• Tidak ada hasil yang ditemukan

Persepsi Pemustaka tentang Layanan Sirkulasi di Perpustakaan Pascasarjana Universiatas Islam Negeri Alauddin Makassar - Repositori UIN Alauddin Makassar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Persepsi Pemustaka tentang Layanan Sirkulasi di Perpustakaan Pascasarjana Universiatas Islam Negeri Alauddin Makassar - Repositori UIN Alauddin Makassar"

Copied!
110
0
0

Teks penuh

(1)

Skripsi

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan Jurusan Ilmu Perpustakaan

pada Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin Makassar

Oleh

MUSLIMIN

NIM. 40400110038

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN

(2)

ii

NIM : 40400110038

Tempat/Tgl.Lahir : Sabang, 12 Maret 1991 Jur/Prodi/Konsentrasi : Ilmu Perpustakaan Fakultas/Program : Adab dan Humaniora/S1

Alamat : Bonto Cani no. 3

Judul : Persepsi Pemustaka Tentanng Layanan Sirkulasi di Perpustakaan Pascasarjana UIN Alauddin Makassar

Menyatakan dengan sesungguhnya dan penuh kesadaran bahwa skripsi ini benar adalah hasil karya sendiri. Jika dikemudian hari terbukti bahwa ia merupakan duplikat, tiruan, plagiat, atau dibuat oleh orang lain, sebagian atau seluruhnya, maka skripsi dan gelar yang diperoleh karenanya batal demi hukum.

Samata, 1 Desember 2014 Penyusun,

Muslimin

(3)

iii

Alauddin Makassar, setelah meneliti dan mengoreksi dengan seksama skripsi yang bersangkutan dengan judul, “Persepsi Pemustaka tentang Layanan Sirkulasi di Perpustakaan Pascasarjana UIN Alauddin Makassar”,Memandang bahwa skripsi telah memenuhi syarat-syarat ilmiah dan dapat disetujui untuk diajukan ke sidang munaqasyah.

Demikian persutujuan ini diberikan untuk diproses lebih lanjut.

Samata, 1 Desember 2014

Pembimbing I Pembimbing II

(4)

iv

Perpustakaan Pascasarjana UIN Alauddin Makassar” yang disusun oleh Muslimin, NIM : 40400110038, mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan pada Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin Makassar, telah diuji dan dipertahankan dalam sidang munaqasyah yang diselenggarakan pada hari selasa, 16 Desember 2014, dinyatakan telah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (dengan beberapa perbaikan).

Samata, 16 Desember 2014 DEWAN PENGUJI :

Ketua : Dra. Susmihara, M. Pd. (...) Sekretaris : Drs. Abu Haif, M.Hum. (...) Munaqisy I : Drs. M. Jayadi, M.Ag. (...) Munaqisy II : Touku Umar, S.Hum., M.IP. (...) Konsultan I : Dr. Hj. Gustia Tahir, M.Ag. (...) Konsultan II : Hildawati Almah, S.Ag., SS., M.A. (...)

Diketahui Oleh :

Dekan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin Makassar,

(5)

v

telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Persepsi Pemustaka Tentang Layanan Sirkulasi di Perpustakaan Pascasarjana UIN Alauddin Makassar”. Tak lupa pula penulis haturkan shalawat serta salam kepada Nabi junjungan kita, pemberi rahmat bagi alam semesta yaitu Baginda Rasulullah Muhammad SAW, beserta keluarganya, dan sahabat-sahabatnya, yang selalu dinantikan syafaatnya hingga hari akhir. Amin.

Penulis sadar bahwa selyaknya manusia biasa maka tidak akan mungkin dapat hidup dan berkembang tanpa bantuan orang lain. Olehnya itu, penulis ucapkan terima kasih yang tak terhingga, tulus dari hati yang paling dalam kepada orang yang penulis kagumi dan hormati kepada orang yang mengajarkan arti dari sebuah perjuangan dan makna dari hidup ini Ayahanda M. Ilyas dan Ibunda Adamas yang penuh dengan kasih sayang, memotivasi, mendoakan dan mengorbankan segalanya demi kesuksesan penulis.

Tanpa mengurangi rasa hormat dan penghargaan, penulis menyampaikan terima kasih serta penghargaan yang sebesar-besarnya kepada:

1. Prof. Dr. H. A. Qadir Gassing HT, M.S., selaku Rektor UIN Alauddin Makassar, para pembantu Rektor, dan seluruh Staf UIN Alauddin Makassar yang telah memberikan pelayanan maksimal kepada penulis.

(6)

vi

3. Muh. Quraisy Mathar, S.Sos., M.Hum selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Ahmad Muaffaq N, S.Ag, M.Pd selaku Sekertaris Jurusan Ilmu Perpustakaan

4. Dr. Hj. Gustia Tahir, M. Ag., selaku Pembimbing I dan Ibu Hildawati Almah, S.Ag., S.S., M.A. selaku Pembimbing II, yang banyak meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, petunjuk, nasehat, dan motivasi hingga terselesaikannya penulisan skripsi ini.

5. Drs. M. Jayadi, M.Ag. dan Touku Umar, S.Hum., M.IP., selaku munaqisy I dan II yang juga banyak memberikan kritik serta saran yang membangun, hingga skripsi ini bisa terselesaikan dengan baik.

6. H. Irman Yasin Limpo, SH, selaku administrator pelayanan perizinan terpadu Makassar, Sulawesi Selatan, yang telah bersedia untuk membuat surat izin penelitian di Perpustakaan Pascasarjana UIN Alauddin Makassar.

7. Syamsir, S.Sos., M.AP, Sukmawati Basir S.IP, dan Afif Firdausi Mathar S.E, selaku Kepala Perpustakaan dan Tenaga Pengelola Teknis Perpustakaan Pascasarjana UIN Alauddin Makassar, yang telah memberikan izin penelitian. 8. Para Dosen Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin Makassar, dengan

(7)

vii

dan adik-adik penulis di Kampus UIN Alauddin Makassar, khususnya teman-teman se-ruangan penulis di Jurusan Ilmu Perpustakaan, angkatan 2010. Berteman dan bergaul dengan kalian, membuat penulis menjadi lebih dewasa dan mendapatkan sejuta pengalaman serta pengetahuan yang bisa menambah wawasan keilmuan penulis.

Akhirnya, dengan lapang dada penulis mengharapkan masukan, saran dan kritikan-kritikan yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini Kepada Allah SWT. Jugalah, penulis panjatkan doa, semoga bantuan dan ketulusan yang telah diberikan, senantiasa bernilai ibadah dan mendapat pahala yang berlipat ganda. Amin

Samata, 1 Dsember 2014

(8)

viii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii

PENGESAHAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL DAN GAMBAR ... x

ABSTRAK ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Definisi Operasional dan Ruang Lingkup Penelitian... 5

D. Kajian Pustaka ... 7

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... .. 8

BAB II TINJAUAN TEORETIS ... 9

A. Persepsi Pemustaka ... 9

1. Persepsi ... 9

2. Pemustaka ... 11

B. Layanan Sirkulasi Perpustakaan... ... 14

1. Sistem layanan sirkulasi ... 14

2. Jenis layanan pemustaka ... 20

(9)

ix

A. Jenis Penelitian... 30

B. Waktu dan Tempat Penelitian ... 30

C. Jenis dan Sumber Data ... 31

D. Teknik Pengumpulan Data... .... 31

E. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ... ... 32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 34

A. Gambaran Umum Perpustakaan Pascasarjana UIN Alauddin Makassar ... 34

B. Persepsi Pemustaka tentang Layanan Sirkulasi di Perpustakaan Pascasarjana UIN Alauddin Makassar .... 43

BAB V PENUTUP ... 68

A. kesimpulan ... 68

B. Saran ... 69

DAFTAR PUSTAKA ... .. 70

LAMPIRAN – LAMPIRAN ... 72

(10)

x

Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar ... 36 Tabel 1. Tenaga Perpustakaan Pascasarjana Universitas Islam Negeri

Alauddin Makassar ... 37 Tabel 2. Fasilitas Perpustakaan Pascasarjana Universitas Islam Negeri

Alauddin Makassar di Bagian Pelayanan... 38 Tabel 3. Daftar Nama-Nama Informan di Perpustakaan Pascasarjana

Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar ... 44 Gambar 2. Ruang Sirkulasi Perpustakaan Pascasarjana

Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar ... 58 Gambar 3. Rak Koleksi Buku Perpustakaan Pascasarjana Universitas

(11)

xi

Pascasarjana Universiatas Islam Negeri Alauddin Makassar Skripsi ini berjudul “Persepsi pemustaka tentang layanan sirkulasi di Perpustakaan Pascasarjana Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar”. Permasalahan dalam skripsi ini adalah bagaimana persepsi pemustaka tentang layanan sirkulsi di Perpustakaan Pascasarjana Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi pemustaka tentang layanan sirkulasi di Perpustakaan Pascasarjana Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif yaitu penelitian yang menggunakan wawancara untuk mendeskripsikan data yang penulis peroleh dari informan, untuk memperoleh gambaran yang jelas dan terperinci mengenai persepsi pemustaka tentang layanan sirkulasi di Perpustakaan Pascasarjana Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi pemustaka tentang layanan sirkulasi di Perpustakaan Pascasarjana Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar mengenai ketertarikan berkunjung sebagian besar pemustaka tertarik berkunjung karena ruangannya nyaman untuk di tempati kerja tugas dan fasilitas wifinya sangat mendukung selain itu persepsi pemustaka pada bagian layanan sirkulasi semua pemustaka sudah memiliki kartu anggota dan semua pemustaka sering meminjam buku serta sudah memanfaatkan bagian layanan sirkulasi sebagaimana fungsinya, sementara mengenai persepsi pemustaka tentang layanan sirkulasi sudah bagus namun masih ada yang perlu ditingkatkan oleh pustakawan agar pemustaka lebih puas dengan layanan yang diberikan, serta persepsi pemustaka mengenai koleksi buku masih perlu ditambah sesuai dengan kebutuhan konsentrasi masing-masing pemustaka di Perpustakaan Pascasarjana Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

