• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kelompok 1C Snack Bar Edamame

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Kelompok 1C Snack Bar Edamame"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN HASIL GELAR PRODUK SNACK BAR EDAMAME “MAMABAR”

disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pengembangan Produk Baru

disusun oleh: KELOMPOK I – THP C

Aminatus Sholikhah 171710101132

Fina Faradhilla 151710101057

Afina Desi Wulandari 151710101072 Sri Wulan Nawang Sari 151710101138

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

(2)

BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pangan hakikatnya adalah kebutuhan pokok setiap individu manusia, karena itulah pengelolahan pangan terus dikembangkan agar kebutuhan manusia dapat terus terpenuhi dengan maksimal. Perkembangan kebutuhan manusia kemudian lebih dikenal sebagai trend pangan, yang mampu mempengaruhi tuntutan pasar dan haluan produk. Dewasa ini, trend makanan sudah berkembang seiring dengan laju perkembangan teknologi. Produsen dituntut untuk memproduksi makanan atau minuman sesuai trend pasar yang diciptakan oleh masyarakat. Permintaan konsumen mendorong terciptanya trend pangan sehat masa kini yang identik dengan camilan rendah lemak, tinggi serat, dan dapat memberikan efek kesehatan tertentu. Salah satu produk yang lahir dari trend pasar tersebut adalah snack bar.

Snack bar adalah produk pangan padat berbentuk bar atau persegi panjang dengan berbagai bahan penyusun utama seperti buah-buahan kering, kacang-kacangan, dan sereal yang dapat memenuhi kebutuhan gizi dan serat manusia. Perkembangan snack bar hingga saat ini diproduksi dengan bahan baku isolate protein kedelai, oat dan rice crispy (Wiranata dkk, 2017 dan Darniadi, 2012). Mamabar adalah salah satu inovasi produk snack bar dengan bahan baku penyusun utama dari edamame. Edamame termasuk dalam keluarga kedelai sayur yang memiliki mutu protein yang baik untuk dikonsumsi (Fitriyana, 2014). Tidak hanya memenuhi trend pasar akan pangan yang tinggi serat dan rendah lemak, lesitin keluarga kedelai sayur terbukti dapat memebrikan efek sehat dalam menurunkan hipertensi dan hiperlipidemia.

(3)

1.2 Tujuan

(4)

BAB 2. PEMBAHASAN

2.1 Deskripsi Produk 2.1.1 Pengertian Snack Bar

Camilanbiasanyadikonsumsidi

antaraduawaktumakananutama,yaituantaramakanpagidanmakansiangatau antaramakansiangdanmakanmalam.Snackbisaberupamakanantradisional

buatansendiri ataumakananmodernhasil kreasiindustri pangan.Snacktradisional misalnyapisanggoreng,lemper,risoles,dangetuk.Namunsaatinisemakin

banyakorangyangmenjatuhkanpilihanpadasnackproduksiindustripanganyang secaraluasdipasaran(Wahyuningtyas, 2017)

Snack yang sehat tidak hanya kaya akan energi, tapi sebaiknya juga mengandungprotein,anekavitamin,anekamineral,seratpangan,dankomponen bioaktif pendongkrak kesehatan. Selain itu, hindari membeli snack yang mengandungbahantambahanpangan(food additives),seperti pemanis,pewarna dan pengawet yangtidaksesuaiaturan(Wahyuningtyas, 2017)

Makananringan atau dikenal dengansebutansnackfoodadalahmakanan yang dikonsumsidiantarawaktumakanutamadanumumnyasudahmerupakan bagian yang tidak ditinggalkan dalam kehidupan sehari-hari, terutama pada kalangananak-anakdanremaja(Muchtadietal 1988).

