• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam Undang-undang No. 18 tahun 2012 tentang pangan disebutkan bahwa ketahanan pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi negara sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan dan budaya masyarakat untuk dapat hidup sehat, aktif dan produktif secara berkelanjutan.

Untuk itu ketahanan pangan memiliki tiga komponen/ aspek

utama yaitu (1) ketersediaan pangan, (2) akses pangan atau keterjangkauan, dan (3) pemanfaatan pangan (konsumsi). Ketersediaan pangan yang lebih kecil dibandingkan kebutuhannya dapat menciptakan ketidakstabilan ekonomi, gejolak sosial dan politik yang terganggu.

Pangan sering diidentikkan dengan beras, karena beras merupakan makanan pokok penduduk Indonesia dan juga sebagai sumber utama karbohidrat dan kalori. Untuk itu pemerintah selalu berupaya untuk meningkatkan ketahanan pangan terutama beras melalui peningkatan produksi dalam negeri. Masyarakat Indonesia sebagain besar berpenghasilan menengah ke bawah, dimana komponen pengeluaran beras memilki bobot yang cukup besar dari biaya hidupnya, sehingga naik turunnya harga beras sangat berpengaruh pada indek harga konsumen (IHK) atau inflasi.

(3)

yang lengkap dan mutakhir. Untuk itu Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian pada tahun 2017 akan melakukan ujicoba pengembangan metota pengumpulan data pangan/beras terutama data pasokan, pengeluaran dan stok, diharapkan dapat mendukung pengambil kebijakan dalam rangka melakukan evaluasi program ketahanan pangan.

Disamping data dari survei, juga akan dilakukan pengelolan data dari instansi terkait diantaranya dari BPS, Bulog dan Lingkup Kementerian Pertanian, guna dilakukan analisis sehingga dapat

memberi gambaran tentang situasi pangan dari suatu

daerah/kabupaten.

1.2. Tujuan

Tujuan penyusunan petunjuk teknis ini adalah sebagai panduan dalam pelaksanaan uji coba pengumpulan data pasokan, pengeluaran dan stok beras, dengan tujuan kegiatan secara khusus adalah :

1) Menyusun metode pengumpulan data pasokan, pengeluaran

dan stok beras di kabupaten/kota

2) Memperoleh data jumlah pasar dan pedagang terutama yang

memperdagangkan beras dari dan ke wilayah kabupaten

3) Memperoleh data pasokan dan pengeluaran beras serta

harga beras di kabupaten/kota

4) Menyusun Sistem “ Monitoring Situasi Pangan/Beras Daerah”

(4)

1.3. Ruang Lingkup

1) Dalam ujicoba ini, situasi ketahanan pangan yang dipantau

baru terbatas pada komoditas beras

2) Survei pengumpulan data pasokan dan penjualan beras yang

dilakukan oleh Pusdatin pada tahun 2017 ini akan dilakukan pada 3 (tiga) kabupaten/kota yaitu Kabupaten Karawang, Kota Tangerang dan Bandung serta satu provinsi yaitu Daerah Istimewa Yogyakarta

3) Listing/pendaftaran pedagang akan dilakukan di pasar atau

terhadap pedagang beras yang ada di wilayah kabupaten/kota

4) Pemilihan sampel pedagang sebagai responden adalah

pedagang yang melakukan penjualan dalam volume besar

serta berpengaruh terhadap ketersediaan beras di

kabupaten/kota.

5) Survei dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan

Desember 2017, diawali dengan sosialisasi pengisian kuesioner kepada semua petugas kabupaten dan petugas

pencacah. Selanjutnya, petugas akan melakukan

pendaftaran/listing pedagang beras yang ada di

kabupaten/kota dan hasil listing digunakan untuk memilih sampel pedagang di setiap kabupaten/kota. Pengumpulan data pada sampel pedagang akan dilakukan setiap hari dan dilaporkan melalui aplikasi berbasis web (web form).

(5)

BAB II. METODOLOGI

2.1. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu: 1) Tahap pertama: melakukan pendaftaran (listing) seluruh

pedagang beras, yaitu pedagang besar, pedagang besar yang merangkap sebagai pedagang eceran dan pedagang eceran

di pasar/lokasi terpilih di kabupaten/kota dengan

menggunakan kuesioner KP2017-L. Pasar yang dipilih adalah pasar yang banyak terdapat pedagang beras (banyak masyarakat membeli beras di pasar-pasar tersebut untuk keperluan konsumsi).

