ABSTRAK
PERANCANGAN REBRANDING MUSEUM SUMPAH PEMUDA Oleh
Yuandhika Erlang Trimediano Putro NRP 0864247
Semangat nasionalisme merupakan hal penting yang harus dimiliki oleh seluruh kalangan masyarakat Indonesia. Akan tetapi saat ini semangat nasionalisme sudah mulai memudar di kalangan generasi muda Indonesia akibat era globalisasi sehingga berpengaruh terhadap melemahnya penerapan nilai dan makna Sumpah Pemuda 1928 tentang persatuan, kesatuan bangsa dan rasa cinta tanah air karena pemikiran bahwa sejarah adalah hal yang kuno. Beberapa museum sebagai tempat mengetahui informasi sejarah Bangsa Indonesia belum mampu untuk menarik animo masyarakat untuk datang berkunjung.
Tujuan perancangan rebranding Museum Sumpah Pemuda adalah untuk memunculkan minat
masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda, dalam menyampaikan kembali informasi tentang sejarah Sumpah Pemuda. Sehingga akan diperoleh manfaat bagi generasi muda untuk lebih mengenal kembali sejarah Sumpah Pemuda dan serta nilai moral yang berguna bagi bangsa Indonesia.
Metode yang digunakan adalah melalui data kuantitatif melalui survei reponden serta analisis data literartur. Target perancangan ditekankan pada logo dan sign system pada museum sebagai media utama. Selain itu didukung dengan media promosi berupa poster, website, baju dan postcard supaya memberikan nilai positif terhadap museum sejarah serta mampu memunculkan citra baik dari Museum Sumpah Pemuda di kalangan generasi muda.
Kata kunci: generasi muda, museum, nasionalisme, rebranding, sign system, Sumpah
ABSTRACT
THE REBRANDING DESIGN OF MUSEUM SUMPAH PEMUDA
Submitted by
Yuandhika Erlang Trimediano Putro / 0864247
The spirit of nationalism is an important thing that should be possessed by all Indonesian people. However, at present the spirit of nationalism is beginning to fade among the young generation of Indonesia. This is due to the influence of the globalization era, which causes the application of the values and meanings of the Sumpah Pemuda 1928 about the unity of the nation and the love for the nation to weaken. Besides, the perception that history is something out of date becomes another factor in this case.
The purpose of the rebranding of Sumpah Pemuda Museum is to raise people's interest,
especially the young generation, in conveying the information of Sumpah Pemuda history. In this way, the young generation will be benefited from knowing the history of Sumpah Pemuda and the useful moral values for Indonesia.
The method used is the data quantitative gained from a respondents’ survey and literature analysis. The target of the design focuses on the logo and sign system at the museum as the main media. Besides, it will be supported by promotion media such as a poster, website, clothes, and postcards in order to give positive values to a museum of history as well as to create a good image of Sumpah Pemuda Museum for the young generation.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...i
LEMBAR PENGESAHAN ...ii
PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA DAN LAPORAN. ...iii
PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ...iv
KATA PENGANTAR ...v
ABSTRAK ...vi
ABSTRACT ...vii
DAFTAR ISI ...viii
DAFTAR TABEL ...ix
DAFTAR GAMBAR ...x
DAFTAR LAMPIRAN ...xi
BAB I : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ...1
1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup ...3
