• Tidak ada hasil yang ditemukan

Afdhila Fauziyah Fitri Mulyani BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Afdhila Fauziyah Fitri Mulyani BAB I"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1

PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG

Angka kematian ibu di negara indonesia juga menjadi salah satu indikator

penting dalam menentukan derajat kesehatan masyarakat. AKI menggambarkan

jumlah wanita yang meninggal dari suatu penyebab kematian terkait dengan

gangguan kehamilan atau penanganannya selama kehamilan, melahirkan dan

dalam masa nifas tanpa memperhitungkan lama kehamilan per 100.000 kelahiran

hidup (Hasnawati, 2010, h.30)

Berdasarkan data hasil Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI)

Tahun 2012, Angka kematian ibu sangat mengejutkan dan melonjak sangat

signifikan menjadi 359 per 100.000 kelahiran hidup atau mengembalikan pada

kondisi tahun 1997. Ini berarti kesehatan ibu justru mengalami kemunduran 15 tahun

(Laporan Pendahuluan, SDKI, 2012).

Secara global 80% kematian pada ibu disebebabkan faktor langsung yaitu :

perdarahan 25% (biasanya perdarahan pasca persalinan), sepsis (15%), hipertensi

dalam kehamilan (12%), partus macet (8%), komplikasi aborsi tidak aman (13%),

dan sebab - sebab lain (8%). Manajemen aktif kala tiga persalinan mempercepat

kelahiran plasenta dan dapat mencegah atau mengurangi perdarahan post partum.

Waktu yang paling kritis untuk mencegah perdarahan post partum adalah ketika

(2)

terlepas tetapi tidak keluar, maka perdarahan terjadi di belakang plasenta sehingga

uterus tidak dapat sepenuhnya berkontraksi karena plasenta masih di dalam.

Kontraksi pada otot uterus merupakan mekanisme fisiologi yang menghentikan

perdarahan (Firmansyah, 2012).

Pemerintah mengamanatkan untuk menyediakan anggaran kesehatan sebesar

5% dari APBN diluar gaji pegawai sehingga pemerintah bisa secara optimal

memberikan pelayanan bagi masyarakat tanpa terbatas oleh alokasi anggaran, ini

merupakan wujud dari kehadiran negara dalam memberikan jaminan perlindungan

kesehatan bagi warga negara. Tapi dengan lonjakan AKI yang sangat tinggi ini

menunjukan ada kesalahan kebijakan dalam pengelolaan kesehatan, terutama

kesehatan ibu (Saputra, 2013).

Beberapa kabupaten di indonesia telah memiliki regulasi daerah yang spesifik

mengatur tentang penurunan AKI, pada tahun 2008 telah berhasil menurunkan

berbagai angka indikator kesehatan ibu, anak dan balita, bahkan mendapatkan

MDGsAward padda tahun 2012 dari kantor utusan presiden RI untuk MDGs

(Prakarsa, 2013).

Post-natal care (pnc) adalah salah satu program pemerintah, post-natal care

(pnc) berbanding lurus dengan tingkat pendidikan dan tingkat pengeluaran ibu.

Sebesar 39,95 ibu yang tidak berpendidikan dan 22,7% ibu yang berada di

pengeluaran rendah tidak dapat melakukan PNC. Hal ini memberikan gambaran

bahwa ketercangkupan post-natal care sangat tergantung dari keadaan dan

(3)

pelayanan post-natal seperti indeks kekayaan rendah, tingkat pendidikan yang

rendah, kurangnya pengetahuan yang berhubungan dengan kehamilan komplikasi

atau dimana jarak dari pelayanan kesehatan (C R Titaley, 2009)

Ada beberapa peraturan yang mengatur tentang kebijakan pemberian ASI

Eksklusif yang diatur oleh Pemerintahan Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2012,

diantaranya yaitu, air susu ibu yang selanjutnya disingkat menjadi ASI adalah cairan

hasil sekresi kelenjar payudara ibu. Yang diberikan kepada bayi sejak dilahirkan

selama 6 bulan, tanpa menambahkan dan atau mengganti dengan makanan atau

minuman lain.

Pengaturan pemberian ASI EKsklusif bertujuan untuk menjamin pemenuhan

hak bayi untuk mendapatkan ASI Eksklusif sejak lahir sampai dengan usia 6 bulan

dengan memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan selain itu juga untuk

memberikan perlindungan kepada ibu dalam memberikan ASI Eksklusif kepada

bayinya.

Tanggung jawab pemerintah dalam program pemberian ASI Eksklusif meliputi

diantaranya menetapkan kewajiban nasional terkait program pemberian ASI

Eksklusif, melaksanakan advokasi dan sosialisasi program pemberian ASI Eksklusif,

dan mengembangkan ilmu pengetahuan ilmu dan teknologi yang berkaitan dengan

ASI Eksklusif.

