• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER DISERTAI LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER DISERTAI LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

U

U

N

N

T

T

U

U

K

K

T

T

A

A

H

H

U

U

N

N

Y

Y

A

A

N

N

G

G

B

B

E

E

R

R

A

A

K

K

H

H

I

I

R

R

3

3

1

1

D

D

E

E

S

S

E

E

M

M

B

B

E

E

R

R

2

2

0

0

0

0

8

8

d

d

a

a

n

n

2

2

0

0

0

0

7

7

D DIISSEERRTTAAII

L

L

A

A

P

P

O

O

R

R

A

A

N

N

A

A

U

U

D

D

I

I

T

T

O

O

R

R

I

I

N

N

D

D

E

E

P

P

E

E

N

N

D

D

E

E

N

N

(2)

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN LAPORAN KEUANGAN

Neraca Konsolidasi per 31 Desember 2008 dan 2007 ... 1 Laporan Laba Rugi Konsolidasi untuk Tahun-Tahun yang berakhir

31 Desember 2008 dan 2007... 3 Laporan Perubahan Ekuitas untuk Tahun-Tahun yang berakhir

31 Desember 2008 dan 2007... 4 Laporan Arus Kas Konsolidasi untuk Tahun-Tahun yang berakhir

31 Desember 2008 dan 2007... 5 Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian ... 6 - 34

(3)

Catatan 2008 2007 ASET

ASET LANCAR

Kas dan Setara Kas 2d, 3 10.401.851.847 30.571.349.190 Investasi Sementara 2e, 4 10.247.071.100 6.847.832.988 Piutang Usaha - setelah dikurangi penyisihan

sebesar Rp34.097.208.876 pada tahun 2008

dan Rp18.117.455.167 pada tahun 2007 2f, 5 30.340.994.945 40.797.776.604 Piutang Lain-Lain 7 923.394.133 2.666.589.145 Sediaan 2g, 6 36.279.379.484 29.130.546.645 Pajak Dibayar di Muka - 259.227.967 Biaya Dibayar di Muka 2h, 8 224.661.585 139.018.267

Jumlah Aset Lancar 88.417.353.094 110.412.340.806

ASET TIDAK LANCAR

Investasi Jangka Panjang 2e, 9 2.301.981.359 1.205.758.220 Properti Investasi 10 2.203.676.250 2.203.676.250 Aset Pajak Tangguhan 2n, 27 15.895.233.771 11.659.659.045 Aset Tetap - setelah dikurangi akumulasi

penyusutan sebesar Rp33.653.024.568 pada tahun 2008 dan Rp31.154.002.281

pada tahun 2007 2i, 11 13.709.494.874 15.325.057.844 Biaya Eksplorasi Ditangguhkan 2k 20.095.077.064 15.243.519.582 Uang Jaminan 4.440.000 2.440.000 Jumlah Aset Tidak Lancar 54.209.903.318 45.640.110.941

JUMLAH ASET 142.627.256.412 156.052.451.747

(4)

KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR Hutang Usaha 13 12.541.559.069 22.163.058.350 Hutang Bank 12 2.409.000.000 -Hutang Dividen 14 1.155.107.317 1.173.078.553 Hutang Pajak 15 2.322.509.145 2.595.792.524 Jaminan Sewa Kantor 16 79.920.000 79.920.000 Biaya yang Masih Harus Dibayar 17 135.567.981 176.089.309 Hutang Lain-lain 18 890.641.536 553.249.139

Jumlah Kewajiban Lancar 19.534.305.048 26.741.187.875

KEWAJIBAN TIDAK LANCAR

Hutang Lain-Lain kepada Pihak Terkait 19 165.898.925 1.590.048.425 Kewajiban Imbalan Pasca Kerja 2m, 28 14.237.577.130 12.698.186.945

Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 14.403.476.055 14.288.235.370

HAK MINORITAS ATAS AKTIVA BERSIH

ANAK PERUSAHAAN 29 8.101.733.508 5.768.149.338 EKUITAS

Modal Saham - Modal dasar 540.000.000 saham, ditempatkan dan disetor 331.129.952 dan 331.129.952 saham untuk tahun 2008 dan 2007

dengan nilai nominal Rp250 per saham 20 82.782.488.000 82.782.488.000 Agio Saham 21 93.450.650 93.450.650 Keuntungan yang Belum Direalisasi dari Efek yang

Diklasifikasikan Tersedia untuk Dijual 2e, 4 (32.436.674) 41.201.926 Saldo laba

Ditentukan penggunaannya 22 3.500.000.000 3.150.000.000 Tidak ditentukan penggunaannya 14.244.239.825 23.187.738.588

Jumlah Ekuitas 100.587.741.801 109.254.879.164

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 142.627.256.412 156.052.451.747

(5)

Catatan 2008 2007

PENJUALAN BERSIH 23 112.678.482.166 100.743.082.833

BEBAN POKOK PENJUALAN 24 (96.463.624.551) (81.834.859.353)

LABA KOTOR 16.214.857.615 18.908.223.480

BEBAN USAHA

Beban Penjualan 25 (21.861.168.998) (9.815.018.722) Beban Umum dan Administrasi 25 (10.220.928.497) (9.490.128.830) Jumlah Beban Usaha (32.082.097.495) (19.305.147.552)

LABA (RUGI) USAHA (15.867.239.880) (396.924.072)

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN

Rugi Kurs Bersih (1.075.517.818) (79.408.899) Keuntungan Penjualan Bahan Baku 3.935.315.029 704.990.928 Bagian Laba (Rugi) Bersih Perusahaan Asosiasi 9 96.223.139 (578.973.307) Penghasilan Bunga Simpanan 26 1.649.910.704 1.845.555.527 Penghasilan Sewa 282.915.000 237.546.000 Pendapatan Dividen 68.000 54.400 Keuntungan Penjualan Aktiva Tetap 59.000.000 39.192.845 Beban Bunga (57.595.290) (107.462.780) Lain-Lain Bersih (30.367.450) 71.995.527 Penghasilan Lain-lain - Bersih 4.859.951.314 2.133.490.241 LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK PENGHASILAN (11.007.288.566) 1.736.566.169 PAJAK PENGHASILAN 27 1.878.503.926 (1.056.881.179) LABA SEBELUM HAK MINORITAS ATAS

RUGI BERSIH ANAK PERUSAHAAN (9.128.784.640) 679.684.990 HAK MINORITAS ATAS

RUGI BERSIH ANAK PERUSAHAAN 29 866.415.829 697.550.716 LABA (RUGI) BERSIH (8.262.368.811) 1.377.235.706 LABA (RUGI) PER SAHAM 32 (24,95) 4,16

(6)

Catatan dan Disetor direalisasi Penggunaannya Penggunaannya Jumlah Ekuitas Rp Rp Rp Rp Rp Rp 22 77.073.351.000 5.802.587.650 19.507.626 21.810.502.882 3.150.000.000 107.855.949.158 - - 1.377.235.706 - 1.377.235.706 5.709.137.000 (5.709.137.000) - - - - -Deviden tunai - - - - - -Laba yang belum direalisasikan

dari efek yang tersedia untuk

- 21.694.300 - 21.694.300 82.782.488.000 93.450.650 41.201.926 23.187.738.588 3.150.000.000 109.254.879.164 - - (8.262.368.811) - (8.262.368.811) 22 - - - (350.000.000) 350.000.000 -Deviden tunai 22 - - - (331.129.952) - (331.129.952) Rugi yang belum direalisasikan

dari efek yang tersedia untuk

- (73.638.600) - - (73.638.600)

82.782.488.000

93.450.650 (32.436.674) 14.244.239.825 3.500.000.000 100.587.741.801 Saham bonus

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi

Cadangan umum

dijual

Rugi bersih periode berjalan Cadangan umum

dijual

Saldo 31 Desember 2008 Saldo 31 Desember 2007 Laba bersih periode berjalan Saldo 31 Desember 2006

(7)

2008 2007 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Penerimaan kas dari pelanggan 138.215.616.553 114.331.614.933 Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan (157.789.681.473) (106.759.854.486) Kas dihasilkan dari operasi (19.574.064.920) 7.571.760.447 Pembayaran bunga dan beban keuangan (51.572.790) (107.462.780) Pembayaran pajak penghasilan (2.932.163.659) (1.888.465.750) Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi (22.557.801.369) 5.575.831.917 KAS BERSIH DIPEROLEH DARI AKTIVITAS INVESTASI

