• Tidak ada hasil yang ditemukan

Artikel Ilmiah. Peneliti : Ditia Mada Renata ( ) Kristoko Dwi Hartomo, M.Kom Magdalena A. Ineke Pakereng, M.Kom

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Artikel Ilmiah. Peneliti : Ditia Mada Renata ( ) Kristoko Dwi Hartomo, M.Kom Magdalena A. Ineke Pakereng, M.Kom"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

Perancangan dan Simulasi

Sistem Informasi Pengaduan Kerusakan Komputer Berbasis Web

di Biro Teknologi dan Sistem Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Artikel Ilmiah

Peneliti :

Ditia Mada Renata (672014730) Kristoko Dwi Hartomo, M.Kom Magdalena A. Ineke Pakereng, M.Kom

Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga Juli 2016

(2)

Perancangan dan Simulasi

Sistem Informasi Pengaduan Kerusakan Komputer Berbasis Web

di Biro Teknologi dan Sistem Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Artikel Ilmiah

Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi

Untuk memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Peneliti :

Ditia Mada Renata (672014730) Kristoko Dwi Hartomo, M.Kom Magdalena A. Ineke Pakereng, M.Kom

Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga Juli 2016

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

Perancangan dan Simulasi

Sistem Informasi Pengaduan Kerusakan Komputer Berbasis Web

di Biro Teknologi dan Sistem Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

1) Ditia Mada Renata, 2) Kristoko Dwi Hartomo, 3) Magdalena A. Ineke Pakereng Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia Email: 1) renat23@yahoo.fr, 2) kristoko@staff.uksw.edu,

3) ineke.pakereng@staff.uksw.edu Abstract

Satya Wacana Christian University Salatiga is an education organization that has implemented a computer-based information systems to support the various activities of the University, both academics and non academics. Problems existing in the information systems and Technology Bureau of the Satya Wacana Christian University is logging user complaints for damage and maintenance of computers that are still done manually. This research aims to design and conduct a simulation of a computer malfunction complaint information system at the Bureau of Technology and information systems that can record the complaint, a better division of labor, handling for damage and maintenance of computers, as well as generate accurate reports related to the repair and maintenance of computers in the SWCU, with the purpose to provide a good service to the campus..

Keywords: Computer Malfunction Complaint Information System, Troubleshoot

Monitoring

Abstrak

Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga adalah sebuah organisasi pendidikan yang telah menerapkan sistem informasi berbasis komputer guna menunjang berbagai kegiatan universitas, baik kegiatan akademik maupun kegiatan non akademik. Masalah yang ada di Biro Teknologi dan Sistem Informasi Universitas Kristen Satya Wacana adalah pencatatan keluhan pengguna atas kerusakan dan pemeliharaan komputer yang masih dilakukan secara manual. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan melakukan simulasi suatu sistem informasi pengaduan kerusakan komputer di Biro Teknologi dan Sistem Informasi yang dapat mencatat pengaduan, pembagian kerja yang lebih baik, penanganan atas kerusakan dan pemeliharaan komputer yang lebih baik, serta menghasilkan laporan yang akurat berkaitan dengan perbaikan dan pemeliharaan komputer di UKSW, dengan tujuan untuk memberikan layanan yang baik bagi kampus.

Kata Kunci: Sistem Informasi Pengaduan Kerusakan, Pemantauan Perbaikan

1)Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana

2)Staf Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana 3)Staf Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana

(8)

1 1. Pendahuluan

Perkembangan teknologi yang terjadi dalam beberapa dekade tidak saja menghasilkan berbagai teknologi yang handal tetapi juga secara langsung mengubah cara manusia dalam berkomunikasi atau berinteraksi. Salah satu indikator dari perubahan yang terjadi adalah peralihan secara besar-besaran dari kegiatan manajemen, akuntansi, penjualan, dan berbagai kegiatan lainnya yang manual ke dalam suatu sistem yang berbasis komputer. Penggunaan sistem informasi berbasis komputer dilakukan karena memiliki beberapa kelebihan yaitu meningkatkan efektifitas, produktifitas, serta menjadi keunggulan kompetitif dalam organisasi. Sistem informasi dalam sebuah definisi dapat diartikan sebagai kerangka kerja yang mengkoordinir sumber daya untuk mengubah masukan (input) menjadi keluaran (output) guna mencapai sasaran organisasi [1]. Terdapat beberapa komponen dalam sistem informasi, salah satu di antaranya adalah komponen fisik yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, basis data, prosedur dan personil [2]. Komponen fisik dapat juga dikatakan sebagai sub sistem yang bekerja sebagai satu kesatuan sistem informasi, dengan kata lain, subsistem atau komponen adalah bagian yang tidak terpisahkan dari suatu sistem informasi.

Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga adalah sebuah organisasi pendidikan yang telah menerapkan sistem informasi universitas berbasis komputer dalam menunjang berbagai kegiatan universitas, baik kegiatan akademik maupun kegiatan non akademik. Sebagai suatu sistem yang memiliki komponen fisik, sistem informasi UKSW juga terdiri dari berbagai perangkat keras, perangkat lunak yang dibangun dengan menggunakan bahasa pemrograman tertentu atau juga yang didapatkan berdasarkan lisensi, basis data, dan juga personil baik user maupun admin yang saling terhubung satu dengan yang lain.

Sebagai suatu sistem yang terdiri dari berbagai komponen dan juga saling terhubung antara satu dengan yang lain, maka menjadi sangat penting untuk dilakukan pemantauan, pemeliharaan, serta perbaikan terhadap setiap komponen, baik perangkat keras maupun perangkat lunak. Kegiatan yang berkaitan dengan pemeliharaan dan perbaikan terhadap setiap komponen dapat dilakukan dengan membangun Sistem Informasi Pengaduan Kerusakan Komputer untuk pemeliharaan dan perbaikan perangkat keras dan perangkat lunak.

Berdasarkan latar belakang tersebut maka dilakukan penelitian yang berjudul Perancangan dan Simulasi Sistem Informasi Pengaduan Kerusakan Berbasis Web di Biro Teknologi dan Sistem Infomasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.

2. Tinjauan Pustaka

Penelitian terdahulu yang menjadi acuan dalam penelitian ini adalah penelitian tentang Pengembangan Sistem Informasi Pemeliharaan (Maintenance) Komputer Bagian IT pada PT Golden Manyaran Semarang, yang menggunakan metode waterfall sebagai metode pengembangan serta input berupa data pengguna atau pelapor, data spek, serta data komponen. Masalah utama yang diidentifikasi

(9)

2

oleh peneliti adalah kurang maksimalnya pencatatan data transaksi pemeliharaan komputer karena masih dilakukan secara manual, yang menyebabkan kesulitan dalam pencarian data ketika arsip yang disimpan semakin banyak [3]. Hasil penelitian tersebut menghasilkan sebuah sistem informasi pemeliharaan komputer, yang digunakan di Bagian IT pada PT Golden Manyaran Semarang. Akan tetapi, aplikasi yang dihasilkan masih sangat sederhana dan belum dapat dioperasikan secara multi user.

Sistem yang dikembangkan merupakan sistem informasi berbasis web, dengan memanfaatkan teknik web responsif yang merupakan pengembangan dari teknik design web, dengan maksud agar halaman sebuah website dapat menyesuaikan diri dengan peralatan yang digunakan user untuk mengakses website

tersebut [4]. Responsive web design menggunakan tiga elemen utama yaitu Fluid Grid layout, Media Queries, dan Flexible Media. Fluid grid didasarkan pada mengatur letak elemen-elemen website secara proporsional, sehingga selalu menggunakan perbandingan atau persentasi secara relatif terhadap ukuran layar yang sama pada ukuran layar yang berbeda. Media Queries digunakan untuk menyajikan layout yang berbeda berdasarkan ukuran atau jenis layar. Flexible Media digunakan untuk menyajikan gambar secara berbeda pada perangkat yang berbeda.

