• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pola Retak Benda Uji Silinder Umur Perawatan 3 hari

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Pola Retak Benda Uji Silinder Umur Perawatan 3 hari"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

68

Viscocrete

Kadar 0 %

T. Depan T. Belakang T. Depan T. Belakang T. Depan T. Belakang

Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3 Pola Retak Benda Uji Silinder Umur Perawatan 3 hari

Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3 Pola Retak Benda Uji Silinder Umur Perawatan 7 hari

Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3 Pola Retak Benda Uji Silinder Umur Perawatan 14 hari

150 150

150 150

300

150 150

150 150

150 150

150 150

300

150 150

150 150

300

(2)

T. Depan T. Belakang T. Depan T. Belakang T. Depan T. Belakang

Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3 Pola Retak Benda Uji Silinder Umur Perawatan 28 hari

150 150

150 150

(3)

70

Viscocrete

Kadar 0,6 %

T. Depan T. Belakang T. Depan T. Belakang T. Depan T. Belakang

Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3 Pola Retak Benda Uji Silinder Umur Perawatan 3 hari

Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3 Pola Retak Benda Uji Silinder Umur Perawatan 7 hari

Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3 Pola Retak Benda Uji Silinder Umur Perawatan 14 hari

150 150

150 150

300

150 150

150 150

150 150

150 150

300

150 150

150 150

300

(4)

T. Depan T. Belakang T. Depan T. Belakang T. Depan T. Belakang

Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3 Pola Retak Benda Uji Silinder Umur Perawatan 28 hari

150 150

150 150

150 150

(5)

72

Viscocrete

Kadar 1 %

T. Depan T. Belakang T. Depan T. Belakang T. Depan T. Belakang

Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3 Pola Retak Benda Uji Silinder Umur Perawatan 3 hari

Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3 Pola Retak Benda Uji Silinder Umur Perawatan 7 hari

Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3 Pola Retak Benda Uji Silinder Umur Perawatan 14 hari

150 150

150 150

300

150 150

150 150

150 150

150 150 300

150 150

150 150

300

(6)

T. Depan T. Belakang T. Depan T. Belakang T. Depan T. Belakang

Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3 Pola Retak Benda Uji Silinder Umur Perawatan 28 hari

150 150

150 150

(7)

74

Viscocrete

Kadar 1,5 %

T. Depan T. Belakang T. Depan T. Belakang T. Depan T. Belakang

Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3 Pola Retak Benda Uji Silinder Umur Perawatan 3 hari

Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3 Pola Retak Benda Uji Silinder Umur Perawatan 7 hari

Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3 Pola Retak Benda Uji Silinder Umur Perawatan 14 hari

150 150

150 150

300

150 150

150 150

150 150

150 150

150 150

150 150

300

(8)

T. Depan T. Belakang T. Depan T. Belakang T. Depan T. Belakang

Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3 Pola Retak Benda Uji Silinder Umur Perawatan 28 hari

150 150

150 150

(9)

77

Viscocrete Kadar 0%

T. Depan T. Belakang T. Depan T. Belakang T. Depan T. Belakang

Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3

Foto Benda Uji Silinder Umur Perawatan 3 hari

Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3 Foto Benda Uji Silinder Umur Perawatan 7 hari

Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3 Foto Benda Uji Silinder Umur Perawatan 14 hari

(10)

Viscocrete Kadar 0,6 %

T. Depan T. Belakang T. Depan T. Belakang T. Depan T. Belakang

Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3 Foto Benda Uji Silinder Umur Perawatan 3 hari

Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3 Foto Benda Uji Silinder Umur Perawatan 7 hari

Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3 Foto Benda Uji Silinder Umur Perawatan 14 hari

Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3

(11)

79

Viscocrete Kadar 1 %

T. Depan T. Belakang T. Depan T. Belakang T. Depan T. Belakang

Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3 Foto Benda Uji Silinder Umur Perawatan 3 hari

Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3 Foto Benda Uji Silinder Umur Perawatan 7 hari

Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3 Foto Benda Uji Silinder Umur Perawatan 14 hari

Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3

(12)

Viscocrete Kadar 1,5 %

T. Depan T. Belakang T. Depan T. Belakang T. Depan T. Belakang

Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3 Foto Benda Uji Silinder Umur Perawatan 3 hari

Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3 Foto Benda Uji Silinder Umur Perawatan 7 hari

Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3 Foto Benda Uji Silinder Umur Perawatan 14 hari

Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3

(13)

LAMPIRAN C

MIX DESIGN

(14)

C.1 Perencanaan Campuran Beton [7]

Perencanaan campuran beton menggunakan metoda SK SNI T-15-1990-03. Untuk mendapatkan mutu beton sesuai dengan yang diinginkan, maka setelah pemeriksaan agregat dilakukan perencanaan campuran beton (mix design).

