• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP PROSES PENGIRIMAN BARANG EKSPOR FCL VIA LAUT PADA PT PANALPINA NUSAJAYA TRANSPORT Imam Jayadi, SE, MM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP PROSES PENGIRIMAN BARANG EKSPOR FCL VIA LAUT PADA PT PANALPINA NUSAJAYA TRANSPORT Imam Jayadi, SE, MM"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP PROSES

PENGIRIMAN BARANG EKSPOR FCL VIA LAUT PADA

PT PANALPINA NUSAJAYA TRANSPORT

(2)

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kualitas pelayan terhadap proses pengiriman barang ekspor pada PT. Panalpina Nusajaya Transport.

Penelitian ini menggunakan metode uji hipotesis untuk mengetahui seberapa besar kualitas pelayanan terhadap proses pengiriman. Populasi penelitian ini berjumlah 32 orang responden,maka peneliti membuatsampel sebanyak 5% dari populasi, maka diambil 30 orang responden dengan menggunakan purposive samplingprobability sampling dengan mengambil sampel random acak sederhana (simple random sampling).

Hasil pengelolaan data menunjukkan bahwa kualitas pelayanan terhadap pengiriman adalah positif dan signifikan dengan nilai indikator 21,5hal ini menunjukkan bahwa PT. Panalpina Nusajaya Transprot masih memiliki kualitas pelayanan yang cukup baik terhadap proses pengiriman. Berdasarkan hal tersebut disarankan agar sebaiknya dapat dipertahankan dan perlu ditingkatkan kembali pentingnya memenuhi kebutuhan konsumen yang tinggi.

Nilai persaman regresi liner dan nilai kofisiensi cukup baik,sedangkan nilai kofisien penentu cukup baik artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara pelayanan terhadap proses pengiriman.

Kesimpulan penelitian ini hubungan antar kualitas pelayanan terhadap proses pengiriman hal ini menunjukan hubungan yang positif dan sedang pengujian dapat dilihat pengujian kofisiensi determinasi kualitas pelayanan dalam menjelaskan proses pengiriman barang ekspor.

(3)

PENDAHULUAN

Perdagangan internasional dalam perekonomian setiap negara memiliki

peranan yang sangat penting dalam peningkatan kesejahteraan dunia karena

dapat dikatakan bahwa tidak ada satu negara di dunia ini yang tidak

melakukan perdagangan internasional. Sekarang ini, kemajuan perdagangan

internasional dan lalulintas barang ekspor-impor semakin tinggi.

Negara-negara maju maupun Negara-negara-Negara-negara berkembang saling membutuhkan satu

sama lain, baik dari segi produk mereka maupun sebagai penghasil bahan

baku industri mereka.

Perdagangan atau pertukaran barang melewati batas suatu negara

terjadi karena kebutuhan barang atau jasa yang tidak terdapat pada suatu

negara atau negara tersebut dapat memperoleh barang atau jasa yang lebih

baik mutunya dari negara lain. Pelaksanaan ekspor merupakan bentuk usaha

memproduksi barang untuk dikirim keluar negeri atau dengan nama lain

ekspor. Ekspor adalah kegiatan mengeluarkan barang dari daerah pabean

Indonesia, sedngkan yang dimaksud dengan eksportir adalah perusahaan atau

perorangan yang melakukan kegiatan ekspor (Makalah PPEI:2004) PPEI,

BPEN dan Depperindag, 2004. Kumpulan Makalah Prosedur Ekspor

disampaikan pada penelitian prosedur ekspor, kerjasama antara PDEI, BPEN

dan Dipperindag dengan lab ekspor – impor.

Perdagangan Internasional banyak di jumpai resiko-resiko dan

hambatan dalam Perdagangan tersebut, separti dalam hal logistik. Di

karenakan letak negara satu dengan negara yang lain melampaui

batasan-batasan antar negara dengan letak geografik yang berbeda juga. Keberhasilan

suatu perusahaan dalam menjalankan usahanya tidak terlepas dari peran serta

(4)

juga tergantung pada kemampuan dan kelancaran perusahaan dalam

mendistribusikan barang ataupun jasa kepada kelompok consignee/ buyer.

Transportasi atau pengiriman barang merupakan hal yang tidak terpisahkan

dari sistem perdagangan internasional, yang mana hal tersebut menjadi salah

satu penunjang kelancaran perdagangan internasional. Tanpa transportasi,

perdagangan internasional tidak akan berjalan.

