• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 3 METODE PENELITIAN"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

31 BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan dan Metodelogi

Jenis penelitian kali ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu pendekatan penelitian yang sifatnya objektif, mencangkup pengumpulan dan analisis data kuantitatif lalu menggunakan metode pengujian statistik. Penelitian kuantitatif terdiri dari dua jenis yaitu penelitian survei dan eksperimen. (Hermawan, 2005 : 18-19)

Dalam penelitian ini, penulis mencoba meneliti seberapa berhasil sosialisai marketing mix terhadap citra produk ”Hydro Coco”.

3.2 Metode dan Tipe Riset

Berdasarkan sumber data yang diteliti, penelitian ini tergolong dalam penelitian yang menggunakan pengumpulan data primer dan data sekunder: 3.2.1 Data primer

Data primer adalah data asli yang dikumpulkan oleh periset untuk menjawab masalah risetnya secara khusus. Data ini tidak tersedia karena memang belum pernah ada data riset yang sama atau data tersebut sudah terlalu lama dan dianggap sudah tidak valid. Maka dari itu peneliti harus melakukan pengumpulan atau pengadaan data sendiri karena tidak buisa menggunakan data dari sumber lain. Data primer didapat secara langsung dari sumbernya, sehingga peneliti merupakan ”tanggan pertama” yang memperoleh data tersebut. (Istijanto, 2005 : 45)

(2)

Gambar 3.1 Ilustrasi Data Primer (sumber : Istijanto, 2005 : 45)

Metode dan Tipe Riset data primer yang akan digunakan oleh peneliti yakni kuesioner dimana kuesioner itu sendiri adalah suatu daftar yang disusun berisikan pertanyaan mengenai suatu masalah atau bidang yang akan diteliti.

3.2.2 Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain yang bukan dari peneliti sendiri, untuk tujuan yang lain. Jadi peneliti hanya sekedar mencatat, mengakses, atau meminta data tersebut kepada pihak yang memiliki data tersebut biasanya data tersebut sudah berbentuk informasi. (Istijanto, 2009 : 38)

Gambar 3.2 Ilustrasi data sekunder (sumber : Istijanto, 2009 : 39) Sumber asli (di lapangan) Peneliti (Pihak pertama) Sumber asli (di lapangan) Pihak lain (pihak pertama) Peneliti (pihak kedua)

(3)

3.3 Operasionalisasi Konsep

VARIABEL X Marketing Mix

Dimensi Indikator

Product (Produk)

• Terbuat dari air kelapa asli • Disukai atau tidak

Price (Harga)

• Terjangkau • Harga yang pas

Place (Saluran Distribusi)

• Mudah Didapat

• Ditemukan di tempat tertentu

Promotion (Promosi)

• Iklan Produk yang menarik • Endorsers sudah mewakili

produknya

VARIABEL Y Citra Produk

Dimensi Indikator

Rasa Nyaman

• Kepuasan terhadap produk • Keinginan membeli lagi Berkarakter

• Di ingat sebagai minuman isotonik dari air kelapa asli • Berbeda dengan minuman

isotonik lainnya

Memorable

• Mudah diingat

• Yang menarik dari produk Berbeda

• Saingan produk

• Perbedaan produk dengan minuman isotonik lainnya

(4)

3.3.1 Marketing mix adalah kegiatan pemasaran yang terpadu dan saling menunjang satu sama lain. Marketing mix sering disebut juga dengan konsep Empat P, yang adalah Produk (Product), Harga (Price), Saluran Distribusi (Place), dan Promosi (Promotion). Ke empat unsur tersebut harus saling mendukung untuk menunjang keberhasilan pemasaran tersebut.

3.3.2 Citra produk “Hydro Coco” adalah rasa nyaman seseorang akan produk tersebut, pelayanan, dan perusahaan. Karena pada akhirnya suatu produk ditentukan oleh konsumennya bukan oleh perusahaannya. Setiap orang menentukan kehendaknya masing-masing yang tidak dapat di control oleh perusahaan.

3.3.3 Penilaian citra produk “Hydro Coco” dilihat dari konsumen yang dilibatkan dalam survey ini yaitu, pengguna “Hydro Coco”. Dalam kategori pengguna “Hydro Coco” akan dihitung persentase dari keempat kategori (Product, Price, Place, Promotion).

3.4 Perumusan Hipotesis

Hipotesis pada penelitian ini terdiri dari:

H0: Marketing mix tidak memiliki pengaruh terhadap citra produk “Hydro Coco”.

Ha: Marketing mix memiliki pengaruh terhadap citra produk “Hydro Coco”.

