Skripsi
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan Jurusan Ilmu Perpustakaan
pada Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin Makassar
Oleh
MUSLIMINNIM. 40400110038
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN
ii
NIM : 40400110038
Tempat/Tgl.Lahir : Sabang, 12 Maret 1991 Jur/Prodi/Konsentrasi : Ilmu Perpustakaan Fakultas/Program : Adab dan Humaniora/S1
Alamat : Bonto Cani no. 3
Judul : Persepsi Pemustaka Tentanng Layanan Sirkulasi di Perpustakaan Pascasarjana UIN Alauddin Makassar
Menyatakan dengan sesungguhnya dan penuh kesadaran bahwa skripsi ini benar adalah hasil karya sendiri. Jika dikemudian hari terbukti bahwa ia merupakan duplikat, tiruan, plagiat, atau dibuat oleh orang lain, sebagian atau seluruhnya, maka skripsi dan gelar yang diperoleh karenanya batal demi hukum.
Samata, 1 Desember 2014 Penyusun,
Muslimin
iii
Alauddin Makassar, setelah meneliti dan mengoreksi dengan seksama skripsi yang bersangkutan dengan judul, “Persepsi Pemustaka tentang Layanan Sirkulasi di Perpustakaan Pascasarjana UIN Alauddin Makassar”,Memandang bahwa skripsi telah memenuhi syarat-syarat ilmiah dan dapat disetujui untuk diajukan ke sidang munaqasyah.
Demikian persutujuan ini diberikan untuk diproses lebih lanjut.
Samata, 1 Desember 2014
Pembimbing I Pembimbing II
iv
Perpustakaan Pascasarjana UIN Alauddin Makassar” yang disusun oleh Muslimin, NIM : 40400110038, mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan pada Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin Makassar, telah diuji dan dipertahankan dalam sidang munaqasyah yang diselenggarakan pada hari selasa, 16 Desember 2014, dinyatakan telah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (dengan beberapa perbaikan).
Samata, 16 Desember 2014 DEWAN PENGUJI :
Ketua : Dra. Susmihara, M. Pd. (...) Sekretaris : Drs. Abu Haif, M.Hum. (...) Munaqisy I : Drs. M. Jayadi, M.Ag. (...) Munaqisy II : Touku Umar, S.Hum., M.IP. (...) Konsultan I : Dr. Hj. Gustia Tahir, M.Ag. (...) Konsultan II : Hildawati Almah, S.Ag., SS., M.A. (...)
Diketahui Oleh :
Dekan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin Makassar,
v
telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Persepsi Pemustaka Tentang Layanan Sirkulasi di Perpustakaan Pascasarjana UIN Alauddin Makassar”. Tak lupa pula penulis haturkan shalawat serta salam kepada Nabi junjungan kita, pemberi rahmat bagi alam semesta yaitu Baginda Rasulullah Muhammad SAW, beserta keluarganya, dan sahabat-sahabatnya, yang selalu dinantikan syafaatnya hingga hari akhir. Amin.
Penulis sadar bahwa selyaknya manusia biasa maka tidak akan mungkin dapat hidup dan berkembang tanpa bantuan orang lain. Olehnya itu, penulis ucapkan terima kasih yang tak terhingga, tulus dari hati yang paling dalam kepada orang yang penulis kagumi dan hormati kepada orang yang mengajarkan arti dari sebuah perjuangan dan makna dari hidup ini Ayahanda M. Ilyas dan Ibunda Adamas yang penuh dengan kasih sayang, memotivasi, mendoakan dan mengorbankan segalanya demi kesuksesan penulis.
Tanpa mengurangi rasa hormat dan penghargaan, penulis menyampaikan terima kasih serta penghargaan yang sebesar-besarnya kepada:
1. Prof. Dr. H. A. Qadir Gassing HT, M.S., selaku Rektor UIN Alauddin Makassar, para pembantu Rektor, dan seluruh Staf UIN Alauddin Makassar yang telah memberikan pelayanan maksimal kepada penulis.
vi
3. Muh. Quraisy Mathar, S.Sos., M.Hum selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Ahmad Muaffaq N, S.Ag, M.Pd selaku Sekertaris Jurusan Ilmu Perpustakaan
4. Dr. Hj. Gustia Tahir, M. Ag., selaku Pembimbing I dan Ibu Hildawati Almah, S.Ag., S.S., M.A. selaku Pembimbing II, yang banyak meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, petunjuk, nasehat, dan motivasi hingga terselesaikannya penulisan skripsi ini.
5. Drs. M. Jayadi, M.Ag. dan Touku Umar, S.Hum., M.IP., selaku munaqisy I dan II yang juga banyak memberikan kritik serta saran yang membangun, hingga skripsi ini bisa terselesaikan dengan baik.
6. H. Irman Yasin Limpo, SH, selaku administrator pelayanan perizinan terpadu Makassar, Sulawesi Selatan, yang telah bersedia untuk membuat surat izin penelitian di Perpustakaan Pascasarjana UIN Alauddin Makassar.
7. Syamsir, S.Sos., M.AP, Sukmawati Basir S.IP, dan Afif Firdausi Mathar S.E, selaku Kepala Perpustakaan dan Tenaga Pengelola Teknis Perpustakaan Pascasarjana UIN Alauddin Makassar, yang telah memberikan izin penelitian. 8. Para Dosen Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin Makassar, dengan
vii
dan adik-adik penulis di Kampus UIN Alauddin Makassar, khususnya teman-teman se-ruangan penulis di Jurusan Ilmu Perpustakaan, angkatan 2010. Berteman dan bergaul dengan kalian, membuat penulis menjadi lebih dewasa dan mendapatkan sejuta pengalaman serta pengetahuan yang bisa menambah wawasan keilmuan penulis.
Akhirnya, dengan lapang dada penulis mengharapkan masukan, saran dan kritikan-kritikan yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini Kepada Allah SWT. Jugalah, penulis panjatkan doa, semoga bantuan dan ketulusan yang telah diberikan, senantiasa bernilai ibadah dan mendapat pahala yang berlipat ganda. Amin
Samata, 1 Dsember 2014
viii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii
PENGESAHAN ... iv
KATA PENGANTAR ... v
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL DAN GAMBAR ... x
ABSTRAK ... xi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah... 1
B. Rumusan Masalah ... 5
C. Definisi Operasional dan Ruang Lingkup Penelitian... 5
D. Kajian Pustaka ... 7
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... .. 8
BAB II TINJAUAN TEORETIS ... 9
A. Persepsi Pemustaka ... 9
1. Persepsi ... 9
2. Pemustaka ... 11
B. Layanan Sirkulasi Perpustakaan... ... 14
1. Sistem layanan sirkulasi ... 14
2. Jenis layanan pemustaka ... 20
ix
A. Jenis Penelitian... 30
B. Waktu dan Tempat Penelitian ... 30
C. Jenis dan Sumber Data ... 31
D. Teknik Pengumpulan Data... .... 31
E. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ... ... 32
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 34
A. Gambaran Umum Perpustakaan Pascasarjana UIN Alauddin Makassar ... 34
B. Persepsi Pemustaka tentang Layanan Sirkulasi di Perpustakaan Pascasarjana UIN Alauddin Makassar .... 43
BAB V PENUTUP ... 68
A. kesimpulan ... 68
B. Saran ... 69
DAFTAR PUSTAKA ... .. 70
LAMPIRAN – LAMPIRAN ... 72
x
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar ... 36 Tabel 1. Tenaga Perpustakaan Pascasarjana Universitas Islam Negeri
Alauddin Makassar ... 37 Tabel 2. Fasilitas Perpustakaan Pascasarjana Universitas Islam Negeri
Alauddin Makassar di Bagian Pelayanan... 38 Tabel 3. Daftar Nama-Nama Informan di Perpustakaan Pascasarjana
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar ... 44 Gambar 2. Ruang Sirkulasi Perpustakaan Pascasarjana
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar ... 58 Gambar 3. Rak Koleksi Buku Perpustakaan Pascasarjana Universitas
xi
Pascasarjana Universiatas Islam Negeri Alauddin Makassar Skripsi ini berjudul “Persepsi pemustaka tentang layanan sirkulasi di Perpustakaan Pascasarjana Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar”. Permasalahan dalam skripsi ini adalah bagaimana persepsi pemustaka tentang layanan sirkulsi di Perpustakaan Pascasarjana Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi pemustaka tentang layanan sirkulasi di Perpustakaan Pascasarjana Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif yaitu penelitian yang menggunakan wawancara untuk mendeskripsikan data yang penulis peroleh dari informan, untuk memperoleh gambaran yang jelas dan terperinci mengenai persepsi pemustaka tentang layanan sirkulasi di Perpustakaan Pascasarjana Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi pemustaka tentang layanan sirkulasi di Perpustakaan Pascasarjana Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar mengenai ketertarikan berkunjung sebagian besar pemustaka tertarik berkunjung karena ruangannya nyaman untuk di tempati kerja tugas dan fasilitas wifinya sangat mendukung selain itu persepsi pemustaka pada bagian layanan sirkulasi semua pemustaka sudah memiliki kartu anggota dan semua pemustaka sering meminjam buku serta sudah memanfaatkan bagian layanan sirkulasi sebagaimana fungsinya, sementara mengenai persepsi pemustaka tentang layanan sirkulasi sudah bagus namun masih ada yang perlu ditingkatkan oleh pustakawan agar pemustaka lebih puas dengan layanan yang diberikan, serta persepsi pemustaka mengenai koleksi buku masih perlu ditambah sesuai dengan kebutuhan konsentrasi masing-masing pemustaka di Perpustakaan Pascasarjana Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.