(12)

i

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI... ii

KATA PENGANTAR... iii

DAFTAR ISI... iv

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Definisi Operasional dan Ruang Lingkup Penelitian... 5

D. Kajian Pustaka ... 6

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... .. 8

BAB II TINJAUAN TEORETIS ... 9

A. Persepsi Pemustaka ... 9

1. Persepsi ... 9

2. Pemustaka ... 11

B. Layanan Sirkulasi Perpustakaan... ... 13

1. Sistem layanan sirkulasi ... 13

2. jenis layanan pemustaka ... 19

3. prinsip dan tujuan layanan sirkulasi ... 21

4. fungsi dan tugas pelayanan sirkulasi ... 23

(13)

ii

A. Jenis Penelitian... 33

B. Waktu dan Tempat Penelitian ... 33

C. Jenis dan Sumber Data ... 34

D. Teknik Pengumpulan Data... 34

E. Teknik Pengolahan Dan Analisis Data ... 35

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 37

A. Gambaran Umum Perpustakaan Pascasarjana UIN Alauddin Makassar ... 37

B. Persepsi Pemustaka Tentang Layanan Sirkulasi Di Perpustakaan Pascasarjana UIN Alauddin Makassar ... 45

BAB V PENUTUP ... 57

A. kesimpulan ... 57

B. Saran... 58

(14)

1

A. Latar Belakang Masalah

Perpustakaan perguruan tinggi sebagai sumber informasi yang merupakan salah satu tempat acuan aktivitas akademik. Fungsi perpustakaan perguruan tinggi menunjang terlaksananya tri dharma perguruan tinggi yang meliputi pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat. Dalam rangka memenuhi kebutuhan informasi, maka perpustakaan berusaha untuk selalu memenuhi kebutuhan pemustaka.

Pada hakikatnya perpustakaan perguruan tinggi adalah suatu unit kerja yang merupakan bagian integral dari suatu lembaga perguruan tinggi induknya, bersama-sama dengan unit kerja bagian lainnya tetapi dalam peranan yang berbeda, bertugas membantu perguruan tinggi yang bersangkutan dalam melaksanakan program tri dharma (Saleh, 2009: 38).

Perpustakaaan yang terdapat pada perguruan tinggi dituntut untuk memberikan layanan yang terbaik, karena layanan merupakan inti dari pekerjaan sebuah perpustakaaan. Tanpa layanan sebuah perpustakaan tidak memiliki arti apa-apa. Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam QS An-Nur/24: 58.

(15)

















































































Terjemahnya:

Hai orang-orang yang beriman, hendaklah budak-budak (lelaki dan wanita) yang kamu miliki, dan orang-orang yang belum balig di antara kamu, meminta izin kepada kamu tiga kali (dalam satu hari) Yaitu: sebelum sembahyang subuh, ketika kamu menanggalkan pakaian (luar)mu di tengah hari dan sesudah sembahyang Isya'. (Itulah) tiga 'aurat bagi kamu. tidak ada dosa atasmu dan tidak (pula) atas mereka selain dari (tiga waktu) itu. mereka melayani kamu, sebahagian kamu (ada keperluan) kepada sebahagian (yang lain). Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat bagi kamu. dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.(Departemen Agama RI, 2012: 499).

Ayat di atas menunjukkan pentingnya sebuah norma sosial dalam sebuah kelompok. Norma sosial tersebut meliputi kewibawaan, kehormatan dan etika yang harus tetap dipelihara dalam membangun sebuah hubungan dalam kegiatan pelayanan. Antara pelayan dan yang dilayani memiliki hak dan kewajiban

(16)

Pekerjaan dan semua kegiatan yang lain pada dasarnya ialah untuk

menyelesaikan pelayanan perpustakaan sekurang-kurangnya perpustakaan harus

berusaha sebaik-baiknya untuk menyediakan koleksi kepada mereka yang

berminat untuk menggunakan. Caranya dengan mengatur koleksi sebaik-baiknya,

sehingga apabila diperlukan dapat dengan cepat ditemukan kembali. Itulah

sebabnya, koleksi bahan pustaka di perpustakaan diklasifikasikan, agar koleksi

bahan pustaka dengan subyek yang sama letaknya berdekatan. Tujuan untuk

melayani kepentingan pemustaka yang mempergunakan perpustakaan sebagai

sumber informasi.

Untuk menciptakan layanan informasi yang baik, perpustakaan harus

menciptakan suatu kerja sama antar pegawai perpustakaan dengan pemustaka

sebagai pengguna perpustakaan untuk menjadikan sebagai sumber informasi. Di

samping itu, keberadaan perpustakaan dalam memenuhi kebutuhan pemustaka

sangat ditunjang oleh beberapa faktor antara lain beberapa koleksi,

tenaga/pustakawan, dan sistem layanan yang efektif dan efisien. Apabila

faktor-faktor di atas terlaksana dengan baik, proses pelayanan pustakawan di lingkungan

kerjanya tercipta dengan baik. Dengan kata lain, meskipun koleksi kurang efektif

akan tetapi ditunjang dengan sistem layanan yang baik, kepuasan pemustaka yang

diharapkan dapat tercapai. Ini berarti bahwa bagian layanan disuatu perpustakaan

sangat dipengaruhi oleh tingkat para pemustaka di perpustakaan tersebut.

Kegiatan pelayanan sirkulasi merupakan hal yang sangat penting dari

(17)

dari petugas sangat diperlukan agar dapat memberikan kesempatan kepada

pemustaka untuk dapat mendayagunakan seoptimal mungkin semua informasi

yang tersedia di perpustakaan. Pelayanan seperti itulah yang senantiasa di

harapkan oleh setiap pemustaka yang ingin memanfaatkan jasa perpustakaan.

Mengingat perpustakaan merupakan suatu tempat untuk memperoleh

informasi secara formal maupun non-formal, maka perpustakaan harus

menciptakan suatu sistem pelayanan yang sesuai dengan keadaan pemustaka sebab

kenyataan seringkali terjadi kesalahpahaman antara pustakawan dan pemustaka

sehingga informasi yang tidak sesuai dan bahkan tidak ada hasilnya. Oleh karena

itu, pelayanan koleksi merupakan perhatian atau cara-cara tertentu sebab

kepentingan pemustaka sangatlah penting karena suatu perpustakaan apabila tidak

diperhatikan maka pemustaka di perpustakaan akan kurang menghargai

perpustakaan karena nilai pelayanannya kurang baik.

Kenyataan-kenyataan yang dijumpai di perpustakaan, pada umumnya,

sering terdengar adanya keluhan-keluhan atau ada pernyataan-pernyataan

ketidakpuasan pemustaka atas jasa layanan yang diberikan oleh perpustakaan yang

ada dibagian pelayanan. Pernyataan ketidakpuasan dari pemustaka biasanya

karena kurangnya koleksi buku yang menunjang aktifitas akademik,

ketidakteraturan tata letak buku, layanan sirkulasi yang kurang memuaskan serta

sarana penunjang yang seharusnya dimiliki oleh perpustakaan yang masih kurang.

Padahal perpustakaan sebagai tempat pelayanan informasi kepada pemustaka

(18)

ini pula yang nampaknya terjadi pada Perpustakaan Pascasarjana UIN Alauddin

Makassar. Oleh karena itu, penulis tertarik memilih Perpustakaan Pascasarjana

UIN Alauddin Makassar sebagai lokasi penelitian untuk mengetahui efektifitas

layanan sirkulasi yang diberikan kepada pemustaka.

Berdasarkan beberapa masalah di atas, maka penulis hendak melakukan

penelitian yang berjudul:” Persepsi Pemustaka tentang Layanan Sirkulasi di

Perpustakaan Pascasarjana UIN Alauddin Makassar”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah

yang perlu dibahas yaitu sebagai berikut :

Bagaimana persepsi pemustaka tentang layanan sirkulasi di Perpustakaan

Pascasarjana UIN Alauddin Makassar ?

C. Definisi Operasional dan Ruang Lingkup Penelitian

1. Definisi Operasional

Untuk memudahkan pembaca dalam memahami isi penelitian ini serta

menghindari adanya ketidakpahaman, maka penulis memberikan pengertian

terhadap kata-kata yang dianggap penting dalam judul tersebut sebagai berikut:

a. Persepsi adalah pandangan atau penilaian terhadap orang lain yang dapat membawa pengaruh tertentu terhadap sikap dan perilaku dalam berhubungan

dengan orang yang dinilai tersebut. Hal ini penting bagi pustakawan dalam

(19)

b. Pemustaka adalah pengguna perpustakaan, yaitu perseorangan, kelompok orang, masyarakat, ataupun lembaga yang memanfaatkan layanan

perpustakaan (UU No.43, 2007:3).

c. Layanan sirkulasi perpustakaan adalah layanan terhadap pemustaka yang berkaitan dengan pendaftaran kartu anggota perpustakaan, peminjaman,

pengembalian, dan perpanjangan koleksi, bebas pustaka dan semua bentuk

kegiatan pencatatan yang berhubungan dengan pemanfaatan, penggunaan

koleksi perpustakaan dengan tepat waktu untuk kepentingan pemakai jasa

perpustakaan (Lasa, 1994:1).

