• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT RIKA RAYHAN MANDIRI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT RIKA RAYHAN MANDIRI"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Vol 3, No. 007 (2017) A. Dahyar Setiawan 21

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT RIKA RAYHAN MANDIRI

Oleh : A. Dahyar Setiawan Email : Andi_dahyar@yahoo.com Pembimbing I : Palipada Palisuri Email : - Pembimbing II : Seri Suriani Email : seri_suriani@yahoo.com

Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Bosowa

ABSTRAK

A DAHYAR SETIAWAN.2017. Essay. Analysis of financial performance at PT Rika Rayhan Mandiri is mentored by Drs. Palipada Paliusuri, M. si and Seri Suriani, SE,.M.si.

This study aims to analyze and know the financial performance of PT. Rika Rayhan Mandiri and the influence of financial performance with the company's profit level, then conducted an interpretation of the results obtained, so that the company is able to measure the efficiency and operational effectiveness of the company. The results of this study are also expected to be a reference in the decision-making process that will be made the users of financial statements based on financial data presented in the company's financial statements. For that required a measuring tool or analytical techniques that can be used in analyzing corporate financial statements. This study is a quantitative descriptive using survey approach, the type of data collected is quantitative data research method used is the analysis of financial ratios consisting of liquidity ratios, Solvency ratios, activity ratios and profitability ratios.

The results of this study indicate that based on liquidity ratios including Current ratio, Quick ratio, Cash ratio and Net Working Capital to Total Assets in low condition decreased. In general, the solvency ratio is in an insolvable position, while the profitability ratio of receivables turnover, inventory turnover, asset turnover and cash turnover are in a bad position. And in general the profitability ratios of PT Rika Rayhan Mandiri period 2014 to 2016 have fluctuated.

---

(2)

Vol 3, No. 007 (2017) A. Dahyar Setiawan 22

PENDAHULUAN

Setiap perusahaan selalu menonjolkan diri sebagai perusahaan yang terdepan. Untuk menjadi yang terdepan dan mampu bersaing secara efesien dalam dunia bisnis tentunya memerlukan kinerja yang maksimal. Dalam kaitannya dengan penilaian kinerja perusahaan, sumber utama variable atau indikator yang dijadikan dasar penilaian adalah laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan merupakan cerminan dalam menilai kinerja keuangan yang sesungguhnya yang dapat memberikan informasi mengenai posisi keuangan, prestasi, dan perubahan posisi keuangan suatu perusahaan pada periode tertentu dan sekaligus merupakan tanggung jawab manajemen terhadap daya yang digunakan.

Pertumbuhan perekonomian Indonesia yang stabil akan berpengaruh secara signifikan terhadap permintaan produk perusahaan, yang akhirnya akan berdampak pada kinerja perusahaan. Kinerja dari suatu perusahaan dapat menentukan berhasil tidaknya perusahaan tersebut. Untuk dapat mengetahui kinerja suatu perusahaan dapat dilihat dari aspek keuangan. Alat untuk menilai kinerja dan menganalisis laporan keuangan perusahaan yang lazim dipakai selama ini adalah rasio financial yang terdiri dari rasio Liquiditas, rasio profitabilitas dan rasio aktivitas. Penilaian kinerja keuangan perusahaan umumnya menggunakan analisis laporan keuangan. Kelebihan pengukuran dengan metode tersebut adalah kemudahan dalam perhitungannya selama data historis tersedia. Sedangkan kelemahannya adalah metode tersebut adalah kemudahan dalam perhitungannya selama data historis tersedia. Sedangkan kelemahannya adalah metode tersebut tidak dapat mengukur kinerja perusahaan secara akurat. Hal ini disebabkan karena data yang digunakan adalah data akuntansi yang tidak terlepas dari penafsiran atau estimasi yang dapat mengakibatkan timbulnya berbagai macam distorsi sehingga keuangan perusahaan tidak terukur secara tepat dan akurat.

Rasio menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan (mathematical relationship) antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisa berupa rasio ini akan dapat menjelaskan atau memberi gambaran kepada penganalisa tentang baik atau tidak baik buruknya keadaan atau

(3)

Vol 3, No. 007 (2017) A. Dahyar Setiawan 23 posisi keuangan suatu perusahaan terutama apabila angka rasio tersebut dibandingkan dengan angka rasio pembanding yang digunakan sebagai standar.

