• Tidak ada hasil yang ditemukan

3 x psik fungs skiz psik akut sementpsik post partum

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "3 x psik fungs skiz psik akut sementpsik post partum"

Copied!
65
0
0

Teks penuh

(1)

PSIKOSIS FUNGSIONAL :

1.SKIZOFRENIA

2.PSIKOSIS AKUT DAN SEMENTARA 3.PSIKOSIS POST PARTUM

Oleh :

(2)

POHON DIAGNOSIS

09/01/19 Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ.

(3)

DD/ Psikosis Organik akut dan Psikosis Fungsional

Psikosis Organik Akut Psikosis Fungsional

1. Tanda klinis fisik/Zat + 1.

--2. Kesad. menurun/kabut 2. kesad.berubah/ jernih 3. Disorientasi ( + ) 3. Disorientasi ( - )

4. Amnesia ( + ) 4. Amnesia ( - )

(4)

Gangguan Jiwa

Terbagi dalam 2 kelompok besar :

Kelompok gangguan jiwa

Psikosis

( ggg jiwa berat )

Kelompok ggg jiwa

Non Psikosis

Psikosis

St. Ggg dgn hilangnya rasa kenyataan (sense of reality) dgn

terganggunya pada

Hidup Perasaan

(

Afek dan Emosi

)

Proses Berpikir

Psikomotor,

dan

Kemauan

sedemikian rupa sehingga tidak sesuai

dgn kenyataan lagi atau

Semua kondisi tentang terdapatnya hendaya (impairment) berat

dalam kemampuan daya nilai realitas (PPDGJ II)

09/01/19 Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ.

(5)

Psikosis (

Prof. Dr. W.F. Maramis Sp.KJ

)

Adalah :

• St. Ggg jiwa yang serius/berat

• Timbul krn penyebab organik ataupun emosional (fungsional)

Ditandai oleh :

Ggg kemampuan berpikir

Bereaksi secara emosional

Tergggnya daya ingat, berkomunikasi, menafsir

kenyataan dan bertindak sesuai kenyataan /

pembicaraan melantur

Kemampuan memenuhi tuntutan hidup terganggu

Perilaku regresif / kacau

Gaduh – gelisah

Hidup perasaan yang tidak sesuai kenyataan

(6)

Dengan perkataan lain,

Psikosis

ditandai oleh :

• Distorsi pikiran ( Waham ) dan persepsi ( Halusinasi )

Waham

kejar; curiga; kebesaran; cemburu; dosa;

nihilistik; bizaar

Halusinasi

audit.; optik; olfaktorik; gustatorik;

taktil; kinestetik; viseral.

Emosi yang tidak patut / tidak serasi; manik; depresi; dangkal

Pembicaraan yang irrelevan; asosiasi longgar; inkoherensi;

lompat gagasan; sirkumstansial; ekolalia bahkan mutisme dll

Perilaku yang disorganisasi : gaduh gelisah; agresi; agitasi; wandering/keluyuran; kompulsi ; ekstasi; stupor; inaktivitas; overaktivitas dll

09/01/19 Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ.

(7)

Angka Kejadian ( Insidensi ) dan Kesakitan ( Morbiditas ) Gangguan Jiwa di Indonesia :

Psikosis Fungsional 4 %

Skizofrenia 0,2% - 0,8 %

Sindrom Otak Organik Akut 0,5% Sindrom Otak Organik Menahun 1 %

Retardasi Mental 2 %

Neurosis 5 %

Psikosomatis 5 %

(8)

Penyebab Umum Gangguan Jiwa :

Somatogenik : di Badan

Psikogenik : di Psike

Sosiogenik : di Lingkungan Sosial

Kultural : tekanan Kebudayaan

Spiritual : tekanan Keagamaan

Jarang penybb tunggal, tp tumpang tindih antara somatogenik

psikogenik sosiogenik kultural - spiritual.

Contoh : seorang yg merasa dikucilkan di lingkungannya menjadi depresi, sehingga nafsu makan turun, sulit tidur, daya tahan tubuh menurun mengalami keradangan tenggorokan.

09/01/19 Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ.

