KOMPARASI MEMORI TERHADAP APLIKASI VIDEO EDITING R. DONNY FIRMANSYAH
04103042 SISTEM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA
2007 ABSTRAKSI
Video editing, suatu kalimat atau kata yang sudah tidak asing bagi masyarakat indonesia pada umumnya dan pada dunia komputer pada khususnya. Aplikasi Video Editing (Adobe After Effect) banyak bekerja pada grafik dan dnimasi, karenanya diperlukan memory yang handal. Sebagai pengatur lancar atau tidaknya jalan bagi software untuk bekerja dengan baik. Banyaknya macam dan kombinasi dari memori akan menentukan cepat tidaknya suatu aplikasi untuk bekerja. Aplikasi Video Editing harus didukung dengan performa hardware yang handal, dalam hal ini difokuskan pada kinerja
memory. Komparasi memory difokuskan pada beberapa hal, yaitu :
Bandwidth Memory, Memori Timing (Cache / CL) , Kapasitas (GB), Kecepatan Baca Tulis, dan Harga / Fasilitas Yang Mengacu Dalam Dolar USD.
Keyword : video editing, memory, memory bandwidth, CAS Latency, DRAM.
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Pesatnya perkembangan teknologi komputer pada saat ini membuat perkembangan komponen dan kebutuhan masyarakat juga ikut meningkat. Khususnya permintaan konsumen dibidang video editing. Dengan pesat dan majunya teknologi yang dipunyai komputer saat ini, maka permintaan akan hasil maksimal dan waktu yang relatif singkat sangatlah dituntut. Kemampuan hardware untuk mengolah gambar video secara cepat, dengan menghasilkan efek yang bagus diperlukan hardware dengan kemampuan lebih dari biasanya.
Dengan software pendukung yang mempunyai berbagai macam animasi dan efek-efek sedemikian rupa akan sangat membantu para Video Editor untuk menghasilkan sebuah karya yang luar biasa. Yang dahulunya dikerjakan dengan software dan hardware yang biasa saja, sehingga hasil kerja dan hasil karya yang dihasilkan kurang maksimal, memakan waktu lama dan proses yang cukup rumit, dengan adanya kemajuan teknologi sekarang ini, hal semacam itu dapat diminimalisasikan, dimulai dari perangkat keras kamera pendukung, tata cahaya (lighting)
dan tentunya peran sebuah komputer untuk menjadikan dan menyatukan semuanya. Tak kalah pentngnya yaitu para editor itu sendiri.
Oleh karena itu, record Video
Production Surabaya sebagai salah satu Video
Editing yang ada dikota Surabaya ini sangat menyadari benar akan kebutuhan hardware dan kemampuan yang maksimal. Sehingga penulis disini mengadakan penelitian,
perbandingan dan juga tentunya testing
terhadap hardware yang digunakan,
khususnya didalam hal video editing, yaitu unit komputernya. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan menggunakan waktu yang relatif singkat.
1.2 Maksud & Tujuan
• Mengetahui Memori Yang Cukup Layak Untuk Digunakan. Dengan Bantuan Beberapa Software Benchmark Yang Digunakan.
• Mengetahui Kinerja Maksimal Memori Untuk Diaplikasikan Pada Software Video Editing Dan Dapat Memacu Software Untuk Bekerja Pada Kemampuan Puncaknya, Sehingga Dapat Menghemat Dan Meringkas Waktu Kerja Para Video
START
File Video Yang Akan di Edit
Proses Transfer File Kedalam Komputer Proses Editing Pemilihan Format Film Pemilihan Format Rekam Rekam Dalam Bentuk VCD / DVD END VCD / MPEG DVD / AVI
Editor Dengan Pemilihan Memori Yang Tepat.
•
1.3 Batasan Masalah
Penulis akan memberikan penjelasan mengenai hardware yang digunakan, dari sisi hardware pada umumnya (konfigurasi unit komputer dari prosesor, motherboard dan kartu grafis yang digunakan) dan memori pada
khususnya yang akan diuji dan
diimplementasikan pada penulisan skripsi ini.