1.2.1 Rumusan Masalah ...3
1.2.2 Ruang Lingkup ...3
1.3 Tujuan Perancangan ...4
1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan ...4
1.5 Skema Perancangan ...5
BAB II : LANDASAN TEORI 2.1 Sejarah ...6
2.1.1 Definisi Sejarah ...6
2.1.2 Sistem Periodisasi Sejarah Indonesia ...7
2.3 Sejarah dan makna Sumpah Pemuda ...10
2.4 Pariwisata ...13
2.4.1 Pengertian Pariwisata ...13
2.4.2 Jenis Pariwisata ...14
2.5 Museum ...16
2.5.1 Definisi dan Klasifikasi Museum ...16
2.5.2 Perkembangan Sejarah Museum di Indonesia ...17
2.5.3 Fungsi Museum ...18
2.5.4 Tugas Museum ...19
2.5.6 Jenis Museum ...20
2.6 Branding ...21
2.6.1 Branding dan Brand Strategy ...21
2.6.2 Brand Positioning ...22
2.6.3 Brand Identity ...22
2.6.4 Re-Branding ...23
2.6.5 Visualisasi Rebranding ...23
2.7 Definisi Corporate Identity ....23
2.8 Logo ...23
2.8.1 Definisi Logo ...23
2.8.2 Jenis Logo ...24
2.9 Architectural Wayfinding Element ...24
2.9.1 Wayfinding ...25
2.9.2 Environmental Graphic ...27
2.9.3 Sign System ...30
2.9.4 Sign Penempatan Umum ...35
BAB III DATA DAN ANALISIS MASALAH 3.1 Data dan Fakta ...26
3.1.1 Museum Sumpah Pemuda ...26
3.1.3 Wawancara Kolonel Purnawirawan H.R.R Wikusumah
Angkatan Darat (Legiun Veteran Republik Indonesia) ...31
3.1.4 Hasil Wawancara ...33
Wawancara Dengan Anggota Historia Van Bandoeng ...33
Wawancara Dengan Siswa SMAN 12 Bandung ...34
Wawancara Dengan Staff Edukasi dan Informasi Museum Sumpah Pemuda ...34
Wawancara Dengan Siswa SMAK BPK Penabur 1 Bandung ...35
3.1.5 Hasil Kwesioner ...35
3.1.6 Tinjaun Karya Sejenis / Persoalan Sejenis ...43
3.2 Analisis Terhadap Permasalahan Berdasarkan Data dan Fakta ...45
3.3 Analisis SWOT ...46
3.4 Analisis STP ...48
BAB IV PEMECAHAN MASALAH 4.1 Konsep Komunikasi ...58
4.2 Konsep Kreatif ...58
4.3 Konsep Media ...59
4.4 Hasil Karya ...65
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ...79
5.2 Saran ...80
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Skema Perancangan...6
Gambar 2.1 Lingkaran warna ...25
Gambar 2.2 Wayfinding Sign ...27
Gambar 2.3 Penempatan Sign Pada Dinding ...28
Gambar 2.4 Garis Pandang ...28
Gambar 3.1 Museum Sumpah Pemuda ...38
Gambar 3.2 Logo Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta ...38
Gambar 3.3 Foto narasumber Kolonel Purnawirawan H.R.R Wikusumah ...40
Gambar 3.4 Diagram pelajaran yang disukai ...44
Gambar 3.5 Diagram cerita sejarah yang diingat ...44
Gambar 3.6 Diagram kelengkapan isi buku pelajaran sejarah di sekolah ...45
Gambar 3.7 Diagram informasi sejarah selain dari buku pelajaran sekolah ...45
Gambar 3.8 Diagram informasi sejarah hari besar nasional ...46
Gambar 3.9 Diagram informasi sejarah Sumpah Pemuda ...46
Gambar 3.10 Diagram informasi pelaksanaan Sumpah Pemuda ...47
Gambar 3.11 Diagram informasi tempat pelaksanaan Sumpah Pemuda ...47
Gambar 3.12 Diagram informasi pesan dan nilai moral Sumpah Pemuda ...48
Gambar 3.13 Diagram informasi panutan dan semangat Sumpah Pemuda bagi generasi muda ...48
Gambar 3.14 Diagram informasi ketertarikan dengan museum ...49
Gambar 3.15 Diagram informasi faktor penyebab kurang tertarik dengan museum ...49
Gambar 3.16 Diagram informasi Museum Sumpah Pemuda ...50
Gambar 3.17 Diagram informasi Museum Sumpah Pemuda sebelumnya ...50
Gambar 3.18 Diagram informasi promosi Museum Sumpah Pemuda ...51
Gambar 3.19 Diagram informasi belajar sejarah melalui Museum Sumpah Pemuda ...51
