UIN SUMATERA UTARA MEDAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUMATERA UTARA
PENYUSUN
Prof. Dr. Hasan Asari, M.A Prof. Dr. Al-Rasyidin, M.Ag.
Dr. Masganti Sit, M.Ag. Dr. Abdillah, M.Pd Waizul Qarni, M.A. Zakiyah Lubis, M.A.
DAFTAR ISI ... i
KATA PENGANTAR ... ii
KEPUTUSAN REKTOR UIN SUMATERA UTARA MEDAN TENTANG KODE ETIK DOSEN UIN SUMATERA UTARA MEDAN ... 1
BAB I : MUKADIMAH ... 6
BAB II : KETENTUAN UMUM ... 7
BAB III : MAKSUD DAN TUJUAN ... 9
BAB IV : RUANG LINGKUP ... 11
BAB V : HAK DAN KEWAJIBAN DOSEN ... 11
BAB VI : LARANGAN BAGI DOSEN ... 14
BAB VII : ETIKA DOSEN TERHADAP UNIVERSITAS ... 15
1. Etika Dosen dalam Bidang Pendidikan dan Pengajaran ... 16
2. Etika Dosen dalam Bidang Penelitian ... 18
3. Etika Dosen dalam Bidang Pengabdian pada Masyarakat .... 20
4. Plagiat ... 21
BAB VIII : ETIKA DOSEN TERHADAP SESAMA DOSEN ... 21
BAB IX : ETIKA DOSEN TERHADAP MAHASISWA ... 22
BAB X : ETIKA DOSEN TERHADAP TENAGA KEPENDIDIKAN ... 23
BAB XI : ETIKA DOSEN TERHADAP KELUARGA DAN DIRI SENDIRI ... 24
BAB XII : ETIKA DOSEN TERHADAP MASYARAKAT ... 24
BAB XIV : PELANGGARAN KODE ETIK ... 25 BAB XV : SANKSI ... 26 BAB XVi : DEWAN KEHORMATAN KODE
ETIK DOSEN ... 28 BAB XVII : PENUTUP ... 30
Alhamdulillah wa al-shalatu wassalamu ‘ala Rasulillah. Puji syukur kehadirat Allah swt. yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada kita dalam melaksanakan tugas dan pengabdian sebagai sivitas akademika Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan. Salawat dan salam kepada Nabi Besar Muhammad SAW, kiranya kita mampu meneladani beliau dalam kehidupan sehari-hari, Amin.
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan memiliki visi menjadi masyarakat pembelajar berdasarkan nilai-nilai Islam (Islamic Learning Society), dan misi melaksanakan pendidikan, pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang unggul dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dengan dilandasi nilai-nilai Islam.
Untuk itu, Kode Etik Dosen Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan ini diharapkan menjadi pedoman beraktivitas dan bertingkah laku bagi segenap Dsoen di Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan.
Medan, 2 Desember 2015 Rektor
Prof. Dr. Nur A. Fadhil Lubis, M.A. NIP. 195411171985031004
KEPUTUSAN REKTOR UIN SUMATERA UTARA NOMOR : 392 B TAHUN 2015
TENTANG
KODE ETIKA DOSEN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA MEDAN
REKTOR UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA MEDAN
Menimbang : 1. bahwa Universitas Islam
Negeri Sumatera Utara
Medan sebagai Perguruan Tinggi Islam mengemban amanat menyelenggarakan
pendidikan untuk
membentuk manusia yang berakhlak mulia dan berjiwa amar makruf nahi munkar.
2. bahwa dalam rangka
membentuk kepribadian
muslim, perlu dilakukan
sistem pembinaan yang
aspek-aspek keimanan dan
keintelektualan dengan
memadukan kekuatan pikir dan zikir.
3. bahwa untuk mewujudkan
tujuan sebagaimana
tersebut dalam butir 1 dan 2, dibutuhkan Dosen yang beretika dan disiplin.
4. bahwa untuk keperluan
sebagaimana tersebut dalam butir 1, 2, dan 3 perlu diterbitkan Surat Keputusan Rektor Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan tentang Kode Etik Dosen .