Dari beberapa definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa persepsi

pemustaka tentang layanan sirkulasi adalah pandangan atau penilaian

pemustaka terhadap fasilitas yang disediakan oleh perpustakaan tentang standar

dengan melayani pemustaka dalam hal peminjaman, pengembalian dan

kegiatan lainnya yang berhubungan dengan layanan sirkulasi.

2. Ruang Lingkup Penelitian

Setelah penulis mengemukakan beberapa kata dalam judul tersebut

di atas maka ruang lingkup penelitian ini adalah kajian intensif dari

beberapa aspek dalam upaya mengetahui persepsi pemustaka tentang

layanan sirkulasi di Perpustakaan Pascasarjana UIN Alauddin

Makassar. Batasan penelitian ini adalah keanggotaan, peminjaman,

pengembalian, perpanjangan, penagihan, pemberian sanksi, aturan

(20)

D. Kajian Pustaka

Penelitian ini meneliti tentang persepsi pemustaka tentang layanan

sirkulasi di Perpustakaan Pascasarjana UIN Alauddin Makassar. Banyak

referensi yang berkaitan dengan penelitian tersebut, tetapi penulis hanya

mengemukakan beberapa referensi sebagai berikut :

1. Psikologi Perpustakaan ditulis oleh (Suwarno, 2009:52-57), yang di dalamnya dijelaskan mengenai persepsi, interaksi, perpustakaan

sebagai unit kerja, struktur organisasi perpustakaan, sejarah singkat

perkembangan psikologi, ancaman dan tantangan perpustakaan, suatu

ilmu yang mempelajari tentang jiwa manusia.

2. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 (Republik Indonesia,

2007:3-19), yang di dalamnya dijelaskan mengenai perpustakaan perguruan

tinggi, pustakawan dan pemustaka.

3. Hubungan Promosi dan Persepsi Pemustaka Terhadap Mutu Layanan Perpustakaan ditulis oleh (Mathar, 2011:3-49), yang di dalamnya dijelaskan mengenai pengertian perpustakaan, koleksi perpustakaan,

mutu layanan perpustakaan, dan persepsi pemustaka tentang

organisasi, hubungan antara promosi terhadap mutu layanan, serta

persepsi pemustaka terhadap mutu layanan.

4. Jenis-Jenis Pelayanan Informasi Perpustakaan ditulis oleh (Lasa, 1995:1-127), yang di dalamnya dijelaskan mengenai layanan sirkulasi,

jenis-jenis koleksi referensi, layananan refensi, sistem

pencatatan/sistem kendali sirkulasi, indeks dan abstrak, sumber

(21)

5. Pengantar Ilmu Perpustakaan ditulis oleh (Sulistyo-Basuki, 1993:51-257), yang di dalamnya dijelaskan mengenai perpustakaan secara

umum, pengertian perpustakaan, jenis-jenis perpustakaan, sejarah

perpustakaan, prinsip kepustakawanan, kerja sama antar perpustakaan,

teknologi informasi untuk perpustakaan, jasa perpustakaan untuk

masyarakat, profesi kepustakawanan, administrasi dan manajemen,

pengkatalogan, klasifikasi, bibiliografi dan pemilihan buku, jasa

referens, sub ilmu perpustakaan.

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini diadakan adalah:

Untuk mengetahui persepsi pemustaka tentang layanan sirkuasi di

Perpustakaan Pascasarjana UIN Alauddin Makassar.

2. Manfaat Penelitian.

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:

a. Untuk menambah pengalaman penulis di dalam menerapkan teori-teori yang

telah dipelajari dengan kenyataan di lapangan (tempat meneliti).

b. Sebagai sumbangan pikiran terhadap pemustaka tentang layanan sirkulasi

perpustakaan.

c. Diharapkan dapat menjadi sumber informasi bagi pengembangan ilmu

pengetahuan pada umumnya dan ilmu perpustakaan pada khususnya.

d. Dapat dijadikan masukan bagi perpustakaan sebagai alat untuk mengevaluasi

layanan sirkulasi di Perpustakaan Pascasarjana UIN Alauddin Makassar

(22)
(23)

9

1. Persepsi

Persepsi merupakan proses akhir dari pengamatan yang diawali oleh proses

penginderaan, yaitu proses diterimanya stimulus oleh alat indera, kemudian ada

perhatian, lalu diteruskan ke otak, dan baru kemudian individu menyadari

tentang suatu yang dinamakan persepsi. Dengan persepsi individu menyadari

dapat mengerti tentang lingkungan yang ada di sekitarnya maupun tentang

keadaan lingkungan yang ada di sekitarnya maupun tentang hal yang ada dalam

diri individu yang bersangkutan.

Sebagaimana dikemukakan oleh Sommeng, bahwa persepsi adalah suatu

proses yang didahului oleh proses penginderaan, yaitu merupakan proses

diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indera atau juga disebut proses

sensoris. Namun proses itu tidak berhenti begitu saja, melainkan stimulus

tersebut diteruskan dan proses selanjutnya merupakan proses persepsi. Karena itu

proses dari proses penginderaan yang merupakan proses pendahuluan dari proses

persepsi (Sommeng, 2012: 57).

Jadi, persepsi dapat diartikan sebagai proses diterimanya rangsang melalui

panca indera yang didahului oleh perhatian sehingga individu mampu

mengetahui, mengartikan, dan menghayati tentang hal yang diamati, baik yang

ada di luar maupun di dalam diri individu proses terjadinya persepsi pada diri

(24)

melalui panca indera dan diproyeksikan pada bagian tertentu di otak sehingga

obyek tersebut dapat diamati. Informasi yang ditangkap oleh panca indera,

terlebih dahulu diorganisasikan dan diinterpretasikan sebelum dapat dimengerti .

Penyerapan terhadap sumber informasi pada dasarnya tergantung pada

masing-masing individu dan tiap individu akan mempunyai pendapat yang

berbeda. Perbedaan pendapat individu tergantung pada cara mereka

mempersepsikan suatu objek. Dengan demikian, persepsi juga adalah suatu

proses mengorganisasikan informasi yang tersedia, menempatkan rincian yang

kita ketahui dalam suatu skema organisasi tertentu.

Setiap individu berbeda dalam mempersepsikan suatu objek sehingga

menimbulkan tanggapan yang berbeda pula terhadap objek tersebut. Objek yang

sama seringkali ditanggapi berbeda oleh individu, dimana dasar tanggapannya

dipengaruhi oleh faktor fungsional dan struktural. Adapun faktor-faktor

fungsional yang mempengaruhi tanggapan seseorang terhadap suatu objek biasa

disebut kerangka rujukan yang erat kaitannya dengan pengalaman masa lalu yang

dimiliki seseorang, dan faktor lain yang mempengaruhi tanggapan seseorang

adalah faktor struktural. Faktor ini berasal dari stimulus fisik dan efek-efek yang

timbul pada sistem-sistem saraf individu.

Persepsi adalah inti komunikasi, sedangkan penafsiran (interpretasi)adalah inti persepsi, yang identik dengan penyandian balik (decoding). Persepsi mencakup penginderaan (sensasi) melalui alat-alat/ panca indera (mata, telinga,

(25)

Sementara itu menurut Suwarno menjelaskan bahwa: persepsi adalah suatu

proses membuat penilaian atau pembangunan kesan mengenai berbagai macam

hal yang terdapat di lapangan penginderaan seseorang (Suwarno, 2009: 52).

Berdasarkan uraian di atas, maka kami dapat simpulkan bahwa persepsi

terjadi jika ada rangsangan dari luar tentang suatu objek atau peristiwa, sehingga

seseorang membuat penafsiran atau mempunyai kesan dan pendapat terhadap

hal-hal yang berkaitan dengan objek tertentu.

2. Pemustaka

Pemustaka (User) adalah orang, sekelompok orang, atau lembaga yang memanfaatkan fasilitas dan/atau layanan suatu perpustakaan (Lasa, 2009: 237).

Definisi pemustaka yang dikemukakan oleh Lasa Hs, di atas sama dengan

apa yang tercantum dalam undang-undang tentang perpustakaan No. 43 tahun

2007, tepatnya yang tercantum pada Bab 1, ayat 1, pasal 9 didefinisikan bahwa

pemustaka adalah pengguna perpustakaan, yaitu perseorangan, kelompok orang,

masyarakat, atau lembaga yang memanfaatkan fasilitas layanan perpustakaan.

Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pemustaka

adalah seseorang, sekelompok orang atau lembaga yang berkunjung ke

perpustakaan untuk mencari informasi dan memanfaatkan berbagai fasilitas serta

layanan yang telah disediakan di dalam perpustakaan.