(9)

Diagnosis ditegakkan mencakup aspek2

Biogenik

Psikogenik

Sosiogenik

– Cultural- Spiritual

Diagnosis di bid. Psikiatri menurut DSM III-IV/PPDGJ II-III menggunakan 5 aksis:

Aksis I : Klinis

Aksis II : Gangguan Kepribadian / Retardasi Mental • Aksis III : Kondisi medis umum

• Aksis IV : Psikososial dan Lingkungan

(10)

Faktor Somatogenik :

Gangguan bisa terjadi pada :

NeuroanatomiNeurofisiologiNeurokimia

Tingkat kematangan dan perkembangan organikFaktor2 pre dan peri-natal

Yang disebabkan oleh : 1. Faktor Keturunan

2. Faktor Endokrin / Hormon 3. Virus

4. Ggg Zat Kimia di Otak

5. Ggg Gelombang Listrik di Otak 6. Perubahan Struktur Jaringan Otak 7. Faktor pre dan peri-natal

09/01/19 Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ.

(11)

Faktor Psikogenik : Interaksi ibu-anak

Peran ayahIntelegensi • Konsep diri

• Kehilangan yg berarti  kecemasan, depresi, rasa malu/salah

• Pola adaptasi

(12)

Faktor

Sosio

-budaya :

• Pola mengasuh anak

• Tingkat ekonomi

Kelompok minoritas

Pengaruh rasial dan keagamaan diskriminasi • Perumahan perkotaan; pedesaan  lingkungan

• Kestabilan harga

• Nilai - nilai

09/01/19 Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ.

(13)

Kelompok Gangguan Jiwa Non Psikosis

1. Gangguan Neurosis

2. Gangguan Kepribadian 3. Gangguan Psikoseksual 4. Gangguan Penyesuaian

5. Gangguan Stres Pasca Trauma 6. Gangguan Pengendalian impuls

7. Faktor Psikologik yang mempengaruhi kondisi fisik 8. Gangguan Buatan

9. Gangguan Penggunaan Zat

(14)

Kelompok gangguan jiwa Psikosis dibagi : 1. Psikosis Organik

2. Psikosis Non-Organik

Psikosis Organik :

Akut : Delirium

Kronik : Dementia

Psikosis Non-Organik :

Skizofrenia

Gangguan Afektif

Gangguan Waham

Gangguan Psikosis Fungsional Akut

09/01/19 Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ.

(15)

Psikosis Skizofrenia

• Onset ( awitan ) dpt mendadak / per-lahan2

Sering antara usia 15 – 25 tahun

Sering didahului dgn gej. Prodromal/fase pra-psikotik dgn meningkat

nya gej. Negatif yg diikuti fase psikotik yg jelas dgn gej. Positif

Gej. Negatif :

– Apatis

Respons terhadap stimulus lamban

Psikomotor melambat

Senang menyendiri/kurang mau bergaul, isolasi sosial – Emosi yg datar/ blunted afect

– Tidak ada motivasi dan energi

– Kehilangan minat dan kesenangan dlm aktivitas

– Miskin ide dan kurang bicara

(16)

Gej. Positif

- Distorsi persepsi halusinasi: dengar; lihat; hidu; kecap; raba.

- Distorsi pikiran  waham : kebesaran; kejar; curiga; dosa; cemburu; tak berguna; pikiran siar/sedot; kendali; pengaruh; dirasani

- Perilaku terdisorganisasi perilaku kacau; gaduh gelisah; stupor; katalepsi ; fleksibilitas cerea; manerisme, stereotipik; ekopraksi, kompulsi dll

- Pembicaraan terdisorganisasi  kesulitan mengontrol pembi caraan seperti asosiasi longgar; inkoherensi; sirkumstansial; clang asosiasi; flight of idea; perseverasi; verbigerasi;

preokupasi dll

09/01/19 Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ.

(17)

Perjalanan Penyakit :

• Sebag. Px perjalanan penyakitnya stabil; sebag. Mengal. perburukan yg progresif dgn disabilitas yg berat

Detereorasi :

• Kemunduran fungsi sosial dan fungsi pekerjaan

• Lalai dalam mengurus diri ;

Mengabaikan tanggung jawab; Tanpa motivasi;

(18)

SKIZOFRENIA

Schizos : pecah belah, Phren : jiwa

Batasan

Skizofrenia : yaitu sekelompok gangguan psikosis

fungsional yg ditandai oleh distorsi pikiran dan persepsi yg mendasar dan khas, afek yg tidak wajar atau tumpul.

