• Tidak ada hasil yang ditemukan

E*=;i. z*. fi*6. :=s. til. f, E. +bp. a0 af. gf,s. qprt _EL5 .FE M;) E'fr. 6tr. *se5. x.e ()F. Lt{ 6S) .EE. l-{ f(3. ag' ctrtr. tr/ii. i_6. Eic.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "E*=;i. z*. fi*6. :=s. til. f, E. +bp. a0 af. gf,s. qprt _EL5 .FE M;) E'fr. 6tr. *se5. x.e ()F. Lt{ 6S) .EE. l-{ f(3. ag' ctrtr. tr/ii. i_6. Eic."

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

A

/ts

H

f(3

-L.a-lA

=

6rF

tr/ii

Eic

5T;-

FO\

E+dn}

qprT

=-E

s

_EL5

a-E*=;i

Ift,=

,,.; ".= fi

rn

(}

(\I

(,)

X

fl.

Jf

(B t-{ Cd {-J Fi

o

A

HI

+-)

ctrtr

i_6

(sFi

z*.

trA*

.= +bP

(sl

a0 af

fr

S

M

EE

8

m

?

H

s=

f,€E

E*

=

B?

'fu

gf,s

.FE

fi*6

til

i!

-

=

5

\

:=s

REE

*sE5

G'-r

L..C

.EE

>r{

E_O

()F

U}

\'

r{? trf

-\J fl].t

1rt#

.-iq

Lv \A

Au{

FI ,}4 /t

t\d-EE4

x.E

A

g

Z

. !-(

h0

-cs

r!

Fl

t-{ rl

\I

;J

6s

f-, il)

Lr<

-. t-

;-j

.UI

().-ag'

'P

.63

r-ts

(4

5a

L\)d . -l L\.)

r<H

E'fr

riH

6S)

r'1 ?

- rfi

6tr

M;)

rc

a

H

i:

H

i

tf

f{

M

l-{

Lt{

l-{

t{

&

F]

V)

.F{

a0

a0

t1

H

e ls{

F-{

g

oS

Jd

.F(

's

.F{ r?-+ \J f'l i-<

(.)

n

t*(

F

i-l r) !r!t{

LI

(2)

Model Peningkatan Profesional

Guru:

Penerapan Lesson Study pada Mata Pelajaran Biologi di Kelas

)ilI

SMA Negeri 11 Palembang

Oleh

Riyanto

DosenPendidikan Biologi FKIP Universitas Sriwijaya

Jln. Raya Palembang-Prabumulih Km 3?ln&alaya Ogan Ilir Sumatera

Email : rivanto 1 970@vahoo.com

Abstract

This article contains model

of

teacher professionalism improvement on

State Senior

High

School

(SMAN)

1l

Palembang. Application

of

lesson study (LS) Ys the model used. The purpose

of

LS,

are

l.

LS

application can be used as the

right

model to improve biology teacher professionalism in Palembang, 2. LS application is used to funprove

teacher pedagogic competence in making lesson design. Method used is descriptive method

by

observing

in

the class. The implementation was collaborated

with

high school biology teachers which are plan, do and see. Analysis results

of

LS

can be used as 1. Upgrading

ability of State Senior High School 11 Palembang's biology teacher in making lesson design, 2. Enhancing

PBM

skill of

biolory

teacher Senior

High

School number 11 Palembang, 3.

Improving and motivating student learning activity in the class, 4. Increasing cooperation or

collaboration among biology teacher in order to increase professionalism of biology teachers

in

Palembang

5.

Improving

average grade

of

students mastery.

In

conclusion,

LS

is appropriate as the model to improve the professionalism of biology teacher in Palembang.

It

is suggested that to improve the professionalism of high school biolory teacher in Palembang

is to apply LS in school MGMP program.

Keysworld:

Study, Professional teacher, Biol,ogr and Palembang

Abstrak

Artikel ini

berisikan model peningkatan profesionalisme guru rarda mata pelajaran

biologi

di

SMA Negeri 11 Palembang. Model yang dimaksud adalah penerapan lesson study

(LS). Tujuan

LS, yaitu 1.

Penerapan

LS

dapat dijadikan model

yang

tepat

untuk meningkatkan profesionalisme

guru biologi

di

kota

Palembang.