Penulis hanya menggunakan memori dengan
tipe DDR2SDRAM secara acak dari beberapa
macam kelas dan dari beberapa vendor pula, mulai dari kelas value (value : kelas ekonomi) sampai kelas mainstream. (mainstream : pada seri ini lebih banyak digunakan untuk aplikasi OC / Over Clock dan pada aplikasi yang
membutuhkan kinerja memori tinggi).
1.4 Kebutuhan Sistem
Sistem / perangkat yang digunakan dalam penulisan Skripsi ini adalah sebagai berikut : menggunakan prosesor berbasis Intel® Pentium4 E6700 Core2 Duo 2.66GHz yang terintegrasi dengan Motherboard Foxconn P9657AA-8EKRS2H, mempunyai chipset intel965, yang mana chipset intel dikenal stabil untuk proses video editing. Dipacu oleh VGA Radeon HIS X1950XT 256MB / 256bit, sehingga grafik yang ditampilkan akan terasa nyata, What You See
Is What You Get, sebuah istbilah yang sudah
umum digunakan oleh komunitas komputer. Mengunakan memory DDR2SDRAM dengan berbagai macam tipe dan Vendor yang akan diuji dan diimplementasikan, yang diambil menggunakan metode Random Sampling. Dibantu oleh Render Card / Video Editing Card Matrox RT.X100 Xtreme Pro untuk proses transfer dari recorder digital kedalam komputer. Power Supply Epsilon700 dengan kemampuan supply daya sampai dengan 650watt, karena hardware yang digunakan cukup tinggi, maka dapur pacu sebesar 650watt dirasa perlu. Harddisk dengan kapasitas 250gb SATA II sebanyak 2 buah dan 320gb SATA II sebanyak 1 buah, berfungsi sebagai tangki penampung / kapasitas dari besarnya film yang akan diedit. Software Operating system menggunakan Windows XP sevice pack 2, menggunakan operating sistem ini dikarenakan Windows XP SP1 tidak mendukung software rendering yang akan
digunakan, yaitu Adobe After Effect 7.0 yang semuanya terpaketkan dengan matrox RT.X100.
Landasan Teori
2.1 Video Editing
Peralatan yang dibutuhkan untuk memulai suatu proses video editing / transfering, maka kurang lebihnya alat-alat berikut in yang harus anda miliki adalah: Sebuah player, baik itu VCD / VHS / LD / DVD ataupun handycam. Alat ini tentunya tergantung dari kebutuhan anda. Bila anda lebih banyak menerima pekerjaan dari sebuah VHS, tentunya anda harus memiliki sebuah VHS player, atau jika anda menerima pekerjaan dari VCD berarti harus ada sebuah VCD player.
Sebuah komputer dengan spesifikasi minimal : • Prosesor Pentium III 1 GHz
• Memori 256MB
• Kapasitas / HardDrive 40GB Hard Disk (lebih baik SCSI)
• Motherboard dengan kompabilitas
baik, sebaiknya cari yang Intel chipset
• Video Graphic Array Card 32MB
• DVDRW untuk menulis ke DVD atau CD
• Sebuah Video Editing Card
Catatan:
Video Editing Card yang harus diinvestasi tergantung dengan sejauh mana kualitas yang anda inginkan. harga sebuah alat ini bisa berkisar dari US$300 hingga US$15000.
3.1 Kategori Pengujian
Penulis menggunakan kriteria pengujian berdasarkan tiga kategori, antara lain :
3.2.1 Bandwidth1 yang dimiliki memori, dapat diketahui dengan SiSoft Sandra. Kriteria bandwidth merupakan penilaian utama, karena bandwidth disini sangat berpengaruh sekali pada kecepatan transfer data yang dimiliki oleh sebuah keping memori.
3.2.2 Timing (CL), biasa disebut CAS Latency atau CL, dapat dilihat secara langsung pada keping memori ataupun menggunakan software yang bernama CPUZ.