Penerimaan bunga 1.629.264.870 1.892.699.655 Pencairan (Penempatan) investasi sementara (4.472.876.712) (1.069.629.688) Refund pembelian ruangan kantor 2.400.000.000 838.425.925 Hasil penjualan aktiva tetap 59.000.000 312.000.000 Penambahan aktiva tetap (2.163.663.607) (2.487.345.876) Pelunasan piutang dari pihak yang memiliki

hubungan istimewa - -Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan) Aktivitas Investasi (2.548.275.449) (513.849.984) KAS BERSIH DIPEROLEH DARI AKTIVITAS PENDANAAN

Penerimaan pinjaman bank 2.406.869.932 -Penerimaan pinjaman dari pihak terkait 1.775.850.500 1.102.600.000 Pembayaran dividen tunai (321.521.971) -Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan 3.861.198.461 1.102.600.000 KENAIKAN (PENURUNAN )BERSIH KAS DAN SETARA KAS (21.244.878.357) 6.164.581.933

KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 30.571.349.190 24.114.933.736

Pengaruh perubahan kurs mata uang asing 1.075.381.014 291.833.521

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 10.401.851.847 30.571.349.190

(8)

a. Pendirian dan Informasi Umum

PT Duta Pertiwi Nusantara (Perusahaan) didirikan berdasarkan akta No. 45 tanggal 18 Maret 1982 dari Jahja Irwan Sutjiono, S.H., notaris di Jakarta. Akta Pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-2-12-HT-01.04 th. 86 tanggal 4 Januari 1986. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir dengan Akta No. 19 tanggal 17 November 2005 dari Fathiah Helmi, S.H., notaris di Jakarta, mengenai perubahan nilai nominal saham. Perubahan anggaran dasar tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. C-00098HT.01.04 TH 2006 tanggal 3 Januari 2006.

Perusahaan berdomisili di Pontianak. Kantor Pusat beralamat di Jl Tanjungpura No. 263 D, Pontianak 78122 sedangkan pabrik berlokasi di Jl. Adisucipto Km. 10,6 Desa Teluk Kapuas, Kec. Sei Raya, Kab. Kubu Raya, Pontianak 78391.

Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi industri lem, barang-barang kimia dan pertambangan.

Perusahaan mulai berproduksi secara komersial pada tahun 1987. Hasil produksi perusahaan dipasarkan di dalam negeri.

Pada periode laporan yang disajikan tidak terdapat ekspansi maupun penciutan usaha.

Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sebagai berikut:

Komisaris Utama : Ng Tjie Koang Komisaris : Budi Satria Sanusi Komisaris Independen : Budi Rahmat Kharli Direktur Utama : Siang Hadi Widjaja Direktur : Ir. Winata Indradjaja

Direktur : Ir. Honky Widjaja

Direktur : Budiono

Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 jumlah karyawan perusahaan masing-masing berjumlah 118 dan 122 orang (tidak termasuk Direksi).

Jumlah renumerasi yang diberikan untuk Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah Rp 10.802.413.724 dan Rp5.632.350.343 masing-masing pada tahun 2008 dan 2007. b. Anak Perusahaan

Perusahaan memiliki PT Intitirta Primasakti dengan persentase kepemilikan sebesar 60%. Anak perusahaan tersebut berdomisili di Jakarta dan bergerak dalam usaha pertambangan batu bara. Jumlah aktiva per 31 Desember 2008 dan 2007 adalah masing-masing sebesar Rp 23.811.350.803 dan Rp18.401.035.489.

Sampai dengan tanggal 31 Desember 2008, anak perusahaan masih dalam tahap pengembangan. Rencana produksi komersial anak perusahaan adalah pada tahun 2010.

(9)

1. UMUM (lanjutan)

c. Penawaran Umum Efek Perusahaan

Pada tanggal 18 Juni 1990 Perusahaan memperoleh persetujuan dari Menteri Keuangan dengan Surat No. SI-118/SHM/MK.10/1990, untuk menawarkan 2.270.000 sahamnya kepada masyarakat, dan pada tanggal 8 Agustus 1990 saham Perusahaan tersebut telah tercatat di Bursa Efek Jakarta.

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI

a. Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan prinsip dan praktik akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasi, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah mata uang Rupiah (Rp). Laporan keuangan konsolidasi tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu, disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.

Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. b. Prinsip Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi menggabungkan laporan keuangan Perusahaan dan entitas yang dikendalikan oleh Perusahaan (dan anak perusahaan) yang disusun sampai dengan 31 Desember setiap tahunnya. Pengendalian dianggap ada apabila Perusahaan mempunyai hak untuk mengatur dan menentukan kebijakan finansial dana operasional dari investee untuk memperoleh manfaat dari aktivitasnya. Pengendalian juga dianggap ada apabila induk perusahaan memiliki baik secara langsung atau tidak langsung melalui anak perusahaan lebih dari 50% hak suara. Pada saat akuisisi, aktiva dan kewajiban anak perusahaan diukur sebesar nilai wajarnya pada tanggal akuisisi. Selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian Perusahaan atas nilai wajar aktiva dan kewajiban yang dapat diidentifikasi diakui sebagai goodwill dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama lima tahun. Jika biaya perolehan lebih rendah dari bagian Perusahaan atas nilai wajar aktiva dan kewajiban yang dapat diidentifikasi yang diakui pada tanggal transaksi, maka nilai wajar aktiva non-moneter yang diakuisisi harus diturunkan secara proporsional, sampai seluruh selisih tersebut tereliminasi. Sisa selisih lebih setelah penurunan nilai wajar aktiva dan kewajiban non moneter tersebut diakui sebagai goodwill negatif, dan diperlakukan sebagai pendapatan ditangguhkan dan diakui sebagai pendapatan menggunakan garis lurus selama 20 tahun.

Hak pemegang saham minoritas dinyatakan sebesar bagian minoritas dari biaya perolehan historis aktiva bersih. Hak minoritas akan disesuaikan untuk bagian minoritas dari perubahan ekuitas. Kerugian yang menjadi bagian minoritas melebihi hak minoritas dialokasikan kepada bagian induk perusahaan.

(10)

b. Prinsip Konsolidasi (lanjutan)

Hasil akuisisi atau penjualan anak perusahaan selama tahun berjalan dari tanggal efektif akuisisi atau sampai dengan tanggal efektif penjualan termasuk dalam laporan laba rugi konsolidasi.

Penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan anak perusahaan agar kebijakan akuntansi yang digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Perusahaan.

Seluruh transaksi antar perusahaan, saldo, penghasilan, dan beban dieliminasi pada saat konsolidasi.

c. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing

Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing tercatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan dan kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun yang bersangkutan.

d. Kas dan Setara Kas

Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunannya.

e. Investasi

Deposito berjangka

Deposito berjangka yang jatuh temponya lebih dari satu tahun dari tanggal neraca disajikan sebagai investasi jangka panjang dan dinyatakan sebesar nilai nominal. Investasi efek ekuitas yang nilai wajarnya tersedia

Investasi dalam efek yang tersedia untuk dijual dinyatakan sebesar nilai wajarnya. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui langsung dalam ekuitas sampai pada saat efek tersebut dijual atau telah terjadi penurunan nilai. Pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas dibebankan dalam laba rugi tahun berjalan.

Efek yang tersedia untuk dijual yang dimiliki sementara disajikan sebagai investasi sementara.

Untuk menghitung laba atau rugi yang direalisasi, biaya perolehan efek ditentukan berdasarkan metode rata-rata tertimbang.

Investasi pada perusahaan asosiasi

Perusahaan asosiasi adalah suatu perusahaan dimana induk perusahaan mempunyai pengaruh yang signifikan, namun tidak mempunyai pengendalian atau pengendalian bersama, melalui partisipasi dalam pengambilan keputusan atas kebijakan finansial dan operasional investee.

(11)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) e. Investasi (lanjutan)

Investasi pada perusahaan asosiasi (lanjutan)

Investasi pada perusahaan asosiasi dicatat di neraca sebesar biaya perolehan dan selanjutnya disesuaikan untuk perubahan dalam bagian kepemilikan perusahaaan atas aktiva bersih perusahaan asosiasi yang terjadi setelah perolehan, dikurangi dengan penurunan nilai yang ditentukan untuk setiap investee secara individu. Bagian perusahaan atas kerugian perusahaan asosiasi yang melebihi nilai tercatat dari investasi tidak diakui kecuali jika perusahaan mempunyai kewajiban atau melakukan pembayaran kewajiban perusahaan asosiasi yang dijaminnya, dalam hal demikian, tambahan kerugian diakui sebesar kewajiban atau pembayaran tersebut.

Goodwill dan goodwill negatif dari investasi pada perusahaan asosiasi diakui dan diamortisasi dengan cara yang sama dengan akuisisi dari entitas yang dikendalikan (lihat kebijakan akuntansi mengenai prinsip konsolidasi).