2.

Untuk

meningkatkan kompetensi paedegogik guru model dalam membuat perangkat pembelajaran. Metode yang

digunakan adalah metode

deskriptif

dengan observasi

di

kelas. Pada pelaksan:xmnya

berkolaborasi dengan guru biologi SMA, yaifii

plan, do

dan see. Hasil analisis LS dapat

l.

Meningkatkan kemampuan guru

biologi SMA Negeri

11 Palembang membuat perangkat pembelajaran 2. Meningkatkan keterampilan PBM guru biologi SMA Negeri 11 Palembang.

3. Meningkatkan memotivasi dan aktifitas belajar siswa di kelas. 4. Meningkatkan kerjasama atau kolaborasi sesama

guru

biologi

dalam rangka meningkatkan profesionalisme guru

biologi SMA. 5. Meningkatkan nilairataqata ketuntasan belajar siswa. Dari hasil

di

atas LS sangat sesuai dijadikan model untuk meningkatkan profesionalisme guru

biologi

di

kota Palembang. Saran untuk meningkatkan profesionalisme guru biologi SMA di kota Palembang sebaiknya LS dilaksanakan di program MGMP sekolah.

Kata kunci: Lesson Study,

Guru

Profesional, Biologi dan Palembang

Pontianak Kalimantan Barat

*Disampaikan pada Semirata 2015 Bidang MIPA BKS-PTN Barat Tanggal 7 Mei 2015 di Universitas Tanjungpura *

(3)

PEIIDAHT]LUAN

Pada era global, profesi guru

memiliki

peran sangat shategis pengemban tugas bagi proses kemanusiaan, pemanusiaan, pencerdasan, pembudayaan, dan pembangun karakxer

bangsa. Pengakuan guru sebagai profesi telah dicanangkan oleh Presiden pada Desember

2004, kemudian diformalkan dalam

UU

No.

14 tahun 2005 tentang guru dan dosen serta

dilanjutkan dengan terbifrrya produk hukum yang mendukungnya (Gultom,2013). Pengakuan guru sebagai profesi, termasuk guru mata pelajaran

biologi

di

SMA.

Guru

biologi

yang

profesional

memiliki

empat

kompetensi,

yaitu

paedagogilq kepribadian,

sosial

dan

profesional dalam proses belajar dan mengajar

(PBM)

(Mahsunah dl<k, 2012 dan Rustad

dl<k.,2012). Bangga menjadi guru biologi profesional tentu harus diiringi dengan mutu yang lebih baik.

PBM telah dilaksanakan oleh guru biologi setiap hari

di

kelas. Guru

-

guru biologi

SMA

di

kota Palembang, pada umumnya sudah menerapkan berbagai metode atau model dalam PBM di kelas. Penerapan berbagai metode atau model pembelajaran tujuannya adalah

untuk memotivasi siswa belajar aktif, namun guru biologi yang tidak percaya diri atau kurang menyenangi

bila

pada saat

PBM

di

kelas diobservasi perilakunya. Oleh karena

rtq

perlu

dicari

suatu

model

yang

kegiatan dapat meningkatkan profesional

guru biologi

dan

meningkatkan hasil belajar siswa. Model yang dimaksud adalah lesson study (LS). Kegiatan observasi LS pada PBM adalah mengamati perilaku belajar sisw4 bukan fokus pada perilaku guru. Pada akhirnya perubahan perilaku guru yang lebih baik dari setiap PBM akan bermuara

pada

peningkatan

profesi. Kegiatan

LS

dapat

meningkatkan pengetahuan sisw4 menyenangkan dan meningkatkan penampilan guru dalam

PBM

di

kelas (Groningen dan

Bennett,2012).

LS

merupakan kegiatan untuk meningkatkan proses pembelajaran yang dilakukan oleh sekelompok guru secara kolaboratif dan berkesinambungan. Oleh karena itu, LS sangat

cocok bila dilaksanakan dalam MGMP guru biologi

di

SMA kota Palembang karena dalam kegiatan

MGMP

telah terbentuk kolaborasi atau komunitas guru-guru

biologi.

