PRA RENCANA PABRIK
PABRIK ASAM SULFAT
DENGAN PROSES DOUBLE CONTACT ABSORBER
Disusun Oleh :
WINDA MEI DARWATI
(0831010050)
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL ”VETERAN”
JAWA TIMUR
2012
PRA RENCANA PABRIK
PABRIK ASAM SULFAT
DENGAN PROSES DOUBLECONTACT ABSORBER
Oleh :
WINDA MEI DARWATI 0831010050
Telah Diterima dan Disetujui untuk Diseminarkan
Mengetahui, Dosen Pembimbing
Ir. Siswanto
PRA RENCANA PABRIK
PABRIK ASAM SULFAT
DENGAN PROSES DOUBLE CONTACT ABSORBER
Disusun Oleh Winda Mei Darwati
NPM. 0831010050
Telah Dipertahan Dihadapan Dan Diterima Oleh Tim Penguji Pada Tanggal 15 Juni 2012
Tim Penguji, Pembimbing
1.
Ir. Sani. MT Ir. Siswanto
NIP. 19630412 199103 2 001 NIP. 19541212 198303 1 001
2.
Ir. C Pujiastuti. MT NIP. 19630305 198803 2 001 3.
Ir. I Wayan Warsa NIP. 19500515 198503 1 001
Mengetahui,
Dekan Fakultas Teknologi Industri
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
Ir. Sutiyono. MT NIP. 19600713 198703 1 001
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan karunia beserta rahmat-Nya kepada kita semua, sehingga saya diberikan kekuatan dan kelancaran dalam menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “ PABRIK ASAM SULFAT DENGAN PROSES DOUBLE CONTACT ABSORBER ”.
Adapun penyusunan Tugas Akhir ini merupakan salah satu syarat yang harus ditempuh dalam kurikulum program studi S-1 Teknik Kimia dan untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik Kimia di Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur, Surabaya.
Tugas akhir yang saya susun atas kerjasama dan berkat bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Ir. Sutiyono. MT, selaku Dekan Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
2. Ibu Ir. Retno Dewati. MT, selaku Ketua Jurusan Teknik Kimia Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur. 3. Bapak Ir. Siswanto, selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir. 4. Ibu Ir. Cecilia. MT, selaku Dosen Penguji Tugas Akhir. 5. Ibu Ir. Sani. MT, selaku Dosen Penguji Tugas Akhir.
6. Bapak Ir. I Wayan Warsa selaku Dosen Penguji Tugas Akhir.
8. Kedua orang tua yang telah memberikan dukungan moril dan material dalam pelaksanaan dan penyusunan Tugas Akhir.
9. Teman-teman semua yang telah memberikan semangat dalam menyusun Tugas Akhir.
Sebagai akhir kata, penyusun mengharapkan semoga Tugas Akhir yang telah disusun ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi mahasiswa Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Kimia, Universitas Pembangunan Jawa Timur.
Surabaya, 28 Juni 2012
Penyusun
KATA PENGANTAR ... ii INTISARI ... iii DAFTAR ISI ... vi BAB I PENDAHULUAN ...I-1 BAB II SELEKSI DAN URAIAN PROSES...II-1 BAB III NERACA MASSA ...III-1 BAB IV NERACA PANAS ...IV-1 BAB V SPESIFIKASI PERALATAN ...V-1 BAB VI PERANCANGAN ALAT UTAMA ...VI-1 BAB VII INSTRUMENTASI DAN KESELAMATAN KERJA ...VII-1 BAB VIII UTILITAS ...VIII-1 BAB IX LOKASI DAN TATA LETAK ...IX-1 BAB X ORGANISASI PERUSAHAAN ...X-1 BAB XI ANALISA EKONOMI ...XI-1 BAB XII DISKUSI DAN KESIMPULAN ...XII-I DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
VIII.2.1 Baku mutu air baku harian VIII – 7
VIII.2.4 Karakteristik air pendingin dan air umpan boiler VIII – 9
VIII. 4.1 Kebutuhan listrik untuk peralatan proses dan utilitas VIII – 61 VIII.4.2 Kebutuhan listrik Ruang Pabrik dan Daerah Pabrik VIII – 63
IX.1 Pembagian Luas Pabrik IX – 6
X.1 Jadwal kerja masing-masing regu X – 8
X.2 Perincian Jumlah Tenaga X – 10
XI.4.a Hubungan kapasitas produksi dan biaya produksi total XI – 8
XI.4.b Hubungan anatar tahun konstruksi dengan modal sendiri XI – 8
XI.4.c Hubungan antara tahun konstruksi dengan modal pinjaman XI – 8
XI.4.d Tabel Cash Flow XI – 10
XI.4.2 Payout Periode XI – 13
XI.6 Perhitungan Internal Rate of Return XI – 14
Perencanaa Pabrik Asam Sulfat dengan Proses Double Contact Absorber ini di rencanakan untuk kapasitas produksi asam sulfat 98% sebesar 120.000 ton/tahun.
Pabrik ini di rencanakan beroperasi selama 300 hari/tahun dengan data-data sebagai berikut :
Kapasitas produksi : 120.000 ton/tahun Bahan yang di gunakan : Sulfur
Sistem operasi : Kontinyu Waktu operasi :300 hari/tahun
Lokasi : PIER Pasuruan, Jawa Timur
Luas tanah : 20.000 m3
Jumlah karyawan : 147 orang
Bentuk perusahaan : Perseroan Terbatas (PT) Struktur organisasi : Garis dan staff
FCI : Rp. 201.304.990.078
WCI : Rp. 44.696.455.152
Laju pengembalian modal : 33,40 % per tahun Pay out periode : 4,25 tahun
Pendahuluan
Teknik Kimia UPN “Veteran” Jawa Timur
I-1
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam perkembangan industri di Indonesia yang semakin pesat terutama industri yang menggunakan bahan kimia, maka diperlukan bahan penunjang yang dapat memperlancar jalannya proses industri tersebut. Bahan penunjang yang banyak digunakan adalah asam sulfat. Sampai saat ini asam sulfat masih tetap merupakan standart tingkat kemajuan industri suatu negara.
I.1 Perkembangan Industri Asam Sulfat
Asam sulfat merupakan bahan yang penting untuk industri. Pembuatan asam sulfat pada abad 18 sampai abad 19 masih menggunakan Chamber process, dimana oksidasi nitrogen sebagai katalis homogen untuk oksidasi sulfur dioksida. Produk yang dihasilkan dari poses ini mempunyai kadar konsentrasi rendah, yaitu 78% asam sulfat dan kurang bisa digunakan untuk proses industri pada umumnya.
Sebelum abad 20, Chamber process diganti dengan Contact process. Penggunaan contact process dilakukan karena banyak proses industri yang memerlukan asam sulfat dengan konsentrasi tinggi untuk pembuatan zat warna sintetik dan bahan kimia anorganik lainnya. Pada abad 19, contact process pertama kali dijalankan dengan menggunakan katalis platinum dan dikembangkan saat sebelum Perang Dunia I untuk membuat campuran asam sulfat dengan asam nitrat sebagai bahan peledak.
Contact process dipatenkan oleh Philips pada tahun 1931. Produk pertama yang dihasilkan oleh Emil Jacob Kreuznack (Jerman) dengan
menggunakan pyrite sebagai sumber sulfur dioksida. Diantara tahun 1898 sampai tahun 1902, dimana dikenal dengan dengan Manheim process, digunakan peralatan converter dengan stage I diisi dengan ferri oksida dan diikuti dengan pengisian platinum di stage terakhir. Sedangkan pada Scroder Grillo Process, menggunakan platinum yang mengandung sulfat sebagai katalis. Tahun 1915, ditemukan katalis yang efektif untuk contact process, yang dikembangkan oleh Badische (Jerman), yaitu vanadium. Katalis ini
digunakan tahun 1926 di Amerika dan menggantikan katalis platinum. (Shreve, 1973)
I.2 Pembuatan
Pembuatan asam sulfat terdiri dari 2 macam cara, yaitu : a. Chamber Process.
b. Contact Process.
Pada Chamber Process terdapat 3 peralatan utama, yaitu Gay Lussac Tower, Glover Tower dan Lead Chamber. Gas SO2 masuk menuju Glover Tower bersamaan dengan nitrogen oksida, kemudian keluar menuju Lead Chamber I. II dan III. Akhirnya, menuju ke Gay Lussac Tower. Hasil yang didapat dikembalikan lagi ke Glover Tower, didinginkan dan dihasilkan produk asam sulfat dengan konsetrasi 65% sampai 80%.