Snack bar adalah makanan kecil lezat untuk diet jantung sehat yang dibuat dari kacang-kacangan, dan buah-buahan kering. Snack bar mengandung antioksidan, kalsium dan protein. Kebanyakan dari snack bar tidak mengandung glutein (Pradipta, 2011). Snack bar merupakan makanan padat berbahan dasar tepung dengan tambahan ingredient lain melalui proses baking. Snack bar dapat dikembangkan sebagai Emergency Food Product dengan memenuhi persyarakan kritis (Darniadi, 2012).Snack berupa energi bar sudah banyak dijual di pasar swalayan dan pasar tradisional merupakan jenis snack sehat yang banyak mengandung energi, protein dan serat.

(5)

kacang-kacangan yang diikat satu sama lain dengan bantuan agen pengikat (binder).Snack Bar merupakan makanan padat berbentukbatang yang bisa dikonsumsi sebagai makananselingan. Snack Bar pertama kali muncul disupermarket Amerika Serikat pada akhir tahun 1980-ansebagai makanan yang dikonsumsi para atlet. Energibar dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu : energi barsebagai makanan penambah daya untuk olahraga (sportbar), pengganti makanan (meal bar/food bar) dancamilan (snack bar). Masing-masing memilikikarakteristik dan tujuan yang berbeda. Beragam jenis energy bar dijual dipasar telah diperkaya oleh vitamin dan mineral, sehingga tidak mengherankan, banyak orang memanfaatkannya sebagai makanan diet, bahkan pengganti makan siang dan makan malam. Selain kaya gizi, variasi cita rasa, dan juga sukses menjadikan makanan ini diminati sebagai kudapan disela-sela waktu makan. Cukup makan satu batang, perut sudah kenyang dari kebutuhan gizi sepanjang hari terpenuhi (Wiranata dkk, 2017).

Pengolahan snackbar biasanya dengan mencampur bahan dasar yang berupa tepung-tepungan, yang kemudian dicampur dengan bahan tambahan yang digunakan untuk menambah rasa, aroma, warna dll. Bahan yang biasa digunakan untuk bahan campuran adalah sejenis kacang-kacangan yang berfungsi menambah kandungan gizi pada olahan snackbar.

Melihat potensi kacang-kacangan sebagai bahan pembuatan snack bar, maka pemanfaatan kedelai edamame sebagai bahan pembuatan snack bar juga menambah nilai guna edamame. Snack bar edamame merupakan snack bar yang berbahan dasar tepung edamame dan bahan bahan lainnya seperti full cream, gula halus, margarine, kuning telur serta campuran buah-buahan kering sebagai suhu 55-600C lalu dilakukan penggilingan guna mendapatkan butiran yang lebih

(6)

mendapatkan butiran yang lebih halus. Pembuatan snack bar, tepung edamame merupakan bahan baku utama dan berfungsi sebagai bahan pengisi. Berikut merupakan komposisi kimia tepung edamame dapat dilihat pada Tabel 2.1: Tabel 2.1 Komposisi Kimia Tepung Edamame

Komposisi Jumlah (%)

Sumber :Sumber : Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI, 2001

2. Margarin

Margarin adalah lemak yang dihasilkan dari lemak nabati dan adapula margarin yang terbuat dari lemak nabati dan susu. Fungsi margarin yang penting dalam adonan ialah sebagai perangkap udara selama pencampuran. Margarin mempengaruhi pengkerutan dan keempukan terhadap produk yang dipanggang, dan juga sebagai pelumas dalam pencegahan pengembangan protein yang berlebihan selama pembuatan adonan, dan juga dapat menunjang cita rasa produk seperti memberi rasa asin pada produk.

Margarin merupakan emulsi yang terdiri atas lemak nabati, air dan garam dengan perbandingan (80:18:2). Berbeda dengan minyak goreng, margarin dapat dikonsumsi tanpa dimasak. Sifat fisik margarin pada suhu kamar adalah berbentuk padat, berwarna kuning, dan bersifat plastis. Margarin dapat memberi cita rasa gurih pada masakan, juga sebagai sumber energi yang melarutkan vitamin A, D, E dan K. Margarin yang digunakan untuk memperbaiki citarasa, menambah aroma dan menghasilkan tekstur produk yang renyah. Berikut merupakan tabel komposisi kimia margarine dapat dilihat pada Tabel 2.2.:

