• Tidak ada hasil yang ditemukan

Blind Watermarking pada Citra Digital Menggunakan Metode Fast Hadamard Transform (FHT) - Blind Watermarking on Digital Image Using Fast Hadamard Transform (FHT) Method.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Blind Watermarking pada Citra Digital Menggunakan Metode Fast Hadamard Transform (FHT) - Blind Watermarking on Digital Image Using Fast Hadamard Transform (FHT) Method."

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

i

Universitas Kristen Maranatha Blind Watermarking pada Citra Digital

Menggunakan Metoda Fast Hadamard Transform (FHT) Angga Kurniawan Prapmanto (1022047)

Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha, Jl. Prof.Drg.Suria Sumantri, MPH no.65, Bandung, Indonesia.

Email : [email protected]

ABSTRAK

Pesatnya pertumbuhan internet dan teknologi semakin mempermudah

pembelian dan distribusi arsip digital. Dengan kemudahan seperti ini, arsip digital

yang belum memiliki hak cipta lebih mudah diakui kepemilikannya atau

disalahgunakan oleh orang lain. Watermarking merupakan salah satu solusi untuk

melindungi hak cipta terhadap arsip digital yang dihasilkan. Watermark atau adalah

data atau informasi yang disisipkan ke dalam arsip lain sehingga bila arsip tersebut,

dalam hal ini adalah citra digital, disalahgunakan oleh orang lain tanda air tersebut

akan tetap ada dalam data. Sehingga hak kepemilikan data tersebut dapat terlindungi.

Pada Tugas Akhir ini dibuat digital watermarking menggunakan teknik Fast

Hadamard Transform. Dalam metoda yang diusulkan, citra host dibagi menjadi

sub-block ukuran 8 × 8. Citra watermark ditransformasi menjadi koefisien Hadamard.

Semua koefisien AC FHT citra watermark disisipkan dengan faktor kekuatan

penyisipan tertentu ke dalam beberapa komponen frekuensi menengah dan tinggi

koefisien Hadamard dari sub-block citra host yang dipilih secara acak.

Hasil percobaan menunjukkan rata-rata nilai MOS berada pada skala

penilaian baik dan PSNR lebih dari 80dB. Watermark yang disisipkan pada citra

umumnya tahan terhadap pemrosesan citra berupa kompresi JPEG (Q=30 dan 50),

scaling (75% dan 200%) dan sharpening sedangkan untuk rotate, median filtering,

scaling (90%) dan cropping tidak tahan.

Kata kunci: Fast Hadamard Transform, Digital Watermarking, Perlindungan

(2)

ii

Universitas Kristen Maranatha Blind Watermarking on Digital Image Using Fast Hadamard Transform (FHT)

Angga Kurniawan Prapmanto (1022047)

Electrical Engineering Department, Faculty of Engineering, Maranatha Christian University,

Prof. drg. Suria Sumantri, MPH Street, No. 65th, Bandung, Indonesia. Email : [email protected]

ABSTRACT

The rapid growth of the Internet and technology make it easier to purchase

and distribute digital archives. With such ease, digital archives that do not have

copyright ownership can be easily recognized or misused by others. Watermarking is

one of solutions to protect the copyright of the digital archive. Watermark is the data

or information that is inserted into another archive so that when it, in this case is a

digital image, misused by others watermark will still exist in the data. Thus the data

ownership rights can be protected.

In this final project, digital watermarking using the Fast Hadamard

Transform technique is realized. In the proposed method, the host image is divided

into sub-block size of 8 × 8. Watermark image is transformed into a Hadamard

coefficients. All AC FHT coefficients of watermark image is embedded with certain

insertion factor into some middle and high frequency components of the Hadamard

coefficients of the sub-block image host which randomly selected.

The test results showed the average value of MOS are on a good scale and the

PSNR is over than 80dB. Embedded watermark on the image generally resistant to

image processing such as JPEG compression (Q = 30 and 50), scaling (75% and

200%) and sharpening while to rotate, median filtering, scaling (90%) and cropping

does not resistant.

