• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK PERKEBUNAN BEBERAPA ASPEK TEKNIS PERSIAPAN LAHAN DAN PENANAMAN TANAMAN PERKEBUNAN OLEH KELOMPOK 4A

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK PERKEBUNAN BEBERAPA ASPEK TEKNIS PERSIAPAN LAHAN DAN PENANAMAN TANAMAN PERKEBUNAN OLEH KELOMPOK 4A"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK PERKEBUNAN

BEBERAPA ASPEK TEKNIS PERSIAPAN LAHAN DAN

PENANAMAN TANAMAN PERKEBUNAN

OLEH

KELOMPOK 4A

Nama

NIM

1.

Frido Tyastomo

J3T112054

2.

Rama Chrysta

J3T112066

3.

Harits Kurniawan J3T212123

4.

Angga Sukmara

J3T112084

5.

Reymon E. Purba J3T112040

PROGRAM KEAHLIAN TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN

PRODUKSI PERKEBUNAN

PROGRAM DIPLOMA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

rahmatNya kami dapat menyelesaikan penyusunan laporan dalam mata kuliah Teknik Perkebunan. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Dosen Kami, yaitu Bapak Dr.Ir. Ade Wachyar, MS yang telah membimbing kami dalam mata kuliah ini selama satu semester hingga selesainya penyusunan laporan ini.

Laporan ini dibuat dalam proses penilaian selama kami praktikum dan tugas akhir semester dalam pemenuhan proses penilaian perkuliahan. Apabila ada kesalahan penyusunan, penyampaian materi, dan lain-lain kami harapkan dari pembaca agar dapat memberikan kritik dan saran yang membangun agar dalam penyusunan laporan berikutnya dapat tersaji lebih baik lagi.

Penulis

(3)

DAFTAR ISI

JUDUL ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... iv

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

LATAR BELAKANG ... 1

TUJUAN ... 2

BAB II. BAHAN DAN METODE PELAKSANAAN ... 3

WAKTU DAN TEMPAT... 3

ALAT DAN BAHAN... 3

METODE PRAKTIKUM... 4

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN... 7

HASIL ... 7

PEMBAHASAN ... 14

BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN ... 17

KESIMPULAN... 17

SARAN... 17

(4)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Teras Bangku ... 7

Tabel 2. Penanaman LCC ... 8

Tabel 3. Pemeliharaan Tanaman Pelindung ... 9

Tabel 4. Pengukuran Intensitas Penutupan Tanah LCC ... 9

Tabel 5. Pembibitan Kopi ... 10

Tabel 6. Alat Mesin Pertanian ... 11

Tabel 7. Pengajiran ... 11

Tabel 8. Lubang Tanam Cengkeh ... 12

Tabel 9. Penanaman Tanaman Cengkeh ... 13

(5)

BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Indonesia merupakan negara dengan potensi Sumber Daya Alam yang melimpah. Salah satunya adalah bidang pertanian. Bidang Pertanian dalam arti luas yaitu perkebunan, perikanan, dan peternakan. Dalam bidang tersebut, Perkebunan memiliki peran yang sangat besar dalam meningkatkan pendapatan negara, kesejahteraan masyarakat, bahkan pertanian secara global. Hal tersebut tidak lepas dari keterampilan teknik perkebunan sudah diterapkan.

Beberapa teknik yang perlu diperhatikan dalam mempersiapkan tanaman perkebunan antara lain; pengenalan ekologi tanaman, persiapan pembukaan lahan, pengolahan tanah, teknik persiapan tanaman dan penanaman, teknik penyediaan bahan tanaman, teknik pembibitan, teknik pemeliharaan dan teknik pemanenan. Selain dari beberapa aspek teknik persiapan dan penanaman tanaman perkebunan tersebut, aspek lain yang menjadi komponen utama adalah pengolahan tanah untuk tanaman perkebunan yaitu tanah.

Kondisi tanah sangat menentukan metode pembukaan lahan. Pada lahan yang drainase permukaannya jelek atau lahan yang hutannya lebat-dimana kondisi tanahnya lembab dan basah, penggunaan alat berat untuk merobohkan dan merumpuk kayu tidak akan lancar. Dalam kondisi seperti ini, sebaiknya pembukaan lahan dilakukan dengan cara manual. Selanjutnya dalam pembukaan lahan dilahan yang miring dan marjinal diperlukan keterampilan khusus yaitu tindakan konservasi lahan.