Kesadaran yg jernih & kemampuan intelektual biasanya tetap terpelihara, walaupun kemunduran kognitif ttt dpt berkembang kemudian. Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ. (K)

(19)

Teori –teori tentang Etiologi dari Skizofrenia

:

A. Teori Somatogenik

1. Gangguan Endokrin, karena sering terjadi pada saat pubertas;

waktu kehamilan; waktu klimakterium  tak terbukti

2. Gangguan Metabolisme : karena penderita tampak pucat/ tidak

sehat; ujung ekstremitas agak sianotik; nafsu makan kurtang dan berat badan turun  tidak mendapat dukungan

Pada Skizofrenia terjadi pengurangan volume :

Kortek FrontalisThalamus

Hippokampus

(20)

A.

Teori Somatogenik

lanjutan...

Penambahan volume :

Ventrikel III dan Ventrikel Lateralis

Basal Ganglia ( pada Px yg diterapi Neuroleptika)

Sistem Limbik :

Pengurangan ukuran girus2 Amygdala ; Hippokampus ;

Parahippokampus

Transmisi abnormal dari Glutamat di Hippokampus

Fungsi neuron2 di hippokampus mengalami disorganisasi

Pengurangan densitas neuron di daerah :

Korteks frontalisThalamus

Girus Cinguli

09/01/19 Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ. (K)

(21)

Hipotesa Dopamin

Gangguan Skizofrenia diakibatkan oleh hiperaktivitas DA

(Dopaminergik). Hal ini diterangkan dari kerja obat antipsiko tika yang memblok reseptor DAnergik dan kokain serta amfe tamin (memp. Efek meningkatkan aktivitas DAergik) yg mem beri efek psikotomimetika

Pada Px Skizofrenia densitas reseptor D2 meningkat pada

Striatum dan Nukleus Akumbens

Pada Px Skizofrenia terjadi penurunan jumlah neuron

GABAer gik di Hippocampus (GABA terlibat dalam regulasi DA)

Penurunan aktivitas GABA mengakibatkan hiperaktif neuron2

(22)

Hipotesa Glutamat :

Terjadi peningkatan reseptor Glutamat di daerah

Korteks Frontal dan Hippokampus

Pemberian kombinasi Glysin ( bekerja pada reseptor

Glutamat) dan antipsikotika memperbaiki gejala2 positif dan gejala2 negatif serta fungsi kognitif Px Skizofrenia.

09/01/19 Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ. (K)

(23)

Teori –teori tentang Etiologi dari Skizofrenia

:

lanjutan

B. Teori Psikogenik

1. Teori Adolf Meyer : suatu reaksi yg salah/maladaptasi,

shg timbul st disorganisasi kepribadian, lama kelamaan org tsb menjauhkan diri dari kenyataan

2. Teori Sigmund Freud : kelemahan ego karena penyebb

psikogenik atau somatogenik, superego dikesampingkan dan tak bertenaga, Id berkuasa dan terjd st regresi ke fase narsisisme, individu kehilangan kapasitas utk transferensi.

3. Teori Eugen Bleuler : Memberi istilah “ Skizofrenia” =

(24)

Teori –teori tentang Etiologi dari Skizofrenia

:

Gejala 2 Skizofrenia menurut Bleuler :

1. Gejala2 Primer :

1. Ggg proses pikir ( Asosiasi) 2. Ggg emosi (Afek)

3. Ggg kemauan (Ambivalen))

4. Autisme

2. Gejala2 Sekunder :

1. Waham 2. Halusinasi

3. Gejala Katatonik atau gangguan psikomotor lainnya.

09/01/19 Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ. (K)

(25)

Bleuler menganggap gej. Primer merup. Manifestasi peny.

Badaniah, sedang gej2 sekunder merup. Manifestasi dari usaha Px menyesuaikan diri thdp ggg primer. Sehingga Gej2 sekunder sec psikolgis dapat dimengerti

Diagnosis Skizofrenia sudah boleh ditegakkan bila terdapat

gangguan2 primer dan disharmoni pada unsur2 kepribadian

(26)

5. Kurt Schneider : 11 gejala ranking pertama ( First Rank Symptoms ). Diagnosis Skizofrenia sudah dapat ditegakkan bila didapatkan 1 gejala dari kelompok A dan 1 gejala dari kelompok B ( Kesadaran tidak menurun )

A.Halusinasi dengar :

1. Pikiran dapat didengar sendiri

2. Suara2 yg sedang bertengkar

3. Suara2 yg mengomentari perilaku Px

B.Gangguan batas Ego :