Tahapan ini dilaksanakan hanya sekali pada awal

pelaksanaan pengumpulan data dan hasilnya akan digunakan sebagai kerangka dalam pemilihan sampel pedagang. Pedagang beras yang dipilih adalah pedagang yang memasok kebutuhan beras untuk wilayah kabupaten/kota yang bersangkutan dan pedagang yang menjual/menyalurkan beras ke luar kabupaten.

2) Tahap kedua: Pengurutan dan pemilihan sampel pedagang beras pada setiap kabupaten sampel dilakukan berdasarkan kelas volume penjualan beras dan asal beras serta wilayah pemasaran/penjualan per kecamatan/pasar di kabupaten/kota. Pedagang beras yang menjadi sampel memenuhi persyaratan sebagai berikut: a) Merupakan pedagang besar atau pedagang besar merangkap eceran, b) Memiliki lokasi usaha yang tetap dan c) Bersedia menjadi sampel.

(6)

Dari sampel pedagang yang terpilih, akan dilakukan pengumpulan data harian. Pengumpulan data pada pedagang sampel dilakukan harian dengan cakupan data meliputi : Data volume pasokan dan penjualan serta jenis dan harga beras yang banyak terjual pada hari kemaren (n-1). Pengiriman data ke pusat melalui sistem aplikasi berbasis web (web form) dilakukan pada hari yang sama.

2.2. Mekanisme Pengumpulan dan Pengiriman Data

1) Pengumpulan dan Pengiriman Data Hasil Listing

 Pendaftaran pedagang beras di pasar/lokasi setiap

kabupaten/kota dilakukan sekali pada awal kegiatan.

 Pendaftaran dilakukan oleh petugas yang ditunjuk

 Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner

KP2017-L

 Kuesioner yang telah terisi dikirim ke Pusdatin

Kementerian Pertanian untuk dilakukan entri dan pemilihan sampel

2) Pengumpulan dan Pengiriman Data Harian

 Pengumpulan data harian dilakukan oleh petugas yang

ditunjuk

 Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner

KP2017-S

 Pengumpulan data pada pedagang sampel dilakukan

(7)

 Petugas melakukan entri data pada aplikasi berbasis web (web form). Secara rinci petunjuk teknis entri melalui aplikasi berbasis web ini dapat dilihat pada Lampiran.

Dalam uji coba ini, akan dilakukan pengumpulan data pasokan, penjualan dan stok di pedagang beras dengan alur sebagai berikut :

Keterangan: Koordinasi dan supervisi Pengumpulan/pelaporan data

Gambar 2. Alur Pengumpulan dan Pengiriman Data Beras

3) Analisis Situasi Pangan/Beras di Kabupaten/Kota

Berdasarkan data yang dikumpulkan dari hasil survei dan ditambah dengan data dari beberapa sumber lainnya (seperti : Bulog, laporan luas panen, laporan harga dan lain-lain), akan dilakukan analisis untuk mengetahui situasi pangan khususnya beras di suatu kabupaten.

Situasi pangan yang dimaksud adalah apakah kondisi

pada saat ini/periode waktu tertentu keadaan stok

Pusdatin Kementan/Tim Kabupaten  Pasar  Pedagang Beras KP2017-L KP2017-S Provinsi

(8)

pangan/beras di wilayah tersebut dalam keadaan aman, surplus atau kurang pasokan.

Diagram aliran data situasi ketahanan pangan daerah yang akan dibangun sebagai berikut :

Gambar 1. Diagram Aliran Data Situasi Ketahanan Pangan Daerah

(9)

Tim Pusat (Pusdatin, BKP) Tim Provinsi Tim Kabupaten/ Petugas Pengumpul Data  Menyusun metodologi  Mengembangkan sistem  Memberikan pelatihan  Melakukan pemilihan sampel

 Melakukan pengelohan dan analisis data  Melakukan pembinaan dan supervisi

petugas kabupaten

 Mencermati permasalahan data  Mencermati permasalahan data  Mengikuti pelatihan

 Melakukan listing

 Melakukan pengumpulan data

 Melaporkan data melalui sistem (web form)