PT. Rika Rayhan Mandiri adalah perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur. Perusahaan Manufaktur yang tidak begitu besar dan sederhana proses produksinya, kadang-kadang menggunakan sistem akuntansi yang sederhana berdasarkan pada sistem persediaan periodik, pencatatan persediaan yang digunakan dalam proses produksi, penentuan barang yang masih dalam proses, dan barang yang telah terjual, didasarkan pada perhitungan fisik periodik yang biasanya dilakukan pada akhir tahun. Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Analisis

kinerja keuangan Pada PT. Rika Rayhan Mandiri.”

TINJAUAN PUSTAKA

Laporan Keuangan

Menurut Jumingan (2014:4) laporan keuangan adalah hasil tindakan pembuatan ringkasan data keuangan perusahaan yang disusun danditaksirkan untuk kepentingan manajemen dan pihak lain yang menaruh perhatian atau mempunyai kepentingan dengan data keuangan perusahaan. Laporan keuangan berkaitan erat dengan bidang akuntansi. kegiatan akuntansi pada dasarnya merupakan kegiatan mencatat, menganalisis, menyajikan dan menafsirkan data keuangan dari lembaga perusahaan dan lembaga lainnya dimana aktivitasnya berhubungan dengan produksi dan pertukaran barang dan jasa. Bagi lembaga yang bertujuan memperoleh keuntungan, akuntansi memberikan metode untuk menentukan apakah lembaga tersebut memperoleh keuntungan sebagai hasil dari transaksi yang dilakukannya.

Tujuan Laporan Keuangan

Yustina dan Titik dalam Irham Fahmi (2014:26) mengatakan bahwa laporan keuangan ditujukan sebagai pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya kepada pemilik perusahaan atas kinerja yang telah dicapainya serta merupakan laporan akuntansi utama yang

(4)

Vol 3, No. 007 (2017) A. Dahyar Setiawan 24 mengomunikasikan informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan dalam membuat analisa ekonomi dan peramalan untuk masa yang akan datang.

Dengan diperolehnya laporan keuangan, maka diharapkan laporan keuangan bisa membantu dalam tujuan menghindari analisis yang keliru dalam melihat kondisi. Dimana Farid Harianto dan Sadono Sukirno dalam Irham Fahmi (2014:27) tujuan laporan keuangan “agar pembuat keputusan tidak menderita kerugian atau paling tidak mampu menghindarkan kerugian yang lebih besar, semua keputusan harus didasarkan pada informasi yang lengkap, reliable, valid, dan penting.”

Keterbatasan Laporan Keuangan

Menurut Kasmir (2016:15) setiap laporan keuangan yang disusun pasti memiliki keterbatasan tertentu. Antara lain:

1. Pembuatan laporan keuangan disusun berdasarkan sejarah, dimana data-data yang diambil dari data-data masa lalu.

2. Laporan keuangan dibuat umum, artinya untuk semua orang, bukan hanya untuk pihak tertentu saja.

3. Proses penyusunan tidak terlepas dari taksiran-taksiran dan pertimbangan-pertimbangan tertentu.

4. Laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi situasi ketidakpastian.

5. Laporan keuangan selalu berpegang teguh kepada sudut pandang ekonomi dalam memandang peristiwa-peristiwa.

Kinerja Keuangan.

Menurut Irham Fahmi (2014:2) “kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar.”

Kinerja perusahaan dapat di ukur dengan menganalisa dan mengevaluasi laporan keuangan. Informasi posisi keuangan dan kinerja keuangan di masa lalu seringkali digunakan sebagai dasar untuk memprediksi posisi keuangan dan kinerja di masa depan dan hal lain yang langsung menarik perhatian pemakai

(5)

Vol 3, No. 007 (2017) A. Dahyar Setiawan 25 seperti pembayaran dividen, upah, pergerakan harga sekuritas dan kemampuan perusahaan untuk memenuhi komitmennya ketika jatuh tempo.

