• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PERBANDINGAN METODE AHP-TOPSIS DAN METODE PROMETHEE DALAM MENENTUKAN PENERIMA KARTU INDONESIA PINTAR SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagai persyaratan mendapatkan gelar Strata Satu Program Studi Informatika

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "ANALISIS PERBANDINGAN METODE AHP-TOPSIS DAN METODE PROMETHEE DALAM MENENTUKAN PENERIMA KARTU INDONESIA PINTAR SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagai persyaratan mendapatkan gelar Strata Satu Program Studi Informatika"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

i HALAMAN JUDU L

ANALISIS PERBANDINGAN METODE AHP-TOPSIS DAN METODE

PROMETHEE DALAM MENENTUKAN PENERIMA KARTU INDONESIA

PINTAR

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagai persyaratan mendapatkan gelar Strata Satu

Program Studi Informatika

Disusun Oleh:

Venendhie Mahellyana Monica Chintia Getha Adis

NIM. M0512057

PROGRAM STUDI INFORMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(2)
(3)
(4)

iv

ANALISIS PERBANDINGAN METODE AHP-TOPSIS DAN METODE PROMETHEE DALAM MENENTUKAN PENERIMA KARTU INDONESIA

PINTAR

VENENDHIE MAHELLYANA MONICA CHINTIA GETHA ADIS

Program Studi Informatika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret

ABSTRAK

Program Kartu Indonesia Pintar (KIP) adalah pemberian bantuan tunai pendidikan kepada seluruh anak usia sekolah (6-21 tahun) yang menerima KIP, atau yang berasal dari keluarga miskin dan rentan atau anak yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Adanya kriteria yang harus dipenuhi tersebut menyebabkan proses penyeleksian calon penerima KIP harus dilakukan berkali-kali dan memakan waktu yang lama dengan pelaksanaanya mengurutkan siapa saja yang berhak. Maka dari itu diperlukan suatu sistem pendukung keputusan yang dapat memperhitungkan segala kriteria yang mendukung pengambilan keputusan.

Pada penelitian ini, gabungan metode AHP-TOPSIS akan dibandingankan dengan metode PROMETHEE untuk dicari metode mana yang lebih baik. Pengujian dilakukan dengan menggunakan Receiver Operating Characteristic (ROC) dan Order Analysis. Hasil analisis pengujian menunjukkan untuk perhitungan metode AHP-TOPSIS pada data siswa tahun 2015 memiliki akurasi sebesar 81% lebih baik dibanding dengan perhitungan Metode PROMETHEE pada data siswa tahun 2015 memiliki akurasi sebesar 70%. Demikian juga dengan hasil untuk data tahun 2016, Metode AHP-TOPSIS memberikan hasil yang lebih baik dengan akurasi sebesar 84% sedangkan untuk perhitungan PROMETHEE pada data siswa tahun 2016 memiliki akurasi sebesar 80%. Selain itu dapat bandingkan juga pada order analysis, dari hasil order analysis diketahui bahwa metode AHP-TOPSIS memiliki nilai yang lebih baik dibandingkan dengan metode PROMETHEE dengan nilai 32,28 pada tahun 2015 dan 39,58 pada tahun 2016. Dilihat dari hasil akurasi dan hasil pada order analysis tersebut maka metode AHP-TOPSIS menjadi metode rekomendasi terbaik yang diberikan kepada pihak sekolah dalam studi kasus penerima Kartu Indonesia Pintar.

(5)

v

COMPARATIVE ANALYSIS OF AHP-TOPSIS METHOD AND PROMETHEE

METHOD IN DETERMINING KARTU INDONESIA PINTAR RECEIVER

VENENDHIE MAHELLYANA MCGA

Department of Informatics, Faculty of Mathematics and Natural Science, Sebelas Maret University

ABSTRACT

Kartu Indonesia Pintar (KIP) Program is the provision of education cash assistance to all school-aged children (6-21 years old) who receive KIP, or who come from poor and vulnerable families or children who meet predetermined criteria. The existence of the criteria that must be fulfilled causes the selection process of KIP receiver should be done many times and takes a long time with the execution of sorting

those who are entitled. Therefore required a Decision Support System that can take

into account all the criteria that support decision making.