Tabel 2.2 Komposisi Kimia Margarine Komposisi Jumlah (%) Karbohidrat 0,4

Protein 0,6

(7)

Mineral 0,36

Air 15,5

Sumber : Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI, 2001

3. Kuning Telur

Telur merupakan sumber protein hewani, yang dapat dengan mudah dijumpaidi pasaran. Peranan utama telur atau protein dalam pengolahan pada umumnyaadalah memberikan fasilitas terjadinya koagulasi, pembentukan gel, emulsi danpembentukan struktur. Sedangkan pada pembuatan snack barfungsi utama kuning telur yaitu sebagai pengemulsi dan pengembang. Fungsi lain kuning telur sebagai penambah warna, rasa, kelembaban, dan membentuk struktur. Kuning telur mengandung lesitin yang berfungsi sebagai emulsifier alami.

Komponen pokok telur adalah putih telur (albumin), kuning telur (yolk ) dan kulit telur (egg shellI). Pada pembuatan snack bar ini, bagian yang Kuning telurjugabanyakmengandunglemak,kolesterol dan protein (Muchtadi dkk, 2010). Berikut merupakan tabel komposisi kimia kuning telur dapat dilihat pada Tabel 2.3:

Tabel 2.3 Komposisi Kimia Kuning Telur Komposisi Jumlah (%)

Sumber : Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI, 2001

(8)

Gulamerupakansenyawaorganikyangpenting sebagai bahan makanan, karena gula didalam tubuh sebagai sumber kalori. Disampingsebagaibahanmakananguladigunakan pulasebagai bahan pengawet makanan, bahan baku alcohol dan pencampur obat-obatan. Gula merupakansenyawakimiayang termasuk karbohidrat,memilikirasa manisdanlarutdalamair.

Mudjajanto & Yulianti (2004) menjelaskan bahwa fungsi penambahan gula dalam suatu produk pangan antara lain yaitu untuk memberikan aroma, rasa manis sebagai pengawet, dan untuk memperoleh tekstur tertentu. Penggunaan gulayangtinggidapat menyebabkanadonan kerasdanregas(mudahpatah),dayalekat adonantinggi, adonan kuatdansetelahdipanggang bentukkuekering menyebar. Berikut merupakan tabel komposisi kimia gula halus dapat dilihat pada Tabel 2.4:

Tabel 2.4 Komposisi Kimia Gula Halus Komposisi Jumlah (%)

Susu dalam pembuatan snack bar berfungsi untuk meningkatkan kualitas dalamadonan. Susu juga memberikan kontribusi terhadap nilai gizi, membantupengembangan adonan, dan memperbaikitekstur snack bar. Susu yangumum digunakan dalam pembuatan snack bar adalah susu bubuk karena tahan lama danlebih mudah penyimpanannya.

(9)
(10)

Tabel 2.5 Komposisi Kimia Susu Bubuk

Sumber : Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI, 2001

6. Sale Pisang

Sale pisang merupakan satu bentuk pengolahan buah pisang dengan proses pengeringan. Proses pengeringan dilakukan dengan sinar matahari ataupun dengan oven, biasanya suhu pengeringan untuk pembuatan sale pisang berkisar 55-650C. Sale dikenal mempunyai rasa dan aroma khas. Pada dasarnya semua

jenis pisang dapat dibuat sale, akan tetapi ada beberapa pisang yang memiliki rasa sepet meskipun telah matang, sehingga tidak diolah menjadi sale pisang. Pada pembuatan snack bar, sale pisang menggunakan jenis pisang raja nangka, alasan menggunakan pisang jenis ini selain mudah didapatkan rasa pisang raja nangka ini manis sehingga meskipun dilakukan pengeringan rasa yang dihasilkan tetap manis. Berikut merupakan tabel komposisi kimia sale pisang dapat dilihat pada Tabel 2.6:

Tabel 2.6 Komposisi Kimia Sale Pisang

Komposisi Jumlah (%)

(11)

mendidih untuk melarutkan gula. Proses ini juga yang membuat kulit kismis menjadi kasar. Buah kismis digunakan sebagai hiasan kue, campuran coklat ataupun topping pada ice cream atau pengganti permen, sedangkan pada pembuatan snack bar kismis berfungsi sebagai bahan isian agar menambah cita rasa pada snack bar.