Amortisasi goodwill dan goodwill negatif termasuk dalam bagian perusahaan atas laba perusahaan asosiasi.

f. Penyisihan Piutang Ragu-ragu

Perusahaan dan anak perusahaan menetapkan penyisihan piutang ragu-ragu berdasarkan penelaahan terhadap masing-masing akun piutang pada akhir tahun. g. Sediaan

Sediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metode first-in first-out (FIFO). h. Biaya Dibayar Di muka

Biaya dibayar di muka diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.

i. Aset Tetap

Aset tetap dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan. Aset tetap digolongkan menjadi:

 Tanah

 Golongan bangunan dan prasarana

 Golongan bukan bangunan dan prasarana yang terdiri dari:

 Golongan II : meliputi kendaraan/alat angkutan dan inventaris kantor dengan masa manfaat lebih dari 4 tahun dan tidak lebih dari 8 tahun.

 Golongan III : meliputi mesin dan perlengkapan dengan masa manfaat lebih dari 8 tahun.

(12)

i. Aset Tetap (lanjutan)

Golongan bangunan dan prasarana disusutkan dengan metode garis lurus (straight-line method) sebesar 5% per tahun dari biaya perolehan, sedangkan golongan bukan bangunan sesuai dengan golongannya disusutkan dengan metode saldo menurun ganda (double declining-balance method), masing-masing dengan tarif per tahun sebagai berikut:

Golongan II : 25 % Golongan III : 10%

Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated recoverable amount) maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai.

Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya; pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat atau memberi manfaat ekonomi di masa yang akan datang dikapitalisasi. Aset tetap yang tidak digunakan lagi atau dijual, dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun yang bersangkutan.

j. Aset Dalam Penyelesaian

Pengeluaran yang berhubungan dengan pembangunan suatu aset tetap yang belum selesai dikerjakan dikelompokkan dalam aset dalam penyelesaian. Setelah selesai dibangun dan siap untuk dipergunakan, nilai perolehanan aset tersebut dikapitalisasikan ke dalam aset tetap dan disusutkan sesuai kebijakan akuntansi yang tertera di Catatan No. 2i di atas.

k. Beban Eksplorasi Ditangguhkan

Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan penyelidikan umum, perijinan dan eksplorasi, geologi dan fisika anak perusahaan ditangguhkan dan akan diamortisasi mulai saat tambang umum yang bersangkutan mulai menghasilkan dengan menggunakan metode unit produksi.

l. Pengakuan Pendapatan dan Beban

Pendapatan dari penjualan diakui pada saat barang diserahkan dan hak kepemilikan berpindah kepada pelanggan. Beban diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual basis).

m. Imbalan Pasca Kerja

Perusahaan memberikan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh perusahaan sehubungan dengan imbalan pasca kerja ini.

Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut.

(13)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) m. Imbalan Pasca Kerja (lanjutan)

Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested.

Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasti di neraca merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, dan biaya jasa lalu yang belum diakui.

n. Pajak Penghasilan

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.

Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.

Aset dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca, kecuali aset dan kewajiban pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan kewajiban pajak kini.

o. Laba (Rugi) per Saham

Laba (rugi) per saham dasar dihitung dengan membagi laba (rugi) bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.

Jumlah saham yang beredar yang digunakan untuk perhitungan laba (rugi) bersih per saham sebesar 331.129.952 dan 331.129.952 saham masing-masing untuk tahun 2008 dan 2007.

p. Informasi Segmen

Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasi. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografis. Segmen usaha adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain.

(14)

p. Informasi Segmen (lanjutan)

Segmen geografis adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.

Aktiva dan kewajiban yang digunakan bersama dalam satu segmen atau lebih dialokasikan kepada setiap segmen jika, dan hanya jika, pendapatan dan beban yang terkait dengan aktiva tersebut juga dialokasikan kepada segmen-segmen tersebut. q. Penggunaan Estimasi

Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aktiva dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aktiva dan kewajiban kontijensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selam periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi.

3. KAS DAN SETARA KAS

2008 2007

Kas 78.892.251 888.510.946

Bank

Pihak ketiga

Simpanan Giro – Rupiah

- Bank OCBC NISP, Pontianak 2.104.063.047 1.925.502.472

- Bank Panin 25.072.540 428.312.951

- Bank UOB Buana, Jakarta 262.348.666 224.519.843

- Bank UOB Buana, Pontianak 12.648.321 102.191.283

- Bank Permata, Pontianak 4.850.023 19.285.816

- Bank DBS Indonesia, Pontianak 3.766.722 4.118.722

Simpanan Giro – US Dollar

- Bank OCBC NISP, Pontianak 494.391.077 684.061.092

- Bank UOB Buana, Jakarta 284.523.048 171.955.619

- Bank DBS Indonesia, Jakarta 70.156.541 60.417.610

- Bank of Tokyo Mitsubishi, Jkt. 334.851 9.546.816

Simpanan Deposito – Rupiah

- Bank Danamon, Pontianak 1.548.017.874 20.586.770.290 - Bank OCBC NISP Pontianak 1.512.786.886 5.466.155.730 - Bank Permata Pontianak 4.000.000.000 -Jumlah Kas dan Setara Kas 10.401.851.847 30.571.349.190 Suku Bunga Deposito per tahun

- Rupiah 8% - 14% 7,5% - 8,25%

(15)

4. INVESTASI SEMENTARA

2008 2007

Pihak Ketiga:

Efek Ekuitas tersedia untuk dijual: Biaya perolehan:

Bank OCBC NISP (351.633 lembar) 279.281.400 279.281.400

Berlian Laju Tanker ( 1.600 lembar) 226.374 226.374

Laba (rugi) yang belum direalisasi (32.436.674) 41.201.926

Nilai Pasar Efek 247.071.100 320.709.700

Deposito

Bank Panin 5.000.000.000 6.527.123.288

Bank Permata 5.000.000.000

Subjumlah Deposito 10.000.000.000 6.527.123.288

Jumlah 10.247.071.100 6.847.832.988

Sesuai dengan PSAK 50, efek ekuitas tersedia dijual disajikan sebesar nilai wajarnya, dan keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi disajikan sebagai ekuitas. Pada tanggal 31 Desember 2008 harga pasar saham PT. Bank OCBC NISP Tbk dan PT. Berlian Laju Tanker Tbk masing masing adalah sebesar Rp 700 dan Rp 580 per lembar.

5. PIUTANG USAHA

2008 2007

a. Rincian piutang usaha berdasarkan debitur: Pihak ketiga :

PT. Erna Djuliawati 25.480.500.480 19.240.915.968

PT. Batasan 14.408.760.680 14.713.760.680

PT. Hutan Domas Raya 8.704.853.122 8.920.170.248

PT. Hasil Deliberty 4.800.117.815 4.800.117.815

PT. Wana Bangun Agung 4.364.006.483 4.479.296.165 PT. Partikalindo Lestari 3.964.642.767 4.174.642.767

PT. Tunggal Yudi SP 1.876.485.530 1.876.485.530

PT. Resource Alam Ind. 496.487.982 204.977.989

PT. Novopan Indotama 188.695.513 212.485.552

PT. Hutrindo Prajen 78.958.697 78.958.697

PT. Trinusa Armadhana 74.694.752 74.694.752

PT. Dunia Kimia Jaya - 86.940.168

PT. Sabak Indah - 51.785.440

Jumlah Piutang Usaha Bruto 64.438.203.821 58.915.231.771 Penyisihan piutang ragu-ragu (34.097.208.876) (18.117.455.167)

(16)

2008 2007 b. Rincian berdasarkan Lokasi Penjualan:

Pontianak 53.703.211.720 47.826.196.936 Banjarmasin 8.704.853.122 8.920.170.248 Samarinda 1.876.485.530 1.876.485.530 Palembang 78.958.697 78.958.697 Jakarta 74.694.752 74.694.752 Cirebon - 86.940.168 Jambi - 51.785.440 Jumlah 64.438.203.821 58.915.231.771

Penyisihan piutang ragu-ragu (34.097.208.876) (18.117.455.167) Piutang Usaha Bersih 30.340.994.945 40.797.776.604

2008 2007

c. Rincian piutang usaha berdasarkan umur (hari) adalah sebagai berikut:

Belum jatuh tempo 20.679.681.521 24.008.919.731

Lewat jatuh tempo:

1 s.d. 30 hari 9.661.313.424 267.481.551 31 s.d. 60 hari - -61 s.d. 90 hari - -91 s.d. 120 hari - -121 s.d. 150 hari - -di atas 150 hari 34.097.208.876 34.638.830.489 Jumlah 64.438.203.821 58.915.231.771

