• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISA PENGENDALIAN BIAYA DENGAN MENGGUNAKAN EARNED VALUE CONCEPT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISA PENGENDALIAN BIAYA DENGAN MENGGUNAKAN EARNED VALUE CONCEPT"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISA PENGENDALIAN

BIAYA DENGAN

MENGGUNAKAN EARNED

VALUE CONCEPT

(Studi Kasus : Proyek

Pembangunan Gedung Rumah

Sakit Pendidikan Universitas

Andalas Padang)

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Proses pengendalian waktu dan biaya dalam penyelenggaraan sebuah proyek konstruksi merupakan faktor mutlak untuk tercapainya pelaksanaan proyek sesuai perencanaan. Pengendalian proyek harus dilakukan mulai dari tahap awal sampai berakhirnya sebuah penyelenggaraan proyek.

Menurut Imam Soeharto (1995) secara umum ada 4 (empat) metode pengendalian dalam penyelenggaraan sebuah konstruksi yaitu Konsep Nilai Hasil (Earned Value Concept), Analisa Varians (Varians Analysist), Cost / Schedulle - Control System Criteria ( C/S-CSC) dan Rekayasa Nilai (Value Engineering). Keempat metode ini dapat dilaksanakan sesuai dengan jenis pekerjaan dan kompleksitasnya. Misalnya untuk

proyek dengan kompleksitasnya rendah apalagi berukuran kecil, penerapan Konsep Nilai Hasil (Earned Value Concept) menjadi pilihan utama.

Rumah Sakit Pendidikan Universitas Andalas adalah bangunan gedung yang diperuntukkan sebagai penunjang proses belajar mengajar (PBM) Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, dimana pembangunan Rumah Sakit merupakan bentuk fisik yang mutlak yang harus dimiliki oleh institusi pendidikan perguruan tinggi, dimana rumah sakit ini sangat diperlukan untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi penggunanya. Proyek ini juga dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan pelayanan, memperlancar pengembangan kemampuan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Andalas dalam berpraktek. Selain itu, Rumah Sakit Pendidikan Universitas Andalas ini juga mampu menyediakan pelayanan kesehatan sebagaimana Rumah Sakit lainnya.

Pengendalian diperlukan untuk menjaga kesesuaian antara perencanaan dan pelaksanaan. Tiap pekerjaan harus benar–benar diawasi dan dicek oleh inspektor (pengawas) lapangan apakah sudah sesuai dengan gambar, spesifikasi atau belum. Misalnya pengangkutan bahan, kualitas bahan benar–benar diatur dan dijaga dengan perencanaan dan

(2)

pengendalian yang baik terhadap kegiatan– kegiatan. Maka keterlambatan jadwal dan pembengkakan biaya proyek dapat dihindari.

Untuk mengantisipasi terjadinya perubahan kondisi lapangan dan mengatasi keterbatasan waktu manajemen dalam pengendalian seluruh unsur pekerjaan proyek diperlukan konsep pengendalian yang efektif yaitu Konsep Nilai Hasil (Earned Value Concept). Konsep Nilai Hasil diterapkan dengan membandingkan antara perencanaan terhadap parameter proyek yang dapat diukur setiap saat. Berdasarkan itu penulis ingin menganalisa pengendalian biaya pada proyek Pembangunan Rumah Sakit Pendidikan Universitas Andalas, mengingat salah satu kriteria yang menjadi indikator dalam menentukan kelancaran dari pelaksanaan proyek adalah biaya. Selain itu biaya juga sangat mempengaruhi kinerja akhir dari sasaran kontraktor yaitu untuk memaksimalkan keuntungan yang diperolehnya.

1.2 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari tugas akhir ini adalah: a. Membuat pengendalian biaya

proyek dengan menggunakan metode Konsep Nilai Hasil (Earned Value Concept).

b. Untuk mengetahui apakah pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan anggaran yang direncanakan.

c. Mengetahui apakah jadwal pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan yang direncanakan atau terjadi keterlambatan.