i
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI... ii
KATA PENGANTAR... iii
DAFTAR ISI... iv
BAB I PENDAHULUAN... 1
A. Latar Belakang Masalah... 1
B. Rumusan Masalah ... 5
C. Definisi Operasional dan Ruang Lingkup Penelitian... 5
D. Kajian Pustaka ... 6
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... .. 8
BAB II TINJAUAN TEORETIS ... 9
A. Persepsi Pemustaka ... 9
1. Persepsi ... 9
2. Pemustaka ... 11
B. Layanan Sirkulasi Perpustakaan... ... 13
1. Sistem layanan sirkulasi ... 13
2. jenis layanan pemustaka ... 19
3. prinsip dan tujuan layanan sirkulasi ... 21
4. fungsi dan tugas pelayanan sirkulasi ... 23
ii
A. Jenis Penelitian... 33
B. Waktu dan Tempat Penelitian ... 33
C. Jenis dan Sumber Data ... 34
D. Teknik Pengumpulan Data... 34
E. Teknik Pengolahan Dan Analisis Data ... 35
BAB IV HASIL PENELITIAN ... 37
A. Gambaran Umum Perpustakaan Pascasarjana UIN Alauddin Makassar ... 37
B. Persepsi Pemustaka Tentang Layanan Sirkulasi Di Perpustakaan Pascasarjana UIN Alauddin Makassar ... 45
BAB V PENUTUP ... 57
A. kesimpulan ... 57
B. Saran... 58
1
A. Latar Belakang Masalah
Perpustakaan perguruan tinggi sebagai sumber informasi yang merupakan salah satu tempat acuan aktivitas akademik. Fungsi perpustakaan perguruan tinggi menunjang terlaksananya tri dharma perguruan tinggi yang meliputi pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat. Dalam rangka memenuhi kebutuhan informasi, maka perpustakaan berusaha untuk selalu memenuhi kebutuhan pemustaka.
Pada hakikatnya perpustakaan perguruan tinggi adalah suatu unit kerja yang merupakan bagian integral dari suatu lembaga perguruan tinggi induknya, bersama-sama dengan unit kerja bagian lainnya tetapi dalam peranan yang berbeda, bertugas membantu perguruan tinggi yang bersangkutan dalam melaksanakan program tri dharma (Saleh, 2009: 38).
Perpustakaaan yang terdapat pada perguruan tinggi dituntut untuk memberikan layanan yang terbaik, karena layanan merupakan inti dari pekerjaan sebuah perpustakaaan. Tanpa layanan sebuah perpustakaan tidak memiliki arti apa-apa. Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam QS An-Nur/24: 58.
Terjemahnya:Hai orang-orang yang beriman, hendaklah budak-budak (lelaki dan wanita) yang kamu miliki, dan orang-orang yang belum balig di antara kamu, meminta izin kepada kamu tiga kali (dalam satu hari) Yaitu: sebelum sembahyang subuh, ketika kamu menanggalkan pakaian (luar)mu di tengah hari dan sesudah sembahyang Isya'. (Itulah) tiga 'aurat bagi kamu. tidak ada dosa atasmu dan tidak (pula) atas mereka selain dari (tiga waktu) itu. mereka melayani kamu, sebahagian kamu (ada keperluan) kepada sebahagian (yang lain). Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat bagi kamu. dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.(Departemen Agama RI, 2012: 499).
Ayat di atas menunjukkan pentingnya sebuah norma sosial dalam sebuah kelompok. Norma sosial tersebut meliputi kewibawaan, kehormatan dan etika yang harus tetap dipelihara dalam membangun sebuah hubungan dalam kegiatan pelayanan. Antara pelayan dan yang dilayani memiliki hak dan kewajiban
Pekerjaan dan semua kegiatan yang lain pada dasarnya ialah untuk
menyelesaikan pelayanan perpustakaan sekurang-kurangnya perpustakaan harus
berusaha sebaik-baiknya untuk menyediakan koleksi kepada mereka yang
berminat untuk menggunakan. Caranya dengan mengatur koleksi sebaik-baiknya,
sehingga apabila diperlukan dapat dengan cepat ditemukan kembali. Itulah
sebabnya, koleksi bahan pustaka di perpustakaan diklasifikasikan, agar koleksi
bahan pustaka dengan subyek yang sama letaknya berdekatan. Tujuan untuk
melayani kepentingan pemustaka yang mempergunakan perpustakaan sebagai
sumber informasi.
Untuk menciptakan layanan informasi yang baik, perpustakaan harus
menciptakan suatu kerja sama antar pegawai perpustakaan dengan pemustaka
sebagai pengguna perpustakaan untuk menjadikan sebagai sumber informasi. Di
samping itu, keberadaan perpustakaan dalam memenuhi kebutuhan pemustaka
sangat ditunjang oleh beberapa faktor antara lain beberapa koleksi,
tenaga/pustakawan, dan sistem layanan yang efektif dan efisien. Apabila
faktor-faktor di atas terlaksana dengan baik, proses pelayanan pustakawan di lingkungan
kerjanya tercipta dengan baik. Dengan kata lain, meskipun koleksi kurang efektif
akan tetapi ditunjang dengan sistem layanan yang baik, kepuasan pemustaka yang
diharapkan dapat tercapai. Ini berarti bahwa bagian layanan disuatu perpustakaan
sangat dipengaruhi oleh tingkat para pemustaka di perpustakaan tersebut.
Kegiatan pelayanan sirkulasi merupakan hal yang sangat penting dari
dari petugas sangat diperlukan agar dapat memberikan kesempatan kepada
pemustaka untuk dapat mendayagunakan seoptimal mungkin semua informasi
yang tersedia di perpustakaan. Pelayanan seperti itulah yang senantiasa di
harapkan oleh setiap pemustaka yang ingin memanfaatkan jasa perpustakaan.
Mengingat perpustakaan merupakan suatu tempat untuk memperoleh
informasi secara formal maupun non-formal, maka perpustakaan harus
menciptakan suatu sistem pelayanan yang sesuai dengan keadaan pemustaka sebab
kenyataan seringkali terjadi kesalahpahaman antara pustakawan dan pemustaka
sehingga informasi yang tidak sesuai dan bahkan tidak ada hasilnya. Oleh karena
itu, pelayanan koleksi merupakan perhatian atau cara-cara tertentu sebab
kepentingan pemustaka sangatlah penting karena suatu perpustakaan apabila tidak
diperhatikan maka pemustaka di perpustakaan akan kurang menghargai
perpustakaan karena nilai pelayanannya kurang baik.
Kenyataan-kenyataan yang dijumpai di perpustakaan, pada umumnya,
sering terdengar adanya keluhan-keluhan atau ada pernyataan-pernyataan
ketidakpuasan pemustaka atas jasa layanan yang diberikan oleh perpustakaan yang
ada dibagian pelayanan. Pernyataan ketidakpuasan dari pemustaka biasanya
karena kurangnya koleksi buku yang menunjang aktifitas akademik,
ketidakteraturan tata letak buku, layanan sirkulasi yang kurang memuaskan serta
sarana penunjang yang seharusnya dimiliki oleh perpustakaan yang masih kurang.
Padahal perpustakaan sebagai tempat pelayanan informasi kepada pemustaka
ini pula yang nampaknya terjadi pada Perpustakaan Pascasarjana UIN Alauddin
Makassar. Oleh karena itu, penulis tertarik memilih Perpustakaan Pascasarjana
UIN Alauddin Makassar sebagai lokasi penelitian untuk mengetahui efektifitas
layanan sirkulasi yang diberikan kepada pemustaka.
Berdasarkan beberapa masalah di atas, maka penulis hendak melakukan
penelitian yang berjudul:” Persepsi Pemustaka tentang Layanan Sirkulasi di
Perpustakaan Pascasarjana UIN Alauddin Makassar”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah
yang perlu dibahas yaitu sebagai berikut :
Bagaimana persepsi pemustaka tentang layanan sirkulasi di Perpustakaan
Pascasarjana UIN Alauddin Makassar ?
