• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODEL ARSITEKTUR ENTERPRISE INSTITUSI PENGUJIAN DAN KALIBRASI ALAT KESEHATAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MODEL ARSITEKTUR ENTERPRISE INSTITUSI PENGUJIAN DAN KALIBRASI ALAT KESEHATAN"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

eISSN: 2527-3671

MODEL ARSITEKTUR

ENTERPRISE

INSTITUSI PENGUJIAN DAN

KALIBRASI ALAT KESEHATAN

Jatmoko B. Santoso

1)

dan Achmad Affandi

2)

1, 2)Teknik Elektro Program Studi S2 CIO, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Gedung B, C & AJ Kampus ITS Sukolilo Surabaya Jawa Timur 60 111

e-mail: jatmokobs@gmail.com1), affandi@ee.its.ac.id2)

ABSTRAK

Arsitektur Enterprise dapat digunakan sebagai alat perencanaan pengembangan Teknologi Informasi (TI) yang selaras dengan strategi bisnis organisasi. Model yang dikembangkan dalam makalah ini menggunakan TOGAF ADM dan ArchiMate. TOGAF adalah sebuah standar yang menjelaskan proses penyusunan arsitektur enterprise secara detail. ArchiMate adalah standar bahasa pemodelan Arsitektur Enter-prise. Model arsitektur yang dikembangkan dapat menjadi kerangka dasar bagi Laboratorium Pengujian dan kalibrasi dalam pengembangan arsitektur enterprise yang mendukung pemenuhan standar SNI ISO/IEC 17025.

Kata Kunci: ArchiMate, Enterprise Architecture, TOGAF.

ABSTRACT

Enterprise architecture can be used to develop information technology planning that appropriates busi-ness strategy organization. To do so TOGAF ADM and ArchiMate are implemented in this study. The first method provides a standard describing the process of detail enterprise architecture while the second one is a standard language model for Enterprise Architecture. Testing and calibration laboratory of medical devices that supports fulfill standard SNI ISO/IEC 17025 may refer to the Enterprise architectural model developed in this study.

Keywords: ArchiMate, Enterprise Architecture, TOGAF.

I.

P

ENDAHULUAN

NSTITUSI penguji dan kalibrasi alat kesehatan saat ini terus berkembang dengan semakin banyaknya jumlah fasilitas kesehatan yang memerlukan pelayanan pengujian dan kalibrasi alat kesehatan yang dimiliki. Sebagai sebuah laboratorium pengujian dan kalibrasi, maka sistem tata kelolanya merujuk pada standar SNI ISO/IEC 17025.

Tata kelola organisasi yang baik tidak dapat dilepaskan dari peran dan pemanfaatan Teknologi Informasi (TI). Salah satu dilema yang ada pada organisasi umumnya saat ini adalah, bagaimana implementasi dari TI dapat mewujudkan pencapaian strategi bisnis organisasi [1]. Banyak organisasi mengeluarkan banyak biaya untuk membangun ICT (Information and Communicatian Technology), tetapi tidak memperoleh imbal balik [2]. Tanpa sebuah visi, infrastruktur TI tidak akan dapat mendukung proses bisnis, dan sebaliknya bisnis tidak akan optimal tanpa dukungan TI [3]. Arsitektur Enterprise merupakan dasar terbaik untuk organisasi menggambarkan strategi bisnis dan pengembanganya melalui TI [4].

Pada makalah ini akan dibahas mengenai model kerangka dasar Enterprise Architecture (EA) Institusi Penguji dan Kalibrasi Alat Kesehatan menggunakan bahasa standar ArchiMate yang meliputi arsitektur bisnis, data, dan teknologi untuk laboratorium pengujian dan kalibrasi alat kesehatan.

II.

