• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIVITAS BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EFEKTIVITAS BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA."

Copied!
63
0
0

Teks penuh

(1)

Ida Rosita, 2013

Efektifitas Bimbingan kelompok Melalui Permainan Tradisional Untuk Meningkatkan Keterampilan Sosial Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

EFEKTIVITAS BIMBINGAN KELOMPOK

MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA

(Penelitian Tindakan terhadap Siswa Kelas V SDN Perumnas 2 Kabupaten Subang Tahun Pelajaran 2012/2013)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan

Oleh

IDA ROSITA 0800027

JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Ida Rosita, 2013

Efektifitas Bimbingan kelompok Melalui Permainan Tradisional Untuk Meningkatkan Keterampilan Sosial Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2013

“...Sesungguhnya Allah tidak mengubah apa-apa yang ada pada suatu kaum sehingga mereka mengubah apa-apa yang ada pada jiwa mereka...”

(Q.s. Ar Ra’d [13]: 11)

“Dedikasi yang tulus dari guru, dan dukungan sepenuhnya dari orangtua, akan menjamin keberhasilan pendidikan anak.”

(Andang Ismail)

Kupersembahkan karya terbaikku ini untuk

Ke dua orang tuaku, kakak dan keluarga besarku

Semoga Allah senantiasa menyatukan hati kita

(3)

Ida Rosita, 2013

Efektifitas Bimbingan kelompok Melalui Permainan Tradisional Untuk Meningkatkan Keterampilan Sosial Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “EFEKTIVITAS BIMBINGAN

KELOMPOK MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL UNTUK

MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA (PENELITIAN TINDAKAN TERHADAP SISWA KELAS V SDN PERUMNAS 2

KABUPATEN SUBANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013)” adalah

sepenuhnya karya saya sendiri, tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara tidak sesuai dengan etika keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Maret 2013 Yang membuat pernyataan,

(4)

Ida Rosita, 2013

Efektifitas Bimbingan kelompok Melalui Permainan Tradisional Untuk Meningkatkan Keterampilan Sosial Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

LEMBAR PENGESAHAN

IDA ROSITA

0800027

EFEKTIVITAS BIMBINGAN KELOMPOK

MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA

(Penelitian Tindakan terhadap Siswa Kelas V SDN Perumnas 2 Kabupaten Subang Tahun Pelajaran 2012/2013)

Disetujui dan disahkan oleh Pembimbing:

Pembimbing I,

Dr. H. Nandang Rusmana, M.Pd. NIP. 19600501 198603 1 004

Pembimbing II,

Dr. Ipah Saripah, M.Pd. NIP. 19771014 200112 2 002

Mengetahui,

(5)

Ida Rosita, 2013

Efektifitas Bimbingan kelompok Melalui Permainan Tradisional Untuk Meningkatkan Keterampilan Sosial Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

(6)

Ida Rosita, 2013

Efektifitas Bimbingan kelompok Melalui Permainan Tradisional Untuk Meningkatkan Keterampilan Sosial Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ABSTRAK

Ida Rosita. (2013). Efektivitas Bimbingan Kelompok melalui Permainan Tradisional untuk Meningkatkan Keterampilan Sosial Siswa (Penelitian Tindakan terhadap Siswa Kelas V SDN Perumnas 2 Kabupaten Subang Tahun Pelajaran 2012/2013)

Penelitian dilatarbelakangi oleh rendahnya keterampilan sosial siswa Kelas V SDN Perumnas 2 Kabupaten Subang Tahun Pelajaran 2012/2013. Tujuan penelitian adalah menguji secara empirik efektivitas bimbingan kelompok melalui pemainan tradisional baren/rerebonan dalam meningkatkan keterampilan sosial siswa. Metode yang digunakan adalah penelitian tindakan dengan menggunakan instrumen berupa angket keterampilan sosial. Hasil penelitian menunjukkan: (1) keterampilan sosial siswa pada umumnya berada dalam kategori tinggi. Secara umum, aspek keterampilan sosial siswa yang menjadi sampel penelitian berada pada kategori sedang; (2) layanan bimbingan kelompok dirancang berdasarkan aspek keterampilan sosial dengan kategori sedang; (3) bimbingan kelompok melalui permainan tradisional baren/rerebonan terbukti efektif untuk

meningkatkan keterampilan sosial siswa. Rekomendasi penelitian ditujukan bagi: (1) wali kelas/guru mata pelajaran, diharapkan mampu berkolaborasi dalam mengimplementasikan program bimbingan kelompok melalui permainan tradisional ke dalam kegiatan pembelajaran; dan (2) peneliti selanjutnya, diharapkan dapat memperluas pengetahuan mengenai berbagai permainan tradisional sehingga dapat diterapkan sebagai salah satu strategi bimbingan untuk meningkatkan keterampilan sosial siswa.

Kata kunci: keterampilan sosial; bimbingan kelompok; permainan tradisional;

(7)

Ida Rosita, 2013

Efektifitas Bimbingan kelompok Melalui Permainan Tradisional Untuk Meningkatkan Keterampilan Sosial Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ABSTRACT

Ida Rosita. (2013). Effectiveness of Group Guidance through Traditional Games for Increasing Students’ Social Skills (Action Research towards Class V Students at SDN Perumnas 2 Kabupaten Subang School Year 2012/2013)

The research is motivated by the lack of social skills of Class V Students at SDN Perumnas 2 Kabupaten Subang School Year 2012/2013. The purpose of study is to test empirically the effectiveness of group guidance through traditional games

baren/rerebonan in increasing students’ social skills. The method used is action research using instruments such as social skills questionnaires. The result shows: (1) social skills of students in general are in the high category. In general, aspect of social skills of students selected as sample are in middle category; (2) group guidance services designed based on aspects of social skills with medium category; (3) group guidance through traditional games baren/rerebonan is shown to be effective in increasing social skills of students. Research recommendation is made for: (1) subject teachers and homeroom, they are wished to be able to collaborate in implementing group guidance program through traditional games into learning activities; and (2) further research hoped is able to expand knowledge of various traditional games so far as it can be applied as one of the guidance strategies to improve students' social skills.

Keywords: social skills, group guidance; traditional games; elementary school

(8)

Ida Rosita, 2013

Efektifitas Bimbingan kelompok Melalui Permainan Tradisional Untuk Meningkatkan Keterampilan Sosial Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur dipanjatkan ke-Hadirat yang Maha Kuasa Allah SWT,

karena atas rahmat dan karuniaNya penyusunan skripsi berjudul “Efektivitas

Bimbingan Kelompok melalui Permainan Tradisional untuk Meningkatkan Keterampilan Sosial Siswa” dapat diselesaikan dengan penuh kelancaran dan kemudahan. Penyusunan skripsi merupakan salah satu syarat untuk

menyelesaikan studi jenjang strata satu pada jurusan Psikologi Pendidikan dan

Bimbingan FIP UPI.

Penelitian dilakukan terhadap dua belas orang siswa Kelas V SD Negeri

Perumnas 2 Kabupaten Subang Tahun Pelajaran 2012/2013. Hasil penelitian

disajikan dalam bentuk karya tulis ilmiah yang disusun ke dalam lima bab sebagai

berikut.

Bab I pendahuluan, meliputi latar belakang masalah, identifikasi dan

perumusan masalah, tujuan, metode dan manfaat penelitian serta sistematika

penulisan.

Bab II kajian pustaka, terdiri dari pembahasan teori-teori yang

berhubungan dengan masalah penelitian, kerangka pemikiran dan hipotesis

penelitian. Beberapa teori yang dibahas di antaranya mengenai konsep

keterampilan sosial, karakeristik siswa Sekolah Dasar, dan permainan tradisional.

Bab III metode penelitian, berisi penjabaran rinci beberapa komponen

yaitu lokasi dan subjek penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi

operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen, teknik

pengumpulan data serta tahapan analisis data penelitian.

Bab IV hasil penelitian dan pembahasan yaitu analisis temuan dikaitkan

dengan dasar teori yang telah dibahas pada bab kajian pustaka dan temuan

sebelumnya.

Bab V merupakan bagian akhir dari laporan penelitan, terdiri dari

(9)

Ida Rosita, 2013

Efektifitas Bimbingan kelompok Melalui Permainan Tradisional Untuk Meningkatkan Keterampilan Sosial Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu ii

Skripsi yang disusun masih jauh dari kata “sempurna”, maka sangat

diharapkan saran dan kritik yang membangun untuk perbaikan skripsi ini. Semoga

skripsi yang disusun dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Bandung, Maret 2013

(10)

Ida Rosita, 2013

Efektifitas Bimbingan kelompok Melalui Permainan Tradisional Untuk Meningkatkan Keterampilan Sosial Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu iii

UCAPAN TERIMA KASIH

Proses yang cukup panjang dalam menyelesaikan penelitian, tidak terlepas

dari bimbingan dan dukungan berbagai pihak. Untuk itu, ucapan terima kasih

dipersembahkan kepada pihak sebagai berikut.