Kismis memiliki kandungan zat-zat yang bermanfaat bagi tubuh. Kultivar anggur yang baik untuk kismis adalah yang berbiji kecil atau tidak berbiji. Tekstur dagingnya lunak dan tidak melekat satu dengan yang lain selama penyimpanan, serta mempunyai aroma yang baik.Berikut merupakan tabel komposisi kimia kismis dapat dilihat pada Tabel 2.7 :

Tabel 2.7 Komposisi Kimia Kismis

Komposisi Jumlah (%)

Karbohidrat 79,52

Protein 3,39

Lemak 0,46

Mineral 1,66

Air 14,9

Sumber : Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI, 2001

8. Perisa

(12)

Tabel 2.8 Komposisi Kimia Perisa Komposisi Jumlah (%) Karbohidrat 77,4

Protein 4,7

Lemak 8,7

Mineral 2,7

Air 6,4

Sumber : Daftar Bahan Tambahan makanan (2011)

2.2 Proses Pengolahan Produk 2.2.1 Alat dan Bahan

Alat-alat yang digunakan untuk pembuatan MAMABAR yaitu timbangan, mixer, baskom, sendok, loyang, oven, solet, ayakan, pisau, dan blender, sedangkan bahan-bahan yang digunakan yaitu tepung edamame, susu bubuk, margarin, telur, gula halus, pisang kering, kismis, dan perisa makanan.

2.2.2 Proses Pembuatan

1. Pembuatan tepung edamame

Tepung edamame dibuat dari kedelai edamame segar dilakukan pencucian untuk menghilangkan sisa kotoran yang masih terikut kemudian di blanching selama 10 menit untuk menghilangkan bau langu. Tahap selanjutnya yaitu dilakukan pengupasan untuk menghilangkan kulit luar dan kulit ari edamame sehingga dihasilkan biji edamame matang. Biji edamame matang dikeringkan dibawah sinar matahari selama 48 jam. Setelah biji edamame kering, selanjutnya dilakukan penggilangan meggunakan blender selama ± 3 menit kemudian diayak menggunakan ayakan 80-100 mesh dan diperoleh tepung edamame. Diagram alir proses pembuatan tepung edamame dapat dilihat pada Gambar 2.1.

2. Pembuatan buah kering

(13)

Kulit + kulit ari edamame Blanching 10 menit,

600C

Pengupasan

Pengeringan sinar matahari, 48 jam

Penggilingan dengan Blender, ± 3 menit

Pengayakan, 80-100 mesh

1 kg Kedelai edamame

Biji edamame

Tepung edamame Pencucian

Air Kotoran

Pengeringan 600C selama 90 menit

Pisang

Pengupasan

Pengirisan

diperoleh buah pisang kering sebagai bahan isian MAMABAR. Diagram alir pembuatan buah kering dapat dilihat pada Gambar 2.2.

Gambar 2.1 Diagram alir pembuatan tepung edamame

(14)

3 g kuning telur + 8g gula halus

Pengocokan

Pencampuran

Pengadukan

Pencetakan

Pengovenan 60oC, 60 menit 15g Margarin

Pelelehan

20g tepung edamame + 7g susu bubuk + 3g perisa + 14g buah kering 3. Pembuatan snack bar edamame (MAMABAR)

Pembuatan MAMABAR diawali dengan kuning telurdan gula halus dikocok terlebih dahulu untuk membentuk tekstur. Selanjutnya, tepung edamame, susu bubuk, perisa makanan serta buah kering yang terdiri dari pisang kering dan kismis dicampurkan ke dalam campuran kuning telur dan gula halus. Seteah itu, dilakukan pengadukan secara manual dan ditambahkan margarin yang sudah dilelehkan sedikit demi sedikit dan diaduk kembali hingga merata. Adonan yang sudah jadi kemudian dicetak menggunakan cetakan dan dioven dengan suhu 600C

selama 60 menit. Diagram alir pembuatan snack bar edamame (MAMABAR) dapat dilihat pada Gambar 2.3.