T

INJAUAN

P

USTAKA

A. Enterprise Architecture (AE)

ISO/IEC/IEEE 42010:2011 mendefinisikan arsitektur sebagai organisasi dasar dari suatu sistem, yang terkandung di dalam setiap komponen, relasi antara satu dengan yang lain serta lingkungan, dan prinsip-prinsip yang mengatur desain dan evolusi dari sistem tersebut. Open Group mendefinisikan enterprise sebagai kumpulan organisasi yang mempunyai sekumpulan tujuan yang sama. Sebagai contoh enterprise dapat berupa instansi pemerintah, korporasi, divisi korporasi, departemen tunggal, atau sekumpulan organisasi yang terpisah jarak geografi yang terhubung kepemilikan bersama [5]. Istilah enterprise dalam konteks Arsitektur Enterprise (AE) dapat digunakan untuk merujuk keseluruhan enterprise (organisasi) atau bagian khusus dari enterprise.

Konsep penting AE adalah menyelaraskan informasi, teknologi, standar, proses, kebijakan dan kerangka kerja dari sebuah organisasi dengan tujuan dan strategi organisasi sebagai kesatuan arah untuk standar, integrasi, konsistensi dan kesesuaian organisasi. Gartner mendefiniskan AE sebagai proses translasi visi dan strategi bisnis dalam perubahan organisasi yang efektif dengan membuat, mengkomunikasikan, dan

(2)

eISSN: 2527-3671 memperbaiki persyaratan kunci, prinsip dan model yang menggambarkan arsitektur di masa depan dan memungkinkan evolusinya [6].

Ada beberapa framework yang digunakan secara luas dalam mengembangkan EA, seperti Zachman Framework, FEA, Gartner, dan TOGAF (The Open Group Architecture Framework) [7]. Berdasar survei framework EA yang paling sering dipakai adalah framework TOGAF [8].

B. TOGAF ADM

TOGAF ADM (Architecture Development Method) adalah arsitektur framework yang menyediakan metode, dan tools untuk membangun, mengelola, dan mengimplementasikan serta pemeliharaan EA dan sistem informasi [7]. Secara lengkap TOGAF ADM terdiri dari 8 fase, yaitu :

1). Architecture Vision: Pada fase ini diidentifikasi visi arsitektur yang akan dikembangkan untuk mencapai tujuan organisasi dan lingkup arsitektur yang akan dikembangkan.

2). Business Architecture: Pada fase ini disusun model bisnis atau aktivitas bisnis yang akan diimplementasikan. Diidentifikasi aktor, fungsi, dan proses bisnis.

3). Information Systems Architecture: Pada fase ini dirancang bagaimana arsitektur sistem informasi dikembangkan. Pendefinisian arsitektur sistem informasi meliputi arsitektur data dan arsitektur aplikasi yang akan digunakan oleh organisasi.

4). Technology Architecture: Fase ini berisi deskripsi dari pengembangan arsitektur teknologi. Fase arsitektur teknologi memetakan komponen aplikasi yang didefinisikan pada fase arsitektur aplikasi ke dalam komponen teknologi, yaitu berupa komponen perangkat lunak dan perangkat keras

5). Opportunities and Solution: Pada fase ini akan dimulai rencana implementasi dan identifikasi cara realisasi arsitektur yang telah didefinisikan .

6). Migration Planing: Pada tahapan ini akan dilakukan penilaian dalam menentukan rencana migrasi dari suatu sistem informasi.

7). Implementation Governance: Pada fase ini dirancang tata kelola implementasi yang sudah dilakukan, tata kelola yang dilakukan meliputi tata kelola organisasi, tata kelola teknologi informasi, dan tata kelola arsitektur.

8). Architecture Change Management: Menetapkan rencana manajemen arsitektur untuk memastikan bahwa implementasi sesuai dengan yang direncanakan. Juga dilakukan siklus pengembangan, apakah arsitektur saat ini diperlukan pengembangan lebih lanjut.