1. Dr. H. Nandang Rusmana, M.Pd selaku Pembimbing I dan Ketua Jurusan

PPB yang telah membimbing dari awal sampai akhirnya penelitian selesai.

Terima kasih atas berbagai pelajaran berharga yang telah Bapak berikan.

2. Dr. Ipah Saripah, M.Pd, selaku Pembimbing II dan Sekretaris Jurusan PPB.

Terima kasih atas kesabaran, ketelatenan dan pengalaman yang sangat

berharga selama proses bimbingan.

3. Nandang Budiman S.Pd.,M.Si., yang telah menyempatkan sebagian waktunya

untuk menjudgement instrumen penelitian dan selaku Wali Tingkat serta

Pembimbing Akademik. Terima kasih atas bimbingan dan motivasinya.

4. Dra. Setiawati, M.Pd., selaku Pembimbing Akademik yang sangat

memerhatikan kemajuan akademik mahasiswa bimbingannya.

5. Dra. SA.Lily Nurillah, M.Pd., dan Dr. Hj. Nani M. Sugandhi, M.Pd., terima

kasih atas bimbingannya selama proses judgement instrumen dan validasi

program.

6. Drs. Sudaryat Nurdin Akhmad dan Dr. Nurhudaya, M.Pd., yang telah

membimbing selama proses pengerjaan statistika hasil penelitian, serta Euis

Kurniati, M.Pd., yang telah memberikan masukan selama proses penyusunan

skripsi.

7. Seluruh dosen Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan yang telah

memberikan bimbingan dan motivasinya selama perkuliahan.

8. Staf Administrasi Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan yang telah

memberikan banyak bantuan selama proses bimbingan di Jurusan.

9. Kepala Sekolah dan para guru, khususnya Wali Kelas V beserta staf TU SD

(11)

Ida Rosita, 2013

Efektifitas Bimbingan kelompok Melalui Permainan Tradisional Untuk Meningkatkan Keterampilan Sosial Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu iv

10.Para siswa Kelas V SD Negeri Perumnas 2 Kabupaten Subang. Terima kasih

atas kerjasamanya.

11.Sahabat-sahabatku seperjuangan, PPB angkatan 2008 dan Himpunan

Mahasiswa Jurusan PPB periode 2010/2011.

12.Sahabat-sahabatku di Maratul Jannah. Begitu banyak pengalaman berharga

yang didapatkan selama masa-masa kita bersama.

13.Kakakku, Susi Puzi Astuti, S.Pi., terima kasih atas nasihat-nasihatnya yang

sangat bermanfaat.

14.Mama dan Bapak, terima kasih atas motivasinya selama ini, berkat dukungan

kalian akhirnya proses yang begitu panjang ini terasa lebih ringan.

Masih banyak pihak yang turut membantu dalam proses penyusunan

skripsi, namun tidak memungkinkan untuk dituliskan satu per satu. Oleh karena

itu, penyusun mengucapkan terima kasih atas berbagai bantuan yang telah

diberikan. Semoga Allah SWT membalas setiap kebaikan yang telah diberikan

dengan pahala yang berlipat ganda. Aamiin Ya Rabbal’aalamiin.

Bandung, Maret 2013

(12)

Ida Rosita, 2013

Efektifitas Bimbingan kelompok Melalui Permainan Tradisional Untuk Meningkatkan Keterampilan Sosial Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu v

ABSTRAK

Ida Rosita. (2013). Efektivitas Bimbingan Kelompok melalui Permainan Tradisional untuk Meningkatkan Keterampilan Sosial Siswa (Penelitian Tindakan terhadap Siswa Kelas V SDN Perumnas 2 Kabupaten Subang Tahun Pelajaran 2012/2013)

Penelitian dilatarbelakangi oleh rendahnya keterampilan sosial siswa Kelas V SDN Perumnas 2 Kabupaten Subang Tahun Pelajaran 2012/2013. Tujuan penelitian adalah menguji secara empirik efektivitas bimbingan kelompok melalui pemainan tradisional baren/rerebonan dalam meningkatkan keterampilan sosial siswa. Metode yang digunakan adalah penelitian tindakan dengan menggunakan instrumen berupa angket keterampilan sosial. Hasil penelitian menunjukkan: (1) keterampilan sosial siswa pada umumnya berada dalam kategori tinggi. Secara umum, aspek keterampilan sosial siswa yang menjadi sampel penelitian berada pada kategori sedang; (2) layanan bimbingan kelompok dirancang berdasarkan aspek keterampilan sosial dengan kategori sedang; (3) bimbingan kelompok melalui permainan tradisional baren/rerebonan terbukti efektif untuk

meningkatkan keterampilan sosial siswa. Rekomendasi penelitian ditujukan bagi: (1) wali kelas/guru mata pelajaran, diharapkan mampu berkolaborasi dalam mengimplementasikan program bimbingan kelompok melalui permainan tradisional ke dalam kegiatan pembelajaran; dan (2) peneliti selanjutnya, diharapkan dapat memperluas pengetahuan mengenai berbagai permainan tradisional sehingga dapat diterapkan sebagai salah satu strategi bimbingan untuk meningkatkan keterampilan sosial siswa.

Kata kunci: keterampilan sosial; bimbingan kelompok; permainan tradisional;

(13)

Ida Rosita, 2013

Efektifitas Bimbingan kelompok Melalui Permainan Tradisional Untuk Meningkatkan Keterampilan Sosial Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu vi

ABSTRACT

Ida Rosita. (2013). Effectiveness of Group Guidance through Traditional Games for Increasing Students’ Social Skills (Action Research towards Class V Students at SDN Perumnas 2 Kabupaten Subang School Year 2012/2013)

The research is motivated by the lack of social skills of Class V Students at SDN Perumnas 2 Kabupaten Subang School Year 2012/2013. The purpose of study is to test empirically the effectiveness of group guidance through traditional games

baren/rerebonan in increasing students’ social skills. The method used is action research using instruments such as social skills questionnaires. The result shows: (1) social skills of students in general are in the high category. In general, aspect of social skills of students selected as sample are in middle category; (2) group guidance services designed based on aspects of social skills with medium category; (3) group guidance through traditional games baren/rerebonan is shown to be effective in increasing social skills of students. Research recommendation is made for: (1) subject teachers and homeroom, they are wished to be able to collaborate in implementing group guidance program through traditional games into learning activities; and (2) further research hoped is able to expand knowledge of various traditional games so far as it can be applied as one of the guidance strategies to improve students' social skills.

Keywords: social skills, group guidance; traditional games; elementary school

(14)

Ida Rosita, 2013

Efektifitas Bimbingan kelompok Melalui Permainan Tradisional Untuk Meningkatkan Keterampilan Sosial Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu vii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

ABSTRAK ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR GRAFIK ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 5

C.Tujuan Penelitian ... 6

D.Manfaat Penelitian ... 7

E. Sistematika Penulisan ... 7

BAB II KONSEP BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL BAREN/REREBONAN DAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA SEKOLAH DASAR A.Kajian Pustaka ... 9

1. Konsep Dasar Keterampilan Sosial Sekolah Dasar ... 9

a. Pengertian Keterampilan Sosial ... 9

b. Aspek Keterampilan Sosial ... 11

c. Dimensi Keterampilan Sosial ... 11

d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keterampilan Sosial .. 13

e. Karakteristik Siswa Sekolah Dasar ... 16

2. Bimbingan Kelompok Sebagai Upaya Peningkatan Keterampilan Sosial ... 19

3. Permainan Tradisional Baren/Rerebonan sebagai Teknik Bimbingan Kelompok ... 21

a. Pengertian Permainan Tradisional Baren/Rerebonan ... 21

b. Konsep Play Therapy dalam Permainan Tradisional ... 23

c. Peranan Permainan Tradisional Baren/Rerebonan dalam Meningkatkan Keterampilan Sosial ... 31

B. Kerangka Pemikiran ... 33

C.Hipotesis Penelitian ... 34

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian ... 35

B. Pendekatan, Metode dan Desain Penelitian ... 35

(15)

Ida Rosita, 2013

Efektifitas Bimbingan kelompok Melalui Permainan Tradisional Untuk Meningkatkan Keterampilan Sosial Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu viii