(3)

v

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... .... 2

1.3 Tujuan ... 2

1.4 Pembatasan Masalah ... 2

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Citra Digital ... 3

2.2 Digital Watermarking ... 4

2.2.1 Karakteristik Digital Watermarking ... 5

2.2.2 Jenis-Jenis Digital Watermarking ... 5

2.3 Fast Hadamard Transform (FHT) ... 6

2.4 Peak Signal to Noise Ratio (PSNR) ... 8

2.5 Mean Opinion Score (MOS) ... 9

2.6 Normalized Cross Corelation (NCC) ... 10

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK 3.1 Diagram Blok Proses Penyisipan Watermark ... 11

3.2 Diagram Blok Proses Ekstraksi Watermark ... 13

(4)

vi

Universitas Kristen Maranatha

3.4 Diagram Alir Proses Ekstraksi Watermark ... 16

3.5 Tampilan GUI Program yang Dirancang ... 18

BAB IV DATA PENGAMATAN DAN ANALISIS 4.1 Tampilan Program ... 19

4.2 Prosedur Pengujian ... 20

4.3 Bentuk Citra Watermark ... 21

4.4 Penyisipan dan Ekstraksi Watermark Untuk Beberapa Nilai α ... 21

4.5 Pengujian Kualitas Citra Yang Telah Disisipkan Watermark dan Analisis ... 23

4.6 Pengujian Ketahanan Watermark Terhadap Pemrosesan Citra dan Analisa ... 26

4.6.1 Kompresi ... 27

4.6.2 Rotate ... 30

4.6.3 Smoothing ... 32

4.6.4 Cropping ... 34

4.6.5 Scaling ... ... 36

4.6.6 Sharpening ... 38

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 40

5.2. Saran ... 40

DAFTAR PUSTAKA ... 41

LAMPIRAN A CITRA HASIL PERCOBAAN ... A-1

(5)

vii

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 Karakteristik Citra (Host Image) ... 20

Tabel 4.2 Citra Watermark yang Digunakan ... 21

Tabel 4.3 Percobaan pada citra berukuran 512 x 512 piksel... 22

Tabel 4.4 Citra Hasil Penyisipan Watermark ... 22

Tabel 4.5 Nilai MOS dan PSNR citra yang telah disisipkan watermark ... 23

Tabel 4.6 Contoh citra hasil ekstraksi watermark untuk nilai α = 3 ... 25

Tabel 4.7 Nilai koefisien korelasi hasil ekstraksi watermark dari citra Lena yang disisipkan watermark dan dikompres dengan faktor kualitas (Q=30 dan 50)... ... 27

Tabel 4.8 Contoh hasil ekstraksi citra watermark untuk citra ter-watermark yang dikompresi dengan faktor kualitas (Q=30) ... 28

Tabel 4.9 Contoh hasil ekstraksi citra watermark untuk citra ter-watermark yang dikompresi dengan faktor kualitas (Q=50) ... 29

Tabel 4.10 Nilai koefisien korelasi hasil ekstraksi citra watermark untuk citra ter-watermark yang dirotasi ... 30

Tabel 4.11 Contoh hasil ekstraksi citra watermark untuk citra ter-watermark yang dirotasi dengan sudut +90º ... 31

Tabel 4.12 Nilai koefisien korelasi hasil ekstraksi citra watermark untuk citra ter-watermark yang dilakukan proses smoothing menggunakan median filtering 3x3 dan 7x7 ... 32

(6)

viii

Universitas Kristen Maranatha

Tabel 4.14 Nilai koefisien korelasi hasil ekstraksi citra watermark

untuk citra ter- watermark yang dilakukan

proses Croping dengan beberapa skala pemotongan... .. 34

Tabel 4.15 Contoh hasil ekstraksi citra watermark untuk citra

ter-watermark yang dilakukan proses croping 75% ... 35

Tabel 4.16 Nilai koefisien korelasi hasil ekstraksi untuk citra

ter-watermark yang dilakukan proses Scaling ... 36

Tabel 4.17 Contoh hasil ekstraksi citra watermark untuk citra

ter-watermark yang dilakukan proses Scaling 75% ... 37

Tabel 4.18 Nilai koefisien korelasi hasil ekstraksi untuk citra

ter-watermark yang dilakukan proses Sharpening ... 38

Tabel 4.19 Contoh hasil ekstraksi untuk citra ter-watermark yang

(7)

ix

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Matrix Pada Citra Digital ... 3

Gambar 2.2 Matrix Hadamard untuk � = 2 ... 7

Gambar 2.3 Matrix Hadamard dengan nilai �=3 ... 8

Gambar 3.1 Blok Diagram Proses Penyisipan Watermark ... 11

Gambar 3.2 Blok Diagram Proses Ekstraksi Watermark ... 13

Gambar 3.3 Diagram Alir Proses Penyisipan Watermark ... 14

Gambar 3.4 Diagram Alir Proses Ekstraksi Watermark ... 16

Gambar 3.5 Tampilan GUI Program yang Dirancang ... 18

(8)

Bab I Pendahuluan

Pesatnya pertumbuhan internet dan teknologi semakin mempermudah

pembelian dan distribusi arsip digital. Dengan kemudahan seperti ini arsip digital

yang belum memiliki hak cipta lebih mudah diakui kepemilikannya atau

disalahgunakan oleh orang lain.