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor: 12
Tahun 2012 Tentang
Pendidikan Tinggi
(Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2012
Nomor 158, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336);
2. Undang-Undang Nomor: 14
Tahun 2005 Tentang Guru
dan Dosen (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157,
Negara Republik Indonesia Nomor 45);
3. Undang-Undang Nomor: 20
Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional
(Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003
Nomor 78, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
4. Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor: 60 Tahun 1999 Tentang
Pendidikan Tinggi
(Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1999
Nomor 5859);
5. Peraturan Pemerintah RI
Nomor: 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional
Pendidikan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41,
Tambahan Lembaran
Negera Republik Indonesia Nomor 4496);
6. Peraturan Pemerintah
Nomor: 17 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan Dan Penyelenggaraan
Pendidikan (Lembaran
Tahun 2010 Nomor 23);
7. Peraturan Presiden RI
Nomor 131 Tahun 2014 Tentang Perubahan Institut
Agama Islam Negeri
Sumatera Utara Medan
Menjadi Universitas Islam
Negeri Sumatera Utara
Medan;
8. Keputusan Menteri Agama
RI Nomor: 14 Tahun 2013 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Institut Agama Islam Negeri Sumatera Utara;
9. Keputusan Menteri Agama
RI Nomor: B.II/3/06364
Tentang Pengangkatan
Rektor Universitas Islam Negeri Sumatera Utara; 10. Keputusan Menteri Agama
RI Nomor: 36 Tahun 2008
Tentang Statuta Institut
Agama Islam Negeri
Sumatera Utara;
11. Keputusan Direktorat
Jenderal Pendidikan Islam
Departemen Agama RI
Nomor: 1741 Tahun 2013 Tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan Perguruan Tinggi Agama Islam.
Memperhatikan : 1. Hasil Lokakarya Tata Tertib
Mahasiswa dan Etika
Akademik Institut Agama Islam Negeri Sumatera Utara pada tanggal 31 Maret 2004, yang dihadiri unsur pimpinan Institut Agama
Islam Negeri Sumatera
Utara dan fungsionaris
lembaga mahasiswa Institut
Agama Islam Negeri
Sumatera Utara;
2. Hasil Lokakarya Pimpinan
Perguruan Tinggi Agama
Islam Bidang
Kemahasiswaan yang
berlangsung mulai tanggal
28-30 Mei 2009 di
Palangkaraya tentang
Panduan Pembinaan dan Pengembangan Mahasiswa Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI);
3. Hasil Rapat Komisi I Bidang
Akademik &
Kemahasiswaan Senat IAIN Sumatera Utara, tanggal 21 Maret 2012;
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : KEPUTUSAN REKTOR
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA TENTANG
KODE ETIK DOSEN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA MEDAN.
BAB I MUKADIMAH
UIN Sumatera Utara Medan didirikan untuk
turut aktif berperan dalam pengkajian,
pengembangan, dan pengaplikasian ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni, yang bertujuan
untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan
mewujudkan masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera. Berkaitan dengan itu, sudah sewajarnya sivitas akademika UIN Sumatera Utara memiliki
kebebasan dalam melakukan pengkajian,
pengembangan, dan pengaplikasian ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni. Kebebasan itulah yang disebut kebebasan akademik dan mimbar akademik. Agar kebebasan akademik dan kebebasan mimbar akademik dapat terselenggara dengan baik, maka diperlukan ketentuan atas dasar nilai-nilai atau
norma-norma sebagai suatu ketentuan yang
mengikat, yang disebut kode etik dan tata tertib dosen.
Kode Etik Dosen ini diberlakukan untuk dosen UIN Sumatera Utara dalam mengemban tugas dan
kewajibannya sebagai pribadi maupun sivitas
akademika sesuai dengan sifat dan hakikatnya sebagai seorang ilmuan dan pendidik profesional yang mempunyai tempat yang terhormat, karena menjadi panutan dan teladan bagi mahasiswa dan masyarakat. Untuk mewujudkan keluhuran profesi dosen, maka diperlukan suatu pedoman yang berupa Kode Etik Dosen UIN Sumatera Utara Medan seperti dirumuskan berikut ini.
BAB II
KETENTUAN UMUM Pasal 1
a. Universitas adalah Universitas Islam Negeri (UIN)
Sumatera Utara Medan
b. Rektor adalah pimpinan tertinggi UIN Sumatera Utara Medan
c. Senat adalah Senat UIN Sumatera Utara Medan
d. Kode Etik Dosen adalah pedoman dalam berpikir,
bersikap, dan bertingkah laku bagi dosen dalam menjalankan tugas dan kewajiban profesi serta kewajiban terhadap keluarga, diri sendiri, dan masyarakat untuk mewujudkan keluhuran profesi dosen;
e. Dewan Kehormatan Kode Etik Dosen, selanjutnya disingkat Dewan Kehormatan Dosen, adalah organ Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan yang diangkat oleh Rektor melalui Surat
Keputusan atas persetujuan Senat, yang secara independen menangani pelanggaran Kode Etik Dosen;
f. Dosen adalah pendidik professional dan ilmuwan
dengan tugas utama mentransformasikan,
mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu Pengetahuan dan Teknologi melalui Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat;
g. Dosen tetap non Pegawai Negeri Sipil pada
perguruan tinggi negeri, yang selanjutnya disebut dosen tetap non PNS adalah dosen yang bekerja penuh waktu.
