• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lampiran 1 Analisis Regresi Model 1 dengan SPSS 20.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Lampiran 1 Analisis Regresi Model 1 dengan SPSS 20."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran 1 Analisis Regresi Model 1 dengan SPSS 20.

Output Created 27-Jun-2014 11:20:05

Comments

Input Active Dataset DataSet0

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none> N of Rows in Working Data

File

13 Missing Value

Handling

Definition of Missing User-defined missing values are treated as missing.

Cases Used Statistics are based on cases with no missing values for any variable used.

Syntax REGRESSION

/DESCRIPTIVES MEAN STDDEV CORR SIG N

/MISSING LISTWISE

/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA COLLIN TOL ZPP

/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10) /NOORIGIN

/DEPENDENT SHE

/METHOD=ENTER JEK JPB KUR HLO HEK /RESIDUALS DURBIN.

Resources Processor Time 0:00:00.016

Elapsed Time 0:00:00.035

Memory Required 2724 bytes

Additional Memory Required for Residual Plots

0 bytes [DataSet0] Descriptive Statistics Mean Std. Deviation N SHE 15.2716 3.31772 13 JEK 5.0769 2.01914 13 JPB 532.4615 85.53714 13 KUR 9407.9231 587.45872 13 HLO 6945.3846 559.42851 13 HEK 16205.5385 628.97597 13

(2)

Variables Entered/Removed

Model Variables Entered Variables Removed Method 1 HEK, KUR, JPB, HLO,

JEKa . Enter

a. All requested variables entered.

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 .868a .754 .579 2.15378 1.519

a. Predictors: (Constant), HEK, KUR, JPB, HLO, JEP b. Dependent Variable: SHE

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 99.616 5 19.923 4.295 .042a

Residual 32.471 7 4.639

Total 132.087 12

a. Predictors: (Constant), HEK, KUR, JPB, HLO, JEK b. Dependent Variable: SHE

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig. Correlations B Std. Error Beta Zero-order Partial Part

1 (Constant) -82.493 44.629 -1.848 .107 JEK 2.397 1.360 1.459 1.762 .121 -.368 .554 .330 JPB .062 .020 1.590 3.027 .019 .648 .753 .567 KUR .000 .001 .063 .279 .789 .245 .105 .052 HLO -.006 .004 -.963 -1.369 .213 -.035 -.460 -.257 HEK .005 .002 1.042 2.413 .047 .203 .674 .452 a. Dependent Variable: SHE

Collinearity Diagnosticsa

Model Dimension Eigenvalue Condition Index

Variance Proportions

(Constant) JEK JPB KUR HLO HEK

1 1 5.864 1.000 .00 .00 .00 .00 .00 .00 2 .114 7.176 .00 .05 .00 .00 .00 .00 3 .018 17.996 .00 .00 .11 .01 .00 .00 4 .003 43.114 .00 .00 .01 .52 .02 .01 5 .000 143.225 .05 .75 .74 .44 .98 .09 6 .000 227.053 .94 .19 .14 .02 .00 .90

(3)

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean

Std. Deviation N Predicted Value 11.1320 22.1221 15.2716 2.88120 13 Residual -3.33236 2.21028 .00000 1.64498 13 Std. Predicted Value -1.437 2.378 .000 1.000 13 Std. Residual -1.547 1.026 .000 .764 13

(4)

Lampiran 2 Analisis Regresi Model 2 dengan Program SPSS 20.

Notes

Output Created 27-Jun-2014 11:20:05

Comments

Input Active Dataset DataSet0

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none> N of Rows in Working Data

File

13 Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated

as missing.

Cases Used Statistics are based on cases with no missing values for any variable used.

Syntax REGRESSION

/DESCRIPTIVES MEAN STDDEV CORR SIG N

/MISSING LISTWISE

/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA COLLIN TOL ZPP /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10) /NOORIGIN

/DEPENDENT SHE

/METHOD=ENTER JEK JPB KUR HLO HEK

/RESIDUALS DURBIN.