Digital Watermarking merupakan salah satu solusi untuk melindungi hak

cipta terhadap arsip digital yang dihasilkan. Watermark atau ‘tanda air’ adalah

data atau informasi yang disisipkan ke dalam arsip lain sehingga bila arsip

tersebut, dalam hal ini adalah citra digital, disalahgunakan oleh orang lain tanda

air tersebut akan tetap ada dalam data. Sehingga hak kepemilikan data tersebut

dapat terlindungi.

Beberapa metoda watermarking yang sudah banyak digunakan oleh para

peneliti antara lain watermarking dengan metoda Fast Hadamard Transform

(FHT).

Pada metoda Fast Hadamard Transform (FHT), komponen AC dan DC

diatur secara Hadamard order, sehingga memungkinkan watermark dapat

disisipkan pada frekuensi rendah dan membuat watermark sulit untuk

dihilangkan. Selain itu FHT juga memiliki band frekuensi tengah dan tinggi untuk

menyisipkan watermark yang lebih baik dibandingkan dengan DCT dan DWT.

Keuntungan lain dari metoda ini adalah processing time yang lebih cepat dan

lebih mudah diimplementasikan dibandingkan orthogonal transforms lain yang

umum digunakan.[6]

Berdasarkan keuntungan metoda diatas, maka pada tugas akhir ini

watermarking diimplementasikan dengan menggunakan metoda Fast Hadamard

(9)

Bab I Pendahuluan 2

Universitas Kristen Maranatha 1.2 Perumusan Masalah

Permasalahan yang akan dibahas dalam tugas akhir ini meliputi:

1. Bagaimana mengimplementasikan blind watermarking menggunakan

metode Fast Hadamard Transform (FHT) ?

2. Bagaimana kualitas citra setelah proses penyisipan watermark ?

3. Bagaimana ketahanan watermark terhadap beberapa proses manipulasi

citra ?

1.3 Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dari tugas akhir ini adalah :

1. Mengimplementasikan blind watermarking menggunakan metode Fast

Hadamard Transform (FHT).

2. Mengukur kualitas citra setelah penyisipan watermark.

3. Mengukur ketahanan watermark terhadap pemrosesan manipulasi citra.

1.4 Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah yang dibahas pada tugas akhir ini antara lain :

1. Data digital sebagai media penyisipan (citra host) berupa citra digital

grayscale berukuran 512x512x8bits.

2. Data digital yang disisipkan berupa citra digital grayscale 64x64x4bits.

3. Perbandingan kualitas citra yang telah disisipkan watermark diukur

dengan penilaian obyektif menggunakan PSNR (Peak Signal to Noise

Ratio) dan penilaian subyektif menggunakan MOS (Mean Opinion

Score).

4. Kualitas watermark hasil ekstraksi diukur dengan koefisien korelasi atau

NCC (Normalized Cross Corelation).

5. Format citra yang dipakai untuk citra host dan citra watermark adalah

BMP (Bitmap).

6. Pengujian ketahanan citra ter-watermark yang akan dilakukan antara lain

rotasi, croping, scaling, smoothing, sharpening dan kompresi.

(10)

Bab IV Kesimpulan dan Saran

1. Blind watermarking pada citra digital menggunakan Fast Hadamard

Transform (FHT) direalisasikan dan dapat berjalan dengan baik.

2. Berdasarkan hasil pengujian nilai koefisien α pada range nilai 3 – 3,5,

dengan PSNR lebih dari 80 dB dan nilai NCC diatas 0,9 cukup tahan

terhadap beberapa jenis serangan dan tidak mengganggu Human Visual

System (HVS) pada citra ber – watermark.

3. Semakin besar nilai α, maka ketahanan watermark terhadap pemrosesan

citra semakin meningkat, tetapi kualitas citra yang ber - watermark

semakin menurun.

4. Berdasarkan hasil ekstraksi watermark yang dilihat secara visual dan nilai

koefisien korelasi dari percobaan yang telah dilakukan, didapatkan bahwa

watermark yang disisipkan pada citra umumnya tahan terhadap

pemrosesan citra berupa kompresi dengan Q = 30 dan Q=50, scaling (75%

dan 200%) dan sharpening. Sedangkan untuk smoothing menggunakan

median filtering (3 x 3 dan 7 x 7), rotasi (+15º, + 45º dan +90º), cropping

dan scalling (90%) secara visual watermark hasil ekstraksi tidak terlihat

jelas atau tidak tahan terhadap pemrosesan citra.