h. Sivitas Akademika adalah masyarakat UIN
Sumatera Utara Medan yang melaksanakan kegiatan akademik yang terdiri atas dosen, peneliti, dan mahasiswa;
i. Karyawan Administrasi adalah karyawan
adminstrasi UIN Sumatera Utara Medan
j. Kebebasan akademik adalah kebebasan yang
dimiliki sivitas akademika UIN Sumatera Utara Medan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan dilandasi oleh etika dan
kaidah/ norma keilmuan dalam mengkaji,
menerapkan, dan mengembangkan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni, melalui kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat secara berkualitas dan bertanggung jawab;
k. Kebebasan mimbar akademik adalah kebebasan
setiap anggota sivitas akademika UIN Sumatera Utara Medan dalam menyebarluaskan hasil
akademik melalui kegiatan perkuliahan, ujian sidang, seminar, diskusi, simposium, ceramah, publikasi ilmiah, dan pertemuan ilmiah lain yang sesuai dengan norma dan kaidah keilmuan;
l. Plagiat adalah perbuatan secara sengaja atau tidak
sengaja dalam memperoleh atau mencoba
memperoleh kredit atau nilai untuk suatu karya ilmiah, dengan mengutip sebagian atau seluruh karya dan/atau karya ilmiah pihak lain yang diakui sebagai karya ilmiahnya, tanpa menyatakan sumber secara tepat dan memadai;
m. Dewan Kehormatan Dosen adalah badan yang
dibentuk oleh senat, yang berwenang untuk
mengawasi pelaksanaan kode etik dosen,
menerima dan memeriksa pengaduan
pelanggaran Kode Etik Dosen, menyerahkan
hasilnya kepada rektor/ketua senat untuk
diselesaikan serta diberikan sanksi sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
BAB III
MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 2
Maksud diberlakukannya Kode Etik Dosen UIN Sumatera Utara Medan adalah untuk:
a. Menegakkan dan menjunjung tinggi ajaran Islam
dalam kehidupan di kampus maupun
b. Memelihara akhlak mulia dalam kehidupan dosen
c. Memberikan landasan dan panduan kepada dosen
dalam bersikap, berkata, berperilaku dan
berkarya selama berbakti di UIN Sumatera Utara Medan;
d. Menjamin terlaksananya pelayanan prima dan
mutu UIN Sumatera Utara Medan.
Pasal 3
Tujuan diberlakukannya Kode Etik Dosen UIN Sumatera Utara Medan adalah
a. Terciptanya suasana yang kondusif bagi
berlangsungnya proses belajar mengajar di UIN Sumatera Utara Medan;
b. Terpeliharanya harkat, martabat, dan
kewibawaan UIN Sumatera Utara Medan sebagai Perguruan Tinggi Islam;
c. Berkembangnya semangat integrasi ilmu
keislaman dan ilmu lainnya yang dilandasi nilai-nilai keislaman, kemanusiaan, kemoderenan, kebangsaan, dan keindonesiaan.
d. Terbentuknya citra dosen yang dapat dijadikan
uswah al-hasanah (teladan yang baik) bagi sivitas
akademika dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab Tri Dharma Perguruan Tinggi
e. Terwujudnya kampus UIN Sumatera Utara Medan
sebagai wadah berkumpulnya sarjana yang berakhlak mulia, taat beragama, kompetitif, profesional, berkepemimpinan, dan berintegritas tinggi.
BAB IV RUANG LINGKUP
Pasal 4
Ruang lingkup Kode Etik Dosen UIN Sumatera Utara Medan ini meliputi sikap dan tingkah laku dosen dalam melaksanakan tugas dan kewajiban dalam hubungannya dengan:
a. Universitas;
b. Sesama dosen;
c. Mahasiswa;
d. Tenaga kependidikan;
e. Keluarga dan diri sendiri;
f. Masyarakat; dan
g. Pelaksanaan kode etik. BAB V
HAK DAN KEWAJIBAN DOSEN Pasal 5
Hak Dosen
Dosen UIN Sumatera Utara Medan berhak untuk:
a. Memperoleh gaji/imbalan atas pelaksanaan tugas
yang dibebankan sesuai peraturan;
b. Mendapatkan pelayanan akademik dan
administrasi sesuai peraturan yang berlaku, termasuk pelayanan bagi yang berkebutuhan khusus;
c. Menggunakan fasilitas yang tersedia secara
d. Mengikuti kegiatan akademik dan non akademik dosen;
e. Menyampaikan pendapat secara bebas, santun,
damai, bertanggung jawab, dengan tetap
menghormati hak-hak orang lain;
f. Memperoleh penghargaan atas karya dan
prestasi;
g. Memperoleh bantuan hukum dan perlindungan
hukum;
h. Memperoleh fasilitas kesejahteraan;
i. Bergabung dalam kegiatan lembaga serta
organisasi profesi dan keilmuan;
j. mengundurkan diri sebagai dosen Universitas.