Gambar 2.3 Diagram alir pembuatan snack bar edamame (MAMABAR)

2.3 Perhitungan Kandungan Gizi MAMABAR 2.3.1 Mass Balance

(15)

3 g Kuning Telur + 8g Gula Halus 20g Tepung edamame + 7g susu bubuk + 3g perisa + 14g buah kering

15g Margarin edamame, susu bubuk, buah kering dan perisa dicampurkan sedikit demi sedikit ke dalam campuran kuning telur dan gula yang sudah dilakukan pada tahap pertama. Tahap ketiga yaitu melelehkan margarin dengan cara steam. Saat melelehkan margarin terjadi kehilangan komponen (A). Hal ini dimungkinkan adanya pengurangan air karena proses pencairan dari total persen air yang terkandung dalam margarin.

Tahap keempat yaitu mengaduk secara menual semua bahan-bahan yang telah dicampur sehingga total berat menjadi bertambah. Tahap kelima adalah melakukan pencetakan. Selama proses pencetakan terjadi kehilangan komponen (B) dari total berat, hal ini dikarenakan adanya bahan yang tertinggal di alat pencetak. Tahap terakhir yaitu pengovenen menggunakan oven kompor dengan suhu 600C selama 60 menit dan selama proses ini juga terjadi kehilangan

komponen (C) dari total berat. Hal ini dimungkinkan terjadi pengurangan air selama proses pengovenan. Diagram alir tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.4.

(16)

Keterangan :

A = Kehilangan berat bahan (air) selama proses pelelehan B = Kehilangan berat bahan selama proses pencetakan C = Kehilangan berat bahan selama proses pengovenan

2.3.2 Perhitungan Nilai Gizi Snack Bar Edamame

(17)

I. Berat Kuning Telur 3 gram

Berat Susu Full cream 7 gram Bydd : 100% (7 gram) Karbohidrat : 79,52% (4,7712 g) Protein : 3,39% (0,2034 g) Karbohidrat : 77,4% (2,322 g) Protein : 4,7% (0,141 g) Lemak : 8,7% (0,261 g) Mineral : 2,7% (0,081 g) Air : 6,4% (0,192 g)

Total Berat Bahan 55 gram Karbohidrat : 57,10% (31,41 g) Protein : 18,66% (10,26 g) Lemak : 65,80% (3,19 g) Mineral : 1,90% (1,02 g) Air : 15,35% (8,45 g)

(18)

Berat Margarin 15 gram air karena proses pencairan sebesar 10% dari total persen air.

IV. Total Berat Bahan 69,45 gram Karbohidrat: 45,31% (31,47 g)

*Diasumsikan kehilangan berat 5 gram karena tertinggal di alat.

(19)

2.4.1 Menetapkan asumsi

Penetapan asumsi merupakan tahap awal dalam merancang sebuah usaha untuk menentukan harga produk, biaya dan kebutuhan yang diperlukan. Penetapan asumsi produk Snack Bar Edamame dapat dilihat pada Tabel 2.10. Tabel 2.10. Asumsi usaha Snack Bar Edamame

No ASUMSI

1 Modal usaha yang diajukan adalah usaha Snack Bar Edamame (MAMABAR)

2 Membuat tempat produksi dengan permodalan sendiri 3 Kapasitas Produksi 2400 kemasan per hari

4 Jumlah hari kerja 300 hari

5 Harga jual per kemasan (12 g) sekitar Rp. 2,000,- 6 Penyusutan investasi antara 1-10 tahun

2.4.2 Menentukan Biaya Usaha

(20)

Tabel 2.11. Biaya investasi mesin dan peralatan

No Mesin dan

Peralatan

Jumlah Harga Harga Investasi Umur

investasi (bulan)

Biaya penyusutan / bulan

(unit) (Rp/unit) (Rp)