5.2 Saran

1. Penelitian lanjutan yang dapat dilakukan adalah untuk mengetahui apakah

metoda Blind watermarking pada citra digital menggunakan Fast

Hadamard Transform (FHT) ini bisa digunakan lebih baik untuk citra

berwarna (RGB).

2. Penelitian lanjutan dapat dicoba untuk menyisipkan citra watermark pada

(11)

41

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

[1] Coxy, Ingemar J, Joe Kiliany, Tom Leightonz and Talal Shamoony, “Secure

Spread Spectrum Watermarking for Multimedia”.

[2] Fahmi, “Studi dan Implementasi Watermarking Citra Digital dengan

Menggunakan Fungsi Hash”, Institut Teknologi Bandung, Bandung, 2007.

[3] Fahthony, Dean “Watermarking pada Citra Digital Menggunakan Discreate

Wavelet Transform”, Institut Teknologi Bandung, Bandung, 2007.

[4] Hidayat, Erwin Yudi & Erika Devi Udayanti, “Hybrid Watermarking Citra

Digital Menggunakan Teknik DWT-DCT dan SVD”, Fakulti Teknologi

Maklumat dan Komunikasi, Universiti Teknikal Malaysia Melaka.

[5] Ho, Anthony T.S., Jun Shen, Soon Hie Tan, Alex C. Kot, “ Digital

Image-in-Image Watermarking For Copyright Protection Of Satellite Images Using

the Fast Hadamard Transform”, School of Electrical and Engineering,

Nanyang Technology University.

[6] Ho, Anthony T.S., Jun Shen, Soon Hie Tan, “A Robust Digital

Image-in-Image Watermarking Algorithm Using the Fast Hadamard Transform.

School of Electrical and Engineering”, Nanyang Technology University.

[7] Kutter, M. and F. A. P. Petitcolas, “A FAIR BENCHMARK for IMAGE

WATERMARKING SYSTEMS”, Electronic Imaging '99. Security and

Watermarking of Multimedia Contents, vol. 3657,Sans Jose, CA, USA,

25-27 January 1999. The International Society for Optical Engineering.

[8] Sutoyo, T., Mulyanto, Edi, dkk. 2009. Teori Pengolahan Citra Digital.

Yogyakarta: Penerbit Andi.

[9] http://sipi.usc.edu/database/database.php?volume=misc&image=38#top

diakses 15 September 2014

[10] http://www.petitcolas.net/watermarking/stirmark

(12)

42

Universitas Kristen Maranatha [11] http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31325/4/Chapter%20II.pdf

diakses 1 November 2014

[12] http://informatika.stei.itb.ac.id/~rinaldi.munir/Buku/Pengolahan%20Citra%

20Digital/Bab-13_Steganografi%20dan%20Watermarking.pdf

diakses 1 November 2014

[13] http://www.mathworks.com/help/images/ref/normxcorr2.html

Referensi

Dokumen terkait

Tampilan Ekstraksi merupakan tampilan berguna untuk melakukan proses ekstraksi citra penyisip dari file citra watermark dengan algoritma Discrete Cosine Transform

Untuk mendapatkan citra yang disisipi watermark dengan PSNR lebih besar dari 35 dB dan nilai NC lebih besar dari 0.8 pada Ɵw = 0.02 , umumnya penyisipan

koefisien korelasinya dari percobaan yang telah dilakukan, didapatkan bahwa watermark yang disisipkan pada citra umumnya tahan terhadap pemrosesan citra berupa kompresi JPEG

Citra watermark hasil ekstraksi tahan terhadap serangan JPEG pada rasio kompresi diatas 60% ditunjukkan dengan nilai NC yang dihasilkan paling kecil 0.82..

Watermark disisipkan pada sub-band LL1 DWT citra dengan menekankan pada perhitungan kekuatan penyisipan berdasarkan citra asli yang digunakan untuk mendapatkan

Hasil pada Tabel 1, menunjukkan bahwa watermark yang disisipkan masih dapat diekstraksi dengan baik walaupun sudah dilakukan pemrosesan citra berupa kompresi JPEG dengan faktor

Metode DWT ini akan menjalankan proses penyisipan watermark kedalam citra digital fotografi dalam mendekomposisi sehingga memperoleh koefisien DWT lalu citra akan

Data watermark kemudian akan disisipkan di bagian frekuensi menengah frame citra (Dwiandiyanta, 2008), untuk menjamin bahwa citra watermark yang disisipkan akan tahan