Analisa Laporan Keuangan

Salah satu sumber informasi yang penting bagi para pengguna laporan keuangan dalam pengambilan suatu keputusan ekonomi adalah melalui laporan keuangan. Jumingan (2014:42) menjelaskan bahwa analisis laporan keuangan meliputi penelaahan tentang hubungan dan kecenderungan atau tren utnuk mengetahui apakah keadaan keuangan, hasil usaha, dan kemajuan keuangan perusahaan memuaskan atau tidak memuaskan. Analisis dilakukan dengan mengukur hubungan antara unsur-unsur laporan keuangan dan bagaimana perubahan unsur-unsur itu dari tahun ke tahun untuk mengetahui arah perkembangannya. Kegiatan analisis laporan keuangan juga dilakukan dengan tujuan agar dapat memperoleh gambaran yang jelas mengenai keadaan keuangan dan hasil usaha perusahaan sehingga informasi tersebut dapat dijadikan sebagai bahan acuan dalam pengambilan keputusan

Teknik Analisis Laporan Keuangan

Laporan keuangan disajikan dan diperlihatkan oleh pihak akuntan, maka selanjutnya menjadi tanggung jawab bagi manajer perusahaan melakukan analisa secara komperensif dan kritis terhadap seluruh isi dari laporan keuangan tersebut. Dengan analisa secara komprehensif dan kritis tersebut diharapkan memperoleh hasil kesimpulan atau rekomendasikan yang maksimal dalam menilai kinerja keuangan suatu perusahaan. Karena jika dilakukan analisa secara tidak komprehensif dan kritis akan terjadi kondisi–kondisi yang bersifat loss (terlewatkan) dan ini bisa berdampak pada masalah dikemudian hari menurut (Irham 2014:28).

Pengertian Rasio keuangan

Menurut Kasmir (2016:104) laporan keuangan merupakan aktivitas yang sudah dilakukan perusahaan dalam suatu periode tertentu. aktivitas yang sudah di lakukan dituangkan dalam angka-angka, baik dalam dalam bentuk mata uang rupiah maupun dalam mata uang asing angka–angka yang ada dalam laporan

(6)

Vol 3, No. 007 (2017) A. Dahyar Setiawan 26 keuangan menjadi kurang berarti jika hanya dilihat hanya satu sisi saja. Artinya jika hanya dengan melihat apa adanya.

Menurut Irham (2014:59-69) Rasio keuangan dapat dibagi kedalam empst bentuk umum yang dipergunakan yaitu: Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio), Rasio Solvabilitas (Solvabilitas), Rasio Rentabilitas dan Rasio Ativitas.

1. Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas (liquidity ratio) adalah kemampuan suatu perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya secara tepat waktu. contoh membayar listrik, telepon air, air PDAM, gaji karyawan, gaji teknis, gaji lembur.

2. Rasio Solvabilitas

Rasio Solvabilitas adalah mengukur seberapa besar perusahaan dibiayai dengan utang. Penggunaan utang yang terlalu tinggi akan membahayakan perusahaan karena perusahaan akan masuk dalam kategori extereme solvabilitas (utang eksterm) yaitu perusahaan terjebak dalam tingkat utang yang tinggi dan sulit untuk melepaskan beban utang tersebut .

3. Rasio Aktivitas

Rasio aktivitas adalah rasio yang menggambarkan sejauh mana perusahaan mempergunakan sumber daya yang dimilikinya guna menunjang aktivitas perusahaan.

4. Rasio Profitabilitas

Rasio ini mengukur efektivitas manajemen secara keseluruhan yang ditujukan oleh besar kecilnya tingkat keuntungan yang diperoleh dalam hubungannya dengan penjualan maupun investasi. Semakin baik rasio profitabilitas maka semakin baik menggambarkan kemampuan perusahaan memperoleh keuntungan.

Pengertian dan Jenis Laba

Pengertian laba secara operasional merupakan perolehan antara pendapatan yang direalisasi yang timbul dari transaksi selama satu periode dengan biaya yang berkaitan dengan pendapatan tersebut. Pengertian laba menurut Harahap (2011:113) “Kelebihan penghasilan diatas biaya selama satu periode

(7)

Vol 3, No. 007 (2017) A. Dahyar Setiawan 27 akuntansi” sementara pengertian laba yang dianut oleh struktur akuntansi sekarang ini adalah selisih pengukuran pendapatan dan biaya. Besar kecilnya laba sebagai pengukur kenaikan sangat bergantung pada ketepatan pengukuran pendapatan dan biaya.

Sasaran utama perusahaan adalah memperoleh laba sebesar-besarnya guna mencapai tingkat pertumbuhan yang tinggi dan pada akhirnya tujuan untuk memaksimalkan nilai perusahaan dapat tercapai. Laba digunakan sebagai salah satu ukuran menilai keberhasilan manajemen didalam menjalankan tugasnya. Laba yang besar akan mendorong pemilik modal untuk menanamkan modalnya pada perusahaan guna memperluas usahanya dan juga faktor utama bagi kemajuan serta keberhasilan perusahaan dalam melanjutkan dan mengembangkan usahanya.