1 Cetakan 1 Rp 8.000.000 Rp 8.000.000 10 Rp 800.000 2 Oven gas 2 Rp 975.000 Rp 1.950.000 5 Rp 390.000 3 Oven pengering 1 Rp 6.000.000 Rp 6.000.000 10 Rp 600.000 4 loyang 50 Rp 50.000 Rp 2.500.000 1 Rp 2.500.000 5 tabung LPG 2 Rp 410.000 Rp 820.000 10 Rp 82.000 6 Timbangan 4 Rp 350.000 Rp 1.400.000 5 Rp 280.000 7 Baskom 20 Rp 25.000 Rp 500.000 1 Rp 500.000 8 Pengaduk 10 Rp 10.000 Rp 100.000 1 Rp 100.000 9 Sealer 1 Rp 4.000.000 Rp 4.000.000 10 Rp 400.000 10 Pisau 10 Rp 10.000 Rp 100.000 1 Rp 100.000 11 Mixer 2 Rp 5.000.000 Rp 10.000.000 5 Rp 2.000.000 12 Mesin Penepungan 1 Rp 2.300.000 Rp 2.300.000 10 Rp 230.000 Total Rp 7.982.000 1 siklus

(tahun) 1

Penyusutan

(21)

Tabel 2.12. Rencana anggaran biaya usaha Snack Bar Edamame Periode 1 siklus : 1 tahun (300 hari)

NO KEGIATAN SATUAN QTY HARGA

TOTAL INVESTASI Rp 645.170.000

B Modal Usaha

TOTAL MODAL USAHA Rp 907.908.000

(22)

Usaha

1 Penyusutan alat tahun 1 Rp 7.982.000 Rp 7.982.000 2 Transportasi unit 1 Rp 194.000.000 Rp 38.800.000 3 Bangunan unit 1 Rp 400.000.000 Rp 57.142.857

TOTAL MODAL KERJA Rp 103.924.857

TOTAL BIAYA USAHA Rp 1.657.002.857

Berdasarkan tabel diatas, total biaya usaha yang dibutuhkan untuk mendirikan sebuah usaha bisnis Snack Bar Edamame selama 1 periode yaitu 1 tahun (300 hari) yaitu sebesar Rp 1.657.002.857. Total biaya usaha tersebut terdiri dari biaya investasi Rp 645.170.000, biaya modal usaha (variabel) Rp 907.908.000, dan biaya operasional (modal kerja) Rp 103.924.857.

2.4.3 Menentukan rugi/laba usaha Snack Bar Edamame

Rugi atau laba dalam mendirikan usaha Snack Bar Edamame dapat diketahui dengan cara membuat arus kas (cash flow) selama satu periode tertentu, atau pada usaha ini dalam satu periode yaitu selama 1 tahun (300 hari). Arus kas usaha Snack Bar Edamame selama satu tahun dapat dilihat pada Tabel 2.13. Tabel 2.13. Arus kas perencanaan usaha Snack Bar Edamame

(23)

5 Kemasan

oprasional usaha Rp 103.924.857

Jumlah

Pengeluaran Rp1.173.832.857

Laba-Rugi/tahun Rp 626.167.143

Keuntungan/bulan Rp 52.180.595

BEP Unit/pcs unit/pcs 469.533 dikeluarkan (biaya tetap dan biaya variabel). Perhitungan Laba (rugi) digunakan untuk mengetahui seberapa besar keuntungan atau kerugian yang diperoleh suatu industri tersebut setiap tahunnya. Berdasarkan arus kas usaha Snack Bar Edamame pada Tabel 2.13, diketahui bahwa dalam satu tahun industri tersebut akan memperoleh laba sebesar Rp 626.167.143, jika dihitung tiap bulan maka usaha ini memperoleh laba sebesar Rp 52.180.595. Perhitungan laba/rugi pada usaha snack bar edamame adalah sebagai berikut :

(24)

Analisis BEP adalah cara yang digunakan untuk mengetahui pada volume (jumlah) penjualan dan jumlah produksi berapakah perusahaan tidak mengalami kerugian dan tidak pula mendapatkan laba atau disebut dengan titik impas. Perhitungan BEP pada usaha snack bar edamame adalah sebagai berikut :