Menurut

Sailah

(2011)

LS

ada

tiga

kegiatarL yaita

plaa

do

dan see. Kegiatan

LS

ini

dapat

meningkatkan profesionalisme guru, sehingga diyakini dapat dijadikan model peningkatan mutu guru-guru biologi

di

kota Palembang. Adapun permasalahan yang dirumuskan apakah

LS

dapat dijadikan

model yang tepat untuk

meningkatkan profesionalisme

guru

mata pelajaran biologi SMA di kota Palembang.

(4)

BAIIAN

DAI\[

METODE

WaktupelaksanaankegiatanLSdari2goktober20112_l2November2012.Tempat

kegiatan LS

di

kelas

Xtr

IPA.3

SMAN

1l

kota Palembang dengan jumlah 40 siswa' Alat

yang digunakan adalah Handycam, Kamera digital, LCD dan Laptop'

Tabel 1. Jadual pelaksanaan LS di kelas

)trI

IPA.3 SMAN

l1

kota Palembang'

Pertemuan

Tanggal Keterangan

W

Plan,Do,dnsee

5-11-2012

Plan, Do,danSee Pertama

Kedua

MetodeyangdigunakanadalahmetodedeskriptifdenganteknikobservasiPBMdi

kelas. Pelaksanaan kegiatan LS tiga tahap, yaittt plan,

do

dan see (Modifikasi Yoshida dan

Fernandez, 2014 dansupriatn4

2}ll)(Gambar

1)- Kegiatan PBM di kelas dilakukan dalamz siklus. Kegiatan ini dihadiri oleh tim biologi yang terdiri dari Dr- Riyanto,

M'Si"

Drs'

Aripin

Arland

Dra. Hidayati NZ, Marlina S.Pd', dan Sapritah, S'Si'

Skema *egiaten dalam lesson ttud,

Gambar 1. Skema kegiatan lesson study (Suprlatn4 2011)

plan.

Identifikasi masalah yang berkaitan dengan perangkat pembelajaran seperti materi ajar, metode/model pembelajaran, media pembelajararU serta evaluasi proses dan hasil belajar. Tim biologi berdiskusi member masukan untuk memperbaiki perangkat pembelajaran

yang telah

disiapkan

guru model dan

usulan menanggapi kemungkinan respon siswa'

Perangkat pembelajaran

yang dibuat guru model

terdiri

dari:

Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP),

kmbar

Kerja Peserta

Didik

(LKPD), Media berupa Pipet Genetika

Instrumen Penilaian, Lembar observasi dan lain-lain (Modifikasi Yoshida dan Fernandea 2014 dan Supriatna, 20 I I ). [lne]Ercaraffi:ri t ,r"L*,*"eilei"

{}o

SEE (merefleksi)

Do

(ImPlementasi

dan

Observasi)' observasi kawan sejawat terhadap

PBM

di

Do

merupakan kegiatan implementasi dan

kelas.

Tim

biologi

melakukan observasi dan

(5)

menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan guru model. Observer mencatat temuan

yang bersifat kuantitatif dan

kualitatif.

Temuan-temuan dapat bersifat

positif

dan negatif dalam pBIvI, fokus temuan terutama dari segi aktivitas dan tingkah laku belajar siswa- Selain

itu, pBM

di

kelas direkam

untuk

dokumentasi.

Hasil

rekaman digunakan sebagai bukti

autentik

temuan-temuan

yang

perlukan

untuk

berdiskusi

dalam tahap

refleksi

(see)

(Modifikasi Yoshida dan Femandez,2Ol4 dan Supriatn4

20ll)'

See (Refleksi). Guru model dan para observer melakukan diskusi tentang PBM yang telah dilaksanakan. Diskusi dipimpin oleh moderator dari guru biologi. Pertama guru model menyatakan kelebihan dan kekurangan atau kesan-kesannya selama

PBM

di

kelas apakah

sudah sesuai dengan rencana

(plan).