Konservasi tanah merupakan tindakan untuk memelihara dan menjaga kondisi tanah untuk tetap stabil dalam menyediakan beberapa unsur hara yang diperlukan oleh tanaman. Pada kondisi lahan yang miring teknik yang tepat dilakukan adalah pembuatan teras. Teras ini bertujuan untuk menghindari adanya erosi dan pencuciuan pada lahan tanaman. Setelah dilakukan pembuatan teras maka perlu dilakukan penanaman Legume Cover Crop (LCC) atau biasa disebut tanaman penutup tanah. Penanaman LCC bertujuan untuk menutupi permukaan tanah sehingga pertumbuhan gulma dapat ditekan dan mengurangi kompetisi hara dengan tanaman kelapa sawit kelak. Selain itu,dibeberapa tanaman perkebunan, LCC dibutuhkan karena berfungsi menghasilkan bahan organik, disamping dapat mengikat unsur nitrogen dari udara.

Teknik perkebunan merupakan aspek teknis yang berperanpenting persiapan lahan dan penanaman tanaman perkebunan, sehingga hal ini menjadi keterampilan tersendiri bagi mahasiswa dalam menghadapi perkembangan perkebunan indonesia.

(6)

TUJUAN

Tujuan dalam praktikum teknik perkebunan ini adalah sebagai berikut.

1) Pada Penanaman LCC bertujuan untuk menutup tanah sehingga mampu

menekan gulma, mencegaherosi, menambah bahan organik, memperbaiki struktur tanah, memperbaiki struktur hara tanah terutama nitrogen dan mendorong pertumbuhan tanaman dan meningkatkan produksi.

2) Konservasi teras bertujuan untuk memeperbaiki kondisi tanah agar tidak

terjadi erosi dan pencucian unsur hara.

3) Pemupukan LCC bertujuan untuk menambah serapan hara bagi tanaman LCC

sehingga pertumbuhannya cepat dan manfaatnya terhadap fungsi menutup tanah bisa optimal.

4) Pemeliharaan tanaman pelindung dilakukan dengan mengatur cabang yaitu

memangkas cabang dibawah dua meter sehingga tidak mengganggu atau bersaing dengan pertumbuhan tanaman utama serta dengan membersihkan gulma di piringannya.

5) Pengukuran intensitas penutup tanah bertujuan untuk mengukur daya tumbuh

tanaman.

6) Pembibitan kopi bertujuan untuk mengetahui prinsip dasar dalam pembibitan

kopi secerat epat.

7) Pengajiran untuk memudahkan dalam membuat petakan tanaman, barisan dan

tata letak tanaman pada lahan tanaman.

8) Mengetahui tahapan-tahapan dalam pembuatan lubang tanam dan teknik cara

pembuatan lubang tanam.

9) Pemupukan cengkeh bertujuan untuk menambah serapan hara sehingga

tanaman mampu menghasilkan atau berproduksi secara optimal.

10)Pengenalan alat mesin pertanian bertujuan untuk mengetahui beberapa

(7)

BAB II

BAHAN DAN METODE PELAKSANAAN

WAKTU DAN TEMPAT

Tempat praktikum mata kuliah teknik perkebunan adalah dikebun percobaan Cikabayan, kampus IPB Dramaga, Bogor. Waktu pelaksanaan sejak 4 September 2013 s/d 6 Januari 2014

BAHAN DAN ALAT

Alat yang dipakai saat praktikum adalah sebagai berikut.

1) Diskplow (mekanik).

2) Slasher (mekanik).

3) Hole digger (mekanik).

4) Thedolite 5) Agney level 6) kompas 7) Cangkul 8) Garpu 9) Pasang 10)Meter 11)Ajir 12)Tali 13)Karung goni 14)Polybag 15)Tugal 16)Timbangan 17)Alat tulis

Bahan yang digunakan saat praktikum adalah sebagai berikut.