Pembatasan Masalah

Batasan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:

a. Penelitian ini dilakukan pada pelaksanaan pembangunan gedung Rumah Sakit Pendidikan Universitas Andalas Padang yang dikerjakan oleh kontraktor PT. Adhi Karya (Persero) Tbk.

b. Pekerjaan yang ditinjau adalah pekerjaan hasil laporan bulanan pelaksanaan proyek dari awal pekerjaan hingga tertanggal 26 Maret 2015 (9 bulan masa pekerjaan addendum 1).

c. Prinsip yang diterapkan dalam penelitian disesuaikan dengan skala dan karakteristik proyek.

d. Membandingkan antara ACWP, BCWP dan BCWS, dimana:

 ACWP (Actual Cost of Work Performance) adalah jumlah biaya aktual dari pekerjaan yang telah dilaksanakan. Biaya ini diperoleh dari data-data

(3)

akuntansi atau keuangan proyek pada tanggal pelaporan.  BCWP (Budgeted Cost of Work Performance) adalah biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk proyek. Bila angka pada ACWP dibandingkan dengan BCWP, maka akan terlihat perbandingan antara biaya yang telah dikeluarkan untuk pekerjaan yang terlaksana dengan yang seharusnya dikeluarkan untuk pekerjaan tersebut.

 BCWS (Budgeted Cost of Work Schedule) adalah anggaran untuk satu paket pekerjaan, tetapi disusun dan dikaitkan dengan jadwal pelaksanaan.

METODOLOGI PENELITIAN

Data Umum Proyek

Dalam penulisan tugas akhir ini, penulis menerapkan Konsep Nilai Hasil ( Earned Value Concept) dalam pengendalian biaya pada proyek Pembangunan Gedung Rumah Sakit Pendidikan Universitas Andalas.

Adapun data-data umum proyek dijelaskan sebagai berikut :

Tabel 3.1

Data Umum Proyek

a Nama proyek Pembangunan

Gedung Rumah Sakit Pendidikan

Universitas Andalas b Lokasi proyek Universitas Andalas c Pemilik proyek

/ owner

Universitas Andalas

d Nomor kontrak No. 01/SPPBJ-

CW/SFD/RS-UNAND/III2014 e Nilai kontrak Rp.

140.362.000.000,- f Sifat kontrak Lump sum (upper),

unit price (pondasi) g Lama pelaksanaan 540 hari kalender h Masa pemeliharaan 365 hari kalender 3.2 Metode penelitian

Dalam melakukan pengendalian (kontrol) perlu diperhatikan untuk menjaga kesesuaian antara perencanaan dan pelaksanaan. Tiap pekerjaan yang dilaksanakan harus diinspeksi dan dicek oleh pengawas lapangan, apakah sudah

(4)

sesuai dengan spesifikasi atau belum. Dengan perencanaan dan pengendalian yang baik terhadap kegiatan–kegiatan yang ada, maka terjadinya keterlambatan jadwal yang mengakibatkan pembengkakan biaya dapat dihindari.

Untuk mengatisipasi terjadinya perubahan kondisi lapangan yang tidak pasti dan mengatasi kendala terbatasnya waktu manajemen dalam mengendalikan seluruh unsur pekerjaan proyek, maka diperlukan suatu konsep pengendalian yang efektif dan memerlukan teknik dan metode yang spesifik. Untuk teknik pengendalian biaya yang akan dibahas dalam penulisan Tugas Akhir ini yaitu Metode Konsep Nilai Hasil (Earned Value Concept). Metode ini sendiri merupakan bentuk metode penelitian yang menggunakan sisi kuantitatif pekerjaan. 3.2.1. Teknik Pengumpulan Data

Dalam analisis perhitungan biaya pada proyek Pembangunan Gedung Rumah Sakit Pendidikan Universitas Andalas ini, penulis terlebih dahulu melakukan pengumpulan data-data yang dibutuhkan, yakni laporan bulanan yang bersumber dari laporan umum atau justifikasi tentang laporan, jadwal pelaksanaan pekerjaan dan daftar kuantitas dan harga (optimasi). Data ini bersumber dari konsultan pengawas pekerjaan, yaitu

PT. YODYA KARYA (Persero). Dilanjutkan menganalisa pengendalian biaya dengan menggunakan konsep nilai hasil.

3.2.2. Analisa Pengendalian Biaya

Dalam pengendalian biaya pelaksanaan proyek konstruksi, dimana dalam hal ini penulis menganalisa pada sebuah studi kasus pembangunan Rumah Sakit Pendidikan Universitas Andalas Padang, data-data yang ada selanjutnya diolah dan dianalisa sehingga dapat disimpulkan apakah pekerjaan yang hingga saat ini masih berlangsung akan selsesai tepat waktu atau mengalami keterlambatan.

Cash flow atau Anggaran Kas Proyek adalah suatu metode perhitungan penggunaan anggaran pada suatu proyek yang bertujuan agar biaya akhir proyek tidak melebihi anggaran yang tersedia. Cash flow ini biasanya dibuat sebagai salah satu bahan acuan untuk mengajukan permohonan turunnya dana proyek.