(5)

3.5 Populasi dan Sampel 3.5.1 Populasi

Masalah yang mendasar dari persoalan statistik adalah menentukan populasi data. Populasi bisa didefinisikan sebagai sekumpulan data yang bisa mengidentifikasi suatu fenomena. Definisi populasi lebih tergantung dari kegunaan dan relevasi data yang dikumpulkan. Populasi dalam statistik tidak hanya terbatas pada masalah-masalah manusia atau bisnis, namun dapat lebih luas cangkupannya. Populasi bisa sedemikian besarnya hingga bisa dikatakan tak terbatas, seperti populasi oksigen di dunia, populasi plankton di lautan, dan sebagainya. (Santoso, 2009 : 5)

Populasi akan diambil di Kelurahan Grogol Utara RT 008 RW 016, segmen anak muda dan muda dewasa. Diambil segmentasi anak muda dan muda dewasa, dengan rentang usia 16-35 yang merupakan target pasar dari produk “Hydro Coco”.

Pada penelitian kali ini jumlah populasi di Kelurahan Grogol Utara RT 008 RW 016 sebanyak 200 orang dengan rentang usia 16-35 tahun. (sumber ketua RT Kelurahan Grogol Utara RT 008 RW 016)

3.5.2 Sampel

Sampel bisa didefinisikan sebagai sekumpulan data yang diambil atau diseleksi dari suatu populasi. Jadi, sampel adalah bagian dari populasi, atau populasi bisa dibagi dalam berbagai jenis sampel. Pengambilan sampel dilakukan karena dalam praktek banyak kendala yang tidak

(6)

memungkinkan seluruh populasi diteliti. Kendala tersebut bisa karena situasi, tenaga, waktu, atau biaya. (Santoso, 2009 : 5)

Sampel pada penelitian ini menggunakan rumus Slovin (Umar, 2004: 223) dengan rumus:

n

=

N

1

+

Ne

2

keterangan : n = ukuran sampel N = ukuran populasi

e = toleransi ketidak telitian karena kesalahan pengambilan sampel (sebesar 5%) n= 200 1+200(0.05)2 n=200 1.5

n

=

133.33

Jadi, pada penelitian kali ini jumlah sampel yang akan diteliti sebanyak 133 orang.

3.6 Teknik Pengumpulan Data 3.6.1 Kuesioner

(7)

Kuesioner adalah struktur teknik untuk pengumpulan data yang berisi beberapa pertanyaan, tertulis atau verbal, yang merupakan jawaban dari responden. (Malhotra, 2012: 332)

Dalam penelitian ini responden diberikan beberapa pertanyaan untuk menjawab tentang hal-hal yang berpengaruh terhadap citra produk “Hydro Coco”

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner, berisi pertanyaan yang mencakup 2 kategori, masing-masing terdiri dari 4 indikator (Product, Price, Place, Promotion).

Dalam penelitian ini digunakan skala likert. Skala likert merupakan skala pengukuran dalam lima katagori respon yang diukur dari sangat tidak setuju sampai sangat setuju. Dalam skala tersebut responden diminta untuk mengindikasikan derajat kesetujuan atau ketidaksetujuan dari setiap pernyataan yang diberikan. Skala tersebut dimulai dengan rentang nilai dari angka 1 (Sangat Tidak Setuju) sampai dengan 5 (Sangat Setuju). Kriteria jawaban yang digunakan yakni: (Malholtra, 2009: 308)

Sangat Setuju (SS) : 5

Setuju (S) : 4

Ragu – Ragu (R) : 3 Tidak Setuju (TS) : 2 Sangat Tidak Setuju (STS) : 1

Penilaian pada setiap pernyataan yang negatif dinilai dengan rentang nilai angka yang dibalik yaitu angka 1 (Sangat Setuju) sampai dengan 5 (Sangat Tidak Setuju).

(8)

3.7 Teknik Analisis dan Interpretasi Data 3.7.1 Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk menunjukan seberapa jauh instrumen yang digunakan dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. (Malholtra, 2009: 318)

Uji validitas ini diperlukan untuk membuktikan apakah pertanyaan yang ada pada kuisioner yang dipakai telah menggungkapkan faktor atau indikator yang diselidiki. Pada penelitian ini digunakan korelasi product moment. Korelasi product moment yang ditandai dengan “r”, adalah metode statistik yang digunakan untuk mengukur kekuatan dan hubungan antara dua metric (interval atau skala rasio) variabel, misalnya x dan y. Korelasi ini sering juga disebut dengan Pearson Corelation coefficient. Rumus yang digunakan untuk menghitung korelasi product moment (Malholtra, 2009: 545) :

r

=

( X

i

X )(Y

i

Y )

i=1 n

(X

i

X )

2

(Y

i

Y )

2 i=1 n

i=1 n

keterangan :

r = Product moment correlation n = Jumlah sampel

X = variabel pertama yang akan dibandingkan Y = variabel kedua yang akan dibandingkan