Aplikasi berbasis web modern juga telah banyak menggunakan AJAX. AJAX adalah kependekan dari Asycronous javascript and XML, dalam arti akses sumber data di server dilakukan secara asinkron. XML sendiri merupakan format data yang dikirimkan oleh server. Pada penggunaan AJAX, untuk setiap perubahan data yang dikirimkan oleh server, browser tidak perlu melakukan render ulang setiap halaman secara utuh, tetapi hanya memperbarui elemen-elemen yang menampilkan data yang dibutuhkan.

Pengembangan sistem yang menggunakan bahasa pemrograman PHP yang telah dibuat sedemikian rupa ke dalam sebuah framework, sehingga seluruh atau sebagian fungsi dapat digunakan kembali [5]. Menurut Pressman (2005),

framework adalah kerangka kode yang dapat disempurnakan dengan classes yang spesifik atau dengan fungsi yang dirancang untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi [6]. Sehingga dapat disimpulkan bahwa framework merupakan kumpulan pustaka dalam satu kerangka kerja yang dapat digunakan kembali sehingga mengurangi pembuatan ulang kode yang sama.

Framework yang digunakan dalam pengembangan sistem informasi ini adalah CodeIgniter. CodeIgniter dirancang agar memungkinkan pengembangan aplikasi dapat berlangsung secara cepat, dengan menyediakan banyak library yang umum digunakan disertai dengan struktur logika yang sederhana dalam menggunakan library-library tersebut.

(10)

3 3. Metode dan Perancangan Sistem

Gambar 1 Tahapan Penelitian

Tahapan penelitian pada Gambar 1, dijelaskan sebagai berikut: Tahap pertama: mengidentifikasi masalah dan pengumpulan data, pada tahap ini dilakukan analisis mengenai masalah yang terjadi pada Biro Teknologi dan Sistem Informasi Universitas Kristen Satya Wacana yaitu permasalahan sistem pengaduan kerusakan komputer, dimulai dari proses pengaduan, prosedur penanganan, serta pencatatan hasil pekerjaan di lapangan. Tahap kedua: merancang proses di dalam sistem meliputi perancangan alur dengan menggunakan UML, serta rancangan antarmuka yang digunakan oleh user. Tahap ketiga: mengimplementasikan hasil perancangan sistem, membangun sistem berdasarkan proses yang telah didefinisikan pada tahap perancangan, yaitu membangun aplikasi/program sesuai dalam bentuk aplikasi web. Tahap keempat: adalah melakukan pengujian sistem dan kemudian melakukan analisis terhadap hasil pengujian tersebut. Pengujian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui apakah sistem telah memenuhi kebutuhan yang dianalisis pada tahap pertama. Pengujian meliputi blackbox testing

[7] untuk mengetahui bahwa semua fungsi dan fitur pada sistem bekerja dengan tepat, compatibility testing [7] untuk mengetahui sistem dapat dijalankan pada berbagai jenis internet browser, dan usability testing [8].

Perancangan proses pada Sistem Informasi yang dibangun menggunakan diagram UML, yaitu Use-Case Diagram, Activity Diagram dan Class Diagram.

Analisis Kebutuhan, dan Pengumpulan Data

Perancangan Sistem meliputi Perancangan Proses (UML)

Simulasi Sistem

(11)

4

Gambar 2Use CaseDiagram Sistem

Gambar 2 menunjukkan Use Case Diagram Sistem, dimana ditampilkan aktor yang menggunakan sistem yaitu Administrator, Teknisi, dan Operator di masing-masing Unit dan Fakultas. Administrator berperan menerima pengaduan, melakukan distribusi dan mengatur jadwal pekerjaan kepada teknisi, serta menerima laporan hasil pekerjaan dan memperbarui status pengaduan. Teknisi berperan untuk melaporkan diagnosa kerusakan, tindakan yang dilakukan serta status pekerjaannya. Operator unit berperan untuk membuat pengaduan, serta melihat status pengaduan yang dilakukan.