D. Pengembangan Instrumen dan Program

Bimbingan Kelompok ... 42

E. Prosedur Penelitian... 53

F. Pengolahan Data dan Analisis Data ... 58

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 63

1. Profil Keterampilan Sosial Siswa Kelas V SDN Perumnas 2 Kabupaten Subang ... 63

2. Analisis Kebutuhan Layanan Bimbingan dan Konseling bagi Siswa yang Memiliki Masalah dalam Keterampilan Sosial ... 85

3. Rancangan Bimbingan Kelompok melalui Permainan Tradisional Baren/Rerebonan untuk Meningkatkan Keterampilan Sosial Siswa... 86

4. Deskripsi Pemberian Bimbingan Kelompok melalui Permainan Tradisional Baren/Rerebonan untuk Meningkatkan Keterampilan Sosial Siswa ... 91

B. Pembahasan ... 132

C. Keterbatasan Penelitian ... 140

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan ... 142

B. Rekomendasi ... 143

DAFTAR PUSTAKA ... 145

(16)

Ida Rosita, 2013

Efektifitas Bimbingan kelompok Melalui Permainan Tradisional Untuk Meningkatkan Keterampilan Sosial Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu ix

DAFTAR TABEL

Tabel

2.1. Peranan Permainan Baren/Rerebonan ... 32

3.1. Peranan Permainan Baren/Rerebonan dalam Meningkatkan Keterampilan Sosial Siswa ... 40

3.2. Kisi-Kisi Instrumen Keterampilan Sosial Siswa Sekolah Dasar Sebelum Judgement ... 43

3.3. Kisi-Kisi Instrumen Keterampilan Sosial Siswa Sekolah Dasar Setelah Judgement ... 45

3.4. Hasil Rekapitulasi Uji Validitas Item ... 48

3.5. Tabel Interpretasi Nilai r ... 49

3.6. Format Penilaian Angket ... 50

3.7. Interpretasi Kategori Profil Keterampilan Sosial Siswa... 52

3.8 Rancangan Operasional Bimbingan Kelompok melalui Permainan Tradisional Baren/Rerebonan untuk Meningkatkan Keterampilan Sosial Siswa Kelas V SDN Perumnas 2 Kabupaten Subang ... 55

3.9. Interval Skor Profil Keterampilan Sosial Siswa ... 59

3.10. Rancangan Operasional Bimbingan Kelompok melalui Permainan Tradisional Baren/Rerebonan untuk Meningkatkan Keterampilan Sosial Siswa Kelas V SDN Perumnas 2 Kabupaten Subang ... 60

3.11. Rancangan Operasional Bimbingan Kelompok melalui Permainan Tradisional Baren/Rerebonan untuk Meningkatkan Keterampilan Sosial Siswa Kelas V SDN Perumnas 2 Kabupaten Subang ... 181

3.12. Format Observasi ... 184

3.13. Indikator Keberhasilan Setelah Bimbingan Kelompok Melalui Permainan Tradisional Baren/Rerebonan ... 185

4.1. Rancangan Operasional Bimbingan Kelompok melalui Permainan Tradisional Baren/Rerebonan untuk Meningkatkan Keterampilan Sosial Siswa Kelas V SDN Perumnas 2 Kabupaten Subang ... 89

(17)

Ida Rosita, 2013

Efektifitas Bimbingan kelompok Melalui Permainan Tradisional Untuk Meningkatkan Keterampilan Sosial Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu x

4.3. Perubahan Perilaku Keterampilan Sosial Siswa setelah Treatment ... 128 4.4. Uji Mann-Whitney ... 131

DAFTAR GAMBAR

Gambar

(18)

Ida Rosita, 2013

Efektifitas Bimbingan kelompok Melalui Permainan Tradisional Untuk Meningkatkan Keterampilan Sosial Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu xi

DAFTAR GRAFIK

Grafik

3.1. Profil Keterampilan Sosial Siswa Kelas V SD ... 176 3.2. Profil Aspek Keterampilan Sosial Siswa Kelas V SD

sebelum Memperoleh Treatment ... 177 4.1. Profil Keterampilan Sosial Siswa Kelas V SD ... 63 4.2. Profil Aspek Keterampilan Sosial Siswa Kelas V SD

sebelum Memperoleh Treatment ... 64 4.3. Profil Individual Keterampilan Sosial Siswa yang

Menjadi Sampel Penelitian Pada Aspek Environmental Behaviors

sebelum Memperoleh Treatment ... 65 4.4. Profil Individual Keterampilan Sosial Siswa yang

Menjadi Sampel Penelitian Pada Aspek Interpersonal Behaviors

Sebelum Memperoleh Treatment ... 68 4.5. Profil Individual Keterampilan Sosial Siswa yang

Menjadi Sampel Penelitian Pada Aspek Self-Related Behaviors

sebelum Memperoleh Treatment ... 76 4.6. Profil Individual Keterampilan Sosial Siswa yang

Menjadi Sampel Penelitian Pada Aspek Task-Related Behaviors

sebelum Memperoleh Treatment ... 82 4.7. Perubahan Aspek Keterampilan Sosial Siswa Kelas V SD

sebelum dan setelah Treatment ... 109 4.8. Perubahan Keterampilan Sosial Siswa Kelas V SD

pada Aspek Environmental Behaviors

sebelum dan setelah Treatment ... 110 4.9. Perubahan Keterampilan Sosial Siswa Kelas V SD

pada Aspek Interpersonal Behaviors

sebelum dan setelah Treatment ... 113 4.10. Perubahan Keterampilan Sosial Siswa Kelas V SD

pada Aspek Self-Related Behaviors

sebelum dan setelah Treatment ... 119 4.11. Perubahan Keterampilan Sosial Siswa Kelas V SD

(19)

Ida Rosita, 2013

Efektifitas Bimbingan kelompok Melalui Permainan Tradisional Untuk Meningkatkan Keterampilan Sosial Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu xii

sebelum dan setelah Treatment ... 124

4.12. Perbedaan Skor Keterampilan Sosial Siswa Kelas V SD sebelum dan sesudah Treatment ... 127

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran I Administrasi Penelitian ... 149

II Instrumen Penelitian (Angket) ... 153

III Hasil Perhitungan Statistik ... 157

IV Hasil Validasi Program ... 167

V Program dan SKLBK ... 173

VI Jurnal Harian ... 199

VII Pencapaian Indikator Keberhasilan Setiap Siklus ... 202

VIII Dokumentasi Penelitian... 211

(20)

Ida Rosita, 2013

Efektifitas Bimbingan kelompok Melalui Permainan Tradisional Untuk Meningkatkan Keterampilan Sosial Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan dasar bertujuan untuk memberikan bekal kemampuan dasar

kepada peserta didik untuk mengembangkan kehidupannya sebagai pribadi, anggota

masyarakat, warga negara serta mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti

pendidikan menengah (PP No. 28 Tahun 1990). Berdasarkan tujuan pendidikan

dasar, diharapkan peserta didik dapat memiliki bekal kemampuan dasar dalam

mengembangkan potensinya baik dari aspek pribadi, sosial, karir dan akademik.

Anak usia sekolah dasar berada dalam dua masa perkembangan yaitu masa

kanak-kanak tengah (6-9 tahun), dan masa kanak-kanak akhir (10-12 tahun)

(Desmita, 2010: 35). Akhir masa kanak-kanak merupakan “usia berkelompok”

karena ditandai dengan adanya minat terhadap aktivitas teman-teman dan

meningkatnya keinginan yang kuat untuk diterima sebagai anggota suatu

kelompok dan merasa tidak puas bila tidak bersama teman-temannya (Hurlock,

1980: 155).

Teman sebaya memberi pengaruh penting bagi perkembangan sosial anak.

Interaksi dengan teman sebaya memiliki banyak keuntungan bagi perkembangan

keterampilan sosial anak, di antaranya mengatasi konflik, menentukan perilaku

yang dapat diterima oleh teman, dan menampilkan berbagai variasi perilaku yang

dapat diterima oleh teman (Listiana, 2011: 31).

Berdasarkan studi pendahuluan melalui observasi yang dilakukan pada

Sekolah Dasar Negeri Perumnas 2 di Kabupaten Subang, terdapat beberapa

perilaku siswa dengan keterampilan sosial yang rendah. Bentuk perilaku tersebut

di antaranya mencorat-coret fasilitas sekolah, berkelahi, saling mengejek,

meminjam alat tulis tanpa izin, berbicara kasar, berperilaku jahil di kelas,

mengobrol ketika belajar, bolos pada saat mata pelajaran tertentu, sikap

(21)

2

Ida Rosita, 2013

Efektifitas Bimbingan kelompok Melalui Permainan Tradisional Untuk Meningkatkan Keterampilan Sosial Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Fenomena mengenai rendahnya keterampilan sosial siswa sekolah dasar

dapat menimbulkan perilaku anti sosial, salah satu di antaranya yaitu peristiwa

tawuran antara siswa Sekolah Dasar Negeri 10 Palu dengan siswa Sekolah Dasar

Muhammadiyah Palu. Faktor penyebabnya adalah salah seorang siswa Sekolah

Dasar Negeri 10 Palu tidak dapat menerima kekalahan. Bentrokan tidak hanya

melibatkan siswa laki-laki, tetapi juga siswa perempuan. Selain itu, mereka juga

berani melontarkan kata-kata kasar kepada wartawan (Tn., 2012).