Resources Processor Time 0:00:00.016

Elapsed Time 0:00:00.035

Memory Required 2724 bytes

Additional Memory Required for Residual Plots

0 bytes [DataSet0] Descriptive Statistics Mean Std. Deviation N SHE 15.2716 3.31772 13 JEK 5.0769 2.01914 13 JPB 532.4615 85.53714 13 KUR 9407.9231 587.45872 13 HLO 6945.3846 559.42851 13 HEK 16205.5385 628.97597 13

(5)

Variables Entered/Removed Model Variables Entered Variables Removed Method 1 HEK, KUR, JPB, HLO, JEKa . Enter

a. All requested variables entered.

Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .868a .754 .579 2.15378 1.519 a. Predictors: (Constant), HEK, KUR, JPB, HLO, JEP b. Dependent Variable: SHE

ANOVAb Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 99.616 5 19.923 4.295 .042a Residual 32.471 7 4.639 Total 132.087 12

a. Predictors: (Constant), HEK, KUR, JPB, HLO, JEK b. Dependent Variable: SHE

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Correlations

B Std. Error Beta

Zero-order Partial Part

1 (Constant) -82.493 44.629 -1.848 .107 JEK 2.397 1.360 1.459 1.762 .121 -.368 .554 .330 JPB .062 .020 1.590 3.027 .019 .648 .753 .567 KUR .000 .001 .063 .279 .789 .245 .105 .052 HLO -.006 .004 -.963 -1.369 .213 -.035 -.460 -.257 HEK .005 .002 1.042 2.413 .047 .203 .674 .452

(6)

Variables Entered/Removed Model Variables Entered Variables Removed Method 1 HEK, KUR, JPB, HLO, JEKa . Enter

a. Dependent Variable: SHE

Collinearity Diagnosticsa

Model Dimension Eigenvalue Condition Index

Variance Proportions

(Constant) JEK JPB KUR HLO HEK

1 1 5.864 1.000 .00 .00 .00 .00 .00 .00 2 .114 7.176 .00 .05 .00 .00 .00 .00 3 .018 17.996 .00 .00 .11 .01 .00 .00 4 .003 43.114 .00 .00 .01 .52 .02 .01 5 .000 143.225 .05 .75 .74 .44 .98 .09 6 .000 227.053 .94 .19 .14 .02 .00 .90 a. Dependent Variable: SHE

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean

Std. Deviation N Predicted Value 11.1320 22.1221 15.2716 2.88120 13 Residual -3.33236 2.21028 .00000 1.64498 13 Std. Predicted Value -1.437 2.378 .000 1.000 13 Std. Residual -1.547 1.026 .000 .764 13

(7)

Lampiran 3 Kuesioner Penelitian untuk Responden

KUISIONER PENELITIAN

PENGEMBANGAN KOMODITAS EKSPOR IKAN HIAS AIR TAWAR

DAN KAITANNYA DENGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI

KABUPATEN BOGOR

Oleh :

HESTY DHARMANITA WIANGGAWATI

Kuisioner ini dibuat untuk bahan tulisan ilmiah dan hasilnya disusun dalam

bentuk Tesis. Dimohon Bapak/Ibu mengisinya dengan benar dan obyektif

Identitas Responden

Nama Responden

: ____________________

Pekerjaan/Jabatan : ____________________

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(8)

I. Kuisioner Penentuan Faktor Strategis Internal dan Eksternal

1.1. Penentuan Faktor Strategi Internal (Kekuatan dan Kelemahan)

Dalam rangka Pengembangan Komoditas Ekspor Ikan Hias Air Tawar di

Kabupaten Bogor , dimohon Bapak/Ibu dapat memberikan penilaian dan masukan

mengenai faktor – faktor strategis internal berupa kekuatan dan kelemahan, dengan

memberikan

tanda positif (+) bila faktor tersebut berpengaruh positif

terhadap

pengembangan komoditas ekspor ikan hias air tawar di Kabupaten Bogor atau

tanda (-)

bila faktor tersebut berpengaruh negatif

terhadap pengembangan komoditas ekspor

ikan hias air tawar di Kabupaten Bogor.