(12)

5

Gambar 3 menunjukkan activity diagram untuk proses pengaduan. Ketika operator unit mengajukan pengaduan kerusakan/gangguan, maka admin

mendisposisikan pekerjaan tersebut kepada teknisi, sesuai dengan jadwal yang tersedia. Teknisi secara offline akan melakukan pemeriksaan lapangan serta melakukan tindakan perbaikan sesuai masalah yang ada di lapangan. Teknisi kemudian mengisi laporan melalui sistem yang berisi diagnosa masalah, prosedur tindakan yang telah dilakukan, kondisi setelah tindakan dilakukan serta rekomendasi lanjutan jika diperlukan. Administrator kemudian akan memperbarui status pengaduan, dan dikirimkan kembali kepada unit yang bersangkutan.

Gambar 4 Class Diagram Sistem Informasi Pengaduan Kerusakan Komputer BTSI UKSW

Gambar 4 menunjukkan class diagram yang merupakan gambaran struktur data yang menjadi dasar dari Sistem Informasi Pengaduan Kerusakan Komputer pada BTSI UKSW. Terdapat tujuh class: users, roles, permissions, rolepermissions, departments, complains, tasks. Class users mewakili struktur data

user. Class roles mewakili struktur data roles yang berisi level akses masing-masing user. Class permissions mewakili struktur data permissions, yaitu daftar tindakan yang dapat dilakukan. Class rolepermissions mewakili struktur data role permissions, yaitu daftar tindakan yang diijinkan untuk dilakukan oleh setiap level akses, class departments mewakili struktur data departmets, class complains mewakili struktur data complains, yang berisi pengaduan serta respon terhadap pengaduan tersebut, class tasks mewakili struktur data tasks yang berisi daftar pekerjaan setiap teknisi, berdasarkan pengaduan yang diajukan oleh operator unit.

(13)

6 4. Hasil dan Pembahasan

Hasil implementasi sistem, berdasarkan perancangan yang telah dibuat, dapat dijelaskan sebagai berikut.

Gambar 5Form Daftar Pengaduan

Gambar 5 merupakan antarmuka halaman daftar pengaduan. Halaman ini menunjukkan daftar kerusakan, teknisi yang ditunjuk, diagnosa serta tindakan yang dilakukan, dan status pekerjaan. Kerusakan yang dapat diperbaiki, ditunjukkan dengan status “Selesai”. Untuk proses perbaikan yang sedang dikerjakan, ditunjukkan dengan status “Sedang Dikerjakan”. Sedangkan proses perbaikan yang belum dapat diselesaikan, ditunjukkan dengan status “Tunda”. Untuk pengaduan yang baru diajukan, kolom teknisi, diagnosa dan tindakan bernilai kosong, sementara status akan bernilai belum dikerjakan. Kolom teknisi akan terisi dengan nama teknisi yang ditunjuk oleh administrator.

(14)

7

Gambar 6 menunjukkan antarmuka halaman pengaduan oleh operator unit, dimana Operator Unit membuat pengaduan dengan mengisi form pengaduan. Nomor Pengaduan diisi secara otomatis oleh sistem. Field nama diisi dengan nama penanggung jawab komputer/peralatan yang mengalami kerusakan, sedangkan

Field keterangan diisi dengan masalah/kerusakan yang dialami oleh pengguna.

Gambar 7Form Set Teknisi

Gambar 7 menunjukkan antarmuka form set teknisi. Setelah menerima pengaduan, administrator akan menunjuk teknisi yang akan melakukan pekerjaan. Teknisi yang ditunjuk akan menerima pemberitahuan yang berisi daftar pekerjaan yang harus dilakukan.

Setelah melakukan perbaikan, teknisi diwajibkan untuk mengisi form

laporan hasil pekerjaan, seperti yang terdapat pada Gambar 8.

Gambar 8Form Laporan Hasil Kerja

Gambar 8 menunjukkan form laporan hasil kerja. Teknisi melengkapi form

dengan mengisi diagnosa kerusakan, tindakan yang dilakukan serta status pekerjaan.