Savidge (Newgent, R.A. et al., 2010) mengemukakan, “anak-anak yang

tidak mengetahui dasar keterampilan sosial dapat memiliki kesulitan dalam

menjaga hubungan dengan teman sebaya dan orang dewasa”. Hal ini sejalan

dengan hasil temuan Matson dan Ollendick (1988: 1) yang

mengungkapkan,“kurangnya keterampilan sosial berhubungan dengan masalah

utama dalam penyesuaian dengan teman sebaya di sekolah dan dalam setting

rumah.”

Anak-anak yang kurang memiliki keterampilan sosial sangat

memungkinkan untuk ditolak oleh rekan yang lain. Anak yang tidak mampu

bekerjasama, tidak mampu menyesuaikan diri, tidak mampu berinteraksi dengan

baik, tidak dapat mengontrol diri, tidak mampu berempati, tidak mampu menaati

aturan serta tidak mampu menghargai orang lain akan sangat memengaruhi

perkembangan anak lainnya. Sebaliknya, terbinanya keterampilan sosial pada diri

anak akan memunculkan penerimaan dari teman sebaya, penerimaan dari guru,

dan sukses dalam belajarnya (Kurniati, 2006b).

Selain itu menurut Katerine, et al. (Listiana, 2011: 4) anak-anak yang

memiliki kompetensi sosial yang rendah cenderung mendapat penolakan dari

teman-temannya yang mengakibatkan anak-anak kurang nyaman belajar di

sekolah, terisolasi dan pada akhirnya memengaruhi konsentrasi belajar anak.

Melihat dampak yang ditimbulkan dari kurangnya keterampilan sosial

pada anak, maka penting bagi anak terutama yang telah memasuki usia sekolah

untuk memiliki keterampilan sosial. Keterampilan sosial pada anak usia sekolah

(22)

3

Ida Rosita, 2013

Efektifitas Bimbingan kelompok Melalui Permainan Tradisional Untuk Meningkatkan Keterampilan Sosial Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

laku maupun dalam hal berkomunikasi dengan orang lain, sehingga dapat

bermanfaat bagi kehidupannya baik di lingkungan keluarga maupun masyarakat

sekitarnya. Sebagaimana dikemukakan oleh Nurlaela (2011: 6):

Pentingnya keterampilan sosial dimiliki oleh anak yaitu untuk menjadikannya sebagai individu yang dapat berperilaku sesuai dengan tuntutan lingkungan sosialnya, sehingga anak dapat diterima dalam lingkungan atau kelompoknya.

Selain itu, siswa dengan perilaku sosial yang positif pada umumnya

menerima lebih banyak perhatian dari guru dan memiliki rata-rata yang tinggi

dalam kesuksesan akademik (Cartledge & Millburn, 1986: 4).

Salah satu upaya yang dapat meningkatkan keterampilan sosial siswa

sekolah dasar adalah bimbingan kelompok melalui permainan tradisional.

Bimbingan kelompok merupakan suatu proses pemberian bantuan kepada

individu melalui suasana kelompok yang memungkinkan setiap anggota belajar

berpartisipasi aktif dan berbagi pengalaman dalam upaya mencegah timbulnya

masalah atau dalam upaya pengembangan pribadi. Bentuk kegiatan dari

bimbingan kelompok adalah permainan – instruksional (Rusmana, 2009: 13).

Bermain merupakan salah satu bentuk interaksi utama antar teman sebaya

di kalangan anak-anak (Nurlaela, 2011: 6). Bermain merupakan cara alamiah anak

untuk menemukan lingkungan, orang lain, dan dirinya sendiri. Bermain

mengandung rasa senang dan lebih mementingkan proses daripada hasil akhir

(Kurniati, 2010: 5).

Santrock (Kurniati, 2010: 6) menjelaskan permainan mampu

meningkatkan afiliasi dengan teman sebaya, mengurangi tekanan, meningkatkan

perkembangan kognitif, meningkatkan daya jelajah, dan memberi tempat berteduh

yang aman bagi perilaku yang secara potensial berbahaya. Hal ini senada dengan

temuan Cartledge & Milburn (1986: 143) yang mengungkapkan:

(23)

4

Ida Rosita, 2013

Efektifitas Bimbingan kelompok Melalui Permainan Tradisional Untuk Meningkatkan Keterampilan Sosial Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Pengertian yang terkandung dalam pendapat Cartledge & Milburn (1986:

143) adalah permainan memberikan peluang kepada anak-anak dalam

mempelajari konsekuensi, toleransi, dan berperan dalam mengurangi kecemasan

karena permainan bersifat menyenangkan.

Berdasarkan hasil penelitian Kurniati (2006b) diketahui dengan

mengaplikasikan 30 permainan tradisional pada siswa kelas 1, 2, dan 3 SDN

Bukanagara telah menunjukkan keterampilan sosial dalam hal bekerjasama,

menyesuaikan diri, berinteraksi, mengontrol diri, berempati, menaati aturan, dan

menghargai orang lain.

Permainan-permainan tradisional yang memiliki aturan-aturan

kalah-menang seperti baren/rerebonan, sorodot gaplok dan sondah memiliki peluang

lebih besar dalam mengembangkan keterampilan sosial anak (Kurniati, 2010: 25).

Hal ini karena anak-anak belajar untuk memiliki keterikatan yang kuat kepada

kelompok sehingga mereka harus mampu bekerja sama atau cooperative play

elaborate (Yardsticks (Kurniati, 2010: 25)), dan menyesuaikan dengan kondisi

kelompok, mampu berinteraksi dengan tepat, mengontrol diri dengan baik,

memiliki empati terhadap kekurangan dan kelebihan kawan dan lawan, mampu

menaati aturan serta mampu menghargai orang lain.

Berdasarkan latar belakang, maka dapat disimpulkan keterampilan sosial

siswa merupakan salah satu aspek penting dalam membantu siswa menjalani

kehidupannya sebagai makhluk sosial. Bermain melalui permainan tradisional

merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan keterampilan sosial siswa,

permainan tradisional yang memiliki peluang besar dalam upaya meningkatkan

keterampilan sosial siswa adalah permainan tradisional kompetitif di antaranya

baren/rerebonan, sorodot gaplok dan sondah/sonlah.

Dari ketiga permainan tradisional tersebut, baren/rerebonan merupakan

salah satu permainan yang lebih dikenal dan sering dimainkan oleh anak-anak.

(24)

5

Ida Rosita, 2013

Efektifitas Bimbingan kelompok Melalui Permainan Tradisional Untuk Meningkatkan Keterampilan Sosial Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

tugas sebagai penyerang dan penjaga gawang serta mengumpulkan

sebanyak-banyaknya tawanan dari kelompok lawan untuk melumpuhkan kekuatan

kelompok lawan dan mempertahankan gawang. Keterampilan sosial yang terdapat

dalam permainan tradisional baren/rerebonan di antaranya kerja sama,

menyesuaikan diri, interaksi dengan teman, mengontrol diri, berempati, mematuhi

aturan permainan (disiplin) dan menghargai orang lain (Kurniati, 2010: 70). Oleh

karena itu, penelitian menitikberatkan pada efektivitas bimbingan kelompok

melalui permainan tradisional untuk meningkatkan keterampilan sosial siswa.

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Temuan mengenai fenomena rendahnya keterampilan sosial di kalangan

siswa sekolah dasar, mengisyaratkan perlu adanya layanan bantuan dasar berupa

bimbingan kelompok yang disesuaikan dengan tugas perkembangan siswa sekolah

dasar yaitu melalui permainan.

Keterampilan sosial merupakan kemampuan individu dalam berinteraksi

sosial dengan menggunakan perilaku-perilaku positif yang dapat diterima oleh

lingkungan sosialnya dan menghindari perilaku-perilaku negatif yang tidak dapat

diterima oleh lingkungan sosialnya.

Stephen (Cartledge & Milburn, 1986: 15) menyebutkan terdapat 4 aspek

keterampilan sosial, yaitu:

1) Environmental behaviors (Perilaku terhadap lingkungan)

Aspek environmental behaviors terdiri dari beberapa indikator yaitu

menyesuaikan diri dengan lingkungan dan peduli terhadap lingkungan

sekitar.