1) Biji LCC 2) bibit kopi 3) bibit cengkeh 4) Pupuk urea 5) Phosphat 6) KCl 7) NPK Mutiara 8) pupuk 9) kandan

(8)

METODE PRAKTIKUM

a) Konservasi Teras dan penanaman LCC Prosedur kerjanya adalah sebagai berikut :

1) Mengambil alat dan bahan yang sudah disiapkan untuk masing –

kelompok.

2) Melakukan pengukuran areal kelapa sawit dengan meteran yang akan

dikerjakan setiap kelompok, masing-masing kelompok dapat 3 pokok tanaman sawit atau seluas 25 m2.

3) Membersihkan rumput/gulma mulai dari anak kayu/dongkelan dengan

parang dan cangkul.

4) Meratakan tanah yang telah dibersihkan dengan cangkul, garpu.

5) Mengukur areal hingga datar dengan alat WSL (Water simple level) atau

alat dari selang plastik diisi air.

6) Posisikan WSL satu ujung diatas dan satu lagi dibawah, jika air dalam

slang belum sama ketinggianya ratakan lagi tanah hingga air sama/sejajar pada tiap ujung selang.

7) Setelah tanah bersih dan rata mengukur jarak tanam LCC 25cm x 25cm

sistem tugal.

8) Lubang tanam dibuat dengan ditugal kayu, diisi pupuk TSP 10g/lubang.

9) Melakukan pendederan benih 3-4 benih/sejumput.

b) Teknik Penanaman Tanaman Pelindung (Pemangkasan Cabang) Prosedur kerjanya adalah sebagai berikut :

1) Mengambil alat seperti parang, gergaji dan meteran.

2) Cabang yang kering, terkulai, rendah (tunas air), patah dan mengganggu

pertumbuhan tanaman kopi dipotong dengan parang dan gergaji sehingga intensitas matahari cukup.

3) Cabang/dahan yang berukuran diameter ±3 cm dipotong 1,5 m sebanyak

6 bh untuk ditanam kembali

4) Sisa cabang dibersihkan dan dikumpul digawangan mati

c) Pengukuran Intensitas Penutup Tanah (LCC) Prosedur kerjanya adalah sebagai berikut :

1) Alat diambil seperti kayu yang telah diberi lubang dengan jarak 25 x 25

cm.

2) Pemurnian LCC dari gulma dilahan yang akan diukur.

3) Gunakan alat dengan cara Grade yaitu melihat ada/tidak LCC dilubang

(9)

4)

5) Mencatat dengan skor 1 jika ada,0.5 jika setengah dan 0 jika tdk tumbuh

LCC. Lakukan 3x ulangan.

6) Cara metode kuadran, yaitu alat dengan ukuran 1m x 1m didalamnya tiap

10 cm x 10 cm ada ikatan tali yang bersambungan.

7) Hitung jumlah tananman LCC yang tumbuh tiap lubang dalam alat tadi

dan catat. Lakukan 3x ulangan.

d) Teknik Persiapan dan Penyediaan Bahan Tanam: Pemeliharaan Bibit Kopi

Prosedur kerjanya adalah sebagai berikut :

1) Pengambilan alat dan bahan dengan memperhatikan pupuk sesuai dosis

yang disarankan.

2) Penentuan tanaman oleh asisten praktikum dan pemberian pupuk serta

penyiraman terhadapa 65 polybag bibit kopi.

3) Pengamatan dengan memilih 10 tanaman bibit kopi dan memberi tanda

dengan benang lalu dilihat tinggi tanaman dan jumlah tanaman.

4) Pembersihan gulma dipolybag dan bedengan kopi.

e) Teknik Persiapan Lahan dan Pengolahan Tanah: Penggunaan diskplow, slasher, dan hole digger (Mekanik)

Prosedur kerjanya adalah sebagai berikut :

1) Alat telah dipasang .

2) Mengisi bahan bakar.

3) Jalankan sesuai fungsi mesin.

f) Teknik Persiapan Tanam Pengajiran Teras bangku Prosedur kerjanya adalah sebagai berikut :

1) Ambil alat seperti meteran ajir dan palu.