C. ArchiMate

ArchiMate, sebuah standar Open Group, adalah bahasa pemodelan terbuka dan independen untuk AE yang menyediakan instrumen untuk mendeskripsikan dan memvisualisasikan hubungan antar domain dengan cara yang jelas. Konsep inti ArchiMate terdiri tiga elemen utama yaitu: elemen struktur aktif, elemen tindakan/perilaku, dan elemen struktur pasif. Elemen struktur aktif didefinisikan sebagai entity yang mampu melakukan tindakan. Elemen tindakan (behavior) adalah unit aktivitas yang dilakukan oleh satu atau lebih elemen struktur aktif [6]. Elemen pasif adalah obyek atas tindakan yang dilakukan. Hubungan antara ketiga elemen di Gambar 1.

Gambar 1 Elemen ArchiMate [9]

(3)

eISSN: 2527-3671 TOGAF. Gambar 2 menggambarkan hubungan antara fase ADM dengan elemen ArchiMate.

Gambar 2 Hubungan fase ADM dengan elemen ArchiMate [9]

D. Institusi Penguji dan Kalibrasi Alat Kesehatan

Institusi penguji dan kalibrasi alat kesehatan adalah institusi atau laboratorium yang mempunyai kewenangan melakukan pengujian dan kalibrasi peralatan kesehatan di fasilitas kesehatan. Persyaratan Institusi penguji dan kalibrasi alat kesehatan diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan nomor 54 Tahun 2015 tentang Pengujian dan Kalibrasi Alat Kesehatan. Institusi penguji dan kalibrasi juga disyaratkan terakreditasi SNI ISO/IEC 17025.

E. Institusi Penguji dan Kalibrasi Alat Kesehatan

Institusi penguji dan kalibrasi alat kesehatan adalah institusi atau laboratorium yang mempunyai kewenangan melakukan pengujian dan kalibrasi peralatan kesehatan di fasilitas kesehatan. Persyaratan Institusi penguji dan kalibrasi alat kesehatan diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan nomor 54 Tahun 2015 tentang Pengujian dan Kalibrasi Alat Kesehatan. Institusi penguji dan kalibrasi juga disyaratkan terakreditasi SNI ISO/IEC 17025.

Berdasar Permenkes 54 Tahun 2015 ada beberapa produk layanan oleh Institusi Penguji dan Kalibrasi Alat kesehatan, yaitu Kalibrasi Alat Kesehatan (KAK), Kalibrasi Alat Ukur Radiasi (KAUR), Uji Kesesuaian (UK), dan Pemantauan Dosis Personal [10].

F. SNI ISO/IEC 17025

SNI ISO/IEC 17025 adalah standar yang berisi Persyaratan Umum Kompetensi Laboratorium Penguji dan Kalibrasi. Standar ini digunakan laboratorium dalam kegiatan sistem manajemen untuk kegiatan mutu, administrasi dan teknis. Secara garis besar ada dua bagian persyaratan, yaitu bagian manajemen dan bagian teknis.

III.

M

ODEL

E

NTERPRISE

A

RCHITECTURE

Institusi penguji dan kalibrasi alat kesehatan yang digunakan dalam studi kasus penelitian ini adalah Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK) Surabaya. Pengembangan EA menggunakan komponen utama TOGAF ADM yang terdiri dari tiga fase desain arsitektur, yaitu arsitektur bisnis, arsitektur informasi (data/aplikasi), dan arsitektur teknologi dengan bahasa pemodelan ArchiMate.

A. Visi Arsitektur

Pada fase ini dideskripsikan bagaimana sistem yang akan dikembangkan dan yang menjadi perhatian (concern) pemangku kepentingan (stakeholder). Merujuk standar tata kelola laboratorium pengujian dan kalibrasi, maka AE yang diharapkan adalah mendukung pemenuhan persyaratan SNI ISO/IEC 17025.

(4)

eISSN: 2527-3671 Arsitektur juga harus mendukung organisasi dalam pelayanan ke pelanggan, Gambar 3 menggambarkan pemicu (driver) atau motivasi dalam merancang AE.

