BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. SMARTPHONE
1. Pengertian Smartphone
Menurut Safaat (2013), Smartphone adalah perangkat telekomunikasi
serbaguna. Smartphone atau yang disebut juga piranti pintar dan menjadi trend
yang mewabah di Indonesia, digemarinya Smartphone ini juga bukan tanpa
alasan, tapi karena feature yang ditawarkan sangat menarik dan mengubah hobi
pengguna untuk browsing, chating dan semacamnya yang awalnya dilakukan
secara setatis, sekarang dengan smartphone bisa dilakukan dengan mobile atau
bergerak.
Smartphone merupakan pengembangan dari mobile phone atau lebih
dikenal dengan handphone yang diciptakan awal mula sekitar 40 tahun lalu oleh
Martin Cooper dari Motorola. Ponsel yang berbentuk besar sekali itu
mempunyai berat sekitar 1,15 kg dan panjang sekitar 10 inch serta hanya bisa
digunakan selama 20 menit saja sebelum baterai nya habis. Namun dalam
perkembangannya hingga jadi smartphone pada saat ini, dengan dimensi yang
lebih elegan dan indah juga bisa lebih multi fungsi sehingga tidak hanya
digunakan untuk telepon dan sms saja, kekuatan baterai nya pun bisa lebih
tahan lama hingga dapat bertahan beberapa hari standby dengan sekali full
2. Jenis Smartphone a. SYMBIAN
Sistem operasi Symbian OS merupakan sebuah system operasi tak bebas
(closed source) yang dikembangkan oleh Symbian. Sistem operasi ini
dirancang khusus untuk digunakan peralatan bergerak.
b. ANDROID
Android meupakan OS yg dipublikasikan oleh Google, sebuah perusahaan
search engine dan raja internet. Jenis smartphone android semakin digemari
saat ini, apalagi perkembangan versi android yang meningkatkan performa
OS tersebut disetiap versinya. Terlebih lagi android yang dipublikasikan oleh
google seperti sudah memiliki source dunia maya.
c. WINDOWS PHONE
Windows Phone adalah Sistem Operasi perangkat mobile yang
dikembangkan oleh pihak Microsoft dan menjadi sistem operasi pertama
untuk Platform Windows Mobile pada saat ini. Vendor terkemuka Microsoft
ini mengeluarkan OS untuk perangkat mobile pertama dengan platform
windows mobile. Microsoft merupakan brand besar yang merajai operating
system untuk personal computer, windows mobile ini merupakan
perkembangannya yang seakan membawa perangkat windows dalam satu
genggaman.
d. IOS
IOS atau yang dulu dikenal sebagai iPhone OS adalah sistem operasi buatan
yang menggunakan IOS sebagai sistem operasi adalah iPhone, iPad, iPod
touch dan Apple TV.
e. BLACKBERRY
BlackBerry adalah perangkat selular atau smartphone yang memiliki
kemampuan layanan push e-mail, telepon, sms, menjelajah internet,
messenger (Blackberry Messenger/BBM) dan berbagai kemampuan nirkabel
lainnya. Ponsel keypad QWERTY merupakan ciri khas smartphone ini.
(Safaat, 2013)
3. Dampak Sosial Penggunaan Smartphone Pada Pelajar
Menurut Saputra (2014) dampak yang ditimbulkan penggunaan
smartphone terhadap kehidupan sosial pelajar akibat penggunaan smartphone.
Fenomena ini, baik secara langsung ataupun tidak langsung telah memberikan
pengaruh, baik yang bersifat positif ataupun negatif.
a. Dampak Positif
1) Meningkatkan rasa percaya diri
Dengan menggunakan berbagai jenis smartphone, hal tersebut telah
memberikan dampak lain bagi siswa yaitu meningkatkan rasa percaya
diri bagi pelajar. Karena dengan begitu, seseorang dipandang sebagai
individu yang modern dan memiliki wawasan luas, dan tidak dianggap
sebagai individu yang gaptek.
2) Memudahkan komunikasi
Kehadiran smartphone telah membuat proses komunikasi menjadi lebih
melakukan komunikasi dua arah dengan text atau dengan suara, maka
smartphone komunikasi dapat dilakukan dengan beragam, tidak hanya
komunikasi dari individu ke individu, melainkan dari individu ke banyak
inidividu atau kelompok.
3) Memperoleh banyak teman
Khususnya pada pelajar, menggunakan smartphone membuat mereka
memperoleh banyak kenalan dan teman baru dengan berbagai layanan
dan fitur yang diakses.
b. Dampak Negatif
1) Ketergantungan
Dampak yang pertama yaitu dapat menimbulkan ketergantungan.