Pasal 6 Kewajiban Dosen
a. Beriman dan bertakwa kepada Allah Swt,
menjunjung tinggi Hukum dan Undang-Undang Dasar 1945, Sumpah Pegawai Negeri Sipil, dan Sumpah Jabatan;
b. Berakhlaq al-karimah dan menjunjung tinggi
adab dan tata susila;
c. Menjunjung tinggi nilai-nilai universal dan
objektivitas ilmu pengetahuan untuk mencapai kebenaran dan kearifan;
d. Menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman,
keilmiahan, dan keindonesiaan dalam pengkajian,
pengembangan, dan pengaplikasian ilmu
pengetahuan guna kemanfaatan dan kebahagiaan kemanusiaan;
dan pengabdian kepada masyarakat;
f. Berusaha menambah dan mendalami ilmu
pengetahuan secara berkelanjutan, terutama ilmu pengetahuan menyangkut bidang keahliannya.
Pasal 7
Seorang dosen wajib menjunjung tinggi kebebasan akademik, yaitu kewajiban untuk memelihara dan memajukan ilmu pengetahuan melalui pengkajian, penelitian, pembahasan atau penyebarluasan ilmu kepada mahasiswa, sesama dosen dan masyarakat, secara bertanggungjawab dan mandiri sesuai dengan aspirasi pribadi serta dilandasi oleh norma dan kaidah keilmuan, yaitu:
a. Kejujuran, berwawasan luas/semesta,
kebersamaan, dan cara berfikir ilmiah;
b. Objektivitas dan penghargaaan terhadap
penemuan dan pendapat akademisi lain;
c. Bertindak tidak semata-mata untuk kepentingan
pribadi, kelompok dan/atau golongan;
d. Mengedepankan keadilan dalam pengambilan
keputusan dan tindakan;
e. Menjunjung tinggi kebebasan mimbar akademik,
yaitu kebebasan menyampaikan pikiran dan pendapat dalam lingkungan serta forum akademik dalam bentuk ceramah, seminar, dan kegiatan ilmiah lainnya sesuai dengan norma dan kaidah keislaman, keilmuan, dan keindonesiaan;
f. Selalu mawas diri dan mengevaluasi kinerjanya
sebagai dosen dalam membina dan
g. Menumbuh kembangkan suasana akademik yang kondusif di lingkungan kerjanya;
h. Mengaplikasikan nilai-nilai keislaman, keilmiahan, dan keindonesiaan dalam penyelenggaraan tugas dan kewajibannya di UIN Sumatera Utara Medan dan dalam usaha membangun, memelihara, dan mengembangkan hidup kemasyarakatan serta kebudayaan dan peradaban;
i. Sebagai ilmuwan, seorang dosen dalam
berkomunikasi secara lisan maupun tertulis, wajib menggunakan bahasa yang sopan dan santun, tidak emosional, berpikir jernih, dan tidak mendiskreditkan atau menyinggung perasaan orang lain.
BAB VI
LARANGAN BAGI DOSEN Pasal 8
Dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya, dosen UIN Sumatera Utara Medan dilarang:
a. Melanggar perintah Allah Swt dan rasul-Nya;
b. Melanggar Undang-Undang Dasar 1945 dan
peraturan lain yang ditetapkan oleh pemerintah;
c. Menerima pemberian dalam bentuk apapun dari
mahasiswa dan/atau orangtua mahasiswa untuk
tugas yang berkaitan dengan kewajiban
profesinya, kecuali menurut aturan yang sah;
d. Mengerjakan karya ilmiah mahasiswa dalam
report, laporan penelitian, risalah, skripsi, tesis, disertasi, dan bentuk lainnya);
e. Melakukan plagiat atas karya ilmiah orang lain;
f. Melakukan perusakan terhadap sarana dan
prasarana Universitas, baik secara sendiri maupun bersama-sama dengan mahasiswa dan orang lain;
g. Mencemarkan nama baik lembaga (Universitas,
fakultas, jurusan/program studi, dan lain-lain) dan perorangan (dosen, pegawai, mahasiswa, dan lain-lain);
h. Terlibat dalam kegiatan terorisme;
i. Terlibat dan/atau mengkonsumsi narkoba dan
obat-obatan terlarang;
j. Terlibat dalam konflik kepentingan dan/atau
hubungan personal yang menjurus ke arah yang negatif dengan mahasiswa.