Anggaran kas menunjukan perencanaan penggunaan dana untuk melaksanakan pekerjaan dalam kurun waktu tertentu. Dalam proyek anggaran disusun berdasarkan rencana jadwal pelaksanaan pekerjaan. Susunan anggaran ini dituangkan dalam master schedulle

(5)

yang juga dijadikan acuan dalam pengendalian biaya.

Cara yang ditempuh untuk mengendalikan biaya adalah dengan menganalisis dan menghitung biaya yang telah dikeluarkan setiap unit pada kurun waktu tertentu, kemudian membandingkannya dengan perencanaan biayanya, dengan membuatkan cash flow dan biaya yang masuk harus sama dengan biaya yang dikeluarkan.

Secara umum tujuan penyusunan Anggaran Kas Proyek (cash flow) adalah: a. Untuk mengetahui kemungkinan

posisi kas pada masa yang akan datang.

b. Untuk mengetahui terlebih dahulu kapan akan terjadi kekurangan kas serta kapan akan terjadi kelebihan kas. Dengan demikian dapat membuat persiapan jauh-jauh hari sebelumnya seperti dari mana memperoleh dana apabila terjadi kekurangan kas, juga dapat dipersiapkan kemana harus dipergunakan bila terjadi kelebihan kas.

c. Sebagai dasar unuk melakukan pengendalian kas.

Pembuatan cash flow terlebih dahulu dilakukan analisa terhadap waktu pelaksanaan pekerjaan yang dapat dilihat

pada master schedule dan dilanjutkan dengan identifikasi persentase bobot pekerjaan. Yang dimaksud persentase bobot pekerjaan adalah besarnya persen pekerjaan siap, dibanding dengan pekerjaan siap seluruhnya.

Dari pembuatan cash flow dapat diketahui besarnya pengeluaran, selisih pendapatan serta saldo akhir dari keuangan proyek.

3.2.3. Konsep Nilai Hasil (Earned Value Concept)

Berikut ini adalah contoh yang sederhana dari penggunaan konsep nilai hasil pelaksanaan suatu proyek.

Suatu pekerjaan pengecoran pondasi beton dengan volume 250 m3, anggaran yang direncanakan untuk pekerjaan tersebut Rp 75.000.000. Pada minggu pertama dilakukan sebanyak 60 m3 pengecoran telah diselesaikan, berapa nilai hasil dari pekerjaan yang telah diselesaikan tersebut pada saat pelaporan. Nilai hasil adalah biaya yang dianggarkan dari pekerjaan yang telah diselesaikan. - Jumlah pekerjaan yang telah

diselesaikan sebesar 60 m3, atau = (60/250) (100%) P B P B H P S H V . . % 100 . . .   

(6)

= 24%

- Menurut anggaran, pengeluaran adalah sebesar :

= (24%) (Rp 75 juta) = Rp 18 juta

- Jadi nilai hasil pekerjaan tersebut pada saat pelaporan sebesar Rp 18 juta. - Maka dapat disimpulkan bahwa

(Soeharto, 1995) :

Dalam hal ini pengeluaran aktual

dapat lebih besar atau lebih kecil atau sama dengan perkiraan nilai hasil yang didapat, tergantung dari efisiensi pelaksanaan pekerjaan. Bila pekerjaan dilakukan seefisien mungkin dari yang diperkirakan dalam perencanaan dan anggaran, sehingga pengeluaran aktual dapat lebih kecil dari nilai hasil yang diperkirakan, maka dapat dikatakan bahwa perkiraan nilai hasil pekerjaan lebih besar dari pengeluaran aktual untuk pekerjaan tersebut. Atau keadaan bisa menjadi sebaliknya.

3.2.3.1Indikator-indikator dari Konsep Nilai Hasil ( Earned Value Konsep)

Selain dapat menghitung nilai hasil dari suatu pekerjaan konsep ini juga dapat menganalisa dan memberikan gambaran mengenai :

- Varians biaya secara terpadu - Proyeksi biaya pada akhir proyek

Untuk menganalisa hal-hal di atas, konsep nilai hasil menggunakan 3 indikator parameter utama yaitu :

a. ACWP (Actual Cost of Work Performance)

Adalah biaya aktual yang dikeluarkan untuk penyelesaian pekerjaan pada kurun waktu tertentu. Biaya ini diperbolehkan dari data-data keuangan proyek pada saat pelaporan, yaitu catatan mengenai segala pengeluaran biaya aktual dari kode akuntansi biaya termasuk perhitungan overhead dan lain-lain. Namun dalam penulisan Tugas Akhir ini, penulis terkendala dengan keterbatasan data yang diperoleh dari otoritas kegiatan, sehingga biaya aktual yang dikeluarkan diestimasikan sama dengan biaya pada BCWP.