Penjelasan pengisian langkah-langkah perencanaan campuran beton seperti tercantum dibawah ini :

1. Kuat tekan beton yang direncanakan yaitu 45 MPa atau 45 N/mm2 pada umur 28 hari.

2. Standard Deviation dihitung dari besarnya jumlah sampel yang akan dibuat. Dalam penelitian ini jumlah sampel ada 48 sampel sehingga menurut SK SNI T-15-1990-03 pasal 3.3.1 butir 1, deviasi standar bernilai 8 N/mm2.

3. Nilai tambah (margin) diperoleh dari SK SNI T-15-1990-03 pasal 3.3.1 butir 1 sub butir 5 yaitu k X deviasi standar = 1,64 X 8 = 13,12 N/mm2

4. Kekuatan rata-rata yang ditargetkan adalah 45 + 13,12 = 58,12 N/mm2. 5. Jenis semen yang dipakai adalah Portland Cement Tipe I.

6. Jenis agregat kasar yang dipakai adalah batu pecah dan untuk agregat halus adalah pasir alami.

(15)

83

kurva di bawahnya. Karena kuat tekan rata-rata yang ditargetkan 58,12 N/mm2 maka nilai faktor air semennya 0,334

Tabel C.1 Perkiraan Kekuatan Tekan (MPa) dengan Faktor Air Semen 0,5 dan Jenis Semen dan Agregat Kasar yang Biasa Dipakai Di Indonesia [7]

Kekuatan Tekan (MPa) pada umur (hari)

Jenis Semen Jenis Agregat Kasar

3 7 28 91

(16)
(17)

85

8. Faktor air semen maksimum dapat dilihat dalam Tabel C.2. yaitu sebesar 0,6. Untuk perhitungan selanjutnya dipakai harga faktor air semen yang lebih kecil (dari butir 7) yaitu 0,334

Tabel C.2 Persyaratan Jumlah Semen Minimum dan Faktor Air Semen Maksimum untuk Berbagai Macam Pembetonan dalam Lingkungan Khusus [7]

Jumlah Semen

Minimum per m3 beton (kg)

Nilai Faktor Air Semen Maksimum Beton di dalam ruang bangunan :

a. Keadaan keliling non-korosif b. Keadaan keliling korosif

disebabkan kondensasi atau uap korosif

275 325

0,6 0,52 Beton di luar bangunan :

a. Tidak terlindung dari hujan dan terik matahari langsung b. Terlindung dari hujan dan terik

matahari langsung

325

275

0,6

0,6 Beton yang masuk ke dalam

tanah :

a. Mengalami keadaan basah dan kering berganti-ganti

b. Mendapat pengaruh sulfat dan alkali dari tanah

325 0,55

lihat tabel 4 pada SK SNI T-15-1990-03 Beton yang kontinue

berhubungan: a. Air tawar b. Air laut

lihat tabel 5 pada SK SNI T-15-1990-03

9. Slump ditetapkan setinggi 160-200 mm.

10.Ukuran agregat kasar maksimum ditetapkan 10 mm.

(18)

maka didapat kadar air bebas yang harus diperhitungkan antara 225-250 kg/m3. Kadar air yang diperlukan dapat diperoleh dari rumus SK SNI T-15-1990-03 pasal 3.3.5 yaitu :

Wh : perkiraan jumlah air untuk agregat halus (kg/m3)

Wr : perkiraan jumlah air untuk agregat kasar (kg/cm3)

Tabel C.3 Perkiraan Kadar Air Bebas (kg/m3) yang Dibutuhkan Untuk Beberapa Tingkat Kemudahan Pengerjaan Adukan Beton [7]

Slump (mm)

13. Jumlah semen maksimum tidak ditentukan sehingga dapat diabaikan. 14. Jumlah semen minimum diperoleh dari Tabel C.2 yaitu 325 kg/m3.