Pada proses pengiriman, pengangkutan dan penerimaan barang

terdapat metode atau cara yang biasanya digunakan yaitu dengan

menggunakan multi modal transport baik melalui darat, laut maupun udara.

Alat transportasi ekpor merupakan suatu benda atau alat untuk memudahkan

pengiriman atau pemindahan barang atau benda dari satu tempat ke tempat

yang lain.

Bentuk pelayanan pengangkutan muatan dengan petikemas yang

ditawarkan oleh Freight Forwarder adalah FCL (Full Container Load) dan

LCL (Leis Than Container Load). Biasanya pengangkutan muatan dengan

petikemas LCL digunakan pada komoditi ekspor partai kecil karena cara ini

sangat bermanfaat mengingat banyaknya eksportir partai kecil di Indonesia,

terutama di Solo.

Apabila dicermati lebih dalam lagi luasnya lautan di Dunia, maka

peranan angkutan laut sudah sejak lama memegang peranan yang sangat

penting dan strategis. Angkutan laut disamping sebagai penunjang dan

pendorong pertumbuhan nasional dan daerah juga berperan dalam

perdagangan internasional sebagai alat transportasi ekspor.

Penilaian analisa kualitas pelayanan untuk miningkatkan kepuasan

pelanggan dengan memberikan masukan positif, dengan memberi bukti kepada

pelanggan bahwa kualitas pelayanan sangat handal, daya tanggap, jaminan dan

(5)

Hal yang membedakan peneletian ini dengan penelitian sebelumnya,

adalah dimana peneliti sebelumnya dilakukan di bank, dan sekarang peneliti

melakukan di perusahan porwader/logistik.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas maka

pokok permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana tanggapan atau respon pelanggan terhadap kualitas pelayanan

jasa yang diberikan oleh PT . Panalpina Nusajaya Transport ?

2. Bagaiman proses pengiriman barang atas pelayanan oleh PT. Panalpina

Nusajaya Transport ?

3. Seberapa besar pengaruh kualitas pelayanan terhadap proses pengiriman

(6)

LANDASAN TEORI

a. Pelayanan

Pelayanan Adya Atap Barata (2004). Dasar-dasar pelayan prima. Cetak

2. Jakarta : PT Elex Media Kompulindo adalah suatu kegiatan atau urutan

kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung antara seseorang dengan orang

lain atau mesin secara fisik, dan menyediakan kepuasan pelanggan. Dalam

Kamus Besar Bahasa Indonesia dijelaskan pelayanan sebagai usaha melayani

kebutuhan orang lain. Sedangkan melayani adalah membantu menyiapkan

(mengurus) apa yang diperlukan seseorang. Kep. MenPan No. 81/93 menyatakan

bahwa pelayanan umum adalah segala bentuk pelayanan yang diberikan oleh

pemerintah pusat / daerah. BUMN/BUMD, Dalam rangka pemenuhan kebutuhan

masyarakat,dan atau peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pelayanan

Adya Atap Barata (2004). Dasar-dasar pelayan prima. Cetak 2. Jakarta : PT

Elex Media Kompulindo adalah suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi

dalam interaksi langsung antara seseorang dengan orang lain atau mesin secara

fisik, dan menyediakan kepuasan pelanggan. Dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia dijelaskan pelayanan sebagai usaha melayani kebutuhan orang lain.

Sedangkan melayani adalah membantu menyiapkan (mengurus) apa yang

diperlukan seseorang. Kep.MenPan No 81/93 menyataan bahwa pelayanan

umum adalah segala bentuk pelayanan yang diberikan pemerintah pusat / daerah,

BUMN/BUMD, dalam rangka pemenuhan kebutuhan masyarakat, dan atau

peraturan perundang undangan yang berlaku.

Servis berasal dari orang-orang bukan dari perusahaan. Tanpa memberi

nilai pada diri sendiri, tidak akan mempunyai arti apa-apa. Demikian halnya pada

(7)

orang-orang. Oleh karena itu, harga diri yang tinggi adalah unsur yang paling mendasar

bagi keberhasilan organisasi yang menyediakan jasa pelayanan yang berkualitas.

Menurut Fitzsimmons, 2009 (Budi W. Soetjipto, 2009;18) mengemukakan

bahwa : “Kualitas pelayanan dapat diketahui dengan cara membandingkan persepsi

para pelanggan atas pelayanan yang sesungguhnya mereka harapkan dan inginkan.