3.2.3 Cache Memori 2 , hal ini juga berpengaruh pada tingkatan performa sebuah memori, dapat diketahui dengan menggunakan SiSoft Sandra.
Cache memori dan bandwidth memori, satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, karena bandwidth yang besar, layaknya sebuah jalan bebas hambatan, semakin besar semakin baik untuk performa memori, dan cache adalah penjaga gerbang, semakin kecil semakin baik (semakin kecil berarti semakin cepat instruksi yang diberikan kepada memori untuk mengerjakan suatu perintah).
3.2.4 Kecepatan Rata-rata Baca Dan Tulis (Read / Write) sebuah memori dan seberapa besar pengaruhnya pada hasil akhir proses editing.
Kecepatan baca tulis sebuah memori dapat diketahui dengan menggunakan software Performance Test v6.1, dengan kemampuan identifikasi baca dan tulis sebuah keping memori, dapat dilihat secara jelas perbedaan antar keping memori yang satu dengan keping memori yang lainnya.
3.2.5 Kualitas, Fasilitas dan Harga yang dimiliki oleh memori tersebut.
Penilaian kategori ini menggunakan perbandingan mutu dan pelayanan antara vendor yang satu dengan vendor yang lainnya. Baik dari segi harga dengan kategori memori yang sama, dan pelayanan purna jual maupun
1
Rasio / rata-rata kemampuan pembacaan data maupun penyimpanan data kedalam sebuah semikonduktor memori yang dikirim oleh prosesor.
2
Penyimpanan data sementara oleh memori yang nanti pada akhirnya akan digunakan lagi.
cakupan garansi yang diberikan oleh vendor dari memori itu sendiri.
3.3 Skematik Pengujian Memori
3.3.1 Proses Pengambilan Data Memori Pada langkah ini, yang dilakukan adalah pengambilan data dari tiap keping memori yang digunakan, sebelum dilakukan proses editing. Dengan menggunakan beberapa software benchmark akan dapat diketahui perbedaan bandwidth antara memori dan perbedaan cache memori dan juga pencatatan diferensiasi waktu baca dan tulis. 3.3.2 SiSoft Sandra
SiSoftware System ANalyser, Diagnostic dan Reporting Assistant adalah sebuah utliliti informasi dan diagnosa. Software ini menyediakan hampir dari semua informasi, termasuk yang tidak didokumentasikan yang perlu kita ketahui dari hardware kita, software dan device (peralatan) lain. Untuk informasi lebih detailnya dapat
dikunjungi pada halaman http://www.sisoftware.co.uk/
Proses Pengambilan Data Memori (Random Sampling)
Start
Proses Editing
Hasil Akhir Dari Proses Editing, Render.
Selesai Pengambilan Data Bandwidth
& Cache Memori SiSoft / Performa Test
Pengambilan Data Read / Write Memori SiSoft Sandra
Performance Test
3.3.3 Performance Test
Dengan menggunakan software ini, maka kemampuan baca dan kemampuan tulis sebuah keping memori dapat diketahui. Dengan adanya kemampuan secara detail pengujian dari masing masing komponen komputer yang disediakan, maka penulis menggunakan software ini untuk mengetahuinya.
3.3.4 CPU Z
Semakin besar / semakin tinggi nilai dari bandwidth yang ditunjukkan oleh SiSoft Sandra, maka akan semakin baik performa dari sebuah memori tersebut, untuk cache latency sendiri dapat dilihat secara fisik didalam keping memori itu sendiri, atau dengan menggunakan software CPUZ seperti yang tampak pada gambar 3.3 dibawah ini.
3.4 Teknik Testing
Menggunakan metode Black Box
Testing dan Performance Testing3.
3.4.1 Black Box Test
Untuk mengetahui fungsi sebuah device yang telah didesain untuk bekerja sesuai dengan kemampuannya. Tes dapat dilakukan untuk mendemonstrasikan kemampuan dari device tersebut.