b. BCWP (Budgeted Cost for Work Performance)

Adalah anggaran biaya dari seluruh aktual pekerjaan yang sudah dilaksanakan sepanjang periode konstruksi. Biaya ini dapat dihitung pada masing – masing periode atau pada jumlah kumulatif penyelesaian pekerjaan atau kelompok pekerjaan atas dasar prestasi fisik yang dicapai Nilai hasil = (% pekerjaan) (anggaran)

(7)

dan dihitung menurut standar volume dan standar harga (biaya per unit), dapat juga nilai dalam rupiah untuk pekerjaan atau kelompok pekerjaan yang dilaksanakan dan dihitung menurut standar volume sumber daya dan standar harga atau biaya per unit. Nilai pekerjaan ini dapat diukur dengan menggunakan metode “Percent Completion” yaitu pendekatan teknik dengan memperoleh suatu penaksiran nilai pekerjaan berdasarkan prosentase pekerjaan yang berhasil diselesaikan dalam tiap-tiap satuan waktu tertentu. Perhitungan nilai pekerjaan ini biasanya dibuat secara komulatif, sehingga untuk setiap presentase pekerjaan yang sudah dilaksanakan dapat ditentukan nilai pekerjaannya. Secara matematis nilai pekerjaan dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : BCWP = PC X BAC Dimana : BCWP : Nilai pekerjaan dengan satuan waktu PC : Percent Completion dari pekerjaan yang bersangkutan BAC : Budgeting At Completion (rencana biaya hingga proyek selesai)

Indikator ini menunjukkan nilai hasil dari sudut pandang nilai pekerjaan yang telah diselesaikan terhadap anggaran yang disediakan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut. Bila angka ACWP dibandingkan BCWP, maka akan terlihat perbandingan antara biaya yang dikeluarkan untuk pekerjaan yang telah dilaksanakan terhadap biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk pekerjaan tersebut.

c. BCWS (Budgete Cost of Work Schedule)

Merupakan anggaran biaya yang telah direncanakan berdasarkan jadwal pelaksanaan proyek. Jadi disini terjadi perpaduan antara biaya, jadwal dan lingkup kerja. Dimana pada setiap elemen pekerjaan telah diberi alokasi biaya dan jadwal yang menjadi tolak ukur dalam pelaksanaan pekerjaan. 3.2.3.2Varians Biaya dan Jadwal

Terpadu

Pengusutan kinerja biaya terhadap standar acuan, memberikan suatu petunjuk baik-buruknya suatu pelaksanaan

(8)

pemantauan kinerja pelaksanaan pekerjaan dari suatu rencana anggaran yang disetujui. Hal ini dapat dilihat dari varians yang terjadi terhadap acuan dasar setiap bulannya.

Perbedaan nilai pekerjaan dengan biaya aktual tersebut disebut Cost Variance (CV) atau disebut juga dengan penyimpangan terhadap biaya/ harga perbedaan biaya atau harga.Varians biaya dan jadwal ini pada metoda nilai hasil dapat dihitung dengan rumus sebagai berkut :

...Pers 3.6 ...Pers 3.7 Angka negatif pada varians biaya,

menunjukkan bahwa biaya lebih tinggi dari anggaran, disebut juga cost overrun. Angka nol menunjukkan pekerjaan terlaksana sesuai biaya, sedangkan angka positif menunjukkan pekerjan terlaksana dengan biaya kurang dari anggaran, yang disebut underrun.

3.2.3.3Menghitung Indeks Kinerja Pekerjaan

Sebagai lanjutan dari pengukuran penyimpangan-penyimpangan biaya tersebut analisis yang dilaksanakan lebih lanjut adalah seberapa efisiensinya pelaksanaan pekerjaan dilapangan yang

disebut dengan Cost Performance Index (CPI).

Pengelolaan proyek sering kali ingin mengetahui efisiensi penggunaan sumber daya. Hal ini dinyatakan sebagai indeks kinerja pekerjaan yang terdiri diri dari indeks kinerja biaya (cost performance indext).

3.2.3.4 Proyeksi Biaya pada Akhir Proyek

Membuat prakiraan biaya pada penyelesaian proyek yang didasarkan atas hasil indikator-indikator yang diperoleh pada saat pelaporan, akan memberi petunjuk besarnya biaya pada akhir proyek (Estimate at Completion – EAC), atau dapat dikatakan memberikan proyeksi mengenai akhir proyek atas dasar angka yang diperoleh pada saat pelaporan.