Pelaksana tugas BKKBN memungkinkan adanya perandan keterlibatan

berbagai pihak. Dalam tugas promosi, BKKBN melibatkan tokoh mayarakat dan

(4)

bekerjasama dengan kementrian kesehatan. Bidan sebagai tenaga professional

kesehatan dibawah kementrian kesehatan merupakan pihak terdekat dengan calon

akseptor karena merupakan pelayanan pertama mulai dari KIE sampai dengan

pemasangan KB (Ari Sulistiawati, 2013)

Dinegara berkembang seperti indonesia kasus seperti ini masih menarik untuk

dipelajari, sebab faktor predisposisi yang masih sulit untuk dihindari, serta karena

kurangnya dari pengawasan maupun ketidakmampuan ibu untuk mengetahui apa

saja yang dapat memicu terjadinya bahaya pada saat masa kehamilan, persalinan,

bayi baru lahir, dan keluarga berencana.

Dari kasus tersebut penulis tertarik mengambil judul “Asuhan Kebidanan

Komprehensif Kehamilan, Persalinan, Nifas, Bayi Baru Lahir, dan Keluarga

Berencana” sebab penulis ingin mempelajari lebih banyak dan bagaimana asuhan

yang tepat pada kasus tersebut dandapat mendeteksi lebih awal dan mendapatkan

(5)

B.RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah dibuat maka penulis merumuskan masalah:

“bagaimana asuhan kebidanan komprehensif kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru

lahir, dan keluarga berencana?”.

C.TUJUAN

1. Tujuan umum

Penulis dapat memberikan dan melaksanakan asuhan kebidanan

komprehensif kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, dan keluarga berencana

dengan pendekatan manajemen kebidanan 7 langkah varney dan

pendokumentasian secara SOAP.

2. Tujuan khusus

Melaksanakan pengkajian pada asuhan kebidanan komprehensif kehamilan,

persalinan, nifas, bayi baru lahir, dan keluarga berencana.

a. Mampu melakukan pengkajian subyektif dan data obyektif pada yang

diberikan asuhan kebidanan komprehensif kehamilan, persalinan, nifas, bayi

baru lahir, dan keluarga berencana

b. Mampu menginterpretasikan data pada yang diberikan asuhan kebidanan

komprehensif kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, dan keluarga

(6)

c. Mampu mendiagnosa masalah dari hasil pengkajian pada yang diberikan

asuhan kebidanan komprehensif kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir,

dan keluarga berencana

d. Mampu menetapkan kebutuhan yang memerlukan penanganana segera

pada yang diberikan asuhan kebidanan komprehensif kehamilan, persalinan,

nifas, bayi baru lahir, dan keluarga berencana

e. Mampu merencanakan asuhan kebidanan yang menyeluruh pada yang

diberikan asuhan kebidanan komprehensif kehamilan, persalinan, nifas, bayi

baru lahir, dan keluarga berencana

f. Mampu melaksanakan perencanan asuhan kebidanan pada yang diberikan

asuhan kebidanan komprehensif kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir,

dan keluarga berencana

g. Mampu mengevaluasi antara teori dengan asuhan kebidanan pada yang

diberikan asuhan kebidanan komprehensif kehamilan, persalinan, nifas, bayi

baru lahir, dan keluarga berencana.

h. Mampu mendokumentasikan dengan metode SOAP.

D.RUANG LINGKUP

1. Sasaran

a. Sasaran pengambilan kasus ini pada Ny. R umur 24 tahun G2P1A0

dan bayi Ny. R mulai dari asuhan kebidanan komprehensif kehamilan,

persalinan, nifas, bayi baru lahir, dan keluarga berencana.

2. Tempat

(7)

3. Waktu

a. Penyusunan proposal dilakukan pada tanggal 2 Februari 2014 sampai

tanggal 22 September 2014

b. Pengambilan kasus pada tanggal 11 Desember 2014 sampai tanggal

22 Januari 2015

c. Penyusunan KTI dilakukan pada bulan Februari 2014 - Januari 2015

E. MANFAAT

Asuhan kebidanan komprehensif kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan

keluarga berencana dilakukan di BPM Lily Elisabeth, S.SIT yang diharapkan akan

bermanfaat bagi semua yang membaca dan bagi penulis.

1. Teoritis

Dapat menambah pengetahuan, pengalaman, dan wawasan dalam

menerapkan ilmu yang telah didapatkan pada asuhan kebidanan

komprehensif kehamilan, persalinan, nifas, dan keluarga berencana

Sebagai tempat untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan

ketrampilan dengan meningkatkan pengetahuan tentang asuhan

kebidanan komprehensif kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, dan

keluarga berencana yang selanjutnya karya tulisa ilmiah ini dapat

diajdikan sebagai refrensi untuk karya tulis ilmiah lainnya.