Gambar 3.20 Museum Sejarah Bentoel ...52
Gambar 4.1 Warna ...59
Gambar 4.2 Logo Museum Sumpah Pemuda ...65
Gambar 4.3 Elemen tangan pada logo ...65
Gambar 4.4 Elemen segienam pada logo ...66
Gambar 4.5Typography ...66
Gambar 4.6Stationary ...67
Gambar 4.7wayfinding sign ...68
Gambar 4.8 Information Booth sign ...69
Gambar 4.9 Sign Information Room ...70
Gambar 4.10Scuplture Information ...71
Gambar 4.11 Map Museum ...72
Gambar 4.12 Infographic Map to Museum ...73
Gambar 4.13Diorama Information Sign ...74
Gambar 4.14 Pictogram ...75
Gambar 4.15Staff Uniform ...75
Gambar 4.16Ticket ...76
Gambar 4.17 Brochure ...76
Gambar 4.18Website ...77
DAFTAR TABEL
Tabel 4.2Timeline promosi Museum Sumpah Pemuda ...53
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A : Kuesioner ...73
Universitas Kristen Maranatha 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah negara yang memiliki ragam
budaya, suku, bahasa dan agama. Selama kurang lebih 350 tahun Indonesia
mengalami masa penjajahan oleh Belanda dan selama 3,5 tahun oleh Jepang. Untuk
memperjuangkan kemerdekaan NKRI dari penjajahan Belanda dan Jepang, para
pemuda dan pemudi Bangsa Indonesia dengan semangat nasionalisme dan kesatuan
yang kuat akhirnya dapat mengusir para penjajah ke luar dari NKRI.
Semangat nasionalisme merupakan hal penting yang harus dimiliki oleh seluruh
kalangan masyarakat Indonesia. Akan tetapi saat ini semangat nasionalisme sudah
mulai memudar di kalangan generasi muda Indonesia akibat era globalisasi, yang
berpengaruh terhadap melemahnya penerapan nilai dan makna dari Sumpah Pemuda
1928 tentang persatuan, kesatuan bangsa dan rasa cinta tanah air.
Kolonel Marinir Purnawirawan Rusamsi (Angkatan Laut) memaparkan beberapa hal
yang mempengaruhi pudarnya semangat nasionalisme di kalangan generasi muda
saat ini, diantaranya adalah pengaruh gaya hidup modern terhadap kebudayaan lokal
yang mengubah pola pikir kalangan generasi muda di Indonesia. Dengan demikian,
antusiasme generasi muda untuk mengetahui sejarah asal mula kemerdekaan NKRI
menjadi berkurang seiring perkembangan zaman. Ada pula permasalahan lain
seperti: korupsi, perang antar suku dan rasisme yang masih ada sampai saat ini dan
berpengaruh terhadap stabilitas persatuan dan kesatuan NKRI.
Berdasarkan wawancara dengan Kolonel Purnawirawan H.R.R Wikusumah
(Angkatan Darat), diperoleh data bahwa pada saat ini kalangan generasi muda sudah
terlanjur mengagung-agungkan gaya hidup modern yang sebenarnya bertolak
Universitas Kristen Maranatha 2
terhadap semangat nasionalisme kalangan generasi muda saat ini yang menganggap
sejarah merupakan hal yang kuno, padahal sebenarnya sejarah akan terus ada
mengikuti perkembangan zaman. Lain halnya dengan pemuda-pemudi zaman
dahulu yang dibekali semangat nasionalisme meskipun para pemuda-pemudinya ada
yang bersekolah di luar negeri, tetapi tetap mempunyai visi dan misi untuk
bersama-sama mengusir para penjajah dan membangun Indonesia.
Selain itu, nilai dan makna dari Sumpah Pemuda sudah jarang diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari oleh masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda. Bahkan
kurangnya sarana pembelajaran untuk mengetahui lebih dalam tentang sejarah
melalui kunjungan ke museum-museum akibat keterbatasan media informasi
terhadap pengenalan nilai dan makna Sumpah Pemuda.