Gambar 3 Stakeholder view

Berdasar proses bisnis laboratoriumi dan kebutuhan sistem informasi untuk mendukung pemenuhan persyaratan standar SNI ISO/IEC 17025, maka konsep solusi model AE dimodelkan seperti pada Gambar 4. Konsep solusi adalah konsep untuk menyelesaikan isu permasalahan dan memenuhi kebutuhan organisasi. Di Gambar 4 digambarkan konsep aplikasi yang akan diimplementasikan, bagaimana aplikasi diakses, dan jaringan yang digunakan. Di bagian front-office ada empat modul utama sebagai antarmuka untuk layanan atau produk dari institusi penguji dan kalibrasi alat kesehatan, yaitu modul pemantauan dosis personal, modul pengujian dan kalibrasi in house (di laboratorium), modul pengujian dan kalibrasi on-site (di pelanggan) dan modul hubungan pelanggan (customer relation management).

Gambar 4 Diagram Konsep Solusi B. Arsitektur bisnis

Pada fase ini diidentifikasi struktur organisasi, produk, fungsi, proses, layanan bisnis untuk merancang target arsitektur bisnis. Struktur organisasi umum intitusi penguji dan kalibrasi sesuai pengelompokan persyaratan SNI ISO/IEC 17025 dapat dikelompokan menjadi bagian manajemen dan bagian teknis. Struktur organisasi dapat dilihat di Gambar 5. Bagian manajemen terdiri dari Tata Operasional yang bertanggungjawab sebagai manajer mutu, bagian Keuangan untuk manajemen keuangan, bagian Bimbingan Teknis untuk penanganan kompetensi pegawai dan bagian pelayanan pegawai sebagai ujung tombak (front office) pelayanan ke pelanggan.

Diagram produk layanan digambarkan di Gambar 6. Selain produk layanan pengujian dan kalibrasi ditambahkan layanan hubungan ke pelanggan berupa manajemen status order dan penanganan pengaduan dalam rangka meningkatkan kepuasan pelanggan. Fungsi-fungsi bisnis dalam organisasi dapat dilihat di Gambar 7.

(5)

eISSN: 2527-3671

Gambar 5 Structure organization view

Gambar 6 Product view

(6)

eISSN: 2527-3671 Salah satu fungsi bisnis utama, yaitu penerimaan order, dengan mengadopsi persyaratan dalam SNI ISO/IEC 17025 dimodelkan seperti Gambar 8.

Gambar 8 Process Business view: Penanganan order on-site C. Arsitektur Sistem Informasi

Pada fase dikembangkan arsitektur data dan arsitektur aplikasi yang akan digunakan oleh organisasi. Arsitektur data menggambarkan obyek data utama yang digunakan dalam aplikasi. Pada arsitektur aplikasi diidentifikasi kebutuhan aplikasi sesuai dengan skenario proses bisnis yang akan dijalankan. Gambar 9 adalah model data yang diperlukan dalam proses order on-site. Komponen aplikasi untuk menangani proses bisnis penanganan order on-site dapat dilihat pada Gambar 10.

Gambar 9 Information Structure View D. Arsitektur Teknologi

Arsitektur teknologi menggambarkan sistem dan peralatan yang diperlukan untuk menjalankan aplikasi dan memproses data. Arsitektur teknologi yang dapat diterapkan digambarkan seperti Gambar 11. Sistem dirancang berbasis web dan dapat diakses melalui jaringan internet.

IV.

K

ESIMPULAN

TOGAF ADM memberikan panduan yang relatif detail bagaimana proses perancangan AE. ArchiMate menyediakan visualisasi model AE dalam level enterprise (high-level). Jika diperlukan desain yang detail maka dapat dimodelkan dengan standar BPMN (Business Process Model and Notation) untuk proses bisnis dan UML (Unified Modeling Language) untuk desain software.

(7)

eISSN: 2527-3671

Gambar 10 Aplication Structure View

Gambar 11 Infrastructure Technology View

V.