C. Definisi Operasional dan Ruang Lingkup Penelitian
1. Definisi Operasional
Untuk memudahkan pembaca dalam memahami isi penelitian ini serta
menghindari adanya ketidakpahaman, maka penulis memberikan pengertian
terhadap kata-kata yang dianggap penting dalam judul tersebut sebagai berikut:
a. Persepsi adalah pandangan atau penilaian terhadap orang lain yang dapat membawa pengaruh tertentu terhadap sikap dan perilaku dalam berhubungan
dengan orang yang dinilai tersebut. Hal ini penting bagi pustakawan dalam
b. Pemustaka adalah pengguna perpustakaan, yaitu perseorangan, kelompok orang, masyarakat, ataupun lembaga yang memanfaatkan layanan
perpustakaan (UU No.43, 2007:3).
c. Layanan sirkulasi perpustakaan adalah layanan terhadap pemustaka yang berkaitan dengan pendaftaran kartu anggota perpustakaan, peminjaman,
pengembalian, dan perpanjangan koleksi, bebas pustaka dan semua bentuk
kegiatan pencatatan yang berhubungan dengan pemanfaatan, penggunaan
koleksi perpustakaan dengan tepat waktu untuk kepentingan pemakai jasa
perpustakaan (Lasa, 1994:1).
Dari beberapa definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa persepsi
pemustaka tentang layanan sirkulasi adalah pandangan atau penilaian
pemustaka terhadap fasilitas yang disediakan oleh perpustakaan tentang standar
dengan melayani pemustaka dalam hal peminjaman, pengembalian dan
kegiatan lainnya yang berhubungan dengan layanan sirkulasi.
2. Ruang Lingkup Penelitian
Setelah penulis mengemukakan beberapa kata dalam judul tersebut
di atas maka ruang lingkup penelitian ini adalah kajian intensif dari
beberapa aspek dalam upaya mengetahui persepsi pemustaka tentang
layanan sirkulasi di Perpustakaan Pascasarjana UIN Alauddin
Makassar. Batasan penelitian ini adalah keanggotaan, peminjaman,
pengembalian, perpanjangan, penagihan, pemberian sanksi, aturan
D. Kajian Pustaka
Penelitian ini meneliti tentang persepsi pemustaka tentang layanan
sirkulasi di Perpustakaan Pascasarjana UIN Alauddin Makassar. Banyak
referensi yang berkaitan dengan penelitian tersebut, tetapi penulis hanya
mengemukakan beberapa referensi sebagai berikut :
1. Psikologi Perpustakaan ditulis oleh (Suwarno, 2009:52-57), yang di dalamnya dijelaskan mengenai persepsi, interaksi, perpustakaan
sebagai unit kerja, struktur organisasi perpustakaan, sejarah singkat
perkembangan psikologi, ancaman dan tantangan perpustakaan, suatu
ilmu yang mempelajari tentang jiwa manusia.
2. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 (Republik Indonesia,
2007:3-19), yang di dalamnya dijelaskan mengenai perpustakaan perguruan
tinggi, pustakawan dan pemustaka.
3. Hubungan Promosi dan Persepsi Pemustaka Terhadap Mutu Layanan Perpustakaan ditulis oleh (Mathar, 2011:3-49), yang di dalamnya dijelaskan mengenai pengertian perpustakaan, koleksi perpustakaan,
mutu layanan perpustakaan, dan persepsi pemustaka tentang
organisasi, hubungan antara promosi terhadap mutu layanan, serta
persepsi pemustaka terhadap mutu layanan.
4. Jenis-Jenis Pelayanan Informasi Perpustakaan ditulis oleh (Lasa, 1995:1-127), yang di dalamnya dijelaskan mengenai layanan sirkulasi,
jenis-jenis koleksi referensi, layananan refensi, sistem
pencatatan/sistem kendali sirkulasi, indeks dan abstrak, sumber
5. Pengantar Ilmu Perpustakaan ditulis oleh (Sulistyo-Basuki, 1993:51-257), yang di dalamnya dijelaskan mengenai perpustakaan secara
umum, pengertian perpustakaan, jenis-jenis perpustakaan, sejarah
perpustakaan, prinsip kepustakawanan, kerja sama antar perpustakaan,
teknologi informasi untuk perpustakaan, jasa perpustakaan untuk
masyarakat, profesi kepustakawanan, administrasi dan manajemen,
pengkatalogan, klasifikasi, bibiliografi dan pemilihan buku, jasa
referens, sub ilmu perpustakaan.
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini diadakan adalah:
Untuk mengetahui persepsi pemustaka tentang layanan sirkuasi di
Perpustakaan Pascasarjana UIN Alauddin Makassar.
2. Manfaat Penelitian.
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:
a. Untuk menambah pengalaman penulis di dalam menerapkan teori-teori yang
telah dipelajari dengan kenyataan di lapangan (tempat meneliti).
b. Sebagai sumbangan pikiran terhadap pemustaka tentang layanan sirkulasi
perpustakaan.
c. Diharapkan dapat menjadi sumber informasi bagi pengembangan ilmu
pengetahuan pada umumnya dan ilmu perpustakaan pada khususnya.
d. Dapat dijadikan masukan bagi perpustakaan sebagai alat untuk mengevaluasi
layanan sirkulasi di Perpustakaan Pascasarjana UIN Alauddin Makassar
9
1. Persepsi
Persepsi merupakan proses akhir dari pengamatan yang diawali oleh proses
penginderaan, yaitu proses diterimanya stimulus oleh alat indera, kemudian ada
perhatian, lalu diteruskan ke otak, dan baru kemudian individu menyadari
tentang suatu yang dinamakan persepsi. Dengan persepsi individu menyadari
dapat mengerti tentang lingkungan yang ada di sekitarnya maupun tentang
keadaan lingkungan yang ada di sekitarnya maupun tentang hal yang ada dalam
diri individu yang bersangkutan.
Sebagaimana dikemukakan oleh Sommeng, bahwa persepsi adalah suatu
proses yang didahului oleh proses penginderaan, yaitu merupakan proses
diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indera atau juga disebut proses
sensoris. Namun proses itu tidak berhenti begitu saja, melainkan stimulus
tersebut diteruskan dan proses selanjutnya merupakan proses persepsi. Karena itu
proses dari proses penginderaan yang merupakan proses pendahuluan dari proses
persepsi (Sommeng, 2012: 57).
Jadi, persepsi dapat diartikan sebagai proses diterimanya rangsang melalui
panca indera yang didahului oleh perhatian sehingga individu mampu
mengetahui, mengartikan, dan menghayati tentang hal yang diamati, baik yang
ada di luar maupun di dalam diri individu proses terjadinya persepsi pada diri
melalui panca indera dan diproyeksikan pada bagian tertentu di otak sehingga
obyek tersebut dapat diamati. Informasi yang ditangkap oleh panca indera,
terlebih dahulu diorganisasikan dan diinterpretasikan sebelum dapat dimengerti .
Penyerapan terhadap sumber informasi pada dasarnya tergantung pada
masing-masing individu dan tiap individu akan mempunyai pendapat yang
berbeda. Perbedaan pendapat individu tergantung pada cara mereka
mempersepsikan suatu objek. Dengan demikian, persepsi juga adalah suatu
proses mengorganisasikan informasi yang tersedia, menempatkan rincian yang
kita ketahui dalam suatu skema organisasi tertentu.
Setiap individu berbeda dalam mempersepsikan suatu objek sehingga
menimbulkan tanggapan yang berbeda pula terhadap objek tersebut. Objek yang
sama seringkali ditanggapi berbeda oleh individu, dimana dasar tanggapannya
dipengaruhi oleh faktor fungsional dan struktural. Adapun faktor-faktor
fungsional yang mempengaruhi tanggapan seseorang terhadap suatu objek biasa
disebut kerangka rujukan yang erat kaitannya dengan pengalaman masa lalu yang
dimiliki seseorang, dan faktor lain yang mempengaruhi tanggapan seseorang
adalah faktor struktural. Faktor ini berasal dari stimulus fisik dan efek-efek yang
timbul pada sistem-sistem saraf individu.
Persepsi adalah inti komunikasi, sedangkan penafsiran (interpretasi)adalah inti persepsi, yang identik dengan penyandian balik (decoding). Persepsi mencakup penginderaan (sensasi) melalui alat-alat/ panca indera (mata, telinga,
Sementara itu menurut Suwarno menjelaskan bahwa: persepsi adalah suatu
proses membuat penilaian atau pembangunan kesan mengenai berbagai macam
hal yang terdapat di lapangan penginderaan seseorang (Suwarno, 2009: 52).
Berdasarkan uraian di atas, maka kami dapat simpulkan bahwa persepsi
terjadi jika ada rangsangan dari luar tentang suatu objek atau peristiwa, sehingga
seseorang membuat penafsiran atau mempunyai kesan dan pendapat terhadap
hal-hal yang berkaitan dengan objek tertentu.
2. Pemustaka
Pemustaka (User) adalah orang, sekelompok orang, atau lembaga yang memanfaatkan fasilitas dan/atau layanan suatu perpustakaan (Lasa, 2009: 237).
Definisi pemustaka yang dikemukakan oleh Lasa Hs, di atas sama dengan
apa yang tercantum dalam undang-undang tentang perpustakaan No. 43 tahun
2007, tepatnya yang tercantum pada Bab 1, ayat 1, pasal 9 didefinisikan bahwa
pemustaka adalah pengguna perpustakaan, yaitu perseorangan, kelompok orang,
masyarakat, atau lembaga yang memanfaatkan fasilitas layanan perpustakaan.
Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pemustaka
adalah seseorang, sekelompok orang atau lembaga yang berkunjung ke
perpustakaan untuk mencari informasi dan memanfaatkan berbagai fasilitas serta
layanan yang telah disediakan di dalam perpustakaan.
1. Hak dan kewajiban pemustaka dalam perpustakaan
Dalam memperoleh layanan perpustakaan, pemustaka mempunyai hak dan
kewajiban. Hak dan kewajiban ini perlu diperjelas agar suasana perpustakaan
adalah tempat berinteraksi para pemustaka, maupun pemustaka dengan tenaga
perpustakaan. mereka adalah manusia yang berkomunikasi dan saling
menghargai (Achmad, 2012: 39-40).
Hak dan kewajiban ini biasanya dituangkan dalam tata tertib sebuah
perpustakaan. secara umum hak dan kewajiban pemustaka yaitu:
a. Memperoleh informasi yang berkualitas
b. Memperoleh layanan dengan cepat, benar, ramah dan nyaman
c. Meminjamkan koleksi perpustakaan, memperoleh bimbingan, dan lain-lain
sesuai dengan kebutuhannya
d. Memanfaatkan fasilitas perpustakaan seperti WiFi, Internet, ruang diskusi,
study carel, ruang baca dan fasilitas lain yang disediakan oleh perpustakaan e. Memesan koleksi seperti buku, jurnal, atau majalah untuk dibelikan oleh
perpustakaan sebagai koleksi baru maupun sebagai koleksi tambahan
f. Memberikan masukan kepada tenaga perpustakaan untuk pengembangan
perpustakaan secara menyeluruh, dan
g. Berperan serta dalam pengawasan pemanfaatan koleksi dan fasilitas yang ada
di perpustakaan.
2. Identifikasi kebutuhan informasi pemustaka
Salah satu tips yang perlu dilakukan oleh seorang pustakawan apabila ingin
menumbuhkan minat kunjung pemustaka adalah perlu mengidentifikasi
kebutuhan informasi pemustaka karena jangan sampai informasi yang kita
sajikan, tidak sesuai dengan yang mereka harapkan. Di bawah ini akan dijelaskan
Melihat pentingnya manfaat dan proses identifikasi untuk mengetahui dan
memahami kebutuhan informasi pemustaka. Terdapat beberapa pendapat yang
menyatakan tentang langkah atau cara yang harus dilakukan untuk
mengidentifikasi kebutuhan informasi. Seperti Prawati menyatakan bahwa untuk
mengidentifikasi kebutuhan informasi dapat dilakukan dengan cara sebagai
berikut:
a. Current approach, yaitu memperhatikan kebutuhan pemustaka akan informasi mutakhir;
b. Everyday approach, yaitu kebutuhan pemustaka akan informasi yang dibutuhkan sehari-hari;
c. Exhaustic approach, yaitu kebutuhan pemustaka akan informasi secara menyeluruh;
d. Catching-up approach, yaitu kebutuhan pemustaka akan informasi yang cepat dan singkat.
Lain halnya dengan Devadason dan Lingam yang mengatakan bahwa untuk
mengidentifikasi kebutuhan pemustaka diperlukan beberapa pengetahuan aktual
yang menerapkan berbagai metode untuk mengumpulkan informasi tentang
faktor yang memengaruhinya. Sampai saat ini tidak ada suatu metode atau teknik
satupun yang mampu mewakili secara keseluruhan. Untuk itu, diperlukan
pemilihan secara seksama dipadukan dengan berbagai metode atau teknik. Selain
itu, tenaga perpustakaan atau pustakawan perlu mengumpulkan atau merekam
B. Layanan Sirkulasi Perpustakaan
1. Sistem Layanan Sirkulasi
Kata sirkulasi berasal dari bahasa Inggris “circulation” yang berarti
perputaran, peredaran, seperti pada “sirkulasi udara, sirkulasi uang dan lain sebagainya”.
Dalam ilmu perpustakaan, sirkulasi sering dikenal dengan peminjaman.
Namun demikian pengertian pelayanan sirkulasi sebenarnya adalah mencakup
semua bentuk kegiatan pencatatan yang berkaitan dengan pemanfaatan,
penggunaan koleksi perpustakaan dengan tepat guna dan tepat waktu untuk
kepentingan pengguna jasa perpustakaan (Lasa, 1993: 1).
Salah satu kegiatan utama atau jasa utama perpustakaan adalah
peminjaman dan pengembalian buku dan materi lainnya. Kegiatan peminjaman
dan pengembalian ini sering dikenal dengan nama sirkulasi artinya layanan
peminjaman. Bagian ini, terutama meja sirkulasi, seringkali dianggap hal yang
paling penting di perpustakaan karena bagian inilah yang pertama kali
berhubungan dengan pemustaka serta paling sering digunakan pemustaka,
karenanya untuk kerja staf sirkulasi dapat berpengaruh terhadap citra perpustakaan
(Sulistyo-Basuki, 1993: 257).
Dan para ahli juga mengemukakan bahwa sirkulasi adalah kegiatan
melayani pemakai jasa perpustakaan dalam pemesanan, peminjaman, dan
pengembalian bahan pustaka beserta penyelesaian administrasinya bahan pustaka
yang boleh dan dapat dipinjam dibaca di luar perpustakaan pada umumnya adalah
Dari beberapa uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pelayanan sirkulasi
adalah kegiatan yang harus ada di dalam perpustakaan yag berhubungan dengan
bagian peminjaman dan pengembalian bahan pustaka agar dapat dipergunakan
oleh pemustaka secara maksimal. Agar perpustakaan dapat memainkan perannya
dengan baik/berdaya guna, maka perpustakaan harus didukung oleh sarana,
prasarana serta tenaga kerja pengelolah yang handal. Untuk itu tenaga pengelolah
perpustakaan perguruan tinggi perlu dibekali pengetahuan dan keterampilan
mengelolah perpustakaan perguruan tinggi khususnya pada bagian layanan
sirkulasi.
Dalam melayani pemustaka, perpustakaan menganut dua sistem layanan
yaitu sistem layanan terbuka dan sistem layanan tertutup.
a. Sistem layanan terbuka(open access)
Layanan terbuka adalah suatu sistem layanan yang memperkenangkan
pemustaka di perpustakaan bebas mencari, memilih bahan-bahan pustaka baik dari
rak maupun dari kotak file katalog. Bila pemustaka ingin membaca di ruang
perpustakaan buku yang sudah ditemukan kemudian dibaca (dimanfaatkan) dan
selesainya dibaca sebaiknya dikembalikan ke rak semula (Sumardji, 1995: 56).
Akan tetapi, bila pemustaka ingin meminjam, artinya buku dibawa keluar,
maka buku tersebut dibawa ke petugas untuk dicatat dibuku peminjaman dengan
memperhatikan kartu anggota. Setelah petugas memeriksa dan memuat catatan
seperlunya pada kartu buku, buku dapat dibawa pergi untuk jangka waktu yang
1). Keuntungan :
a. Kartu-kartu katalog tidak segera rusak, karena sedikit yang menggunakannya.
Pada umumnya pemustaka langsung menuju ke rak buku untuk memilih
sendiri.
b. Menghemat tenaga, sebab dalam sistem ini petugas tidak perlu
mengembalikan. Pustakawan hanya mencatat dan kemudian mengembalikan
buku-buku yang telah dibaca di tempat maupun yang dikembalikan hari ini.
c. Judul-judul buku yang diketahui dan dibaca lebih banyak.
d. Akan segera diketahui judul buku yang dipinjam, nama dan alamat peminjam.
e. Apabila calon peminjam tidak menemukan buku tertentu yang di cari maka
saat itu pula dia dapat memilih judul lain yang relevan.
f. Kecil sekali kemungkinan terjadi salah paham antara petugas dan peminjam.
Pemustaka bebas memilih bahan pustaka yang diinginkannya (Mulyadi, 2013:
185-186).
2). Kelemahan
a) Frekuensi kerusakan lebih besar
b) Memerlukan ruangan yang lebih luas, sebab letak rak satu dengan yang lain
memerlukan jarak yang longgar.
c) Susunan buku menjadi tidak teratur.
d) Kadang yang datang mencari buku sering bingung
b. Sistem layanan tertutup(Colosed Access)
Layanan tertutup yaitu suatu jenis layanan yang tidak memperbolehkan
pemustaka untuk memilih dan mengambil sendiri koleksi perpustakaan. Koleksi
yang ingin dipinjam dapat diperoleh dan dipilih melalui daftar / katalog yang
tersedia koleksi akan diambilkan petugas (Sumardji, 1995: 58).
Dalam sistem peran katalog sangat penting. Di samping itu petugas
tanggap atas koleksi yang diinginkan pemustaka. Mereka hanya sering
menyebutkan subyek atau pengarangnya saja. Bahkan tidak jarang mereka hanya
menyebutkan warna dan ukuran buku dan tanpa mengetahui judul maupun
pengarangnya (Mulyadi, 2013: 185).