Jika kenyataan lebih besar dari yang diharapkan, maka pelayanan dapat dikatakan

bermutu, sedangkan jika kenyataan kurang dari yang di harapkan, maka pelayanan

dapat dikatakan tidak bermutu; apabila kenyataan sama dengan harapan, maka

pelayanan disebut memuaskan.”

Salah satu cara utama dalam membedakan sebuah perusahaan jasa adalah

mengetengahkan dengan konsisten jasa yang berkualitas lebih tinggidari pada

pesaing mereka. Kuncinya adalah menyesuaikan atau melebihi harapan kualitas para

pelanggan. Harapan mereka merupakan hasil dari pengalaman mereka, kata-kata

orang, dan iklan perusahaan jasa. Pelanggan memeilih para penyedia jasa atas dasar

ini dan setelah menerima jasa, mereka akan membandingkan pelayanan yang

dirasaan dengan pelayanan yang dikehendaki. Jika pelayanan yang dirasakan berbada

di bawah pelanyanan yang diharapkan, pelanggan akan kehilangan kepercayaan

kepada penyedia jasa tersebut, sedangkan apabila pelayanan yang dirasakan

sesuai dengan kualitas yang dikehendaki, mereka akan menggunakan laga

penyedia jasa tersebut.

Menurut Kotler dan Amstrong (2008:56), mengemukakan bahwa jasa adalah

setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak

lain yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak menyebabkan kepemilikan kepada

sesuatu, yang dapat berhubungan dengan suatu produk fisik maupun tidak.

Zeithamal dan Bitner (2000) yang dikutip Hurriyati (2008:28),berpendapat

bahwa pengertian jasa adalah aktivitas ekonomi dengan output selain produk dalam

pengertian fisik, dikonsumsi dan diproduksi pada saat bersamaan, memberi nilai

tambah dan secara prinsip tidak berwujud.

Berdasarkan kedua definisi tersebut, jasa dapat diartikan sebagai sesuatu yang

(8)

ditawarkan oleh satu pihak ke pihak lain. Pada dasaranya jasa merupakan aktivitas

ekonomi yang hasinya tidak merupakan produk dalam bentuk fisik atau kontruksi,

yang bisanya dikonsumsi pada saat yang sama dengan waktu yang dihasilkan dan

memberikan nilai tambah, Seperti kenyamanan atau pemecahan masalah yang

dihadapi oleh pelanggan.

Pelayanan menurut Lovelock, (2003:15), didefinisikan sebagai kegiatan

ekonomi yang menciptakan dan memberikan manfaat sebagai pelanggan pada waktu

dan tempat tertentu, sebagai hasil dan tindakan mewujudkan perubahan yang

diinginkan dalam diri atau atas nama penerima jasa tersebut. Sedangkan pengertian

pelayanan menurrut Kotler, (2009:39), yaitu setiap tindakan atau kegiatan yang

ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain pada dasarnya tidak berwujud dan tidak

mengakibatkan kepemilikan apapun.

Jadi pelayanan dapat didefinisikan sebagai tindakan atau kinerja yang

menciptakan manfaat bagi pelanggan dengan mewujudkan perubahan yang

diinginkan dalam diri atau atas nama penerima, sehingga pelayanan itu sendiri

memiliki nilai tersendiri bagi pelanggan dalam hubungannya dengan menciptakan

nilai-nilai pelanggan.

Christian Groroos, (2005:45), mengemukakan bahwa terdapat empat faktor

yang mempengaruhi kualitas pelayanan, yaitu:

1. Menjaga dan memperhatikan, bahwa pelanggan akan merasakan karyawan dan

sistem operasional yang ada dapat menyelesaikan problem mereka.

2. Sontaniitas, dimana karyawan menunjukkan keinginan untuk menyelesaikan

masalah pelanggan.

3. Penyelesaian masalah, karyawan yang berhubungan langsung dengan

pelanggan harus memiliki kemampua untuk menjalankan tugas berdasarkan

standar yang ada, termasuk pelatihan yang diberikan untuk dapat memberikan

pelayann yang baik.

4. Perbaikan, apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan harus mempunyai

personel yang dapat menyiapkan usaha-usaha khusus untuk mengatasi kondisi

(9)

Menurut Tjiptono, (2003:36), ada 4 karakteristik pokok pelayanan (jasa) yang

membedakannya dengan barang, yaitu :

1. Intangibility : Tidak ada bentuk fisiknya sehingga tidak dapat dilihat, oleh

karena itu pemasar menggunakan sejumlah alat untuk membuktikan kualitas

pelayanan (jasa) yang ditawarkan.