3.4.2 Performance Test
Sebuah tes yang dirancang sedemikian rupa untuk mengetahui performa sebuah aplikasi. 4.1 Jenis & Tipe Memori
Memori DDR2SDRAM yang digunakan didalam penyusunan Skripsi dan pengujian disini antara lain :
4.2.1 Corsair XMS2 Series
Memori Twin2X1024-6400C4 ini didesain khusus untuk jalan secara berpasangan (Dual Channel), dibangun dengan fondasi 1gb, memori ini didesain untuk berjalan pada frekuensi 800MHz dan latency rendah 4-4-4-12.
4.2.2 Corsair Value Series
Hampir tidak jauh beda dengan Corsair XMS2, Corsair VS1GB667D2 ini masih dibuat oleh Corsair pula, namun dikategorikan untuk kelas value, sehingga dari
3
Roger S. Pressman, Ph.D. Software
Engineering, A Practitioner’s Approach (443 / 498)
Gambar 3.2 SiSot Sandra Memory Benchmark
Gambar 3.3 Performance Test
Gambar 3.4 Tampilan Cache Memori Menggunakan CPUZ.
type chipset yang melekat padanya berbeda dengan Corsair XMS2, dibangun dengan frekuensi 667 / PC5300, memori ini mempunyai Latency 5-5-5-154.
4.2.3 Team Xtreem
Memori pendatang baru ini mendapatkan sambutan cukup hangat dari pengguna komputer diIndonesia, disambut baik juga oleh komunitas Overclocker, karena performa yang cukup baik untuk memori dikelasnya. Dibangun dengan fondasi 1GB dan 2GB untuk Dual Channel, mempunyai PC6400, frekuensi 800MHz dan CL 4-4-4-12, dengan heatspreader yang berfungsi mengalirkan panas yang diproduksi oleh keping chip memori.
4.2.5 Vgen Value PC5300
Vgen, nama yang sudah tidak asing lagi, sudah lama beredar diIndonesia, terutama Jakarta, dan baru beberapa tahun menetapkan posisinya di Surabaya, mendapatkan respon yang baik dan positif, karena jaminan purna jual dan garansinya, performa hardware yang baik. Dengan modul 1GB / PC5300 memori ini mempunyai CL 5-5-5-15, performa memori ini masih cukup baik untuk bekerja dengan setting standar tanpa adanya proses overclock dan sebagainya.
4.2.6 Apacer Value
Apacer yang sudah lama beredar dipasaran Indonesia dibidang komputer, khususnya memori, penulis mengambil contoh acak memori ini, dan yang didapatkan adalah Apacer Value dengan kapasitas 1GB dengan frekwensi 800 atau PC6400. dengan label yang sudah dibandrol melekat, tampak memori ini mempunyai CL sebesar 5. jikalau sebuah CL dari memori tidak dibandrolkan padanya, maka hal ini dapat diketahui dengan menggunakan software CPUZ, yang mempunyai informasi yang cukup detail untuk hal seperti ini.