1) Keuntungan
a) Daya tanggap koleksi lebih banyak, karena jajaran rak satu dengan dengan
yang lan lebih dekat.
b) Susunan buku akan lebih teratur dan tidak mudah rusak.
c) Kerusakan dan kehilangan koleksi lebih sedikit dibandingkan dengan
sistem terbuka.
d) Tidak memerlukan meja baca di ruang koleksi (Mulyadi, 2013: 185).
2) Kelemahan
a) Banyak energi yang terserap pada bagian sirkulasi ini
b) Membutuhkan banyak petugas pelayanan
c) Mempersulit pemustaka di perpustakaan yang kurang mengetahui cara
menggunakan katalog.
e) Sering menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan misalnya salah
pengertian antara petugas dan peminjam
f) Antrian meminjam maupun mengembalikan buku pada bagian ini sering
berjubel. Keadaan ini membuang waktu (Mulyadi, 2013: 185).
c. Pemilihan sistem
Untuk menemukan sistem mana yang paling sesuai, kiranya tidak ada
ketentuan yang mutlak untuk memilih salah satu sistem. Sebab suatu sistem
dianggap baik dan sesuai untuk suatu perpustakaan, tetapi belum tentu baik dengan
perpustakaan lain. Oleh karena itu sebaiknya dipilih sistem yang sesuai dengan
kondisi setempat yang lebih efisien serta sedikit menimbulkan kerugian atau
resikonya yang paling ringan.
Dalam menentukan sistem pinjaman, perlu dikaji keuntungan dan
kerugiannya serta mempertimbangkan faktor-faktor berikut:
1. Efisien
Dalam proses sirkulasi hendaknya dipertimbangkan faktor penghematan
waktu dan tenaga. Peralatan yang canggih tidaklah berarti kalau memang ternyata
lebih lama dari pada sistem manual. Pengguna jasa perpustakaan ibarat orang akan
makan di restoran dalam keadaan lapar. Lebih cepat datangnya hidangan yang
dipesan akan lebih menyenangkan. Bisa saja mereka tidak datang lagi ke rumah
makan itu karena penyajian hidangan terlalu lama.
2. Jumlah dan kualitas tenaga
Tersedianya tenaga yang terampil dan terdidik menentukan kelancaran
tugas-tugas perpustakaan. Penentuan sistem peminjaman perlu
tenaga banyak ketelitian, kecekatan, ketegasan dan pendidikan petugas
mempengaruhi cepat atau lambatnya proses pelayanan.
3. Faktor ruangan
Luas dan sempitnya ruangan perlu dipertimbangkan. Pada sistem terbuka
misalnya, memerlukan ruangan yang luas. Ruangan itu untuk penempatan rak- rak
yang jarak minimal 90 cm. Keamanan pintu dan jendela pada sistem terbuka perlu
diperhatikan di samping pengawasan yang ketat pada setiap pengunjung tanpa
kelihatan mencurigai mereka.
4. Jumlah koleksi
Apabila jumlah koleksi dapat mencapai rasio minimal antara pemustaka
aktif/anggota dan judul, maka dapat dipertimbangkan menganut sistem terbuka.
Untuk itu perlu diperhatikan:
a) Jumlah rata-rata peminjam tiap hari
b) Jumlah judul yang paling banyak dipinjam oleh seorang anggota dalam sekali
pinjam
c) Masa/ jangka waktu pinjam yang diperbolehkan
5. Pemustaka aktif/ anggota
Apabila pemustaka aktif/ anggota tenyata melebihi judul yang dimiliki,
lebih baik menggunakan sistem tertutup. Sebab jumlah yang tidak seimbang
kadang akan mengecewakan pengunjung pada sistem terbuka. Kecuali itu juga
masih perlu dipertimbangkan sejauh mana mental anggota dalam menggunakan
koleksi itu. Sebab mereka harus juga ikut memiliki tanggung jawab terhadap
2. Jenis Layanan Pemustaka
a. Pelayanan pemustaka ditinjau dari segi umum adalah sebagai berikut:
1) Pelayanan administrasi (umum)
Merupakan kegiatan penunjang kepada semua kegiatan pelayanan yang
dilakukan di dalam perpustakaan. Seperti berkaitan pelayanan/ penyediaan
koleksi, pelayanan umum, dan pembuatan laporan tertulis secara menyeluruh
mengenai pemanfaatan perpustakaan.
2) Pelayanan sirkuasi
Pelayanan sirkulasi itu menyangkut peredaran koleksi perpustakaan dan
berbagai kegiatan pelayanan kepada para pemustaka seperti pencatatan dan
pemanfaatan/ peminjaman penggunaan koleksi (Sumardji, 1995: 7).
b. Pelayanan pemustaka ditinjau dari segi penggunaan koleksi dan bimbingan.
Salah satu yang menjadi penilaian bagi pemustaka terhadap layanan pemustaka
merupakan komponen dalam mengukur tidaknya suatu perpustakaan (Sumardji,
1995: 7).
Maka secara garis besar jenis layanan perpustakaan dapat dijelaskan
sebagia berikut:
1) Layanan ruang baca
Layanan membaca di ruang baca ini diartikan kepada semua pemustaka di
perpustakaan, artinya pemustaka bebas memanfaatkan sumber-sumber
informasi atau koleksi yang ada, namun tidak diperkenangkan membawa keluar
2) Layanan rujukan
Merupakan kegiatan untuk membantu pengguna jasa atau pemustaka
menelusuri informasi dalam berbagai subyek, dengan pelayanan ini, pemustaka
dibantu untuk menemukan informasi dengan pilihan subyek yang luas. Koleksi
yang menunjang antara lain ensiklopedia, kamus direktori, buku pegangan atau
buku tahunan, terbitan pemerintah dan sebagai koleksi rujukan lainnya.
3) Layanan peminjaman
Layanan peminjaman adalah pemberian layanan dengan meminjamkan bahan
pustaka kepada pemustaka untuk bisa dibawa pulang. Pelayanan di
perpustakaan mengatur penerimaan anggota perpustakaan, peminjaman dan
pengembalian buku, pemberian sanksi, semua kegiatan ini dapat dilakukan
dengan manual atau dengan bantuan komputer.
4) Layanan bimbingan/konsultasi
Layanan yang diberikan kepada pemustaka pada waktu pendaftaran anggota
baru atau pada waktu pemustaka mengalami kesulitan dalam mencari buku,
serta memberikan bimbingan dalam penelusuran informasi yang diinginkan.
Tujuan ini adalah agar dapat menjadi pemustaka yang mandiri.
5) Layanan dokumentasi, yaitu layanan yang diberikan oleh pihak pengelola
perpustakaan untuk melakukan proses pendokumentasi sebuah peristiwa, baik
dalam bentuk foto maupun terekam (Mathar, 2011: 49).
3. Prinsip dan Tujuan Layanan Sirkulasi
a. Prinsip Pelayanan Sirkulasi
Layanan sirkulasi adalah sebagai salah satu layanan pemustaka, dimana layanan
yang mendominasi semua kegiatan yang terdapat pada perpustakaan. Dalam
ilmu perpustakaan, pelayanan sirkulasi sering juga disebut dengan pelayanan
peminjaman dan pengembalian bahan pustaka.
Prinsip-prinsip utama pelayanan pemustaka yang baik tetap dipergunakan
sebagai pedoman sebagaimana yang dinyatakan dalam Buku Perpustakaan
Perguruan Tinggi, (2004:7) bahwa prinsip-prinsip pelayanan pemustaka adalah:
1) Berorientasi kepada pemustaka dimana pemilihan sistem, bentuk dan
pelayanan pemustaka lebih ditekankan sesuai dengan kebutuhan dan
kepentingan pemustaka.
2) Bersifat universal, yaitu memandang pemustaka bersifat universal, yaitu
memandang pemustaka sebagai keseluruhan dan bukannya sebagai individu.
Oleh sebab itu keseragaman keadilan dan pemerataan haruslah diperhatikan
dalam pelayanan.
3) Menggunakan disiplin dimana pelaksanaan pelayanan pemustaka dapat
berfungsi secara maksimal apabila diikuti dengan kedisiplinan baik pada
pihak pemustaka maupun pada pihak petugas perpustakaan.
4) Cepat, tepat dan mudah, yaitu pelayanan pemustaka yang baik adalah dapat
dilaksanakan dengan cepat, tepat dan mudah sehingga untuk itu perlu
diselenggarakan tertib administrasi yang teratur, terarah, cermat, tetapi tidak
membingunkan.
b. Tujuan pelayanan sirkulasi
Semua perpustakaan mengharapkan agar tujuan yang diinginkan dapat terwujud
dengan baik, yaitu memberikan pelayanan bagi pemustaka. Tujuan inilah yang
Adapun tujuan dari pelayanan sirkulasi menurut antara lain:
1. Supaya mereka mampu memanfaatkan koleksi tersebut semaksimal mungkin
2. Mudah untuk mengetahui siapa yang meminjam koleksi tersebut, dimana
alamatnya serta kapan koleksi itu harus kembali. Dengan demikian apabila
koleksi itu diperlukan peminat lain maka akan segera dapat diketahui alamat
sipeminjam atau dinantikan pada waktu pengembalian.