In this research, the combined AHP-TOPSIS method will be compared with the PROMETHEE method to find out which method is better. Testing is done by using Receiver Operating Characteristic (ROC) and order analysis. The results of the test analysis show that for the calculation of AHP-TOPSIS method in the data of students in 2015 has an accuracy of 81% better than the calculation of PROMETHEE Method on student data in 2015 has an accuracy of 70%. Likewise with the results for 2016 data, the AHP-TOPSIS method provides better results with an accuracy of 84% while for PROMETHEE calculations on student data 2016 has an accuracy of 80%. In addition, it can also compare the order analysis, from the order analysis results can be seen that the AHP-TOPSIS method has a better value compared with PROMETHEE method with a value of 32.28 in 2015 and 39.58 in 2016. Viewed from the results of accuracy and the result of the order analysis, the AHP-TOPSIS method becomes the best recommendation method given to the school in the case study of the receiver of KIP.

(6)

vi MOTTO

“Allah adalah sebaik – baiknya pemberi keputusan maka selalu lah berfikir positif dengan segala keputusan-Nya, sekalipun hal terburuk menimpa dalam hidupmu ”

(7)

vii

PERSEMBAHAN

(8)

viii

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah serta inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul “Analisis Perbandingan Metode AHP-TOPSIS dan Metode Promethee dalam Menentukan Penerima Kartu Indonesia Pintar.”

Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu proses pengerjaan Tugas Akhir ini sehingga dapat berwujud sebagaimana yang diharapkan, yaitu kepada :

1. Bapak Parno dan Ibu Endang Sri Rahatmi orangtua yang senantiasa memberikan kasih sayang, mendukung serta memberikan semangat.

2. Bapak Drs. Bambang Harjito M.App.Sc.,Ph.D. selaku Ketua Program Studi Informatika, Ibu Rini Anggrainingsih, S.T.,M.T. selaku Pembimbing Akademik dan seluruh dosen informatika atas ilmu dan bimbingan yang diberikan selama ini kepada penulis.

3. Bapak Ristu Saptono, S.Si., M.T. dan Haryono Setiadi S.T., M.Eng. selaku dosen pembimbing I dan pembimbing II atas ilmu yang diberikan, bimbingan, kebaikan dan kesabaran kepada penulis selama pelaksanaan Tugas Akhir. 4. Sahabat - sahabat tercinta yang selalu memberikan warna-warni hidup.

Surakarta,

(9)

ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang ... 1

1.2 Persamaanan Masalah ... 3

1.3 Batasan Masalah ... 4

1.4 Tujuan Penelitian ... 4

1.5 Manfaat Penelitian ... 4

1.6 Sistematika Penulisan ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1 Dasar Teori ... 5

2.1.1 Kartu Indonesia Pintar ... 5

2.1.2 Sistem Pendukung Keputusan ... 6

2.1.3 Analytical Hierarchy Process (AHP) ... 7

2.1.4 Technique For Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) ... 11

2.1.5 AHP dan TOPSIS ... 13

2.1.6 Preference Rangking Organitation Method For Enrichment Evaluations (PROMETHEE) ... 15

2.1.7 Receiver Operating Characteristic (ROC) ... 19

(10)

x

2.3 Rencana Penelitian ... 24

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 26

3.1Pengumpulan Data ... 26

3.1.1Wawancara ... 26

3.1.2Data siswa ... 27

3.2 Analisis Data ... 27

3.2.1 Perancangan Metode AHP-TOPSIS ... 28

3.2.2 Perancangan Metode PROMETHEE ... 30

3.3Pengujian ... 31

3.3.1 Pengujian ROC ... 31

3.3.2 Pengujian Order Analysis ... 32

BAB IV PEMBAHASAN ... 33

4.1Deskripsi Data ... 33

4.1.1Data Kriteria ... 33

4.1.2Data Siswa... 35

4.2Hasil Analisis Data... 36

4.2.1Data Siswa Tahun 2015 ... 36

4.2.2Data Siswa Tahun 2016 ... 38

4.3Hasil Pengujian ... 41

4.3.1ROC ... 41

4.3.2Order Analysis ... 42

BAB V PENUTUP ... 45

5.1 Kesimpulan ... 45

5.2 Saran ... 45

(11)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Skala Penilaian Perbandingan Berpasangan Saaty (Saaty, 2008) ... 8