Selanjutnya

observer menyampaikan

data

hasil observasi, terutama aktivitas dan perilaku belajar siswa selama

PBM'

Guru model diberi kesempatan menanggapi komentar para observer. Masukan

dari

observer dijadikan dasar untuk perbaikan pBM berikutnya. Apakah rencana PBM telah sesuai dan dapat meningkatkan

hasil belajar dan keaktifan belajar siswa. Jika belum sesuai, apa saja yang belum sesuai misalnya model atau metode pembelajarannya, materi ajar,

LKPD,

media dan lain-lainnya

(Modifikasi Yoshida dan Fernandez 2014 dan Supriatna, 201l). Teknik PengumPulan Data

Data dikumpulkan melalui observasi dan evaluasi pada saat PBM di kelas' Observasi

untuk memperoleh informasi perilaku siswa dan guru model dalam mengikuti

PBM

mata pelajaran biologi. Evalusi digunakan untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa

Analisis data

Data hasil observasi

LS

diuraikan secara

deskripif

ditulis dalam tabel atau gambar'

untuk

mengukur ketuntasan belajar siswa dengan cara membandingkan

nilai

rata-rata dari

setiap pertemuan. Untuk mencari nilai rata-rata hasil belajar seluruh siswa digunakan rumus berikut ini (Sudjana, 1996):

T+-l/-- 4*

tv-Keterangan

: X :

Nilai

rata-rata,

lx:

Jumlah nilai seluruh siswa dan

(6)

IIASIL

DAh[ PEMBAIIASATT

Pertemuan Pertama Kegiatan Lesson study

di

SMAN

ll

Palembang

Plan

Kegiatat plan, anggota

tim

memberi masukan kepada guru model berupa perbaikarq

saranq metode atau model, strategi

PBM,

materi biologi, alat dan bahan yang digunakan pada topik hukum Mendel

I

seperti lesson desigtt,

LKPD,

lembar observasi, tempat duduk

siswa" identitas siswa dan lain-lain. Pada saat plan ketika membahas lesson design dan LKPD

disarankan untuk memodifikasi kancing ganetika dengan pipet genetika pada pembastaran

monohibrid. Pipet genetika

lebih

mudah dibuat

bila

sekolah berada

di

daerah atau sulit membeli kancing genetika. Selain itu, disarankan cara kerja dan istilah-istilah misalnya alel, genotif, fenotif dan lain-lain perlu ditekankan dengan cara menulis di papan tulis.

Do

Kegiatan Do LS mata pelajaran biologi dilakukan dari kegiatan awal sampai kegiatan

akhir.

Pada kegiatan

ini

beberapa temuan penting

untuk

bahan diskusi tahap see atau perbaikan pertemuan kegiafan

LS

berikutnya.

Berikut

ini

hasil

observasi aktivitas dan

perilaku belajar siswa dari 4 observer

(Tabel2)-Tabel 2. Temuan, upaya guru dan saran perbaikan kegiatan LS pertemuan pertama

No

Temuan

Kegiatan awal, masih ada

siswa yang melamun ketika

guru mengajukan pertanyaan bahkan masih bingung.

Pada saat pre test beberaPa

siswa terlihat mereka bertanYa

pada temannya.

Ada siswa yang tidak belajar,

yaitu

menunduk ke bawah

meja

membuka

hp

dan membaca sms dari seseorang-Ada siswa terlihat bingung,

sambil melihat

toman sebelahnya tanpo menuliskan

sesuatu.

Guru mendekati dan membimbing Guru konsenhasi siswa dan hasilnya siswa terfokus siswa.

pada materi yang akan diPelajari.

Guru

befteliling

msnutup

buku/catatan

sebab

awalnYa

hampir seluruh siswa membuka catatafi.

Guru menyarankan untuk kerja

sendiri dan siswa yang asYik

melihat hp jadi segera menutuP

hpnya dan akhirnya fokus Pada

soal pre test.

Guru memberikan penjelasan agar siswa mengerjakan soal Pre test.

Sebelum

pre tes,

srswa

diinformasikan untuk menutuP buku/cacatan.

Guru konsentrasi

ke

melihat siswa satu persahr, bila ada Yang

masih bermain ditegur terlebih dahulu.

Guru konsentrasi

ke

melihat seluruh siswa satu Persatu, bila

ada

yang

melamun ditegur Grlebih dahulu.

Kegitan intr,

siswa

melaksanakan praktikum

masih ada bingung bagaimana mengisi LKPD.

Masih ada siswa Yang kurang

aktif dalam percobaan. Siswa

ini

lebih

sering berdiam,

melamun dan kurang kerja

sama.