Pengujian sistem dilakukan untuk menguji fungsi-fungsi aplikasi pada saat implementasi. Pengujian yang dilakukan terdiri dari blackbox testing, compatibility testing, dan usability testing. Spesifikasi komputer yang digunakan untuk pengujian adalah sebagai berikut:

Sistem Operasi : Windows 10 64bit

Processor : Intel® Core™ i5-6200U CPU @2.30GHz 2.40GHz

RAM : 8 GB

(15)

8

Blackbox Testing dilakukan untuk mengetahui bahwa semua fungsi dan fitur pada sistem bekerja dengan tepat. Pengujian dilakukan dengan cara melihat fungsi-fungsi pada sistem, kemudian membandingkan hasil pengujian dengan hasil yang diharapkan. Hasil dari blackbox testing ditampilkan pada Tabel 1.

Tabel 1 Hasil Blackbox Testing

Test ID

Deskripsi Hasil yang Diharapkan Hasil yang Diberikan Sistem 1. Admin

melakukan penambahan data

user

Data user tersimpan di

database, dan ditampilkan di halaman daftar user Sesuai yang diharapkan. 2. Admin melakukan

update data user

Data user berubah di

database, dan perubahan ditampilkan di halaman daftar user Sesuai yang diharapkan. 3. Admin menghapus data user

Data user terhapus dari

database, dan tidak lagi muncul di halaman daftar

user. Akun user yang dihapus, tidak dapat digunakan untuk login.

Sesuai yang diharapkan. 4. Admin melakukan penambahan data unit

Data unit tersimpan di

database, dan ditampilkan di halaman daftar unit Sesuai yang diharapkan. 5. Admin melakukan

update data unit

Data unit berubah di

database, dan perubahan ditampilkan di halaman daftar unit Sesuai yang diharapkan. 6. Admin menghapus data unit

Data unit terhapus dari

database, dan tidak lagi muncul di halaman daftar dosen. Sesuai yang diharapkan. 7. Admin melakukan penambahan data level akses

Data level akses tersimpan di database, dan ditampilkan di halaman daftar level akses

Sesuai yang diharapkan.

8. Admin

melakukan

update data level akses

Data level akses berubah di database, dan perubahan ditampilkan di halaman daftar level akses Sesuai yang diharapkan. 9. Admin menghapus data level akses

Data level akses terhapus dari database.

Sesuai yang diharapkan.

(16)

9

10. Operator

membuat pengaduan

Pengaduan tersimpan di database, dan muncul di

halaman daftar pengaduan Sesuai yang diharapkan. 11. Administrator melakukan setting Teknisi seusuai daftar pengaduan Data tersimpan di

database, dan nama teknisi muncul di daftar pengaduan Sesuai yang diharapkan. 12. Teknisi mengisi laporan hasil pekerjaan berdasarkan pengaduan Daftar tersimpan di

database, dan status pengaduan di halaman daftar pengaduan berubah.

Sesuai yang diharapkan.

Berdasarkan hasil blackbox testing pada Tabel 1, disimpulkan bahwa fungsi-fungsi pada sistem bekerja sesuai dengan yang diharapkan/direncanakan.

Compatibility testing dilakukan untuk mengetahui apakah sistem dapat dijalankan pada berbagai jenis internetbrowser. Hasil pengujian ditampilkan pada Tabel 2.

Tabel 2 Hasil Compatibility Testing

No Browser Hasil Keterangan

1. Microsoft Edge X Tampilan tidak sesuai dengan yang diharapkan.

2. Mozilla Firefox V

3. Chrome V

4. Safari V

5. Opera V

Berdasarkan hasil compatibility testing pada Tabel 2, disimpulkan bahwa sistem dapat berjalan dengan baik di hampir semua browser kecuali Microsoft Edge

walaupun hanya berkaitan dengan tampilan atau web display.

Usability Testing dilakukan untuk mengetahui apakah sistem telah memenuhi kebutuhan pengguna, mempermudah kinerja pengguna dan mudah digunakan oleh pengguna. Untuk mengetahui hasil usability testing bagi sistem ini, digunakan kuesioner sejumlah 19 pertanyaan yang dibagi dalam kategori pertanyaan sebagai berikut: 8 soal untuk kategori Kegunaan Sistem/System Usability (SYSUSE), 6 soal untuk kategori Kualitas Informasi/Information Quality

(INFOQUAL) dan 5 soal untuk kategori Kualitas Antarmuka/Interface Quality

(INTERQUAL). Jawaban dari kuesioner bagi sistem ini merupakan nilai persetujuan yang diperkirakan dari angka 1 sampai 7 untuk setiap pertanyaan. Nilai dari angka 1 adalah sangat tidak setuju, angka 2 tidak setuju, angka 3 agak tidak setuju, angka 4 cukup, angka 5 agak setuju, angka 6 setuju dan angka 7 sangat setuju [7]. Daftar pertanyaan pada kuesioner yang digunakan ditampilkan pada Tabel 3.