Pendahuluan
Teknik Kimia UPN “Veteran” Jawa Timur
I-3
dan bereaksi dengan air membentuk asam sulfat. Pada Contact Proces, produk asam sulfat yang dihasilkan mempunyai konsentrasi yang lebih tinggi, yaitu asam sulfat dengan konsentrasi 98%. (Shreve, 1973) I.3 Penggunaan
Asam Sulfat sering digunakan dalam industri pupuk buatan, khususnya Ammonium Sulfat dengan super fosfat. Dalam skala besar juga digunakan dalam pembuatan pigmen, khususnya barium sulfat dan titanium dioksida. Pembuatan detergen, bahan pewarna, obat-obatan serta plastik. Asam sulfat juga digunakan untuk memisahkan hidrokarbon, untuk menghilangkan lapisan film zat asam dari besi atau baja sebelum proses pelapisan, pengecatan, mengisi aki atau baterai, dan pembuatan sutera sintetik.
http://www.pacia.org.au/_uploaditems/docs/3.sulphuric_acid.pdf I.4 Aspek Ekonomi
Kebutuhan Asam Sulfat di Indonesia semakin meningkat sejalan dengan semakin berkembangnya industri di Indonesia. Hal ini dapat dilihat pada tabel 1.1 berikut ini:
Tabel 1.1 Kebutuhan Asam Sulfat di Indonesia
Tahun Kapasitas Produksi (ton/th) 2004 51.297 2005 80.533 2006 89.915 2007 126.769 2008 118.151
( Sumber : BPS.2009.”Kebutuhan chemical di Indonesia”)
Berdasarkan tabel diatas, dapat dibuat grafik hubungan antara kebutuhan produk dengan tahun produksi.
Dari grafik di atas, dengan metode regresi linier maka diperoleh persamaan untuk mencari kebutuhan pada tahun tertentu dengan persamaan :
y = 17994x + 39350
Keterangan : y = Kebutuhan Asam Sulfat (ton/tahun) x = Tahun 2014 (tahun ke 11)
Pabrik Asam Sulfat ini direncanakan beroperasi pada tahun 2014 sehingga untuk mencari kebutuhan pada tahun 2014, maka x = 11.
Kebutuhan pada tahun 2014 : y = (17994 x 11) + 39350 = 237.284 ton/th
Untuk kapasitas produksi pabrik, diambil asumsi 50% dari kebutuhan Asam sulfat pada tahun 2014, sehingga kapasitas pabrik = 50% x 237.284 ton/th =
Pendahuluan
Teknik Kimia UPN “Veteran” Jawa Timur
I-5
I.5 Sifat-sifat bahan baku A. Sulfur
a. Sifat Fisika
- Rumus molekul : S - Berat molekul : 32,06
- Warna : kuning
- Bentuk : padatan (pada suhu kamar) - Spesifik gravity : 2,046 gr/cm3
- Titik leleh : 112,8 oC - Titik didih : 444,6oC - Tidak larut dalam air
- Larut dalam karbon disulfit dari benzen b. Sifat Kimia
- Hof : 2,390 kcal/mole
B. Sulfur dioksida a. Sifat Fisika
- Rumus molekul : SO2 - Berat molekul : 64,06
- Warna : tidak berwarna
- Bentuk : gas (pada suhu kamar)
- Spesifik gravity : 1, 434 gr/cm3 (liquid pada 0oC) - Titik leleh : -75.5oC
- Titik didih : -10,0oC
- Kelarutan dalam 100 bagian air : 2,28 cc pada air 0oC 4,50 cc pada air 30oC b. Sifat Kimia
- Hof : -70,9591 kcal/mole C. Sulfur trioksida
a. Sifat Fisika
- Rumus molekul : SO3 - Berat molekul : 80,06
- Warna : tidak berwarna
- Bentuk : gas (pada suhu kamar) - Spesifik gravity : 1, 923 gr/cm3
- Titik leleh : 16,83oC - Titik didih : 44,6oC - Tidak larut dalam air
b. Sifat Kimia
- Hof : -94,44802 kcal/mole D. Oksigen
a. Sifat Fisika
- Rumus molekul : O2 - Berat molekul : 32,00
- Warna : tidak berwarna
Pendahuluan
Teknik Kimia UPN “Veteran” Jawa Timur
I-7
- Spesifik gravity : 1, 140 gr/cm3 (pada 188,0oC) - Titik leleh : -218,4oC
- Titik didih : -183,0oC - Kelarutan dalam 100 bagian air :
4,89 cc pada air 0oC 2,60 cc pada air 30oC 1,70 cc pada air 100oC - Larut dalam alcohol 95% E. Air
a. Sifat Fisika
- Rumus molekul : H2O - Berat molekul : 18,016
- Warna : tidak berwarna
- Bentuk : cair (pada suhu kamar) - Spesifik gravity : 1 gr/cm3 (pada suhu 4oC) : 0,915 gr/cm3 (pada suhu 0oC) - Titik leleh : 0oC
- Titik didih : 100oC
- Larut dalam alcohol 95% dalam segala perbandingan b. Sifat Kimia
- Cp : 1,00 cal/groC (pada suhu 25oC)
F. Vanadium pentaoksida a. Sifat Fisika
- Rumus molekul : V2O5 - Berat molekul : 181,90
- Warna : merah kekuningan
- Bentuk : padat (pada suhu kamar)
- Spesifik gravity : 3,357 gr/cm3 (pada suhu 180oC) - Titik leleh : 800oC
- Titik didih : 1750oC - Kelarutan dalam 100 bagian air :
0,8 cc pada air 30oC
- Larut pada alkali seperti NaOH dan KOH - Tidak dalam alcohol 95%
G. Asam Sulfat a. Sifat Fisika
- Rumus molekul : H2SO4 - Berat molekul : 98,08
- Warna : tidak berwarna
- Bersifat korosif, terutama pada konsentrasi tinggi - Dapat menimbulkan luka baker bila kontak dengan kulit - Bentuk : cair (pada suhu kamar) - Mudah menguap
Pendahuluan
Teknik Kimia UPN “Veteran” Jawa Timur
I-9
- Titik leleh : 10,49oC - Titik didih : 340oC - Larut dalam air pada segala perbandingan - Larut dalam alcohol 95%
b. Sifat Kimia
- Hof : -193,90548 kcal/mole
(Perry, R.H. 6th edition)
BAB II
URAIAN DAN SELEKSI PROSES
II.1 Macam Proses
Pada dasarnya, asam sulfat dibuat dengan 2 macam proses, yaitu :
Chamber Process
Contact Process
Kedua proses diatas menggunakan bahan baku sulfur, serta mempunyai prinsip pembuatan yang hampir sama, yaitu pembuatan gas sulfur dioksida, mengubah sulfur dioksida menjadi sulfur trioksida dengan penambahan oksigen berlebih dengan bantuan katalis, kemudian mereaksikan sulfur trioksida dengan air membentuk asam sulfat.
Pada Contact Process terdapat 2 macam cara :
o Single Contact Absorber
Yaitu proses kontak yang hanya menggunakan sebuah absorber. Gas sulfur trioksida yang keluar dari converter, langsung didinginkan di economizer, kemudian dilewatkan absorber dan keluar produk asam sulfat.
o Double Contact Absorber
Uraian dan Seleksi Proses
Teknik Kimia UPN “Veteran” Jawa Timur
II-2
II.1.1 Chamber Process
Proses ini hampir tidak dipergunakan lagi karena kapasitasnya yang kecil dan hanya dapat memproduksi asam sulfat dengan kadar rendah (65% - 80%).
Jalannya proses :
Gas SO2 panas dari burner dengan komposisi 7-9% SO2 dan 9-12% O2, masuk dari bagian bawah glover tower, sedang larutan dingin nitous vitriol (NV) dari Gay Lussac tower masuk lewat atas, sehingga terjadi aliran counter current dan menyebabkan peristiwa oksidasi pada bagian atas glover tower dimana nitrogen oksida bereaksi dengan gas SO2. Hasil reaksi meninggalkan glover tower pada suhu 70-110oC dan masuk ke lead chamber yang disusun secara seri. Sebagian besar gas SO2 teroksidasi menjadi SO3 dan mengalami absorbsi menjadi asam sulfat yang mengembun dan menempel pada dinding timbal. Asam sulfat yang keluar dari lead chamber mempunyai kepekatan 62-68% dikembalikan ke glover tower untuk memperoleh kandungan yang lebih pekat dan untuk menghilangkan kandungan Nitrogen oksida. Dari dasar glover tower, dengan kepekatan 77,7% asam sulfat yang keluar didinginkan. Sebagian dari asam ini disirkulasi ulang ke gay lussac tower dan dengan menggunakan Nitrogen oksida yang keluar dari lead chamber, membentuk NV yang mengandung 1-2,5% NaO3 dialirkan ke bagian atas glove tower. Hasil yang keluar didinginkan dengan cooler dan didapat produk asam sulfat dengan konsentrasi 65% - 80%. (Shreve, 1973)
II.1.2 Contact Process
Pada proses kontak terdapat 2 macam cara, yaitu : a. Single Contact Absorber
Adalah proses kontak yang hanya menggunakan sebuah absorber untuk memproduksi asam sulfat dengan kadar 98% - 99,5%.