Guru

berkeliling membrikan bimbingan

di

setiaP kelomPok

agar siswa mampu bekerja dan menjawab pertanyaan di LKPD'

Guru mendekati dan mengamati

kelompok

yang

kurang aktif sehingga siswa menjadi aktif

bekerj a dalam kelompoknYa.

Siswa yang kurang aktif Perlu

pendekatan

khusus

saat

melakukan percobaan

Guru

harus

membaca

bu*u praktikum. menekankan panduan

(7)

Siswa kesulitan mengerjakan

Guru

berkeliling memberikan

Guru harus

menekankan

LKPD. Perlu waktu ugut

tu-u

bantuan

pada siswa

yang membaca

langkah

kerja

bagi mereka untuk memahami mengalami

kesulitan.

panduan praktikum. langkahJangkah kerja.

3

Kegiatanakhir, padasaatpost Tidakada. test jarak duduk antara siswa

terlalu rapat.

Masih ada siswa yang melihat Tidak ada, lepas dari pengamatan

Guru

memberitahu bahwa Pada saat post test jarak duduk

antara siswa

diatur/jangan terlalu dekat.

waktu pelaksanaan Post test

tidak

lama, sehingga siswa

i

I

jawaban temannya, tetaPi guru

hanya sedikit dibandingkan

soal ore test.

See

pada kegiatan see disampaikan hasil observasi terutama aktivitas dan perilaku belajar siswa dalam kelompok pada saat PBM. Pada dasarnya ke

4

observer memberikan tekanan

bahwa untuk mengerjakan

LKPD

sebaiknya guru mempergakan terliebih dahulu apa yang harus dikerjakan

oleh

siswa dalam kelompok. Siswa yang

tidak

aktif

dalam

PBM

perlu

mendapatkan perhatian untuk pertemuan berikutnya. Metode atau model pembelajaran dibuat supaya siswa lebih bersemangat belajar. Saran perbaikan pada pertemuim pertama dijadikan

pedoman untuk perbaikan pada p€rtemuan berikutnya.

Pertemuan Kedua Kegiatan Lesson Study

di

SMAN

ll

Palembang PIan

Kegiatan plan anggota tim biologi memberi saran perbaikan berdasarkan temuan dan

saran perbaikan pada pertemuan pertama tentang motode, cara dan langkah-langkah kerja,

media

bahkan matsri hukum Mendel

2

(dua sifat beda) dan lain-lain. Media pembelajaran

yang digunakan tetap pipet genetika. Cara kerja praktikum dibuat dengan kalimat yang mudah dimengerti oleh siswa. Lembar observasi tidak perlu diperbaiki karena sudah cukup jelas menjaring datayangdiperlukan untuk observasi LS'

Do

Beberapa temuan penting untuk bahan diskusi tahap see atau perbaikan pertemuan berikutnya. Berikut ini hasil observasi dati4 observer (Tabel3)'

Tabel 3. Temuan, upaya guru dan saran perbaikan pertemuan berikutnya

No

Temuan

Kegiatan awal, Pada saat Pre

test ada beberapa siswa Yang

mencoba bekerja sama dan

Guru menegtrr siswa yang tidak

mengerjakan soal dan siswa-siswa yang bekerja sama

Pada saat Pre

test

diinformasikan bagi Yang kerja

(8)

Kegiatan inti, masih ada siswa

yang agak bingung dalam memasangkan gamet

Ada

kelompok menPlami

kesulitan pada saat Praktek

dihibri{

kedua kelomPok

masih terbawa

Pola monohibrid.

Siswa

kesulitan membagi kotak jantan dan betina Yang

masing-masing kotak harus

Guru mendekati kelomPok Yang

masih bingung, lalu memberikan

penguataq hasilnya siswa di

kelompok

daqt

mengerjakan

LKPD dengan baik.

Guru menjelaskan cara kerjanYa

apa yang akan dilakukan, usaha

ini berhasil.

Guru

berkeliling

memberi bantuan.

Kelompok yang masih bingung

perlu diberi penguatan supaya bersemangat

Guru memberi Penjelasan atau

mempergakan cara kerja

Guru memberikan contoh cara

membagi kotak jantan dan

betina

yang

masing-masing [rerisi

Kegiatan akhir, ada siswa saat Guru mendekati siswa sehingga Guru

kotak harus berisi memperhatikan

siswa

di

kelas akhir.

berkonsentrasi

satu

persatu

pada saat tes

tes

akhir

melihat

kerja temannya dan tidak menjawab post tes- Setelah melihat kerja

kawannya,

dia

daPat

mereka berusaha menYelesaikan post test dengan benar.

