulan data, yaitu dengan cara :

a. Mempersiapkan lembaran-lembaran soal uji kompetensi yang akan disebarkan kepada responden.

b. Mempersiapkan surat ijin penelitian dari pihak yang berwenang. 2. Penyebaran Soal Uji Kompetensi

Pada langkah ini soal uji kompetensi telah disusun kemudian disebarkan kepada responden yang telah ditetapkan. Dalam pelaksanaannya soal uji kompetensi diberikan langsung kepada responden. Dalam angket penelitian disertakan petunjuk pengisian angket sehingga responden mengerti dan tidak ragu-ragu dalam pengisiannya.

3. Pengumpulan Soal Uji Kompetensi

(30)

32

Roby Purnanda,2013

Analisis Outcomes Dari Blended Learning Di Bidang Kompetensi TIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mendatangi responden dan melakukan pengecekan terhadap jawaban responden. Ini dilakukan untuk kelengkapan data yang diperlukan.

3.11 Analisis Data

Sugiyono (2012) menyatakan bahwa kegiatan analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, dan melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah.

Analisis data berasal dari hasil pengumpulan data karena data yang telah terkumpul, bila tidak dianalisis hanya menjadi barang yang tidak bermakna, tidak berarti, menjadi data yang mati, data yang tidak berbunyi. Analisis data yang akan dilakukan pada penelitan ini adalah analisis terhadap validitas instrumen, uji reliabilitas, tingkat kesukaran soal uji kompetensi , dan menghitung gain skor.

3.11.1 Uji Validitas Instrumen

Sugiyono (2012) menyatakan bahwa “ instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid. Valid berarti intrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data sesungguhnya terjadi pada pada objek yang akan diteliti”.

(31)

33

Roby Purnanda,2013

Analisis Outcomes Dari Blended Learning Di Bidang Kompetensi TIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang besar terhadap skor total, skor pada item menyebabkan skor total menjadi tinggi atau rendah

Untuk menguji validitas item instrumen pada penelitian ini digunakan rumus korelasi product moment dengan angka kasar sebagai berikut :

∑ ∑ ∑ √{ ∑ (∑ ) } { ∑ (∑ ) }

(Sugiyono, 2012)

Keterangan : rXY = Koefisien yang mendefinisikan validitas item soal

n = Jumlah responden X = Skor rata-rata dari X Y = Skor rata-rata dari Y

Uji validitas ini dikenakan pada setiap item. Sehingga perhitungannya pun merupakan perhitungan setiap item. Selanjutnya untuk menentukan validitas dari tiap item pertanyaan dilakukan pengujian lanjutan yaitu uji t (uji signifikansi) yang berfungsi apabila peneliti ingin mencari makna hubungan variabel X terhadap Y, maka hasil korelasi (r) diuji dengan uji t dengan rumus :

(Sugiyono, 2012) Keterangan : = nilai

n = jumlah responden

(32)

34

Roby Purnanda,2013

Analisis Outcomes Dari Blended Learning Di Bidang Kompetensi TIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kemudian jika thitung > ttabel pada taraf signifikansi

= 0,05, maka dapat

disimpulkan item soal tersebut valid pada taraf yang ditentukan. Uji validitas dikenakan pada tiap-tiap item tes dan validitas item akan terbukti jika harga thitung

> ttabel dengan tingkat kepercayaan 95 % dan derajat kebebasan (dk = n – 2).

Apabila hasil thitung < ttabel maka item tes tersebut dikatakan tidak valid. Uji

validitas dihitung tiap item pertanyaan. Tingkat validitas setiap item nilai r korelasi dikonfirmasikan dengan tabel interpretasi, seperti pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1 Interpretasi Nilai Korelasi r

(Arikunto, 2009)

3.11.2 Uji Reliabilitas

Sugiyono (2012) menyatakan intrument yan reliabel berarti instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Kuder-Richardson (KR-20) sebagai berikut :

Besarnya Nilai r Interpretasi

0.800 ≤ r < 1.000 Sangat Tinggi

0.600 ≤ r < 0.800 Tinggi

0.400 ≤ r < 0.600 Cukup

0.200 ≤ r < 0.400 Rendah

(33)