Hal tersebut di atas tidak sebanding dengan keberadaan Museum Sumpah Pemuda di
Kota Jakarta, yang menjadi tempat dilaksanakannya Kongres Pemuda II serta
menyimpan banyak sejarah dari Sumpah Pemuda. Berdasarkan wawancara dengan
Bhakti Ari Budiansyah (staf edukasi dan informasi Museum Sumpah Pemuda),
masih kurangnya promosi terhadap museum dan kurangnya minat generasi muda
datang ke museum karena adanya anggapan sejarah adalah hal yang kuno dan tidak
menarik. Di lain pihak, museum memiliki banyak manfaat bagi pemerintah dan
masyarakat, seperti yang dipaparkan oleh Drs. Budihardja M., mantan Kepala
Museum Vredeburg Yogyakarta: “Bagi peneliti bermanfaat untuk mencari sumber
data untuk berbagai kajian. Sementara untuk khalayak umum/pelajar, museum
menjadi sumber belajar menambah pengetahuan karena mendapat informasi akurat.
Sangat disayangkan apabila museum di Indonesia perlahan-lahan mulai kehilangan
identitasnya karena dilupakan oleh masyarakat Indonesia sendiri”
(http://www.suaramerdeka.com/Museum-Jadi-Tempat-Belajar-dan-Bermain-yang-Lengkap).
Untuk melakukan perancangan rebranding Museum Sumpah Pemuda sebagai salah
satu media yang dapat mengenalkan nilai dan makna dari Sumpah Pemuda,
Universitas Kristen Maranatha 3
informasi yang efektif dan efisien dalam penerapannya di kehidupan sehari-hari
kalangan generasi muda. Berdasarkan hal-hal tersebut, maka “Perancangan
Rebranding Museum Sumpah Pemuda” diharapkan dapat menjadi sarana untuk
mengenalkan lebih jauh mengenai nilai dan makna dari Sumpah Pemuda,
memberikan informasi dan pembelajaran mengenai sejarah NKRI sekaligus dapat
membangkitkan kembali semangat nasionalisme.
1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup Masalah 1.2.1 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, penulis akan
merumuskan permasalahan yang terjadi sebagai berikut:
a. Bagaimana cara menginformasikan secara visual sejarah dan nilai makna
dalam Sumpah Pemuda pada generasi muda?
b. Bagaimana cara merancang sebuah rebranding yang efektif dan efisien serta
menarik bagi generasi muda untuk mengunjungi Museum Sumpah Pemuda?
1.2.2 Ruang Lingkup Masalah
Permasalahan utama pada topik ini adalah kurangnya semangat nasionalisme dan
tidak ada media informasi yang mendukung untuk mengenalkan kembali nilai
dan makna nasionalisme pada generasi muda zaman sekarang. Maka dari itu,
ruang lingkup perancangan dibatasi untuk perancangan rebranding Museum
Sumpah Pemuda yang tepat agar dapat meningkatkan semangat nasionalisme
untuk mengingatkan kembali betapa pentingnya memiliki semangat nasionalisme
pada generasi muda saat ini.
Perancangan rebranding Museum Sumpah Pemuda diadakan untuk
memperingati Hari Nasional Sumpah Pemuda, target audience generasi muda
dengan rentang usia 17-25 tahun, wilayah Jakarta dan Bandung bagi seluruh
lapisan ekonomi dan sosial, memiliki pemikiran terbuka, menyukai dan memiliki
kemampuan intelektual yang baik, memiliki semangat nasionalisme tinggi,
Universitas Kristen Maranatha 4
1.3 Tujuan Perancangan
Berdasarkan pokok-pokok permasalahan yang telah diuraikan di atas, maka
diperoleh tujuan yang ingin dicapai sebagai berikut:
a. Untuk mengkomunikasikan dan menyadarkan kembali tentang sejarah, nilai
dan makna dari Sumpah Pemuda pada masyarakat Indonesia, khususnya
kalangan generasi muda melalui Museum Sumpah Pemuda yang dapat
meningkatkan semangat nasionalisme Bangsa Indonesia.
b. Untuk merancang rebranding yang menarik dan dapat membantu masyarakat
Indonesia lebih mengenal dan memahami tentang sejarah NKRI secara efektif
efisien untuk, serta dapat memotivasi generasi muda untuk mengunjungi
Museum Sumpah Pemuda.