2.3. Organisasi Pelaksanaan dan Jadwal Kegiatan

(10)

2) Jadwal Kegiatan

Tahapan kegiatan uji coba, petugas, dokumen yang digunakan serta jadwal pelaksanaan uji coba adalah sebagai berikut:

No Tahapan Petugas Dokumen yang

digunakan Jadwal

1 Persiapan

Kegiatan Tim Pusat

Januari – Februari

2 Koordinasi ke

daerah Tim Pusat

 Daftar Pasar

 Daftar Petugas Februari

3 Sosialisasi Tim Pusat,

Daerah

Buku Pedoman

dan Kuesioner Maret

4 Pelaksanaan

Uji Coba

Tim Pusat, Daerah

Daftar Listing dan Kuesioner

Maret– Desember

5 Monitoring Tim Pusat,

Daerah  Daftar Listing Kuseioner (KP2017-L)  Sistem aplikasi pelaporan April – Oktober 6 Pengolahan Data Pusdatin  Sistem aplikasi pelaporan dan pengolahan April – Desember

(11)

BAB III. KONSEP DAN DEFINISI

Untuk memperjelas dan menyeragamkan pengertian dan istilah-istilah yang digunakan dalam uji coba ini, perlu disusun beberapa konsep dan definisi sebagai berikut:

1. Ketahanan Pangan : Kondisi terpenuhinya pangan bagi negara sampai dengan dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, kenyakinan dan budaya masyarakat untuk dapat hidup sehat, aktif dan produktif secara berkelanjutan.

2. Beras : adalah bagian bulir padi (gabah) yang telah dipisah dari sekam (Jawa: merang). Pada salah satu tahap pemrosesan hasil panen padi, gabah ditumbuk dengan lesung atau digiling dengan mesin sehingga bagian luarnya (kulit gabah/sekam) terlepas dari isinya. Bagian isi inilah yang disebut beras.

3. Pasar, adalah suatu tempat di mana terjadi transaksi antara penjual dan pembeli atas suatu barang dan jasa atau tempat yang lazim terdapat permintaan dan penawaran atau pemberian jasa baik secara eceran maupun jumlah

besar/party.

4. Pedagang eceran, yaitu orang-orang/pihak-pihak yang menyerahkan barang/jasanya langsung kepada konsumen atas dasar harga yang telah disepakati bersama antara kedua belah pihak.

(12)

5. Pedagang besar, ialah pedagang yang menjual barang

dagangannya dalam jumlah besar/party kepada pedagang

lain. Barang tersebut oleh pembelinya akan dijual kembali, dengan demikian pembelinya bukan konsumen akhir.

6. Pedagang besar merangkap eceran, yaitu pedagang besar

yang selain melayani penjualan secara party juga melayani

penjualan secara eceran pada tempat yang sama.

8. Pedagang khusus beras, adalah pedagang yang khusus

menjual beras saja dan tidak memperdagangkan barang dagangan yang lain.

7. Pedagang campuran, yaitu pedagang yang selain memperdagangkan beras juga menjual barang-barang lain, misalnya: barang-barang kelontong, bumbu-bumbuan dan bahan makanan lainnya.

9. Rata-rata volume penjualan beras sehari adalah rata-rata

besarnya/banyaknya volume beras yang habis terjual dalam sehari.

10. Harga jual beras, adalah sejumlah uang yang dibayarkan oleh pembeli kepada penjual untuk memperoleh beras berdasarkan jenis.

11. Harga beras yang terbanyak dijual, adalah harga jenis beras yang paling banyak terjual oleh pedagang.

12. Jenis/kualitas beras, ialah macam-macam beras yang beredar di pasar yang dibedakan berdasarkan:

a. Varietas (contoh: IR-64, IR-42, Cisadane, Rojolele, dll) b. Nama jenis/kualitas beras yang populer di daerah setempat (misalnya: Jongkong, Aries, Cianjur, dll)

(13)

Khusus butir a dan b yang dimaksud dengan jenis/kualitas beras di sini bukan (tidak termasuk) merk/cap dagang, misalnya beras Cisadane diakui/diberi merk Cianjur.