4. Tubuh dan gerakan2 Px dipengaruhi kekuatan dari luar 5. Pikirannya disedot keluar

6. Pikuirannya dipengaruhi oleh orang lain atau pikiran nya itu dimasukkan ke dalamnya oleh orang lain.

09/01/19 Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ. (K)

(27)

7. Pikirannya diketahui oleh orang lain/ disiarkan keluar secara umum

8. Perasaannya dibuat oleh orang lain

9. kemauannya /tindakannya dipengaruhi oleh orang lain 10.Dorongannya dikuasai orang lain

(28)

Gejala Skizofrenia

Meliputi gejala-gejala :

Insight / Sense of Self / Kesadaran terganggu

Berbahasa dan komunikasi : Ass. Longgar, Inkoherensi,

Sirkumstansial, Neologisme, miskin ide/isi bicara

Isi pikiran : tidak logis, distorsi pikiran, Waham

Persepsi : Halusinasi perintah/komentar/kritik/ diskusi, Ilusi dllMood/Afek : tidak serasi, labil, tumpul dll

Kemauan : ADL, tanggung jawab, hobi menurunHubungan dengan dunia luar : Menarik diri menjadi

egosentrik, fantasi/ide tak logis, autistik

Perilaku motorik : Stupor katatonik, fleksibilitas serea,

katalepsi, furor katatonik, gaduh gelisah, agresif(katatonia agitasi )

(29)

Gejala Positif ( CROW 1980) : disebabkan gangguan

regulasi Dopamin, onset akut, potensial reversibel. Berupa Halusinasi, Waham, gangguan Proses Pikir, Perilaku aneh

Gejala Negatif (Crow 1980 ): Disebabkan abnormalitas

struktur otak, dengan gejala Mood/ Suasana perasaan tumpul, Anhedonia, Kemauan menurun, miskin Ide dan Proses

(30)

Pemeriksaan dan Diagnosis

Meliputi:

1. Anamnesa

2. Pemeriksaan fisik & Psikiatrik

3. Kunjungan rumah /sekolah/ tempat kerja

Ad.1. Terdiri dari Heteroanamnesis dan Autoanamnesis Ad.2. Meliputi pemeriksaan :

- Somatik : Internistik, Nerologik, Laboratorium.

- Psikiatrik : Termasuk Wawancara ( Auto/Heteroanam nesis), Observasi dan evaluasi Psikologik

Ad. 3. Untuk memperoleh data tambahan guna membantu menegakkan diagnosis.

09/01/19 Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ. (K)

(31)

Penegakan Diagnosis Menurut PPDGJ III :

Adanya 1 gejala gej. Skizofrenia :

o Thought Insertion; Thought Echo; Thought Broadcasting; Thought Withdrawal

o Delusion of Control; Delusion of Pasivity; Delutional

Perception; Delusion of Influence

o Halusinasi auditorik : mengomentari dirinya;

mendiskusikan dirinya; suara dari salah satu bagian tubuhnya

(32)

Penegakan Diagnosis Menurut PPDGJ III :

lanjutan...

09/01/19 Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ. (K)

3 2

Minimal 2 gejala gejala Skizofenia :

Halusinasi jenis apapun yang menetap

Arus pikiran yang terputus atau mengalami sisipan berakibat

Inkoheren; Neologisme

Perilaku Katatonik stupor/ furor

Gejala-gejala negatif : Apatis; gerak motorik yg lamban;

Bicara jarang/Kemiskinan isi pikiran; blunted affect /afek yang tumpul; Menarik diri / Isolasi sosial

Berlangsung paling sedikit 1 bulan atau lebih

Adanya Deteriorasi Aspek perilaku pribadi sehingga

mengganggu fungsi pekerjaan maupun fungsi sosialnya, karena hilangnya minat, hidup tak bertujuan, tidak berbuat sesuatu,

(33)

Sub tipe Skizofrenia:

Hebefrenik : Ggg di PB, gigling, silly, childishParanoid : Waham kejar, curiga

Katatonik : Ggg Psikomotor : stupor atau furor Simpleks : Ggg Kemauan

Undifferentiated : Tidak terinci/khas, banyak gejala menonjolResidual : Gejala sisa / Negative symptom

(34)

Diagnosis banding :

1. Gangguan Mental Organik

2. Gangguan Mental & Perilaku akibat penggunaan zat

psikoaktif

3. Gangguan Afektif Berat

4. Gangguan Obsesif- Kompulsif 5. Retardasi Mental

Penyulit :

1. Bunuh diri/melukai diri/mutilasi 2. Membunuh/melukai orang lain 3. Menelantarkan diri

09/01/19 Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ. (K)

(35)

Prognosis

Prognosis skizofrenia tgt pada:

1. Usia pertama kali timbul. Makin muda onset, makin buruk

prognosisnya.