1. Hak dan kewajiban pemustaka dalam perpustakaan

Dalam memperoleh layanan perpustakaan, pemustaka mempunyai hak dan

kewajiban. Hak dan kewajiban ini perlu diperjelas agar suasana perpustakaan

(26)

adalah tempat berinteraksi para pemustaka, maupun pemustaka dengan tenaga

perpustakaan. mereka adalah manusia yang berkomunikasi dan saling

menghargai (Achmad, 2012: 39-40).

Hak dan kewajiban ini biasanya dituangkan dalam tata tertib sebuah

perpustakaan. secara umum hak dan kewajiban pemustaka yaitu:

a. Memperoleh informasi yang berkualitas

b. Memperoleh layanan dengan cepat, benar, ramah dan nyaman

c. Meminjamkan koleksi perpustakaan, memperoleh bimbingan, dan lain-lain

sesuai dengan kebutuhannya

d. Memanfaatkan fasilitas perpustakaan seperti WiFi, Internet, ruang diskusi,

study carel, ruang baca dan fasilitas lain yang disediakan oleh perpustakaan e. Memesan koleksi seperti buku, jurnal, atau majalah untuk dibelikan oleh

perpustakaan sebagai koleksi baru maupun sebagai koleksi tambahan

f. Memberikan masukan kepada tenaga perpustakaan untuk pengembangan

perpustakaan secara menyeluruh, dan

g. Berperan serta dalam pengawasan pemanfaatan koleksi dan fasilitas yang ada

di perpustakaan.

2. Identifikasi kebutuhan informasi pemustaka

Salah satu tips yang perlu dilakukan oleh seorang pustakawan apabila ingin

menumbuhkan minat kunjung pemustaka adalah perlu mengidentifikasi

kebutuhan informasi pemustaka karena jangan sampai informasi yang kita

sajikan, tidak sesuai dengan yang mereka harapkan. Di bawah ini akan dijelaskan

(27)

Melihat pentingnya manfaat dan proses identifikasi untuk mengetahui dan

memahami kebutuhan informasi pemustaka. Terdapat beberapa pendapat yang

menyatakan tentang langkah atau cara yang harus dilakukan untuk

mengidentifikasi kebutuhan informasi. Seperti Prawati menyatakan bahwa untuk

mengidentifikasi kebutuhan informasi dapat dilakukan dengan cara sebagai

berikut:

a. Current approach, yaitu memperhatikan kebutuhan pemustaka akan informasi mutakhir;

b. Everyday approach, yaitu kebutuhan pemustaka akan informasi yang dibutuhkan sehari-hari;

c. Exhaustic approach, yaitu kebutuhan pemustaka akan informasi secara menyeluruh;

d. Catching-up approach, yaitu kebutuhan pemustaka akan informasi yang cepat dan singkat.

Lain halnya dengan Devadason dan Lingam yang mengatakan bahwa untuk

mengidentifikasi kebutuhan pemustaka diperlukan beberapa pengetahuan aktual

yang menerapkan berbagai metode untuk mengumpulkan informasi tentang

faktor yang memengaruhinya. Sampai saat ini tidak ada suatu metode atau teknik

satupun yang mampu mewakili secara keseluruhan. Untuk itu, diperlukan

pemilihan secara seksama dipadukan dengan berbagai metode atau teknik. Selain

itu, tenaga perpustakaan atau pustakawan perlu mengumpulkan atau merekam

(28)

B. Layanan Sirkulasi Perpustakaan

1. Sistem Layanan Sirkulasi

Kata sirkulasi berasal dari bahasa Inggris “circulation” yang berarti

perputaran, peredaran, seperti pada “sirkulasi udara, sirkulasi uang dan lain sebagainya”.

Dalam ilmu perpustakaan, sirkulasi sering dikenal dengan peminjaman.

Namun demikian pengertian pelayanan sirkulasi sebenarnya adalah mencakup

semua bentuk kegiatan pencatatan yang berkaitan dengan pemanfaatan,

penggunaan koleksi perpustakaan dengan tepat guna dan tepat waktu untuk

kepentingan pengguna jasa perpustakaan (Lasa, 1993: 1).

Salah satu kegiatan utama atau jasa utama perpustakaan adalah

peminjaman dan pengembalian buku dan materi lainnya. Kegiatan peminjaman

dan pengembalian ini sering dikenal dengan nama sirkulasi artinya layanan

peminjaman. Bagian ini, terutama meja sirkulasi, seringkali dianggap hal yang

paling penting di perpustakaan karena bagian inilah yang pertama kali

berhubungan dengan pemustaka serta paling sering digunakan pemustaka,

karenanya untuk kerja staf sirkulasi dapat berpengaruh terhadap citra perpustakaan

(Sulistyo-Basuki, 1993: 257).

Dan para ahli juga mengemukakan bahwa sirkulasi adalah kegiatan

melayani pemakai jasa perpustakaan dalam pemesanan, peminjaman, dan

pengembalian bahan pustaka beserta penyelesaian administrasinya bahan pustaka

yang boleh dan dapat dipinjam dibaca di luar perpustakaan pada umumnya adalah

(29)

Dari beberapa uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pelayanan sirkulasi

adalah kegiatan yang harus ada di dalam perpustakaan yag berhubungan dengan

bagian peminjaman dan pengembalian bahan pustaka agar dapat dipergunakan

oleh pemustaka secara maksimal. Agar perpustakaan dapat memainkan perannya

dengan baik/berdaya guna, maka perpustakaan harus didukung oleh sarana,

prasarana serta tenaga kerja pengelolah yang handal. Untuk itu tenaga pengelolah

perpustakaan perguruan tinggi perlu dibekali pengetahuan dan keterampilan

mengelolah perpustakaan perguruan tinggi khususnya pada bagian layanan

sirkulasi.

Dalam melayani pemustaka, perpustakaan menganut dua sistem layanan

yaitu sistem layanan terbuka dan sistem layanan tertutup.

a. Sistem layanan terbuka(open access)

Layanan terbuka adalah suatu sistem layanan yang memperkenangkan

pemustaka di perpustakaan bebas mencari, memilih bahan-bahan pustaka baik dari

rak maupun dari kotak file katalog. Bila pemustaka ingin membaca di ruang

perpustakaan buku yang sudah ditemukan kemudian dibaca (dimanfaatkan) dan

selesainya dibaca sebaiknya dikembalikan ke rak semula (Sumardji, 1995: 56).

Akan tetapi, bila pemustaka ingin meminjam, artinya buku dibawa keluar,

maka buku tersebut dibawa ke petugas untuk dicatat dibuku peminjaman dengan

memperhatikan kartu anggota. Setelah petugas memeriksa dan memuat catatan

seperlunya pada kartu buku, buku dapat dibawa pergi untuk jangka waktu yang

(30)

1). Keuntungan :

a. Kartu-kartu katalog tidak segera rusak, karena sedikit yang menggunakannya.

Pada umumnya pemustaka langsung menuju ke rak buku untuk memilih

sendiri.

b. Menghemat tenaga, sebab dalam sistem ini petugas tidak perlu

mengembalikan. Pustakawan hanya mencatat dan kemudian mengembalikan

buku-buku yang telah dibaca di tempat maupun yang dikembalikan hari ini.

c. Judul-judul buku yang diketahui dan dibaca lebih banyak.

d. Akan segera diketahui judul buku yang dipinjam, nama dan alamat peminjam.

e. Apabila calon peminjam tidak menemukan buku tertentu yang di cari maka

saat itu pula dia dapat memilih judul lain yang relevan.

f. Kecil sekali kemungkinan terjadi salah paham antara petugas dan peminjam.

Pemustaka bebas memilih bahan pustaka yang diinginkannya (Mulyadi, 2013:

185-186).

2). Kelemahan

a) Frekuensi kerusakan lebih besar

b) Memerlukan ruangan yang lebih luas, sebab letak rak satu dengan yang lain

memerlukan jarak yang longgar.

c) Susunan buku menjadi tidak teratur.

d) Kadang yang datang mencari buku sering bingung

(31)

b. Sistem layanan tertutup(Colosed Access)

Layanan tertutup yaitu suatu jenis layanan yang tidak memperbolehkan

pemustaka untuk memilih dan mengambil sendiri koleksi perpustakaan. Koleksi

yang ingin dipinjam dapat diperoleh dan dipilih melalui daftar / katalog yang

tersedia koleksi akan diambilkan petugas (Sumardji, 1995: 58).

Dalam sistem peran katalog sangat penting. Di samping itu petugas

tanggap atas koleksi yang diinginkan pemustaka. Mereka hanya sering

menyebutkan subyek atau pengarangnya saja. Bahkan tidak jarang mereka hanya

menyebutkan warna dan ukuran buku dan tanpa mengetahui judul maupun

pengarangnya (Mulyadi, 2013: 185).

1) Keuntungan

a) Daya tanggap koleksi lebih banyak, karena jajaran rak satu dengan dengan

yang lan lebih dekat.

b) Susunan buku akan lebih teratur dan tidak mudah rusak.

c) Kerusakan dan kehilangan koleksi lebih sedikit dibandingkan dengan

sistem terbuka.

d) Tidak memerlukan meja baca di ruang koleksi (Mulyadi, 2013: 185).

2) Kelemahan

a) Banyak energi yang terserap pada bagian sirkulasi ini

b) Membutuhkan banyak petugas pelayanan

c) Mempersulit pemustaka di perpustakaan yang kurang mengetahui cara

menggunakan katalog.