Penyisihan piutang ragu-ragu (34.097.208.876) (18.117.455.167) Piutang Usaha Bersih 30.340.994.945 40.797.776.604

2008 2007

d. Rincian piutang usaha berdasarkan mata uang:

US Dollar 23.966.527.910 17.277.219.425

Rupiah 40.471.675.911 41.638.012.346

Jumlah 64.438.203.821 58.915.231.771

Penyisihan piutang ragu-ragu (34.097.208.876) (18.117.455.167) Piutang Usaha Bersih 30.340.994.945 40.797.776.604 e. Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu:

Saldo awal 18.117.455.167 14.176.542.576

Penambahan 15.979.753.709 3.940.912.591

(17)

5. PIUTANG USAHA (Lanjutan)

Piutang usaha yang berumur sampai dengan 30 hari setelah tanggal jatuh tempo dikategorikan lancar, sehingga tidak dibentuk penyisihan. Adapun yang berumur lebih dari 150 hari lewat jatuh tempo, dibentuk penyisihan berdasarkan estimasi kemampuan bayar tiap-tiap debitur yang bersangkutan. Per 31 Desember 2008, terhadap debitur yang berumur lebih dari 150 hari lewat jatuh tempo, karena pertimbangan kemampuan bayarnya yang sangat diragukan, manajemen mengambil kebijakan untuk membentuk penyisihan 100% dari ssisa nilai piutang yang belum tertagih. Namun, manajemen tetap berupaya terus melakukan penagihan terhadap sisa piutang tersebut.

Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut. Dalam saldo piutang usaha tidak terdapat piutang usaha kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa.

Selama periode laporan, tidak ada piutang usaha yang direstrukturisasi dan tidak ada piutang usaha yang dijadikan sebagai jaminan pinjaman perusahaan.

6. PERSEDIAAN

2008 2007

Barang Jadi 814.401.096 2.289.193.215

Barang Dalam Proses 3.820.033.441 1.726.221.945

Bahan Baku dan Bahan Pembantu 30.283.364.194 23.835.373.516

Suku Cadang 1.361.580.753 1.279.757.969

Jumlah 36.279.379.484 29.130.546.645

Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 31 Desember 2007, seluruh persediaan telah diasuransikan kepada PT. Asuransi Buana Independent dan PT. Asuransi Central Asia terhadap resiko kebakaran dan resiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar USD 4,862,500 dan USD 3,124,433 Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang dialami perusahaan.

Sebagian dari Persediaan di atas dengan nilai USD1,500,000 dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ (Catatan 12).

7. PIUTANG LAIN-LAIN 2008 2007 PT. Arthayasa Grahatama - 2.400.000.000 Karyawan 804.662.150 207.353.550 Bunga deposito 79.356.983 59.025.595 Sewa 39.375.000 210.000 Jumlah 923.394.133 2.666.589.145

Piutang pada PT. Arthayasa Grahatama adalah klaim pengembalian uang muka pembelian ruang perkantoran The Conrad International Center, di Kawasan Niaga Terpadu Sudirman yang diselesaikan melalui pembayaran secara bertahap dan lunas pada tanggal 10 Maret 2008.

(18)

Terhadap piutang lain-lain tidak dibentuk penyisihan piutang ragu-ragu karena manajemen berpendapat seluruh piutang tersebut dapat tertagih.

8. BIAYA DIBAYAR DIMUKA

2008 2007

Asuransi 131.167.626 102.517.998

Sewa Tanah 1.703.703 7.120.369

Sewa Ruang Kantor 75.138.980

Uang Muka Kerja Pabrik 7.166.000 12.443.900 Sewa Parkir Mobil Menara Sudirman Jakarta 1.850.000 1.536.000

Lain-lain 7.635.276 15.400.000

Jumlah 224.661.585 139.018.267

Asuransi merupakan premi asuransi gedung, bangunan, peralatan pabrik, kendaraan, dan persediaan milik PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk.

9. INVESTASI JANGKA PANJANG

2008 2007

Pihak ketiga:

Investasi di PT Chang Chun DPN Chemical

Biaya perolehan (1.500.000 lembar, 25%) 3.113.599.960 3.113.599.960 Bagian laba (rugi) perusahaan asosiasi

Saldo awal (1.907.841.740) (1.328.868.434)

Tahun berjalan 96.223.139 (578.973.306)

Saldo akhir (1.811.618.601) (1.907.841.740)

Jumlah investasi saham 1.301.981.359 1.205.758.220

Deposito

PT. Bank Danamon Tbk. 1.000.000.000

-Jumlah investasi jangka panjang 2.301.981.359 1.205.758.220 Simpanan Deposito di PT Bank Danamon berjangka waktu 13 bulan sampai dengan

bulan Januari 2010 dengan suku bunga 14% p.a.Tidak ada investasi jangka panjang pada

pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan tidak ada aset investasi jangka panjang yang dijaminkan kepada pihak ketiga.

10. PROPERTI INVESTASI

2008 2007

Tanah hak guna bangunan seluas 931m2 berlokasi di kelurahan Kebon Jeruk,

Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat 1.533.300.000 1.533.300.000 Tanah hak guna bangunan seluas 228m2

Berlokasi di kelurahan Kebon Jeruk,

Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat 202.250.000 202.250.000 Tanah hak milik seluas 94.750m2 kosong

berlokasi di Desa Kampung Sungai Rengas,

Pontianak. 468.126.250 468.126.250

(19)

10. PROPERTI INVESTASI (lanjutan)

Perusahaan menetapkan kebijakan untuk menyajikan nilai properti Investasi di neraca dengan menggunakan model biaya.

Nilai wajar atas dua kavling tanah yang berlokasi di Kelurahan Kebon Jeruk, Jakarta yaitu

dengan luas 1.139 m2berdasarkan penilaian appraisal independen PT Inti Utama Penilai

ditetapkan sebesar Rp 4.784.000.000. Adapun tanah yang berlokasi di Desa Kampung Sungai Rengas, Pontianak, belum dapat ditentukan nilai wajarnya mengingat transaksi jual-beli tanah yang serupa di sekitar lokasi tanah tersebut sangat jarang terjadi.

11. ASET TETAP

Rincian dan mutasi aset tetap selama tahun buku 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut: 1 Jan 2008 Penambahan Pengurangan 31 Des 2008 Biaya perolehan:

Kepemilikan Langsung :

Tanah 1.704.402.150 - - 1.704.402.150

Bangunan dan prasarana 8.616.336.056 - - 8.616.336.056

Mesin dan perlengkapan 29.134.167.931 - - 29.134.167.931 Kendaraan dan alat

pengangkutan 5.508.803.022 824.726.800 105.030.400 6.228.499.422 Inventaris kantor 1.515.350.966 163.762.917 - 1.679.113.883 Aset dalam penyelesaian

Nilai Perolehan 7.749.706.281 - - 7.749.706.281

Penyisihan (7.749.706.281) - - (7.749.706.281)

Jumlah 46.479.060.125 988.489.717 105.030.400 47.362.519.442 Akumulasi penyusutan:

Bangunan dan prasarana 5.262.433.367 351.133.357 - 5.613.566.724 Mesin dan perlengkapan 20.230.181.320 1.814.687.410 - 22.044.868.730 Kendaraan dan alat

pengangkutan 4.432.388.078 343.719.485 105.030.400 4.671.077.163 Inventaris kantor 1.228.999.516 94.512.435 - 1.323.511.951 Jumlah 31.154.002.281 2.604.052.687 105.030.400 33.653.024.568

Jumlah Tercatat 15.325.057.844 13.709.494.874

1 Jan 2007 Penambahan Pengurangan 31 Des 2007 Biaya perolehan:

Kepemilikan Langsung :

Tanah 1.704.402.150 - - 1.704.402.150

Bangunan dan prasarana 6.905.494.635 1.710.841.421 - 8.616.336.056 Mesin dan perlengkapan 28.996.183.261 137.984.670 - 29.134.167.931 Kendaraan dan alat

pengangkutan 5.344.297.097 513.776.379 349.270.454 5.508.803.022 Inventaris kantor 1.410.428.060 104.922.906 - 1.515.350.966 Aset dalam penyelesaian

Nilai Perolehan 7.749.706.281 - - 7.749.706.281

Penyisihan (7.749.706.281) - - (7.749.706.281)

(20)

1 Jan 2007 Penambahan Pengurangan 31 Des 2007 Akumulasi penyusutan:

Bangunan dan prasarana 4.959.339.515 303.093.852 - 5.262.433.367 Mesin dan perlengkapan 18.950.701.497 1.279.479.823 - 20.230.181.320 Kendaraan dan alat

pengangkutan 4.150.606.001 379.099.921 97.317.844 4.432.388.078 Inventaris kantor 1.133.607.557 95.391.959 - 1.228.999.516 Jumlah 29.194.254.570 2.057.065.555 97.317.844 31.154.002.281

