BAGAIMANA NATO DAPAT MENGATASI ECONOMIC INTERDEPENDENCE DENGAN RUSIA DALAM UPAYA MENANGANI KONFLIK RUSIA-UKRAINA
2022 MELALUI LENSA NEOLIBERAL INSTITUSIONALISME
Oleh
STEVIE HADYLSON YANUZA 372015013
SKRIPSI
Diajukan Kepada
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Komunikasi Universitas Kristen Satya Wacana
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hubungan Internasional
PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA
2022
i
LEMBAR PENGESAHAN
ii
PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT
iii
PERNYATAAN PERSETUJUAN AKSES
iv
KATA PENGANTAR
Dengan judul “Bagaimana NATO dapat mengatasi economic interdependence dengan Rusia dalam upaya menangani konflik Rusia-Ukraina 2022 melalui lensa Neoliberal Institusionalisme”, skripsi ini berfokus pada isu ekonomi negara eropa hadapi karena ada hubungannya dengan topik pembicaraan yang dipelajari dalam jurusan Hubungan Internasional.
Keterikatan perekonomian negara dibawah kepemimpinan NATO dengan Rusia merupakan fenomena unik dalam rana perpolitikan oleh sebab beberapa kali upaya jelas dikerahkan oleh kedua sisi untuk melemahkan pihak yang lain. Salah satu bentuk upaya melemahkan pihak yang lain meskipun dalam kondisi sedang berdagang denga satu yang lain adalah sanksi ekonomi atau ancaman yang melibatkan potensi rusaknya hubungan kerja-sama antar kedua pihak. Kondisi ini membentuk perilaku NATO menanggapi Rusia setelah mereka memulai invasi mereka kepada Ukraina. Dalam hal ini terlihat komitmen yang lebih besar dari sebelumnya dikerahkan oleh pihak barat untuk melemahkan perekonomian mereka.
Oleh karena itu skripsi ini akan membahasa mulai dari mengapa negara Eropa yang sedang diterjang oleh krisis energi memilih jalur perang ekonomi terhadap Rusia dan terutama menjawab pertanyaan bagaimana NATO dapat mengatasi ikatan perekonomian mereka dengan oposisi mereka dalam konflik antara Rusia dengan Ukraina yang sedang terjadi saat ini dengan menggunakan lensa teoritis.
Akhir kata, penulis ingin mengingatkan skripsi ini memiliki banyak kekurangan dan tidak luput dari kesalahan. Oleh karena itu penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis,
Stevie Hadylson Yanuza
v
DAFTAR UCAPAN TERIMA KASIH
Penulisan skripsi ini tidak akan dapat selesai tanpa adanya dukungan secara langsung dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih sebanya-banyak kepada :
1. Tuhan Allah, Yesus Kristus. Hanya oleh sebab kasih karunia-Nya yang telah memberikan kesempatan untuk penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
2. Kedua orang tua (Ibu dan Bpk.Alm) serta adik saya yang selama ini telah memberi kasih sayang, dukungan, serta doa kepada penulis selama ini.
3. Kakak Christian H. J. de Fretes, S.IP., M.A selaku dosen pembimbing pertama atas segala bimbingan yang telah diberikan dalam bentuk kritik, saran, dan arahan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
4. Kakak Roberto Octavianus Cornelis Seba, S.H., M.H selaku dosen pembimbing kedua atas segala bimbingan yang telah diberikan dalam bentuk saran, dan arahan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
5. Kakak Triesanto Romulo Simanjuntak, S.IP., M.A selaku dosen review serta penguji atas segala masukan yang telah diberikan dalam bentuk kritik kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
6. Teman-teman seperjuangan penulisan tugas akhir : Jhon Dominius Megahari Nenohai, David Edison Koe Hua, Mega Fenthy Stevania Kastera, Panji Adhi Nugroho, Joshua Galih Lintang Janitra.
7. Teman-teman yang selalu mendukung saya dan memberi semangat Rusuh : Dionisius Linardi, Abrianty Marey, Frisaldy Salama, Miristika Clara Indubri.
8. Kakak senior HI UKSW yang selalu memberi saran dan masukan : Kurniawan Neta Nyahu dan Dicky Huang Setiawan.
9. Para Staff dan Dosen Fiskom yang berperan memungkinkan penulis dengan memberi kesempatan untuk melanjutkan skripsi sampai terselesaikan.