3. Terjaminnya pengembalian pinjaman dalam waktu yang jelas dengan demikian
keadaan bahan pustaka akan terjaga.
4. Diperoleh data kegiatan perpustakaan terutama yang berkaitan dengan
pemanfaatan koleksi.
5. Apabila terjadi pelanggaran segera diketahui dengan adanya tujuan pelayanan
sirkulasi maka pemakaian koleksi dapat secara efektif, dan pengawasan
terhadap bahan pustaka akan mudah dilakukan sehingga koleksi perpustakaan
akan terjaga karena diketahui siapa peminjam koleksi, waktu pengembalian
yang jelas dan pelanggaran dapat diketahui dengan segera (Sjahrial-Pamuntjak,
2000:99).
4. Fungsi dan Tugas Layanan Sirkulasi
Untuk dapat melaksanakan kegiatan perpustakaan maka harus disesuaikan fungsi
dan masing-masing petugas pelayanan sirkulasi. Fungsi dan tugas pelayanan
sirkulasi sangat penting karena dapat membantu pemustaka di perpustakaan untuk
memperoleh bahan pustaka dan dapat melindungi bahan pustaka.
Sementara itu menurut (Qalyubi, 2007:221). bagian layanan sirkulasi
mempunyai fungsi melayani pengunjung perpustakaan khususnya dalam hal
a. Pengawasan pintu masuk dan keluar perpustakaan
b. Pendaftaran anggota perpustakaan, perpanjangan keanggotaan, dan
pengunduran diri anggota perpustakaan
c. Peminjaman, pengembalian, dan perpanjangan waktu bahan peminjaman
d. Pengurusan keterlambatan pengembalian koleksi yang dipinjam, seperti denda
e. Pengeluaran surat peringatan bagi buku yang belum dikembalikan pada
waktunya dan surat bebas pustaka
f. Penugasan yang berkaitan dengan peminjaman buku, khususnya buku hilang
atau rusak
g. Pertanggungjawaban atas segala berkas peminjaman
h. Pembuatan statistik peminjaman berupa statistik anggota yang memperbarui
keanggotaannya, anggota baru, anggota yang mengundurkan diri, pengunjung
perpustakaan, statistik peminjam, statistik jumlah buku yang dipinjam, statistik
peminjaman buku berdasarkan subjek, dan jumlah buku yang masuk daftar
randon
i. Penugasan lainnya, terutama yang berkaitan dengan peminjaman.
Untuk dapat melaksanakan fungsi tersebut di atas, maka bagian pelayanan
sirkulasi melaksanakan tugas sebagai berikut:
1. Menerima bahan pustaka dari bagian pengolahan
2. Menyimpan bahan pustaka menurut susunan yang sesuai dengan peraturan
3. Menyimpan kartu katalog pada rak/ lemari katalog sesuai dengan peraturan
4. Melakukan pendaftaran peminat/pengguna bahan pustaka
5. Melayani calon dan anggota perpustakaan
7. Mengenakan denda pada anggota yang terlambat mengembalikan
8. Secara berkala meneliti dan mengumpulkan bahan pustaka yang rusak untuk
diperbaiki
9. Membuat laporan tertulis dan statistik secara berkala
10. Menyampaikan laporan kepada kepala perpustakaan agar semua fungsi dari
pelayanan sirkulasi di atas dapat terlaksana dengan baik, maka setiap
perpustakaan harus benar-benar memilih seorang pustakawan yang
memahami semua tentang pelayanan sirkulasi dan dapat melakukan semua
tugas yang diberikan kepadanya dengan baik. Dengan demikian maka semua
kegiatan pelayanan sirkulasi berjalan dengan baik serta pemustaka juga akan
merasa puas dengan semua pelayanan yang diberikan serta pemustaka dapat
memperoleh informasi yang mereka butuhkan dengan baik.
5. Bentuk Bagian Layanan Sirkulasi
Dengan perkembangan ilmu dan teknologi yang pesat, kegiatan penelitian
pun tidak akan berhasil apabila tidak diimbangi dengan penyediaan informasi
ilmiah mutakhir yang cepat dan tepat.
a. Layanan Sirkulasi
Layanan sirkulasi adalah mencakup semua bentuk pencatatan yang
berkaitan dengan pemanfaatan koleksi perpustakaan dengan tepat guna dan tepat
waktu untuk kepentingan pemustaka (Mulyadi, 2013: 181).
Salah satu kegiatan utama atau jasa utama perpustakaan adalah
peminjaman buku dan bahan pustaka lainnya. Kegiatan peminjaman ini sering
dikenal dengan nama sirkulasi artinya peminjaman. Bagian ini, terutama meja
yang pertama kali berhubungan dengan pemustaka serta paling sering digunakan
pemustaka, karenanya unjuk kerja staf sirkulasi dapat berpengaruh terhadap citra
perpustakaan.
Adapun bentuk bagian layanan sirkulasi adalah sebagai berikut:
1. Keanggotaan
Keanggotaan perpustakaan sangat perlu untuk memudahkan pemustaka dalam
meminjam koleksi perpustakaan. Untuk pengurusan keanggotaan setiap
perpustakaan memiliki kebijakan sendiri. Pada perpustakaan tertentu ada
pungutan uang pendaftaran dan ada pula yang tidak, menyerahkan foto diri
serta foto kopi tanda pengenal, semua ini diperlukan untuk mengenal jati diri
anggota perpustakaan. Keanggotaan merupakan tanda bukti bahwa pengguna
perpustakaan sudah mendaftarkan dirinya sebagai anggota perpustakaan.
Keanggotaan ini menunjukkan bahwa pemegangnya mempunyai hak untuk
fasilitas perpustakaan, membaca dan meminjam bahan pustaka yang ada di
perpustakaan.
Untuk pendaftaran anggota diperlukan formulir pendaftaran untuk diisi
oleh calon anggota yang berisi keterangan tentang data pribadi anggota.
2. Pelayanan peminjaman
Peminjaman koleksi ada yang boleh dibawah pulang dan ada sejumlah koleksi
yang hanya boleh dibaca di tempat. Sedangkan jangka waktu pinjam juga
sangat bervariasi misalnya:
a). Jangka lama: setahun, semester, kuartal, bulan
b). Jangka menengah: setengah bulan sepuluh hari, seminggu, dan lai-lain
d). Jangka waktu singkat: semalam, sesiang, jam
3. Pengembalian bahan pustaka
Merupakan kegiatan pelayanan sirkulasi yang berupa pencatatan bukti bahwa
pemustaka mengembalikan bahan pustaka yang dipinjamnya baik peminjaman
jangka pendek maupun peminjaman jangka panjang. Pada perpustakaan kecil,
bagian pengembalian sering dijadikan satu dengan bagian peminjaman. Akan
tetapi bagi perpustakaan yang besar bagian ini dapat berdiri sendiri. Petugas di
bagian ini harus tegas dan teliti. Sebab sering terjadi pelanggaran misalnya:
keterlambatan dalam pengembalian, penyobekan halaman, terdapat coretan ,
pemalsuan pada tanggal kembali.
4. Perpanjangan
Perpanjangan waktu peminjaman tergantung pada kebijakan perpustakaan, ada
perpustakaan yang memberikan perpanjangan sebanyak dua kali saja dan juga
hanya memberikan satu kali saja.
5. Penagihan
Merupakan pelayanan sirkulasi yang berupa kegiatan meminta kembali bahan
pustaka yang dipinjamkan oleh pemustaka setelah batas waktu peminjaman
sudah lewat. Jika terjadi keterlambatan pengembalian yang melebihi batas
kewajaran perlu diadakan penagihan. Penagihan dapat dilakukan dengan surat
maupun lisan. Sering tejadi pada kelompok masyarakat tertentu terdapat
6. Pemberian Sanksi
Yaitu berupa pemberian sanksi berupa denda kepada pemustaka yang telah
melanggar ketentuan yang ada pelanggaran yang dilakukan oleh pemustaka
dapat berupa:
a) Terlambat mengembalikan bahan pustaka
b) Mengembalikan bahan pustaka dalam keadaan rusak.
c) Menghilangkan bahan pustaka
e) Melanggar tata tertib perpustakaan
7. Bebas Pinjaman
Untuk menjaga keutuhan koleksi secara keseluruhan, maka tiap anggota yang
telah habis masa keanggotaannya atau untuk keperluan lain, diperlukan
keterangan bebas pinjam. Kegunaan bebas pinjam ini untuk mengecek
pinjaman apakah telah kembali semua atau belum.
8. Statistik
Yaitu berupa pencatatan seluruh kegiatan pada jasa pelayanan pemustaka.
Sebagai data perencanaan dan pengembangan perpustakaan secara menyeluruh.
Dengan adanya statistik yang baik dapat diketahui perkembangan perpustakaan.