Laba usaha mencerminkan kinerja operasional perusahaan yang sebenarnya. Secara umum laba usaha dapat diartikan sebagai selisih dari pendapatan usaha (revenue) dengan beban usaha (operasional cost), karena itu sudah semestinya sebelum perhatian difokuskan ke laba usaha. Sebab tanpa melihat besaran laba usaha, kadang-kadang kita dapat terjebak pada satu kesimpulan yang keliru dalam menilai kinerja operasional.

Perusahaan yang mencatat pendapatan diluar usaha intinya lebih besar dibandingkan usaha menunjukkan bahwa kinerja operasional perusahaan itu ada masalah. Demikian pula, jika laba perusahaan positif dan ternyata laba bersih negatif berarti perusahaan itu sedang menghadapi masalah.

Menurut Harahap (2011:263) laba merupakan bagian penting dalam laporan keuangan karena berbagai alasan antara lain :

1. Laba merupakan dasar dalam penghitungan pajak.

2. Pedoman dalam menentukan kebijakan investasi dan pengamilan keputusan. 3. Dasar dalam peramalan laba maupun kejadian ekonomi perusahaan lainnya

yang akan datang.

4. Dasar dalam perhitungan dan penilaian efisiensi dalam menjalankan perusahaan.

(8)

Vol 3, No. 007 (2017) A. Dahyar Setiawan 28 Jumingan (2014:65) bahwa laba merupakan suatu proses yang disengaja menurut batasan standar akuntansi keuangan untuk mengatakan pelaporan laba pada tingkat tertentu.

Jenis-jenis laba dalam hubungannya dalamperhitungan adalah sebagai berikut:

1. Laba kotor yaitu perbedaan antara pendapatan bersih dengan penjualan dengan harga pokok penjualan.

2. Laba dari operasi (laba usaha) yaitu selisih antara laba kotor dengan total beban operasi.

3. Laba bersih yaitu angka terakhir dalam perhitungan laba/rugi dimana untuk mencari laba operasi ditambah pendapatn lain-lain dikurangi dengan beban-beban.

Pertumbuhan Laba

Pertumbuhan laba adalah seberapa besar peningkatan laba yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Menurut Harahap (2010:263) laba merupakan angka yang penting dalam laporan keuangan karena berbagai alasan antara lain: laba merupakan dasar dalam perhitungan pajak, pedoman dalam menentukan kebijakan investasi dan pengambilan keputusan, dasar dalam peramalan laba maupun kejadian ekonomi perusahaan lainnya di masa yang akan datang, dasar dalam perhitungan dan penilaian efisiensi dalam menjalankan perusahaan, serta sebagai dasar dalam penilaian prestasi atau kinerja perusahaan.

Laba secara operasional merupakan perbedaan antara pendapatan yang direalisasi yang timbul dari transaksi selama satu periode dengan biaya yang berkaitan dengan pendapatan tersebut. Sedangkan pengertian laba menurut IAI dalam Munawir (2010:213) adalah kenaikan manfaat ekonomi selama satu periode dalam bentuk pemasukan atau penambahan aset atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi peranan modal. Sementara pengertian laba yang dianut oleh struktur akuntansi sekarang ini adalah laba yang merupakan selisih pengukuran pendapatan dan biaya.Besar kecilnya laba sebagai pengukur kenaikan sangat bergantung pada ketepatan pengukuran pendapatan dan biaya. Jadi dalam hal ini laba hanya merupakan

(9)

Vol 3, No. 007 (2017) A. Dahyar Setiawan 29 angka artikulasi dan tidak didefinisikan tersendiri secara ekonomik seperti halnya aset atau utang.