2) Buat segitiga siku dengan ukuran 3m x 4m x 5m untuk mengambil

kelurusan.

3) Tentukan kapling 42 ajir dengan jarak 5,2m x 3m sesuai segitiga siku.

4) Ajir ditancapkan dengan palu pada titik yang telah diukur, 7 ajir untuk

panjang dan 6 ajir lebar.

5) Agar mendapatkan mata 5 tiap ajir ganjil dicabut baris pertama,dan ajir

genap di baris kedua, dst.

6) Didapatlah 21 titik tanam mata 5. Setelah selesai ajir dicabut dan meteran

(10)

g) Teknik Persiapan Tanam: Pembuatan Lubang Tanam (cengkeh) Prosedur kerjanya adalah sebagai berikut :

1) Mengambil alat seperti cangkul. Garu. Meteran dan parang.

2) Mengukur lubang tanam cengkeh 0.6m x 0.6m x 0.6m.

3) Rumput dan semua gulma dibersihkan dengan parang.

4) Menggemburkan dengan menancapkan garu agar lebih mudah membuat

lubang tanam dengan pencangkulan.

5) Menancapkan kembali ajir, agar lubang tanam tetap terlihat karena tidak

langsung ditanam.

h) Penanaman Tanaman Cengkeh

Prosedur kerjanya adalah sebagai berikut :

1) Ambil alat dan bahan seperti bibit cengkeh 5 buah, cangkul, pupuk

kandang, ember, TSP dan air.

2) Pupuk kandang yang tersedia dimasukan dalam lubang tanam sebagai

pupuk dasar.

3) Membuka polybag bibit cengkeh dan memasukan dalam lubang tanpa

pecah dan posisi leher batang tidak tenggelam.

4) Lubang ditutup dengan tanah hasil pengorekan lubangyang telah dicampur

pupuk TSP.

5) Batang dibumbun dan disisram secukupnya.

(11)

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL

Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat pembuatan teras yaitu mengukur kemiringan, mengukur jarak horizon teras, jarak antar kontur, dan luas teras. Data pengukuan kelompok 4 dapat dilihat pada Tabel.1. Teras Bangku.

Tabel 1. Teras Bangku Kelompok Kemiringan

( ° )

Jarak Horizontal

(cm)

Jarak Antar Kontur (cm) Luas Teras (m2) 1 8,45 455 460,05 23,43 2 10,07 393 399,07 23,43 3 15,27 393 399,07 28,05 4 15,27 300 333 28,05 5 10,2 430 443 33,75 6 10,2 431 443 23,16 7 15 190 195 34,24 8 15 190 195 34,25 9 16,91 560 635,20 22,33 10 16,91 560 635,20 22,33 11 10 650 379 21,43 12 25 510 530 25,8  

Setelah dilakukan pembuatan teras, langkah selanjutnya adalah penanaman Legume Cover Crop (LCC). Hal yang perlu diperhatikan dalam penanaman LCC antara lain sistem perlakuan (alur atau tugal), menghitung luas areal, dan daya tumbuh. Pengamatan data kelompok 4 dapat dilihat pada Tabel 2. Penanaman LCC.

(12)

Tabel 2. Penanaman LCC M j n x v v j k c x n v c v v c j n x c

Keterangan : J1 = Calopogoniummucunoides (CM) T1 = Alur

J2 = Centrosemapubescens (CP) T2 = Tugal J3 = Puerariajavanica (PJ) J4 = CM + CP J5 = CM + PJ J6 = CP + PJ J7 = CM + CP + PJ  

Tanaman pelindung adalah tanaman yang ditanam untuk mengurangi penyinaran matahari secara langsung terharap tanah dan tanaman yang dilindungi. Pada pemeliharaan tanaman pelindung yang dilakukan adalah pemangkasan. Hasil pengamatan kelompok 4 dapat dilihat pada Tabel 3. Pemeliharaan Tanaman Pelindung.