Ketergantungan adalah suatu aktivitas atau substansi yang dilakukan
secara berulang-ulang dan dapat menimbulkan dampak negatif. Para
psikolog menamakan istilah ketergantungan terhadap ponsel dengan
nomophobia, yaitu suatu keadaan jiwa seseorang yang tidak dapat lepas
dari pemakaian ponsel karena pemakaiannya secara berlebihan.
2) Terjadi kesenjangan interaksi
Dampak yang ketiga yaitu terjadinya kesenjangan interaksi terhadap
pelajar yang bukan pengguna smartphone. Kesenjangan ini terjadi
disebabkan pelajar sebagai pennguna smartphone dalam sehari-harinya
sering bersosialisasi di media sosial dengan sesama pelajar yang
menggunakan smartphone. Hal tersebut mengakibatkan tidak
yang bukan pengguna, mengingat pelajar yang tidak menggunakan
smartphone kurang intensitasnya dalam mengakses media sosial.
3) Menciptakan hubungan palsu
Dampak sosial yang terakhir pada pelajar dalam penggunaan
smartphone, yaitu tercipta suatu hubungan sosial yang palsu. Dalam hal
ini, pelajar memiliki banyak komunitas dan kenalan di dunia maya
dengan hubungan sosial yang akrab. Tetapi itu hanya terjadi di dunia
maya saja. Tidak semua dari mereka yang kenal di media-media sosial
akan menjalin hubungan yang sama jika dipertemukan pada kehidupan
nyata.
B. PERILAKU
1. Pengertian Perilaku
Menurut Poerwandari (2005), perilaku adalah respon individu
terhadap suatu stimulus atau suatu tindakan yang dapat diamati dan
mempunyai frekuensi spesifik, durasi dan tujuan dan baik disadari maupun
tidak. Perilaku merupakan kumpulan berbagai faktor yang saling berinteraksi.
Seiring dengan tidak disadari bahwa interaksi itu sangat kompleks kadang-
kadang tidak sempat memikirkan penyebab seseorang sehingga menerapkan
perilaku tertentu. Karena itu amat penting untuk dapat menelaah alasan dibalik
perilaku individu, selama ia mampu mengubah perilaku tersebut. Perilaku ini
terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme, dan kemudian
2. Jenis Perilaku
a. Perilaku refleks
Dilakukan oleh manusia secara otomatis. Perilaku ini diluar lapangan
kemampuan manusia serta terjadi tanpa dipikir atau diinginkan,
kadang-kadang terjadi tanpa disadari sama sekali. Perilaku refleks ini secara umum
mempunyai tujuan menghindari ancaman yang merusak keberadaan
individu sehingga individu dapat berperilaku dengan normal.
b. Perilaku refleks bersyarat
Merupakan perilaku yang muncul karena adanya rangsangan tertentu.
Reaksi ini wajar dan merupakan pembawaan manusia dan bisa dipelajari
atau dapat dari pengalaman. Dengan demikian gerak refleks adalah kesatuan
kelakuan dan berdasarkan kelakuan itu tersusunlah kelakuan manusia yang
kompleks dengan segala tingkatan. Apabila timbulnya rangsangan
berulang-ulang maka perilaku refleks bersyarat akan lemah.
c. Perilaku tujuan
Yaitu perilaku naluri adalah gerak refleks yang kompleks atau merupakan
rangkaian tahap-tahap yang banyak, masing-masing tahap merupakan
perilaku refleks yang sederhana. Ada tiga gejala yang menyertai perilaku
bertujuan yaitu pengenalan, perasaan atau emosi, dorongan, keinginan, atau
motif.
3. Penyimpangan Sosial
Menurut Mar’at dan Kartono (2010), penyimpangan sosial adalah
perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kesusilaan baik dalam sudut
bagian daripada makhluk sosial. Perilaku menyimpang diartikan sebagai tingkah
laku, perbuatan, atau tanggapan seseorang terhadap lingkungan yang
bertentangan dengan norma-norma dan hukum yang ada di dalam masyarakat.
Namun di tengah kehidupan masyarakat kadang-kadang masih kita jumpai
tindakan-tindakan yang tidak sesuai dengan aturan (norma) yang berlaku pada
masyarakat, misalnya seorang siswa menyontek pada saat ulangan, berbohong,
mencuri, dan mengganggu siswa lain. Penyimpangan terhadap norma-norma
atau nilai-nilai masyarakat disebut deviasi (deviation), sedangkan pelaku atau
individu yang melakukan penyimpangan disebut devian (deviant).