METODOLOGI PENELITIAN

Adapun metode yang penulis gunakan dalam menganalisis kinerja keuangan PT. Rika Rayhan Mandiri ada empat yaitu :

1. Rasio Likuiditas a. Current Ratio b. Quick Ratio c. Cash Ratio

d. Net Working Capial to Total Asset

2. Rasio Solvabitas

a. Debt to Total Assets

b.Long Term Debt to Equity c.Debt To Equity 3. Rasio Aktifitas a. Inventory Turnover b. Receivable Turnover

c. Total Asset Turnover (TATO)

d. Cash Turnover

4. Rasio Profitabilitas

a.Net Profit Margin (NPM)

b.Gross Profit Margin (GPM)

c.Return On Asset (ROA)

d.Return On Equity (ROE)

(10)

Vol 3, No. 007 (2017) A. Dahyar Setiawan 30 e.Return On Investment (ROI)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Analisa laporan Keuangan merupakan proses penilaian terhadap kinerja keuangan perusahaan yang memberikan informasi mengenai perkembangan dan prestasi yang telah dicapai oleh perusahaan yang dapat dilihat melalui laporan keuangan, yang dapat dipergunakan sebagai alat untuk mengoreksi operasi perusahaan pada masa lalu maupun pada masa sekarang.

Penyusunan laporan keuangan perusahaan harus menyiapkan data setiap periode yang dicapai mengenai kondisi perusahaan dan hasil yang dicapai dalam periode tertentu. Laporan keuangan terdiri atas neraca dan laporan laba rugi yang digunakan untuk menganalisis kinerja keuanganberdasarkan analisis rasio keuangan. dengan menggunakan analisis rasio keuangan . Mengevaluasi kesesuaian kinerja perusahaan dengan menngunakan data 4 rasio keuangan yaitu,rasio likuiditas,rasio solvabilitas,rasio aktivitas ,rasiosolvabilitas yang dikumpulkan untuk penelitian ini adalah data primer yaitu data yang diperoleh melalui konfirmasi dengan pihak manajemen perusahaan bersangkutan seperti laporan keuangan perusahaan selama kurun waktu empat tahun terakhir (2014-2016), dan data sekunder seperti profil perusahaan.

Berikut ini adalah neraca dan laporan laba rugi perusahaan PT. Rika Rayhan Mandiri untuk tahun 2014,2015 dan 2016 sebagai bahan untuk menganalisis kinerja keuangan pada PT. Rika Rayhan Mandiri :

(11)

Vol 3, No. 007 (2017) A. Dahyar Setiawan 31

Tabel 1

Perkembangan Rasio Keuangan PT. Rika Rayhan mandiri Tahun 2014-2016 Rasio Keuangan 2014 2015 2016 1. Rasio Likuiditas a. Current Ratio b. Quick Ratio c. Cash Ratio

d. Net Working Capital to Total Asset 1,02 kali 0,70 kali 0,23 kali 0,01 kali 0,88 kali 0,68 kali 0,16 kali -0,09 kali 0,85 kali 0,57 kali 0,15 kali -0,11 kali 2. Rasio Solvabilitas a. Debt to Total Asset

b. Long Term Debt to Equity c. Debt to Equity 0,85 kali 0,673 kali 9,55 kali 0,82 kali 0,305 kali -9,31 kali 0,81 kali 0,309 kali -9,17 kali 3. Rasio Aktivitas a. Inventory Turnover b. Receivable Turnover c. Total Asset Turnover d. Fixed Assets Turnover

29,44 kali 36,71 kali 6,94 kali 30,33 kali 44,29 kali 28,35 kali 6,64 kali 20,74 kali 25,45 kali 23,58 kali 5,22 kali 14,32 kali 4. Rasio Profitabilitas

a. Net Profit Margin b. Gross Profit Margin c. Return on Asset d. Return on Equity e. Return on Investment 0,23% 7% 1,65% 11% 1,69% 0,46% 8% 2,47% 14% 3% 0,31% 9% 1,62% 8% 1,61% Sumber : Data diolah, 2017

Berdasarkan pada hasil pengolahan data pada PT. Rika RayhanMandiri dari sisi likuiditas pada tahun 2014 sampai tahun 2016 menunjukkan penurunan, dimana current ratio 2014 sampai 2015 mencapai 1,02 kali naik menjadi 0,88 dan kembali naik pada tahun 2016 jadi rata-rata hanya mencapai 0,91 kali. Begitupun dengan Quick Ratio pada tahun 2014 hingga 2015 mencapai 0,70 kali dan naik menjadi 0,68 kali dan pada tahun 2016 kembali mengalami penurunan hingga 0,57 kali dengan rata-rata Quick Ratio 0,65 kali. Dari sisi Cash Ratio tahun 2014 sebesar 0,23 kali selanjutnya pada tahun 2015 kembali mengalami penurunan ke 0,16 kali dan pada tahun 2016 masih mengalami penurunan hingga sebesar 0,15 kali dengan hanya memiliki rata-rata 0,18 kali. Dan pada Net Working Capital to Total Asset mengalami penurunan selama 3 tahun

(12)

Vol 3, No. 007 (2017) A. Dahyar Setiawan 32 berturut-turut dimana pada tahun 2014 sebesar 0,01 kali kemudian pada tahun 2015turun ke 0,09 kali dan pada tahun selanjutnya kembali turun ke 0,11 kali sehingga rata-ratanya 0,07 kali.