Jumlah Tercatat 15.166.550.633 15.325.057.844

Rincian penjualan aset tetap selama tahun 2008 sebagai berikut: Harga

Perolehan Nilai Buku Harga Jual Laba

Motor air SK III 46.154.000 - 16.500.000 16.500.000 Mobil Daihatsu Hiline 18.435.000 - 30.000.000 30.000.000 Truk Tangki 32.500.000 - 10.000.000 10.000.000 Sepeda Motor Yamaha 7.941.400 - 2.500.000 2.500.000

Jumlah 105.030.400 - 59.000.000 59.000.000

Rincian penjualan aset tetap selama tahun 2007 sebagai berikut: Harga

Perolehan Nilai Buku Harga Jual Laba

Mitsubishi Grandis 269.270.454 173.202.610 204.545.455 31.342.845 Motor air Multi 50.000.000 50.000.000 54.600.000 4.600.000 Motor air Qubais 30.000.000 28.750.000 32.000.000 3.250.000

Jumlah 349.270.454 251.952.610 291.145.455 39.192.845

Beban penyusutan selama tahun 2008 dan 2007 dialokasikan sebagai berikut:

2008 2007

Biaya pabrikasi 2.012.188.025 1.460.045.676

Beban usaha 591.864.662 597.019.879

Jumlah 2.604.052.687 2.057.065.555

Seluruh aset tetap kecuali tanah diasuransikan kepada PT. Asuransi Buana Independen dan PT. Asuransi Central Asia terhadap resiko kebakaran, pencurian dan resiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 4.507.500.000 dan USD 7,367,869 pada 31 Desember 2008 dan Rp 4.590.000.000 dan USD 7,367,869 pada 31 Desember 2007.

Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.

(21)

11. ASET TETAP (lanjutan) Aset Dalam Penyelesaian

PT Intitirta Primasakti (anak perusahaan) memiliki dua pelabuhan yang dapat dipergunakan sebagai prasarana bongkar muat batu bara yaitu yang terletak di Talang Duku dan di Muara Bulian. Aset dalam penyelesaian per 31 Desember 2005 terdiri dari harga perolehan beberapa sarana yang dibangun oleh PT Intitirta Primasakti di pelabuhan Talang Duku, Jambi seperti bunker penimbunan batu bara, bangunan operator room, dan fondasi crushing plant.

Pada tahun 2006 berdasarkan assessment yang dilakukan Manajemen PT Intitirta Primasakti, dinilai bahwa pengoperasian sarana yang terdapat di pelabuhan Talang Duku tersebut kurang ekonomis dalam menunjang kegiatan produksi batu bara pada masa mendatang. Oleh karena itu, terhadap nilai perolehan sarana tersebut dilakukan penyisihan penurunan nilai. Namun demikian, Manajemen PT Intitirta Primasakti tetap berencana untuk memfungsikan kembali sarana-sarana tersebut di tahun-tahun mendatang sebagai pelabuhan penyangga terutama apabila daya dukung kapasitas yang terdapat di Muara Bulian ternyata tidak mencukupi.

12. HUTANG BANK

Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman jangka pendek dari The Bank of Tokyo -Mitsubishi UFJ,LTD berupa fasilitas pinjaman jangka pendek dengan jumlah plafon USD 2,000,000 dan jatuh tempo pada tanggal 30 Juli 2009. Fasilitas ini dijamin dengan persediaan (Catatan 6).

Sampai dengan 31 Desember 2008 fasilitas yang terpakai berjumlah Rp2.409.000.000 (USD220,000).

Pada tanggal 16 Januari 2009, pinjaman sebesar USD 220,000 tersebut telah dilunasi oleh PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk.

13. HUTANG USAHA

2008 2007

a. Rincian berdasarkan kreditur utama:

Sumitomo Corporation 9.314.379.666 13.217.855.162

PT Unitrada Komutama 2.173.725.015 5.128.597.864

PT Borneo S. Abadi 820.381.600

PT Artya Swascipta Rekayasa 152.683.812 279.283.812

PT DSM Kaltim - 2.896.085.668

Lain-lain 80.388.976 641.235.844

(22)

2008 2007 b. Rincian berdasarkan jenis komoditi yang

dibeli: Phenol 9.314.379.666 13.217.855.162 Methanol 2.173.725.015 5.128.597.864 Melamine - 2.896.085.668 Caustic Soda - 262.320.000 Potassium Carbonate - 140.250.000

Coconut Shell Flour - 54.544.500

Urea - 50.424.000

Bahan pembantu dan suku cadang 34.774.118 30.896.844

Inventaris 21.800.250

Ammonium Chloride - 5.500.000

Jasa-Jasa di bidang eksplorasi pertambangan 996.880.020 373.779.312

Calsium Carbonate - 2.805.000

Jumlah Hutang Usaha 12.541.559.069 22.163.058.350

c. Rincian hutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:

Rupiah 1.053.454.388 1.636.693.086

US Dollar

(2008:USD1,049,141.98; 2007:USD2,179,251.01) 11.488.104.681 20.526.365.264

Jumlah Hutang Usaha 12.541.559.069 22.163.058.350

d. Rincian hutang usaha berdasarkan umur (hari) adalah sebagai berikut:

1 s.d. 30 hari 1.036.851.375 12.653.599.374

31 s.d. 60 hari 11.504.707.694 8.059.660.923

61 s.d. 90 hari - 1.449.798.053

91 s.d. 120 hari -

di atas 120 hari -

-Jumlah Hutang Usaha 12.541.559.069 22.163.058.350

Jangka waktu kredit yang timbul dari pembelian bahan baku utama dan pembantu, baik dari pemasok dalam maupun luar negeri berkisar antara 30 sampai 90 hari.

Dalam saldo hutang usaha tersebut tidak terdapat hutang usaha kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa.

Perusahaan tidak memberikan jaminan atas hutang usaha.

Tidak ada hedging atas hutang usaha karena berdasarkan pertimbangan manajemen tidak ada risiko yang besar terhadap keuangan perusahaan dimana aktiva dalam mata uang asing cukup untuk menutupi hutang dalam mata uang asing. Juga tidak ada restrukturisasi hutang karena semua hutang dapat dibayar tepat waktunya.

(23)

14. HUTANG DIVIDEN

Sejak tahun 1990, terdapat sejumlah dividen tunai yang belum diambil oleh pemegang saham yang berhak. Jumlah dividen yang belum diambil ini dicatat sebagai Hutang Dividen sebesar Rp1.155.107.317 tahun 2008 dan Rp1.173.078.553 tahun 2007.

15. HUTANG PAJAK

2008 2007

PPh Pasal 21 1.193.354.661 1.715.442.079

Pajak penghasilan Badan (Catatan 27) 22.590.436 436.857.117

Pajak Bumi dan Bangunan 387.781.833 343.072.713

PPh Pasal 25 119.567.426 100.270.990

PPh Pasal 23 78.674.670 149.625

Pajak Pertambahan Nilai 520.540.119

-Jumlah Hutang Pajak 2.322.509.145 2.595.792.524

16. JAMINAN SEWA KANTOR

Deposit tahun 2008 dan 2007 sebesar Rp79.920.000 merupakan deposit atas sewa gedung kantor di Sudirman Tower sesuai kontrak perjanjian nomor : 001/MS/LA/2004 kepada PT Artadwipa Persada (sekarang PT Buana Capital).

17. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR

2008 2007

Biaya Renovasi Gedung Kantor 76.087.000

-Dana Astek 22.783.451 21.340.204

Biaya Pengiriman Glue 12.000.000 40.723.000

Biaya angkut pembelian bahan baku - 60.726.000

Biaya Bunga Pinjaman Bank Of Tokyo 6.022.500

Biaya Asuransi Bangunan 3.633.800 3.623.800

Biaya Konsultan & notaris 3.000.000 10.750.000

Biaya perjalanan dinas 2.688.500 11.369.330

Kalender - 6.400.000

Pencatatan saham - 3.296.875

Lain-lain (rincian dibawah Rp3 juta) 9.352.730 17.860.100

(24)

2008 2007 Pihak ketiga:

a. Rincian menurut nama kreditur:

PT Arpeni Pratama Ocean Line 246.925.300 246.925.300

PT Pelabuhan Indonesia II, Jambi 59.472.875 59.472.875

Departemen Kehutanan Pusat, Jakarta 424.999.321

Lainnya 159.244.040 246.850.964

Jumlah Hutang Lain-lain 890.641.536 553.249.139

b. Rincian menurut jenis hutang:

Biaya pengangkutan 251.425.300 251.425.300

Sewa 59.472.875 59.472.875

Provisi Sumber Daya Hutan/Dana Reboisasi 424.999.321

Lain-lain 154.744.040 242.350.964

Jumlah Hutang Lain-lain 890.641.536 553.249.139

19. HUTANG LAIN-LAIN PIHAK TERKAIT

PT Intitirta Primasakti, anak Perusahaan, memperoleh pinjaman dari PT Ayrus Prima yang juga merupakan pemegang 40% saham PT Intitirta Primasakti. Pinjaman ini tidak berbunga dan tidak ditetapkan batas waktu pelunasannya. Sampai dengan 31 Desember 2008 dan 2007 saldo pinjaman yang masih terhutang masing-masing berjumlah Rp165.898.925 dan Rp1.590.048.425.