13. Satuan, ialah ukuran baku/standar untuk penjualan suatu

barang. Dalam uji coba ini satuan yang digunakan untuk beras adalah kilogram (kg). Apabila di suatu daerah digunakan satuan setempat seperti liter, gantang, beruk, dan lain-lain, maka harus dikonversikan ke dalam satuan standar (kg). 14. Pembelian beras adalah jumlah beras yang dibeli oleh

pedagang pada periode tertentu.

15. Penjualan beras adalah jumlah beras yang dijual oleh pedagang pada periode tertentu.

16. Stok beras adalah beras yang disimpan untuk dijual pada masa atau periode yang akan datang.

17. Rata-rata stok akhir bulan adalah rata-rata volume beras yang disimpan dan dimiliki/dikuasai oleh pedagang pada akhir

bulan. Tidak termasuk stok milik pihak lain yang

menyimpan/menitipkan berasnya di pedagang/toko tersebut. 18. Stok aman adalah volume beras yang disimpan dan

dimiliki/dikuasai oleh pedagang untuk memenuhi volume penjualan pada periode tertentu.

(14)

BAB IV. KUESIONER DAN CARA PENGISIAN

4.1. Jenis Kuesioner

Kuesioner yang digunakan dalam pengumpulan data beras adalah :

No. Kuesioner Kegunaan Petugas

1. KP2017-L Melakukan pendaftaran

pedagang beras di pasar/toko

Daerah

2. KP2017-S Mengumpulkan data

pasokan, penjualan, jenis dan harga beras di pedagang sampel

Daerah

4.2. Cara Pengisian Kuesioner KP2017-L

Kuesioner KP2017-L (Lampiran 1) adalah kuesioner yang digunakan pada saat pendaftaran pedagang beras di pasar/lokasi pada kabupaten/kota. Kuesioner ini berisi: Identitas lokasi, Identitas petugas, Catatan, Identitas pedagang, Nama toko,

Alamat pedagang, Nama pemilik/responden dan lain-lain.

Pengisian kuesioner ini hanya sekali di awal pengumpulan data. Kuesioner KP2017-L terdiri dari tiga lembar form survei dengan rincian :

a. Lembar pertama terdiri dari tiga blok yaitu :

Blok I.1. Identitas Lokasi Blok I.2. Identitas Petugas

(15)

Cara Pengisian

BLOK I.1. IDENTITAS LOKASI

Rincian 1-3 : Isikan nama Provinsi, Kabupaten/Kota dan

Kecamatan

BLOK I.2. IDENTITAS PETUGAS

Rincian 1-3 : Isikan nama petugas, tanggal pelaksanaan dan tanda tangan di kolom (2) untuk pencacah, kolom (3) untuk pemeriksa.

BLOK I.3. CATATAN

Apabila ada hal-hal yang memerlukan keterangan lebih lanjut, tuliskan pada blok ini. Selain informasi dari responden, pencacah, dan pemeriksa juga bisa menambahkan catatan untuk memperjelas masalah yang berkaitan dengan isian kuesioner ini.

b. Lembar kedua, dengan cara pengisian sebagai berikut :Isikan nama Provinsi, Kabupaten/Kota dan Kecamatan Kolom 1. No. ID

Isikan pada kolom 1 Nomor Identitas pedagang beras

Kolom 2. Nama Toko

Isikan pada kolom 2 Nama Toko

Kolom 3. Pasar

Isikan pada kolom 3 Nama Pasar , jika berlokasi di dalam pasar

(16)

Kolom 4. No. Kios

Isikan pada kolom 4 Nomor kios pedagang beras, jika berlokasi di dalam pasar. Jika tidak memiliki nomor kios, isikan tanda ’ - ’

Kolom 5. Alamat

Isikan pada kolom 5 alamat toko/usaha dengan lengkap (jln, rt, rw)

Kolom 6. Nama Pemilik/Responden

Isikan pada kolom 6 nama pemilik toko dan responden (jika responden bukan pemiliknya)

Kolom 7. No. Telp

Isikan pada kolom 7 nomor telpon/handphone pemilik atau responden

Kolom 8. Kode Pedagang :

Isikan pada kolom 8 kode pedagang beras yaitu kode 1 untuk pedagang besar, kode 2 untuk pedagang besar merangkap eceran, dan kode 3 untuk pedagang eceran

Kolom 9. Rata-rata stok Beras akhir Bulan (kg)

Isikan pada kolom 9 rata-rata stok beras pada akhir bulan dalam satuan kg

Kolom 10. Stok Aman (kg/minggu)

Isikan pada kolom 10 stok aman beras dalam satuan kg/minggu. Bila pedagang menjawab stok aman per bulan maka dibagi 4 dan bila per hari maka dikalikan 7.