2. Onset akut/kronik. akut - Prognosis lebih baik

3. Tipe skizofrenia : Katatonik paling baik kmd Paranoid,

sedang Hebefrenik dan Simpleks prognosis paling buruk

4. Cepat, tepat,& teraturnya terapi obat. Semakin dini semaikin

baik

5. Ada/tdknya faktor pencetus. Adanya faktor pencetus,

prognosis lebih baik

6. Ada/tdknya faktor keturunan. Prognosis lebih buruk, bila

(36)

Penatalaksanaan

09/01/19 Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ. (K)

3 7

Prinsip : Holistik Somatoterapi; Psikoterapi/edukatif,

manipulasi lingkungan.

Jelaskan perilaku aneh tsb adalah gej. ggg jiwa, bukan

kemasukan roh / jin, perlu diobatkan ke sarana kesehatan

Libatkan Pasien dlm pekerjaan dan kegiatan se-hari2 ( apabila

sudah mampu ), jgn dikritik/disudutkan/dilecehkan/dikucilkan.

Kurangi stres pd pasien, kita hrs mengerti bahwa perilaku

pasien merup. Gej. ggg jiwa, jgn dikonfrontasi / argumentasi

Bl sangat gelisah dan menggg lingkungan dan membahayakan

(37)

1. Somatoterapi

Perbaiki keadaan umum

Pemberian antipsikotik dan monitoring efek sampingNeuroleptik tipikal/ konvensional

Dosis besar efektif rendah : Chlorpromazine, Promazine,

Thioridazine.

Dosis kecil efektif tinggi : Haloperidol, Trifluoperazine,

Flufenazine

Preparat depo : Flufenazine decanoat 25mg/4 minggu,

(38)

Neuroleptik atipikal / novel

SDAs: Serotonin-Dopamine antagonis: Risperidon; Paliperidon; Olanzapin; Quetiapin; Zotepin

DPAs : Dopamin Partial Agonist : Aripiprazol; amisulpride

SPAs : Serot.Partial Agonist :

o SPA + SDA : Clozapin; Quetiapin; Ziprasidone o SDA+ DPA + SPA : Aripiprazol

o DPA + SPA : Bifeprunox

MARTA : Multi Acting Receptor Targeted Agent :

Clozapine, Olanzapine, Quetiapine

Terapi elektrokonvulsi/kejang listrik: utk Stupor/ Furor kat.

09/01/19 Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ. (K)

(39)
(40)

Medikasi

09/01/19 Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ. (K)

4 1

Antipsikotika dimulai dgn dosis rendah ditingkatkan berta

hap/ start low go slow : Haloperidol 2-3 X 2-5 mg/hari atau

Chlorpromazine 2-3 X 100 – 200 mg , Risperidon 2 X 1-2-3 mg/hari, Quetiapine, Olanzapine, Aripiprazol, Paliperidon,

Clozapine dll

Pasien tidak patuh minum obat injeksi Depo : Haldol

Decanoat 50 mg atau Modecate 25 mg1ampul/bulan

Hrs berobat rutin tiap bulan.

Bebrp efek samping : EPS; BB >>; Neuroleptic Malignan

(41)

Obat Anti Psikotika

Antipsikotik tipikal :

Chlorpromazine : 25, 100mg, 200-800 mg/hari oral, 25 mg/x imHaloperidol : 0,5, 1,5, 5 mg,1,5-15 mg/hari oral, 50 mg/3minggu

im

Trifluoperazine : 1, 5 mg, 10 – 15 mg/hari oral

Thioridazine : 50, 100 mg, 150 – 600 mg/hari oralPimozide : 1, 4 mg, 1 – 4 mg/hari oral

Antipsikotik atipikal

Clozapine : 25, 100 mg, 25 – 900 mghari oralOlanzapine : 5, 10 mg, 5 – 20 mg/hari oral,