1. BEP Unit

BEP atau titik impas adalah suatu titik jumlah produksi atau penjualan yang harus dilakukan agar biaya yang dikeluarkan dapat tertutupi kembali atau nilai dimana profit yang diterima perusahaan atau industri tersebut adalah nol. Berdasarkan Tabel 2.13. Dapat diketahui bahwa usaha snack bar edamame akan BEP atau impas jika memproduksi dan menjual snack bar sebanyak 469.533kemasan dandengan harga Rp 1.630/pcs.

c. R/C Ratio

(25)

d. ROI

Return on Investment (ROI) digunakan untuk mengetahui besar laba yang akan didapatkan atas total harta yang dikeluarkan. Perhitungan ROI dilakukan dengan cara sebagai berikut : 97,005%sehingga dapat disimpulkan bahwa dari total harta/investasi yang telah dikeluarkan, usaha snack bar edamame akan menghasilkan laba sebesar 97,005% dari biaya investasinya.

e. PP (Bulan)

Pay Back Period(PBP) digunakan untuk menghitung jangka waktu pengembalian modal investasi yang digunakan untuk membiayai usaha dengan cara sebagai berikut :

Berdasarkan perhitungan PP pada Tabel 2.13 diketahui bahwa Pay Back Period atau modal akan kembali setelah usaha snackbar edamame berjalan selama 22 bulan atau 2 tahun.

2.5 Hasil Tes Market

Hasil tes market diperoleh dari beberapa panelis yang datang di stan MAMABAR saat Gelar Produk 2018. Tes market diperoleh berdasarkan tingkat kesukaan dari panelis tidak terlatih secara acak. Hasil tes market dapat dilihat pada Tabel 2.14

(26)

Apakah Anda pernah mengetahui produk sejenis dengan MAMABAR sebelumnya?

Ya 35% Snack bar sejenis MAMABAR yaitu soyjoy dan fitbar

Tidak 65%

Bagaimana menurut Anda deskripsi mengenai produk kami?

Rasa 25% Enak

Gurih edamame

Dominan rasa pisang dan kismis Sedikit pahit

Aroma 15& Harum edamame dan pisang

Tekstur 30% Lembut

Apakah produk MAMABAR memiliki harga yang terjangkau?

Ya 80%

Tidak 20% Karena mahal

Apakah produk MAMABAR memiliki kemasan yang menarik?

Ya 90% Karena sudah dikemas menggunakan plastik dan karton dengan desain yang menarik

Tidak 10%

Saran untuk produk MAMABAR:

Tekstur diperbaiki karena kurang renyah dan kurang keras, rasa sedikit pahit.

(27)

dikarenakan isian yang diguakan untuk produk ini yaitu buah kering berupa pisang kering dan kismis. Saat proses pengeringan buah pisang dimungkingkan terlalu kering sehingga menyebabkan rasa sedikit pahit pada produk. Perisa makanan berupa perisa pisang ambon juga ditambahkan sehingga aroma yang ditimbulkan yaitu aroma khas pisang. Tekstur lembut, kurang keras, dan kurang renyah dapat dikarenakan penyimpanan produk yang kurang rapat sehingga memungkinkan udara masuk dan menyebabkan produk menjadi kurang keras dan kurang renyah.

(28)

BAB 3. PENUTUP

Berdasarkan pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Proses utama dalam pembuatan snack bar edamame “MAMABAR” yaitu pengovenan pada suhu 60oC selama 60 menit menyebabkan pengurangan kadar

air bahan sebanyak 50% dari total berat air sehingga berat total air akhir yaitu 5,27 g. Total nilai gizi snackbar "MAMABAR" dalam 60 g/100% g bahan yaitu karbohidrat 29,48 g; protein 9,70 g; lemak 14,37 g; mineral 1,03 g; dan air 5,27 g.

