Pikiran
Rakyat
Infertil bukan Hanya
--
-
--~
=.
,.
~~-Masalah Istri
Padahal,
suatu
kehamilan
adalah
hasil daM hubungan
suami ism yang
kedua-iluanya
memenuhi
per-syaratan
untuk'mem-buahkan
kehamilan.
Oleh karena itu,
kehadiran
suami dan
.
ismnya
untuk
berkonsultasi
sangat
pennng
karena tak
selamanya
kesulitan
untuk hamil
dise-babkanfaktor
ism.
S
ERING kali seorang istriyang mengalami kesulitan memperoleh kehamilan datang berkonsultasi pada dokter seorang diri, tanpa suaminya. Berbagai alasan menjadi latar be-lakang sang suami tak ikut berkon-sultasi. Padahal, suatu kehamilan adalah hasil dari hubungan suami istri yang kedua-duanya memenuhi persayaratan untuk membuahkan kehamilan. Oleh karena itu, kehadi-ran suami dan istrinya untuk berkonsultasi sangat penting karena tak selamanya kesulitan untuk hamil disebabkan faktor istri.
Pada pertemuan perdana suami istri dengan dokter biasanya sudah bisa diduga apakah kelainan ini be-rasal dari pihak suami atau wanita, atau malah kedua-duanya.
Selain itu, manfaat kehadiran suami istri adalah juga untuk efisiensi waktu pemeriksaan, biaya pemeriksaan dan menghilangkan pangkal saling menuduh pihak-pi-hak yang kurang subur dari pasang-an suami istri tersebut. Seyogipasang-anya pasangan suami istri mengetahui sejak awal siapa yang mengalami masalah penyebab kesulitan memi-100 keturunan. Dengan demikian, suami istri tidak perlu bercerai, karena masing-masing bisa saling menguatkan dan berusaha semaksi-mal mungkin untuk mendapatkan keturunan. Meskipun, harns juga disadari bahwa ilmu kedokter masih memilOOketerbatasan dalam menilai atau memprediksi tentang keberhasilan s.uatu kehamilan. Seki-tar go persen penyebab ketidaksub-uran pasangan suami istri belum teIjelaskan, meskipun menurut per-cobaan-percobaan semua hasilnya dalam batas normal.
Ketidaksuburan pria
Faktor ketidaksuburan pria
me---
.'---Kliping Humas
Unpad 2010
--o
Sen;n() Selasa
o Rabu
o Kamiso Jumato Sabtu
.
M;nggu1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
dapat diobati, tetapi praktisnya masih sulit disembuhkan. Kelainan fungsi hubungan suami istri,
khu-susnya dari pria (yang memicu ter-jadinya infertiIitas) bisa
disebab-kan oleh ketidakharmonisan hubungan suami istri yang
pada ujungnya mengaki-batkan rasa kurang percaya diri saat melakukan hubungan suami istri. Kecemasan atau . kekhawatiran terhadap salah satu pihak, kurangnya pengertian me-ngenai apa itu hubungan suami istri serta perbedaan sosial antara part~ ner yang bersangkutan bisa memicu teIjadinya ejakuIasi dini (sekitar 23 persen),disfungsiereksi(61
persen), dan kombinasi keduanya (16 persen). Kelainan hubungan suami istri yang juga memengaruhi proses kesuburan adalah masalah orgasme. Bisa jadi suami tidak per-nah orgasme atau anorgasme primer dan ejakuIasi padahal fungsi ereksi baik. Hal ini sangat di-mungkinkan karena faktor psikolo-gis, gangguan saraf serta biologis.