Kelompok Perlakuan Luas Areal (m2) Daya Tumbuh (%)

1 J7 + T1 23,43 85 2 J7 + T2 23,43 80 3 J3+T1 28,05 82 4 J3 + T2 28,05 73 5 J4 + T1 33,75 80 6 J4 + T2 23,16 87 7 J5 + T1 34,24 80 8 J5 + T2 34,25 80 9 J6 + T1 22,33 60 10 J6 + T2 22,33 70 11 J7 + T1 21,43 95,9 12 J1 + T2 25,8 85 Rata-rata 26,7 79,8

(13)

Tabel 3. Pemeliharaan Tanaman Pelindung Kelompok

Jumlah Tanaman Dipangkas

(Pohon)

Jumlah Stek yang didapat 1 1 3 2 1 5 3 2 4 4 2 6 5 2 8 6 3 8 7 2 10 8 3 0 9 3 3 10 3 4 11 2 1 12 2 1

Untuk mengukut internsitas penutup tanah LCC kami menggunakan metode-metode sesuai dengan perlakuan yaitu pada perlakuan alur menggunakan metode-metode grade dan pda perlakuan tugal menggunakan metode kuadran. Hasil pengamatan kelompok 4 dapat dilihat pada Tabel 4. Pengukuran Instensitas Penutup Tanah LCC.

Tabel 4. Pengukuran Intensitas Penutupan Tanah LCC

Kelompok % Penutupan Tanah

Perlakuan Metode Grade (%) Metode Kuadran (%)

1 T1 79 -

2 T2 - 70

3 T1 80 -

4 T2 - 92

(14)

Keterangan : T1 = Alur T2 = Tugal

Pembibitan merupakan hal teknik yang perlu diperhatikan untuk memperoleh tanaman yang baik. Beberapa aspek yang menjadi pengamatan dalam praktikum pembibitan kopi yaitu jumlah bibit, tinggi tanaman, dan jumlah daun. Data pengamatan kelompok 4 dapat dilihat pada Tabel 5.Pembibitan Kopi.

Tabel 5. Pembibitan Kopi

Kel. Jumlah bibit Rata-rata Tinggi tanaman (cm) Rata-rata jumlah helai daun (helai)

1 10 46,3 31 2 10 44,3 27 3 10 45 24 4 10 46,9 34 5 10 27,8 39,3 6 10 46,8 36 7 10 51,4 40 8 10 22,1 17 9 10 51,6 34 10 10 43,3 25 11 10 48,9 33 12 10 24,5 16 6 T2 - 83 7 T1 60 - 8 T2 - 75 9 T1 80 - 10 T2 - 58,6 11 T1 85 - 12 T2 - 36

(15)

Alat mesin pertanian yang diamati dalam praktikum kali ini ada 3 alat yaitu slasher, diskplow, dan hole digger. Data pengamatan kelompok 4 dapat dilihat dalam Tabel 6. Alat Mesin Pertanian.

Tabel 6. Alat Mesin Pertanian

KELOMPOK

ALAT SLASHER

ALAT DISK PLOW

ALAT HOLE DIGGER (3 X pengulangan) Waktu Kerja (s) Luas lahan (m) Waktu kerja (s) Luas lahan (m) Diameter rata-rata (cm) Tinggi rata-rata (cm) Volume rata-rata (cm) Waktu kerja rata-rata (s) 1-12 65 59.85 41.48 89.86 33.66 60.33 256960.5 14.33

Pengajiran penting dilakukan sebelum kita melakukan penanaman. Pengamatan luas areal dan jumlah ajir yang digunakan oleh semua kelompok dalat dilihat pada Tabel 7. Pengajiran.

Tabel 7. Pengajiran

Kelompok Luas (m2) Jumlah ajir terpasang (buah)

1-12 546

Jumlahtotal : 40 Ajirdilepas : 20 Ajirterpasang :20

(16)

Pada praktikum pembuatan tanaman cengkeh masing-masing kelompok mendapatkan tanaman cengkeh dan kemudian membuat ukuran lubang tanaman sesuai dengan banyaknya tanaman yang diperoleh. Pengamatan kelompok 4 pada pembuatan lubang tanaman dapat dilihat pada Tabel 8. Lubang Tanam Cengkeh.