(17)

10

Tabel 3 Daftar Pertanyaan Usability Testing [9]

No Pertanyaan

Kegunaan Sistem/System Usability (SYSUSE)

1 Secara keseluruhan, saya puas dengan betapa mudahnya menggunakan sistem ini

(Overall, I am satisfied with how easy it is to use this system)

2 Penggunaan sistem ini sangat sederhana

(It was simple to use this system)

3 Teknisi & Administrator: Saya secara efektif dapat menyelesaikan pekerjaan dengan menggunakan sistem ini.

Operator: Saya secara efektif dapat membuat pengaduan, dengan menggunakan sistem ini.

(I can effectively complete my work using this system / I can effectively create complaints, by using this system)

4 Teknisi & Administrator: Saya dapat menyelesaikan pekerjaan saya dengan cepat menggunakan sistem ini

Operator: Saya dapat dengan cepat memperoleh respon atas pengaduan saya dengan cepat menggunakan sistem ini

(I am able to complete my work quickly using this system / I was able to get response quickly using this system)

5 Teknisi & Administrator: Saya dapat secara efisien melacak kembali pekerjaan saya menggunakan sistem ini.

Operator: Saya dapat secara efisien melihat kembali riwayat pengaduan yang pernah saya ajukan.

(I am able to efficiently track back my work using this system/I can efficiently my complaints using this system )

6 Saya merasa nyaman menggunakan sistem ini

(I feel comfortable using this system)

7 Mudah untuk belajar menggunakan sistem ini

(It was easy to learn to use this system)

8 Saya percaya, dengan cepat saya menjadi produktif menggunakan sistem ini

(I believe I became productive quickly using this system)

Kualitas Informasi/Information Quality (INFOQUAL)

9 Sistem ini memberikan pesan kesalahan yang dengan jelas memberitahu saya bagaimana untuk memperbaiki masalah

(The system gives error messages that clearly tell me how to fix problems)

10 Setiap kali saya membuat kesalahan dengan menggunakan sistem, saya memperbaikinya dengan mudah dan cepat

(Whenever I make a mistake using the system, I recover easily and quickly)

(18)

11

11 Informasi (seperti bantuan online, pesan di layar, dan dokumentasi lainnya) yang disediakan dengan sistem ini mudah dimengerti.

(The information (such as online help, on-screen messages, and other documentation) provided with this system is clear)

12 Sangat mudah untuk menemukan informasi yang saya butuhkan

(It is easy to find the information I needed)

13 Informasi yang disediakan untuk sistem ini mudah dimengerti

(The information provided for the system is easy to understand)

14 Informasi yang disediakan, efektif dalam membantu saya menyelesaikan tugas-tugas dan skenario

(The information is effective in helping me complete the tasks and scenarios)

Kualitas Antarmuka/Interface Quality (INTERQUAL) 15 Pengaturan informasi pada tampilan sistem jelas

(The organization of information on the system screens is clear)

16 Antarmuka (tampilan) dari sistem ini nyaman dilihat

(The interface of this system is pleasant)

17 Saya suka menggunakan antarmuka (tampilan) sistem ini

(I like using the interface of this system)

18 Sistem ini memiliki semua fungsi dan kemampuan saya harapkan

(This system has all the functions and capabilities I expect it to have)

19 Secara keseluruhan, saya puas dengan sistem ini

(Overall, I am satisfied with this system)

Kuesioner ditujukan kepada responden yaitu civitas akademika UKSW yang berjumlah 25 responden dengan rincian 20 operator, 3 teknisi dan 2 administrator. Hasil kuesioner diolah menjadi hasil pengujian yang ditampilkan pada Gambar 9, Gambar 10 dan Gambar 11.