35

Roby Purnanda,2013

Analisis Outcomes Dari Blended Learning Di Bidang Kompetensi TIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Keterangan :

= koefisien yang mendefiniskan reliabilitas soal

= banyaknya butir soal = harga varians total

= proporsi subyek yang mendapat skor 1

= proporsi subyek yang mendapat skor 0

Harga varians total (Vt) dihitung dengan menggunakan rumus :

N

Hasilnya yang diperoleh yaitu r11 dibandingkan dengan nilai dari tabel

r-Product Moment. Jika r11 > rtabel maka instrumen tersebut reliabel,

sebaliknya r11 < rtabel maka instrumen tersebut tidak reliabel.

3.11.3 Indeks Kesukaran

(34)

36

Roby Purnanda,2013

Analisis Outcomes Dari Blended Learning Di Bidang Kompetensi TIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu S

B = Banyak siswa yang menjawab soal itu dengan benar JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes

Menentukan apakah soal tersebut dikatakan baik atau tidak baik sehingga perlu direvisi, digunakan kriteria seperti pada Tabel 3.2 sebagai berikut :

Tabel 3.2 Kriteria Tingkat Kesukaran

No. Rentang Nilai Tingkat

Kesukaran Klasifikasi tersebut sekitar 0,50 atau 50%. Umumnya dapat dikatakan, soal-soal dengan nilai TK  0,10 yaitu soal-soal sukar dan soal-soal dengan nilai TK  0,90 yaitu soal-soal terlampau mudah.

3.11.4 Menghitung Gain Skor

(35)

37

Roby Purnanda,2013

Analisis Outcomes Dari Blended Learning Di Bidang Kompetensi TIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran Blended Learning. Analisis gain bertujuan untuk melihat perbedaan peningkatan outcomes mahasiswa di bidang IT.

Setelah data yang diperoleh yaitu nilai pretest dan nilai posttest, kemudian dilakukan uji statistik terhadap nilai pretest dan posttest, dan indeks gain dapat dirumuskan sebagai berikut :

(Hake, 1998)

Menurut Hake (dalam Liliawati dan Puspita, 2010) mengemukakan bahwa tabel interprestasi nilai gain adalah sebagai berikut :

Tabel 3.3 Interpretasi Nilai Gain

Nilai <g> Klasifikasi

Tinggi

Sedang

Rendah

( Hake, 1998)

3.11.5 Sistem Penilaian

(36)

38

Roby Purnanda,2013

Analisis Outcomes Dari Blended Learning Di Bidang Kompetensi TIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dalam memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Penjelasan mengenai sistem penilaian standar akademis dapat dilihat pada Tabel 3.5.

Tabel 3.4 Sistem Penilaian Standar Akademis Universitas Pendidikan Indonesia

Huruf Nilai Rentang Nilai Penggolongan

A 4.0 90-100 Sangat Baik

B 3.0 80-89 Baik

C 2.0 70-79 Cukup

D 1.0 60-69 Kurang

E 0 0-59 Sangat Kurang

(37)

55

Roby Purnanda,2013

Analisis Outcomes Dari Blended Learning Di Bidang Kompetensi TIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap mahasiswa kelas Perencanaan Pengajaran Teknik Elektro diperoleh kesimpulan sebgai berikut :

1. Outcome kompetensi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dengan model pembelajaran Blended Learning mengalami peningkatan yang ditunjukan dengan peningkatan hasil nilai rata-rata pretest dan posttest sebesar 60.91 (kurang) menjadi 76.77 (cukup) dengan rata-rata gain kelas 39% (sedang).

2. Outcomes kompetensi siswa bila dilihat dari jenis kompetensi TIK mengalami peningkatan. Peningkatan kompetensi yang pertama terlihat dari hasil peningkatan kompetensi dasar operasi komputer sebesar 17%, peningkatan kompetensi office dan internet sebesar 16% , dan peningkatan kompetensi jaringan sebesar 11%.