Jalannya proses :
Sulfur padat dicairkan dalam sulfur melter yang kemudian dipompa ke sulfur burner. Didalam sulfur burner terjadi pembakaran dengan udara panas yang didapat dari drying tower sehingga menghasilkan gas SO2. Gas SO2 yang dihasilkan kemudian didinginkan dengan heat waste boiler I sebelum masuk ke converter. Pada converter stage I, SO3 yang terbentuk didinginkan dengan cara dilewatkan heat waste boiler II, kemudian masuk ke converter stage II, lalu masuk ke converter stage III dan selanjutnya ke converter stage IV. Keluar dari converter stage IV gas SO3 didinginkan dengan economizer, kemudian dialirkan ke absorber. Didalam absorber terjadi reaksi absorbsi gas SO3 dengan air membentuk asam sulfat. Asam sulfat yang terbentuk didinginkan didalam acid cooler tank dan kemudian ditampung di acid storage tank sebagai produk dengan kandungan asam sulfat 98% - 99,5%.
b. Duoble Contact Absorber
Merupakan proses kontak dengan menggunakan dua buah absorber untuk menghasilkan asam sulfat dengan konsentrasi 98% - 99,5%.
Uraian dan Seleksi Proses
Teknik Kimia UPN “Veteran” Jawa Timur
II-4
Sulfur padat dicairkan didalam sulfur melter, kemudian dipompa ke sulfur burner. Didalam sulfur burner sulfur cair dibakar dengan udara kering dari drying tower sehingga terbentuk gas SO2. Gas SO2 didinginkan terlebih dahulu sebelum masuk converter. Konverter terdiri dari bed katalis, 3 bed merupakan konversi tingkat pertama dan bed ke 4 merupakan konversi tingkar ke 2. Setiap tingkat konversi (konversi tingkat pertama dan konversi tingkat kedua) masing masing mempunyai penyerap, yaitu absorber I dan absorber II. Sebelum masuk kedalam absorber gas SO3 didinginkan terlebih dahulu di economizer. Didalam absorber terjadi reaksi absorbsi gas SO3 dengan air membentuk asam sulfat. Asam sulfat yang terbentuk didinginkan dan kemudian ditampung di acid storage tank sebagai produk dengan kandungan asam sulfat 98% - 99,5%.
Flow Diagram Contact Process :
http://www.efma.org/publications/BAT%202000/Bat03/booklet3.pdf
II.2 Pemilihan Proses
Proses pembuatan asam sulfat yang digunakan adalah proses kontak, yaitu double contact absorber, dengan pertimbangan sebagai berikut :
- Konversi pembentukan SO3 lebih besar dibandingkan proses chamber maupun single contact.
- Jumlah gas SO3 yang yang terserap atau terabsorbsi lebih banyak dibandingkan proses chamber maupun proses single contact.
- Asam sulfat yang dihasilkan mempunyai konsentrasi yang lebih pekat dibandingkan dengan proses chamber maupun proses single contact. - Jumlah asam sulfat yang dihasilkan lebih banyak dibandingkan proses
chamber maupun proses single contact.
http://www.efma.org/publications/BAT%202000/Bat03/booklet3.pdf
II.3 Uraian Proses
Uraian proses pembuatan asam sulfat ini dibagi atas 5 seksi : 1. Seksi sulfur handling
Seksi sulfur handling bertugas mencairkan belerang sebelum direaksikan didalam furnace.
Proses :
Uraian dan Seleksi Proses
Teknik Kimia UPN “Veteran” Jawa Timur
II-6
meratakan panas. Temperatur didalam melter sekitar 140 oC sehingga sulfur dalam keadaan cair.
2. Seksi SO2 generation
Seksi SO2 generation bertugas mengubah sulfur cair menjadi gas SO2 dan memanfaatkan panas reaksi yang keluar.
Proses :
Sulfur cair dibakar dengan O2 didalam furnace (Q-210). Didalam furnace ini sulfur cair dispraykan dan direaksikan dengan oksigen menjadi gas SO2, dengan reaksi sebagai berikut :
S (l) + O2 (g) SO2 (g)
Reaksi yang terjadi adalah eksotermis, sehingga temperatur akan naik sampai 1050 oC. Gas SO2 yang keluar furnace didinginkan dengan waste heat boiler sampai suhu 430 oC sebagai gas inlet untuk converter bed I. 3. Seksi SO2 convertion
Seksi SO2 convertion bertugas mengkonversi gas SO2 menjadi gas SO3. Proses :
Converter terdiri dari bed katalis, 3 bed pertama merupakan konversi tingkat I dan bed ke 4 merupakan konversi tingkat II. Gas SO2 akan terkonversi menjadi gas SO3 dengan reaksi sebagai berikut :
SO2 (g) + ½ O2 (g) SO3 (g) -Bed I : 48,80% SO2 terkonversi menjadi SO3.
Gas SO2 masuk ke converter bed I (R-220) pada suhu 430 oC dan keluar 582 oC. Gas outlet didinginkan pada HE I (E-221) sampai suhu 430 oC.
-Bed II : 77,60% SO2 terkonversi menjadi SO3.
Gas yang telah didinginkan di HE I (E-221) masuk ke converter bed II (R-220) pada suhu 430 oC dan keluar pada suhu 520 oC. Gas outlet didinginkan pada HE II (E-222) sampai suhu 430 oC.
-Bed III : 92,84% SO2 terkonversi menjadi SO3.
Gas yang telah didinginkan di HE II (E-222) masuk ke converter bed III (R-230) pada suhu 430 oC dan keluar pada suhu 478 oC. Sekitar 92,84% gas SO2 dikonversikan menjadi gas SO3 pada tiga bed tingkat I. Gas outlet didinginkan pada economizer I (E-223) sampai suhu 180 oC, sebelum masuk ke absorber I (D-230). Sisa gas keluar absorber sekitar 80 oC.
-Bed IV : 99,61% SO2 terkonversi menjadi SO3.
Setelah gas SO3 diserap dalam absorber I, sisa gas dengan suhu 80 oC melalui HE III (E-312) untuk dinaikkan suhunya menjadi 430 oC dan masuk ke bed IV (R-220) yang merupakan konversi tingkat II dalam proses double kontak ini. Gas outlet dengan suhu 457 oC didinginkan pada economizer II (E-225) sampai suhu 180 oC sebelum masuk ke absorber II (D-240).
4. Seksi SO3 absorbtion dan Air drying
Uraian dan Seleksi Proses
Teknik Kimia UPN “Veteran” Jawa Timur
II-8
Proses : Absorber I :
Gas SO3 dari economizer I masuk ke bagian bawah absorber I, sedangkan bagian atas absorber dispraykan air. Reaksi absorbsi diatas membentuk asam sulfat 99,5%, dengan reaksi sebagai berikut :
SO3 (g) + H2O (l) H2SO4 (l) Pada absorber I gas sisa di alirkan kembali ke converter IV. Absorber II :
Gas SO3 dari economizer II masuk ke bagian bawah absorber II, sedangkan bagian atas absorber dispraykan air. Reaksi absorbsi diatas membentuk asam sulfat 99,5%, dengan reaksi sebagai berikut :
SO3 (g) + H2O (l) H2SO4 (l)
Pada absorber II dilengkapi dengan stack (A-242) untuk mengalirkan sisa gas yang tidak terkonversi untuk dibuang ke atmosfer.
Air drying :
Udara yang digunakan untuk pembakaran sulfur cair berasal dari udara atmosfer yang dikeringkan. Udara dihisap dengan blower (G-122) kemudian dialirkan melalui bagian bawah drying tower (D-120). Pada bagian atas dispraykan H2SO4 99,5% dari absorber II. Asam sulfat dari drying tower dialirkan ke mixing tank (M-310) untuk dicampur dengan asam sulfat yang dihasilkan dari absorber I yang kemudian disimpan dalam tangki penampung asam sulfat (F-320).
5. Seksi sulfuric acid storage
Seksi sulfuric acid storage bertugas untuk menyimpan dan mendistribusikan produk asam sulfat 98%.
http://www.efma.org/publications/BAT%202000/Bat03/booklet3.pdf
Neraca Massa
Teknik Kimia UPN “Veteran” Jawa Timur
III-1
BAB III
NERACA MASSA
Kapasitas Produksi : 120.000 ton/tahun Asam Sulfat 98%.
Satuan : kg/jam.
1 tahun kerja : 300 hari. 1 hari kerja : 24 jam. Sistem Operasi : Kontinyu.
Produksi H2SO4 98% =
24 300
1000 000 . 120
x x
kg/jam.
= 16666,6667 kg/jam.
1. Sulphur Melter (M-110).
F1 = dari sulphur storage (F-111). F2 = ke sulphur burner (Q-220).
Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam) Komponen
F1 F2
S 5338,9750 5338,9750
Impuritis 10,6993 10,6993
Total 5349,6743 5349,6743
F2 F1
Sulphur Melter
2. Drying Tower (D-120).
F1 = dari blower (G-122). F2 = dari absorber I (D230). F3 = dari absorber II (D240). F4 = ke sulphur burner (Q220). F5 = ke mixer (M-310).
Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam)
Komponen
F1 F2 F3 F4 F5
O2 9970,0416 - - 9970,0416 -
N2 33052,4727 - - 33052,4727 -
H2SO4 - 15557,7242 439,4671 - 15997,1913
H2O 236,6238 78,1798 2,2093 - 317,0129
Total 59336,7185 59336,7185
3. Sulphur Burner (Q-220).
F1 = dari sulphur melter (M-110). F2 = dari drying tower (D-120). F3 = ke hot gas filter (H-212).
F5
F4 F1
Drying Tower
F2 F3
F2 F1
Neraca Massa
Teknik Kimia UPN “Veteran” Jawa Timur
III-3
Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam)
Komponen
F1 F2 F3
S 5338,9750 - 106,7790
O2 - 9970,0416 4747,6384
N2 - 33052,4727 33052,4727
SO2 - - 10454,5984
Impuritis 10,6993 - 10,6993
Total 48372,1878 48372,1878
4. Hot Gas Filter (H-212).
F1 = dari sulphur burner (Q-210). F2 = ke converter bed I (R-220). F3 = limbah padat
Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam)
Komponen
F1 F2 F3
O2 4747,6384 4747,6384 -
N2 33052,4727 33052,4727 -
SO2 10454,5984 10454,5984 -
Impuritis 10,6993 - 10,6993
S 106,7790 106,7790
Total 48372,1878 48372,1878
F3
F2 F1
Hot Gas Filter
5. Converter Bed Stage I (R-220).
F1 = dari hot gas filter (H-212).
F2 = ke converter bed stage II (R-220).
Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam) Komponen
F1 F2
O2 4747,6384 3473,3696
N2 33052,4727 33052,4727
SO2 10454,5984 5352,7511
SO3 - 6376,1145
Total 48254,7079 48254,7079
6. Converter Bed Stage II (R-220).
F1 = dari converter bed stage I (R-220). F2 = ke converter bed stage III (R-220).
Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam) Komponen
F1 F2
O2 3473,3696 2345,9088
N2 33052,4727 33052,4727
SO2 5352,7511 1199,0174
SO3 6376,1145 11567,309
Total 48254,7079 48254,7079
F1 F2
Converter Bed I
F1 F2
Neraca Massa
Teknik Kimia UPN “Veteran” Jawa Timur
III-5
7. Converter Bed Stage III (R-220).
F1 = dari converter bed stage II (R-220). F2 = ke absorber I (D-230).
Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam) Komponen
F1 F2
O2 2435,9088 2157,8768
N2 33052,4727 33052,4727
SO2 1199,0174 85,8468
SO3 11567,309 12958,5116
Total 48254,7079 48254,7079
8. Absorber I (D-230).
F1 = dari converter bed stage III (R-220). F2 = dari air proses.
F3 = ke drying tower (D-120).
F4 = ke converter bed stage IV (R-220).
F1 F2
Converter Bed III
F4
F3 F2
F1
Absorber I
Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam) Komponen
F1 F2 F3 F4
O2 2157,8768 - - 2157,8768
N2 33052,4727 - - 33052,4727
SO2 85,8468 - - 85,8468
SO3 12958,5116 - - 259,1702
H2SO4 - - 15557,7242 -
H2O - 2396,6526 78,1798 -
Total 51191,2705 51191,2705
9. Converter Bed Stage IV (R-220)
F1 = dari absorber I (D-230). F2 = ke absorber II (D-240).
Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam) Komponen
F1 F2
O2 2157,8768 2136,5184
N2 33052,4727 33052,4727
SO2 85,8468 0,3331
SO3 259,1702 366,0423
Total 35555,3665 35555,3665
F1 F2
Neraca Massa
Teknik Kimia UPN “Veteran” Jawa Timur
III-7
10.Absorber II (D-240)
F1 = dari converter bed stage IV (R-220). F2 = dari air proses.
F3 = ke drying tower (D-120). F4 = ke stack (A-242).
Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam)
Komponen
F1 F2 F3 F4
O2 2136,5184 - - 2136,5184
N2 33052,4727 - - 33052,4727
SO2 0,3331 - - 0,3331
SO3 366,0423 - - 7,3175
H2SO4 - - 439,4671 -
H2O - 82,9515 2,2093 -
Total 35638,3180 35638,3180
11. Mixer (M-310).
F1 = dari drying tower (D-120). F2 = dari air proses.
F3 = ke produk tank (F-320).
F3
F4 F2
F1
Absorber II
F3 F2
F1
Mixer
Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam) Komponen
F1 F2 F3
H2SO4 15997,1913 - 15997,1913
H2O 317,0129 9,4604 326,4733
Total 16323,6646 16323,6646
Neraca Panas
Teknik Kimia UPN “Veteran” Jawa Timur
IV-1
BAB IV
NERACA PANAS
Kapasitas : 120.000 ton/tahun Waktu Operasi : 1 jam proses Satuan Panas : kilokalori/jam
Suhu Refference : 25 C
1. Sulphur Melter (M-110).
Komponen Panas masuk Komponen Panas keluar
S 4646,5992 S 113645,0601
Impuritis 8,1115 Impuritis 164,6923
Q terserap
508734,9745 Hf 399579,9327
Total 513389,6851 Total 513389,6851
2. Drying Tower (D-120).
Komponen Panas masuk Komponen Panas keluar
O2 11324,6841 O2 79720,0026
N2 37449,8263 N2 261460,5358
H2O 1074,4654
HfSol1.H2SO4 32922696,6346 HfSol2.H2SO4 3303048,2804 HfDil.H2SO4 18846,6368
HfSol.H2SO4 35953259,9893
Total 36294440,5277 Total 36294440,5277
3. Sulphur Burner (Q-210).
Komponen Panas masuk Komponen Panas keluar
S 113645,0601 SO2 2205905,1950
Impuritis 164,6923 Impuritis -2589,1063
O2 79720,0026 O2 1084766,1849
N2 268678,5035 N2 8580199,1562
Hf 11863243,4772 Q terserap 457170,3059
Total 12325451,7457 Total 12325451,7457
4. Waste Heat Boiler (E-211).
Komponen Panas masuk Komponen Panas keluar
SO2 2205905,1950 SO2 833545,8489
Impuritis -2589,1063 Impuritis 256,2357
O2 1084766,1849 O2 400487,5826
N2 3214096,4986
N2 8580199,1562
Q terserap 7419895,2640
Total 11868281,4298 Total 11868281,4298
5. Converter Bed Stage I (R-220).
Komponen Panas masuk Komponen Panas keluar
O2 400487,5826 O2 363826,1478
N2 3214096,4986 N2 4483535,3475
SO2 833545,8489 SO2 1164764,6231
SO3 1152200,7302
Hf SO3 7705627,7534
Q terserap 4989430,8350
Neraca Panas
Teknik Kimia UPN “Veteran” Jawa Timur
IV-3
6. Heat Exchanger I (E-221).
Komponen Panas masuk Komponen Panas keluar
O2 363826,1478 O2 259366,808
N2 4483535,3475 N2 3214096,4986
SO2 1164764,6231 SO2 426775,3109
SO3 765827,9490
SO3 1152200,7302
Q terserap 2498260,2880
Total 7164326,8585 Total 7164326,8585
7. Converter Bed Stage II (R-220).
Komponen Panas masuk Komponen Panas keluar
O2 259366,8018 O2 217805,6530
N2 3214096,4989 N2 3961570,9984
SO2 426775,3109 SO2 230487,8246
SO3 765827,9490 SO3 1569614,3858
Hf SO3 4529807,1311 Q terserap 3216394,8396
Total 9195873,6914 Total 9195873,6914
8. Heat Exchanger II (E-222).
Komponen Panas masuk Komponen Panas keluar
O2 217805,6530 O2 176082,4066
N2 3961570,9984 N2 3214096,4986
SO2 230487,8246 SO2 186714,2702
SO3 1217791,9845
SO3 1569614,3858
Q terserap 1184793,7020
Total 5979478,8618 Total 5979478,8618
9. Converter Bed Stage III (R-220).
Komponen Panas masuk Komponen Panas keluar
O2 176082,4066 O2 148619,0055
N2 3214096,4986 N2 3611227,0685
SO2 186714,2702 SO2 67123,9844
SO3 1217791,9845 SO3 1676447,1486
Hf SO3 2406429,1456 Q terserap 1697697,0984
Total 7201114,3053 Total 7201114,3053
10.Economizer I (E-223).
Komponen Panas masuk Komponen Panas keluar
O2 148619,0055 O2 48632,6316
N2 3611227,0685 N2 1202168,7721
SO2 67123,9844 SO2 21999,1766
SO3 480605,8389
SO3 1676447,1486
Q terserap 3750010,7878
Total 5503417,2070 Total 5503417,2070
11.Absorber I (D-230).