No. Faktor Strategis Internal Kekuatan /Kelemahan

Keterangan/Alasan 1. Komitmen dan upaya pemda untuk

pengembangan ikan hias

2. Sumberdaya air dan lahan yang dimiliki pemerintah daerah Kabupaten Bogor 3. Pengurusan SKA barang ekspor di

Diskopukmperindag Kabupaten Bogor 4. Keberadaan peta informasi pasar dan peta

produksi jenis ikan hias untuk ikan hias Kabupaten Bogor

5. Koordinasi Kelembagaan pengelolaan komoditas ikan hias di Kabupaten bogor. 6. Penerapan teknologi produksi ikan hias

pembudidaya Kabupaten Bogor

7. Keberpihakan kebijakan pemerintah daerah Kabupaten Bogor dibidang anggaran 8. Penerapan teknologi pakan untuk ikan hias 9. Indukan ikan untuk memproduksi benih

yang berkualitas

10. Promosi dan publikasi dari Pemerintah Kabupaten Bogor

(9)

Dalam rangka Pengembangan Komoditas Ekspor Ikan Hias Air Tawar di Kabupaten

Bogor , dimohon Bapak/Ibu dapat memberikan penilaian dan masukan mengenai faktor –

faktor strategis eksternal berupa peluang dan ancaman, dengan memberikan

tanda positif

(+) bila faktor tersebut merupakan peluang

dalam pengembangan komoditas ekspor

ikan hias air tawar atau

tanda (-) bila faktor tersebut merupakan ancaman

dalam

pengembangan komoditas ekspor ikan hias air tawar di Kabupaten Bogor.

No.

Faktor Strategis Eksternal

Peluang

/Ancaman

Keterangan/Alasan

1. Banyaknya perusahaan eksportir ikan hias

beroperasi di Kabupaten bogor

2. Jenis Ikan hias air tawar yang bervariasi di Kabupaten Bogor

3. Sarana dan parasarana : Raiser Cibinong 4. Banyak peneliti yang memfokuskan

penelitiannya pada ikan hias di Kabupaten Bogor

5. Pangsa pasar domestik mulai terbuka 6. Pangsa pasar ekspor luas

7. pelanggan setia diluar negeri (hobbyst) 8. Permintaan ikan hias semakin meningkat 9. komitmen dan upaya pemerintah pusat

meningkatkan sasaran ekspor ikan hias 10. Kualitas ikan hias Kabupaten Bogor 11. Kelangkaan beberapa jenis ikan untuk

ekspor

12. Modal usaha pembudidaya ikan hias Kabupaten Bogor

13. Persaingan internasional

14. Waktu tempuh pengiriman ikan hias dari indonesia keluar negeri

15. Klaim negara lain atas strain ikan hias asli indonesia

16. Hambatan non tarif dari negara – negara importir terkait kualitas ikan

II. Kuesioner Penentuan Bobot

2.1. Penentuan Bobot Faktor Internal

(10)

Bapak/Ibu dimohon untuk memberikan bobot pada faktor – faktor strategis internal

masing – masing berdasarkan tingkat kepentingannya, dengan ketentuan :

a.

Nilai bobot = 1, Bila faktor tersebut dianggap kurang penting

b.

Nilai bobot = 2, Bila faktor tersebut dianggap agak penting

c.

Nilai bobot = 3, Bila faktor tersebut dianggap penting

d.