4
http://www.corsairmemory.com/products/valu e_select.aspx
4.3.1 Hasil Pengujian Black Box
• Corsair XMS2 / 2GB PC 6400 CL
4-4-4-12
bandwidth : 5587 MB/s ALU
5591 MB/s FPU
Performance Test score 692.7, dan Cache RAM 15.8
• Apacer Value / 2GB PC
6400 CL 5-5-5-18
bandwidth : 5530 MB/s ALU
5528 MB/s FPU
Performance Test score 687.5, dan Cache RAM 15.9
• Team Xtreem / 1GB PC
6400 CL 5-5-5-18
bandwidth : 5405 MB/s ALU
5400 MB/s FPU
Performance Test score 653.7, dan cache Cache RAM 17.3
• Corsair Value / 1GB
PC5300 CL 5-5-5-15
bandwidth : 5240 MB/s ALU
5244 MB/s FPU
Performance Test score 683.6, dan Cache RAM 18.0
• Kingston Value / 1GB PC
4300 CL 4-4-4-12
bandwidth : 4935 MB/s ALU
4932 MB/s FPU
Performance Test score 642.9, dan Cache RAM 20.8
• Vgen Value / 1GB PC 5300
CL 5-5-5-15
bandwidth : 4733 MB/s ALU
4781 MB/s FPU
Performance Test score 692.7, dan Cache RAM 24.2
5591 5528 5400 5244 4932 4781 4200 4400 4600 4800 5000 5200 5400 5600 XMS2 2GB 6400 APACER 2GB 6400 TEAM XTREEM 1GB 6400 CORSAIR VALUE 2GB 5300 KINGSTON VALUE 1GB 4300 VGEN VALUE 1GB 5300
Vendor & Tipe
Bandw idth (FPU)
5587 5530 5405 5240 4935 4773 4200 4400 4600 4800 5000 5200 5400 5600 XMS2 2GB 6400 APACER 2GB 6400 TEAM XTREEM 1GB 6400 CORSAIR VALUE 2GB 5300 KINGSTON VALUE 1GB 4300 VGEN VALUE 1GB 5300
Vendor dan Tipe
Perbandingan RAM Bandwidth ALU
692,7 687,5 653,7 683,6 642,9 644 610 620 630 640 650 660 670 680 690 700 XMS2 2GB 6400 APACER 2GB 6400 TEAM XTREEM 1GB 6400 CORSAIR VALUE 2GB 5300 KINGSTON VALUE 1GB 4300 VGEN VALUE 1GB 5300
Vendor dan Tipe
Performance Test (Read/Write Speed)
15,8 15,9 17,3 18,0 20,8 24,2 0,0 5,0 10,0 15,0 20,0 25,0 XMS2 2GB 6400 APACER 2GB 6400 T EAM XT REEM 1GB 6400 CORSAIR VALUE 2GB 5300 KINGST ON VALUE 1GB 4300 VGEN VALUE 1GB 5300
Vendor dan Tipe RAM Cache
4.3.2 Performance Test.
Didapatkan data lebih detailnya sebagai berikut : untuk Corsair XMS2 series memperoleh hasil render selama 3 menit 03 detik, tampak pada gambar 4.7.
Pada pengujian berikutnya didapatkan Apacer dengan perolehan waktu selama 3 menit 05 detik. Dapat dilihat pada snapshot gambar 4.8.
Pada waktu 3 menit 11 detik ditempati oleh Team Xtreem series, gambar 4.9.
Untuk Corsair Value Series mempunyai waktu durasi render selama 3 menit 19 detik, juga dapat dilihat pada snapshot gambar 4.10.
Kingston Value series memerlukan waktu durasi kurang lebih (gambar 4.11) 3 menit 29 detik. Meskipun hanya berkapasitas 1GB dan mempunyai bandwidth sebesar 4300 atau 266MHz, memori ini mempunyai performa yang cukup.
Berbeda halnya dengan Vgen yang mempunyai kapasitas 1 GB dengan frekwensi yang lebih tinggi yaitu 5300 atau 333MHZ, ternyata memori ini mempunyai beda waktu yang cukup signifikan untuk merender sebuah
film dan animasi yang sama, dapat dilihat pada gambar 4.12, yaitu selama 6 menit 13 detik.
Diferensiasi / perbedaan memang tidaklah begitu tampak, karena durasi film itu sendiri hanya 3 menit, tapi kalau film yang akan kita edit dan render kurang lebih mempunyai panjang durasi 60menit, dan dengan efek dan animasi yang lebih aneh dan rumit, maka hal ini akan sangat terasa.