Dari analisis Solvabilitas juga mengalami penurunan pada sisi Debt to Total Asset dimana pada tahun 2014 mencapai 0,85 kali pada tahun 2015 mengalami penurunan hingga sebesar 0,82 kali dan kembali mengalami penurunan pada tahun 2016 hingga sebesar 0,81 kali Sehingga memiliki rata-rata sebesar 0,82 kali. Pada Long Term Debt Equity mengalami fluktuasi dimana pada tahun 2014 sampai 2015 mengalami kenaikan dari sebesar 0,673 kali turun ke 0,305 kali dan pada tahun 2016 naik ke 0,309 kali hingga rata-ratanya 0,429 kali. Dan pada debt to equity mengalami fluktuasi dimana pada tahun 2014 sebebesar 9,55 kali. Lalu pada tahun turun naik hingga sebesar -9,31 kali. Dan pada tahun 2016 mengalami kenaikan hingga sebesar -9,17 kali.

Dari analisis rasio aktivitas perusahaan dilihat dari total asset turnover tahun 2014 yaitu 29,44 kali dan tahun 2015 sebanyak 44,29 kali sedangkan tahun 2016 yaitu 25,45 kali. Adapun Receivable turnover menurun tiap tahunnya dimana pada tahun 2014 sebanyak 36,71 kali dan pada tahun 2015 turun hingga sebanyak 28,35 kemudian turun sebanyak 23,58 pada tahun 2016. Dari sisi total aset turnover terjadi pelemahan dari tahun ke tahunnya yaitu 6,94 kali pada tahun 2016 lalu turun hingga 6,64 kali pada 2015 dan turun lagi pada tahun 2016 yaitu 5,22 kali.dan terakhir pada rasio Fixed Assets Turnover yang mengalami penurunan dimana pada tahun 2014 sebanyak 36,71 kali dan pada tahun 2015 turun hingga sebesar 28,35 kali dan kembali turun ke 23,58 kali pada tahun2016. Rasio Profitabilitas pada sisi net profit margin mengalami kenaikan tiap tahunnya yaitu 0,23% pada tahun 2014 lalu naik pada tahun 2015 hingga sebesar 0,46% begitupun pada tahun 2016 yaitu sebesar 0,31%. Begitupun dari sisi Gross Profit Margin yaitu 7% pada tahun 2014, 8% pada tahun 2015 dan 9% pada tahun 2016. Namun, pada sisi Return on Asset mengalami fluktuasi dimana 1,65% pada tahun 2014 naik 2,47% pada tahun 2015 dan turun pada tahun 2016 hingga sebanyak 1,62 %. Demikian dengan Return on Equity pada tahun 2014 sebanyak 11% mengalami kenaikan ke 14% pada tahun 2015 dan turun pada

(13)

Vol 3, No. 007 (2017) A. Dahyar Setiawan 33 tahun 2016 hingga sebanyak 8%. Dan pada sisi Return on Investment juga mengalami fluktuasi dimana pada tahun 2014 sebesar 1,69% naik hingga 3% dan pada tahun 2016 turun ke 1,61%.

KESIMPULAN

Berdasarkan analisis dan pembahasan tentang kinerja keuangan pada PT. Rika Rayhan Mandiri yang telah diuraikan maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Rasio Likuiditas pada PT. Rika Rayhan berada dalam keadaan yang tidak baik, karena berada pada posisi illiquid. Ini menunjukkan perusahaan terlalu berani mengambil resiko utang dalam mengembangkan laba perusahaan. 2. Rasio Solvabilitas pada PT. Rika Rayhan berada pada posisi insolvable. Hal

ini dapat dilihat pada rasio solvabilitas keadaan modal perusahaan tidak mencukupi untuk menjamin hutang yang diberikan oleh kreditur. Insolvable yaitu keadaan dimana kemampuan perusahaan untuk membayar hutang-hutangnya secara tepat waktu berada dalam posisi bermasalah bahkan cenderung tidak tepat waktu.