Nilai bobot = 4, Bila faktor tersebut dianggap sangat penting

No

Faktor Internal

Bobot

1

2

3

4

1. Adanya komitmen dan upaya pemda untuk pengembangan ikan hias

2. Sumberdaya air dan lahan yang dimiliki pemda Kabupaten Bogor cukup memadai untuk pengembangan sektor perikanan

3. Pengurusan SKA barang ekspor di Diskopukmperindag Kab. Bogor menghemat waktu, memudahkan dan melancarkan pengiriman ekspor ikan hias

4. Belum adanya adanya peta informasi pasar dan peta produksi jenis ikan hias untuk ikan hias kab bogor

5. Lemahnya Koordinasi Kelembagaan pengelolaan komoditas ikan hias di Kab bogor.

6. Teknologi produksi ikan hias petani/pembudidaya kab bogor sehingga Produktifitas rendah dan kurang inovator untuk menciptakan ikan hias jenis baru/mebudidayakan ikan hias yang berkualitas tinggi sehingga mampu meningkatkan market share ikan hias Indonesia di pasaran internasional

7. Kurangnya keberpihakan kebijakan pemerintah daerah kab bogor dibidang anggaran

8. Rendahnya penerapan teknologi pakan sehingga masih banyak tergantung pada cacing sutra di sungai, kelangkaan pakan sehingga harga pakan jadi tinggi

9. Sulitnya mendapatkan Indukan ikan hias yg unggul sehingga sulit memproduksi benih yang berkualitas

10. Belum adanya dukungan promosi dan publikasi dari pemkab bogor

2.2. Penentuan Bobot Faktor Eksternal

Bapak/Ibu dimohon untuk memberikan bobot pada faktor – faktor strategis eksternal

masing – masing berdasarkan tingkat kepentingannya, dengan ketentuan :

(11)

a.

Nilai bobot = 1, Bila faktor tersebut dianggap kurang penting

b.

Nilai bobot = 2, Bila faktor tersebut dianggap agak penting

c.

Nilai bobot = 3, Bila faktor tersebut dianggap penting

d.

Nilai bobot = 4, Bila faktor tersebut dianggap sangat penting

No

Faktor Eksternal

Bobot

1

2

3

4

1. Banyaknya perusahaan eksportir ikan hias Beroperasi di Kabupaten bogor

2. Jenis Ikan hias air tawar yang bervariasi di Kabupaten Bogor 3. Terdapatnya Sarana dan Parasarana : Raiser Cibinong

4. Banyak peneliti yang memfokuskan penelitiannya pada ikan hias di Kab bogor

5. Pangsa pasar domestik mulai terbuka

6. Pangsa pasar ekspor luas

7. pelanggan setia diluar negeri (hobbyst)

8. Permintaan ikan hias semakin meningkat

9. Adanya komitmen dan upaya pemerintah pusat meningkatkan sasaran ekspor hasil perikanan terutama ikan hias

10. Kurangnya Kualitas komoditas ekspor ikan hias kab bogor Rentan hama, penyakit, dan sortirannya buruk

11. Seringnya terjadi kelangkaan beberapa jenis ikan dan keberlimpahan jenis lainnya sehingga menyulitkan eksportir dalam memenuhi order

12. Lemahnya Modal Usaha petani/pembudidaya ikan hias kab bogor

13. Ketatnya persaingan internasional terutama dengan singapura, malaysia, china, dan brazil

14. Waktu tempuh pengiriman ikan hias dari indonesia keluar negeri yang memakan waktu lama disebabkan selalu harus transit di singapura

15. Klaim negara lain atas strain ikan hias asli indonesia

16. Hambatan non tarif dari negara – negara importir terkait kualitas ikan

III. Kuesioner Penentuan Peringkat

3.1. Penentuan Peringkat Faktor Internal

(12)

Bapak/Ibu dimohon untuk memberikan peringkat pada faktor – faktor

strategis internal berdasarkan tingkat kekuatan dan kelemahannya, dengan

ketentuan :

a.

Nilai bobot = 4, Bila faktor tersebut dianggap kekuatan utama

b.

Nilai bobot = 3, Bila faktor tersebut dianggap kekuatan kecil

c.

Nilai bobot = 2, Bila faktor tersebut dianggap kelemahan kecil

d.