Tabel 2. 2 Nilai Random Index (RI) (Manurung, 2010) ... 10

Tabel 2. 3 Bobot kepentingan relatif (Brans & Mareshal, 1994) ... 16

Tabel 2. 4 Leaving Flow, Entering Flow dan Net Flow (Jean-Pierre Brans, 1986) .. 17

Tabel 2. 5 Tipe Preferensi Kriteria Pada Metode PROMETHEE (Jean-Pierre Brans, 1986) ... 18

Tabel 3. 1 Perbandingan Berpasangan Kriteria KIP...…...28

Tabel 3. 2 Keputusan TOPSIS KIP ... 29

Tabel 3. 3 Bobot Kepentingan Relatif Metode PROMETHEE pada KIP ... 31

Tabel 4. 1 Nilai Sub Kriteria…...34

Tabel 4. 2 Data Siswa Tahun 2015 Lolos KIP pada Metode AHP-TOPSIS ... 36

Tabel 4. 3 Data Siswa Tahun 2015 Tidak Lolos KIP pada Metode AHP-TOPSIS ... 37

Tabel 4. 4 Data Siswa Tahun 2015 Lolos KIP Pada Metode PROMETHEE ... 37

Tabel 4. 5 Data Siswa Tahun 2015 Tidak Lolos KIP Pada Metode PROMETHEE . 38 Tabel 4. 6 Data Siswa tahun 2016 Lolos KIP pada Metode AHP-TOPSIS ... 39

Tabel 4. 7 Data Siswa Tahun 2016 Tidak Lolos KIP Pada Metode AHP-TOPSIS .. 39

Tabel 4. 8 Data Siswa Tahun 2016 Lolos KIP Pada Metode PROMETHEE ... 40

Tabel 4. 9 Data Siswa Tahun 2016 Tidak Lolos KIP Pada Metode PROMETHE .... 40

Tabel 4. 10 Keluaran ROC pada KIP ... 41

Tabel 4. 11 Hasil Pengujian ROC ... 42

Tabel Lampiran 1. 1 Data Siswa Tahun 2015 ...48

Tabel Lampiran 1. 2 Data Siswa Tahun 2016 ... 49

Tabel Lampiran 1. 3 Siswa Penerima KIP Tahun 2015 ... 51

Tabel Lampiran 1. 4 Siswa Penerima KIP Tahun 2016 ... 52

Tabel Lampiran 2. 1 Nilai User dan Konversi Saaty ... 53

Tabel Lampiran 2. 2 Matrik Berpasangan ... 53

Tabel Lampiran 2. 3 Matriks Normalisasi ... 54

Tabel Lampiran 2. 4 Hasil penjumlahan elemen per kolom ... 55

Tabel Lampiran 2. 5 Eigen Vektor ... 55

(12)

xii

Tabel Lampiran 2. 7 Matrik Keputusan Data Siswa Tahun 2016 ... 58

Tabel Lampiran 2. 8 Matriks Keputusan Ternormalisasi Data Siswa Tahum 2015 .. 59

Tabel Lampiran 2. 9 Matriks Keputusan Ternormalisasi Data Siswa Tahum 2016 .. 61

Tabel Lampiran 2. 10 Matriks Keputusan Ternormalisasi Berbobot Data Siswa Tahun 2015 ... 63

Tabel Lampiran 2. 11 Matriks Keputusan Ternormalisasi Berbobot Data Siswa Tahun 2015 ... 65

Tabel Lampiran 2. 12 Solusi Ideal Positf dan Negatif Data Siswa Tahun 2015 ... 68

Tabel Lampiran 2. 13 Solusi Ideal Positf dan Negatif Data Siswa Tahun 2016 ... 68