3. Rasio Aktivitas pada PT. Rika Rayhan mengalami penurunan kualitas. Hal ini dapat dilihat pada keempat rasio aktivitas dimana selain Inventory Turnover yang inkonsisten, mengalami penurunan kinerja dari tahun ke tahun. Hal ini mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba.

4. Rasio Profitabilitas pada PT. Rika Rayhan dalam posisi tidak baik. Hal ini terlihat pada perhitungan rasio, meskipun mengalami peningkatan rasio pada gross profit margin namun mengalami penurunan net profitt margin, ROA, ROE dan ROI pada akhir tahun, hal ini menunjukkan inkonsistensi perusahaan dalam menghasilkan laba.

(14)

Vol 3, No. 007 (2017) A. Dahyar Setiawan 34

DAFTAR PUSTAKA

Fahmi Irham, 2012. Pengantar manajemen keuangan teori dan soal jawab.

Alfabeta. Bandung.

Fahmi Irham, 2014. Analisis kinerja keuangan panduan bagi akademisi, manajer dan investor untuk menilai dan masyarakat bisnis dari aspek keuangan. Alfabeta. Bandung.

Fahmi Irham, 2014. Analisis Laporan Keuangan. Alfabeta. Bandung. Harahap, S. S., 2010. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, PT. Raja

Grafindo Persada. Jakarta.

Harmono, 2011. Pengantar Manajemen Keuangan Berbasis Balanced

Scorecard Pendekatan Teori, Kasus, dan Riset Bisnis. Bumi Aksara. Jakarta.

Hery, 2014. Analisis Laporan Keuangan. Bumi Aksara. Jakarta.

Hery, 2015. Analsis Laporan Keuangan Pendekatan Rasio Keuangan. CAPS (Center For Academic Publishing Service). Jakarta.

Hery, 2015. Analisis Kinerja Manajemen The Best Financial Analysis Menilai Kinerja Manajemen Berdasarkan Rasio Keuangan. PT. Grasindo. Jakarta.

Jumingan, 2014. Analisis Laporan Keuangan. Bumi Aksara. Jakarta.

Kasmir, 2016. Analisis Laporan Keuangan.PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. Munawir. S. 2010. Analisis Laporan Keuangan. Penerbit Liberty. Yogyakarta. Murhadi Werner, 2013. Analisis Laporan Keuangan Proyeksi dan Valuta

Asing. Salemba Empat. Jakarta.

Sugiri Slamet Sodikin, 2012. Akuntansi Pengantar 1. UPP STIM YKPN. Yogyakarta.

Sugiono, Arif, Edi Untung, 2016 Panduan Praktis Dasar Analisa Laporan Keuangan.Grasindo. Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Sebagian dari mereka merupakan pendatang, seperti Martinus (53 tahun, Kepala Desa Rantau Budha), yang datang dari Labuhan (Barabai) bersama orang tuanya pada tahun

biasanya dilakukan dengan melihat taraf signifikasi yang telah dihitung secara otomatis.. Statistik inferensial dapat dikelompokkan menjadi dua berdasarkan syarat terpenuhinya

Hasil pengujian menunjukkan bahwa titrator semi otomatis memiliki beberapa kelebihan yaitu dapat membaca nilai potensial setiap detik, larutan yang dibutuhkan untuk

Dalam rangka mendukung pelaksanaan Uji Kompetensi Nasional DIII Kebidanan, DIII Keperawatan dan Profesi Ners, bersama ini kami sampaikan bahwa Direktorat Jenderal

Perputaran Kas, Perputaran Piutang Dan Menggunakan Rasio ROA Pada Perusahaan Telekomunikasi di BEI Tahun 2012 - 2017.. Dari data diatas dapat dilihat bahwa nilai perputaran

Dengan pertimbangan itu, perkiraan ketersedian sistem berbasis intensitas kegagalan sistem sesuai dengan keadaan aktual sistem dilakukan dengan pendekatan analisis cakup data atau

14 Ketiga pendekatan tersebut digunakan bersamaan karena masalah yang dibahas dalam penelitian ini bersumber dari peraturan perundang-undangan yang tidak megatur

dan perangkat tablet digital dengan berbagai aplikasi. Generasi anak- anak sekarang, yang disebut "Generasi Alpha" sangat berbeda dengan generasi sebelumnya. Mereka