4. Jenis Penyimpangan Sosial
a. Perkelahian antar pelajar
Perkelahian termasuk jenis kenakalan remaja akibat kompleksnya kehidupan
yang disebabkan karena masalah pribadi atau masalah kelompok.
b. Penggunaan obat-obat terlarang dan minuman keras
Penggunaan obat-obat terlarang dan minuman keras adalah penggunaan
narkoba dengan tujuan hanya untuk memperoleh kenikmatan dan
penyimpangan sosial yang timbul adalah pembunuhan, pemerkosaan,
pencurian, perampokan.
c. Hubungan seksual
Hubungan seks di luar nikah dan pelacuran merupakan penyimpangan sosial
karena menyimpang norma sosial maupun agama.
d. Tindak kriminalitas
Tindak kriminal adalah tindak kejahatan atau tindakan yang merugikan orang
Misalnya: mencuri, menodong, menjambret, membunuh, dan lain-lain.
Disebabkan karena masalah kesulitan ekonomi. Dan merupakan profesi atau
pekerjaanya karena sulit mencari pekerjaan yang halal.
5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembentukan Perilaku
a. Keturunan
Keturunan adalah pembawaan karunia dari Tuhan. Keturunan sering disebut
dengan pembawaan yang dikenal dengan hipotesan genetika menyatakan
bahwa :
1) Tiap sifat makhluk hiddup dikendalikan oleh faktor lingkungan.
2) Tiap pasangan merupakan penentu alternatif bagi keturunannya.
b. Lingkungan
Lingkungan dalam pengertian psikologi adalah segala apa yang
berpengaruh pada diri individu dalam berperilaku. Lingkungan turut
berpengaruh terhadap perkembangan pembawaan dan kehidupan manusia.
Lingkungan dapat digolongkan :
1) Lingkungan manusia
Meliputi keluarga, sekolah dan masyarakat dan termasuk didalamnya
keudayaan, agama, taraf kehidupan.
2) Lingkungan benda
Benda yang terdapat disekitar manusia yang turut memberi warna pada
jiwa manusia yang disekitarnya.
3) Lingkungan geografis
Lingkungan ini turut mempengaruhi corak kehidupan manusia.
kegemaran dan kebudayaan yang berbeda dengan manusia yang tinggal
di daerah pegunungan.
c. Emosi
Emosi merupakan konsep dasar dalam pembentukan perilaku. Perubahan
perilaku manusia dapat ditimbulkan akibat kondisi emosi. Perubahan yang
didasari memungkinkan mengubah sifat atau perilakunya. Emosi
menunjukkan kegoncangan organisme yang disertai oleh gejala-gejala
kesadaran, keperilakuan, dan proses fisiologis. Bereaksi secara emosional
jantung akan berdetak lebih cepat, kulit memberikan respons dengan
mengeluarkan keringat, dan dalam mengambil napas tidak beraturan (proses
fisiologis).
d. Belajar
Belajar akan mempengaruhi perilaku seseorang. Ketika orang sudah matang
masa perkembangannya otomatis akan mempengaruhi perkembangan psikis
seseorang. Kematangan dan perkembangan menampilkan kemampuan
seseorang sesuai kebutuhannya.
(Mar’at dan Kartono, 2010)
C. STATISTIK
Menurut Taniredja dan Mustafidah (2011), statistika diartikan sebagai
kegiatan untuk mengumpulkan data, meringkas atau menyajikan data, menganalisis
data dengan metode tertentu, menginterpretasikan hasil analisis tersebut. Di dalam
pengambilan keputusan atas masalah tertentu. Ilmu statistik dapat dibagi menjadi
dua yaitu :
1. Statistik deskriptif yaitu menjelaskan bagaimana cara data dikumpulkan dan
diringkas terhadap hal-hal penting pada data.
2. Statistik inferensi adalah setelah data dikumpulkan dan diinterpretasikan data
menjadi statistik deskriptif maka statistik mengambil peran dalam mengambil
keputusan.
Dari sudut pandang statistik, data bisa dibagi menjadi :
1. Data kualitatif yaitu sebuah data yang dinyatakan dalam bentuk bukan angka.
Sebagai contoh : jenis pekerjaan seseorang (petani, nelayan, pegawai, dan
sebagainya), status penikahan (belum menikah, menikah, duda, janda), gender
(pria, wanita), kepuasan seseorang (tidak puas, cukup puas, sangat puas), dan
sebagainya. Data jenis ini harus dikuantifikasi agar bisa diolah dengan statistik.
2. Data kuantitatif yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk angka. Sebagai
contoh, usia seseorang, tinggi seseorang, penjualan dalam sebulan, jumlah
bakteri dalam sebuah percobaan biologi tertentu dan sebagainya. Oleh karena
data kualitatif harus dikuantifikasikan, atau diubah menjadi data kuantitatif.