Nilai bobot = 1, Bila faktor tersebut dianggap kelemahan utama

No Faktor Internal Bobot

1 2 3 4

Kekuatan

1. Adanya komitmen dan upaya pemda untuk pengembangan ikan hias 2. Sumberdaya air dan lahan yang dimiliki pemda Kabupaten Bogor cukup

memadai untuk pengembangan sektor perikanan

3. Pengurusan SKA barang ekspor di Diskopukmperindag Kab. Bogor menghemat waktu, memudahkan dan melancarkan pengiriman ekspor ikan hias

4. Belum adanya adanya peta informasi pasar dan peta produksi jenis ikan hias untuk ikan hias kab bogor

5. Lemahnya Koordinasi Kelembagaan pengelolaan komoditas ikan hias di Kab bogor.

6. Teknologi produksi pembudidaya kab bogor sehingga produktifitas rendah dan kurang inovator untuk menciptakan ikan hias jenis baru yang berkualitas tinggi sehingga mampu meningkatkan market share ikan hias Indonesia di pasaran internasional

7. Kurangnya keberpihakan kebijakan pemerintah daerah kab bogor dibidang anggaran

8. Rendahnya penerapan teknologi pakan sehingga masih banyak tergantung pada cacing sutra di sungai, kelangkaan pakan sehingga harga pakan jadi tinggi

9. Sulitnya mendapatkan Indukan ikan hias yg unggul sehingga sulit memproduksi benih yang berkualitas

10. Belum adanya dukungan promosi dan publikasi dari pemkab bogor

Kelemahan

1. Banyaknya perusahaan eksportir ikan hias beroperasi di Kabupaten Bogor 2. Jenis Ikan hias air tawar yang bervariasi di Kabupaten Bogor

3. Terdapatnya Sarana dan Parasarana : Raiser Cibinong

4. Banyak peneliti yang memfokuskan penelitiannya pada ikan hias di Kab bogor 5. Pangsa pasar domestik mulai terbuka

6. Pangsa pasar ekspor luas

7. pelanggan setia diluar negeri (hobbyst) 8. Permintaan ikan hias semakin meningkat

9. Adanya komitmen dan upaya pemerintah pusat meningkatkan sasaran ekspor hasil perikanan terutama ikan hias

10. Kurangnya Kualitas komoditas ekspor ikan hias kab bogor Rentan hama, penyakit, dan sortirannya buruk

11. Seringnya terjadi kelangkaan beberapa jenis ikan dan keberlimpahan jenis lainnya sehingga menyulitkan eksportir dalam memenuhi order

12. Lemahnya Modal Usaha petani/pembudidaya ikan hias kab bogor 13. Ketatnya persaingan internasional terutama dengan singapura, malaysia,

china, dan brazil

14. Waktu tempuh pengiriman ikan hias dari indonesia keluar negeri yang memakan waktu lama disebabkan selalu harus transit di singapura 15. Klaim negara lain atas strain ikan hias asli indonesia

16. Hambatan non tarif dari negara – negara importir terkait kualitas ikan

3.2. Penentuan Peringkat Faktor Eksternal

(13)

Bapak/Ibu dimohon untuk memberikan peringkat pada faktor – faktor strategis

eksternal berdasarkan tingkat respon yang dapat diberikan, dengan ketentuan :

a.

Nilai bobot = 4, Bila faktor tersebut dapat direspon sangat baik

b.

Nilai bobot = 3, Bila faktor tersebut dapat direspon diatas rata-rata

c.

Nilai bobot = 2, Bila faktor tersebut direspon rata-rata

d.