Prakiraan tidak dapat memberikan jawaban dengan angka yang tepat, karena didasarkan atas berbagai asumsi, jadi ketepatan angka yang diperoleh tergantung dari akurasi asumsi yang dipakai. Meskipun demikian pembuatan prakiraan biaya sangat bermanfaat, karena memberikan peringatan dini mengenai hal-hal yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Bila kecenderungan yang terjadi pada saat ini (saat pelaporan) tidak mengalami perubahan. Dengan demikian Cost Variance (CV) = BCWP – ACWP

(9)

masih tersedia kesempatan untuk mengadakan tindakan perbaikan.

Untuk membuat proyeksi biaya pada akhir proyek digunakan rumus-rumus sebagai berikut :

Proyeksi biaya pada akhir proyek : - Anggaran proyek keseluruhan

= BAC

- Anggaran untuk pekerjaan tersisa = BAC – BCWP

- Indeks kinerja biaya = CPI Bila dianggap kinerja biaya pada pekerjaan tersisa tetap seperti pada saat pelaporan, maka prakiraan biaya untuk pekerjaan tersisa (ETC), adalah sama besar dengan anggaran pekerjaan tersisa dibagai indeks kinerja biaya atau :

Jadi prakiraan total biaya proyek (EAC) adalah sama dengan jumlah pengeluaran sampai pada saat pelaporan (ACWP) ditambah prakiraan biaya untuk pekerjaan tersisa (ETC).

BAB IV

ANALISA KONSEP NILAI HASIL

Perhitungan Bobot Pekerjaan Final Quantity (Persentase Bobot Pekerjaan)

Persentase bobot pekerjaan : % 100 arg arg   bangunan a H satuan a H Volume = PBP

Perhitungan persentase bobot pekerjaan pada setiap item pekerjaan (dalam Pembangunan Gedung Rumah Sakit Pendidikan Universitas Andalas Padang) Harga bangunan = Rp 126.325.800.000,00

Deviasi Rencana Fisik Dengan Realisasi

Pada Pembangunan Rumah Sakit Pendidikan Universitas Andalas terdapat Deviasi pelaksanaan pekerjaan yang tinggi antara Rencana Fisik dengan Realisasi. Sebagai mana telihat dalam tabel berikut ini perbedaaan Realisasi dengan Rencana dan Deviasi dari pekerjaan tersebut. ETC = BAC – BCWP/CPI

(10)

Tabel 4.1

Perbedaan Antara Rencana Fisik Dengan Realisasi (PT. Yodya Karya, 2015)

4.6 Membuat pengendalian biaya proyek dengan menggunakan Konsep Nilai Hasil (Earned Value Concept)

Suatu sistem pemantauan dan pengendalian di samping memerlukan perencanaan yang realistis sebagai tolak ukur pencapaian sasaran, juga harus dilengkapi dengan teknik dan metode yang dapat segera mengungkapkan tanda-tanda terjadinya penyimpangan. Dalam pengendalian biaya pada pembangunan Gedung Rumah Sakit Pendidikan Universitas Andalas penerapan yang akan digunakan yaitu Metode Konsep Nilai Hasil.

4.6.1 Identifikasi Varians

Varians Kumulatif =  (Anggaran – Pengeluaran aktual)

Keterangan

 Jika nilai varians (negatif) menandakan telah terjadinya penyimpangan, dimana pengeluaran melebihi anggaran (cost overrun)

 Jika nilai varians (positif) pekerjaan terlaksana dengan biaya kurang dari anggaran, sehingga dapat disimpulkan telah terjadi efisiensi dana yang berdampak keuntungan bagi kontraktor. BULA N RENCA NA REALISA SI DEVIA SI BULA N I 1,374 0,512 -0,863 BULA N II 4,687 0,803 -0,884 BULA N III 9,082 7,627 -1,455 BULA N IV 17,845 13,459 -4,386 BULA N V 27,577 18,641 -8,936 BULA N VI 35,200 25,250 -9,950 BULA N VII 44,754 38,880 -9,874 BULA N VIII 54,944 45,099 -9,845 BULA N IX 66,100 58,776 -7,324

(11)

 Jika nilai varians (nol) menandakan pengeluaran sesuai dengan anggaran yang diterima.