(32)

e) Sering menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan misalnya salah

pengertian antara petugas dan peminjam

f) Antrian meminjam maupun mengembalikan buku pada bagian ini sering

berjubel. Keadaan ini membuang waktu (Mulyadi, 2013: 185).

c. Pemilihan sistem

Untuk menemukan sistem mana yang paling sesuai, kiranya tidak ada

ketentuan yang mutlak untuk memilih salah satu sistem. Sebab suatu sistem

dianggap baik dan sesuai untuk suatu perpustakaan, tetapi belum tentu baik dengan

perpustakaan lain. Oleh karena itu sebaiknya dipilih sistem yang sesuai dengan

kondisi setempat yang lebih efisien serta sedikit menimbulkan kerugian atau

resikonya yang paling ringan.

Dalam menentukan sistem pinjaman, perlu dikaji keuntungan dan

kerugiannya serta mempertimbangkan faktor-faktor berikut:

1. Efisien

Dalam proses sirkulasi hendaknya dipertimbangkan faktor penghematan

waktu dan tenaga. Peralatan yang canggih tidaklah berarti kalau memang ternyata

lebih lama dari pada sistem manual. Pengguna jasa perpustakaan ibarat orang akan

makan di restoran dalam keadaan lapar. Lebih cepat datangnya hidangan yang

dipesan akan lebih menyenangkan. Bisa saja mereka tidak datang lagi ke rumah

makan itu karena penyajian hidangan terlalu lama.

2. Jumlah dan kualitas tenaga

Tersedianya tenaga yang terampil dan terdidik menentukan kelancaran

tugas-tugas perpustakaan. Penentuan sistem peminjaman perlu

(33)

tenaga banyak ketelitian, kecekatan, ketegasan dan pendidikan petugas

mempengaruhi cepat atau lambatnya proses pelayanan.

3. Faktor ruangan

Luas dan sempitnya ruangan perlu dipertimbangkan. Pada sistem terbuka

misalnya, memerlukan ruangan yang luas. Ruangan itu untuk penempatan rak- rak

yang jarak minimal 90 cm. Keamanan pintu dan jendela pada sistem terbuka perlu

diperhatikan di samping pengawasan yang ketat pada setiap pengunjung tanpa

kelihatan mencurigai mereka.

4. Jumlah koleksi

Apabila jumlah koleksi dapat mencapai rasio minimal antara pemustaka

aktif/anggota dan judul, maka dapat dipertimbangkan menganut sistem terbuka.

Untuk itu perlu diperhatikan:

a) Jumlah rata-rata peminjam tiap hari

b) Jumlah judul yang paling banyak dipinjam oleh seorang anggota dalam sekali

pinjam

c) Masa/ jangka waktu pinjam yang diperbolehkan

5. Pemustaka aktif/ anggota

Apabila pemustaka aktif/ anggota tenyata melebihi judul yang dimiliki,

lebih baik menggunakan sistem tertutup. Sebab jumlah yang tidak seimbang

kadang akan mengecewakan pengunjung pada sistem terbuka. Kecuali itu juga

masih perlu dipertimbangkan sejauh mana mental anggota dalam menggunakan

koleksi itu. Sebab mereka harus juga ikut memiliki tanggung jawab terhadap

(34)

2. Jenis Layanan Pemustaka

a. Pelayanan pemustaka ditinjau dari segi umum adalah sebagai berikut:

1) Pelayanan administrasi (umum)

Merupakan kegiatan penunjang kepada semua kegiatan pelayanan yang

dilakukan di dalam perpustakaan. Seperti berkaitan pelayanan/ penyediaan

koleksi, pelayanan umum, dan pembuatan laporan tertulis secara menyeluruh

mengenai pemanfaatan perpustakaan.

2) Pelayanan sirkuasi

Pelayanan sirkulasi itu menyangkut peredaran koleksi perpustakaan dan

berbagai kegiatan pelayanan kepada para pemustaka seperti pencatatan dan

pemanfaatan/ peminjaman penggunaan koleksi (Sumardji, 1995: 7).

b. Pelayanan pemustaka ditinjau dari segi penggunaan koleksi dan bimbingan.

Salah satu yang menjadi penilaian bagi pemustaka terhadap layanan pemustaka

merupakan komponen dalam mengukur tidaknya suatu perpustakaan (Sumardji,

1995: 7).

Maka secara garis besar jenis layanan perpustakaan dapat dijelaskan

sebagia berikut:

1) Layanan ruang baca

Layanan membaca di ruang baca ini diartikan kepada semua pemustaka di

perpustakaan, artinya pemustaka bebas memanfaatkan sumber-sumber

informasi atau koleksi yang ada, namun tidak diperkenangkan membawa keluar

(35)

2) Layanan rujukan

Merupakan kegiatan untuk membantu pengguna jasa atau pemustaka

menelusuri informasi dalam berbagai subyek, dengan pelayanan ini, pemustaka

dibantu untuk menemukan informasi dengan pilihan subyek yang luas. Koleksi

yang menunjang antara lain ensiklopedia, kamus direktori, buku pegangan atau

buku tahunan, terbitan pemerintah dan sebagai koleksi rujukan lainnya.

3) Layanan peminjaman

Layanan peminjaman adalah pemberian layanan dengan meminjamkan bahan

pustaka kepada pemustaka untuk bisa dibawa pulang. Pelayanan di

perpustakaan mengatur penerimaan anggota perpustakaan, peminjaman dan

pengembalian buku, pemberian sanksi, semua kegiatan ini dapat dilakukan

dengan manual atau dengan bantuan komputer.

4) Layanan bimbingan/konsultasi

Layanan yang diberikan kepada pemustaka pada waktu pendaftaran anggota

baru atau pada waktu pemustaka mengalami kesulitan dalam mencari buku,

serta memberikan bimbingan dalam penelusuran informasi yang diinginkan.

Tujuan ini adalah agar dapat menjadi pemustaka yang mandiri.

5) Layanan dokumentasi, yaitu layanan yang diberikan oleh pihak pengelola

perpustakaan untuk melakukan proses pendokumentasi sebuah peristiwa, baik

dalam bentuk foto maupun terekam (Mathar, 2011: 49).

3. Prinsip dan Tujuan Layanan Sirkulasi

a. Prinsip Pelayanan Sirkulasi

Layanan sirkulasi adalah sebagai salah satu layanan pemustaka, dimana layanan

(36)

yang mendominasi semua kegiatan yang terdapat pada perpustakaan. Dalam

ilmu perpustakaan, pelayanan sirkulasi sering juga disebut dengan pelayanan

peminjaman dan pengembalian bahan pustaka.

Prinsip-prinsip utama pelayanan pemustaka yang baik tetap dipergunakan

sebagai pedoman sebagaimana yang dinyatakan dalam Buku Perpustakaan

Perguruan Tinggi, (2004:7) bahwa prinsip-prinsip pelayanan pemustaka adalah:

1) Berorientasi kepada pemustaka dimana pemilihan sistem, bentuk dan

pelayanan pemustaka lebih ditekankan sesuai dengan kebutuhan dan

kepentingan pemustaka.

2) Bersifat universal, yaitu memandang pemustaka bersifat universal, yaitu

memandang pemustaka sebagai keseluruhan dan bukannya sebagai individu.

Oleh sebab itu keseragaman keadilan dan pemerataan haruslah diperhatikan

dalam pelayanan.

3) Menggunakan disiplin dimana pelaksanaan pelayanan pemustaka dapat

berfungsi secara maksimal apabila diikuti dengan kedisiplinan baik pada

pihak pemustaka maupun pada pihak petugas perpustakaan.

4) Cepat, tepat dan mudah, yaitu pelayanan pemustaka yang baik adalah dapat

dilaksanakan dengan cepat, tepat dan mudah sehingga untuk itu perlu

diselenggarakan tertib administrasi yang teratur, terarah, cermat, tetapi tidak

membingunkan.

b. Tujuan pelayanan sirkulasi

Semua perpustakaan mengharapkan agar tujuan yang diinginkan dapat terwujud

dengan baik, yaitu memberikan pelayanan bagi pemustaka. Tujuan inilah yang

(37)

Adapun tujuan dari pelayanan sirkulasi menurut antara lain:

1. Supaya mereka mampu memanfaatkan koleksi tersebut semaksimal mungkin

2. Mudah untuk mengetahui siapa yang meminjam koleksi tersebut, dimana

alamatnya serta kapan koleksi itu harus kembali. Dengan demikian apabila

koleksi itu diperlukan peminat lain maka akan segera dapat diketahui alamat

sipeminjam atau dinantikan pada waktu pengembalian.

3. Terjaminnya pengembalian pinjaman dalam waktu yang jelas dengan demikian

keadaan bahan pustaka akan terjaga.

4. Diperoleh data kegiatan perpustakaan terutama yang berkaitan dengan

pemanfaatan koleksi.

5. Apabila terjadi pelanggaran segera diketahui dengan adanya tujuan pelayanan

sirkulasi maka pemakaian koleksi dapat secara efektif, dan pengawasan

terhadap bahan pustaka akan mudah dilakukan sehingga koleksi perpustakaan

akan terjaga karena diketahui siapa peminjam koleksi, waktu pengembalian

yang jelas dan pelanggaran dapat diketahui dengan segera (Sjahrial-Pamuntjak,

2000:99).