Tabel 8. Lubang Tanam Cengkeh Kelompok Jumlah Lubang Tanam

(Lubang)

Ukuran Lubang Tanam (cm)

1 4 60 X 60 X 60 2 4 60 X 60 X 60 3 5 60 X 60 X 60 4 4 60 X 60 X 60 5 4 60 X 60 X 60 6 5 60 X 60 X 60 7 5 60 X 60 X 60 8 4 60 X 60 X 60 9 3 60 X 60 X 60 10 5 60 X 60 X 60 11 4 60 X 60 X 60 12 4 60 X 60 X 60

(17)

Setelah membuat lubang tanam pada praktikum sebelumnya, selanjutnya yang perlu dilakukan adalah melakukan penyulaman pada tanaman yang mati. Pengamatan pada kelompok 4 dapat dilihat pada Tabel 9. Penanaman Tanaman Cengkeh.

Tabel Tanaman Cengkeh

Kelompok Jumlah Tanaman Ditanam (Pohon) Jumlah Tanaman Hidup (Pohon) Jumlah Disulam (Pohon) 1 4 4 0 2 4 4 0 3 5 2 3 4 4 4 0 5 4 4 0 6 5 5 0 7 5 3 2 8 4 4 0 9 3 3 0 10 5 5 0 11 4 4 0 12 4 4 0

Tabel 10. Daftar Pupuk Kelompok Tahap Pemupukan Jenis Pupuk Dosis Pupuk (gram/pohon) Total Pupuk (gram/3pohon) 1-12 Awaltanam SP-36 500 1500 KCl 500 1500

(18)

PEMBAHASAN

Persiapan lahan dan Konservasi Tanah dan Air

Kegiatan praktikum dalam mata kuliah Teknologi Perkebunan ini dimulai dari Konservasi Lahan dan Air dengan melakukan kegiatan pembuatan teras bangku. Berdasarkan Tabel 1. Teras Bangku, data yang diperoleh menunjukan bahwa dari ke duabelas kelompok, kelompok yang memiliki luas paling kecil yaitu kelompok 11 dengan luas teras 21,43 m2. Selanjuntnya pengamatan data paling besar adalah kelompok lima dengan luas teras yaitu 33,75 m2. Besar-kecilnya luas areal lahan tergantung berdasarkan pembagian tanah bagi masing-masing kelompok. Sementara dalam perhitungan derajat kemiringan, hampir semua kelompok kelas A memiliki kemiringan yang tidak jauh berbeda yaitu dengan rata-rata 13,16 derajat yang menjukkan bahwa pekerjaan pembuatan teras ini bisa dilakukan dengan alat berat karena kemiringan dari pembuatan teras tersebut tidak lebih dari 15 derajat namun untuk daerah kelompok 9,10, dan 12 harus tetap membutuhkan bantuan secara manual dalam tahap akhir penyelesaian karena wilayah teras bangku kelompok itu sendiri berada di tengah-tengah kemiringan lahan sehingga sangat riskan untuk tetap memaksakan alat berat digunakan dan bisa menyebabkan terbaliknya alat berat.

Setelah selesai pembuatan teras bangku dilakukan konservasi air pada tanah

dengan menggunakan tanaman penutup tanah atau Leagume Cover Crop (LCC)

dengan menanam tiga jenis LCC yaitu, Calopogoniummucunoides (CM),

Centrosemapubescens (CP), dan Puerariajavanica (PJ) dengan metode penanaman yaitu alur dan tugal serta dengan memperhatikan setiap perlakuan yang berbeda pada setiap kelompok. Berdasarkan data Tabel 2. Penanaman LCC yang mewakili seluruh kelompok, kelompok yang paling tinggi adalah kelompok 11 dengan daya tumbuh sebesar 95,9% dan untuk kelompok yang paling rendah daya tumbuhnya adalah kelompok 9 dengan daya tumbuh sebesar 60%. Sehingga rataan daya tumbuh LCC seluruh kelompok adalah 79,8%. Selanjutnya daya tumbuh kelompok 4 adalah 73% pada lahan seluas 28,05 m2. Daya tumbuh ini dapat berpengaruh pada kondisi lahan yang yang telah diolah masing-masing kelompok serta intensitas curah hujan yang

diterima.