(19)

87

16. Susunan besar butir agregat halus masuk dalam daerah gradasi susunan butir no 2. Dapat dilihat pada gambar 3.1.

17. Persen agregat halus didapat dari Gambar C.2 yang digunakan untuk ukuran butir agregat maksimum 10 mm, nilai slump 60-180 mm, no kurva gradasi 2 dan untuk faktor air semen 0,334 diperoleh nilai tengahnya adalah 46 %.

Gambar C.2 Grafik Persentase Agregat Halus Terhadap Agregat Keseluruhan Untuk Ukuran Butir Maksimum 10 mm [6]

(20)

19.Berat jenis beton diperoleh dari Gambar C.3 dengan cara membuat grafik baru yang sesuai dengan nilai berat jenis agregat gabungan yaitu 2,483 kg/m3 . Titik potong grafik baru tersebut dengan garis vertikal yang ditarik dari kadar air bebas (233,33 kg/m3) apabila kita tarik garis horisontal akan menunjukkan nilai berat jenis beton yang direncanakan yaitu 2235 kg/m3.

Gambar C.3 Perkiraan Berat Jenis Beton [6]

20.Kadar agregat gabungan adalah berat jenis beton dikurangi jumlah kadar semen dan kadar air yaitu 2235 – (698,6 + 233,33) = 1303,07 kg/m3.

(21)

89

Dari hasil yang telah diperoleh tersebut, proporsi bahan campuran beton masih perlu dikoreksi terhadap kandungan air pada agregat. Menurut SK SNI T-15-1990-03 pasal 3.3.8, koreksi proporsi bahan campuran beton dihitung berdasarkan rumus berikut ini :

(22)

Tabel C.4 Formulir Perencanaan Campuran Beton Berdasarkan SK SNI T-15-1990-03 dengan Mutu Beton Rencana 45 MPa [2]

No Uraian Tabel / Grafik

Perhitungan Nilai 1. Kuat tekan yang disyaratkan Ditetapkan 45 N/mm

2

pada 28 hari, bagian cacat 5%

2. Standard Deviation Ayat 3.3.1 8 N/mm2

3. Nilai tambah (margin) 1,64x8 = 13,12 N/mm2 4. Kekuatan rata-rata yang ditargetkan 1 + 3 58,12 N/mm2

5. Jenis semen Ditetapkan Portland Cement tipe I 6. Jenis agregat kasar

Jenis agregat halus

Ditetapkan Ditetapkan

Batu pecah Pasir alami 7. Faktor air semen bebas Tabel C.1

Gambar C.1 0,334 8. Faktor air semen maksimum Tabel C.2 0,6

9. Slump Ditetapkan 160 – 200 mm

10. Ukuran agregat maksimum Ditetapkan 10 mm 11. Kadar air bebas Tabel C.3 233,33 kg/m3 12. Jumlah semen 11 : 7 698,6 kg/m3 13. Jumlah semen maksimum Tidak ditetapkan -

14. Jumlah semen minimum Tabel C.2 325 kg/m3 15. Faktor air semen yang disesuaikan - -

16. Susunan besar butir agregat halus Gambar 3.1 Daerah gradasi zone 2 17. Persen agregat halus Gambar C.2 46 %

(23)

91

Tabel C.5 Komposisi Bahan Campuran Beton untuk Benda Uji Silinder(15x30cm) sebelum Dikoreksi

Proporsi adukan Semen (kg)

Air (kg)

Agregat halus (kg)

Agregat kasar (kg)

Tiap m3 698,6 233,33 599,412 703,65 Tiap benda uji 3,704 1,237 3,178 3,73

Tabel C.6 Komposisi Bahan Campuran Beton untuk Benda Uji Silinder(15x30cm) sesudah Dikoreksi

Proporsi adukan Semen (kg)

Air (kg)

Agregat halus (kg)

Agregat kasar (kg)

Tiap m3 698,6 252,727 600,528 683,137 Tiap benda uji 3,704 1,34 3,184 3,622

(24)

Tabel C.7 Komposisi Bahan Campuran Beton dengan Kadar Viscocrete 0%

Tabel C.8 Komposisi Bahan Campuran Beton dengan Kadar Viscocrete 0,6% dan Pengurangan Air 10%

Proporsi

Tabel C.9 Komposisi Bahan Campuran Beton dengan Kadar Viscocrete 1% dan Pengurangan Air 15%