(38)

56

Roby Purnanda,2013

Analisis Outcomes Dari Blended Learning Di Bidang Kompetensi TIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 5.2 Saran

Hasil penelitian yang dilakukan, terdapat beberapa saran yang dapat penulis sampaikan adalah sebagai berikut :

1. Dalam membuat sebuah model pembelajaran sebaiknya diperhatikan outcomes yang akan berdampak terhadap peserta didik.

(39)

Roby Purnanda,2013

Analisis Outcomes Dari Blended Learning Di Bidang Kompetensi TIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Anderson, L.W. & Krathwohl, D.R. 2001. A taxonomy for Learning, teaching,

and assessing: A revision of Bloom’s taxonomy of educational objectives.

Addison Wesley Longman: New York

Arikunto, Suharsimi. (2009). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Bonk, J. Curtis & Charles R. Graham. 2006. The Handbook of Blended Learning. Pfeiffer: United States of America

Boyatzis E. Richard. 1998. Transforming Qualitative Information: Thematic Analysis and Code Development. Sage: London

Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi. 2008. Buku Panduan Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi. Direktorat Akademik: Jakarta

Echols , M. John & Hassan Shadily. 2000. Kamus Inggris-Indonesia. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta Pusat

Hutapea, Parulin & Nurianna Thoha. Kompetensi Plus Teori, Desain, Kasus dan Penerapan untuk HR dan Organisasi yang Dinamis. 2008. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta

Liliawati, W & Puspita, E. (2010). Efektifitas Pembelajaran Berbasis Masalah dalam Meningkatkan Kreatif Belajar Siswa. [Online]. Tersedia: http://www.Fi.itb.ac.id/~dede/seminarHFI2010/CD Proceedines/FP18.pdf. [23 Oktober 2012].

McNamara, Carter. 2006. Field Guide to Nonprofit Program Design, Marketing and Evaluation. Authenticity: Canada

Miller, L, Rankin N. & Neathey F. 2001. Competency Frameworks in UK Organizations. CIPD: London

Wholey, Joseph S., Harry P. Hatry & Kathryn E. Newcomer. 2004. Handbook of Practical Program Evaluation. John Wiley & Sons: New Jersey

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta: Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia. 2009. Pedoman Akademik. UPI: Bandung Widodo, Ari. 2006. Revisi Taksonomi Bloom dan Pengembangan Butir Soal.

Gambar

Gambar 2.1  Diagram Sistem Pendidikan ....................................................
Gambar 3.1 Langkah-langkah penelitian
Tabel 3.1 Interpretasi Nilai Korelasi r
Tabel 3.2 Kriteria Tingkat Kesukaran
+3

Referensi

Dokumen terkait

kebidanan berkelanjutan ( Continuity Of Care ) pada Ny.T di Puskesmas Boja 01 Kabupaten Kendal dengan judul “Asuhan Kebidanan Berkelanjutan. ( Continuity Of Care ) pada Ny.T

Pengukuran linearitas dilakukan dengan mencacah Bioscan standard plate di bagian linearitas selama 2 menit pada kondisi alat dengan channel 256, lebar kolimator 10 mm

Dengan peran Perguruan Tinggi dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam menunjang pendidikan yang berkualitas sebagai wujud menghadapi AEC, keberadaan tenaga pendidik

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan untuk mengetahui pengaruh intensitas kebisingan terhadap kelelahan kerja menunjukkan bahwa terdapat pengaruh

BALAI BESAR PERBENIHAN DAN PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN (BBP2TP) SURABAYA (05) Unit Organisasi (567338) Kementerian Negara/Lembaga DITJEN PERKEBUNAN (05) Kode/Nama Satker (018) : :

Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang menya- takan bahwa: Budaya organisasi, Komitmen, dan Kepuasan Kerja berpengaruh signifikan baik

Untuk mengembalikan keadaan nutrisi anak yang mengalami penurunan masukan kalori dan peningkatan kebutuhan energi, perlu dicapai tumbuh kejar sebagai tujuan akhir pemberian

Pada nilai manfaat tidak langsung didapatkan dari nilai yang dapat diidentifikasi dari keberadaan ekosistem terumbu karang di TNKpS berupa peran penting dari