Perhitungan Konsep Nilai Hasil 4.7 Perbandingan pelaksanaan

pekerjaan dengan anggaran yang direncanakan

Hasil analisa di atas menunjukkan bahwa penggunaan anggaran pada proyek Pembangunan Gedung Rumah Sakit Pendidikan Universitas Andalas Padang lebih kecil dibandingkan dengan anggaran yang direncanakan. Hal tersebut menjelaskan bahwa pelaksanaan proyek ini mengalami tren penurunan dan keterlambatan pelaksanaan pekerjaan. 4.8 Mengamati pelaksanaan pekerjaan

dibandingkan dengan perencanaan Hasil analisa di atas menunjukkan bahwa penggunaan anggaran pada proyek Pembangunan Gedung Rumah Sakit Pendidikan Universitas Andalas Padang lebih kecil dibandingkan dengan anggaran yang direncanakan. Hal tersebut menjelaskan bahwa pelaksanaan proyek ini mengalami tren penurunan dan keterlambatan pelaksanaan pekerjaan. 4.9 Mengamati pelaksanaan pekerjaan

dibandingkan dengan perencanaan 5 Mengenai hubungannya dengan

waktu akan diketahui dari hasil perhitungan SV dan SPI. Pada

perhitungan diatas ternyata pada bulan-bulan dimana penulis melakukan pengamatan nilai SV menghasilkan negatif dan SPI kecil dari 1, hal ini menunjukan pada Proyek Pembangunan Gedung Rumah Sakit Pendidikan Universitas Andalas Padang ini mengalami keterlambatan pada pelaksanaan proyek.

6 Dikarenakan Proyek Pembangunan Gedung Rumah Sakit Pendidikan Universitas Andalas Padang ini pada pelaksanaannya mengalami keterlambatan, maka dari perhitungan antara BCWP dengan BCWS terlihat bahwa BCWP lebih kecil dibandingkan dengan BCWS. Berdasarkan analisa Varians terpadu dimana pembangunan Gedung Rumah Sakit Pendidikan Universitas Andalas Padang mempunyai nilai SV negatif (-), nilai CV nol (0) yang berarti pekerjaan selesai tidak sesuai dengan anggaran dan terjadi keterlambatan dari jadwal. Hal ini terlihat dari RE Schedulle pelaksanaan menunjukan bahwa proyek berjalan lebih lambat dari rencana.

(12)

N O S V C V Keterangan 1 P o si ti f P os iti f

Pekerjaan terlaksana lebih cepat daripada jadwal dengan biaya lebih kecil daripada anggaran 2 N o l P os iti f

Pekerjaan terlaksana tepat sesuai jadwal dengan biaya lebih rendah daripada anggaran

3 P o si ti f N ol

Pekerjaan terlaksana sesuai anggaran dan selesai lebih cepat, dari pada jadwal

4 N o l N ol

Pekerjaan terlaksana sesuai jadwal dan anggaran

5 N e g at if N eg et if

Pekerjaan selesai terhambat dan menelan biaya lebih tinggi daripada anggaran 6 N o l N eg at if

Pekerjaan terlaksana sesuai jadwal dengan menelan biaya diatas anggaran

7 N

e N Pekerjaan selesai terlambat

g e ti f

ol dan menelan biaya

8 P o si ti f N eg at if

Pekerjaan selesai lebih cepat daripada rencana dengan menelan biaya diatas anggaran

Dengan penerapan Konsep Nilai Hasil (Earned Value Konsep) ini pada proyek konstruksi dapat mengetahui banyak hal seperti bahan analisa masalah biaya yang tidak melebihi batas yang telah dianggarkan dari rencana semula disamping itu kontraktor juga dapat mengendalikan biaya proyek agar proyek tersebut mempunyai keuntungan sesuai dengan target.

6.6 Memperkirakan total waktu penyelesaian proyek (Time Estimate)

Setelah mengetahui prakiraan pengendalian biaya pada proyek pembangunan gedung Rumah Sakit Pendidikan Universitas Andalas ini, penulis bermaksud untuk memperkirakan berapa lama keterlambatan yang akan dialami oleh kontraktor dalam melaksanakan pekerjaan ini bila dianggap

(13)

ritme pekerjaan yang dilakukan sama dengan yang terjadi saat ini.

TE ATE SPI SPI ATE OD    ( ) Maka : 24 , 20 12 89 , 0 ) 89 , 0 12 ( 18    

Dari perhitungan di atas dapat dilihat bahwa pekerjaan diperkirakan baru akan selesai selama 20,24 bulan atau terlambat selama 2, 24 bulan (12,44%).

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari penerapan metode Konsep Nilai Hasil ( Earned Value Cocept ) pada pekerjaan Pembangunan Gedung Rumah Sakit Pendidikan Universitas Andalas Padang ini, penulis mengambil keputusan sebagai berikut :

1. Besarnya nilai CPI = 1 sepanjang siklus penyelenggaraan proyek, menunjukan pengeluaran biaya pada proyek sesuai dengan anggaran dimana nilai ACWP sama dengan nilai BCWP.