vi
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ... i
PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT ... ii
PERNYATAAN PERSETUJUAN AKSES ... iii
KATA PENGANTAR ...iv
DAFTAR UCAPAN TERIMA KASIH ... v
DAFTAR BAGAN ...vi
DAFTAR BAGAN ... vii
Abstrak ... viii
Abstract ... ix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Rumusan Masalah ... 5
1.3. Tujuan Penulisan ... 5
1.4. Manfaat Penulisan ... 5
1.5. Ruang Lingkup Penelitian ... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7
2.1. Kerangka Teori ... 7
2.2. Kerangka Konsep ... 11
2.3. Penelitian Terdahulu ... 15
2.4. Kerangka Berpikir ... 20
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 22
3.1. Metode Penelitian ... 22
3.2. Unit Amatan dan Unit Analisa ... 22
3.3. Teknik Pengumpulan Data ... 24
3.4. Lokasi Penelitian ... 24
3.5. Teknik Pengolahan Data ... 25
3.6. Teknik Analisis Data ... 25
BAB IV ... 26
4.1. Origin of NATO Economic Interdependence with Russia ... 26
4.2. NATO-Russia Interdependence at the start of the invasion ... 28
4.3. NATO Responses to support Ukraine ... 29
4.4. Russian Attempt to Negate NATO Actions ... 31
4.5. Changes since the start of Russian Invasion of Ukraine... 35
4.6. NATO on Overcoming Economic Interdependences ... 37
BAB V ... 44
5.1. Kesimpulan ... 44
5.2. Saran ... 45
DAFTAR PUSTAKA ... 46
vii
DAFTAR BAGAN
Bagan 1 ... 18
Gambar 1 ... 27
Gambar 2 ... 36
Gambar 3 ... 39
Gambar 4 ... 39
Gambar 5 ... 40
Gambar 6 ... 41
viii
Abstrak
Bagaimana Nato Dapat Mengatasi Economic Interdependence Dengan Rusia Dalam Upaya Menangani Konflik Rusia-Ukraina 2022 Melalui Lensa
Neoliberal Institusionalisme Oleh
Stevie Hadylson Yanuza
Interdependensi Ekonomi merupakan salah satu pilar utama yang memungkinkan perdamaian bermekar pada era modern ini, namun itu juga salah satu pilar dengan kelemahan yang kentara, contoh kelemahan pilar ini dieksploitasi terjadi saat Rusia mulai menginvasi Ukraina pada tanggal 24 Februari 2022. Pihak barat yang terdiri dari negara anggota NATO serta Uni-Eropa segera memberikan tanggapan setelah Ukraina memberitakan konflik telah dimulai, tanggapan dari pihak barat anggap sebagai penting untuk melemahkan upaya berperangnya Rusia adalah melalui penggunaan sanksi ekonomi. Sanksi ini terdiri dari berbagai bentuk, salah satunya adalah pembekuan aset oligarki Rusia, eksodus massal perusahaan barat meninggalkan pasar Rusia, serta dikeluarkannya bank sentral Rusia dari pasar saham internasional. Ekspetasi dari tindakan ini adalah untuk menghambat kemampuan Rusia dalm melanjutkan perangnya terhadap Ukraina, namun seiring berjalannya perang hingga akhir fase pertama setelah pihak Rusia mundur dari Kiev, terlihat sanksi tersebut belum membuahkan hasil. Ternyata, hal ini terjadi oleh sebab tidak semua negara barat mengikuti trend untuk menghukum Rusia oleh karena agresi mereka ke negara tetangga, karena mereka adalah negara yang memiliki interdependensi ekonomi dengan Rusia. Mengetahui adanya fragmentasi dalam pihak barat sendiri, pertanyaan yang keluar adalah bagaimana mereka mampu untuk menyelesaikan permasalahan ada negara anggota sendiri yang memiliki kaitan erat dengan perekonomian Rusia, serta menjawab bagaimana pihak NATO mampu berhasil mengatasi interdependensi mereka dengan Rusia, itulah pertanyaan utama dalam tulisan ini.
Kata kunci: Interdependensi Ekonomi, Sanksi Ekonomi, Interdependensi antara NATO dengan Rusia
ix
Abstract
How NATO Able To Mitigate Economic Interdependence With Russia In Attempt To Handle Russia-Ukraine 2022 Conflict Through Lense of Neoliberal
Institutionalism By
Stevie Hadylson Yanuza
Economic Interdependence is one of the primary pillars that allowed peace to bloom within the modern era, and yet it’s also one with obvious downsides, an example of its downsides being exploited happened right after Russia announced its Special Military Operation against Ukraine early on this year on 24th February 2022. Western sides that mostly consist of members of both NATO and EU immediately responded after Ukraine notifies that the invasion has begun, their response was that western countries deemed it necessary to take in order to undermine Russia’s war efforts through the usage of economic sanctions, this sanction comes in various forms, one the most notables ones being the freezing of Russian oligarch asset, a mass exodus of western companies leaving Russian market and most importantly, the removal of Russian central banks from the international stock market. At first, expectations coming from that it’ll eventually slow Russia's capability to continue on its offensive against Ukraine, yet as the war drags on to the end of the first phase with a Retreat from Kyiev, there doesn’t seem to be any notable effect up until that point. As it turned out, it’s due to not all western countries actually following the actions of others sanctioning Russia, therefore knowing the fragmentation happening within western countries itself how do they were able to resolve these issues of interdependence they had with Russia and how exactly they’re able to pull it off, that’s the main question for this writing.
Keywords: Economic Interdependence, Economic Sanction, Interdependence between NATO and Russia