Gambar 9 Prosentase Hasil Kuesioner

Kategori Kegunaan Sistem

Gambar 10 Prosentase Hasil Kuesioner

Kategori Kualitas Informasi

4% 88% 8%

Kegunaan System/

System Usability

Sangat Baik Baik Cukup Kurang 4% 80% 16% Kualitas Informasi/Information Quality Sangat Baik Baik Cukup

(19)

12

Gambar 11 Prosentase Hasil Kuesioner

Kategori Kualitas Antarmuka

Berdasarkan hasil usability testing pada Tabel 3 disimpulkan bahwa, untuk kategori Kegunaan Sistem, 88% responden menyatakan baik, dengan demikian sebagian besar responden menyatakan sistem berguna. Untuk kategori Kualitas Informasi, 80% responen memberi respon baik, dengan demikian sistem memiliki kualitas informasi yang sangat berkualitas. Untuk kategori Kualitas Antarmuka, 64% responden memberi respon baik, sementara 16 persen menyatakan desain antarmuka sangat baik, yang berarti sistem memiliki desain antarmuka yang sangat jelas dan berkualitas. Secara keseluruhan berarti semua responden berpendapat bahwa sistem yang dibuat dapat memenuhi kebutuhan responden.

5. Simpulan

Berdasarkan penelitian, pengujian dan analisis terhadap sistem, maka dapat diambil kesimpulan bahwa Sistem informasi yang telah dirancang dapat dimanfaatkan untuk membantu proses penanganan kerusakan komputer di UKSW yang selama ini masih dilakukan secara manual. Saran untuk pengembangan selanjutnya adalah Sistem informasi ini dapat dikembangkan lagi dengan menambahkan fitur tingkat kepuasan terhadap teknis penanganan kerusakan. Fitur ini dapat digunakan sebagai salah satu poin penilaian kinerja teknisi, serta dapat pula digunakan sebagai alat ukur tingkat kepuasan terhadap pelayanan BTSI.

16%

64% 20%

Kualitas Antarmuka/Interface Quality

Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang

(20)

13 6. Daftar Pustaka

[1] Wilkinson, W., 2000, Accounting Information System Essential Concept and Application 4 Edditon, John Willley & Sons Inc. New York

[2] Leitch, R., 1983, Accounting Information System. Prentice Hall. New Jersey.

[3] Ananda, R., 2013, Pengembangan Sistem Informasi Pemeliharaan (Maintance) Komputer Bagian IT pada PT Golden Manyaran Semarang.

Karya Ilmiah UDINUS.

[4] Marcote, E., 2010, Responsive Web Design,

http://alistapart.com/article/responsive-web-design. Diakses Tanggal 2 Februari 2015.

[5] Fayad, M. E., Douglass C. S., Ralph E. J., 1999, Building Application Frameworks: Object-Oriented Foundation Of Framework Design. John Wiley & Sons Inc. New York

[6] Pressman, R. S., 2005, Software Engineering: A Practitioner’s Approach 6th. McGrawHill. New York.

[7] Beizer, B., 1995. Black-box testing: Techniques for Functional Testing of Software and Systems. John Wiley & Sons, Inc.

[8] Dumas, J. S., 1999. A Practical Guide to Usability Testing. Intellect Books. [9] Lewis, J. R., 1995. IBM Computer Usability Satisfaction Questionnaires: Psychometric Evaluation and Instructions for Use. International Journal of Human-Computer Interaction, 7(1), 57-78.

Gambar

Gambar 1 Tahapan Penelitian
Gambar 3 Activity Diagram Proses Pengaduan
Gambar 3 menunjukkan activity diagram untuk proses pengaduan. Ketika  operator  unit  mengajukan  pengaduan  kerusakan/gangguan,  maka  admin  mendisposisikan  pekerjaan  tersebut  kepada  teknisi,  sesuai  dengan  jadwal  yang  tersedia
Gambar 6 Form Pengaduan Oleh Operator Unit
+7

Referensi

Dokumen terkait