2. Nilai ACWP yang tertera pada penelitian ini merupakan nilai asumsi

yang dibuat oleh penulis, dikarenakan objek penelitian yang tidak berkenan memberikan angka pasti dari ACWP. 3. Nilai SPI < 1 menunjukan proyek

diselesaikan jauh lebih lambat dari rencana.

4. Dengan Metode Konsep Nilai Hasil dapat diproyeksikan lama keterlambatan pelaksanaan adalah 20,24 bulan atau terlambat 2,24 bulan dari waktu yang sudah direncanakan apabila dianggap ritme pekerjaan pada saat ini terjadi hingga akhir pelaksanaan.

Pada perhitungan diatas SPI menunjukkan angka secara keseluruhan kecil dari 1 (satu), hal ini memperlihatkan pada Pada proyek Pembangunan Gedung Gedung Rumah Sakit Pendidikan Universitas Andalas Padang terjadi kemunduran dan keterlambatan dalam pengerjaannya.

Dilihat pada tabel perhitungan analisis varians terpadu untuk proyek Pembangunan Gedung Gedung Rumah Sakit Pendidikan Universitas Andalas Padang ini apabila pihak kontraktor tidak segera melakukan percepatan, maka penyelesaian pekerjaan proyek tidak akan slsai sesuai dengan jadwal.

(14)

Adapun beberapa saran sebagai upaya perbaikan pada masa yang akan datang yaitu :

1. Diharapkan diperoleh data yang akurat dalam perhitungan ACWP pada pelaksanaan sebuah proyek konstruksi, sehingga sebelum pengajuan tugas akhir tentang metode analisa konsep nilai (Earned Value Concept) ,terlebih dahulu dilakukan konfirmasi dengan pelaksana untuk mendapatkan data biaya aktual yang sebenarnya. .

2. Hasil analisa pada proyek pembangunan Gedung Rumah Sakit Pendidikan Universitas Andalas Padang menunjukkan adanya tren keterlambatan pelaksanaan yang mengakibatkan proyek selesai tidak sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Hendaknya kontraktor segera melakukan percepatan pekerjaan agar tidak mengalami kerugian atas keterlambatan tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Ervianto, W.I, 2004. Teori-Aplikasi Manajemen Proyek Konstruksi, Yogyakarta : Andi

Soeharto, Imam. 1998. Manajemen Proyek dari Konseptual Sampai Operasional Jilid I. Jakarta : Erlangga

Soeharto, Imam. 1998. Manajemen Proyek dari Konseptual Sampai Operasional Jilid II. Jakarta : Erlangga

Soeharto, Imam. 1997. Manajemen Proyek dari Konseptual Sampai Operasional. Jakarta : Erlangga

Ibrahim, Bachtiar. 2009. Rencana dan Estimate Real of Cost, Jakarta : Bumi Aksara

Dipohusodo, Istimawan, 1995. Manajemen Konstruksi Jilid I, Jakarta : Kanesius Dipohusodo, Istimawan, 1995. Manajemen Konstruksi Jilid II, Jakarta : Kanesius Sudarsana, Ketut.D. 2008. Pengendalian Biaya dan Jadwal Terpadu Pada Proyek Konstruksi, Jurnal Ilmiah

Hamzah, M.dkk. 2010. Penerapan Matriks Untuk Monitoring Proyek dengan Konsep Nilai Hasil Pada Pembangunan Gedung Dekanat Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, Malang : Jurnal Ilmiah

Messah, Afliana. Y.dkk. 2013. Kajian Penyebab Keterlambatan Pelaksanaan Proyek Konstruksi Gedung di Kota Kupang , Kupang : Jurnal Ilmiah

Praboyo, Budiman, 1999. Keterlambatan Waktu Pelaksanaan Proyek : Klasifikasi dan Peringkat dari Penyebab-Penyebabnya. Jurnal Ilmiah

(15)

Junaidi, 2012. Pengendalian Waktu Dan Biaya Pada Tahap Pelaksanaan Proyek Dengan Menggunakan Konsep Nilai Hasil (Studi Kasusu : Proyek Lanjutan Pembangunan Gedung PIP2B Kota Manado), Manado : Jurnal Ilmiah

Pamungkas, Agung. 2013. Analisis Nilai Hasil Terhadap Waktu Dan Biaya Pada Proyek Konstruksi( Studi Kasus Pada Proyek ICB Civil Work Construction Off Spilway Of Countermeasures For Sedimen In Wonogiri), Wonogiri : Jurnal Ilmiah Karya, Yodya PT. 2015. Laporan Bulanan Proyek, Padang : Laporan