Komponen Panas masuk Komponen Panas keluar
O2 48538,5675 O2 16957,1088
N2 1202168,7721 N2 422912,3903
SO2 21999,1766 SO2 7651,0782
SO3 480605,8389 SO3 16,0452
H2O 100560,7938
Hf H2SO4 31516360,1081 HfSol.H2SO4 32922696,6346
Neraca Panas
Teknik Kimia UPN “Veteran” Jawa Timur
IV-5
12.Heat Exchanger III (E-224).
Komponen Panas masuk Komponen Panas keluar
O2 16957,1088 O2 132011,0900
N2 422912,3903 N2 3214096,4986
SO2 7651,0782 SO2 59681,9095
SO3 16,0452
Q terserap 2958398,5713 SO3 145,6956
Total 3405935,1937 Total 3405935,1937
13.Converter Bed Stage IV (R-220).
Komponen Panas masuk Komponen Panas keluar
O2 132011,0900 O2 120372,3027
N2 3214096,4986 N2 3437052,1564
SO2 59681,9095 SO2 3480,4774
SO3 3965,5346 SO3 115299,8035
Hf SO3 1068963,6878 Q terserap 802513,9804
Total 4478718,7204 Total 4478718,7204
14.Economizer II (E-225).
Komponen Panas masuk Komponen Panas keluar
O2 120372,3027 O2 41420,5065
N2 3437052,1564 N2 1202168,7721
SO2 3480,4774 SO2 1198,9551
SO3 35093,2713
SO3 115299,8035
Q terserap 2396323,2350
Total 3676204,7400 Total 3676204,7400
15.Absorber II (D-240).
Komponen Panas masuk Komponen Panas keluar
O2 41420,5065 O2 9156,9021
N2 1202168,7721 N2 268678,5035
SO2 1198,9551 SO2 264,1826
SO3 35093,2713 SO3 7363,8961
H2O 7342,831
Hf H2SO4 2301287,4292
HfSol.H2SO4 3303048,2804
Total 3588511,7647 Total 3588511,7647
16.Mixer (M-310).
Komponen Panas masuk Komponen Panas keluar
HfSol.H2SO4 35953259,9893 H2O 176,9052 HfDil.H2SO4 59842,3500
HfSol.H2SO4 36013279,2445
Spesifikasi Peralatan
Teknik Kimia UPN “Veteran” Jawa Timur
V-1
BAB V
SPESIFIKASI ALAT
1. Sulphur Storage (F-111).
Spesifikasi :
Fungsi : menyimpan bahan baku sulphur selama 30 hari Type : bangunan berkerangka besi, berdinding dan lantai semen
Kapasitas = 154393,9803 cuft
Panjang = 99,0158 ft = 30,177 m
Lebar = 49,5079 ft = 15,084 m
Tinggi = 39,3696 ft = 12,000 m
Bahan Kontruksi = besi dan semen
Jumlah = 1 buah
2. Belt Conveyor (J-112).
Spesifikasi :
Fungsi : mengangkut sulphur dari sulphur storage ke bucket elevator Type : troughed belt on 45o idlers with rolls equal length
Ukuran lump maksimum = 51 mm
Kapasitas = 6,4197 ton
Bahan = karet
Panjang = 10 m
Kemiringan = 10o
Lebar belt = 35 cm
Kecepatan belt = 6,1147 m/min
Power motor = 3,3656 Hp
Jumlah = 1 buah
3. Bucket Elevator (J-113).
Spesifikasi :
Fungsi : mengangkut sulphur dari belt conveyor ke hopper Type : spaced buckets centrifugal discharge elevator
Kapasitas = 6,4197 ton/jam
Bahan kontruksi = carbon steel SA 135 grade A
Ukuran bucket = (6 x 4 x 4 1/4) in
Bucket spacing = 12 in
Tinggi elevator = 25 ft = 7,6201 m
Kecepatan bucket = 490,6802 ft/min = 149,5612 m/min
Power motor = 1,8482 Hp
Jumlah = 1 buah
4. Hopper (F-114).
Spesifikasi :
Spesifikasi Peralatan
Teknik Kimia UPN “Veteran” Jawa Timur
V-1
Kapasitas = 268,0451 cuft
Diameter = 4,0875 ft
Tinggi = 20,4374 ft
Tebal shell = 3/16 in
Tebel tutup atas = 3/16 in
Tebal tutup bawah = 3/16 in
Bahan kontruksi = carbon steel SA-283 grade C
Jumlah = 1 buah
5. Sulphur Melter (M-110).
Spesifikasi :
Fungsi : mencairkan sulphur padat menjadi sulphur cair Type : silinder tegak dengan tutup atas dan tutup bawah standart dishead dilengkapi
coil pemanas.
Kapasitas = 103,8601 cuft
Tinggi = 9,3637 ft
Diameter = 4,3567 ft
Tebal shell = 3/16 in
Tebal tutup atas = 1/4 in
Tebal tutup bawah = 1/4 in
Bahan kontruksi = Stainless steel 316
Diameter pengaduk = 1,4522 ft
Kec. putaran = 90 rpm
Power motor = 2 hp
Diameter coil = 1,5 ft
Jumlah lilitan = 20 lilitan
Jumlah = 1 buah
6. Pompa sulphur (L-115).
Spesifikasi :
Fungsi : Memompa sulphur cair ke sulphur burner
Type : Rotary pump (Chemical series)
Rate volumetrik = 1,5389 ft3/min
Power pompa = 0,3299 Hp
Power motor = 1 Hp
Bahan = Stainless steel 316
Jumlah = 1 buah
7. Filter (H-121).
Spesifikasi :
Fungsi : menyaring debu – debu yang terikut udara
Type : dry throwaway filter
Kapasitas = 19982,6681 cuft/min
Ukuran filter = 24 x 24 in
Bahan filter = Fiber glass
Spesifikasi Peralatan
Teknik Kimia UPN “Veteran” Jawa Timur
V-1
8. Blower (G-122).
Spesifikasi :
Fungsi : untuk menghisap dan menekan udara luar menuju ke drying tower
Type : centrifugal blower
Kapasitas = 1359,3652 cuft/min
Power motor = 27 hp
Bahan kontruksi = Carbon steel
Jumlah = 1 buah
9. Drying Tower (D-120).
Spesifikasi :
Fungsi : Menyerap air dalam udara untuk menghasilkan udara kering
Type : Packed Tower
Diameter = 3,4008 m
Tinggi = 10,8743 m
Tebal shell = 1/4 in
Tebal tutup atas = 1/2 in
Tebal tutup bawah = 1/2 in
Jenis packing = Pall rings (bahan plastik)
Ukuran packing = 50 mm
10. Pompa asam sulfat (L-123).
Spesifikasi :
Fungsi : Memompa asam sulfat dari drying tower ke mixer Type : Centrifugal Pump (Chemical series)
Rate volumetrik = 5,4029 ft3/min
Power pompa = 1,0255 Hp
Power motor = 2 Hp
Bahan = Stainless steel 316
Jumlah = 1 buah
11. Sulphur Burner (Q-210).
Spesifikasi :
Fungsi : Mereaksikan ulphur dengan oksigen membentuk gas SO2
Type : Cylindrical burner
Kapasitas = 181,3069 cuft
Tinggi = 17,9402 ft
Diameter = 3,5880 ft
Tebal shell = 3/16 in
Tebal tutup kiri = 1/4 in
Tebal tutup kanan = 1/4 in
Bahan kontruksi = carbon steel SA-283 grade C
Spesifikasi Peralatan
Teknik Kimia UPN “Veteran” Jawa Timur
V-1
12. Waste heat boiler (E-211).
Spesifikasi :
Fungsi : untuk menurunkan suhu gas SO2 dari sulfur burner dari suhu 1050 oC Type : 1 – 2 Shell and Tube (Fixed Tube) Kettle Reboiler
Kapasitas = 3263079,9800 cuft
Jumlah tube = 376
Bahan: = carbon steel
Jumlah = 1 buah
13. Hot gas filter (H-212).
Spesifikasi :
Fungsi : menyaring debu – debu yang terikut gas
Type : dry throwaway filter
Kapasitas = 45296,643 cuft/min
Ukuran filter = 24 x 24 in
Bahan filter = Fiber glass
Jumlah = 45 filter
14. Blower (G-213).
Spesifikasi :
Fungsi : untuk menghisap dan menekan udara luar menuju ke drying tower
Type : centrifugal blower
Kapasitas = 3079,3932 cuft/min
Power motor = 141 hp
Bahan kontruksi = carbon steel
Jumlah = 1 buah
15. Konverter (R-220).
Fungsi : Mengkonversi gas SO2 menjadi SO3 dengan bantuan katalis V2O5
Type : Fix bed catalytic reaktor
Lihat di perancangan alat utama.