Statistik ini dapat dibuat untuk mengetahui jumlah pengunjung, peminjaman,
pengembalian, buku yang dibaca ditempat pada waktu tertentu hari, bulan,
b. Layanan khusus
1) Peminjaman antar perpustakaan, bertujuan untuk menanggulangi keterbatasan
koleksi
2) Pelayanan penelusuran, kegiatan ini dipergunakan untuk kepentingan
pencarian bahan pustaka.
3) Pelayanan jasa foto copy, kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan
pelayanan perpustakaan untuk memenuhi permintaan pemustaka yang
memerlukan artikel dari bahan pustaka tertentu baik untuk kepentingan
lembaga induknya maupun untuk pengunjung mahasiswa yang membutuhkan
jasa tersebut.
c. Pelayanan Pendidikan Pemustaka
Pendidikan pemustaka adalah kegiatan membimbing atau memberikan
petunjuk kepada pemustaka dan agar mampu memanfaatkan kemudahan
pelayanan pepustakaan dengan efektif dan efisien (Depdikbud, 1994: 25).
Pelayanan pemustaka bertujuan untuk :
1) Meningkatkan keterampilan pemustaka agar mampu memanfaatkan
perpustakaan secara mandiri.
2) Membekali pemustaka dengan teknik yang memadai dan sesuai untuk
menemukan informasi dalam subyek tertentu.
3) Memanfaatkan pelayanan perpustakaan
4) Mempromosikan pelayanan perpustakaan
30
dalam pengumpulan data maupun dalam pengelolaannya. Dengan menggunakan
beberapa orang informan dari kalangan pemustaka di Perpustakaan Pascasarjana
UIN Alauddin Makassar. Adapun metode yang digunakan dalam penulisan skripsi
ini adalah sebagai berikut:
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif dengan
pendekatan kualitatif yaitu penelitian yang menggunakan wawancara untuk
mendeskripsikan data yang penulis peroleh dari informan, untuk memperoleh
gambaran yang jelas dan terperinci tentang bagaimana persepsi pemustaka tentang
layanan sirkulasi di Perpustakaan Pascasarjana UIN Alauddin Makassar.
Penelitian deskriptif adalah suatu metode penelitian yang ditunjukkan
untuk menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, yang berlangsung pada saat
ini atau saat yang lampau (Sukmadinata, 2011: 147).
B. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu
Penelitian ini dilaksanakan selama 1 bulan yang dimulai pada tanggal 3
2. Tempat penelitian
Lokasi Penelitian ini bertempat di Jalan Sultan Alauddin No. 63
Makassar dan lokasi penelitian tepatnya berada di lantai dua
Perpustakaan Pascasarjana UIN Alauddin Makassar.
C. Jenis dan Sumber Data
1. Data Primer, merupakan data yang diperoleh dari informan yaitu pemustaka
pada Perpustakaan Pascasarjana UIN Alauddin Makassar.
2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh untuk melengkapi data primer
berupa dokumen-dokumen atau laporan yang dapat mendukung pembahasan
dalam kaitannya dengan penelitian ini.
D. Teknik Pengumpulan Data
Adapun tekhnik pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut :
1. Wawancara, yakni sejumlah daftar pertanyaan dalam melakukan tanya jawab
dengan informan untuk mendapatkan keterangan yang dibutuhkan.
2. Observasi, yakni pengamatan yang dilakukan oleh penulis terhadap objek
penelitian kemudian mencatat hal-hal yang dianggap perlu sehubungan
dengan masalah yang diteliti.
3. Dokumentasi yaitu digunakan untuk memperoleh data yang menyangkut
suasana pengunjung, koleksi, fasilitas, gedung atau ruangan perpustakaan,
serta kegiatan-kegiatan pustakawan di Perpustakaan Pascasarjana UIN
E. Teknik Pengolahan Analisis Data
Analisis data merupakan proses sistematis pencarian dan pengaturan
transkripsi wawancara, catatan lapangan, dan materi-materi lain yang telah
dikumpulkan untuk meningkatkan pemahaman mengenai materi-materi tersebut
dan untuk memungkinkan peneliti menyajikan apa yang sudah ditemukan kepada
orang lain (Emzir, 2010:85 ).
Analisis data bermaksud mengorganisasikan data. Data yang terkumpul
banyak sekali dan terdiri dari catatan lapangan dan tanggapan peneliti, gambar,
foto, dokumen berupa laporan, biografi, artikel, dan sebagainya. Pekerjaan
analisis data dalam hal ini ialah mengatur, mengurutkan, mengelompokkan,
memberikan kode, dan mengkategorisasikannya. Pengorganisasian dan
pengelolaan data tersebut bertujuan menemukan tema dan hipotesis kerja yang
akhirnya diangkat menjadi teori substantif ( Moleong, 2013:280).
Dalam penelitian ini, teknik analisa data yang penulis gunakan yaitu
analisis data kualitatif yakni proses mencari dan menyusun secara sistematis data
yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi dengan
cara mengorganisasikan data dalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit,
menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari,
dan membuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri sendiri maupun
Data dalam penelitian ini bersifat deskriptif (uraian/analisa) oleh karena
itu penganalisaan terhadap data ini dimulai dari organisasi data, kemudian
unit-unitnya, masuk kedalam pola, lalu membuat kesimpulan.
Mile dan Huberman seperti yang dikutip oleh Syihabuddin (2013:31)
menyebutkan ada tiga langkah pengolahan data kualitatif, yakni:
1. Reduksi data
Redukasi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan,
mesnggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan
mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa hingga
kesimpulan-kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi.
2. Penyajian data (data display)
Pada penelitian kualitatif, dimana penyajian data dilakukan dalam bentuk
uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, dan sejenisnya. Menurut
Miles dan Huberman, yang paling sering digunakan untuk penyajian data
dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.
3. Menarik kesimpulan/ verifikasi
Kesimpulan dalam penelitian kualitatif merupakan temuan baru yang
sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran
suatu objek yang sebelumnya masih belum jelas atau bahkan belum jelas,
sehingga setelah diteliti menjadi jelas. Kesimpulan ini dapat berupa hubungan
34
A. Gambaran Umum Perpustakaan Pascasarjana UIN Alauddin Makassar
1. Sejarah Singkat Perpustakaan
Perpustakaan Pascasarjana UIN Alauddin Makassar, berdiri seiring dengan
didirikannya Program Pascasarjana UIN Alauddin Makassar. Berdasarkan
persetujuan Menteri Agama RI, sebagaimana tertuang dalam Surat Keputusan
Dirjen Bimbingan Islam Nomor : 31/E/1990 tanggal 7 Juni 1990. Pada awal
berdirinya, PPs UIN Alauddin Makassar adalah kelas jauh dari PPs UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Selanjutnya, pada tanggal 31 Desember 1993, berdasarkan keputusan
menteri Agama Republik Indonesia Nomor : 403 Tahun 1993 tentang Statuta UIN
Alauddin Makassar dan Nomor : 389 Tahun 1994 tentang organisasi dan Tata
Kerja UIN Alauddin, maka program Pascasarjana UIN Alauddin ditetapkan berdiri
sendiri dan sebagai unit organik dan unsur pelaksana akademik yang
2. Visi dan Misi Perpustakaan Pascasarjana UIN Alauddin Makassar
Visi :
Menjadi pusat kajian sumber islam bagi masalah pluralitas masyarakat
bangsa dan pengembangan ilmu pengetahuan untuk transformasi masyarakat.
Misi :
a. Menyelenggarakan program pendidikan jenjang magister dalam bidang
kajian sumber islam yang berwawasan komprehensif, responsif, dan
transformatif
b. Menghasilkan tenaga-tenaga terpelajar berkualifikasi magister
berkompoten dalam lingkup dirsah islamiyah (Islamic Studies) dan bidang
keilmuan lainnya, dengan penguasaan metodologi dan pendekatan
keilmuan guna mengembangkan ilmu pengetahuan di dalam berkhidmat
bagi kemajuan peradaban bangsa, khususnya dikawasan Timur Indonesia
c. Melahirkan tenag-tenaga terpelajar berwawasan keislaman, keilmuan dan
ke Indonesiaan yang luas dan terbuka serta memiliki kemampuan aplikatif
ilmu pengetahuan dengan kepekaan yang cerdas terhadap tuntutan
3. Struktur Organisasi Perpustakaan Pascasarjana UIN Alauddin Makassar
Adapun struktur organisasi Perpustakaan Pascasarjana UIN Alauddin
Makassar, sebagai berikut:
STRUKTUR ORGANISASI PERPUSTAKAAN
PASCASARJANA UIN ALAUDDIN MAKASSAR
Gambar 1 Struktur Organisasi Perpustakaan Pascasarjana UIN Alauddin Makkassar
4. Sumber Daya Manusia (SDM) Perpustakaan
Sumber Daya Manusia (SDM) di Perpustakaan Pascsasarjana UIN
Alauddin Makassar, terdapat 3 (tiga) orang, yaitu nama dan jabatan juga
tentunya sesuai dengan struktur organisasi di atas. KEPALA PERPUSTAKAAN
SYAMSIR, S.Sos, M.AP
BAGIAN PELAYANAN PERPUSTAKAAN
SUKMAWATI BASIR, S.IP BAGIAN PENGOLAHAN
TEKNIS/INPUTING DATA
AFIF FIRDAUS MATHAR S.E
DIREKTUR
TABEL 1
Tenaga Perpustakaan Pascasarjana UIN Alauddin Makassar
No Nama Lengkap Jabatan
1. Syamsir, S.Sos, M.AP Kepala Perpustakaan / Pustakawan
2. Sukmawati Basir, S.IP Tenaga Teknis Perpustakaan
3. Afif Firdausi Mathar, S.E Tenaga Teknis Perpustakaan
Sumber data: Perpustakaan Pascasarjana UIN Alauddin Makassar, 19 Juni 2014.