4. Fungsi dan Tugas Layanan Sirkulasi

Untuk dapat melaksanakan kegiatan perpustakaan maka harus disesuaikan fungsi

dan masing-masing petugas pelayanan sirkulasi. Fungsi dan tugas pelayanan

sirkulasi sangat penting karena dapat membantu pemustaka di perpustakaan untuk

memperoleh bahan pustaka dan dapat melindungi bahan pustaka.

Sementara itu menurut (Qalyubi, 2007:221). bagian layanan sirkulasi

mempunyai fungsi melayani pengunjung perpustakaan khususnya dalam hal

(38)

a. Pengawasan pintu masuk dan keluar perpustakaan

b. Pendaftaran anggota perpustakaan, perpanjangan keanggotaan, dan

pengunduran diri anggota perpustakaan

c. Peminjaman, pengembalian, dan perpanjangan waktu bahan peminjaman

d. Pengurusan keterlambatan pengembalian koleksi yang dipinjam, seperti denda

e. Pengeluaran surat peringatan bagi buku yang belum dikembalikan pada

waktunya dan surat bebas pustaka

f. Penugasan yang berkaitan dengan peminjaman buku, khususnya buku hilang

atau rusak

g. Pertanggungjawaban atas segala berkas peminjaman

h. Pembuatan statistik peminjaman berupa statistik anggota yang memperbarui

keanggotaannya, anggota baru, anggota yang mengundurkan diri, pengunjung

perpustakaan, statistik peminjam, statistik jumlah buku yang dipinjam, statistik

peminjaman buku berdasarkan subjek, dan jumlah buku yang masuk daftar

randon

i. Penugasan lainnya, terutama yang berkaitan dengan peminjaman.

Untuk dapat melaksanakan fungsi tersebut di atas, maka bagian pelayanan

sirkulasi melaksanakan tugas sebagai berikut:

1. Menerima bahan pustaka dari bagian pengolahan

2. Menyimpan bahan pustaka menurut susunan yang sesuai dengan peraturan

3. Menyimpan kartu katalog pada rak/ lemari katalog sesuai dengan peraturan

4. Melakukan pendaftaran peminat/pengguna bahan pustaka

5. Melayani calon dan anggota perpustakaan

(39)

7. Mengenakan denda pada anggota yang terlambat mengembalikan

8. Secara berkala meneliti dan mengumpulkan bahan pustaka yang rusak untuk

diperbaiki

9. Membuat laporan tertulis dan statistik secara berkala

10. Menyampaikan laporan kepada kepala perpustakaan agar semua fungsi dari

pelayanan sirkulasi di atas dapat terlaksana dengan baik, maka setiap

perpustakaan harus benar-benar memilih seorang pustakawan yang

memahami semua tentang pelayanan sirkulasi dan dapat melakukan semua

tugas yang diberikan kepadanya dengan baik. Dengan demikian maka semua

kegiatan pelayanan sirkulasi berjalan dengan baik serta pemustaka juga akan

merasa puas dengan semua pelayanan yang diberikan serta pemustaka dapat

memperoleh informasi yang mereka butuhkan dengan baik.

5. Bentuk Bagian Layanan Sirkulasi

Dengan perkembangan ilmu dan teknologi yang pesat, kegiatan penelitian

pun tidak akan berhasil apabila tidak diimbangi dengan penyediaan informasi

ilmiah mutakhir yang cepat dan tepat.

a. Layanan Sirkulasi

Layanan sirkulasi adalah mencakup semua bentuk pencatatan yang

berkaitan dengan pemanfaatan koleksi perpustakaan dengan tepat guna dan tepat

waktu untuk kepentingan pemustaka (Mulyadi, 2013: 181).

Salah satu kegiatan utama atau jasa utama perpustakaan adalah

peminjaman buku dan bahan pustaka lainnya. Kegiatan peminjaman ini sering

dikenal dengan nama sirkulasi artinya peminjaman. Bagian ini, terutama meja

(40)

yang pertama kali berhubungan dengan pemustaka serta paling sering digunakan

pemustaka, karenanya unjuk kerja staf sirkulasi dapat berpengaruh terhadap citra

perpustakaan.

Adapun bentuk bagian layanan sirkulasi adalah sebagai berikut:

1. Keanggotaan

Keanggotaan perpustakaan sangat perlu untuk memudahkan pemustaka dalam

meminjam koleksi perpustakaan. Untuk pengurusan keanggotaan setiap

perpustakaan memiliki kebijakan sendiri. Pada perpustakaan tertentu ada

pungutan uang pendaftaran dan ada pula yang tidak, menyerahkan foto diri

serta foto kopi tanda pengenal, semua ini diperlukan untuk mengenal jati diri

anggota perpustakaan. Keanggotaan merupakan tanda bukti bahwa pengguna

perpustakaan sudah mendaftarkan dirinya sebagai anggota perpustakaan.

Keanggotaan ini menunjukkan bahwa pemegangnya mempunyai hak untuk

fasilitas perpustakaan, membaca dan meminjam bahan pustaka yang ada di

perpustakaan.

Untuk pendaftaran anggota diperlukan formulir pendaftaran untuk diisi

oleh calon anggota yang berisi keterangan tentang data pribadi anggota.

2. Pelayanan peminjaman

Peminjaman koleksi ada yang boleh dibawah pulang dan ada sejumlah koleksi

yang hanya boleh dibaca di tempat. Sedangkan jangka waktu pinjam juga

sangat bervariasi misalnya:

a). Jangka lama: setahun, semester, kuartal, bulan

b). Jangka menengah: setengah bulan sepuluh hari, seminggu, dan lai-lain

(41)

d). Jangka waktu singkat: semalam, sesiang, jam

3. Pengembalian bahan pustaka

Merupakan kegiatan pelayanan sirkulasi yang berupa pencatatan bukti bahwa

pemustaka mengembalikan bahan pustaka yang dipinjamnya baik peminjaman

jangka pendek maupun peminjaman jangka panjang. Pada perpustakaan kecil,

bagian pengembalian sering dijadikan satu dengan bagian peminjaman. Akan

tetapi bagi perpustakaan yang besar bagian ini dapat berdiri sendiri. Petugas di

bagian ini harus tegas dan teliti. Sebab sering terjadi pelanggaran misalnya:

keterlambatan dalam pengembalian, penyobekan halaman, terdapat coretan ,

pemalsuan pada tanggal kembali.

4. Perpanjangan

Perpanjangan waktu peminjaman tergantung pada kebijakan perpustakaan, ada

perpustakaan yang memberikan perpanjangan sebanyak dua kali saja dan juga

hanya memberikan satu kali saja.

5. Penagihan

Merupakan pelayanan sirkulasi yang berupa kegiatan meminta kembali bahan

pustaka yang dipinjamkan oleh pemustaka setelah batas waktu peminjaman

sudah lewat. Jika terjadi keterlambatan pengembalian yang melebihi batas

kewajaran perlu diadakan penagihan. Penagihan dapat dilakukan dengan surat

maupun lisan. Sering tejadi pada kelompok masyarakat tertentu terdapat

(42)

6. Pemberian Sanksi

Yaitu berupa pemberian sanksi berupa denda kepada pemustaka yang telah

melanggar ketentuan yang ada pelanggaran yang dilakukan oleh pemustaka

dapat berupa:

a) Terlambat mengembalikan bahan pustaka

b) Mengembalikan bahan pustaka dalam keadaan rusak.

c) Menghilangkan bahan pustaka

e) Melanggar tata tertib perpustakaan

7. Bebas Pinjaman

Untuk menjaga keutuhan koleksi secara keseluruhan, maka tiap anggota yang

telah habis masa keanggotaannya atau untuk keperluan lain, diperlukan

keterangan bebas pinjam. Kegunaan bebas pinjam ini untuk mengecek

pinjaman apakah telah kembali semua atau belum.

8. Statistik

Yaitu berupa pencatatan seluruh kegiatan pada jasa pelayanan pemustaka.

Sebagai data perencanaan dan pengembangan perpustakaan secara menyeluruh.

Dengan adanya statistik yang baik dapat diketahui perkembangan perpustakaan.

Statistik ini dapat dibuat untuk mengetahui jumlah pengunjung, peminjaman,

pengembalian, buku yang dibaca ditempat pada waktu tertentu hari, bulan,

(43)

b. Layanan khusus

1) Peminjaman antar perpustakaan, bertujuan untuk menanggulangi keterbatasan

koleksi

2) Pelayanan penelusuran, kegiatan ini dipergunakan untuk kepentingan

pencarian bahan pustaka.

3) Pelayanan jasa foto copy, kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan

pelayanan perpustakaan untuk memenuhi permintaan pemustaka yang

memerlukan artikel dari bahan pustaka tertentu baik untuk kepentingan

lembaga induknya maupun untuk pengunjung mahasiswa yang membutuhkan

jasa tersebut.

c. Pelayanan Pendidikan Pemustaka

Pendidikan pemustaka adalah kegiatan membimbing atau memberikan

petunjuk kepada pemustaka dan agar mampu memanfaatkan kemudahan

pelayanan pepustakaan dengan efektif dan efisien (Depdikbud, 1994: 25).

Pelayanan pemustaka bertujuan untuk :

1) Meningkatkan keterampilan pemustaka agar mampu memanfaatkan

perpustakaan secara mandiri.

2) Membekali pemustaka dengan teknik yang memadai dan sesuai untuk

menemukan informasi dalam subyek tertentu.