Selanjutnya praktikum mengenai pemeliharaan tanaman pelindung. Data pengamatan dapat dilihat pada Tabel 3. Pemeliharaan Tanaman Pelindung. Setiap kelompok mendapatkan 1-3 pohon untuk dipangkas dengan tujuan tanaman yang dilindungi tetap mendapatkan kebutuhan intensitas cahaya untuk melakukan fotosintesis. Selain itu dilakukan juma pemotongan cabang untuk dijadikan stek dengan tujuan agar dapat memperbaharui pohon-pohon pelindung yang telah tua. Kelompok 4 sendiri melakukan pemangkasan pada dua pohon tanaman pelindung dan

(19)

Praktikum selanjutnya adalah tentang tanaman LCC. Data pengamatan tersebut dapat dilihat pada Tabel 4. Pengukuran Intensitas Penutupan Tanah LCC. Berdasarkan data tersebut, kelompok 4 memperoleh data 92% yaitu dengan menggunakan metode kuadran karena perlakuan penanamannya dengan sistem tugal. Pada kelompok yang menggunakan sistem alur metode yang digunakan yaitu metode grade. Intensitas tertinggi tendapat pada kelompok kami yaitu kelompok 4 dengan data 92 %. Hal ini terjadi karena didukung oleh lahan yang gembur saat pengolahan tanah dan pembersiaan gulma yang dilakukan setiap praktikum. Sehingga wajar saja jika petumbuhan tanaman LCC tumbuh dengan baik.

Pemeliharaan Pembibitan

Pada poin pemeliharaan pembibitan, bibitan yang akan diamati adalah bibit kopi. Pada pembibitan ini menggunakan bibit kopi robusta karena jenis kopi inilah yang sesuai dengan dataran rendah dan tidak mudah terserang hama penyakit sehingga cocok untuk diambil sebagai bahan praktikum dan jumlah bibit yang harus dirawat masing-masing kelompok adalah 10 bibit. Berdasarkan data pengamatan pada Tabel 5. Pembibitan Kopi, yaitu kelompok 4 rataan tinggi tanaman yaitu 41,75 cm dan jumlah helai daun yaitu 30 helai. Sehingga menunjukkan bahwa pertumbuhan bibit kopi ini baik dan pada proses fotosintesisnya pun akan cukup baik karena setiap bibit memiliki jumlah daun yang cukup banyak.

Persiapan Tanam dan Penanaman

Dalam persiapan tanam dan penanaman hal yang penting dilakukan adalah pengenalan alat mesin pertanian. Ini penting karena untuk menetukan teknik yang tepak untuk pengolahan tanah. Pada kesempatan ini, kami juga mempelajari Alat Mesin Pertanian (Alsintan) dalam kegiatan praktikum mekanisme pertanian. Ada 3 alat yang dipelajari yaitu Slicer, Discplow, dan hole digger. Berdasarkan Tabel 6. Tabel 6. Alat Mesin Pertanian. Alat slicer yang berfungsi untuk memotong gulma diperlukan waktu 65 detik untuk lahan seluas 59.85 m. Selanjutnya pada alat disc plow, waktu yang diperlukan selama 41.48 detik untuk lahan seluas 89.86 m. Kemudian untuk alat hole bigger data rata-rata yang diperoleh selamat tiga kali ulangan yaitu diameter lubang 33,66 cm, tinggi lubang 60,33 cm, volume 256960,5 cm, dan waktu yang diperlukan selama 24.33 detik. Masing-masing alat memiliki fungsi yang berbeda-beda dan waktu yang diperlukanpun berbeda. Harapan mempelajari alat mesin pertanian ini, ketika dilahan nanti dapat memaksimalkan kinerja serta menghemat waktu dalam pengolahan tanah. Namun kendala yang dihadapi adalah penyewaan alsintan serta bahan bakar yang harus disiapkan per jam kerja mesin. Pengolahan lahan yang telah dilakukan oleh mesin-mesin ini juga

(20)

menimbulkan tanah yang lebih gembur dan tidak memadat sehingga ketika dapat dikerjakan secara manual kembali dapat memudahkan pekerja sehingga mengefisiensi waktu dan tenaga