1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
Sumber dan teknik pengumpulan data yang dilakukan Penulis adalah sebagai berikut:
a. Observasi
Dilakukan dengan cara meninjau langsung keadaan di Legiun Veteran
Republik Indonesia (LVRI), Bandung dan Museum Sumpah Pemuda,
Jakarta.
b. Wawancara
Dilakukan wawancara dengan Kolonel Marinir Purnawirawan Rusamsi
(Angkatan Laut), wawancara dengan Kolonel Purnawirawan H.R.R
Wikusumah (Angkatan Darat) dan juga Bhakti Ari Budiansyah sebagai staf
edukasi dan informasi Museum Sumpah Pemuda.
c. Kuesioner
Disebarkan kepada 100 responden kalangan dewasa muda (17-25 tahun)
yang berada di Kota Bandung dan Jakarta.
d. Studi Pustaka
Dalam perancangan ini digunakan sumber data sekunder dari buku
“Sejarah 2”, “Pengantar Ilmu Sejarah”, dan “Pelajar Pejuang”. Selain itu
studi pustaka juga dilakukan dengan tinjauan pada sumber-sumber
Universitas Kristen Maranatha 5
1.5 Skema Perancangan
Gambar 1.1 Skema Perancangan (Sumber: Dokumentasi pribadi, 2014)
Starategi Promosi
Masalah
Meningkatkan minat generasi muda untuk mengenal sejarah melalui Museum
Sumpah Pemuda
Konsep Kreatif Menggunakan Ilustrasi Vektor Menggunakan E-book untuk informasi bagian diorama
Konsep Media
Rebranding Museum Sumpah
Pemuda
Website Museum Sumpah Pemuda
Sign system Museum Sumpah
Pemuda
Fakta
Museum Sumpah Pemuda memberikan nilai-nilai persatuan, kebangsaan, serta membentuk karakter
mandiri, cerdas dan kebersamaan, serta meningkatkan semangat Sumpah Pemuda dinilai tidak modern dan membosankan
Ancaman dari dalam
Belum memiliki identitas visual yang baik dan informatif Latar Belakang
Semangat nasionalisme generasi muda saat ini sudah luntur, Pola pikir kalangan generasi muda yang lebih mengikuti perkembangan zaman dibandingkan rasa ingin tahu tentang asal mula sejarah NKRI,
Generasi muda Indonesia membutuhkan pendidikan karakter.
Permasalahan
Generasi muda terpengaruh gaya hidup modern, baik dalam perilaku maupun pola pikir
Cerita/peristiwa sejarah menurut generasi muda adalah hal kuno dan membosankan
Masih banyak yang belum mengetahui nilai – nilai moral yang terkandung dalam sejarah Sumpah Pemuda
Survey
Rebranding Museum Sumpah Pemuda
Data
Kuesioner: 100 responden di Jakarta dan Bandung
Wawancara: veteran pejuang, pelajar, staf Museum Sumpah Pemuda
Studi pustaka: buku dan internet
Teori
Branding, sign system
Targeting
Kalangan dewasa muda (17-25 tahun) Pria dan wanita berbagai kalangan
ekonomi dan sosial, berpemikiran terbuka, kemampuan intelektual baik, memiliki semangat nasionalisme tinggi, mencintai sejarah
Universitas Kristen Maranatha 72
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan survey dan pendalaman masalah, dapat disimpulkan bahwa
tingkat ketertarikan masyarakat untuk mengunjungi Museum Sumpah Pemuda di
Kota Jakarta, khususnya pada kalangan generasi muda masih terbilang cukup rendah.
Masyarakat di kota besar,khususnya generasi muda, saat ini lebih menyukai pergi ke
suatu tempat hiburan yang komersial dibandingkan mengunjungi museum. Selain
itu, masih banyak kalangan generasi muda yang kurang mengetahui informasi
tentang sejarah Indonesia yang kaya akan nilai moralnya.
Maka dari itu, penulis merancang rebranding dan sign system Museum Sumpah
Pemuda sebagai pusat informasi mengenai sejarah Sumpah Pemuda yang terjadi di
Indonesia. Diharapkan dengan adanya perancangan rebranding Museum Sumpah
Pemuda, masyarakat dapat mengenal tentang sejarah Indonesia supaya dapat
memberikan dampak yang baik pada masyarakat agar semangat nasionalisme tidak
memudar.