Nilai bobot = 1, Bila faktor tersebut direspon dengan buruk

No Faktor Eksternal Bobot

1 2 3 4

Peluang

1. Banyaknya perusahaan eksportir ikan hias Beroperasi di Kabupaten bogor

2. Jenis Ikan hias air tawar yang bervariasi di Kabupaten Bogor 3. Terdapatnya Sarana dan Parasarana : Raiser Cibinong

4. Banyak peneliti yang memfokuskan penelitiannya pada ikan hias di Kab bogor

5. Pangsa pasar domestik mulai terbuka 6. Pangsa pasar ekspor luas

7. pelanggan setia diluar negeri (hobbyst) 8. Permintaan ikan hias semakin meningkat

9. Adanya komitmen dan upaya pemerintah pusat meningkatkan sasaran ekspor hasil perikanan terutama ikan hias

Ancaman

1. Kurangnya Kualitas komoditas ekspor ikan hias kab bogor Rentan hama, penyakit, dan sortirannya buruk

2. Seringnya terjadi kelangkaan beberapa jenis ikan dan keberlimpahan jenis lainnya sehingga menyulitkan eksportir dalam memenuhi order 3. Lemahnya Modal Usaha petani/pembudidaya ikan hias kab bogor 4. Ketatnya persaingan internasional terutama dengan singapura,

malaysia, china, dan brazil

5. Waktu tempuh pengiriman ikan hias dari indonesia keluar negeri yang memakan waktu lama disebabkan selalu harus transit di singapura

6. Klaim negara lain atas strain ikan hias asli indonesia

(14)

Lampiran 4 Kuesioner Penentuan

Attractiveness Score

Bapak/Ibu dimohon memberikan bobot tingkat pengaruh strategi yang dipertimbangkan dalam mengantisipasi faktor – faktor kunci serta kemampuan

organisasi dalam mengimplementasikan strategi tersebut, dengan tanda (√) pada kolom yang sesuai. Ketentuan pemberian bobot adalah :

Nilai bobot = 4, Jika strategi sangat menarik

Nilai bobot = 3, Jika strategi menarik

Nilai bobot = 2, Jika strategi agak menarik

Nilai bobot = 1, Jika strategi tidak menarik

No Faktor Kunci Sukses

Strategi 1 Strategi 2 Strategi 3 Strategi 4 Strategi 5 Strategi 6 Strategi 7 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 A. Faktor Internal

Kekuatan

1. Adanya komitmen dan upaya pemda untuk pengembangan ikan hias 2. Sumberdaya air dan lahan yang dimiliki pemda Kabupaten Bogor

cukup memadai untuk pengembangan sektor perikanan

3. Pengurusan SKA barang ekspor di Diskopukmperindag Kab. Bogor menghemat waktu, memudahkan dan melancarkan pengiriman ekspor ikan hias

4. Belum adanya adanya peta informasi pasar dan peta produksi jenis ikan hias untuk ikan hias kab bogor

5. Lemahnya Koordinasi Kelembagaan pengelolaan komoditas ikan hias di Kab bogor.

6. Teknologi produksi pembudidaya kab bogor sehingga produktifitas rendah dan kurang inovator untuk menciptakan ikan hias jenis baru yang berkualitas tinggi sehingga mampu meningkatkan market share ikan hias Indonesia di pasaran internasional

7. Kurangnya keberpihakan kebijakan pemerintah daerah kab bogor dibidang anggaran

(15)

No Faktor Kunci Sukses

Strategi 1 Strategi 2 Strategi 3 Strategi 4 Strategi 5 Strategi 6 Strategi 7 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

tergantung pada cacing sutra di sungai, kelangkaan pakan sehingga harga pakan jadi tinggi

9. Sulitnya mendapatkan Indukan ikan hias yg unggul sehingga sulit memproduksi benih yang berkualitas

10. Belum adanya dukungan promosi dan publikasi dari pemkab bogor

Kelemahan

1. Banyaknya perusahaan eksportir ikan hias beroperasi di Kabupaten Bogor

2. Jenis Ikan hias air tawar yang bervariasi di Kabupaten Bogor 3. Terdapatnya Sarana dan Parasarana : Raiser Cibinong

4. Banyak peneliti yang memfokuskan penelitiannya pada ikan hias di Kab bogor

5. Pangsa pasar domestik mulai terbuka 6. Pangsa pasar ekspor luas

7. pelanggan setia diluar negeri (hobbyst) 8. Permintaan ikan hias semakin meningkat