See

Kegiatan see

diikuti

oleh anggota

tim

biologi. Pada kegiatan

ini

disampaikan hasil observasi terutama perilaku siswa belajar dalam kelompok pada saat

PBM'

Pada dasarnya yang masih menjadi kekurangan guru model pada pertemuan pertama LS masih ditemukan

pada pertemuan kedua, namun tidak terlalu banyak. Siswa yang tidak aktif masih ad4 perlu mendapatkan perhatian untuk pertemuan berikutnya. Langkah pembelajaran, metode atau

model pembelajaran dibuat agar siswa lebih bersemangat belajar.

LS

dapat meningkatkan kemampuan guru membuat perangkat pemhlajaran biologi sertia meningkatkan keterampilan mengajar guru biologi pada PBM di kelas. saran perbaikan pada pertemuan kedua dijadikan

dasar untuk perbaikan pada pertemuan berikutnya. Hasil evaluasi siswa terjadi peningkatan

nilai

rata-rata kelas pada post

test

da"jl 78,75 pada pertemwm pertama menjadi 78'81 pada pertemuan kedua. Peningkatan

nilai

tidak signifikarL diduga materi hukum Mendel

II

lebih

sulit dibanding materi hukum Mendel I.

Dari

pertemrxrn

LS

pertama

dan

pertemuan

LS

kedua, kegiatan

LS

dapat

meningkatkan profesional

guru biologi.

Hal

ini

terlihat

dari

semakiil

meningkatnya

kemampuan membuat perangkat pembelajaran dan meningkatkan keterampilan guru biologi

dalam proses

PBM

di

kelas. Menurut Sanders (2009)

LS

dapat dijadikan model untuk meningkatkan profesional guru matematika

di

sekolah menengah atas Australia.

Hal

yang

sama dinyatakan oleh Easton (2009) LS strategi pembelajaran menjadi guru profesional pada

seluruh

sekolah.

Menurut Yanping

dan

Lee

QO07)

bahwa

LS

dapat

meningkatkan kemampuan intruksional guru sec:ra berkelanjutan. Menurut Rustono (2008) aplikasi LS

(9)

dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menerapkan strategi pembelajaran dalam

PBM

di

sekolah Dasar. Selain itu, LS dapat meningkatkan motivasi belajar siswa

di

SMAN 11 Palembang. Menurut

Abdjul

(2013) penerapan LS dapat meningkatkan motivasi belajar mahasiswa

di

jurusan Fisika

pada mata

kuliah

Fisika

Dasar

II

di

Universitas Negeri Gorontali.

Dari hasil

penelitian

aplikasi

LS

di MAN

11 Palembang dapat dijadikan program atau model untuk menjadikan guru

-

guru

di

Indonesia menjadi guru profesional sejati. Pernyataan

ini

didukung oleh hasil penelitian Rahardi (2009) bahwa

LS

bertujuan untuk meqiadikan guru di Indonesia sebagai sebuah pekerjaan profesional yang sejati. Tujuan mulia

ini

marilah

kita

dukung dengan melakukan setiap tahapan kegiatan

LS

mulai

Plan, Do, hrngga See dengan komitmen bersamq demi anak negeri lndonesia tercinta

ini

dan pada akhimya

kita

benar-benar dapat menjadi guru professional bukan guru-guruan. Menurut

Lewis

dkk.

(2006)

LS

adalah mengembangkan profesional guru-guru karena berpotensi meningkatkan kemampuang PBM di kelas.