Perancangan sign system Museum Sumpah Pemuda yang dibuat, terutama dalam
gedung museum, ditujukan supaya pengunjung mendapat kenyamanan dan mudah
memahami isi cerita sejarah yang ada di dalam Museum Sumpah Pemuda.
5.2 Saran
Media informasi dan promosi yang digunakan pada perancangan rebranding
Museum Sumpah Pemuda sudah disesuaikan dengan kondisi generasi muda
sekarang ini. Misalnya melalui media gimmick yang dibagikan berupa postcard
sebanyak enam seri sesuai dengan tokoh-tokoh pelopor Sumpah Pemuda disertai
dengan pesan moral dari tokoh-tokoh tersebut.
Poster untuk promosi dibagi dalam dua kategori yaitu informing dan event supaya
Universitas Kristen Maranatha 73
informasi-informasi yang ada di museum, sehingga pada puncak acara dalam
memperingati Hari Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober dapat diketahui melalui
poster event.
Bagi masyarakat, khususnya kalangan generasi muda, sejarah sering kali dipandang
sebelah mata karena selama ini pengenalan juga promosinya dinilai masih sangat
kurang. Dengan adanya perancangan rebranding Museum Sumpah Pemuda
diharapkan dapat membuka wawasan baru bagi kalangan generasi muda saat ini
mengenai sejarah, khususnya nilai moral dalam Sumpah Pemuda yang terus
Daftar Pustaka
Bibliografi
Abdillah, Aam. 2012. Pengantar Ilmu Sejarah: Pengertian Sejarah dan Sistem Periodisasi
Sejarah Indonesia. Bandung: CV. Pustaka Setia
Akbar,Ali. 2010. Museum di Indonesia: Kendala dan Harapan. Jakarta : Papas Sinar Sinanti
– Anggota IKAPI
Darmaprawira W.A, Sulasmi. 2002. Warna-Teori dan Kreativitas Penggunaanya. Edisi ke-2.
Bandung: Penerbit ITB.
Karya Guru, Tim Bina. IPS terpadu :Perjuangan Melawan Penjajah dan Pergerakan
Nasionalis Indonesia. Jakarta: Erlangga
Kurnia, Anwar. 2006. Sejarah 2 :Pergerakan Kebangsaan Indonesia. Jakarta: Yudhistira
Kopacz, Jeanne. 2004. Color in Three Dimensional Design. New York: McGraw-Hill.
Ritter, Herry. 1986. Dictionary of Concepts in History. New York: Greenwood Press.
Shafer, Boyd C. 1955. Nationalism Myth and Reality. New York: A Harvest Book Harcourt.
Sutaarga, Amir. 1989. Pedoman Penyelenggaraan dan Pengelolaan Museum. Jakarta: Proyek
Pembinaan Permuseuman Jakarta Direktorat Jenderal Kebudayaan Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan.
Swasta, Basu dan Irawan. 1990. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta : Liberty.
Winardi, 1992. Promosi dan Reklame. Bandung : Mandar Maju.
Yuwono, Suteguh. 2007. Pendidikan Pancasila Edisi kedua. Bandung
Webliografi
http://health.liputan6.com/pemuda masa kini sering terjebak dengan kesenangan pribadi/
(diunduh 13 Juli 2014, pada pukul 19:00 WIB)
http://news.liputan6.com/read/447931/pemuda terlibat terorisme pemerintah dinilai kurang
berikan pembinaan. (diunduh 20 Agustus, pada pukul 20:00 WIB).
http://www.merdeka.com/peristiwa/ tak tahu sejarah anak muda kira soekarno-hatta itu satu
Wawancara Nara Sumber
Bhakti Ari Budiansyah sebagai staf edukasi dan informasi Museum Sumpah Pemuda pada
6-7 September 2014 11:00 WIB
Firman Hendriansyah Komunitas Historian Van Bandoeng (anggota) pada 14 Agustus 2014
14:00 WIB
Kolonel.Purnawirawan.H.R.R Wikusumah, Wakil Ketua Legiun Veteran Republik Indonesia
Bandung (LVRI) pada 9 Agustus 2014 10:00 WIB
Kolonel.Purnawirawan Marinir Rusamsi Angkatan Laut sebagai staf ahli pertahanan negara