9. Adanya komitmen dan upaya pemerintah pusat meningkatkan sasaran ekspor hasil perikanan terutama ikan hias

10. Kurangnya Kualitas komoditas ekspor ikan hias kab bogor Rentan hama, penyakit, dan sortirannya buruk

11. Seringnya terjadi kelangkaan beberapa jenis ikan dan keberlimpahan jenis lainnya sehingga menyulitkan eksportir dalam memenuhi order 12. Lemahnya Modal Usaha petani/pembudidaya ikan hias kab bogor 13. Ketatnya persaingan internasional terutama dengan singapura,

malaysia, china, dan brazil

14. Waktu tempuh pengiriman ikan hias dari indonesia keluar negeri yang memakan waktu lama disebabkan selalu harus transit di singapura

15. Klaim negara lain atas strain ikan hias asli indonesia

16. Hambatan non tarif dari negara – negara importir terkait kualitas ikan

(16)

No Faktor Kunci Sukses

Strategi 1 Strategi 2 Strategi 3 Strategi 4 Strategi 5 Strategi 6 Strategi 7 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 B. Faktor Eksternal

Peluang

1. Banyaknya perusahaan eksportir ikan hias beroperasi di Kabupaten bogor

2. Jenis Ikan hias air tawar yang bervariasi di Kabupaten Bogor 3. Terdapatnya Sarana dan Parasarana : Raiser Cibinong

4. Banyak peneliti yang memfokuskan penelitiannya pada ikan hias di Kab bogor

5. Pangsa pasar domestik mulai terbuka 6. Pangsa pasar ekspor besar

7. pelanggan setia diluar negeri (hobbyst) 8. Permintaan ikan hias semakin meningkat

9. Adanya komitmen dan upaya pemerintah pusat meningkatkan sasaran ekspor hasil perikanan terutama ikan hias

Ancaman

1. Kurangnya Kualitas komoditas ekspor ikan hias kab bogor Rentan hama, penyakit, dan sortirannya buruk

2. Seringnya terjadi kelangkaan beberapa jenis ikan dan keberlimpahan jenis lainnya sehingga menyulitkan eksportir dalam memenuhi order 3. Lemahnya Modal Usaha petani/pembudidaya ikan hias kab bogor 4. Ketatnya persaingan internasional terutama dengan singapura,

malaysia, china, dan brazil

5. Waktu tempuh pengiriman ikan hias dari indonesia keluar negeri yang memakan waktu lama disebabkan selalu harus transit di singapura

6. Klaim negara lain atas strain ikan hias asli indonesia

7. Hambatan non tarif dari negara – negara importir terkait kualitas ikan

Referensi

Dokumen terkait

Pada Tabel 4, terdapat 30 responden yang terbanyak mempunyai anak dengan gangguan spektrum autisme berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 24 responden, dan dari 24

Dalam hal ini, peneliti masih menitikberatkan pada proses transaksi input data, peminjaman dan pengembalian buku dari manual kearah digital, yaitu dengan

Bila Anda diundang makan, tak perlu khawatir mengenai apa yang harus Anda lakukan, karena kami memiliki beberapa tips yang dapat Anda gunakan di saat seperti dan memenangkan

Berdasarkan uraian tersebut, maka timbul keinginan peneliti untuk melakukan pemeriksaan konsentrasi timbal dalam air PDAM di rumah penduduk Desa Sijantang Koto

Metode GPH mempunyai akurasi penaksiran parameter pembeda yang lebih baik dari Metode GPH untuk Model ARFIMA(1,d,0) dan Model ARFIMA(0,d,1), tetapi standar

Brand Activation merupakan sebuah aktifitas yang mampu memadukan seluruh bentuk komunikasi pemasaran.. Dalam mencapai sebuah

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa pendekatan pembelajaran Make a Match dapat meningkatkan prestasi belajar siswa tentang Asmaul

Dalam pengangkatan dan pengangkatan kembali staf medis agar dibuat aturan apa dan bagaimana peran dan tugas sub komite kredensial, komite medis, ketua Kelompok Staf Medis