2. Inseparability : Pelayanan (jasa) yang dijual tidak tepisahkan dari orang yang

memasarkan. Pelayanan (jasa) diproduksi dan dikomsumsi pada saat yang

bersamaan. Service Provider, (penyedia jasa) dan customer (pelanggan) akna

bertemu secara langsung maupun tidak langsung sehingga hal ini

mempengaruhi kualitas pelayanan (jasa) dan karena itu pula tidak dapat

distandarisasi.

3. Variability : Pelayanan (jasa) yang beragam sangat tergantung siapa yang

menyajikan, oleh karena tiu untuk dapat mengendalikan kualitas, PLN

melakukan seleksi yang ketat dan pelatihan yang tersistem bagi SDM nya,

menstandarisasi proses kinerja pelayanan (jasa) di sleuruh internal PLN,

memonitor kepuasan pelanggan melalui survei atau kotak saran.

4. Perishability : Karena sifatnya yang tidak dapat disimpan, maka PLN harus

mampu menjaga kontinuitas pasokan listrik.

Menurut Zeitham dan Binner, (2002:26), Kualitas pelayanan (jasa) adalah

tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan

tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan. Dengan demikian ada 2 faktor utama

yang mempengaruhi kualitas pelayanan (jasa), yaitu : expectedservice dan perceived

service. Apabila pelayanan (jasa) yang diterima atau dirasakan (perceived service)

sesuai dengan yang diharapkan (expected service), maka kualitas pelayanan (jasa)

yang diterima melampui harapan pelanggan, maka kualitas pelayanan (jasa) yang di

terima lebih rendah daripada yang di harapkan, maka kualitas pelayanan (jasa)

tergantung pada penyedia pelayanan (jasa) dalam memenuhi harapan pelanggannya

(10)

b.Ekspor

Ekspor adalah perdagangan dengan cara mengeluarkan barang dari dalam

ke luar wilayah pabean Indonesia dengan memenuhi ketentuan yang berlaku

(Roselyne Hutabarat, 1990:306). Ekspor adalah perdagangan dengan cara

mengeluarkan barang dari dalam ke luar wilayah pabean suatu negara dengan

memenuhi ketentuan yang berlaku (Djauhari Ansyar dan Amirullah,2002:1).

Pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa ekspor adalah kegiatan menjual

barang ke luar negeri dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan yang sudah

(11)

METODE

a.Model Penelitian

Model penelitian terdiri atas satu variabel independen dan variabel

independen hal ini dapat digambarkan seperti gambar 3.1 berikut .

Gambar 3.1 Model Hubungan Sederhana

b. HIpotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara atas hasil penelitian,

yaitu mengenai pengaruh variabel yang diteliti. Hipotesis dalam

penelitian ini adalah:

Ho : Diduga tidak ada hubungan pengaruh kualitas pelayanan

terhadap proses pengiriman barang ekspor FCL via laut pada PT

Panalpina Nusajaya Transport.

Ha : Diduga ada hubungan yang signifikan antara pengaruh kualitas

pelayanan terhadap proses pengiriman barang ekspor FCL via

laut pada PT Panalpina Nusajaya Transport.

b. Metode Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2008:2) metode penelitian adalah cara ilmiah

(rasional, empiris dan sistematis) atau procedural untuk mendapatkan data

denngan tujuan dan kegunaan tertentu.

Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai sumber, cara dan

setting. Pengumpulan data dari berbagai sumber yakni pengumpulan data

yang menggunakan sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer

Kualitas Pelayanan (X)

Peroses Pengiriman

(12)

adalah sumber data yang lanngsung memberikan data kepada pengumpul data,

semisalnya lewat orang lain atau lewat dokumen.

Pada penelitian ini,peneliti menggunakan metode pengumpulan data dengan

menggunakan data primer. Untuk memperoleh data primer yang dibutuhkan

dalam penelitian ini guna dilakukan pengelolaan lebih lanjut, maka peneliti

melakukan pengumpulan data melaui pengaruh kualitas pelayanan terhadap

proses pengiriman barang ekspor FCL via laut pada PT Panalpina Nusajaya

(13)

PEMBAHASAN

A. Analisa Regresi Linear Sederhana

Analisis ini bertujuan untuk mencapai pengaruh yang ada antara Variabel X (Kualitas Pelayanan) terhadap Varabel Y (Peroses Pengiriman) dengan menggunakan persamaan sebagai berikut :

y=a+bx

Dimana :

y: Subjek / nilai dalam variable dependen yang diprediksikan a: Harga y bila x = 0 (harga konstan)

b:Angka arah atau koefisiensi regresi, yang menunjukkan angka peningkatan atau penurunan variable dependen yang didasarkan pada variabel independen. Bila b(+) maka naik, bila b(-) maka terjadi penurunan.

x: Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu.