(25)

93

Tabel C.10 Komposisi Bahan Campuran Beton dengan Kadar Viscocrete 1,5% dan Pengurangan Air 22%

Proporsi Adukan

Semen (kg)

Air (kg)

Agregat halus (kg)

Agregat kasar (kg)

Viscocrete

(kg)

Tiap m3 698,6 197,127 600,528 683,137 10,479 Tiap benda uji 3,704 1,0452 3,184 3,622 0,0556

12 benda uji 44,448 12,5424 38,208 43,464 0,6672

C.2 Pengujian Beton Segar

Pada pengujian ini, persyaratan nilai slump diambil sebesar 160-200 mm. Hasil pengukuran nilai slump dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel C.11 Nilai Slump Adukan Beton

Jenis Adukan Nilai Slump (mm) Beton dengan kadar Viscocrete 0% dan pengurangan 0%

kadar air 160

Beton dengan kadar Viscocrete 0,6% dan pengurangan

10% kadar air 195

Beton dengan kadar Viscocrete 1% dan pengurangan

15% kadar air 205

Beton dengan kadar Viscocrete 1,5% dan pengurangan

22% kadar air 250

C.3 Pengukuran dan Pengujian Silinder Beton

(26)

pengukuran dimensi benda uji beton, pengukuran berat benda uji beton, dan pengukuran kuat tekan benda uji beton.

C.3.1 Pengukuran Dimensi dan Berat Benda Uji Silinder Beton

Hasil pengukuran dimensi dan berat silinder beton dapat dilihat pada tabel C.12 sampai dengan tabel C.15 .

Tabel C.12 Dimensi dan Berat Silinder Beton dengan 0% Viscocrete

Dimensi Silinder (mm) Hari

Diameter Tinggi Berat Silinder (kg)

150 300 11,80

150 300 11,86

3

150 300 11,80

150 300 11,83

150 300 11,80

7

150 300 11,65

150 300 11,90

150 300 11,60

14

150 300 11,95

150 300 12,00

150 300 11,85

28

(27)

95

Tabel C.13 Dimensi dan Berat Silinder Beton dengan 0,6% Viscocrete

Dimensi Silinder (mm) Hari

Diameter Tinggi Berat Silinder (kg)

150 300 11,90

Tabel C.14 Dimensi dan Berat Silinder Beton dengan 1% Viscocrete

Dimensi Silinder (mm) Hari

Diameter Tinggi Berat Silinder (kg)

(28)

Tabel C.15 Dimensi dan Berat Silinder Beton dengan 1,5% Viscocrete

Dimensi Silinder (mm) Hari

Diameter Tinggi Berat Silinder (kg)

150 300 12,16

C.3.2 Pengukuran Kuat Tekan Beton

Hasil tegangan hancur benda uji dapat dilihat pada tabel C.16, tabel C.17, tabel C.18, dan tabel C.19.

Tabel C.16 Tegangan Hancur Beton Dengan 0 % Viscocrete.

(29)

97

Tabel C.17 Tegangan Hancur Beton Dengan 0,6 % Viscocrete.

Hari Beban Hancur (kN)

Tabel C.18 Tegangan Hancur Beton Dengan 1 % Viscocrete.

(30)

Tabel C.19 Tegangan Hancur Beton Dengan 1,5 % Viscocrete.

Hari Beban Hancur (kN)

C.4 Hubungan Antara Umur Perawatan Dengan Kuat Tekan Beton

Berdasarkan Analisis Regresi.

Tabel C.20 Hasil Analisis Berbagai Model Regresi Kuat Tekan Beton Dengan Kadar Viscocrete 0 %.

Linear Eksponensial Multiplicative Reciprocal Hyperbolic

Model

Y = a + bX Y = e(a+bX) Y = aXb Y = 1 / (a + bX) Y = 1 / (a + b/X) R2 81,6042 75,7984 96,0275 69,6518 99,6952 S.E.E 3,89698 0,162555 0,0658578 0,00685481 0,00068701 a 21,635 3,08264 15,44306446 0,0457443 0,0245614 b 0,610078 0,021383 0,276608 -0,00077189 0,0764453

Keterangan : X = Umur Perawatan (hari).