BAB VII
ETIKA DOSEN TERHADAP UNIVERSITAS Pasal 9
Dosen Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan, wajib menjunjung tinggi nilai dasar etika terhadap universitas Islam Negeri Sumatera Utara, yaitu
a. Menjunjung tinggi asas, visi, misi, dan tujuan penyelenggaraan UIN Sumatera Utara Medan;
b. Melaksanakan Tridarma Perguruan Tinggi
berdasarkan beban kerja yang diberikan
berlaku;
c. Mengutamakan tugas di UIN Sumatera Utara
Medan dari pada tugas dan kegiatan di lembaga lain;
d. Memelihara dan menjaga nama baik UIN
Sumatera Utara Medan. Pasal 10
Etika Dosen dalam Bidang Pendidikan dan Pengajaran
Seorang dosen wajib menjunjung tinggi tugas dan hak
mengajar yang diberikan kepadanya dengan
semangat profesionalisme sebagai seorang pendidik, yang diwujudkan dalam bentuk perilaku dan keteladanan, yaitu:
a. Mengajar dan memberikan layanan akademik
dengan cara terbaik menurut kemampuannya yang dilaksanakan dengan penuh dedikasi, disiplin, dan kearifan;
b. Memberikan pembimbingan kepada mahasiswa
dalam hal pembelajaran, praktikum, dan
penulisan karya ilmiah;
c. Menjauhi dan menghindari hal-hal yang
mengarah pada kemungkinan terjadinya
pertentangan kepentingan pribadi dalam proses membelajarkan mahasiswa;
d. Menjauhi dan menghindarkan diri dari hal-hal
dan perbuatan yang dapat menurunkan harkat dan martabat dosen sebagai pendidik profesional dan ilmuan;
sehingga dapat merangsang tumbuhnya daya fikir, daya kreasi, dan daya cipta.
Pasal 11
Dalam melakukan pendidikan dan pengajaran dosen dilarang untuk:
a. Melakukan manipulasi kehadiran dalam proses belajar mengajar;
b. Mengabaikan/tidak melaksankan tugas dan tanggung jawab yang telah menjadi kewajibannya;
c. Memaksakan kehendak, pendapat dan pemahaman pribadi dalam proses pembelajaran;
d. Melakukan pungutan yang tidak sah dalam bentuk apapun serta penyalahgunaan mahasiswa untuk kepentingan pribadi, kelompok, atau golongan; e. Menerima bantuan atau hadiah dalam bentuk apapun
dari mahasiswa dan/atau dari siapapun/pihak-pihak terkait dengan tujuan mempermudah pemberian nilai, kelulusan mahasiswa, dan hal-hal lain yang dapat mempengaruhi integritas akademik seorang dosen;
f. Mempengaruhi, mengintimidasi dosen lainnya baik atas nama pribadi maupun lembaga dalam memberikan penilaian dan/atau keputusan akademik terhadap mahasiswa.
g. Melakukan kolusi akademik baik atas nama pribadi maupun lembaga untuk jual beli nilai dan/atau gelar akademik;
h. Membuatkan karya ilmiah/penelitian bagi mahasiswa terutama dalam bentuk skipsi, tesis dan disertasi dengan imbalan sejumlah uang dan/atau pemberiaan/hadiah dalam bentuk apapun;
i. Menggunkan proposal dan/atau hasil penelitian mahasiswa untuk kepentingan pribadi tanpa sepengetahuan/persetujuan mahasiswa bersangkutan; j. Menggunakan data skripsi, tesis, disertasi atau karya penelitian ilmiah yang murni berasal dari ide dan pemikiran mahasiswa di bawah bimbingannya sebagai karya pribadi.