Table 4.22

Analisis Regresi Linier Sederhana

Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Proses Pengiriman

Sumber data Diolah menggunakan SPSS 23 Y = 12.445+0,393X

Dimana :

Y = Proses Pengiriman X = Kualitas Pelayanan

(14)

a. Nilai konstanta 12.445 menyatakan bilamana nilai X = 0 maka proses pengiriman hanya sebesar 12 point.

b. Nilai koefisiensi regresi sebesar 0,393 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 (satu) point Kualitas Pelayanan PT. Panalpina Nusajaya Transprot, akan meningkatkan Proses Pengiriman sebesar 0,393 point demikian sebaliknya, penguranga 1 (satu) point Kualitas Pelayanan PT. Panalpina Nusajaya Transprot akan berkurang Proses Pengiriman sebesar 0,393 point.

B. Analisa Koefisiensi Penentu

Analisa Koefisiensi Penentu merupakan koefisiensi yang menentukan kelayakan penggunan variabel atau seberapa jauh kontribusi Variabel X mempengruhi Variabel Y dalam presentase maka dapat digunakan rumus sebagai berikut :

KP = r² x100% KP = (0,464)² x100% KP = 0.215x100% = 21.5%

Berdasarkan hasil perhitunggan di atas diketahu tingkat kontribusi pengaruh dan hubungan variabel X terhadap Y yaitu kualitas pelayanan terhadap proses pengiriman sebesar 21,5% sehingga 78,5% dipengaruhi oleh factor di luar kualitas pelayanan.

Table 4.23

Koefisien Determinasi (R²)

Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Proses Pengiriman

Sumber data

Diolah menggunakan SPSS 23

Hasil dari Mode Summary, ditampilkan nilai R = 0,464 dan Koefisiensi Determinasi (R Square) sebesar 0,215 (adalah pengkuadratan dari koefisiensi korelasi, atau (0,464 x 0,464 = 0,215) Hal ini menunjukkan pengertian bahwa Proses Pengiriman (Y) di pengaruhi sebesar 21,5% oleh Kualitas Pelayanan (X), sedagakan sisanya (100% - 21,5% = 78,5%) dijelaskan oleh variabel lain. dengan besarnya r = 0,464 maka penelitian melakukan uji hipotesis

(15)

untuk megetahui ada atau tidaknaya hubungan antara kualitas pelayanan terhadap proses pengiriman. Sebelum melakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu dicari besarnya (Thitung) yaitu dengan rumus :

Dimana :

(Thitung) : nilai T n : 30 responden r : koefisiensi korelasi maka :

Mencar (Tiabel) dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Ttabel) = (a/2 df = n -2)

Analisa Uji Signifikasi Regresi Dengan Uji (T)

Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Proses Pengiriman

(16)

Dari hasil uji koefisiensi,dapat disampaikan nilai konstanta (x) = 12,445 dan Ttabel = 0,464 serta (Thitung) dan tingkat signifikan 0,10. Dari hasil tabel di

atas dapat diperoleh persamaan perhitungan yaitu : Y = 12.445 + 0.393X

Yang berarti, nilai Ttabel berada pada kolom 0,05 dari 2 tails a, dan baris ke

28 dari df = 1 dilihat dari table frekuensi sehingga didiapatkan nilai Ttabel

(17)

SIMPULAN

Pemenuhan kualitas pelayanan dapat kita lihat dari nilai rata rata descritive statisyics (21.17) jika di konfersikan ke skala likert maka bobot yang di peroleh sebesar 3.49 (Cukup Baik), dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kualitas pelayanan di kategorikan cukup baik.

Proses pengiriman dapat kita lihat dari nilai rata-rata descritive statisyics (20.77) jika di konfersikan ke seka likert maka bobot yang di peroleh sebesar 3.43 (Cukup Baik), dengan demikian dapat di simpulkan bahwa proses pengiriman dapat dikata gorikan cukup baik.