(9)

3.7.2 Uji Reabilitas

Uji reabilitas adalah pengujian yang digunakan untuk mengukur hubungan antara satu pertanyaan dengan pertanyaan lain pada kuisioner. (Malholtra, 2009: 317). Uji reabilitas ini diperlukan untuk mengukur konsistensi setiap pertanyaan. Pertanyaan yang dapat dilakukan uji reabilitas hanyalah pertanyaan yang telah dianggap valid pada uji validitas. Pada penelitian ini rumus yang digunakan untuk melakukan uji reabilitas adalah rumus Cronbach’s Alpha. Skala pada cronbach’s alpha berada pada rentan 0 sampai 1. Pada penelitian ini kuisioner dapat dianggap reliable jika angka cronbach’s alpha > 0,6.

3.7.3 Uji Normalitas

Tujuan untuk dilakukannya uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah pendistribusian sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yaitu distribusi data dengan bentuk lonceng (bell shape). Data yang ‘baik’ adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal, yaitu distribusi data tersebut tidak melenceng ke-kanan maupun ke-kiri. Uji normalitas pada dua atau lebih variabel sebenarnya sangat kompleks, karena harus dilakukan pada seluruh variabel secara bersama-sama. Namun, uji ini bisa juga dilakukan pada setiap variabel, dengan logika bahwa jika secara individual masing-masing variabel memenuhi asumsi normalitas, maka secara bersama-sama variable-variabel tersebut juga bisa dianggap memenuhi asumsi normalitas. Uji normalitas bisa dilakukan dengan grafik dan melihat besaran Kolmogorov-Smirnov (Santoso, 2010:43-44). Kriteria pengujuan dalam uji normalitas ialah:

(10)

a. Angka signifikansi (SIG) >0,05, maka data berdistribusi normal. b. Angka signifikansi (SIG) <0,05, maka data tidak berdistribusi

normal.

3.7.4 Regresi Linier Sederhana

Untuk menganalisa hasil dari kuisioner maka digunakan regresi linier sederhana, rumus yang digunakan adalah (Malholtra, 2009:553)

Y

=

a

+

bX

Keterangan :

Y = pengambilan keputusan a = nilai konstanta

b

= koefisien regresi X = dimensi pada penelitian

Untuk melihat bermakna atau tidaknya koefisien regresi secara parsial maka menggunakan uji t. Apabila t-hitung > t-tabel maka signifikan dengan variabel terikatnya. Sedangkan apabila t-hitung < t-tabel maka tidak signifikan dengan variabel terikatnya.

Perlu dicari koefisien determinasi (r2

) secara parsial untuk masing variabel bebas. Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh masing-masing variabel bebas dengan asumsi variabel lainnya konstan. Semakin besar r2maka semakin besar variasi sumbangan terhadap variabel terkait. Perlu juga dicari (R2

) untuk melihat hasil konstribusi variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel tidak bebas. Jika R2 mendekati satu maka semakin kuat. Model tersebut menerangkan variasi bebas terhadap terikat. Jika R2 mendekati nol maka semakin lemah.

(11)

Gambar

Gambar 3.1 Ilustrasi Data Primer (sumber : Istijanto, 2005 : 45)

Referensi

Dokumen terkait

Pemaknaan penonton terhadap pencitraan bakal calon presiden dan calon wakil presiden melalui tayangan Kuis Kebangsaan di RCTI adalah jika Kuis Kebangsaan dijadikan sarana

Hambatan dalam perbedaan Bahasa meskipun jarang sekali terjadi namun cukup dirasakan menjadi sebuah kendala dalam penyampaian komunikasi pemasaran via media

kematian harus meningkat, sehingga angka pertumbuhan melambat hingga nol (zero) • Populasi sebaiknya mengikuti suatu kurva berbentuk-S.. Kurva

Menunjukkan bahwa terdapat 13 responden yang mengalami beban berat dan memiliki kemampuan tidak baik dalam merawat pasien perilaku kekerasan.. Hasil uji

Pengukuran kebisingan dilakukan di dalam power house dengan mengukur intensitas bunyi sumber kebisingan serta lingkungan di sekitarnya yang terkena dampak dari

Studi kepustakaan mengenai perubahan konsepsi, strategi konflik kognitif, dan miskonsepsi siswa, dan analisa materi pedagogis pada pembelajaran ikatan ionik secara

Dalam Renstra ini akan dipaparkan semua aspek strategis yang akan dicapai oleh FMIPA Unesa, meliputi: (1) mengembangkan tridarma perguruan tinggi dalam bidang

Pendidikan merupakan faktor penting dalam mendukung berkembangnya suatu bangsa. Pendidikan menunjang berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi dan ilmu