(17)

c. Lembar ketiga

Isikan nama Provinsi, Kabupaten/Kota dan Kecamatan Kolom 1. No. ID

Isikan pada kolom 1 nomor identitas pedagang sesuai dengan No. ID pada lembar kedua

Kolom 2. Nama Toko

Isikan pada kolom 2 Nama Toko sesuai dengan nama toko pada lembar kedua

Kolom 3. Jenis Beras

Isikan pada kolom 3, tiga jenis beras terbanyak dalam penjualan

Kolom 4. Rata-rata Pembelian Beras/hari (kg)

Isikan pada kolom 4 rata-rata pembelian beras dalam satu hari dengan satuan kg pada setiap jenis beras di kolom 3

Kolom 5. Asal beras (kabupaten)

Isikan pada kolom 5 asal pembelian beras sesuai dengan jenis beras di kolom 3

Kolom 6. Rata-rata Penjualan Beras/hari (kg)

Isikan pada kolom 6 rata-rata penjualan setiap jenis beras di kolom 3 dalam satu hari dengan satuan kg

Kolom 7. Daerah tujuan penjualan

Isikan pada kolom 7 daerah tujuan penjualan beras

(18)

4.3. Cara Pengisian Kuesioner KP2017-S

Kuesioner KP2017-S (Lampiran 1) adalah kuesioner yang digunakan pada saat pengumpulan data pada sampel pedagang beras yang dilaporkan setiap hari. Kuesioner ini berisi volume pembelian, volume penjualan serta jenis dan harga beras yang banyak terjual setiap hari

Isikan nama Provinsi, Kabupaten, Kecamatan dan tanggal pengumpulan data

Kolom 1. No. ID

Isikan pada kolom 1 No. Identitas pedagang beras

Kolom 2. Nama Toko

Isikan pada kolom 2 Nama Toko

Kolom 3. Volume Pembelian (kg)

Isikan pada kolom 3 volume pembelian beras saat pengumpulan data dalam satuan kg

Kolom 4. Volume Penjualan (kg)

Isikan pada kolom 4 volume penjualan beras saat pengumpulan data dalam satuan kg.

Kolom 5. Jenis Beras yang terbanyak dijual

Isikan pada kolom 5 jenis beras yang terbanyak dijual pada hari tersebut.

Kolom 6. Harga beras yang terbanyak dijual (Rp/kg)

Isikan pada kolom 6 harga beras yang terbanyak dijual dalam satuan Rp/kg sesuai dengan jenis beras pada kolom 5. Bila harga dalam satuan liter maka dikonversikan terlebih dahulu menjadi kg

(19)

( 2) ( 3)

1. Provinsi

2. Kabupaten/Kota*) 3. Kecamatan

*) Coret y ang tidak sesuai

Pencacah Pemeriksa

( 2) ( 3)

1. Nama

2. Tanggal Pelaksanaan 3. Tanda Tangan

BLOK I.1. IDENTITAS LOKASI

( 1)

BLOK I.2. IDENTITAS PETUGAS

Uraian ( 1)

BLOK I.3. CATATAN

KEMENTERIAN PERTANIAN

PUSAT DATA DAN SISTEM INFORMASI PERTANIAN UJI COBA PENGUMPULAN DATA PASOKAN-PENGELUARAN

KUESIONER LISTING PEDAGANG BERAS PENGELOLAAN DATA KETAHANAN PANGAN TAHUN 2017

KP2017-L RAHASIA

(20)

si : ... ... ... ... ... ... ... ... . ten : ... ... ... ... ... ... ... ... . ata n : ... ... ... ... ... ... ... ... .... (2 ) (3 ) (4 ) (5 ) (6 ) (7) (8 ) (9 ) : P e mi lik k ad an g b e rb e d a d e n ga n y an g me n ja ga tok o /k ar ya w an Ra ta-rata Sto k Be ras Akh ir B ula n (Kg ) Na ma To ko Na ma Pe mili k/ Re spo nde n No Te lp Kod e P eda gan g : 1 ) Be sar , 2 ) B esa r d an ece ran , 3 ) Ec era n