3) Memanfaatkan pelayanan perpustakaan

4) Mempromosikan pelayanan perpustakaan

(44)

30

dalam pengumpulan data maupun dalam pengelolaannya. Dengan menggunakan

beberapa orang informan dari kalangan pemustaka di Perpustakaan Pascasarjana

UIN Alauddin Makassar. Adapun metode yang digunakan dalam penulisan skripsi

ini adalah sebagai berikut:

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif dengan

pendekatan kualitatif yaitu penelitian yang menggunakan wawancara untuk

mendeskripsikan data yang penulis peroleh dari informan, untuk memperoleh

gambaran yang jelas dan terperinci tentang bagaimana persepsi pemustaka tentang

layanan sirkulasi di Perpustakaan Pascasarjana UIN Alauddin Makassar.

Penelitian deskriptif adalah suatu metode penelitian yang ditunjukkan

untuk menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, yang berlangsung pada saat

ini atau saat yang lampau (Sukmadinata, 2011: 147).

B. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu

Penelitian ini dilaksanakan selama 1 bulan yang dimulai pada tanggal 3

(45)

2. Tempat penelitian

Lokasi Penelitian ini bertempat di Jalan Sultan Alauddin No. 63

Makassar dan lokasi penelitian tepatnya berada di lantai dua

Perpustakaan Pascasarjana UIN Alauddin Makassar.

C. Jenis dan Sumber Data

1. Data Primer, merupakan data yang diperoleh dari informan yaitu pemustaka

pada Perpustakaan Pascasarjana UIN Alauddin Makassar.

2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh untuk melengkapi data primer

berupa dokumen-dokumen atau laporan yang dapat mendukung pembahasan

dalam kaitannya dengan penelitian ini.

D. Teknik Pengumpulan Data

Adapun tekhnik pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut :

1. Wawancara, yakni sejumlah daftar pertanyaan dalam melakukan tanya jawab

dengan informan untuk mendapatkan keterangan yang dibutuhkan.

2. Observasi, yakni pengamatan yang dilakukan oleh penulis terhadap objek

penelitian kemudian mencatat hal-hal yang dianggap perlu sehubungan

dengan masalah yang diteliti.

3. Dokumentasi yaitu digunakan untuk memperoleh data yang menyangkut

suasana pengunjung, koleksi, fasilitas, gedung atau ruangan perpustakaan,

serta kegiatan-kegiatan pustakawan di Perpustakaan Pascasarjana UIN

(46)

E. Teknik Pengolahan Analisis Data

Analisis data merupakan proses sistematis pencarian dan pengaturan

transkripsi wawancara, catatan lapangan, dan materi-materi lain yang telah

dikumpulkan untuk meningkatkan pemahaman mengenai materi-materi tersebut

dan untuk memungkinkan peneliti menyajikan apa yang sudah ditemukan kepada

orang lain (Emzir, 2010:85 ).

Analisis data bermaksud mengorganisasikan data. Data yang terkumpul

banyak sekali dan terdiri dari catatan lapangan dan tanggapan peneliti, gambar,

foto, dokumen berupa laporan, biografi, artikel, dan sebagainya. Pekerjaan

analisis data dalam hal ini ialah mengatur, mengurutkan, mengelompokkan,

memberikan kode, dan mengkategorisasikannya. Pengorganisasian dan

pengelolaan data tersebut bertujuan menemukan tema dan hipotesis kerja yang

akhirnya diangkat menjadi teori substantif ( Moleong, 2013:280).

Dalam penelitian ini, teknik analisa data yang penulis gunakan yaitu

analisis data kualitatif yakni proses mencari dan menyusun secara sistematis data

yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi dengan

cara mengorganisasikan data dalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit,

menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari,

dan membuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri sendiri maupun

(47)

Data dalam penelitian ini bersifat deskriptif (uraian/analisa) oleh karena

itu penganalisaan terhadap data ini dimulai dari organisasi data, kemudian

unit-unitnya, masuk kedalam pola, lalu membuat kesimpulan.

Mile dan Huberman seperti yang dikutip oleh Syihabuddin (2013:31)

menyebutkan ada tiga langkah pengolahan data kualitatif, yakni:

1. Reduksi data

Redukasi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan,

mesnggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan

mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa hingga

kesimpulan-kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi.

2. Penyajian data (data display)

Pada penelitian kualitatif, dimana penyajian data dilakukan dalam bentuk

uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, dan sejenisnya. Menurut

Miles dan Huberman, yang paling sering digunakan untuk penyajian data

dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.

3. Menarik kesimpulan/ verifikasi

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif merupakan temuan baru yang

sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran

suatu objek yang sebelumnya masih belum jelas atau bahkan belum jelas,

sehingga setelah diteliti menjadi jelas. Kesimpulan ini dapat berupa hubungan

(48)

34

A. Gambaran Umum Perpustakaan Pascasarjana UIN Alauddin Makassar

1. Sejarah Singkat Perpustakaan

Perpustakaan Pascasarjana UIN Alauddin Makassar, berdiri seiring dengan

didirikannya Program Pascasarjana UIN Alauddin Makassar. Berdasarkan

persetujuan Menteri Agama RI, sebagaimana tertuang dalam Surat Keputusan

Dirjen Bimbingan Islam Nomor : 31/E/1990 tanggal 7 Juni 1990. Pada awal

berdirinya, PPs UIN Alauddin Makassar adalah kelas jauh dari PPs UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Selanjutnya, pada tanggal 31 Desember 1993, berdasarkan keputusan

menteri Agama Republik Indonesia Nomor : 403 Tahun 1993 tentang Statuta UIN

Alauddin Makassar dan Nomor : 389 Tahun 1994 tentang organisasi dan Tata

Kerja UIN Alauddin, maka program Pascasarjana UIN Alauddin ditetapkan berdiri

sendiri dan sebagai unit organik dan unsur pelaksana akademik yang

(49)

2. Visi dan Misi Perpustakaan Pascasarjana UIN Alauddin Makassar

Visi :

Menjadi pusat kajian sumber islam bagi masalah pluralitas masyarakat

bangsa dan pengembangan ilmu pengetahuan untuk transformasi masyarakat.

Misi :

a. Menyelenggarakan program pendidikan jenjang magister dalam bidang

kajian sumber islam yang berwawasan komprehensif, responsif, dan

transformatif

b. Menghasilkan tenaga-tenaga terpelajar berkualifikasi magister

berkompoten dalam lingkup dirsah islamiyah (Islamic Studies) dan bidang

keilmuan lainnya, dengan penguasaan metodologi dan pendekatan

keilmuan guna mengembangkan ilmu pengetahuan di dalam berkhidmat

bagi kemajuan peradaban bangsa, khususnya dikawasan Timur Indonesia

c. Melahirkan tenag-tenaga terpelajar berwawasan keislaman, keilmuan dan

ke Indonesiaan yang luas dan terbuka serta memiliki kemampuan aplikatif

ilmu pengetahuan dengan kepekaan yang cerdas terhadap tuntutan

(50)

3. Struktur Organisasi Perpustakaan Pascasarjana UIN Alauddin Makassar

Adapun struktur organisasi Perpustakaan Pascasarjana UIN Alauddin

Makassar, sebagai berikut:

STRUKTUR ORGANISASI PERPUSTAKAAN

PASCASARJANA UIN ALAUDDIN MAKASSAR

Gambar 1 Struktur Organisasi Perpustakaan Pascasarjana UIN Alauddin Makkassar

4. Sumber Daya Manusia (SDM) Perpustakaan

Sumber Daya Manusia (SDM) di Perpustakaan Pascsasarjana UIN

Alauddin Makassar, terdapat 3 (tiga) orang, yaitu nama dan jabatan juga

tentunya sesuai dengan struktur organisasi di atas. KEPALA PERPUSTAKAAN

SYAMSIR, S.Sos, M.AP

BAGIAN PELAYANAN PERPUSTAKAAN

SUKMAWATI BASIR, S.IP BAGIAN PENGOLAHAN

TEKNIS/INPUTING DATA

AFIF FIRDAUS MATHAR S.E

DIREKTUR

(51)

TABEL 1

Tenaga Perpustakaan Pascasarjana UIN Alauddin Makassar

No Nama Lengkap Jabatan

1. Syamsir, S.Sos, M.AP Kepala Perpustakaan / Pustakawan

2. Sukmawati Basir, S.IP Tenaga Teknis Perpustakaan

3. Afif Firdausi Mathar, S.E Tenaga Teknis Perpustakaan

Sumber data: Perpustakaan Pascasarjana UIN Alauddin Makassar, 19 Juni 2014.

Dari tabel di atas, dengan jelas diuraikan bahwa Tenaga Perpustakaan

Pascasarjana UIN Alauddin Makassar, yang menjabat sebagai pustakawan hanya 1

(satu) orang dan 2 (dua) orang lainnya, jabatannya masih sebagai tenaga teknis

perpustakaan.