16. Heat Exchanger I (E-221).
Spesifikasi :
Fungsi : untuk menurunkan suhu dari suhu 582 oC ke 430 oC
Type : 1 - 2 Heat Exchanger
OD = 1 in, 1 1/4 in triangular pitch
a = 0,546 in2
L = 12 ft
PT = 1,25 in
a" = 0,2618
ID = 0,834 in ft2/ft (Kern, tabel 10 hal 843)
17. Heat Exchanger II (E-222).
Spesifikasi Peralatan
Teknik Kimia UPN “Veteran” Jawa Timur
V-1
Fungsi : untuk menurunkan suhu dari suhu 520 oC ke 430 oC
Type : 1 - 2 Heat Exchanger
OD = 1 in, 1 1/4 in triangular pitch
a = 0,546 in2
L = 12 ft
PT = 1,25 in
a" = 0,2618
ID = 0,834 in ft2/ft (Kern, tabel 10 hal 843)
18. Economizer I (E-223).
Spesifikasi :
Fungsi : untuk menurunkan suhu dari suhu 478 oC ke 180 oC
Type : 1 - 2 Heat Exchanger
OD = 1 in, 1 1/4 in triangular pitch
a = 0,546 in2
L = 12 ft
PT = 1,25 in
a" = 0,2618
ID = 0,834 in ft2/ft (Kern, tabel 10 hal 843)
19. Heat Exchanger (E-224).
Spesifikasi :
Fungsi : untuk menaikkan suhu dari suhu 80 oC ke 430 oC
Type : 1 - 2 Heat Exchanger
OD = 1 in, 1 1/4 in triangular pitch
a = 0,546 in2
L = 12 ft
PT = 1,25 in
a" = 0,2618
ID = 0,834 in ft2/ft (Kern, tabel 10 hal 843)
20. Economizer II (E-225).
Spesifikasi :
Fungsi : untuk menurunkan suhu dari suhu 457 oC ke 180 oC.
Type : 1 - 2 Heat Exchanger
OD = 1 in, 1 1/4 in triangular pitch
a = 0,546 in2
L = 12 ft
PT = 1,25 in
a" = 0,2618
ID = 0,834 in ft2/ft (Kern, tabel 10 hal 843)
21. Absorber I (D-230).
Spesifikasi :
Fungsi : Mengabsorbsi gas SO3 dengan air menjadi asam sulfat.
Spesifikasi Peralatan
Teknik Kimia UPN “Veteran” Jawa Timur
V-1
Diameter = 2,4823 m
Tinggi = 8,7124 m
Tebal shell = 5/16 in
Tebal tutup atas = 3/8 in
Tebal tutup bawah = 3/8 in
Jenis packing = Rasching ring (keramik)
Ukuran packing = 50 mm
22. Pompa asam sulfat (L-231).
Spesifikasi :
Fungsi : Memompa asam sulfat dari absorber I ke drying tower Type : Centrifugal pump (Chemical series)
Rate volumetrik = 4,9888 ft3/min
Power pompa = 0,9360 Hp
Power motor = 2 Hp
Bahan = Stainless steel 316
Jumlah = 1 buah
23. Absorber II (D-240).
Spesifikasi :
Fungsi : Mengabsorbsi gas SO3 dengan air menjadi asam sulfat.
Type : Packed Tower
Diameter = 2,3475 m
Tinggi = 6,9306 m
Tebal shell = 1/4 in
Tebal tutup atas = 3/8 in
Tebal tutup bawah = 3/8 in
Jenis packing = Rasching ring (keramik)
Ukuran packing = 50 mm
24. Pompa asam sulfat (L-241).
Spesifikasi :
Fungsi : Memompa asam sulfat dari absorber II ke drying tower Type : Centrifugal pump (Chemical series)
Rate volumetrik = 0,3661 ft3/min
Power pompa = 0,0680 Hp
Power motor = 1 Hp
Bahan = Stainless steel 316
Jumlah = 1 buah
25. Stack (A-242).
Fungsi : melepas gas ke atmosfer
Type : Vertical cylinder pipe
Spesifikasi :
Fungsi : melepas gas ke atmosfer
Spesifikasi Peralatan
Teknik Kimia UPN “Veteran” Jawa Timur
V-1
Tinggi = 15 m
Diameter = 1 m
Bahan = carbon steel
26. Mixer (M-310).
Spesifikasi :
Fungsi : untuk mengencerkan H2SO4 98,21% menjadi H2SO4 98% Type : silinder dengan tutup atas dan tutup bawah standart dished
dilengkapi pengaduk.
Kapasitas = 327,4102 cuft
Tinggi = 13,6873 ft
Diameter = 6,3880 ft
Tebal shell = 1/4 in
Tebal tutup atas = 5/16 in
Tebal tutup bawah = 5/16 in
Bahan kontruksi = carbon steel SA-283 grade C
Diameter pengaduk = 2,1293 ft
Kec. putaran = 225 rpm
Power motor = 115 hp
Jumlah = 1 buah
27. Pompa asam sulfat (L-311).
Spesifikasi :
Fungsi : Memompa asam sulfat dari mixer ke tangki produk
Type : Centrifugal
Rate volumetrik = 5,4568 ft3/min
Power pompa = 1,0272 Hp
Power motor = 2 Hp
Bahan = Carbon steel
Jumlah = 1 buah
28. Produk tank (F-320).
Spesifikasi :
Fungsi : untuk mengencerkan H2SO4 98,21% menjadi H2SO4 98% Type : silinder dengan tutup atas dan tutup bawah standart dished
dilengkapi pengaduk.
Kapasitas = 409,2627 cuft
Tinggi = 84,0104 ft
Diameter = 16,3608 ft
Tebal shell = 9/16 in
Tebal tutup atas = 7/8 in
Tebal tutup bawah = 7/8 in
Bahan kontruksi = Stainless steel 316
Jumlah = 4 buah
Perancangan Alat Utama
Teknik Kimia UPN “Veteran” Jawa Timur
VI-1
BAB VI
PERANCANGAN ALAT UTAMA
Nama alat : Converter Bed
Fungsi : Mereaksikan Gas SO2 dan O2 menjadi gas SO3
Type : Reaktor Fixed Bed
Reaksi : SO2 + 1/2 O2 SO3
Komposisi feed masuk : SO2 = 12%
O2 = 8,59%
N2 = 79,00%
Menentukan ukuran pipa pemasukan/pengeluaran : Pipa pemasukan gas pada stage I :
TG masuk = 430 oC = 806 oF
PG masuk = 1,2 atm = 17,64 psi
Komposisi gas masuk :
Komponen Kg/J BM Kmol/j
Fraksi mol
(X) BM . X
O2 3704,531 32 115,7666 0,0859 2,7494
N2 30017,042 28,2 1064,4341 0,7900 22,2780
SO2 10709,823 64,06 167,1842 0,1241 7,9486
Total 1347,3849 1,0000 32,9760
460) + T ( 1545
BM x ) 144 x P (
=
460) + 806 ( 1545
32,9760 x
) 144 x 17,64 (
= 0,0428 lb/ft3
= 0,6860 kg/m3
Kecepatan aliran gas :
G = 1347,3849 x 32,9760 = 44431,395 kg/jam
Kecepatan volumetrik gas :
Q = G
G =
0,6860 44431,395
= 64771,8261 m3/jam = 635,4116 ft3/dt
dari Peter ed. 4 pers. 15 hal 496 :
Perancangan Alat Utama
Teknik Kimia UPN “Veteran” Jawa Timur
VI-3
Kecepatan aliran gas = A qf = 4 ) (47,267/12 635,411
2 = 10,2385 ft/dt
A = 62,0608 in2
dari Kern, tabel 11 dipilih pipa : nominal pipa = 10,00 in
OD = 10,75 in
ID = 10,02 in
Sch = 40,00
Pipa pengeluaran gas pada stage I :
TG masuk = 585 oC = 1079,6 oF
PG masuk = 1,2 atm = 17,64 psi
Komposisi gas keluar :
Komponen Kg/J BM Kmol/j
Fraksi mol
(X) BM . X
O2 2399,1564 32 74,9736 0,0574 1,8362
N2 30017,042 28,2 1064,4341 0,8147 22,9735
SO2 5483,4292 64,06 85,5983 0,0655 4,1967
SO3 6531,768 80,06 81,5859 0,0624 4,9991
Total 1306,5920 1,0000 34,0056
460) + T ( 1545 BM x ) 144 x P ( = 460) + 1079,6 ( 1545 34,0056 x ) 144 x 17,64 (
= 0,0363 lb/ft3
= 0,5817 kg/m3
Kecepatan aliran gas :
G = 1347,3849 x 32,9760 = 44431,395 kg/jam
Kecepatan volumetrik gas :
Q = G
G =
0,5871 44431,395
= 76385,0976 m3/jam = 749,3378 ft3/dt
dari Peter ed. 4 pers. 15 hal 496 :
Di optimum = 3.9 (Q)0,45 x ρ0.13 = 3.9 (749,3378)0,45 x 0,03630.13 = 49,8287 in