**Untuk snapshot / gambar dapat dilihat pada slide power point untuk lebih jelasnya.
Gambar 4.11 Snapshot Kingston Value Series**
4.3.1.4 Grafik Chart RAM Cache
4.3.1.3 Grafik Chart RAM Read / Write
Penutup
5.1 Kesimpulan
Dari semua penulisan diatas tentang komparasi memori pada penerapan aplikasi Video Editing (Adobe After Effect) dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
• Dari beberapa memori yang telah diujikan oleh penulis, ada beberapa diferensiasi yang terjadi pada performa Corsair XMS2 dibandingkan dengan performa Apacer yang sangat sedikit terpaut waktu kerjanya, sekitar 0-50 MB/s pada bandwidth yang ditunjukkan oleh SiSoftSandra. Berbanding dengan harga yang dipatok oleh Corsair XMS2 yaitu 200US$, harga yang cukup tinggi berbanding dengan Apacer. Namun untuk performa memori ini masih diunggulkan, karena fasilitas yang dimilikinya, yaitu
heat spreader, sebuah modul pendingin
memori yang datang secara paket dengan memori itu sendiri. Apacer dan Team Xtreem mematok harga kurang lebih hanya setengah dari harga Corsair XMS2. untuk jangkauan harga Apacer dan Team Xtreem direkomendasikan, namun untuk performa masih Corsair XMS2 dan Team Xtreem sekali lagi yang diunggulkan, selain dari diferensiasi waktu dan bandwidth, fasilitas kedua memori tersebut (heat spreader) cukup penting dan tidak dapat dipandang ringan.
• Dengan memori yang tepat, maka pekerjaan render dapat berasa lebih cepat selesai. Dengan film berdurasi 3 menit didapat selisih antar memori sampai 40-110 detik. Bisa dibayangkan jika film berdurasi sampai 1 jam, maka diferensiasi waktu akan sangat terasa. Karena itu diperlukan memori yang tepat untuk hal ini.
5.2 Saran
► Menggunakan memori dengan
bandwidth (MHz) besar sangat membantu didalam penggunaan dan pemakaian komputer sehari-hari. Hal ini dapat diketahui dengan menggunakan bantuan software, antara lain SiSoft Sandra.
► Menggunakan memori dengan CL rendah juga sangat membantu kinerja aplikasi / software dan membantu kinerja prosesor, namun akan berdampak panas pada memori itu sendiri. Karena CL / Timing yang semakin cepat, maka semakin cepat pula aliran data yang bekerja padanya.
► Kapasitas memori (MB / GB) akan membantu juga didalam pemakaian komputer, baik untuk pemakaian sehari hari maupun untuk aplikasi Video Editing, namun harus diimbangi dengan CL yang rendah dan bandwidth yang besar jikalau memori ini digunakan untuk pemakaian Editing / Gaming.
► Memperhatikan merk dari vendor juga akan sedikit membantu, karena dukungan teknis yang ada pada situsnya akan banyak membantu kita didalam mengetahui data teknis dari memori tersebut.
► Perhatikan harga, kapasitas, Frekuensi dan CL bila sangat perlu didalam penggunaan memori.
► Proses overclocking dimungkinkan Untuk membantu proses video editing, namun perlu diperhatikan tingkat kestabilan sistem dan juga pendingin prosesor dan juga pendingin memori.
Untuk kinerja aplikasi yang tergolong berat, alangkah baiknya menggunakan memori yang sudah dilengkapi dengan Heat Spreader, seperti yang dimiliki oleh Corsair XMS2 dan Team Xtreem. Fungsi dari Heatspreader ini adalah menyalurkan panas yang terjadi pada saat proses didalam chip memori, heatspreader ini bisa didinginkan lagi menggunakan pendingin khusus memori seperti pada gambar 5.1 dibawah. Karena semakin rendah suhu memori chip, maka semakin baik kinerja memori itu sendiri. Masih banyak memori yang memiliki teknologi ini, namun sayang sekali penulis tidak dapat mengujinya dikarenakan keterbatasan Sumber Daya Memory yang ada di kota Surabaya.
Untuk harga, dapat menggunakan memori Apacer dan Team Xtreem, karena kedua memori ini yang memiliki nilai tinggi setelah Corsair XMS2 series dan mempunyai harga dan fasilitas yang cukup terjangkau. Dirasa akan cukup untuk pemakaian keseharian.
Tulisan ini bukanlah akhir dari sebuah uji komparasi memori terhadap aplikasi Video Editing dan sebagainya, karena itu masukan, kritik dan saran akanlah sangat berguna bagi penulis maupun untuk generasi yang akan datang.