5. Fasilitas Perpustakaan

a. Ruangan Perpustakaan

Pascasarjana UIN Alauddin Makassar, berada di Jalan Sultan

Alauddin Nomor 63 Makassar, tepatnya di depan Mesjid Kampus 1 UIN

Alauddin Makassar. Gedung Perpustakaan PPs UIN Alauddin Makassar ini,

bertempat di lantai 2 (dua) Pascasarjana UIN Alauddin Makassar, dengan

luas bangunan secara total sekitar 15 x 20 meter.

b. Perlengkapan perpustakaan

Perlengkapan atau fasilitas Perpustakaan Pascasarjana pada bagian

(52)

TABEL 2

Fasilitas Perpustakaan Pascasarjana UIN Alauddin Makassar

di bagian pelayanan

No Nama Barang Jumlah Unit

1. Rak Penyimpanan Tas 2 buah

2. Rak Buku Kayu 9 buah

3. Rak Buku Besi 9 buah

4. Meja Pelayanan 1 buah

5. Meja Baca 4 buah

6. Kursi Staf 2 buah

7. Kursi Pengunjung 10 buah

8. Komputer 2 buah

9. Printer 1 buah

10. AC 2 buah

11. CCTV 2 Buah

Sumber data: Perpustakaan Pascasarjana UIN Alauddin Makassar, - November 2013.

6. Koleksi Perpustakaan

Koleksi perpustakaan Program Pascasarjana UIN Alauddin terdiri dari

berbagai disiplin ilmu, mulai dari kelas 000 sampai dengan kelas 900.

Selanjutnya kelas Islam mulai dari kelas 2X0 sampai 2X9. Koleksi bahan

pustaka tersebut diperoleh dari berbagai sumber seperti pembelian mandiri,

sumbangan dari dosen, mahasiswa, organisasi dan dari berbagai sumber

(53)

Koleksi sumbangan dari dosen misalnya yaitu koleksi Azhar Corner

dan koleksi sumbangan dari organisasi yaitu koleksi Ahmadiyah Corner.

Jumlah koleksi Perpustakaan Pascasarjana UIN Alauddin Makassar saat ini,

tidak kurang dari 3.000 (tiga ribu) eksamplar yang telah tercatat dalam buku

induk. Adapun jenis-jenis koleksi yang disediakan di perpustakaan ini

meliputi:

a. Koleksi Umum

Buku-buku ini disimpan pada rak yang telah disediakan dan

diurutkan sesuai dengan nomor klasifikasinya. Semua judul dalam koleksi

umum dan koleksi Islam dapat dipinjamkan keluar perpustakaan dengan

jangka waktu peminjaman 1 (satu) minggu. Selain dari koleksi umum dan

koleksi Islam, terdapat juga koleksi tambahan yaitu sumbangan dari

organisasi Ahmadiyah, atau dengan kata lain koleksi tersebut dinamakan

Ahmadiyah Corner, yang sumbangan koleksinya juga bisa dipinjamkan

kepada pemustaka.

b. Koleksi Referensi

Koleksi referensi Pascasarjana UIN Alauddin Makassar, meliputi

kamus dan terdapat pula koleksi sumbangan dari Azhar Corner, yang

ditempatkan di depan ruangan koleksi karya ilmiah dan memiliki lemari

khusus. Koleksi-koleksi ini hanya diperbolehkan untuk dibaca di dalam

(54)

c. Koleksi karya Ilmiah

Koleksi ini disebut juga koleksi khusus. Koleksi ini terdiri dari proposal,

disertasi, tesis, laporan dan jurnal. Koleksi ini pun tidak dapat dipinjamkan untuk

dibawa pulang, melainkan hanya bisa dibaca di dalam ruangan perpustakaan.

7. Layanan Perpustakaan

1. Jenis Pelayanan

Perpustakaan Pascasarjana UIN Alauddin Makassar, menyediakan

beberapa jenis layanan yaitu :

a. Pelayanan Penelusuran Informasi

Pelayanan ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan para pemustaka, yang

belum mengetahui tata letak penyimpanan bahan pustaka, yang telah

disediakan oleh tenaga pengelola perpustakaan

b. Pelayanan Sirkulasi

Layanan Sirkulasi Perpustakaan Pascasarjana UIN Alauddin Makassar,

meliputi:

1) Peminjaman Buku

Dalam proses pelaksanaannya, pemustaka pada umumnya adalah

mahasiswa PPs. Pada saat meminjam koleksi mereka harus

memperlihatkan kartu anggota perpustakaanya. Tenaga pengelola

perpustakaan yang bertugas pada bagian peminjaman akan memberikan

kartu kendali untuk mahasiswa yang meminjam buku tersebut.

Selanjutnya kartu kendali anggota perpustakaan itu, diisi oleh

(55)

perpustakaan, maka pustakawan akan menstempel buku yang dipinjam

tersebut.

Kemudian buku yang sudah distempel, akan diberikan kepada

mahasiswa yang bersangkutan, dengan syarat kartu anggota perpustakaan

milik mahasiswa, disimpan bersama kartu kendali anggota perpustakaan

sampai mahasiswa mengembalikan buku yang dipinjam.

Batas pengembalian buku tersebut selama 1 (satu) minggu dan

pemustaka dapat meminjam buku sebanyak 5 (lima) eksamplar. Ketika

mahasiswa terlambat mengembalikan buku yang telah dipinjam dari batas

waktu yang ditentukan maka, akan dikenakan denda sebanyak Rp. 500/hari

per-buku.

1) Pengembalian Buku

Dalam proses pengembalian buku, mahasiswa harus melapor kepada

tenaga pengelola perpustakaan yang bertugas pada bagian sirkulasi.

Setelah itu, tenaga pengelola perpustakaan akan memberikan kartu

anggota perpustakaan kepada mahasiswa yang bersangkutan, sebagai

bukti bahwa mahasiswa tersebut telah mengembalikan buku yang telah

dipinjamnya selama 1 (satu) minggu.

2) Pelayanan bebas pustaka

Pada bagian sirkulasi terdapat layanan bebas pustaka. Layanan bebas

pustaka artinya pelayanan peminjaman dan pengembalian buku bagi

mahasiswa sudah tidak berlaku lagi. Mahasiswa yang dikenakan bebas

pustaka pada umumnya adalah mahasiswa tingkat akhir. Adapun proses

(56)

diharuskan mengisi formulir bebas pustaka, setelah itu memberikan

kartu anggota perpustakaannya kepada tenaga pengelola perpustakaan

yang bersangkutan untuk dilubangi sebagai tanda bahwa kartu anggota

perpustakaan tersebut sudah tidak berlaku lagi.

3) Pelayanan Internet

Untuk pelayanan internet, tenaga pengelola perpustakaan

menyediakan WiFi bagi para anggota perpustakaan. Hal ini dilakukan

dengan tujuan untuk mempermudah pemustaka dalam penelusuran

informasi. Ketika mereka mencari informasi di perpustakaan, namun

informasi yang mereka butuhkan tersebut tidak ditemukan, maka

mereka bisa mencarinya melalui internet.

2. Sistem Layanan

Perpustakaan Pascasarjana UIN Alauddin Makassar, menggunakan

sistem layanan terbuka. Sistem layanan terbuka maksudnya yaitu

pengunjung perpustakaan bisa langsung menuju ke rak bahan pustaka

untuk menelusur koleksi yang diinginkan. Namun pada saat penelusuran

koleksi, pemustaka merasa kebingungan dan sulit untuk mendapatkan

koleksi, maka pemustaka bisa meminta bantuan kepada para tenaga

pengelola perpustakaan.

Selanjutnya perpustakaan ini memberikan layanan yang berupa

peminjaman bahan pustaka untuk dibawa pulang, ataupun untuk dibaca

dengan menggunakan fasilitas yang telah disediakan. Dalam rangka

pelayanan pemustaka, Perpustakaan PPs UIN Alauddin Makassar dibuka

(57)

Pelayanan Perpustakaan Pascasarjana UIN Alauddin Makassar,

dibuka setiap hari dengan alasan karena Mahasiswa Pascasarjana terbagi

menjadi dua kelompok, yaitu

Gambar

Tabel 1. Tenaga Perpustakaan Pascasarjana Universitas Islam Negeri
Gambar 1 Struktur Organisasi Perpustakaan Pascasarjana UIN Alauddin Makkassar
TABEL 1
TABEL 2
+4

Referensi

Dokumen terkait

Pada masa Umar, gubernur Taif melaporkan bahwa pemilik sarang-sarang tawon tidak membayar ushr , tetapi menginginkan sarang-sarang tawon tersebut dilindungi secara resmi. Umar

Data diperoleh dengan melakukan wawancara, observasi, dan kuesioner.Teknik analisis data yang digunakan adalah: (1) analisis deskriptif, yaitu menyajikan data dan

menggabungkan berbagai komponen sistem informasi agar dapat memproses dan menghasilkan informasi yang diinginkan. 6) Pengguna (User) merupakan komponen yang paling

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa promosi yang dilakuan Zoya sudah sesuai dengan etika Bisinis Islam dilihat dari prinsip-prinsip etika bisnis iIslam dan nilai

Baik aparat pemerintahan sebagai pelayan masyarakat dalam hal ini penghulu maupun masyarakat pengguna jasa pelayanan yaitu pihak yang mendaftarkan dan

Motivasi Karyawan terhadap Etos Kerja dalam Perspektif Ekonomi Islam (Studi.. pada AUTO 2000 Cabang Wayhalim) ” dapat

Dari penelitian ini didapatkan kajian model ARIMA dan model Duane untuk analisis keandalan pada sistem produksi dan penentuan model yang lebih tepat untuk memprediksi

Salah satu aspek penting untuk mewujudkan birokrasi yang efektif, efisien dan akuntabel dalam rangka perbaikan kinerja manajemen pemerintahan/kualitas pelayanan