Hubungan antar kualitas pelayanan terhadap proses pengiriman dapat dilihat dari angka koefisien r (0,464) hal ini menunjukan hubungan yang positif dan sedang pengujian dapat dilihat pengujian kofisiensi determinasi kualitas pelayanan dalam menjelaskan proses pengiriman barang ekspor pada PT. Panalpina Nusajaya Transport adalah sebesar 21,5% (100%-0,215%) proses pengiriman barang ekspor di jelaskan oleh faktor lain.

Saran untuk PT . Panalpina Nusajaya Transprot dalam meningkatkan kegiatan ekspor antar lain:

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Adya Atap Barata (2004),Dasar-Dasar Pelayanan Prima, Cetakan 2, Jakarta PT-Elex Media Komputindo.

Amstrong, Gary, Philips, Kotler, 2002 Dasar-Dasar Pemasaran , Jilid 1, Alih Bahasa Alexander Sindoro dan Benyamin Molan. Jakarta Penerbit Prenhalindo.

Ari Kunto, 5. 2006:274 Prosedur Suatu Pendekatan Praktik, Ed Revisi VL . Penerbit Rineka Cipta Jakarta..

Djauhari Ansyar, Amirullah, 2002 -1 Teori dan Praktek Ekspor Impor Yogjakarta Graha Ilmu.

Husein Umar (2013;146) Metode Penelitian untuk Penelitian Tesis Bisnis Jakarta

Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran. Edisi Millenium. Prenhalindo. Jakarta.

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller., 2007, Manajemen Pemasaran. Edisi Kedua Belas, Jilid 1, dialih bahasakan oleh Benjamin Molan, Jakarta: PT Indeks.

Kotler, Philip dan Kevin L. Keller (2009), Manajemen Pemasaran, Terjemahan : Bob Sabran. Edisi 13 Jilid 1 dan 2, penerbit Erlangga.

(Makalah PPEI:2004) PPEI, BPEN dan Depperindag, 2004. Kumpulan Makalah Prosedur Ekspor disampaikan pada penelitian prosedur ekspor, kerjasama antara PDEI, BPEN dan Dipperindag dengan lab ekspor – impor.

Rangkuti, Freddy (2002), Measuring Customer Satisfaction,Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama Jakarta.

Ratih Hardiati (2010), Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan Menggunakan Jasa Pengiriman (Vila) Argowisata Kebun The Pagilaran.

Roselyne Hutabarat 1990:306 Transaksi Ekspor Impor Erlangga Jakarta. Sugiyono 2007:389 Pendidikan Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan RD

Bandung Ayabet.

Supardi dan Tineke, 2004 AnlisisKualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan Pada PT Bank Sinar Mas Cabang Gorontalo Univ Negri Gorontalo.

Gambar

Gambar 3.1 Model Hubungan Sederhana
Table 4.22
Table 4.23
Tabel 4.24

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan jika dilihat dari sudut pandang pelaku dan objeknya, verba tersebut merupakan verba ishidoushi yakni verba yang menyatakan maksud atau niat dalam bentuk

Pada kenyataannya lokasi bangunan Kelenteng dilihat dari arah hadap Kelenteng Gondomanan tidak sesuai dengan kaidah Feng Shui pada umumnya dan memerlukan beberapa penyesuaian

Hasil penelitian menunjukkan penerapan penerapan dosis pupuk dan indeks hara tanahkombinasi terbaik terdapat pada perlakuan P2B1, perlakuan dosis pupuk terbaik pada P4

Adapun simpulan yang diperoleh berdasarkan hasil pembahasan yang telah diuraikan sebagai berikut. 1) Budaya organisasi, gaya kepemimpinan dan motivasi kerja secara simultan

Analisis Tingkat Kesehatan Bank Dengan Menggunakan Metode Risk-Based Bank Rating (RBBR) (Studi Pada Bank Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Dalam Ihsg Sub

Hasil pada gambar 1 menunjukkan bahwa kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran di kelas sudah terlaksana dengan baik, sehingga pembelajaran pada materi laju reaksi

Wilayah topografi terendah pada umumnya di bagian selatan yang merupakan daerah pesisir dengan ketinggian antara 6 – 12 m dpl, yang meliputi dari wilayah Cilacap Timur

Substansi dari transaksi bisnis yang dibuat oleh para pihak harus dirumuskan secara cermat, tepat dan benar di dalam kontrak yang hendak dirancang dan hanya dengan