20. MODAL SAHAM

Susunan Pemegang Saham per 31 Desember 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut: 31 Desember 2008

Nama Pemegang Saham Jumlah Saham KepemilikanPersentase Jumlah Modal Disetor

PT Dutapermana Makmur 164.485.935 49,67 41.121.483.750

DBS Vickers Secs Singapore

(PTE) LTD 33.045.935 9,98 8.261.483.750

Merril Lynch, Pierce,

Fenner, and Smith account 22.538.303 6,81 5.634.575.750

Budi Satria Sanusi 3.527.813 1,07 881.953.250

Siang Hadi Widjaja 2.449.929 0,74 612.482.250

Ir. Winata Indradjaja 1.261 0,00 315.250

Ir. Honky Widjaja 6.309 0,00 1.577.250

Budi Rachmat Kharli 301.618 0,09 75.404.500

Kop. Karyawan Sejahtera 1.354.278 0,41 338.569.500

Masyarakat 103.418.571 31,23 25.854.642.750

(25)

20. MODAL SAHAM (lanjutan)

31 Desember 2007

Nama Pemegang Saham Jumlah Saham KepemilikanPersentase Jumlah Modal Disetor

PT Dutapermana Makmur 164.485.935 49,67 41.121.483.750

DBS Vickers Secs Singapore

(PTE) LTD 41.570.847 12,55 10.392.711.750

Merril Lynch, Pierce,

Fenner, and Smith account 20.832.303 6,29 5.208.075.750

Budi Satria Sanusi 3.527.813 1,07 881.953.250

Siang Hadi Widjaja 2.449.929 0,74 612.482.250

Ir. Winata Indradjaja 1.261 0,00 315.250

Budi Rachmat Kharli 301.618 0,09 75.404.500

Kop. Karyawan Sejahtera 1.354.278 0,41 338.569.500

Masyarakat 96.605.968 29,17 24.151.492.000

331.129.952 100,00 82.782.488.000

21. AGIO SAHAM

Akun ini merupakan agio saham sehubungan dengan:

Penjualan saham perusahaan pada penawaran umum kepada masyarakat pada tahun 1990:

Jumlah yang diterima untuk pengeluaran 2.270.000 saham 18.387.000.000 Jumlah yang dicatat sebagai modal disetor (2.270.000.000)

Saldo agio saham per 31 Desember 1990 16.117.000.000

Pembagian saham bonus tahun 1991 (12.582.000.000)

Saldo agio saham per 31 Desember 1991, 1992, dan 1993 3.535.000.000

Pembagian saham bonus tahun 1994 (3.145.500.000)

Saldo agio per 31 Desember 1995,1996,1997 dan 1998 389.500.000 Pembagian dividen saham tahun 1999

Jumlah saldo laba yang dibagikan

(dalam bentuk 24.220.350 saham) 33.302.981.250

Jumlah yang dicatat sebagai modal disetor (12.110.175.000)

Bersih 21.192.806.250

Saldo agio saham per 31 Desember 1999 21.582.306.250

Pembagian saham bonus tahun 2000 (10.495.485.000)

Saldo agio saham per 31 Desember 2001, 2002, 2003 dan 2004 11.086.821.250 Pembagian dividen saham tahun 2005

Jumlah saldo laba yang dibagikan

(dalam bentuk 6.297.291 saham) 8.816.207.400

Jumlah yang dicatat sebagai modal disetor (3.148.645.500)

Bersih 5.667.561.900

Pembagian saham bonus tahun 2005 (10.951.795.500)

(26)

Sesuai keputusan RUPS yang tertera dalam Akta Notaris Fathiah Helmi SH, No. 30 tanggal 20 Juni 2007 diputuskan untuk membagikan saham bonus sebanyak 22.836.548 lembar dengan harga per lembar Rp250.

22. PEMBAGIAN LABA

Pembagian Laba tahun buku 2006

Tidak ada pembagian laba selama tahun 2007. Namun demikian, berdasarkan keputusan RUPS sebagaimana tercantum dalam akta Notaris Fathiah Helmi, S.H No. 30 tanggal 20 Juni 2007, RUPS memutuskan pembagian saham bonus dengan mengeluarkan saham baru sebanyak 22.836.548 lembar saham.

Pembagian laba tahun buku 2007

Berdasarkan Rapat Umum Tahunan Para Pemegang Saham sebagaimana yang tercantum dalam akta notaris No. 96 tanggal 25 Juni 2008 dari Fathiah Helmi,S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan telah mengumumkan pembagian dividen kas untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 331.129.952 atau sebesar Rp 1 per saham dan menetapkan cadangan umum sebesar Rp 350.000.000.

23. PENJUALAN BERSIH

2008 2007

Glue 109.862.648.564 97.232.143.213

Formaline 660.063.602 2.045.739.620

Hardener 2.155.770.000 1.465.200.000

Jumlah Penjualan Bersih 112.678.482.166 100.743.082.833 Berikut ini adalah rincian penjualan yang melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih masing-masing per 31 Desember 2008 dan 31 Desember 2007:

2008 2007

PT Erna Djuliawati 91.838.874.336 79.019.003.276

PT Novopan Indotama - 11.783.935.640

Jumlah Penjualan Bersih 91.838.874.336 90.802.938.916

(27)

24. BEBAN POKOK PENJUALAN

2008 2007

Bahan baku yang digunakan 83.233.792.634 70.284.105.656

Tenaga kerja langsung 935.608.525 884.194.191

Biaya overhead pabrik 12.913.242.769 12.237.729.283

Jumlah biaya produksi 97.082.643.928 83.406.029.130

Persediaan barang dalam proses

Awal tahun 1.726.221.945 1.481.968.623

Akhir tahun (3.820.033.441) (1.726.221.945)

Biaya Pokok Produksi 94.988.832.432 83.161.775.808

Persediaan Barang Jadi

Awal tahun 2.289.193.215 962.276.760

Akhir tahun (814.401.096) (2.289.193.215)

Beban Pokok Penjualan 96.463.624.551 81.834.859.353

Berikut ini adalah rincian pembelian yang melebihi 10% dari jumlah pembelian bersih masing-masing pada tahun 2008 dan 2007:

2008 2007

PT Unitrada Komutama 23.462.275.167 29.556.353.775

Sumitomo Corporation 34.562.729.363 22.754.851.928

PT Jasa Putra Khatulistiwa 21.310.663.637 13.262.261.864

PT. DSM Kaltim Melamine 13.543.396.512

-Jumlah 92.879.064.679 65.573.467.567

25. BEBAN USAHA

2008 2007

Beban Penjualan

Beban penyisihan piutang ragu-ragu (catatan 5) 15.979.753.709 3.940.912.591 Gaji dan kesejahteraan karyawan 4.257.524.429 4.715.249.576 Pengiriman dan pengangkutan 929.037.500 832.174.000

Biaya Klaim PT Erna Djuliawati 500.000.000 -

Operasi armada lainnya 49.044.447 51.817.024

Promosi dan sampel 45.739.500 82.985.000

Beban keperluan kapal 40.627.300 71.707.997

Gudang dan pengepakan 39.215.957 17.218.092

Penyusutan 13.662.496 79.077.806

Iuran asosiasi 4.800.000 4.800.000

Pemeliharaan dan perbaikan kapal 1.763.660 19.076.636

(28)

2008 2007 Beban Umum dan Administrasi

Gaji dan kesejahteraan karyawan 6.189.023.478 5.445.852.076 Beban imbalan pasca kerja (catatan 28) 1.539.390.185 1.511.074.298