Kecepatan aliran gas = A qf
=
4 2) (49,8287/1
749,3378
2 = 10,8648 ft/dt
A = 68,9693 in2
dari Kern, tabel 11 dipilih pipa : nominal pipa = 10,00 in
OD = 10,75 in
ID = 10,02 in
Sch = 40,00
Pipa pemasukan gas pada stage II :
TG masuk = 430 oC = 806 oF
PG masuk = 1,2 atm = 17,64 psi
Komposisi gas masuk stage II = Komposisi gas keluar stage I
460) + T ( 1545
BM x ) 144 x P (
=
460) + 806 ( 1545
34,0056 x
) 144 x 17,64 (
= 0,0442 lb/ft3
Perancangan Alat Utama
Teknik Kimia UPN “Veteran” Jawa Timur
VI-5
Kecepatan aliran gas :
G = 1306,5920 x 34,0056 = 44431,395 kg/jam
Kecepatan volumetrik gas :
Q = G
G =
0,7074 44431,395
= 62810,8168 m3/jam = 616,1741 ft3/dt
dari Peter ed. 4 pers. 15 hal 496 :
Di optimum = 3.9 (Q)0,45 x ρ0.13 = 3.9 (616,1741)0,45 x 0,04420.13 = 46,8045 in
Kecepatan aliran gas = A qf
=
4 2) (46,8045/1
616,1741
2 = 10,1258 ft/dt
A = 60,8518 in2
dari Kern, tabel 11 dipilih pipa : nominal pipa = 10,00 in
OD = 10,75 in
ID = 10,02 in
Sch = 40,00
Pipa pengeluaran gas pada stage II :
TG masuk = 520 oC = 968 oF
PG masuk = 1,2 atm = 17,64 psi
Komposisi gas keluar :
Komponen Kg/J BM Kmol/j Fraksi mol
(X) BM . X
O2 1628,7714 32 50,8991 0,0397 1,2700
N2 30017,042 28,2 1064,4341 0,8300 23,4048
SO2 2399,0003 64,06 37,449271 0,0292 1,8705
SO3 10386,582 80,06 129,7350 0,1012 8,0986
Total 1282,5175 1,0000 34,6439
460) + T ( 1545
BM x ) 144 x P (
=
460) + 968 1545(
34,6439 x
) 144 x 17,64 (
= 0,0399 lb/ft3
= 0,6389 kg/m3
Kecepatan aliran gas :
G = 1282,5175x 34,6439 = 44431,395 kg/jam
Kecepatan volumetrik gas :
Q = G
G =
0,6389 44431,395
= 69542,8105 m3/jam = 682,2150 ft3/dt
dari Peter ed. 4 pers. 15 hal 496 :
Di optimum = 3.9 (Q)0,45 x ρ0.13 = 3.9 (682,2150)0,45 x 0,03990.13 = 48,3545 in
Kecepatan aliran gas = A qf
=
4 2) (48,3545/1
682,2150
2 = 10,5039 ft/dt
A = 64,9489 in2
dari Kern, tabel 11 dipilih pipa : nominal pipa = 10,00 in
OD = 10,75 in
ID = 10,02 in
Sch = 40,00
Pipa pemasukan gas pada stage III :
TG masuk = 430 oC = 806 oF
PG masuk = 1,2 atm = 17,64 psi
Perancangan Alat Utama
Teknik Kimia UPN “Veteran” Jawa Timur
VI-7
dari Kern, tabel 11 dipilih pipa : nominal pipa = 10,00 in
OD = 10,75 in
ID = 10,02 in
Sch = 40,00
Pipa pengeluaran gas pada stage II :
TG masuk = 578 oC = 892,4 oF
PG masuk = 1,2 atm = 17,64 psi
Komposisi gas keluar :
Komponen Kg/J BM Kmol/j
Fraksi mol
(X) BM . X
O2 1221,1095 32 38,1597 0,0301 0,9617
N2 30017,042 28,2 1064,4341 0,8383 23,6396
SO2 766,8236 64,06 11,9704 0,0094 0,6039
SO3 12426,421 80,06 155,2138 0,1222 9,7863
Total 1269,7780 1,0000 34,9915
460) + T ( 1545
BM x ) 144 x P (
=
460) + 892,4 ( 1545
34,9915 x
) 144 x 17,64 (
= 0,0425 lb/ft3
= 0,6814 kg/m3
Kecepatan aliran gas :
G = 1269,7780x 34,9915 = 44431,395 kg/jam
Kecepatan volumetrik gas :
Q = G
G =
0,6814 44431,395
= 65206,9239 m3/jam = 639,0279 ft3/dt
dari Peter ed. 4 pers. 15 hal 496 :
Di optimum = 3.9 (Q)0,45 x ρ0.13 = 3.9 (639,0279)0,45 x 0,04250.13 = 47,3469 in
Kecepatan aliran gas = A qf
=
4 2) (47,3469/1
639,0279
2 = 10,2622 ft/dt
A = 62,2701 in2
dari Kern, tabel 11 dipilih pipa : nominal pipa = 10,00 in
OD = 10,75 in
ID = 10,02 in
Sch = 40,00
Pipa pemasukan gas pada stage IV :
TG masuk = 430 oC = 806 oF
PG masuk = 1,2 atm = 17,64 psi
Komposisi gas masuk :
Komponen Kg/J BM Kmol/j
Fraksi mol
(X) BM . X
O2 1221,1095 32 38,1597 0,0342 1,0956
N2 30017,042 28,2 1064,4341 0,9550 26,9313
SO2 766,8236 64,06 11,9704 0,0107 0,6880
SO3 1,2426 80,06 0,0155 0,00001393 0,0011
Perancangan Alat Utama
Teknik Kimia UPN “Veteran” Jawa Timur VI-9 460) + T ( 1545 BM x ) 144 x P ( = 460) + 806 ( 1545 28,7160 x ) 144 x 17,64 (
= 0,0373 lb/ft3
= 0,5973 kg/m3
Kecepatan aliran gas :
G = 1114,5797x 32,9760 = 36754,404 kg/jam
Kecepatan volumetrik gas :
Q = G G = 0,5073 36754,.404
= 61529,1076 m3/jam = 603,6005 ft3/dt
dari Peter ed. 4 pers. 15 hal 496 :
Di optimum = 3.9 (Q)0,45 x ρ0.13 = 3.9 (603,6005)0,45 x 0,03730.13 = 66,5808 in
Kecepatan aliran gas = A qf = 4 2) (66,5808/1 603,6005
2 = 5,1601 ft/dt
A = 123,1391 in2
dari Kern, tabel 11 dipilih pipa : nominal pipa = 10,00 in
OD = 10,75 in
ID = 10,02 in
Sch = 40,00
Pipa pengeluaran gas pada stage IV :
TG masuk = 457 oC = 854,6 oF
PG masuk = 1,2 atm = 17,64 psi
Komposisi gas masuk :
Komponen Kg/J BM Kmol/j
Fraksi mol
(X) BM . X
O2 1040,1095 64 16,2517 0,0168 1,0755
N2 30017,042 32 938,0326 0,9699 31,0376
SO2 41,7919 28 1,4925679 0,0015 0,0432
SO3 907,3632 80 11,3420 0,0117 0,9382
Total 967,1189 1,0000 33,0945
460) + T ( 1545 BM x ) 144 x P ( = 460) + 854,6 ( 1545 33,0945 x ) 144 x 17,64 (
= 0,0414 lb/ft3
= 0,6630 kg/m3
Kecepatan aliran gas :
G = 967,1189x 33,0945 = 32006,306 kg/jam
Kecepatan volumetrik gas :
Q = G G = 0,6630 32006,306
= 48276,3283 m3/jam = 473,5908 ft3/dt
dari Peter ed. 4 pers. 15 hal 496 :
Di optimum = 3.9 (Q)0,45 x ρ0.13 = 3.9 (473,5908)0,45 x 0,04140.13 = 41,2280 in
Kecepatan aliran gas = A qf = 4 2) (41,2280/1 473,5908
2 = 10,0305 ft/dt
Perancangan Alat Utama
Teknik Kimia UPN “Veteran” Jawa Timur
VI-11
dari Kern, tabel 11 dipilih pipa : nominal pipa = 10,00 in
OD = 10,75 in
ID = 10,02 in
Sch = 40,00
Menentukan diameter Nozzle :
Ukuran nozlle inlet gas = pipa pemasukan gas pada stage I
nominal pipa = 10,00 in
OD = 10,75 in
ID = 10,02 in
Sch = 40,00
Dari B and Y app F hal 349 didapat :
Size of nozzle = 10
OD of pipe = 10,75
minimum pipe wall thickness = n = 1/2
diameter of hole in reinforcing plate = L = 24,5
width of reinforcing plate = w = 30 1/8
distance shell to flange face inside = k = 8
distance shell to flange face outside = j = 10
distance from bottom of tank center of nozzle :
rangular type = 15
low type = 12 1/2
Dari B & Y fig.12.2 hal 221 didapat :
Flange Ukuran ring
Out side diameter 8 10 12
Of flange thickness of A 13 ½ 16 19
Flange minimum T 1 1/8 1
3/16
. 1 ¼
Out side diameter of raised face R 10 5/8. 12 ¾ 15
Diameter of hub at based E 9
11/16
. 12 14 3/8.