2) Interpersonal behaviors (Perilaku interpersonal)

Interpersonal behaviors meliputi beberapa indikator di antaranya menerima

kepemimpinan/otoritas, mengatasi konflik, memperoleh/menarik perhatian,

bergaul dengan teman, dan bersikap positif kepada orang lain.

(25)

6

Ida Rosita, 2013

Efektifitas Bimbingan kelompok Melalui Permainan Tradisional Untuk Meningkatkan Keterampilan Sosial Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Self-related behaviors mencakup: perilaku etis, mengekspresikan perasaan,

sikap positif terhadap diri, dan perilaku tanggung jawab.

4) Task-related behaviors (Perilaku yang berhubungan dengan tugas)

Task-related behaviors terdiri dari beberapa indikator yaitu melengkapi

tugas/menyelesaikan tugas-tugas, kegiatan kelompok, memiliki kualitas

belajar yang baik dan tampil sebelum yang lain.

Pendekatan yang telah terbukti efektif dalam menangani rendahnya

keterampilan sosial siswa adalah bimbingan kelompok melalui permainan

tradisional. Senada dengan pendapat Direktorat nilai budaya (Kurniati, 2010: 4)

mengatakan:

Setiap permainan rakyat tradisional sebenarnya mengandung nilai-nilai yang dapat dimanfaatkan sebagai sarana pendidikan anak-anak. Permainan tradisional selain dapat memupuk kesatuan dan persatuan juga dapat memupuk kebersamaan, kerja sama, kedisiplinan dan kejujuran.

Berdasarkan pemaparan mengenai identifikasi masalah, maka

masalah-masalah dari penelitian dirumuskan dalam beberapa pertanyaan sebagai berikut.

1. Seperti apa profil keterampilan sosial siswa Kelas V SDN Perumnas 2

Kabupaten Subang dan profil siswa yang menjadi sampel penelitian?

2. Bagaimana rancangan bimbingan kelompok melalui permainan tradisional

baren/rerebonan untuk meningkatkan keterampilan sosial siswa Kelas V SDN

Perumnas 2 Kabupaten Subang?

3. Apakah bimbingan kelompok melalui permainan tradisional baren/rerebonan

efektif dalam meningkatkan keterampilan sosial siswa Kelas V SDN

Perumnas 2 Kabupaten Subang?

(26)

7

Ida Rosita, 2013

Efektifitas Bimbingan kelompok Melalui Permainan Tradisional Untuk Meningkatkan Keterampilan Sosial Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tujuan umum penelitian adalah memperoleh gambaran empirik mengenai

efektivitas bimbingan kelompok melalui permainan tradisional dalam

meningkatkan keterampilan sosial siswa.

Tujuan khusus penelitian adalah sebagai berikut.

1. Memperoleh profil keterampilan sosial siswa Kelas V SDN Perumnas 2

Kabupaten Subang dan profil siswa yang menjadi sampel penelitian.

2. Memperoleh rancangan bimbingan kelompok melalui permainan tradisional

baren/rerebonan untuk meningkatkan keterampilan sosial siswa Kelas V SDN

Perumnas 2 Kabupaten Subang.

3. Mengetahui efektivitas bimbingan kelompok melalui metode permainan

tradisional baren/rerebonan dalam peningkatan keterampilan sosial siswa

Kelas V SDN Perumnas 2 Kabupaten Subang.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian secara teoretis yaitu memperkaya khasanah bimbingan

dan konseling mengenai bimbingan kelompok melalui permainan tradisional.

Manfaat penelitian secara praktis, yaitu sebagai berikut.

1. Bagi guru mata pelajaran/wali kelas

Memperluas pemahaman mengenai pentingnya meningkatkan keterampilan

sosial siswa serta mampu untuk memfasilitasi siswa dalam meningkatkan

keterampilan sosial salah satunya dengan bimbingan kelompok melalui

permainan tradisional baren/rerebonan.

2. Bagi peneliti selanjutnya

Sebagai bahan masukan untuk mengembangkan penelitian lebih intensif

mengenai keterampilan sosial ditinjau dari aspek jenis kelamin, prestasi

belajar dan status sosial ekonomi keluarga.

E. Sistematika Penulisan

(27)

8

Ida Rosita, 2013

Efektifitas Bimbingan kelompok Melalui Permainan Tradisional Untuk Meningkatkan Keterampilan Sosial Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Bab I pendahuluan meliputi latar belakang masalah, identifikasi dan

perumusan masalah, tujuan, metode dan manfaat penelitian serta sistematika

penulisan.

Bab II kajian pustaka terdiri dari pembahasan teori-teori yang

berhubungan dengan masalah penelitian, kerangka pemikiran dan hipotesis

penelitian. Beberapa teori yang dibahas di antaranya mengenai konsep

keterampilan sosial, karakteristik siswa Sekolah Dasar (SD), dan permainan

tradisional.

Bab III metode penelitian berisi penjabaran rinci beberapa komponen yaitu

lokasi dan subjek penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi

operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen, teknik

pengumpulan data serta tahapan analisis data penelitian.

Bab IV meliputi pengolahan atau analisis data penelitian dan pembahasan

atau analisis temuan dikaitkan dengan dasar teoritik yang telah dibahas pada bab

kajian pustaka dan temuan sebelumnya.

Bab V merupakan bagian akhir dari laporan penelitan yang terdiri dari

(28)

Ida Rosita, 2013

Efektifitas Bimbingan kelompok Melalui Permainan Tradisional Untuk Meningkatkan Keterampilan Sosial Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 35

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian

Penelitian mengambil lokasi di Sekolah Dasar Negeri Perumnas 2

Kabupaten Subang. Populasi dalam penelitian yaitu siswa Kelas V SDN

Perumnas 2 Kabupaten Subang Tahun Pelajaran 2012/2013.

Pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling yaitu

pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan dengan pertimbangan

tertentu. Adapun yang menjadi pertimbangan dalam pemilihan populasi dan

sampel yaitu sebagai berikut.

1. Siswa kelas V merupakan masa akhir anak-anak menuju remaja yang

merupakan usia berkelompok, sehingga harus memiliki keterampilan sosial

untuk dapat diterima oleh teman sebaya.

2. Siswa kelas V merupakan kelas tinggi. Pada tahapan ini siswa mulai tidak

tergantung dengan orang tua.

3. Batasan minimal jumlah siswa yang sesuai untuk mengikuti bimbingan

kelompok melalui permainan tradisional baren/rerebonan sebanyak 10 orang

dengan jumlah anggota masing-masing kelompok sebanyak 5 orang. Menurut

Depdikbud (1983: 54) jumlah anggota masing-masing regu antara 5-10 orang

anak, dapat anak laki-laki semua dapat pula anak putri semua atau campuran

putra-putri.

4. Siswa yang memiliki keterampilan sosial dengan kategori rendah, sedang dan

batas nilai keterampilan sosial terbawah pada kategori tinggi.

B. Pendekatan, Metode dan Desain Penelitian

Penelitian dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif.

Pendekatan kuantitatif dalam penelitian digunakan untuk memperoleh gambaran

umum tentang tingkat keterampilan sosial siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri

(29)

36

Ida Rosita, 2013

Efektifitas Bimbingan kelompok Melalui Permainan Tradisional Untuk Meningkatkan Keterampilan Sosial Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

permainan tradisional baren/rerebonan. Pendekatan kualitatif digunakan untuk

memperoleh gambaran saat terjadinya proses treatment (bimbingan kelompok

melalui permainan tradisional baren/rerebonan).

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan (action

research). Penelitian tindakan merupakan penelitian reflektif yang memperbaiki

kualitas pembelajaran saat ini dan menuntut segera menemukan pemecahannya.

Penelitian tindakan dipilih atas dasar pertimbangan mencari solusi permasalahan.

Desain penelitian tindakan dilakukan melalui langkah-langkah yang dapat dilihat

pada Gambar 3.1 berikut.

Gambar 3.1

Desain Penelitian Tindakan

1. Pendahuluan

(Analisis kondisi objektif lapangan)

2. Persiapan

(Identifikasi kasus dan membuat rancangan bimbingan kelompok melalui permainan tradisional baren/rerebonan)

3. Proses pelaksanaan bimbingan kelompok melalui permainan tradisional baren/rerebonan

Perencanaan Tindakan Observasi Refleksi

4. Evaluasi Akhir

5. Analisis Hasil

(30)

37

Ida Rosita, 2013

Efektifitas Bimbingan kelompok Melalui Permainan Tradisional Untuk Meningkatkan Keterampilan Sosial Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Keterangan:

= Menunjukkan Siklus

1. Pendahuluan

Tahap ini merupakan analisis kondisi objektif lapangan di SDN Perumnas

2 Kabupaten Subang. Analisis dilakukan dengan mengamati kondisi lapangan

pada saat studi pendahuluan yang dilaksanakan pada bulan April 2012, meliputi

perilaku keterampilan sosial siswa yang dilakukan melalui observasi pada saat

kegiatan belajar mengajar dan istirahat. Dari hasil pengamatan terdapat beberapa

siswa yang diindikasikan memiliki keterampilan sosial yang rendah dengan

indikator perilaku di antaranya meminjam alat tulis teman tanpa izin, mencorat

coret fasilitas sekolah, berkata kasar, berkelahi, mengobrol pada saat pelajaran

berlangsung, dan bolos dari sekolah.