Pada kegiatan LS perbaikan perangkat pembelajaran, peningkatan keterampilan guru

dalam PBlvI, pemecahan masalah pembelajararq pendekatartr model pembelajararL media

pembelajaran dan lain-lain dikedakan secara berkelompok. Pernyataan

ini

sesuai dengan

pendapat

Dudley

(2005) bahwa dalam

LS

terjadi kerja

kelompok, merencanakan secara

kolektif,

pemecahan masalah bersama

tim,

inkuiri

kolaborasi kelompok

dan

bertukar

pengalaman menjadi profesional. Dinyatakan oleh (Mahmudi, 2009) LS merupakan kegiatan kolaboratif yang dilakukan oleh sekelompok guru dalam rangka meningkatkan kinerja dan kualitas pembelajaran mereka yang pada ujungnya dapat meningkatkan kompetensi dan

profesionalisme mereka. Menurut

Akbari

Q0l2)

aplikasi

LS

pada mata kuliah morfologi tumbuhan dapat menignkatkan aktifitas belaja, mahasiswa dalam

PBM

dan meningkatkan kemampuan mernbuat perangkat pembelajaran.

KESIMPT]LAIY DAIT SARAN Kesimpulan

Pelaksanaan LS pada mata pelajaran biologi di SMA Negeri 11 Palembang dapat:

1.

Meningkatkan kemampuan

guru biologi SMA Negeri 11

Palembang membuat

perangkat pembelajaran. Meningkatkan keterampilan PBM guru biologi SMA Negeri

11

Palembang. Meningkatkan memotivasi

dan aktifitas belajar

siswa

di

kelas.

Meningkatkan kerjasama

atau

kolaborasi

sesama

guru biologi dalam

rangka

(10)

meningkatkan profesionalisme

guru biologi SMA.

Meningkatkan

nilai

rata-rata

ketuntasan belajar siswa.

2.

Mengingat

LS

study dapat meningkatkan profesionalisme guru

biologi SMA,

oleh

karena

itu

sangat sesuai dijadikan

model

kegiatan

untuk

meningkatkan profesionalisme guru biologi di kota palembang.

Saran

Saran untuk aplikasi Lesson Study di program MGMP Biologi SMA kota palembang.

DAFTAR PUSTAKA

Abdjul, T-,

2013. Peningkatan

Motivasi

Mahasiswa

PGBI Kelas Fisika

Dasar

II

pada Penyelenggaraan Lesson st"dy. Jurnar Entropr,

vol.

g

(l):

Hal

507-513.

Akbari,

S., 2012. Melalui Lesson Study Dapat Meningkatkan

Aktifitas

Belajar Mahasiswa dan Kualitas Perangkat Pembelajaran Pada Mata Kuliah Morfologi Tumbuhan program

Pendidikan

Biologi Univet

Bantara Sukoharjo

2010-

2011. proceeding

Seminar Nasional " Profesionalisme Guru Daram perspehif Global,' Tahrm 2a12.

Dudley, P-, 2005. Network leadership

in

action: Getting started with Networked Research Lesson Stu$,. wwwncsl.org.uk. Diakses 24 Desember2014.

Easton, B.

L.,

2009. An Introduction to Lesson study. Florida

uSA.

Florida and the Islands

Regional Comprehensive Center.

Groningen,

A.P.V

dan Bennett,

5.,

2012. Lesson Study: Collaboration, Improvemen! and

Reflection.

Interndionol

Journal of Applied Science ond

Technolig,,Vol.2 (g)

: Hal 20-25.

Gultom, Syawal, 2A13. Kebiiakan Pengembangan Profesi Guru. Bahan

Ajar

pLpG. Jakarta:

Kebijakan Pengembangan profesi Guru

-

gadan

pSOMpf_pMp.

Lewis, C., Perry, R., Hurd, J., O'connell, M.P., 2006. Teaclrcr Collaboration Lesson Study Comes of Age in North America. Oakland Califomia. San Mateo California. The Noyce Foundation and the Spencer Foundation provided funds

for

lesson study development

and research at Highlands School.

Mahmudi, A-,2009.Jvlengembangkan Kompetensi Guru Melalui Lesson Study.

Jurnal Forum Kependidikan FKIP UNSRI Vol. 28 (2) : Hal l-10.

Mahsunatr,

D.,

wahyuni,

D.,

Antono,

A.,

dan

Ambarukmi,

A.,

2012.

Kebijakan Pengembangan Profesi Guru.

Materi

Pendidikan dan Pelatihon profesi Guru 2012.

Badan

Pengembangan Sumber

daya Manusia

Pendidikan

dan

Kebudayaan dan

Penjaminan Mutu Pendidikan. Kementerian pendidikan dan Kebudayaan.