Pasal 11
Etika Dosen dalam Bidang Penelitian Dalam melaksanakan penelitian, dosen UIN Sumatera Utara Medan wajib:
a. bersikap dan berfikir analitis dan kritis;
b. jujur, objektif, dan berpegang teguh pada
prosedur penelitian ilmiah dan tidak boleh memalsukan atau memanipulasi data maupun hasil penelitian;
c. bersifat terbuka terhadap kritik dan saran;
d. memperlakukan teman sejawat dengan sopan;
e. menghormati dan menghargai objek penelitian,
baik yang berupa manusia maupun selain manusia;
f. melakukan penelitian yang relevan dengan
kualifikasi akademik atau spesialisasi
keilmuannya.
g. bertanggung jawab untuk memberikan
interpretasi atas hasil dan kesimpulan penelitian agar dapat dimengerti pengguna dan masyarakat;
h. tidak menutupi kelemahan atau membesar-besarkan hasil penelitian;
i. menjelaskan secara eksplisit manfaat yang akan diperoleh subjek penelitian;
j. mengarahkan penelitian untuk kemajuan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni serta
kebermanfaatannya bagi peningkatan kualitas kehidupan masyarakat;
k. menyusun dan melaporkan hasil penelitian sesuai
standar yang berlaku dalam penelitian ilmiah l. mensosialisasikan hasil-hasil penelitiannya, baik
melalui jurnal ilmiah maupun diskusi atau seminar hasil penelitian.
m. melibatkan mahasiswa sebagai pemenuhan
persyaratan akademik atau arena pembelajaran, aktualitas kompetensi bidang keilmuan, dan pengembangan pribadi ilmuan
Pasal 12
Dalam melakukan penelitian dosen dilarang:
a. Melakukan plagiarisme, yaitu memalsukan hasil penelitian, mengambil, memanfaatkan, atau menyalin sebagian atau seluruhnya, atau meniru karya atau ciptaan orang lain tanpa menyebut sumber aslinya, termasuk mengakui karya ilmiah orang lain seolah-olah hasil pemikirannya sendiri;
b. Membocorkan rahasia kegiatan akademik, seperti penemuan atau hasil penelitian yang belum waktunya untuk diketahui umum;
c. Menyesatkan pengetahuan pihak lain atau menimbulkan kekeliruan persepsi dalam berpikir,
meskipun perbuatan itu berdasarkan alasan yang dianggapnya penting;
d. Menutupi kelemahan dan/atau membesar-besarkan hasil penelitian;
e. Memberi dan menerima sesuatu yang bersifat ilegal dan/atau menerima imbalan lain yang tidak sesuai dengan hak dan jerih payah yang dilakukannya sehubungan dengan kegiatan penelitian yang dilaksanakan;
Pasal 13
Etika Dosen dalam Bidang Pengabdian pada Masyarakat
Dalam melaksanakan pengabdian kepada masyarakat, dosen UIN Sumatera Utara Medan wajib:
a. Mempunyai ketulusan dan keikhlasan hati untuk bekerja secara sinergis dengan sesama dosen, mahasiswa, dan pihak-pihak lain yang bertujuan
untuk pengaplikasian ilmu pengetahuan,
teknologi, dan atau seni kepada masyarakat;
b. Menghargai partisipasi masyarakat dalam
menetapkan program-program pengabdian yang dilakukan;
c. Memelihara nama baik Universitas dalam
melakukan aktivitas dan kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
Pasal 14
Dosen yang melakukan Pengabdian pada Masyarakat seharusnya:
pengembangan fungsi Universitas di masyarakat;
b. mencerminkan kontribusi nyata dan pencitraan
positif Universitas dalam pembangunan dan pengembangan masyarakat.
c. dilakukan dalam rangka pemanfaatan,
pendayagunaan, dan pengembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni untuk
kesejahteraan masyarakat;
d. melibatkan peran serta mahasiswa;
e. berupaya agar dapat memberikan pencerahan
dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Plagiat
Pasal 15
a. Dosen tidak dibenarkan melakukan plagiat dalam
bentuk apapun terhadap karya dan/atau karya ilmiah orang lain, baik secara perorangan maupun kelompok;
b. Dosen wajib mencegah perilaku plagiat di
kalangan dosen dan mahasiswa. BAB VIII
ETIKA DOSEN TERHADAP SESAMA DOSEN Pasal 16
Dalam kaitannya terhadap sesama dosen, dosen UIN Sumatera Utara Medan wajib:
a. menjalin dan memelihara hubungan silaturrahmi
sesuai dengan nilai-nilai keislaman, keilmiahan, dan keindonesiaan;
b. memelihara dan menumbuhkembangkan suasana, iklim, dan budaya akademik dalam relasi, interaksi, dan komunikasi antar sesama dosen;
c. memegang teguh dan menghormati hak dan
kebebasan akademik serta hak kebebasan mimbar akademik antar dosen;
d. bersedia dan ikhlas berbagi pengetahuan dan
pengalaman dalam rangka pembinaan
profesionalisme dan pengembangan karir sesama dosen;
e. turut berupaya melakukan pencegahan terhadap
tindakan plagiat dan/atau bentuk pelanggaran Kode Etik dan Tata Tertib Dosen di kalangan dosen.