Quetiapine : 50, 100, 200, 300 mg, 150 -600 mg/hari oralRisperidon : 1, 2, 3 mg, 1 – 6 mg/hari oral

(42)

Monitor efek samping obat antipsikotika :

09/01/19 Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ. (K)

4 3

Extrapyramidal Syndrome ( EPS ) yang terdiri dari :

Parkinsonisme :

Dystonia : Occulogyric Crisis; Torticolis; Epistotonus; Protusio Lidah

Tardive dyskinesia : fly catching movement; choreo-athetosis; hemi-balismus

Neuroleptic Malignant Syndrome ( NMS ) :

Deman - Kekakuan

Leukositosis - Takikardia, Tensi labilKeringat berlebih/Diaforesis - Psikosis akut

Creatine Phospho Kinase ( CPK ) meningkat

(43)

Penanganan EPS : Extra Pyramida Syndrome :

Parkinsonisme :

Turunkan dosis anti psikotika

Pertimbangkan ganti dengan antipsikotika lain, mis.: dari

haloperidol ke klorpromazin

Pertimbangkan pemberian antikholinergik : Triheksifenidil

2-3 X 2 mg oral. Bila akut, hebat dan mengakibatkan

disabilitas diatasi dengan Benzodiazepin / Diazepam 10 mg im atau Difenhidramin 2ml im, Sulfas Atropin 1-2 ampul im. Perhatikan efek samping antikholinergik berupa : sedasi;

konfusi; ggg memori t.u pada usia lanjut.

Akatisia diatasi dengan pengurangan dosis Antipsikotika atau

(44)

Penanganan EPS : Extra Pyramida Syndrome : lanjutan ..

09/01/19 Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ. (K)

4 5

Tardive dyskinesia diatasi dengan ganti antipsikotika dgn

atipikal spt Clozapin, Quetiapin, Beta blocker, Klonazepam.

Neuroleptic Malignant Syndrome diatasi dengan

Bromokriptin 2,5-5 mg 3 x /hari oral, Dantrolen

(mencegah kontraksi otot ) 1-5 mg/Kg BB IV

Stop Antipsikotika

(45)

Penatalaksanaan

lanjutan...

2. Psikoterapi :

Px : untuk memperkuat fungsi egoAgar Px dapat bersosialisasi

3. Manipulasi lingkungan / Psikoedukatif

Keluarga/Lingkungan memahami dan menerima keadaan PxMembimbing Px dalam kehidupan sehari-hari, memberi

kesibukan atau pekerjaan

Komunikasi di antara keluarga dan Px lebih baik

Mengawasi minum obat secara teratur dan membawa Px

kontrol teratur pada waktunya. Kesembuhan Px Skizofrenia :

1. Kesembuhan total ( total recovery ) 2. Kesembuhan sosial ( social recovery )

3. Keadaan kronis yang stabil ( stable chronicity )

(46)

Kepustakaan

Bag./SMF Ilmu Kedokteran Jiwa; 2004; Pedoman

Penggolongan Diagnose dan Terapi; edisi III;RSUD Dr. Soetomo Surabaya

Dirjen Kesehatan Jiwa Depkes RI; 1993; PPDGJ III; Depkes RI

Maramis WF dan Maramis AA; Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa; Ed 2; Airlangga University Press

Rusdi M. : Panduan praktis Penggunaan Klinis Obat Psikotropik, ed 1996.

Sadock BJ and Sadock VA, 2007 Kaplan & Sadock’s Synopsis of Psychiatry; 10th ed; Lippincott Williams & Wilkins

Wang W.W.; Comprehensive Psychiatry Review; Cambridge University Press, 2009

09/01/19 Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ. (K)

(47)

SEKIAN

(48)

PSIKOSIS AKUT DAN SEMENTARA

(49)

Gangguan Psikotik Akut & Sementara

Suatu perubahan dari keadaan tanpa gejala psikosis/normal ke

keadaan psikosis dlm periode 2 minggu atau kurang. berlangsung < 1 bulan.

Dapat terjadi remisi sempurna dan hanya sebagian kecil yang

menetap dan kemudian menjadi gangguan lain

Biasanya didahului oleh stressor yg bermakna bagi penderita

(tapi tidak selalu).