D

AFTAR

P

USTAKA

[1] R. Yunis dan K. Surendro, “Implementasi Enterprise Architecture Perguruan Tinggi,” dalam Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI), Yogyakarta, 2010.

[2] P. S. Azevedo, C. Azevedo and M. Romão, "Enterprise Architecture Model : an aprproach proposition - A case study of information systems in the hospitality industry," in Proc. of the Intl. Conf. on Advances in Computing, Electronics and Communication- ACEC 2013, Zurich, 2013.

[3] M. Lankhorst and H. v. Drunen, "Enterprise Architecture Development and Modelling. Combining TOGAF and ArchiMate," Via Nova Aarchitectura, DE ZILK , 2007.

[4] R. Rijo, R. Martinho and D. Ermida, "Developing an Enterprise Architecture Proof of Concept in a Portuguese Hospital," in Conference on ENTERprise Information Systems/International Conference on Project MANagement/Conference on Health and Social Care Information Systems and Technologies, 2015.

[5] B. H. Cameron and E. McMillan, "Analyzing the current trends in enterprise architecture frameworks," Journal of Enterprise Architecture, 2013.

[6] A. Lapkin, P. Allega, B. Burke, B. Burton, R. S. Bittler, R. A. Handler and Greta, "Gartner Clarifies the Definition of the Term 'Enterprise Architecture'," 12 Agustus 2008. [Online]. Available: https://online.ist.psu.edu/sites/forinstructors/files/gartnerclarifies.pdf.

[7] Wiyana dan W. W. Winarno, “Sistem Panjaminan Mutu Pendidikan Dengan TOGAF ADM Untuk Sekolah Menengah Kejuruan,” Register: Jurnal Ilmiah Teknologi Sistem Informasi, vol. 1, no. 1, pp. 7-14, 2015.

[8] T. O. Group, "TOGAF Version 9.1," The Open Group, [Online]. Available: http://pubs.opengroup.org/architecture/togaf9-doc/arch/

[9] T. O. Group, "ArchiMate 2.1 Specification," The Open Group,. [Online]. Available: http://pubs.opengroup.org/architecture/ArchiMate2-doc/toc.html

(8)

eISSN: 2527-3671 [10] Kemenkes, “Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2015 Tentang Pengujian

Gambar

Gambar 1 Elemen ArchiMate [9]
Gambar 2 Hubungan fase ADM dengan elemen ArchiMate [9]
Gambar 4 Diagram Konsep Solusi  B.  Arsitektur bisnis
Gambar 5 Structure organization view
+3

Referensi

Dokumen terkait

Injeksi adalah sediaan steril berupa larutan, emulsi atau suspensi atau serbuk yang harus dilarutkan atau disuspensikan lebih dahulu sebelum digunakan, yang

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Biaya Bahan Baku, Biaya Tenaga Kerja dan Biaya Overhead Pabrik secara simultan terhadap Omset Penjualan Pabrik

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur besarnya produktivitas pekerjaan pemasangan dinding perumahan di Surabaya dengan menggunakan bata merah dan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pertumbuhan domba persilangan Barbados (BC) dan domba komposit generasi kedua (K-F2) berpola non- linear, dan di antara kedua genotipa

Napomena: Materijal: Naziv: Masa: Pozicija: Listova: Format: Kopija Ime i prezime Datum Projektirao Pregledao Objekt: Crtao Razradio FSB Zagreb Potpis R.. Naziv

Penelitian dilakukan di Universitas Terbuka (UT), khususnya di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dalam waktu delapan bulan yaitu mulai Mei –

Skripsi ini disusun dengan maksud untuk memenuhi salah satu syarat dalam rangka menyelesaikan program pendidikan strata 1 pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan

d. PTBA mengembangkan infrastruktur perusahaan terutama dalam penambahan sarana dan prasarana dalam menunjang proses bisnis, penetapan kualitas batubara sesuai