2. Persiapan

Pada tahap ini, dilakukan pengembangan rencana tindakan bagi siswa

kelas V SDN Perumnas 2 Kabupaten Subang yang memiliki keterampilan sosial

rendah. Berikut rincian kegaitan yang dilakukan.

a. Penetapan fokus permasalahan yaitu indikator yang akan diberikan perhatian.

b. Menetapkan treatment yang akan diberikan kepada siswa yang mengalami

keterampilan sosial rendah yaitu dengan bimbingan kelompok melalui

permainan tradisional baren/rerebonan. Tahap ini dilakukan pada

perencanaan setiap siklus sebelum melaksanakan tindakan yang berupa

layanan bimbingan kelompok.

3. Proses Pelaksanaan Bimbingan Kelompok melalui Permainan Tradisional

Baren/Rerebonan

Tahap ini merupakan pelaksanaan intervensi yang didokumentasikan

melalui pedoman observasi, angket, dan pengambilan gambar. Berikut ini rincian

(31)

38

Ida Rosita, 2013

Efektifitas Bimbingan kelompok Melalui Permainan Tradisional Untuk Meningkatkan Keterampilan Sosial Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

a. Pelaksanaan tindakan yang dimulai dari perencanaan dan tindakan dengan

menggunakan bimbingan kelompok melalui permainan tradisional

baren/rerebonan.

b. Observasi pelaksanaan bimbingan kelompok melalui permainan tradisional

baren/rerebonan untuk meningkatkan keterampilan sosial siswa.

c. Refleksi berupa meningkatnya keterampilan sosial siswa berdasarkan temuan

dalam proses pelaksanaan bimbingan kelompok melalui permainan

tradisional baren/rerebonan.

d. Secara berkelanjutan dilakukan pada siklus satu, dua hingga tiga yang

diharapkan dapat ditemukan perubahan perilaku siswa.

4. Evaluasi Akhir

Evaluasi akhir bertujuan sebagai evaluasi dari seluruh kegiatan

pelaksanaan bimbingan kelompok melalui permainan tradisional

baren/rerebonan. Evaluasi dilakukan dengan melakukan observasi terhadap

perilaku siswa selama proses kegiatan bimbingan kelompok berlangsung

menggunakan format observasi proses dan jurnal harian.

5. Analisis Hasil

Data yang diperoleh dari evaluasi akhir dianalisis secara kualitatif dan

kuantitatif. Analisis kualitatif dilakukan dengan cara menguraikan,

membandingkan, mengkategorikan, mensintesiskan serta menyusun atau

mengurutkan secara sistematis, sedangkan analisis kuantitatif dilakukan dengan

uji statistik.

6. Kesimpulan

Hasil analisis dan pemaknaan digunakan untuk menjawab pertanyaan

penelitian dan sebagai umpan balik bagi intervensi. Pada akhir penelitian

tindakan, hasil analisis dan pemaknaan data digunakan untuk menarik

(32)

39

Ida Rosita, 2013

Efektifitas Bimbingan kelompok Melalui Permainan Tradisional Untuk Meningkatkan Keterampilan Sosial Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

C. Definisi Operasional Variabel 1. Keterampilan Sosial

Keterampilan sosial yang dimaksud dalam penelitian adalah kemampuan

siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Perumnas 2 Kabupaten Subang dalam

berinteraksi sosial dengan menggunakan perilaku-perilaku positif yang dapat

diterima oleh lingkungan sosial dan menghindari perilaku-perilaku negatif yang

tidak dapat diterima oleh lingkungan sosial. Keterampilan sosial siswa

dikategorikan ke dalam tingkatan tinggi, sedang dan rendah.

Secara operasional yang dimaksud keterampilan sosial dalam penelitian

merupakan skor total dari aspek-aspek dan indikator-indikator berikut.

a. Environmental behaviors (Perilaku terhadap lingkungan)

Aspek environmental behaviors terdiri dari beberapa indikator yaitu

menyesuaikan diri dengan lingkungan dan peduli terhadap lingkungan sekitar.

b. Interpersonal behaviors (Perilaku interpersonal)

Interpersonal behaviors meliputi beberapa indikator di antaranya

menerima kepemimpinan/otoritas, mengatasi konflik, memperoleh/menarik

perhatian, bergaul dengan teman, dan bersikap positif kepada orang lain.

c. Self-related behaviors (Perilaku yang berhubungan dengan diri sendiri)

Self-related behaviors (Perilaku yang berhubungan dengan Diri Sendiri)

mencakup: perilaku etis, mengekspresikan perasaan, sikap positif terhadap diri,

dan perilaku tanggung jawab

d. Task-related behaviors (Perilaku yang berhubungan dengan tugas)

Perilaku yang berhubungan dengan tugas terdiri dari beberapa indikator

yaitu melengkapi tugas/menyelesaikan tugas-tugas, kegiatan kelompok, memiliki

kualitas belajar yang baik dan tampil sebelum yang lain

(33)

40

Ida Rosita, 2013

Efektifitas Bimbingan kelompok Melalui Permainan Tradisional Untuk Meningkatkan Keterampilan Sosial Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Permainan tradisional baren/rerebonan yang dimaksudkan dalam

penelitian adalah permainan tradisional yang memiliki peran dalam meningkatkan

keterampilan sosial siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Perumnas 2 Kabupaten

Subang. Peranan permainan tradisional baren/rerebonan terhadap peningkatan

keterampilan sosial siswa, dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut.

Tabel 3.1

Peranan Permainan Baren/Rerebonan dalam Meningkatkan Keterampilan Sosial Siswa

No Aspek Keterampilan Sosial

Munculnya kesempatan untuk berada dalam kelompok yang berbeda (perubahan kelompok). Berdasarkan hal tersebut anak-anak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru tanpa mengalami kesulitan, disisi lainnya memunculkan sikap anak untuk bersikeras terhadap pendapatnya sendiri, munculnya perilaku memilih teman-temannya sendiri.

2 Interpersonal behaviors

Keterampilan dalam berinteraksi

Memunculkan sikap untuk mengajak bermain bersama, mau membantu teman yang mengalami kesulitan dalam melakukan permainan ini.

Keterampilan dalam mengontrol diri

Mampu menahan diri dari keinginan untuk melakukan kegiatan yang bukan gilirannya, adanya kemampuan untuk menghindarkan diri dari kegiatan yang membahayakan dirinya, mampu menyelesaikan konflik yang dihadapi dengan cara yang baik (mengajukan dan melakukan berbagai alternatif-alternatif pilihan) Keterampilan dalam

menghargai orang lain

Adanya sikap mau menghargai berbagai kemampuan yang dimiliki teman-temannya dan memiliki kesempatan untuk melihat permainan anak lainnya.

Keterampilan dalam menaati aturan

Anak-anak mampu menyelesaikan semua prosedur permainan, mampu menunggu gilirannya untuk bermain.

3 Self-related behaviors

Keterampilan dalam berempati

Munculnya perasaan senang apabila temannya mencapai keberhasilan dan memiliki pengalaman baru, namun disisi lain juga memunculkan sikap mencela teman yang gagal.

4 Task-related behaviors

Keterampilan dalam bekerjasama

(34)

41

Ida Rosita, 2013

Efektifitas Bimbingan kelompok Melalui Permainan Tradisional Untuk Meningkatkan Keterampilan Sosial Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

telah dilakukannya.

Penelitian ini dilaksanakan dalam proses berdaur (cyclical) yang terdiri

dari empat tahapan, planning (perencanaan), action (pelaksanaan),

observation/evaluation (pengamatan), dan reflection (refleksi).

Prosedur permainan tradisional baren/rerebonan meliputi langkah-langkah

sebagai berikut.

1. Siswa menentukan dua kelompok yang akan berlawanan. Misalnya jumlah

siswa 10 orang, maka setiap kelompok terdiri dari 5 orang. Cara menentukan

kelompok dengan hompimpa, yaitu anak-anak menggerakkan telapak tangan

kanannya untuk melihat kesamaan posisi telapak tersebut pada saat mereka

mengucapkan “limaan limaaaa...an”. jika yang dicari untuk setiap

kelompok adalah lima orang, maka harus ada sejumlah 5 orang anak yang

memiliki posisi tangan yang sama, jika kuota belum terpenuhi maka

hompimpa harus terus dilakukan sampai jumlah kelompok dapat dipenuhi.