LIS

TIN

G P

ED

AG

AN

G B

ER

AS

PEN

GEL

OLA

AN

DA

TA

KE

TA

HA

NA

N P

AN

GA

N

Pa sar No . Kio s Ala ma t

(21)

si : ... ... ... ... ... ... ... ... .... ten : ... ... ... ... ... ... ... ... .... ata n : ... ... ... ... ... ... ... ... .... Je nis Be ras (1) (2 ) (3 ) (4 ) (5 ) (6 ) (7 ) n : P e mi lik k ad an g b e rb e d a d e n ga n y an g me n ja ga tok o /k ar ya w an Je n is B er a s : C ia n ju r K ep a la , P n d a n W a n gi , R a m o s, Se tr a , M u n cu l ( I-3 ). IR 6 4 (1 -3 ). IR 4 2 , K et a n

PEN

GEL

OLA

AN

DA

TA

KE

TA

HA

NA

N P

AN

GA

N T

AH

UN

20

17

LIS

TIN

G P

ED

AG

AN

G B

ER

AS

Ra ta-rata P em be lia n Be ras /h ari (K g) As al B era s ( Ka bu pa ten ) Ra ta-rata Pe nju ala n Be ras /h ari (K g) Da era h T uju an Pe nju ala n . ID Na m a T oko

(22)

o rma t W e b F o rm H a ria n Pr ov ins i : ... ... ... ... ... ... ... ... ... .. Ka bu pa ten : ... ... ... ... ... ... ... ... ... .. Ke ca m ata n : ... ... ... ... ... ... ... ... ... .. Ta ng ga l : ... ... ... ... ... ... ... ... ... .. Pem beli an Pen jual an Jen is Har ga (R p/ Kg ) (1) (2 ) (3 ) (4 ) (5 ) (6 ) Jen is B era s Cia nju r Ke pala , P nda n W ang i, R am os, Set ra, Mu ncu l (I-3). IR 64 (1-3). IR 42 , Ke tan Cat ata n : pem beli an dila kuk an tid ak se tiap ha ri, ber art i te rk ada ng dat a k oso ng Pem beli an/ pen jua lan ga bah ha rus dik onv ers i k e b era s d eng an kon ver si d ari GKG ke be ras 62 ,74% Har ga yan g d iku mp ulk an har ga ber as yan g b any ak te rju al Ber as y an g ter ban yak dij ual Vo lum e (k g) Nam a To ko No . ID PE NG UM PU LA N D AT A P EM BE LIA AN D AN P EN JU ALA N B ER AS H AR IAN PE NG ELO LA AN D AT A K ET AH AN AN P AN GA N T AH UN 2 017

(23)

Gambar

Gambar 2. Alur Pengumpulan dan Pengiriman Data Beras
Gambar 1.  Diagram Aliran Data  Situasi Ketahanan Pangan Daerah

Referensi

Dokumen terkait

Dengan pendekatan berbasis aset, setiap orang didorong untuk memulai proses perubahan, karena ABCD merupakan sebuah pendekatan dalam pengembangan masyarakat yang berada

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh tujuan pengarang yaitu agar anak-anak dapat belajar dari peristiwa Holocaust dan berfikir tentang apa yang bisa mereka lakukan

Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh McCullough, dkk (1998), Hall, dkk (2006), Allemand, dkk (2007), Gunderson, dkk (2008), dan Sari, (2012)

Juga melihat banyaknya fenomena terkait variabel tersebut di perusahaan dan adanya dampak yang ditimbulkan oleh ketidakseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan

Perencanaan menggunakan media film dokumenter dalam pembelajaran PPKn pada siklus I, II dan III adalah dengan menyusun silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran termasuk

Pernikahan yang terjadi karena adanya kehamilan di luar nikah ( married by accident ) akibat adanya perilaku seks pranikah marak terjadi kepada remaja seiring

Banyak pendekatan yang dapat digunakan, salah satunya adalah model konseling spiritual teistik, berfokus pada nilai-nilai religius Islam untuk mengem- bangkan fitrah,

Observasi dilakukan dalam penelitian ini mencakup observasi partisipasi dan non-partisipasi yang bersifat insidental. Penggunaan metode pengumpulan data ini