(16)

ANALISA PENGENDALIAN BIAYA DENGAN MENGGUNAKAN

METODE EARNED VALUE CONCEPT

Fajar_Wahyudi, Wardi, Rini_Mulyani

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Bung Hatta E-mail : fajar.wahyudi1989@gmail.com, wardi_ubh@yahoo.com,

rinimulyani@bunghatta.ac.id

ABSTRAK

Pengendalian waktu, biaya dan mutu dalam penyelenggaraan sebuah proyek konstruksi merupakan sebuah faktor mutlak untuk tercapainya pelaksanaan proyek yang sesuai dengan perencanaan. Pengendalian diperlukan untuk menjaga kesesuaian antara perencanaan dan pelaksanaan proyek sehingga pelaksanaannya menjadi efisien dan dapat diselesaikan tepat waktu. Selain itu pengendalian diperlukan untuk menjaga mutu pekerjaan. Untuk itu, tugas akhir ini dititikberatkan pada analisis pengendalian biaya dengan menggunakan Metode Konsep Nilai Hasil (Earned Value Concept). Metode Konsep Nilai Hasil merupakan salah satu metode pengendalian biaya pada sebuah proyek yang berguna untuk mengukur kinerja dan kemajuan pekerjaan (progress) dari suatu proyek dengan membandingkan antara nilai anggaran perencanaan terhadap parameter proyek yang dapat diukur setiap saat, yakni tingkat kemajuan bobot pekerjaan proyek. Pada tugas akhir ini, Metode Konsep Nilai Hasil diterapkan pada proyek Pembangunan Gedung Rumah Sakit Pendidikan Universitas Andalas Padang. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, diperoleh nilai Schedule Performance Index (SPI) lebih kecil dari 1, sehingga mengindikasikan bahwa proyek berjalan lebih lambat dari rencana.

Kata kunci : pengendalian, proyek, biaya, waktu

Pembimbing I

Ir. Wardi, M.Si.

Pembimbing II

(17)

BUDGET CONTROL WITH EARNED VALUE CONCEPT ANALYSIS

Fajar_Wahyudi, Wardi, Rini_Mulyani

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Bung Hatta E-Mail : fajar.wahyudi1989@gmail.com, wardi_ubh@yahoo.com,

rinimulyani@bunghatta.ac.id

ABSTRACT

Cost, time and quality control in a construction project is compulsory in order to achieve the target of project, which follows with project planning. Project control is required to maintain the conformity between planning and actual work implemented in a project. Therefore, this study is focuses on the cost analysis of a construction project, Andalas University Teaching Hospital Building Project in Padang, using Earned Value Concept Method. The Earned value Concept is one of cost control methods to measure the performance and progress of a construction project. The method compares the Budgeted Cost Work Scheduled (BCWS) with Budgeted Cost Work Performed (BCWP). Based on this study, the Schedule Performance Index (SPI) of the project is less than 1, which indicates that the project is overdue.

Keywords : control, project, cost, time

First Supervisor

Ir. Wardi, M.Si.

Second Supervisor

Referensi

Dokumen terkait

Strategi tersebut di landasi oleh berbagai etika moral ekonomi nafkah, misalnya: apabila etika sosial-kolektif merupakan landasan moralnya maka lebih

Hasil yang ditemukan dalam penelitian ini adalah (1) bentuk campur kode dalam video youtube Bayu Skak meliputi penyisipan unsur kata, frasa, kata ulang, idiom,

Varietas bawang merah yang mempunyai daya adaptasi tinggi di lahan gambut dengan curah hujan 7.734,9 mm/2 bulan dan 47 hari hujan serta reaksi tanah sangat masam

Selain itu dalam praktek sewa menyewa tambak di Desa Gisik Cemandi masih perselisihan terjadi antara pemilik tambak dengan penyewa yaitu terjadinya praktek penambahan uang

Fatwa ini dikeluarkan karena ada permintaan fatwa dari kementrian lingkungan hidup melihat tingkah laku masyarakat yang dengan seenaknnya membuang sampah yang

Adalah keseluruhan obyek penelitian,7adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah Madrasah Ibtida'iyah(M1) Ma'arif clan warga Nahdliyin di desa Ngingas dengan perincian

Materi yang akan dibahas pada unit pembelajaran ini meliputi penemuan partikel dasar atom, nomor atom, massa atom, isotop, isobar, isoton, perkembangan model atom

Sebesar 25 gram ekstrak kental, diperoleh fraksi etil asetat ekstrak etanol jantung pisang mas yang diperoleh sebanyak 5 gram dengan rendemen 20% serta fraksi air kental