Untuk anorgasme primer dapat diobati melalui penggunaan elektro ejakuIasi. Sementara untuk anor-gasme sekunder dapat diperiksa melalui USG atau kadang-kadang memakai pemeriksaan laboratori-urn untuk menunjukkan kemungki-nan adanya keganasan prostat yang dikenal dengan pemeriksaan labo-ratorium PSA Khusus mengenai prostat ini bagi pria yang mempu-nyai riwayat keluarga mengalami keganasan prostat sangat dian-jurkan untuk mengadakan pence-gahan dini melalui pemeriksaan kadar PSA sejak usia 50 tahun, tiap satu tahun sekali meskipun tidak ada keluhan berkemih ataupun hubungan suami istri, juga ke-lainan yang dikenal sebagai varikosel yaitu bendungan pada saluran sperma. Keberadaan varikosel yang dihubungkan de-ngan kejadian kesQIitan memiliki anak memang masih diperdebatan. Di satu sisi menyebutkan yang bersangkutan harus menjalarii tin- . dakan operasi, tetapi pihak lain tak menyarankan itu. Akan tetapi, apa-bila varikosel teIjadi pada kedua buah zakar sebaiknya diIakukan operasi untuk melancarkan aliran sperma.
Namun demikian, infertilitasnya sangat bergantungpada lamanya pasangan menikah dan tidak mem-pwWai anak'
nem-pati angka sekitar 40 persen dari pasa-ngan suami istri yang tidak subur. Tragisnya, 50 persen pria yang tidak subur penyebabnya masih belum diketahui. Pemeriksaan pria dapat diawali dengan riwayat, khususnya pola hidup seperti seringnya berada dalam Iingkungan suhu yang relatif panas, terpapar penyinaran atau ra-diasi, penggunaan obat-obat terten-tu, peminum minuman keras, kecanduan rokok, nutrisi yang kekurangan elemen-elemen sperma dan vitamin tertentu, serta penyakit infeksi tertentu. Ketidaksuburan pria juga bisa jadi karena disfungsi seksual, gangguan ejakuIasi, dan gangguan orgasme Termasuk ke dalam gangguan ejakuIasi atau keluamya cairan saat hubungan suami istri adalah:
1. EjakuIasi yang berbalik sehing-ga sperma tidak masuk ke daIam alat reprodt.!!<siistrinX~
2. Tidak mampu mengeluarkan cairan ejakuIasi.
3. EjakuIasi dini.
4. EjakuIasi dengan jumlah cairan yang sangat sedikit.
EjakuIasi berbalik adalah kelu-amya cairan sperma yang berasal dari saluran kencing bagian be-lakangdari kandung kemi,h. Penye-babnya bisa karena kelainanalat anatomi, saraf, kelainan getah be-ning tertentu, kencing manis, atau psikis/mental dari pria yang bersangkutan atau tidak diketahui. Keadaan ini patut diduga apabila cairan ejakuIasi teramat minim, yaitu kurang dari 1fi cc atau kering tanpa cairan ejakuIasi yang dikeluarkan saat hubungan suami istri. Selain itu, untuk mengetahui ada tidaknya ejakuIasi yang berba-lik dapat diIihat melalui proses mastrurbasi (akan tampak tempat keluamya cairan tersebut), diten-tukan melalui analisis laboratorium cairan ejakuIasi, atau menggunakan USG yang khusus untuk pemerik-saan alat kelamin. Pada umumnya, pengobatan kelainan ini melalui operasi jika terapi medis tidak I membawa hasil. Keadaan ejakuIasi
dini biasa disebabkan oleh gang-guan kerusakan atau ganggang-guan sa-raf-saraf simpatik ata1.i.punmotorik di daerah kelamin. Jadi dapat bersi-fat biologis ataupun bersibersi-fat psiko-logis. Secara teor~da'!!!1!!!
----Pemeriksaan
Pemeriksaan infertiI pada pria yang paling sering dan paling uta-ma diIakuJ<anadalah analisis cairan sperma/ semen.
Penanganan kelainan baik jum-lah maupun bentuk dan pergerakan sperma tidaklah sederhana dan bi-asanya memakan waktu yang tidak sedikit.
Penanganan infertiIitas pria ide-alnya tergantung dari penyebab in-fertiIitas tersebut di samping peng-gunaan hormon yang merangsang pertumbuhan sperma, tindakan operasi. Tidak kaIah pentingnya adalah pola hidup, khususnya yang tinggi protein, mengurangi lingkun-gan panas (misalnya terlalu lama mengendarai mobil setiap hari, se-ringnya menggunakan celana ketat dan tebal, olah raga berat seperti
I
main bola). (Prof. Dr. dr. A.
'Biben, Sp.O.G. K;.Fer, Guru
Be-sar Tetap Fakultas Kedokteran