Sewa 263.564.687 585.493.153

Penyusutan 578.202.166 517.942.073

Perjalanan dinas 323.014.922 257.521.650

Reparasi dan pemeliharaan 252.074.302 192.636.481

Telepon dan telex 162.743.938 177.372.344

Jasa profesional 142.500.000 169.185.503

Keperluan kantor 240.338.359 142.579.451

Representasi dan jamuan 159.867.900 140.737.970

Pencatatan saham 67.840.000 98.616.548

Pajak dan perijinan lainnya 103.710.283 74.712.406

Listrik dan air 41.976.228 46.481.252

Asuransi 86.264.224 46.184.125 Rapat 20.000.000 28.115.089 Sumbangan 44.946.825 26.474.925 Lain-lain 5.471.000 29.149.486 Jumlah 10.220.928.497 9.490.128.830 26. PENGHASILAN BUNGA

Akun ini merupakan penghasilan bunga dari:

2008 2007

Bunga Deposito berjangka 1.340.952.126 1.775.749.041

Jasa giro 205.438.455 69.806.486

Reksadana 103.520.123

-Jumlah 1.649.910.704 1.845.555.527

27. PAJAK PENGHASILAN

Penghasilan (beban) pajak perusahaan dan anak perusahaan terdiri dari:

2008 2007

Beban Pajak kini

Induk Perusahaan (2.357.070.800) (2.242.510.400)

Anak Perusahaan -

-Jumlah Beban Pajak Kini (2.357.070.800) (2.242.510.400) Penghasilan Pajak Tangguhan

Induk Perusahaan 4.616.734.716 1.709.464.776

Anak Perusahaan (381.159.990) (523.835.555)

Jumlah Penghasilan Pajak Tangguhan 4.235.574.726 1.185.629.221 Jumlah Penghasilan (Beban) Pajak, bersih 1.878.503.926 (1.056.881.179)

(29)

27. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan) Pajak kini

Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut:

Beban pajak kini:

Perusahaan (tarif pajak PPh pasal 17) 2.357.070.800 2.242.510.400 Dikurangi pembayaran pajak di muka:

Pasal 22 (933.264.124) (795.943.383)

Pasal 25 (1.396.216.240) (1.002.709.900)

Fiskal Luar Negeri (5.000.000) (7.000.000)

Jumlah (2.334.480.364) (1.805.653.283)

Pajak Kurang Bayar 22.590.436 436.857.117

Laba kena pajak dan Pajak kurang bayar perusahaan tahun fiskal 2008 dan 2007 sudah sesuai dengan Surat Pemberitahuan Pajak (SPT) yang disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak.

2008 2007

Laba (rugi) sebelum pajak (11.007.288.566) 1.736.566.168 Rugi sebelum pajak Anak Persh. 1.784.879.583 1.220.041.236

(9.222.408.983) 2.956.607.404 Perbedaan temporer

- Beban Penyisihan Piutang 15.979.753.709 3.940.912.591 - Beban Imbalan pasca kerja 1.539.390.185 1.511.074.298

- Beban Penyusutan 1.124.862.047 246.229.031

Subjumlah beda temporer 18.644.005.941 5.698.215.920 Perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan

menurut fiscal

- Representasi 155.467.900 140.737.970

- Denda pajak - 293.067

- Sumbangan 11.895.000 12.729.000

- Kenikmatan Karyawan 246.207.968 227.026.661

- Bagian rugi perusahaan asosiasi (96.223.139) 578.973.307 - Bunga Deposito dan jasa giro (1.540.792.979) (1.843.668.919)

- Penghasilan sewa (282.915.000) (237.546.000)

Subjumlah beda permanen (1.506.360.250) (1.121.454.914)

(30)

Pajak Tangguhan

Rincian dari aktiva dan kewajiban pajak tangguhan perusahaan dan anak perusahaan adalah sebagai berikut:

01 Januari 2008 Dibebankan ke laporan laba/rugi 31 Desember 2008 Aset pajak tangguhan

- Penyisihan piutang ragu-ragu 5.435.236.550 4.111.981.936 9.547.218.486 - Kewajiban imbalan pasca kerja 3.809.456.084 177.065.513 3.986.521.597 Kewajiban pajak tangguhan

- Penyusutan Aktiva Tetap (190.888.413) 327.687.267 136.798.853 Aset Pajak Tangguhan Perusahaan 9.053.804.221 4.616.734.716 13.670.538.937 Aset Pajak Tangguhan Anak

Perusahaan 2.605.854.824 (381.159.990) 2.224.694.834

Aset Pajak Tangguhan Konsolidasian 11.659.659.045 4.235.574.726 15.895.233.771

01 Januari 2007 Dibebankan ke laporan laba/rugi 31 Desember 2007 Aset pajak tangguhan

- Penyisihan piutang ragu-ragu 4.252.962.773 1.182.273.777 5.435.236.550 - Kewajiban imbalan pasca kerja 3.356.133.794 453.322.290 3.809.456.084 Kewajiban pajak tangguhan

- Penyusutan Aktiva Tetap (264.757.122) 73.868.709 (190.888.413) Aset Pajak Tangguhan Perusahaan 7.344.339.445 1.709.464.776 9.053.804.221 Aset Pajak Tangguhan Anak

Perusahaan 3.129.690.379 (523.835.555) 2.605.854.824

Aset Pajak Tangguhan Konsolidasian 10.474.029.824 1.185.629.221 11.659.659.045

Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:

2008 2007

Laba (rugi) sebelum pajak (11.007.288.566) 1.736.566.168 Rugi sebelum pajak Anak Persh. 1.784.879.583 1.220.041.236 (9.222.408.983) 2.956.607.404 Pajak dengan tarif yang berlaku (2.784.222.400) (869.482.221)

(31)

27. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan)

2008 2007

Pengaruh Pajak yg timbul dari Perbedaan Permanen:

- Representasi (46.640.370) (42.221.391)

- Sumbangan (3.568.500) (3.818.700)

- Denda Pajak - (87.920)

- Kenikmatan Karyawan (73.862.390) (68.107.998)

- Bagian rugi perusahaan asosiasi 28.866.942 (173.691.992)

- Bunga Deposito dan jasa giro 462.237.894 553.100.676

- Penghasilan sewa 84.874.500 71.263.800

- Penyesuaian penyisihan piutang ragu-ragu

ke tarif 28% (UU No.36) (681.944.177)

- Penyesuaian penyisihan imbalan pasca

kerja ke tarif 28% (UU No.36) (284.751.543)

-- Penyesuaian penyusutan aktiva tetap ke

tarif 28% (UU No.36) (9.771.347)

- Lain-lain 507 122

Jumlah Perbedaan Permanen (524.558.484) 336.436.597 Beban Pajak Penghasilan Induk Persh. 2.259.663.916 (533.045.624) Penghasilan (Beban) Pajak Anak Persh. (381.159.990) (523.835.555) Penghasilan (Beban) Pajak Penghasilan 1.878.503.926 (1.056.881.179)

28. IMBALAN PASCA KERJA

Perusahaan memberikan imbalan kepada karyawan yang memasuki usia pensiun berupa pesangon dan penghargaan masa kerja dengan jumlah imbalan mengacu pada ketentuan yang tertera dalam pasal 156 dan pasal 167 Undang-Undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasa kerja tersebut adalah 112 karyawan per 31 Desember 2008 dan 2007.

Beban imbalan pasca kerja yang diakui di laporan laba rugi adalah:

2008 2007

Biaya jasa kini 579.050.988 614.322.718

Biaya bunga 960.339.197 896.751.580

(32)

Kewajiban imbalan pasca kerja di neraca adalah sebagai berikut:

2008 2007

Nilai kini kewajiban yang tidak didanai 9.113.541.841 9.554.584.607 Keuntungan (kerugian) aktuarial yang belum

diakui 5.124.035.289 3.143.602.338

Kewajiban bersih 14.237.577.130 12.698.186.945

Mutasi kewajiban bersih di neraca adalah sebagai berikut:

2008 2007

Saldo awal 12.698.186.945 11.187.112.647

Beban tahun berjalan 1.539.390.185 1.511.074.298

Saldo akhir 14.237.577.130 12.698.186.945

Perhitungan imbalan pasca kerja dihitung oleh aktuaris independent PT Dian Artha Tama. Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuarial adalah sebagai berikut:

Tingkat diskonto : 2008 sebesar 12% dan 2007 sebesar 10%.

Tingkat kenaikan gaji : 2008 sebesar 10% dan 2007 sebesar 8% per tahun. Tingkat kematian : sesuai dengan comissioners standard ordinary 1980 Tingkat pengunduran diri : 0,5% per tahun.

Sesuai dengan laporan aktuaris tersebut, seluruh biaya jasa lalu yang telah menjadi hak atau vested dibebankan pada tahun berjalan.