Rahardi, R-, 2009. Upaya Meningkatkan Kualitas Lesson Study Melalui Gerakan Komitmen

(11)

Rusta4

S., Rahma!

A.,

Basuki,

I.,

Suyud, Soeprijanto,

Asrial,

Ridwan, Susilohadi dan

Syahril,

2012. Rambu-Rambu Pelaksanaan Pendidikan dan Latihan

Profesi

Guru-Direktorat

Jenderal Pendidikan

dan

Kebudayaan. Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan.

Rustono,

W-S., 2008.

Meningkatkan

Kemampuan Mahasiswa Menerapkan Strategi

pembelajaran Melalui Lesson Study di Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Dasar No.

l0:

}lal

l-7.

Sanders, p.,2009. Lesson Study:

An

Effective School-Based Teacher Professional Learning Model

for

Teachers

of

Mathematics.

In

R. Hunter,

B.

Bicknell,

&

T.

Burgess (Eds'), Crossing divides: Proceedings

of

the

32nd annual conference

of

the Mathematics Education ResearchGroup of Australasic

(vol.2).

PalmerstonNorth, NZ: MERGA. Sailah,

t.,2oll.

Pedoman Penalisan Maknloh Lesson

study

(Jntuk seminar Exchange

of

Experierrce.

Direktorat

Pembelajaran

dan

Kemahasiswaan

Direktorat

Jenderal

Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional. Jakarta.

Sudjana, 1996. Metoda Statistika.Edisi ke 6. Bandung : Penerbit Tarsito Bandung.

Supriatn4

A.,2011.

Lesson Study.

Materi

disampaikon pada kegiaton Workshop Evaluosi pelaksanaon Lesson Study

FKIP

(Jniversitas Sriwijayatanggal 12 Oktober 2011.

Yanping F.

dan L,ee,

c.

K-8.,

2007. Lesson

study

And

Instructional Improvement In singapore. www.nie.edu.sg. Diakses tanggal 24 Desembet 2014.

yoshidan,

M.

dan

Femandez,

c.,

2014.

Lesson

study:

An

Introduction' www.slobaledresources.com. Diakses tanggal 24 Desembe r 2014.

Peraturan Perundang-Undangan

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

uu

No.

14 tahun 2005

Tentang Profesi Guru dan Dosen.

Gambar

Tabel  1.  Jadual pelaksanaan  LS di  kelas  )trI  IPA.3  SMAN  l1  kota Palembang'
Tabel  2. Temuan,  upaya  guru  dan  saran  perbaikan kegiatan LS  pertemuan  pertama
Tabel  3.  Temuan,  upaya  guru  dan  saran  perbaikan  pertemuan  berikutnya

Referensi

Dokumen terkait

Penggunaan alat peraga dalam pembelajaran dapat dilengkapi dengan Lembar Kegiatan Siswa yang dapat menfasilitasi siswa berpikir lebih tinggi dari sekedar berpikir

Tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak pailit, kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan, dan atau direksi yang bertindak untuk dan atas nama perusahaan tidak sedang dalam

Apabila dana yang dianggarkan untuk kegiatan ini batal dialokasikan dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA-SKPD) Tahun Anggaran 2015 yang mengakibatkan tidak

Permintaan perusahaan terhadap input merupakan permintaan turunan ( derived demand), artinya permintaan perusaahaan terhadap tenaga kerja dan capital ditentukan oleh

Dengan inI kami mengundang Saudara untuk mengikuti Pembuktian Kualifikasi Jasa Konsultansi dengan Sistem Seleksi Umum untuk :. Belanja Jasa Konsultansi Pengawasan Rehab Puskesmas

Adapun Pendidikan Inklusi diselenggarakan oleh Sekolah umum yang menerima Anak Berkebutuhan Khusus sebagai peserta didik untuk belajar bersama peserta didik lain yang

Hasil pengujian parameter kualitas limbah cair keluaran IPAL (Outlet) ditabulasikan pada Tabel 2.11 dan menunjukkan bahwa secara umum kualitas air limbah yang dihasilkan oleh

Jika Anda tidak punya waktu untuk berlindung, lindungi kepala Anda dengan sesuatu yang Anda miliki, dan tetaplah dalam posisi rendah. Jika Anda berada di dalam gedung, ikuti