Y = Kuat Tekan Hasil Regresi (MPa). Tabel C.21 Hasil Analisis Berbagai Model Regresi Kuat Tekan Beton

Dengan Kadar Viscocrete 0,6 %.

Linear Eksponensial Multiplicative Reciprocal Hyperbolic

Model

Y = a + bX Y = e(a+bX) Y = aXb Y = 1 / (a + bX) Y = 1 / (a + b/X) R2 70,4374 68,8869 92,3091 67,3411 99,952 S.E.E 1,62244 0,0466244 0,0231809 0,001341 0,000514308 a 34,0921 3,52888 31,227213 0,0293447 0,025379 b 0,186149 0,00515669 0,0686047 -0,000143129 0,0144347

Keterangan : X = Umur Perawatan (hari).

(31)

99

Tabel C.22 Hasil Analisis Berbagai Model Regresi Kuat Tekan Beton Dengan Kadar Viscocrete 1 %.

Linear Eksponensial Multiplicative Reciprocal Hyperbolic

Model

Y = a + bX Y = e(a+bX) Y = aXb Y = 1 / (a + bX) Y = 1 / (a + b/X) R2 84,7438 80,9462 98,1043 76,9295 98,5547 S.E.E 3,24958 0,087491 0,0275963 0,00235116 0,000588475 a 35,5359 3,57565 29,010273 0,027910 0,0194013 b 0,569271 0,0134039 0,169592 -0,000319125 0,0299004

Keterangan : X = Umur Perawatan (hari).

Y = Kuat Tekan Hasil Regresi (MPa).

Tabel C.23 Hasil Analisis Berbagai Model Regresi Kuat Tekan Beton Dengan Kadar Viscocrete 1,5 %.

Linear Eksponensial Multiplicative Reciprocal Hyperbolic

Model

Y = a + bX Y = e(a+bX) Y = aXb Y = 1 / (a + bX) Y = 1 / (a + b/X)

R2 88,4096 85,063 99,0211 81,4582 97,2881 S.E.E 2,24636 0,0641634 0,016426 0,0018174 0,000695037 a 34,6073 3,54908 29,33965459 0,0286513 0,021235 b 0,461149 0,0113811 0,141126 -0,00028314 0,0256147

Keterangan : X = Umur Perawatan (hari).

Y = Kuat Tekan Hasil Regresi (MPa).

C.5 Pembahasan Analisis Data Penelitian

Dari berbagai pemodelan, yang paling mendekati dengan keadaan yang sebenarnya terjadi adalah model regresi hyperbolic. Dipilihnya model tersebut karena model hyperbolic memberikan nilai kesalahan yang paling kecil, bila dibandingkan dengan pemodelan lainnya.

(32)

0

Um ur Peraw atan (hari)

Ku

Y = 1 / (0,0245614+0,0764453/X)

Gambar C.4 Grafik Perkembangan Kuat Tekan Beton Dengan Kadar Viscocrete 0 %

Um ur Peraw atan (hari)

Ku

(33)

101

Um ur Peraw atan (hari)

K

Gambar C.6 Grafik Perkembangan Kuat Tekan Beton Dengan Kadar Viscocrete 1 %

Um ur Peraw atan (hari)

K

(34)

Untuk memudahkan dalam membandingkan kenaikan kuat tekan beton dengan berbagai kadar Viscocrete, dapat dilihat pada gambar C.8 dan tabel 5.10 .

0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50

0 7 14 21 28

Um ur Peraw atan (hari)

K

u

at

T

eka

n

(

M

P

a)

0% Viscocrete 0,6% Viscocrete 1% Viscocrete 1,5% Viscocrete

(35)

103

Tabel C.24 Data Kuat Tekan Beton Masing-masing Kadar Viscocrete Hasil Regresi.

Kuat Tekan Beton Hasil Regresi (MPa) Hari 0 %

(36)

C.6 Perhitungan Faktor Konversi

Dari persamaan regresi yang sudah didapat dari tabel C.24 , maka dapat dicari faktor konversi untuk kuat tekan beton dengan umur perawatan 3, 7, 14, dan 28 hari, dan dapat dibandingkan dengan faktor konversi standar yang ada dalam Peraturan Beton Indonesia. Dengan diketahuinya faktor Konversi, maka kuat tekan beton pada umur 28 hari dapat diketahui.

Faktor konversi untuk masing-masing kadar Viscocrete dapat dilihat pada tabel C.25 sampai dengan C.28 .