29. HAK MINORITAS ATAS AKTIVA BERSIH ANAK PERUSAHAAN

Saldo akun ini mencerminkan nilai ekuitas PT Ayrus Prima sebagai pemegang 40% saham pada PT Intitirta Primasakti dengan rincian sebagai berikut:

2008 2007

Modal Disetor 14.000.000.000 10.800.000.000

Bagian Saldo Rugi Bersih Awal Tahun (5.031.850.662) (4.334.299.946) Bagian Rugi Bersih Tahun Berjalan (866.415.830) (697.550.716) Ekuitas Pemegang Saham Minoritas 8.101.733.508 5.768.149.338

(33)

30. INFORMASI SEGMEN Segmen Usaha

Untuk tujuan pelaporan manajemen, saat ini perusahaan dan anak perusahaan dibagi dalam dua divisi operasi – industri lem dan pertambangan. Divisi-divisi tersebut menjadi dasar pelaporan informasi segmen primer perusahaan dan anak perusahaan.

Berikut ini adalah informasi segmen berdasarkan segmen usaha:

2008 Industri Lem PertambanganUsaha Eliminasi Konsolidasi

PENDAPATAN

Penjualan ekstern 112.678.482.166 - 112.678.482.166

Hasil

Hasil segmen (14.067.803.131) (1.796.436.749) (15.867.239.880)

Beban yang tidak

dialokasikan - - -

-Rugi Usaha (15.867.239.880)

Beban bunga (57.595.290) - (57.595.290)

Kerugian kurs mata uang

asing (1.081.530.344) 6.012.526 (1.075.517.818) Penghasilan bunga 1.642.210.430 7.700.274 1.649.910.704 Keuntungan penjualan bahan baku 3.935.315.029 - 3.935.315.029 Keuntungan penjualan aktiva tetap 59.000.000 - 59.000.000 Keuntungan penjualan investasi sementara Penghasilan sewa 282.915.000 - 282.915.000

Laba perusahaan asosiasi (1.203.400.605) (1.299.623.743) 96.223.138

Beban Penurunan Nilai Aktiva

Pendapatan dividen 68.000 68.000

Lain-lain bersih (28.211.817) (2.155.632) (30.367.449)

Rugi sebelum pajak - (11.007.288.566)

Penghasilan (beban) pajak 2.259.663.916 (381.159.990) 1.878.503.926

Rugi sblm. hak minoritas (9.128.784.640)

Bagian Rugi Hak minoritas 866.415.829 866.415.829

(34)

2008 Industri Lem PertambanganUsaha Eliminasi Konsolidasi INFORMASI LAINNYA Aktiva Segmen 131.821.183.785 23.811.350.803 (13.005.278.176) 142.627.256.412 Kewajiban segmen 31.401.893.928 3.346.651.899 (810.764.723) 33.937.781.103 Pengeluaran modal 182.322.960 806.166.757 988.489.717 Penyusutan 2.538.967.914 65.084.773 2.604.052.687

2007 Industri Lem PertambanganUsaha Eliminasi Konsolidasi

PENDAPATAN

Penjualan ekstern 100.743.082.833 - - 100.743.082.833

Hasil

Hasil segmen 824.520.899 (1.221.444.971) (396.924.072)

Beban yang tidak

dialokasikan - - -

-Rugi Usaha (396.924.072)

Beban bunga (107.462.780) - - (107.462.780)

Kerugian kurs mata uang

asing (80.169.073) 760.174 - (79.408.899) Penghasilan bunga 1.843.668.919 1.886.608 - 1.845.555.527 Keuntungan penjualan bahan baku 704.990.928 - - 704.990.928 Keuntungan penjualan aktiva tetap 39.192.845 - - 39.192.845 Keuntungan penjualan investasi sementara Penghasilan sewa 237.546.000 - - 237.546.000

Rugi perusahaan asosiasi (1.625.299.381) - 1.046.326.074 (578.973.307)

Beban Penurunan Nilai

Aktiva - - -

-Pendapatan dividen 54.400 - - 54.400

Lain-lain bersih 73.238.573 (1.243.046) - 71.995.527

Rugi sebelum pajak 1.736.566.169

Penghasilan (beban) pajak (533.045.624) (523.835.555) - (1.056.881.179)

Rugi sblm. hak minoritas 679.684.990

Bagian Rugi Hak minoritas 697.550.716 - - 697.550.716

Rugi bersih 1.377.235.706

2007 Industri Lem PertambanganUsaha Eliminasi Konsolidasi

INFORMASI LAINNYA

Aktiva Segmen 147.256.318.177 18.401.035.490 (9.604.901.920) 156.052.451.747

Kewajiban segmen 38.169.890.956 3.559.532.289 (700.000.000) 41.029.423.245

Pengeluaran modal 2.457.725.376 9.800.000 - 2.467.525.376

Penyusutan 2.047.539.945 9.525.610 - 2.057.065.555

(35)

31. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING

Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, perusahaan mempunyai aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:

2008 2007

US$ EkuivalenRp’000 US$ EkuivalenRp’000 Aktiva

Kas dan setara kas 77,571.28 849.406 97,415.78 917.559

Piutang usaha 2,188,724.01 23.966.528 1,834,294.45 17.277.219

Jumlah 2,266,295.29 24.815.934 1,931,710.23 18.194.778

Kewajiban

Hutang usaha 1,049,141.98 11.488.105 2,179,251.01 20.526.365

Hutang Bank 220,000.00 2.409.000

Biaya ymh dibayar 550.00 6.023 770.00 7.253

Jumlah 1,269,691.98 13.903.128 2,180,021.01 20.533.618

Aktiva bersih 996,603.31 10.912.806 (248,310.78) (2.338.840) Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, seluruh aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing berupa dollar Amerika Serikat. Kurs konversi yang digunakan oleh perusahaan dan anak perusahaan pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 adalah Rp 10.950 dan Rp 9.419 per 1 dollar Amerika Serikat.

Untuk meminimalisasi terhadap resiko mata uang asing, manajemen melakukan kebijakan dengan mengupayakan aktiva dalam mata uang asing selalu tersedia atau cukup untuk melunasi kewajiban dalam mata uang asing. Apabila aktiva/dana yang tersedia tidak mencukupi maka manajemen akan segera melakukan pembelian mata uang asing di saat-saat yang tepat dengan cara selalu memantau fluktuasi/perubahan nilai tukar (kurs) mata uang asing.

Manajemen memandang belum perlu melakukan lindung nilai (hedging) karena aktiva dalam mata uang asing yang tersedia cukup untuk melunasi kewajiban dalam mata uang asing.

32. LABA (RUGI) PER SAHAM

Saham yang diterbitkan oleh Perusahaan hanya 1 (satu) jenis Saham Biasa dengan nilai nominal yang sama yaitu Rp 250 per lembar.

Perhitungan Laba (Rugi) per saham adalah sebagai berikut :

2008 2007

Laba (rugi) bersih (dalam rupiah penuh) (8.262.368.811) 1.377.235.706 Jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar 331.129.952 331.129.952

(36)

Agar konsisten dengan penyajian laporan keuangan tahun buku 2008, sebagian saldo akun hutang lain-lain per 31 Desember 2007 telah direklasifikasi ke akun hutang usaha dengan rincian sebagai berikut:

Sebelum

Reklasifikasi Reklasifikasi ReklasifikasiSetelah

Hutang Lain-Lain

927.028.451 (373.779.312) 553.249.139

Hutang Usaha

Referensi

Dokumen terkait

Adanya ketentuan tersebut, maka terhadap tunggakan pembiayaan pada Bank BPR Mustaqim Sukamakmur pihak bank sebagai pemberi pembiayaan akan melakukan upaya penyelesaian tunggakan

Aspek yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah perkembangan dan peranan TPU Tunggul Hitam sebagai tempat peristirahatan terakhir bagi penduduk yang meninggal

Sedangkan manfaat dari penulisan penelitian ini adalah menghubungkan jaringan komputer antara kantor pusat dengan kantor cabang serta menyediakan akses bagi user yang

Pemilihan teknologi yang tepat didapatkan pada perlakuan tumpangsari ubikayu digulud dengan kombinasi pupuk organik (P6), perlakuan tersebut secara efektif mampu menekan jumlah

Berdasarkan blok diagram pada Gambar 4 di atas, dapat dijelaskan cara kerja dari aplikasi untuk mengendalikan lampu rumah melalui internet, dimulai dari bohlam lampu,

BULAN LALU PENERIMAAN BULAN INI JUMLAH S.D..

Berdasarkan dari uraian di atas maka sebagai penutup, bahwa manajemen suatu perusahaan dapat menggunakan strategi analisis bisnis dari berbagai model analisis

Upaya peningkatan keamanan, ketertiban, dan penanggulangan kriminalitas diperlukan pengembangan penyelidikan, pengamanan dan penggalangan keamanan negara; pengembangan