BAB IX
ETIKA DOSEN TERHADAP MAHASISWA Pasal 17
Dalam kaitan dengan mahasiswa, seorang dosen wajib:
a. memberikan pendidikan dan pembelajaran yang
bermutu sesuai beban tugas yang diberikan kepadanya;
b. memberikan pembimbingan akademik dengan
penuh dedikasi, disiplin, kearifan, dan tanggung jawab;
c. memberikan penilaian yang jujur, objektif, dan transparan terhadap seluruh proses dan hasil pembelajaran mahasiswa;
d. menghindari praktik-praktik pembelajaran yang menyimpang dari ketentuan perundangan, nilai, dan norma akademik;
e. menghindari semua kemungkinan yang dapat
mengarah kepada terjadinya hal-hal negatif atau yang dapat menurunkan dan merugikan harkat dan martabat dosen dan mahasiswa;
f. turut berupaya melakukan pencegahan terhadap
tindakan plagiat dan/atau bentuk pelanggaran Kode Etik dan Tata Tertib Mahasiswa di kalangan mahasiswa.
BAB VIII
ETIKA DOSEN TERHADAP TENAGA KEPENDIDIKAN
Pasal 18
Dalam kaitannya dengan tenaga kependidikan, seorang dosen wajib:
a. memperlakukan tenaga kependidikan sebagai
mitra kerja;
b. menjalin dan memelihara hubungan silaturahmi
BAB IX
ETIKA DOSEN TERHADAP KELUARGA DAN DIRI SENDIRI
Pasal 19
a. Dosen wajib mengamalkan ajaran Islam;
b. Dosen wajib berkepribadian dan berperilaku
sesuai nilai-nilai akhlaq al-karimah;
c. Dosen wajib senantiasa menjaga kelestarian
keutuhan keluarga, keharmonisan, dan
kesejahteraan keluarga, serta reputasi sosialnya di masyarakat;
d. Dosen wajib senantiasa menjalin interaksi yang baik dengan keluarga yang didasarkan pada nilai-nilai keislaman, sosial, dan budaya;
e. Dosen wajib menjaga dan memelihara harkat dan
martabat kediriannya;
f. Dosen wajib menampilkan dan/atau memberikan
keteladanan kepada keluarga;
g. Dosen wajib selalu mawas diri dan mengevaluasi
kinerjanya sebagai dosen dalam membina dan
mengembangkan karir akademik dan
profesionalnya.
BAB X
ETIKA DOSEN TERHADAP MASYARAKAT Pasal 20
Dalam kaitannya dengan masyarakat, dosen wajib:
besikap, bertingkah laku, beramal saleh, dan beramal ibadah;
b. peka terhadap permasalahan yang dihadapi
masyarakat dan berupaya semaksimal mungkin
untuk membantu memecahkan dan
mengatasinya;
c. bekerjasama dengan masyarakat dalam
mewujudkan tatanan kehidupan yang baik, aman, damai, harmonis, dan sejahtera.
BAB XI
ETIKA DOSEN TERHADAP PELAKSANAAN KODE ETIK
Pasal 21
a. Dosen wajib mengindahkan dan melaksanakan
Kode Etik Dosen;
b. Pelanggaran terhadap Kode Etik dan Tata Tertib Dosen dapat dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
BAB XII
PELANGGARAN KODE ETIK DOSEN Pasal 22
a. Pelanggaran Kode Etik dan Tata Tertib Dosen
dapat berupa pelanggaran ajaran dan/atau nilai-nilai keislaman, norma hukum tertulis
maupun tidak tertulis, norma dan/atau kaedah akademik keilmuan; persengketaan, perselisihan, dan/atau pertentangan;
b. Pelanggaran Kode Etik dan Tata Tertib Dosen
dapat berasal dari keluhan dan/atau aduan, baik lisan maupun tulisan, baik bersumber dari pimpinan UIN Sumatera Utara, Senat, Dewan Kehormatan Dosen, dosen, mahasiswa, pegawai adminsitrasi, dan masyarakat;
c. Penyelesaian masalah pelanggaran Kode Etik dan
Tata Tertib Dosen dilakukan oleh Dewan Kehormatan Dosen setelah melalui penyeledikan
yang seksama, pemeriksaan bukti-bukti,
melakukan verifikasi, persidangan, penetapan sanksi, dan pengajuan penjatuhan sanksi kepada Rektor.