Selanjutnya praktikum pengajiran. Data pengajiran dapat dilihat pada Tabel 7. Pengajiran dengan lahan seluas 546 m2 jumlah ajir yang diperlukan yaitu 40 ajir, dengan ajir terpasang 20 dan ajir dilepas 20 buah. Kegaiatan pengajiran ini betujuan untuk menentukan jarak tanam, meluruskan baris tanam, serta menentukan titik tanam. Areal yang digunakan pun adalah Lapangan Sepak Bola Dramaga sehingga praktikum ini menggunakan ajir pembantu yang memang dikhususkan untuk skala sempit. Selain itu jumlah ajir terbatas dan kurangnya waktu dalam praktikum akibat harus berbagi waktu lahan dengan seluruh kelompok kelas B.

Praktikum kemudian berlanjut dengan pembuatan lubang tanam untuk tanaman cengkeh. Data pengamatan dapat dilihat pada Tabel 8. Lubang Tanam Cengkeh. Berdasarkan data tersebut Untuk ukuran lubang tanamnya sendiri semua kelompok sama yaitu 60cm X 60cm X 60cm. Namun dalam pengerjaannya, setiapkelompok membuat jumlah lubang yang berbeda dan hal ini sesuai dengan aturan dari para asisten praktikum mengingat luas lahan areal tersebut tidak cukup

luas. .

Selanjutnya, praktikum yang terakhir adalah Penanaman tanaman Cengkeh. Data tanaman cengkeh dapat dilihat pada Tabel 9. Penanaman Tanaman Cengkeh. Kegiatan praktikum dilanjutkan kembali pada penanaman tanaman cengkeh dengan lubang tanam yang telah dipersiapkan sebelumnya. Jumlah tanaman cengkeh yang akan ditanam pun disesuaikan dengan jumlah lubang tanaman per kelompok. Lalu pada pemupukan dilakukan pada masa awal tanam dengan jenis pupuk SP-36 dan KCl dengan dosis per pohon 500 gram untuk per pupuk. Adapun kelompok yang melakukan penyulaman akibat kematian tanaman cengkeh tersebut adalah kelompok

tiga dan dua saja.

.

(21)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN

Berdasarkan praktikum yang telah kami lakukan dapat disimpulkan bahwa beberapa aspek pemeliharaan tanaman perkebunan meliputi pembibitan yang terdiri dari Persiapan lahan dan konservasi tanah dan iar meliputi konservasi teras, penanaman LCC, pemeliharaan tanaman pelindung, serta pengukuran intensitas pneutup tanah LCC. Selanjutnya Pemeliharaan pembibitan yaotu pembibitan bibit. Dan terakhir yaitu Persiapan tanah dan penananam yang meliputi pengenalan alat mesin pertanian, pengajiran, pembuatan lubang tanaman, dan penanaman cengkeh. Seluruh kegiatan praktikum dalam mata kuliah Teknik Perkebunan sudah cukup baik dan sesuai dengan SOP prakikum yang diberikan.

SARAN

Diharapkan waktu praktikum sesuai dengan jadwal yang ditentukan sehingga tidak mengganggu jadwal atau hari lain dan untuk penyesuaian lahan praktikum dimohon lebih diatur kembali agar dalam pelaksanaannya dapat berjalan dengan baik. Kemudian untuk peralatan praktikum harus lebih diperhatikan supaya tidak terjadi kehilangan alat yang digunakan dalam praktikum.

(22)

DAFTAR PUSTAKA

Prasetyo, dkk. 2012 . Penuntun praktikum Budidaya Tanaman Tahunan. Laboratorium Agronomi UNIB, Bengkulu.

Prasetyo, dkk. 1997. Bahan Kuliah Produksi Tanaman Perkebunan I. Fakultas Pertanian UNIB, Bengkulu.

Teknik Perkebunan di Indonesia www.google.com (5 Januari 2014)

Gambar

Tabel 1. Teras Bangku  Kelompok  Kemiringan
Tabel 2. Penanaman LCC  M j n x v v j k c x n v c v v c j n x c
Tabel 3. Pemeliharaan Tanaman Pelindung  Kelompok
Tabel 5. Pembibitan Kopi
+3

Referensi

Dokumen terkait