(8)

Bagi masyarakat agar dapat menambahkan tingkat pengetahuan dan

dapat mendeteksi dini apabila terjadi komplikasi sehingga dapat

mengambil keputusan yang tepat untuk tindakan selanjutnya.

Bagi tenaga kesehatan ini dapat menjadi tolak ukur upaya dapat lebih

meningkatkan mutu pelayanan terhadap pasien sehingga dapat

memberikan perhatian terhadapkeadaan dan kebutuhan pasien sehingga

pasien dapat merasa puas dan senang terhadap pelayanan yang

diberikan.

F. Metode Pengumpulan Data

Dalam penulisan karya ilmiah ini penyusun menggunakan metode studi kasus

dengan pendekatan 7 langkah varney dan pendokumentasian secara SOAP. Yang

meliputi pengkajian, Interpretasi data, diagnose potensial, tindakan dan evaluasi.

Sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan dengan data primer dan sekunder.

1. Anamnesa

Penulis mengumpulkan data dengan melakukan Tanya jawab secara

langsung dengan pasien dan pihak keluarga yang berhubungan dengan

masalah tersebut (SoekidjoNotoadmodjo, 2010.h;139).

2. Dokumentasi

Penulis menggunakan catatan pendokumentasian yang ada kaitannya

dengan pasien.seperti : status pasien, buku catatan atau rekam medic

pasien (SoekidjoNotoadmodjo, 2010.h;139).

(9)

Merupakan serangkaian kegiatan untuk mencari, mengumpulkan data atau

yang lainnya (SoekidjoNotoadmodjo, 2010.h;131).

G. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Terdiri dari pendahuluan yang menguraikan latar belakang masalah,

rumusan masalah, tujuan penulisan, ruang lingkup, manfaat penulisan, metode

pengumpulan data dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjuan Teori Medis

Tinjuan medis meliputi definisi ,etiologi, tanda dan gejala, pemeriksaan penunjang

dan penatalaksanaan medis.

B. Tinjauan Teori asuhan kebidanan

Tinjuan asuhan kebidanan mengggunakan kerangka berfikir VARNEY yang terdiri 7

langkah yaitu pengkajian, interpretasi data (diagnosis danmasalah) diagnose

potensial dan tindakan antisipasi segera untuk mencegahanya, penyusunan rencana

tindakan dan evaluasi.

C. Landasan Hukum Kewenangan Bidan

Berisi landasan hokum baik undang-undang maupun kepmenkes dan standar

pelayanan kebidanan yang mengatur semua tugas pokok dan kompetensi bidan

(10)

BAB III TINJAUAN KASUS

Terdiri dari tinjauan kasus meliputi penerapan asuhan kebidanan komprehensif

kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, dan keluarga berencana mulai

pengkajian, interpretasi data, diagnose masalah/potensial, identifikasi kebutuhan

yang memerlukan penanganan segera, merencanakan asuhan kebidanan

pelaksanan dan evakuasi serta perkembangan dengan menggunakan SOAP.

BAB IV PEMBAHASAN

Terdiri dari pembahasan masalah kesenjangan teori dan kenyataan pada

asuhan kebidanan komprehensif kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, dan

keluarga berencana.

BAB V PENUTUPAN

Berisi simpulan dan saran

DAFTAR PUSTAKA

Referensi

Dokumen terkait

Alat input yang populer digunakan untuk memasukkan input langsung ke alat proses sekarang ini adalah Visual Display Terminal (VDT) atau dikenal juga dengan nama Visual Display

Penelitian ini bermanfaat bagi PT.SIP karena dalam penelitian ini PT.SIP dapat mengetahui tentang bagaimana penyusunan Marketing Plan yang sesuai untuk memasarkan Produk Panel

Umumnya digunakan oleh manajemen non-akuntansi yang lebih tinggi untuk

Diagram Alir Pengolahan Sari Buah Jambu Biji Merah dengan Alat – Alat yang Digunakan, Jumlah Unit, dan Kapasitas Masing - Masing Alat………... Diagram Alir Proses Beserta Neraca

Perhitungan Limbah Cair yang Dihasilkan Selama Proses

Apabila hasil yang diperoleh sudah sesuai dengan standar, maka sampel tepung terigu maupun tepung tapioka dapat disimpan di gudang penyimpanan bahan baku sebelum

Dimanakah anda biasa membeli minyak goreng yang digunakan untuk

terhadap kecelakaan yang dialaminya sendiri tidak bisa menuntut pihak lain..