Dari tabel di atas, dengan jelas diuraikan bahwa Tenaga Perpustakaan
Pascasarjana UIN Alauddin Makassar, yang menjabat sebagai pustakawan hanya 1
(satu) orang dan 2 (dua) orang lainnya, jabatannya masih sebagai tenaga teknis
perpustakaan.
5. Fasilitas Perpustakaan
a. Ruangan Perpustakaan
Pascasarjana UIN Alauddin Makassar, berada di Jalan Sultan
Alauddin Nomor 63 Makassar, tepatnya di depan Mesjid Kampus 1 UIN
Alauddin Makassar. Gedung Perpustakaan PPs UIN Alauddin Makassar ini,
bertempat di lantai 2 (dua) Pascasarjana UIN Alauddin Makassar, dengan
luas bangunan secara total sekitar 15 x 20 meter.
b. Perlengkapan perpustakaan
Perlengkapan atau fasilitas Perpustakaan Pascasarjana pada bagian
TABEL 2
Fasilitas Perpustakaan Pascasarjana UIN Alauddin Makassar
di bagian pelayanan
No Nama Barang Jumlah Unit
1. Rak Penyimpanan Tas 2 buah
2. Rak Buku Kayu 9 buah
3. Rak Buku Besi 9 buah
4. Meja Pelayanan 1 buah
5. Meja Baca 4 buah
6. Kursi Staf 2 buah
7. Kursi Pengunjung 10 buah
8. Komputer 2 buah
9. Printer 1 buah
10. AC 2 buah
11. CCTV 2 Buah
Sumber data: Perpustakaan Pascasarjana UIN Alauddin Makassar, - November 2013.
6. Koleksi Perpustakaan
Koleksi perpustakaan Program Pascasarjana UIN Alauddin terdiri dari
berbagai disiplin ilmu, mulai dari kelas 000 sampai dengan kelas 900.
Selanjutnya kelas Islam mulai dari kelas 2X0 sampai 2X9. Koleksi bahan
pustaka tersebut diperoleh dari berbagai sumber seperti pembelian mandiri,
sumbangan dari dosen, mahasiswa, organisasi dan dari berbagai sumber
Koleksi sumbangan dari dosen misalnya yaitu koleksi Azhar Corner
dan koleksi sumbangan dari organisasi yaitu koleksi Ahmadiyah Corner.
Jumlah koleksi Perpustakaan Pascasarjana UIN Alauddin Makassar saat ini,
tidak kurang dari 3.000 (tiga ribu) eksamplar yang telah tercatat dalam buku
induk. Adapun jenis-jenis koleksi yang disediakan di perpustakaan ini
meliputi:
a. Koleksi Umum
Buku-buku ini disimpan pada rak yang telah disediakan dan
diurutkan sesuai dengan nomor klasifikasinya. Semua judul dalam koleksi
umum dan koleksi Islam dapat dipinjamkan keluar perpustakaan dengan
jangka waktu peminjaman 1 (satu) minggu. Selain dari koleksi umum dan
koleksi Islam, terdapat juga koleksi tambahan yaitu sumbangan dari
organisasi Ahmadiyah, atau dengan kata lain koleksi tersebut dinamakan
Ahmadiyah Corner, yang sumbangan koleksinya juga bisa dipinjamkan
kepada pemustaka.
b. Koleksi Referensi
Koleksi referensi Pascasarjana UIN Alauddin Makassar, meliputi
kamus dan terdapat pula koleksi sumbangan dari Azhar Corner, yang
ditempatkan di depan ruangan koleksi karya ilmiah dan memiliki lemari
khusus. Koleksi-koleksi ini hanya diperbolehkan untuk dibaca di dalam
c. Koleksi karya Ilmiah
Koleksi ini disebut juga koleksi khusus. Koleksi ini terdiri dari proposal,
disertasi, tesis, laporan dan jurnal. Koleksi ini pun tidak dapat dipinjamkan untuk
dibawa pulang, melainkan hanya bisa dibaca di dalam ruangan perpustakaan.
7. Layanan Perpustakaan
1. Jenis Pelayanan
Perpustakaan Pascasarjana UIN Alauddin Makassar, menyediakan
beberapa jenis layanan yaitu :
a. Pelayanan Penelusuran Informasi
Pelayanan ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan para pemustaka, yang
belum mengetahui tata letak penyimpanan bahan pustaka, yang telah
disediakan oleh tenaga pengelola perpustakaan
b. Pelayanan Sirkulasi
Layanan Sirkulasi Perpustakaan Pascasarjana UIN Alauddin Makassar,
meliputi:
1) Peminjaman Buku
Dalam proses pelaksanaannya, pemustaka pada umumnya adalah
mahasiswa PPs. Pada saat meminjam koleksi mereka harus
memperlihatkan kartu anggota perpustakaanya. Tenaga pengelola
perpustakaan yang bertugas pada bagian peminjaman akan memberikan
kartu kendali untuk mahasiswa yang meminjam buku tersebut.
Selanjutnya kartu kendali anggota perpustakaan itu, diisi oleh
perpustakaan, maka pustakawan akan menstempel buku yang dipinjam
tersebut.
Kemudian buku yang sudah distempel, akan diberikan kepada
mahasiswa yang bersangkutan, dengan syarat kartu anggota perpustakaan
milik mahasiswa, disimpan bersama kartu kendali anggota perpustakaan
sampai mahasiswa mengembalikan buku yang dipinjam.
Batas pengembalian buku tersebut selama 1 (satu) minggu dan
pemustaka dapat meminjam buku sebanyak 5 (lima) eksamplar. Ketika
mahasiswa terlambat mengembalikan buku yang telah dipinjam dari batas
waktu yang ditentukan maka, akan dikenakan denda sebanyak Rp. 500/hari
per-buku.
1) Pengembalian Buku
Dalam proses pengembalian buku, mahasiswa harus melapor kepada
tenaga pengelola perpustakaan yang bertugas pada bagian sirkulasi.
Setelah itu, tenaga pengelola perpustakaan akan memberikan kartu
anggota perpustakaan kepada mahasiswa yang bersangkutan, sebagai
bukti bahwa mahasiswa tersebut telah mengembalikan buku yang telah
dipinjamnya selama 1 (satu) minggu.
2) Pelayanan bebas pustaka
Pada bagian sirkulasi terdapat layanan bebas pustaka. Layanan bebas
pustaka artinya pelayanan peminjaman dan pengembalian buku bagi
mahasiswa sudah tidak berlaku lagi. Mahasiswa yang dikenakan bebas
pustaka pada umumnya adalah mahasiswa tingkat akhir. Adapun proses
diharuskan mengisi formulir bebas pustaka, setelah itu memberikan
kartu anggota perpustakaannya kepada tenaga pengelola perpustakaan
yang bersangkutan untuk dilubangi sebagai tanda bahwa kartu anggota
perpustakaan tersebut sudah tidak berlaku lagi.
3) Pelayanan Internet
Untuk pelayanan internet, tenaga pengelola perpustakaan
menyediakan WiFi bagi para anggota perpustakaan. Hal ini dilakukan
dengan tujuan untuk mempermudah pemustaka dalam penelusuran
informasi. Ketika mereka mencari informasi di perpustakaan, namun
informasi yang mereka butuhkan tersebut tidak ditemukan, maka
mereka bisa mencarinya melalui internet.
2. Sistem Layanan
Perpustakaan Pascasarjana UIN Alauddin Makassar, menggunakan
sistem layanan terbuka. Sistem layanan terbuka maksudnya yaitu
pengunjung perpustakaan bisa langsung menuju ke rak bahan pustaka
untuk menelusur koleksi yang diinginkan. Namun pada saat penelusuran
koleksi, pemustaka merasa kebingungan dan sulit untuk mendapatkan
koleksi, maka pemustaka bisa meminta bantuan kepada para tenaga
pengelola perpustakaan.
Selanjutnya perpustakaan ini memberikan layanan yang berupa
peminjaman bahan pustaka untuk dibawa pulang, ataupun untuk dibaca
dengan menggunakan fasilitas yang telah disediakan. Dalam rangka
pelayanan pemustaka, Perpustakaan PPs UIN Alauddin Makassar dibuka
Pelayanan Perpustakaan Pascasarjana UIN Alauddin Makassar,
dibuka setiap hari dengan alasan karena Mahasiswa Pascasarjana terbagi
menjadi dua kelompok, yaitu