Tabel C.25 Faktor Konversi Kuat Tekan Beton Dengan 0 % Viscocrete.

Umur (hari)

Kuat Tekan Regresi (MPa)

Faktor Konversi

3 19,98275 0,55

7 28,18318 0,77

14 33,30915 0,91

28 36,64133 1

Tabel C.26 Faktor Konversi Kuat Tekan Beton Dengan 0,6 % Viscocrete. Umur

(hari)

Kuat Tekan Regresi (MPa)

Faktor Konversi

3 33,12293 0,86

7 36,44169 0,94

14 37,86437 0,98

28 38,61820 1

Tabel C.27 Faktor Konversi Kuat Tekan Beton Dengan 1 % Viscocrete. Umur

(hari)

Kuat Tekan Regresi (MPa)

Faktor Konversi

3 34,04916 0,70

7 42,24168 0,86

14 46,43108 0,95

(37)

105

Tabel C.28 Faktor Konversi Kuat Tekan Beton Dengan 1,5 % Viscocrete. Umur

(hari)

Kuat Tekan Regresi (MPa)

Faktor Konversi

3 33,58722 0,74

7 40,16993 0,89

14 43,35645 0,96

28 45,14711 1

Tabel C.29 Perbandingan Faktor Konversi.

Umur Beton (hari) 3 7 14 28

Kuat Awal Tinggi

Menurut PBI 0,59 0,75 0,90 1,00

0 % Viscocrete 0,55 0,77 0,91 1,00

0,6 % Viscocrete 0,86 0,94 0,98 1,00

1 % Viscocrete 0,70 0,86 0,95 1,00

1,5 % Viscocrete 0,74 0,89 0,96 1,00

C.7 Perhitungan Kuat Tekan Karakteristik Beton

(38)

Tabel C.30 Kuat Tekan Karakteristik Beton Dengan 0 % Viscocrete. Kuat Tekan Beton Rata-rata (fcr') (MPa) 36,538

Simpangan Baku (s) (MPa) 2,857132 Kuat Tekan Karakteristik (fc') (MPa) 31,8523

Tabel C.31 Kuat Tekan Karakteristik Beton Dengan 0,6 % Viscocrete.

Umur Kuat Tekan Beton Rata-rata (fcr') (MPa) 41,146

(39)

107

Tabel C.32 Kuat Tekan Karakteristik Beton Dengan 1 % Viscocrete.

Umur Kuat Tekan Beton Rata-rata (fcr') (MPa) 48,898

Simpangan Baku (s) (MPa) 1,456 Kuat Tekan Karakteristik (fc') (MPa) 46,510

Tabel C.33 Kuat Tekan Karakteristik Beton Dengan 1,5 % Viscocrete.

Umur Kuat Tekan Beton Rata-rata (fcr') (MPa) 45,236

(40)

Dari keempat tabel diatas, dapat dilihat kuat tekan karakteristik untuk benda uji dengan 0%, 0,6% dan 1,5% Viscocrete tidak mencapai kekuatan yang direncanakan semula. Benda uji dengan 0% Viscocrete mengalami penurunan kekuatan sebesar 29,217 % (fc’= 31,8523 MPa). Benda uji dengan 0,6 % Viscocrete mengalami penurunan kekuatan sebesar 12,95 % (fc’= 39,174 MPa)

dan benda uji dengan 1,5 % Viscocrete mengalami penurunan kekuatan sebesar 5,093 % (fc’= 42,708 MPa). Hal ini kemungkinan besar disebabkan karena tidak

(41)
(42)

Gambar

Tabel C.1 Perkiraan Kekuatan Tekan (MPa) dengan Faktor Air Semen 0,5 dan                 Jenis Semen dan Agregat Kasar yang Biasa Dipakai Di Indonesia [7]
Gambar C.1 Hubungan antara Kuat Tekan dan Faktor Air [2]
Tabel C.2  Persyaratan Jumlah Semen Minimum dan Faktor Air Semen Maksimum                     untuk Berbagai Macam Pembetonan dalam Lingkungan Khusus [7]
Gambar C.2  Grafik Persentase Agregat Halus Terhadap Agregat Keseluruhan Untuk Ukuran Butir Maksimum 10 mm [6]
+7

Referensi

Dokumen terkait