Posisi telapak tangan terdiri dari dua posisi yaitu tertelungkup dan terlentang.

2. Setiap kelompok akan mengatur jarak dan benteng mereka masing-masing

dengan posisi saling berhadapan. Setiap kelompok akan berunding untuk

menentukan siapa yang akan menjadi penyerang dan siapa yang akan menjadi

penjaga benteng.

3. Hal yang penting dilakukan dalam melakukan permainan baren/rerebonan

adalah bagaimana memperoleh tawanan sebanyak-banyaknya dari lawan dan

mempertahankan benteng dari serangan lawan. Untuk mendapatkan tawanan,

setiap kelompok akan saling menstimulasi (mancing). Pemain yang lebih dulu

keluar dari bentengnya dapat disergap oleh lawan yang baru keluar dari

bentengnya. Jika pemain tersebut tidak dapat menghindari kejaran lawan,

maka dia akan ditawan dan posisinya akan berbaris di daerah pertahanan

lawan. Permainan ini terus dilakukan sampai tawanan bertambah banyak dan

jika kekuatan telah dirasa cukup untuk menjebolkan pertahanan lawan,

(35)

42

Ida Rosita, 2013

Efektifitas Bimbingan kelompok Melalui Permainan Tradisional Untuk Meningkatkan Keterampilan Sosial Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dulu menginjakan kakinya dibenteng lawan, maka kelompoknya lah yang

akan keluar sebagai pemenang.

4. Pada tahap selanjutnya seluruh siswa yang telah mengikuti permainan

bersama konselor menyimpulkan pelajaran yang didapatkan selama

permainan baren/rerebonan berlangsung. Hikmah/pelajaran yang telah

didapatkan dianalisis dengan kehidupan sehari-hari siswa (refleksi).

5. Evaluasi. Pada tahap ini, siswa diberikan angket keterampilan sosial untuk

mengetahui seberapa besar peningkatan keterampilan sosial yang didapatkan

oleh siswa. Pada penelitian ini, evaluasi menjadi acuan untuk memperbaiki

tindakan pada siklus selanjutnya sehingga didapatkan hasil yang diharapkan.

D. Pengembangan Instrumen dan Program Bimbingan Kelompok melalui Permainan Tradisional Baren/Rerebonan untuk Meningkatkan Keterampilan Sosial Siswa.

1. Proses Pengembangan Instrumen

Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah angket. Angket yang

dikembangkan diangkat dari teori Stephen (Cartledge & Millburn, 1986: 15) yang

dirancang oleh Mulyani (2011) dan Widyanti (2008) yang kemudian direvisi

kembali disesuaikan dengan kebutuhan penelitian.

a. Penyusunan Kisi-Kisi Instrumen

Angket diberikan sebelum dan setelah pemberian treatment. Sebelum

angket diberikan kepada responden (Siswa Kelas V SDN Perumnas 2), angket

berupa kisi-kisi instrumen dijudgement oleh 3 pakar bimbingan dan konseling.

(36)

43

Ida Rosita, 2013

Efektifitas Bimbingan kelompok Melalui Permainan Tradisional Untuk Meningkatkan Keterampilan Sosial Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Tabel 3.2

Kisi-Kisi Instrumen Keterampilan Sosial Siswa Sekolah Dasar Sebelum Judgement

Aspek Indikator Sub Indikator

Butir

1. Bersedia ditempatkan dalam

kelompok yang berbeda 1 1

2. Dapat berbaur ketika ditempatkan pada kelompok yang berbeda

2 1

Peduli kepada lingkungan sekitar

3. Tidak mengganggu kenyamanan

orang lain 3 1

5. Menghargai seseorang yang sedang berbicara, dengan mendengarkan dan tidak memotong pembicaraan

5 1

Mengatasi konfilik 6. Mengabaikan bila ada teman

yang mengejek 6 1

9. Mengucapkan “terima kasih”

setelah dibantu teman 9 1

10.Mengucapakan “tolong” ketika

meminta bantuan teman 10 1

Bergaul dengan Teman 11.Menyapa teman dengan baik 11, 12, 13

3

12.Berani memperkenalkan diri pada

orang lain 14 1

13.Berani memulai percakapan

dengan teman 15 1

14.Menyukai permainan kelompok 16 1 15.Mengikuti aturan dalam

permainan 17 1

16.Menunggu giliran untuk bermain

(kemampuan mengontrol diri) 18 1

17.Membantu teman yang mengalami kesulitan dalam melakukan suatu kegiatan

(37)

44

Ida Rosita, 2013

Efektifitas Bimbingan kelompok Melalui Permainan Tradisional Untuk Meningkatkan Keterampilan Sosial Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Aspek

18.Berlapang dada menerima

kekalahan 21 1

Indikator Sub Indikator

Butir

Pernyataan

(+) (-)

Sikap Positif kepada Orang lain

19.Memberikan ucapan “selamat”

kepada teman yang

Perilaku Etis 21.Tidak berkata kasar/mengejek teman

24

25 2

22.Meminta maaf ketika melakukan

kesalahan 26 1

23.Jujur dalam berbicara dan

berperilaku 27 1

Ekspresi perasaan 24. Merasa senang ketika temannya

mencapai keberhasilan 28 1

25. Merasa sedih ketika teman

sedang susah 29 1

Sikap Positif terhadap Diri

26. Membuat pernyataan positif ketika ditanya mengenai diri sendiri

30 31 2

Perilaku tanggung Jawab 27. Tiba di sekolah tepat waktu 32 1 28. Melaksanakan kewajiban sebagai

anggota dalam suatu kelompok maupun sebagai individu

33 1

Task-related behaviors

Melengkapi tugas 29.Mengerjakan tugas tepat waktu

34 1

30.Mengumpulkan tugas tepat waktu 35 1 Kegiatan kelompok 31.Menerima perbedaan pendapat

dalam berkelompok 36 1

32.Menumbuhkan kerjasama dalam

kelompok 37 1

33.Berpartisipasi aktif dalam

kegiatan kelompok 38 1

Memiliki kualitas belajar yang baik

34.Memperhatikan ketika guru/pemimpin kelompok sedang berbicara

39 1

35.Aktif dalam aktivitas belajar 40 41 2 Tampil sebelum yang lain 36.Berani menjadi pemimpin dalam

kegiatan kelompok 42 43 2

(38)

45

Ida Rosita, 2013

Efektifitas Bimbingan kelompok Melalui Permainan Tradisional Untuk Meningkatkan Keterampilan Sosial Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Masukan dari tiga pakar dijadikan bahan untuk menyempurnakan angket

sehingga layak diberikan kepada responden (Siswa Kelas V SDN Perumnas 2

Kabupaten Subang). Kisi-kisi instrumen setelah dijudgement dapat dilihat pada

Tabel 3.3 berikut.

Tabel 3.3

Kisi-Kisi Instrumen Keterampilan Sosial Siswa Sekolah Dasar (Setelah Judgement)

Aspek Indikator Sub Indikator

Butir

1. Bersedia ditempatkan dalam

kelompok yang berbeda 1 25 2

2. Dapat berbaur ketika ditempatkan pada kelompok yang berbeda

22 11 2

Peduli kepada lingkungan sekitar

3. Tidak mengganggu

kenyamanan orang lain 5 1

Mengatasi konflik 5. Menghargai seseorang yang sedang berbicara, dengan mendengarkan dan tidak memotong pembicaraan

9. Mengucapkan “terima kasih”

setelah dibantu teman 2 1

10. Mengucapakan “tolong”

ketika meminta bantuan teman

13 1

Bergaul dengan Teman 11. Menyapa teman dengan baik 14, 16,

21 31 4

12. Berani memperkenalkan diri

pada orang lain 6 19 2

13. Berani memulai percakapan

dengan teman 28 1

14. Menyukai permainan

(39)

46

Ida Rosita, 2013

Efektifitas Bimbingan kelompok Melalui Permainan Tradisional Untuk Meningkatkan Keterampilan Sosial Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

15. Mengikuti aturan dalam

permainan 3 1

Aspek Indikator Sub Indikator

Butir

Pernyataan

(+) (-)

Interpersonal behaviors

Bergaul dengan Teman 16. Menunggu giliran untuk bermain (kemampuan mengontrol diri)