BAB XIII SANKSI Pasal 23
a. Pelanggaran terhadap Kode Etik Dosen dapat
dikenai sanksi sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku;
b. Bentuk sanksi sebagaimana tersebut pada ayat 1 di atas adalah:
c. Sanksi akademik;
d. Sanksi administrasi;
e. Sanksi moral; dan
f. Sanksi sesuai peraturan dan hukum negara
dilakukan secara bertahap mulai dari teguran lisan, teguran tertulis, dan penjatuhan sanksi berupa:
h. penundaan pemberian hak dosen;
i. penurunan pangkat dan jabatan
akademik/fungsional;
j. pencabutan hak untuk diusulkan sebagai guru
besar/profesor bagi yang memenuhi syarat;
k. pemberhentian dengan hormat dari status
sebagai dosen;
l. pemberhentian dengan tidak hormat dari status sebagai dosen;
m. pembatalan ijazah yang diperoleh dari suatu
perguruan tinggi.
n. Apabila dosen yang melakukan plagiat
menyandang sebutan guru besar/profesor, maka dosen tersebut dijatuhi sanksi tambahan berupa pemberhentian dari jabatan guru besar/professor yang diusulkan oleh Rektor/Ketua Senat kepada Menteri setelah memperhatikan usul Dewan Kehormatan Dosen;
o. Rektor menetapkan sanksi sebagaimana
dimaksud ayat 1 sampai 4 atas dasar
pertimbangan dan usulan Dewan Kehormatan Dosen.
BAB XIV
DEWAN KEHORMATAN KODE ETIK DOSEN Pasal 24
a. Untuk mengawasi ditaatinya Kode Etik dan Tata Tertib Dosen ini dibentuk Dewan Kehormatan Kode Etik Dosen (DKKED);
b. Susunan dan Keanggotaan DKKED diangkat
dengan Keputusan Rektor atas pertimbangan Senat UIN Sumatera Utara;
c. DKKED beranggotankan sekrang-kurangnya 5
(lima) orang dan sebanyak-banyaknya 7 (tujuah) orang, dengan susunan Ketua, Sekretaris, dan Anggota;
d. Ketua, Sekretaris, dan Anggota DKKED terdiri
atas Guru Besar dengan mempertimbangkan integritas, prestasi akademik, dan keterwakilan fakultas;
e. Masa bakti DKKED adalah 4 (empat) tahun dan dapat diangkat kembali;
f. DKKED berwenang untuk menerima, memproses,
dan memutuskan pengaduan pelanggaran Kode Etik dan Tata Tertib Dosen.
Pasal 25
a. DKKED wajib menerima pengaduan dan
melakukan pemeriksaan terhadap pelanggaran Kode Etik dan Tata Tertib Dosen;
b. Dalam melakukan pemeriksaan terhadap
pemeriksaan secara langsung, dan jika dipandang perlu, dapat membentuk Badan Pemeriksa dalam bentuk kepanitiaan ad. hoc.;
c. Badan Pemeriksa beranggotakan
sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang dan
sebanyak-banyaknya 5 (lima) orang, yang dapat berasal dari pimpinan atau anggota DKKED dan pimpinan Universitas dan/atau Fakultas;
d. Badan Pemeriksa melakukan penyelidikan,
mengumpulkan bukti-bukit, melakukan analisis,
menarik kesimpulan, dan menentukan
pendapatnya disertai dengan usulan sanksinya;
e. Hasil kesimpulan Badan Pemeriksa diajukan
kepada DKKED untuk dibahas dalam rapat DKKED;
f. Rapat DKKED dapat menerima, memperbaiki,
atau merevisi kesimpulan Badan Pemeriksa;
g. Badan Pemeriksan wajib menjaga kerahasiaan
masalah pelanggaran Kode Etik dan Tata Tertib Dosen yang sedang ditanganinya;
h. Hasil kesimpulan DKKED diajukan kepada Rektor
secata tertulis;
i. Rektor bertanggungjawab melaksanakan
BAB XV PENUTUP
Pasal 26
a. Hal-hal lain yang belum diatur dalam keputusan ini, diatur oleh Rektor UIN Sumatera Utara Medan setelah mendapat persetujuan senat;
b. Dengan berlakunya Surat Keputusan Rektor
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Tentang Tata Tertip Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sumatera Utara ini, maka ketentuan tentang Kode Etik Dosen sebelumnya dinyatakan tidak berlaku.
c. Surat Keputusan Rektor Universitas Islam Negeri
Sumatera Utara ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dan apabila ternyata di kemudian hari terdapat kekeliruan akan ditinjau kembali sebagaimana mestinya.
Medan, 2 Desember 2015 Rektor
Prof. Dr. Nur A. Fadhil Lubis, M.A. NIP. 195411171985031004