2. Usaha snack bar edamame memperoleh laba sebesar Rp 626.167.143 per tahun dan mengalami impas saat memproduksi dan menjual snack bar sebanyak 469.533kemasan dandengan harga Rp 1.630/pcs.Nilai R/C > 1 sebesar 1,533 sehingga usaha snack bar edamame layak untuk dijalankan karena setiap rupiah yang dikeluarkan akan memberikan penerimaan yang lebih besar 1533. Berdasarkan ROI usaha snack bar edamame akan menghasilkan laba sebesar 97,005%. Modal dari usaha ini akan kembali setelah berjalan selama 22 bulan atau kurang lebih 2 tahun.

3. Menurut panelis, harga snack bar edamame terjangkau yaitu Rp 2.500,- per pcs. Secara keseluruhan, panelis menyukai produk MAMABAR namun masih terdapat beberapa parameter yang perlu diperbaiki yaitu pada rasa dan tekstur.

(29)

-DAFTAR PUSTAKA

Darniadi, S. 2012. Pengembangan Teknologi Fortifikasi dan Pengemasan Produk Pangan Darurat Berbasis Tepung Ubi Jalar dan Kacang-kacangan. Balai Besar Litbang Pertanian Pasca Panen

Darwin, P. 2013. Menikmati Gula Tanpa Rasa Takut. Yogyakarta: Sinar Ilmu.

Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI. (2001).Daftar Komposisi Bahan Makanan. Jakarta: Bhratara Karya Aksara.

Fitriyana, N. I. 2004. Pengembangan Pangan Fungsional Antikolesterol dari Kedelai Edamame (Glycine max (L) Merril). Jember : Universitas Jember.

Hotimah, N. 2016.Pengaruh Waktu Pengukusan Terhadap Sifat Fisik dan Organoleptik Mie Kering Edamame. Skripsi. Program Studi Teknologi Industri Pangan Jurusan Teknologi Pertanian Politeknik Negeri Jember.

Indradewi, Feri. 2016. Pengaruh Teknik Pengeringan Terhadap Kadar Gizi Dan MutuOrganoleptik Sale Pisang (Musa Paradisiaca L.). Jurnal Farmasi. Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo Kendari. Vol.4 No.2

Koswara, S. (2009).Teknologi Pengolahan Roti. eBookPangan.com

Muchtadi TR, Purwiyatno, Basuki A. 1988. Teknologi pemasakan ekstruksi. Bogor : Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi, Institut Pertanian Bogor.

Muchtadi, TR. Sugiyono dan Fitriyono A. 2010. Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan. Bandung: Alfabeta.

Mudjajanto, & Yulianti, L. 2004.Membuat Aneka Roti. Jakarta: Penebar Swadaya

Novita N. 2010. Energy bar bukan makanan ajaib. [terhubung berkala]. http:// www.feminaonline.com/issuedetail.asp?

id=582&cid=2&views=54. (02-06-2018)

Pradipta, I. 2011. Karakteristik Fisikokimia dan Sensoris Snack Bars Tempe dengan Penambahan Salak Pondoh Kering. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.

Wahyudi. 2003.Memproduksi Roti. Departemen Pendidikan Nasional

(30)

Kuning.Laporan Akhir. Jurusan Teknologi Pertanian Politeknik Negeri Jember: Jember.

Winarno, F. G. 1993.Pangan Gizi Teknologi dan Konsumen. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

(31)

LAMPIRAN DOKUMENTASI

No Gambar Keterangan

1

Proses pengeringan dan penepungan

edamame

2

Bahan-bahan pembuatan snack bar

edamame (margarin, susu bubuk, gula alus, tepung edamame,

telur)

3 Proses pengeringan

snack bar edamame

4 Logo Produk

(32)

6 Kemasan Produk

7 Pelaksanaan Gelar

Gambar

Tabel 2.2 Komposisi Kimia Margarine
Tabel 2.3 Komposisi Kimia Kuning Telur
Tabel 2.4 Komposisi Kimia Gula Halus
Tabel 2.6 Komposisi Kimia Sale Pisang
+7

Referensi

Dokumen terkait