40 23 2

17. Membantu teman yang mengalami kesulitan dalam melakukan suatu kegiatan

12 38 2

18. Berlapang dada menerima

kekalahan 27 1

Sikap Positif kepada Orang lain

19. Memberikan ucapan

“selamat” kepada teman 20 1

20. Memberi pujian kepada

teman 33 1

Self-related behaviors

Perilaku Etis 21. Tidak berkata

kasar/mengejek teman 17, 30 2

22. Meminta maaf ketika

melakukan kesalahan 32 1

23. Jujur dalam berbicara dan

berperilaku 29 1

Ekspresi perasaan 24. Merasa senang ketika temannya mencapai keberhasilan

34 1

25. Merasa sedih ketika teman

sedang susah 44 36 2

Sikap Positif terhadap Diri

26. Membuat pernyataan positif ketika ditanya mengenai diri sendiri

37 26 2

Perilaku tanggung Jawab 27. Tepat waktu dalam melakukan aktivitas di sekolah

39 24 2

28. Melaksanakan kewajiban sebagai anggota dalam suatu kelompok maupun sebagai individu

49 1

Task-related behaviors

Melengkapi tugas 29. Menyelesaikan tugas tepat

waktu 42 43 2

Kegiatan kelompok 30. Menerima perbedaan

pendapat dalam berkelompok 35 1 31. Menumbuhkan kerjasama

dalam kelompok 45 1

32. Berpartisipasi aktif dalam

kegiatan kelompok 50 1

Memiliki kualitas belajar yang baik

33. Memperhatikan ketika guru/pemimpin kelompok sedang berbicara

47 1

34. Aktif dalam aktivitas belajar 48 41 2 Tampil sebelum yang lain 35. Berani menjadi pemimpin

dalam kegiatan kelompok 46 1

(40)

47

Ida Rosita, 2013

Efektifitas Bimbingan kelompok Melalui Permainan Tradisional Untuk Meningkatkan Keterampilan Sosial Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

b. Uji Keterbacaan Item

Uji keterbacaan item dilakukan dengan memberikan angket kepada sampel

setara, yaitu lima orang siswa kelas V SD. Setelah uji keterbacaan maka untuk

pernyataan-pernyataan yang tidak dipahami kemudian direvisi sesuai dengan

kebutuhan sehingga dapat dimengerti oleh siswa usia SD dan kemudian dilakukan

uji validitas.

c. Uji Coba Instrumen

Setelah melalui proses judgment kisi-kisi instrumen, selanjutnya instrumen

diuji melalui dua tahap yaitu sebagai berikut.

1) Uji Validitas Butir Item

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan

atau kesahihan suatu instrumen. Pengujian validitas butir item dilakukan terhadap

seluruh item yang terdapat dalam angket keterampilan sosial sosial siswa.

Pengujian validitas bertujuan untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan

mampu mengukur keterampilan sosial siswa sekolah dasar.

Uji validitas yang dilakukan terdiri atas uji validitas rasional dan empiris.

Uji validitas rasional dilakukan oleh kelompok penilai terdiri dari dosen jurusan

PPB yang berkompeten dibidangnya. Sebelum diujicobakan, angket yang berisi

43 item dinilai oleh kelompok penilai menyangkut konstruk (construct), bahasa

dan isi (content). Uji validitas empiris dilakukan dengan mengujicobakan angket

hasil judgement.

Penilaian oleh kelompok penilai dilakukan dengan memberikan penilaian

pada setiap item dengan kualifikasi Memadai (M) dan Tidak Memadai (TM). Item

yang diberi nilai M menyatakan bahwa item tersebut dapat digunakan, dan item

yang diberi nilai TM menyatakan dua kemungkinan yaitu item tersebut tidak bisa

digunakan atau diperlukannya revisi pada item tersebut. Setelah melalui penilaian,

(41)

48

Ida Rosita, 2013

Efektifitas Bimbingan kelompok Melalui Permainan Tradisional Untuk Meningkatkan Keterampilan Sosial Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Pengujian validitas alat pengumpul data menggunakan rumus korelasi

point biseral (rpbi) sebagai berikut.

r

pbi =

Keterangan :

= rata-rata hitung data interval yang berkategori dikotomi 1

= rata-rata hitung data interval yang berkategori dikotomi 0 S = simpangan baku dari keseluruhan interval

P = proporsi kasus berkategori dikotomi 0 Q = proporsi kasus berkategori dikotomi 1

(Hasan, 2004:55)

Hasil rekapitulasi uji validitas dari 50 item pernyataan pada instrumen

tergambar pada Tabel 3.4 berikut.

Tabel 3.4

Hasil Rekapitulasi Uji Validitas Item

Kesimpulan Item Jumlah

Valid (Memadai) 1-5, 7, 9, 10, 14, 16-19, 20-23, 26-37, 38,

39, 42, 44, 47-49 36

Tidak Valid (Dibuang) 6, 8, 11-13, 15, 24, 25, 40, 41, 43, 45, 46, 50

14

Jumlah 50

2) Uji Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas instrumen merupakan derajat keajegan (konsistensi) skor yang

diperoleh oleh subjek penelitian dengan instrumen yang sama dalam kondisi yang

berbeda. Pengujian reliabilitas instrumen menggunakan koefisien Reliabilitas

Kuder Richardson 20 (KR-20) yaitu sebagai berikut.

r11 =

Keterangan :

(42)

49

Ida Rosita, 2013

Efektifitas Bimbingan kelompok Melalui Permainan Tradisional Untuk Meningkatkan Keterampilan Sosial Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

p = Proporsi subjek yang menjawab betul pada sesuatu butir (proporsi subjek yang mendapat skor 1)

p = banyaknya subjek yang skornya 1 N

q = banyaknya subjek yang skornya 0 (q = 1-p)

(Arikunto, 2006: 188)

Dari pengujian reliabilitas instrumen diperoleh hasil reliabilitas tes sebesar

0,869. Titik tolak ukur koefisien reliabilitas yang digunakan adalah pedoman

interpretasi koefisien korelasi yang disajikan pada Tabel 3.5 berikut:

Tabel 3.5

Tabel Interpretasi Nilai r

Besarnya nilai r Interpretasi

Antara 0,800 sampai dengan 1,00 Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Antara 0,400 sampai dengan 0,600 Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Antara 0,000 sampai dengan 0,200

Tinggi Cukup Agak rendah Rendah

Sangat rendah (Tak Berkorelasi)

(Arikunto, 2010: 319)

Merujuk pada Tabel 3.6, reliabilitas instrumen dinyatakan sangat tinggi karena

0,869 berada diantara 0,800-1,00 artinya instrumen yang digunakan baik dan

dapat dipercaya sebagai alat pengumpul data.

3) Pedoman Skoring

Angket dikembangkan dalam bentuk force choice, yaitu berisi pernyataan

yang bersifat positif dan negatif dengan alternatif jawaban “Ya” dan “Tidak”.

Siswa diberi sejumlah pernyataan kemudian menjawab setiap pernyataan dengan

cara memberi tanda silang pada kolom “Ya” untuk jawaban yang sesuai dengan

keadaan diri siswa atau kolom “Tidak” untuk jawaban yang tidak sesuai dengan

Gambar

Tabel   2.1.
Gambar 2.1.       Kerangka Pemikiran .................................................................................
Grafik 3.1.
Gambar 3.1 Desain Penelitian Tindakan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Asep Rohiman Lesmana. Efektivitas Bimbingan Kelompok melalui Teknik Bercerita untuk Mengembangkan Karakter Siswa. Penelitian dilatarbelakangi oleh munculnya permasalahan

Hipotesis dalam penelitian adalah “ program bimbingan kelompok melalui teknik bercerita efektif untuk mengembangkan karakter siswa Kelas X SMA.. PGRI 1

Jenis data yang digali dalam penelitian pengembangan ini adalah mengenai kalayakan dan keefektifan model layanan bimbingan kelompok dengan teknik bermain peran

analisis klinis juga membuktikan bahwa bimbingan kelompok teknik role playing efektif untuk meningkatkan kedisiplinan di sekolah, karena subjek mengalami perubahan

Terutama dalam memberikan layanan bimbingan kelompok dengan teknik permainan yang mempunyai taraf konsentrasi belajar yang rendah, Bagi siswa, melalui kegiatan bimbingan

Alasan penggunaan bimbingan kelompok dengan teknik diskusi kelompok kepada siswa di SMP Negeri 34 Surabaya adalah (1) agar mampu meningkatkan rasa saling

Kedua , setelah diberikan tindakan pengembangan keterampilan sosial me- lalui kegiatan bermain peran dan pem- berian layanan bimbingan kelompok untuk perbaikan dan meningkatkan

Jenis data yang digali dalam penelitian pengembangan ini adalah mengenai kalayakan dan keefektifan model layanan bimbingan kelompok dengan teknik bermain peran