Diameter of hub at point of wellding K 8,63 10,75 12,75
Length through hub L 4 4 4 ½
Inside diameter of standard wall pipe B 7,98 10,02 12,00
Menentukan tebal katalis Stage I :
Tg masuk = 430 oC = 703,15 K
Dari Hill, Reaktor Design pers . M hal 513 didapat :
T =
fo) -(f 0,0204 1
fo) -(f 251,9 To
Dimana :
f : konversi yang terjadi
kondisi masuk converter = fo = 0
konversi pada stage I = f = 48,08%
T =
fo) -(f 0,0204 1
fo) -(f 251,9 To
= 1 0,0204(48,08%)
(48,08%) 251,9
703,5
Perancangan Alat Utama
Teknik Kimia UPN “Veteran” Jawa Timur
VI-13
β = (100 - 4f)
4.38.1010 (1-f)0.5 (13-4f) - 1.9 . 105 f(13-4f)0.5
(100-4f)0.5 e31000/1.987T (1-f)0.5 e53000/1.987T
untuk f = 0 didapat β = 0,1426
untuk f = 0,488 didapat β = 3,4214
Z = Z2 - Z1 =
2
0,488 3,4214)
(0,1426
= 0,8696 ft
Stage II :
Tg masuk = 430 oC = 703,15 K
Konversi pada stage II = f-fo = 28,80%
Dimana fo = 48,08% Sehingga f = 77,60%
Dari Hill, Reaktor Design pers . M hal 513 didapat :
T =
fo) -(f 0,0204 1
fo) -(f 251,9 To
= 1 0,0204(28,80%)
(28,80%) 251,9
703,5
= 771,1664 K
Untuk f = 0,776 didapat β = 0,7418
Z = Z2 - Z1 =
2
0,776 3,4214)
(0,7418
= 1,6153 ft
Z2 = 1,6153 + 0,8696 = 2,4849 ft
Stage III :
Tg masuk = 485,3 oC = 758,45 K
Konversi pada stage II = f-fo = 15,24%
Dimana fo = 77,60% Sehingga f = 92,84%
Dari Hill, Reaktor Design pers . M hal 513 didapat :
T =
fo) -(f 0,0204 1
fo) -(f 251,9 To
= 1 0,0204(15,24%)
(15,24%) 251,9
758,45
= 794,3699 K
Untuk f = 0,9284 didapat β = 1,5321
Z = Z2 - Z1 =
2
0,9284 0,7418)
(1,5321
= 1,0555 ft
Z2 = 1,0555 + 2,4849 = 3,5405 ft
Stage IV :
Tg masuk = 430 oC = 703,15 K
Konversi pada stage II = f-fo = 6,77%
Dimana fo = 92,84% Sehingga f = 99,61%
Dari Hill, Reaktor Design pers . M hal 513 didapat :
T =
fo) -(f 0,0204 1
fo) -(f 251,9 To
= 1 0,0204(6,77%)
(6,77%) 251,9
703,15
= 719,2103 K
Untuk f = 0,9961 didapat β = 0,3455
Z = Z2 - Z1 =
2
0,9261 1,5321)
(0,3455
= 0,94 ft
Z2 = 0,94 + 3,5405 = 4,4805 ft
Total tebal katalis = Total Z2
= 0,8696 + 2,4849 + 3,5405 + 4,4805
= 11,3707
Perhitungan diameter shell :
Perancangan Alat Utama
Teknik Kimia UPN “Veteran” Jawa Timur
VI-15
Dimana :
Volume gas =
0,6860 44431,395
= 64771,826 m3
dari Ulrich, tabel 4-22 ditetapkan harga friction void volume ( porositas) = 0,7
maka untuk loose packing of sphere volume fluid friction :
V = 0,7 x 64771,826 = 45340,278 m3
volume reaktor tanpa katalis :
V = 45340,278 + 64771,826 = 110112,1044 m3
= 3888719,0779 ft3
Jumlah produk yang keluar =
0,6814 44431,395
= 65206,924 m3 = 2302847,7 ft3
Waktu tinggal (t) =
40 2302847,72
79 3888719,07
= 1,6887 ≈ 1,7 dt
diameter shell :
1836,3396 = ¼ x π x D2 x H
1836,3396 = ¼ x π x D2 x 11,3707
D = 14,343 ≈ 15 ft
Menentukan penyangga katalisator :
Supaya katalis bisa berada didalam converter pada tiap stage, diperlukan
penyangga dengan bagian bawah yang berlubang-lubang sebagai tempat aliran gas
setelah melewati katalis pada tiap stage.
Penyangga yang dipakai :
dari B & Y hal 131 didapat :
bahan : SA 357 (low alloy steel 5 Cr-1/2 Mo)
bentuk : perforated plate
th = d (3/16)(P/t)
dimana : th = tebal penyangga katalis (in)
d = diameter
P = bahan yang harus ditahan penyangga (lb/in2)
F = tegangan max yang di ijinkan (psi)
Untuk Stage I
Tebal katalis = 0,8696 ft
Over design = 20%
= 1,2 x 0,8696 ft = 1,0435 ft
Diameter tumpukan katalis = 15 ft = 180 in
Berat katalis = ¼ x π x Ds2 x H x 112,8
= ¼ x π x 152 x 1,0435 x 112,8
= 20790,745 lb
Luas perforated plate = ¼ x π x Ds2 = ¼ x π x 152 = 176,625 ft
Beban yang ditahan =
144 1 176,625 20790,745
= 0,8174 lb/in2
dari B & Y tabel 31.1 hal 251 didapat :
Tegangan max yang diijinkan (F) pada t 1079,6 oF = 3300 lb/in2
Tebal penyangga (th) = d (3/16)(P/F) = 120 (3/16)(0,8174/3300)
Perancangan Alat Utama
Teknik Kimia UPN “Veteran” Jawa Timur
VI-17
Untuk Stage II
Tebal katalis = 2,4849 ft
Over design = 20%
= 1,2 x 2,4849 ft = 2,9818 ft
Diameter tumpukan katalis = 15 ft = 180 in
Berat katalis = ¼ x π x Ds2 x H x 112,8
= ¼ x π x 152 x 2,9818 x 112,8
= 59409,789 lb
Luas perforated plate = ¼ x π x Ds2 = ¼ x π x 152 = 176,625 ft
Beban yang ditahan =
144 1 176,625 59409,789
= 2,3358 lb/in2
dari B & Y tabel 31.1 hal 251 didapat :
Tegangan max yang diijinkan (F) pada t 968 oF = 7300 lb/in2
Tebal penyangga (th) = d (3/16)(P/F) = 120 (3/16)(2,3358/7300)
=
0,9295 in
Untuk Stage III
Tebal katalis = 3,5405 ft
Over design = 20%
= 1,2 x 3,5405 ft = 4,2486 ft
Diameter tumpukan katalis = 15 ft = 180 in
Berat katalis = ¼ x π x Ds2 x H x 112,8
= ¼ x π x 152 x 4,2486 x 112,8
= 84645,702 lb
Luas perforated plate = ¼ x π x Ds2 = ¼ x π x 152 = 176,625 ft
Beban yang ditahan =
144 1 176,625 84645,702
= 3,3281 lb/in2
dari B & Y tabel 31.1 hal 251 didapat :
Tegangan max yang diijinkan (F) pada t 892,40 oF = 11500 lb/in2
Tebal penyangga (th) = d (3/16)(P/F) = 120 (3/16)(3,3281/11500)
=
0,8840 in
Untuk Stage IV
Tebal katalis = 4,4756 ft
Over design = 20%
= 1,2 x 4,4756 ft = 5,3707 ft
Diameter tumpukan katalis = 15 ft = 180 in
Berat katalis = ¼ x π x Ds2 x H x 112,8
= ¼ x π x 152 x 5,3707 x 112,8
= 107002,96 lb
Luas perforated plate = ¼ x π x Ds2 = ¼ x π x 152 = 176,625 ft
Beban yang ditahan =
144 1 176,625 107002,96
= 4,2071 lb/in2
dari B & Y tabel 31.1 hal 251 didapat :
Tegangan max yang diijinkan (F) pada t 854,60 oF = 12400 lb/in2
Tebal penyangga (th) = d (3/16)(P/F) = 120 (3/16)(4,2071/12400)
Perancangan Alat Utama
Teknik Kimia UPN “Veteran” Jawa Timur
VI-19
Menentukan tebal dinding converter :
P operasi = 1,2 atm = 17,64 psi