Pengubahan bisa dengan cara memberi skor tertentu (seperti pria diberi skor 1,
sementara wanita diberi skor 2), member ranking (tidak puas 1, puas 2, dan
D. POPULASI DAN SAMPEL
1. Populasi
Populasi adalah sekumpulan objek yang akan dijadikan sebagai bahan
penelitian (penelahaan) degan ciri mempunyai karakteristik yang sama. Macam
populasi ada dua yaitu:
a. Populasi Terhingga
Populasi terhingga adalah sekumpulan objek yang akan dijadikan sebagai
bahan kajian penelitian yang jumlahnya tertentu.
b. Populasi Tak terhingga
Populasi tak terhingga adalah sekumpulan objek yang akan diteliti berjumlah
tidak terhingga banyaknya.
(Supangkat, 2007)
2. Sampel
Arikunto dalam Riduwan (2009) mengatakan bahwa sampel adalah
bagian dari populasi (sebagian atau wakil populasi yang diteliti). Sampel
penelitian adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan
dapat mewakili seluruh populasi. Menurut Sugiyono (dalam Riduwan, 2009)
memberikan pengertian bahwa, Sampel adalah sebagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki populasi. Dari beberapa pendapat di atas dapat ditarik
kesimpulan bahwa, Sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri-ciri
atau keadaan tertentu yang akan diteliti.
Riduwan (2007) menyatakan teknik pengambilan sampel atau teknik
penelitian ini digunakan teknik Simple Random Sampling menggunakan rumus
dari Yamane dalam Riduwan (2007) seperti pada persamaan 1:
...(1)
Keterangan :
n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
d = Presisi (ditetapkan 5 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen)
E. HASIL PENELITIAN SEJENIS
1. Penelitian yang dilakukan Maghfiroh (2013) tentang pengaruh penggunaan
handphone terhadap akhlak pada siswa kelas 2 MTs Muhammadiyah
Purwokerto tahun pelajaran 2012/2013. Hasil yang diperoleh nilai r product
moment sebesar 0,326. Hasil tersebut dikonsultasikan dengan dengan
jumlah sampel 25. Pada penelitian ini menggunakan taraf signifikansi 5%
dan 1%, dari signifikansi 5% adalah 0,396 dan dari signifikansi 1%
adalah 0,505. Hipotesis nihil dapat diketahui dengan keterangan:
Jika lebih besar dari
, maka hipotesis nihil ditolak yang artinya ada
pengaruh positif yang signifikan antara pengaruh penggunaan terhadap
akhlak pada siswa MTs Muhammadiyah Purwokerto.
Jika lebih kecil dari pada , maka hipotesis nihil diterima berarti
tidak ada pengaruh positif yang signifikan antara pengaruh penggunaan
Dari hasil hipotesis nihil dapat diketahui bahwa nilai lebih kecil
dibanding nilai baik dalam taraf signifikansi 5% maupun 1%, maka Ha
ditolak dan Ho diterima yang berarti tidak ada pengaruh handphone terhadap
akhlak pada siswa kelas 2 MTs Muhammadiyah Purwokerto tahun pelajaran
2012/2013.
2. Penelitian yang dilakukan Wahyuningsih (2014) tentang pengaruh penggunaan
smartphone terhadap interaksi anak kepada orang tua (studi kasus di kalangan
murid sekolah dasar di Kecamatan Klaten Utara Kabupaten Klaten) diperoleh
nilai korelasi -0,522. Analisis regresi linier sederhana menunjukkan bahwa
pengaruh penggunaan smartphone terhadap interaksi anak kepada orang tua
sebesar 27,2%, maka penggunaan smartphone pada anak-anak usia dini dapat
memberikan dampak kepada interaksi anak dengan orang tuanya.
3. Penelitian yang dilakukan Kusumaningtyas (2013) tentang analisis pengaruh
psikologis konsumen terhadap keputusan pembelian smartphone blackberry
(studi kasus pada konsumen blackberry di kota Semarang) diperoleh hasil
analisis regresi berganda, Y = 0.222 + 0.304 + 0.459 . Variabel
independen yang paling berpengaruh terhadap variabel dependen adalah
variabel sikap terhadap merek (0,459), diikuti oleh variabel persepsi kualitas
(0,304), dan variabel motivasi pembelian (0,222). Hasil Koefisien determinasi
(adjusted ) yaitu sebesar 0,506, jadi 50,6% keputusan pembelian dipengaruhi
oleh variabel motivasi pembelian, persepsi kualitas, sikap terhadap merek,