Tabel Lampiran 2. 14 Separasi Data Siswa 2015 ... 69

Tabel Lampiran 2. 15 Separasi Data Siswa 2016 ... 70

Tabel Lampiran 2. 16 Hasil Perhitungan TOPSIS ... 71

Tabel Lampiran 2. 17 Hasil Rangking TOPSIS Tahun 2015 ... 73

Tabel Lampiran 2. 18 Tabel Hasil Rangking TOPSIS Tahun 2016 ... 74

Tabel Lampiran 2. 19 Tabel Data Alternatif Siswa ... 76

Tabel Lampiran 2. 20 Data Alternatif ... 78

Tabel Lampiran 2. 21 Penilaian bobot data siswa tahun 2015 ... 79

Tabel Lampiran 2. 22 Penilaian bobot data siswa tahun 2016 ... 80

Tabel Lampiran 2. 23 Hasil Net Flow ... 82

Tabel Lampiran 2. 24 Hasil Perangkingan PROMETHEE Tahun 2015 ... 84

Tabel Lampiran 2. 25 Hasil Perangkingan PROMETHEE Tahun 2016 ... 85

Tabel Lampiran 3. 1 ROC Hasil Perhitungan AHP-TOPSIS Data Siswa Tahun 2015 ... 87

Tabel Lampiran 3. 2 ROC Hasil Perhitungan PROMETHE Data Siswa Tahun 2015 ... 88

Tabel Lampiran 3. 3 ROC Hasil Perhitungan AHP-TOPSIS Data Siswa Tahun 2016 ... 89

(13)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Model AHP (Saaty, 1991) ... 8

Gambar 2. 2 Blok Diagram Proses Metode AHP-TOPSIS (Dewi, 2013) ... 15

Gambar 2. 3 Tipe I (Jean-Pierre Brans, 1986) ... 18

Gambar 2. 4 Tipe II (Jean-Pierre Brans, 1986) ... 18

Gambar 2. 5 Tipe III (Jean-Pierre Brans, 1986) ... 18

Gambar 2. 6 Tipe IV(Jean-Pierre Brans, 1986) ... 18

Gambar 2. 7 Tipe V (Jean-Pierre Brans, 1986) ... 19

Gambar 2. 8 Tipe VI (Jean-Pierre Brans, 1986) ... 19

Gambar 2. 9 Konsep Receiver Operating Characteristic (ROC) (Brown & Davis, 2006) ... 20

Gambar 3. 1 Metode Penelitian…...26

Gambar 3. 2 Struktur Hierarki KIP ... 28

Gambar Lampiran 4. 1 Tampilan Program Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Calon Penerima Kartu Indonesia Pintar …...93

Gambar Lampiran 4. 2 Tampilan Program Dalam Memasukkan Nilai Kepentingan Kriteria …...93

(14)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 DATA SISWA ... 48

LAMPIRAN 2 PERHITUNGAN METODE ...53

LAMPIRAN 3 PERHITUNGAN ROC ...87

Referensi

Dokumen terkait

Metode fuzzy AHP digunakan untuk pemberian bobot kriteria dan subkriteria sedangkan metode metode fuzzy TOPSIS untuk penentuan alternatif yang terbaik. Hasil yang

STUDI KOMPARASI METODE PROMETHEE DAN TOPSIS UNTUK MEMBERIKAN SOLUSI TERBAIK DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENENTUKAN TINGKAT OBESITAS.. Universitas Pendidikan Indonesia

Hasil implementasi pada rekomendasi build personal computer menggunakan metode AHP- TOPSIS sesuai dengan perancangan yang telah dibangun, terdapat fungsi berupa input

Proses penggabungan dua metode AHP dan TOPSIS dilakukan dengan penggunaan nilai bobot prioritas kriteria yang dihasilkan dengan metode AHP akan digunakan untuk

Prosedur dari analisis TOPSIS adalah normalisasi jawaban responden, mengalikan hasil normalisasi dengan bobot normal yang diperoleh dari perhitungan AHP dan ANP sehingga

Dalam menentukan pemilihan beasiswa dengan menggunakan AHP maka diperlukan kriteria-kriteria dan alternatif untuk proses perhitungan dengan AHP, analisis datadalam makalah

Oleh karena itu, dari hasil perhitungan menggunakan metode Fuzzy AHP dan TOPSIS, prioritas utama karyawan yang mendapatkan promosi untuk jabatan Supervisor of CCR (Esselon 4)

Setelah didapatkan nilai bobot untuk masing-masing kriteria, kemudian dilakukan perhitungan dengan menggunakan metode TOPSIS yang telah di-fuzzy-kan, Berbeda dengan metode