Sumber stres bukan berupa stressor yg berkepanjangan

Tidak ada penyebab organik seperti trauma kapitis; delirium,

(50)

Gejala Klinis

Ada atau tidak adanya gejala2 :

1. Sindrome yang khas berupa gejala polimorfik yaitu gejala yang beraneka ragam dan berubah cepat seperti waham, halusinasi, gejala emosi yang bervariasi dan berubah-ubah dari hari ke hari atau dari jam ke jam. atau

2. Gejala Skizofrenia yang khas = Schizophrenic –like

3. Psikosis yang predominan Waham.

4. Secara klinis Px tampak Gelisah, marah2, ngamuk, merusak barang, mengancam,Was-was, Kebingungan

5. Sebagian / Semua gejala-gejala Psikosis dapat timbul seperti : Halusinasi; Waham ; Pembicaraan aneh/kacau ( Inkoheren,

Assosiasi longgar, Neologisme ) ; Emosi labil dan ekstrim, Agitasi atau perilaku aneh ( bizarre ).

09/01/19 Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ. (K)

(51)

Pemeriksaan dan Diagnosis

Melalui Autoanamnesis; Heteroanamnesis; Pemeriksaan fisik

dan mental

Kriteria Diagnosis menurut PPDGJ III :

1. Onset yang akut, dalam 2 minggu atau kurang gejala psikotik menjadi nyata dan mengganggu aspek2 kehidupan dan pekerja an; tidak termasuk periode prodromal yg gejalanya tidak jelas 2. Sindrom yang khas polimorfik atau mirip gejala skizofrenia

yang khas

3. Tidak selalu ada stres akut yang berkaitan, sehingga

dicirikan oleh penyerta stres akut dan tanpa penyerta stres akut 4. Tidak diketahui berapa lama gangguan akan berlangsung.

(52)

Jenis-jenis Gangguan Psikotik Akut dan Sementara :

1. Gangguan Psikotik Polimorfik Akut tanpa Gejala Skizofrenia 2. Gangguan Psikotik Polimorfik Akut dgn Gejala Skizofrenia 3. GangguanPsikotik lir-Skizofrenia Akut

4. Gangguan Psikotik lainnya dengan Predominan Waham 5. Gangguan Psikotik Akut dan Sementara lainnya

6. Gangguan Psikotik Akut dan Sementara Yang Tak Ditentukan

Diagnosis Banding

1. Gangguan Afektif episode Mania 2. Gangguan Afektif episode Depresi 3. Skizofrenia

4. Gangguan Waham

09/01/19 Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ. (K)

(53)

Penyulit

Gangguan Psikotuk Akut dan Sementara akan mengalami

1. Sembuh sempurna dalam beberapa hari/minggu/ 2-3 bulan 2. Menetap dan menjadi :

1. Skizofrenia

2. Gangguan Waham menetap

(54)

Penatalaksanaan

Penatalaksanaan Px Psikosis akut pada dasarnya sama seperti

pada Px Skizofrenia

Jelaskan kpd keluarga perilaku aneh pasien adlh gej. ggg jiwa,

bukan krn kemasukan roh / jin, diggg mahluk halus dll, tapi perlu diobatkan

Sebaiknya di MRSJkan

Beri ketenangan pasien dgn selalu mendampinginya; penuhi

kebutuhan dasarnya; hati2 agar pasien tidak mengalami cedera akibat perilakunya

Kurangi stres dan stimulasi

Hindari berargumentasi dengan pikiran psikosis pasien

Hindari berkonfrontasi atau mengkritik perilaku pasien kecuali

itu membahayakan pasien sendiri

09/01/19 Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ. (K)

(55)

Medikasi :

Antipsikotika : Haloperidol 2-3 X 2-5 mg/hari atau

Chlorpromazine 2-3 X 100-200 mg/hari, upayakan dimulai dari dosis kecil kmd ditingkatkan bila belum tampak efeknya

Kadang dibutuhkan Antianxietas apabila disertai agitasi akut

seperti Lorazepam 2-3 X 0,5-2 mg/hari ( sementara saja, pem berian tidak lebih dari 3 bulan, krn bahaya ketergantungan )

Pemberian Antipsikotika dilanjutkan sekurang-kurangnya 3-6

bulan setelah bebas gejala

Psikoterapi :

(56)

Kepustakaan

Bag./SMF Ilmu Kedokteran Jiwa; 2004; Pedoman

Penggolongan Diagnose dan Terapi; edisi III;RSUD Dr. Soetomo Surabaya

Dirjen Kesehatan Jiwa Depkes RI; 1993; PPDGJ III; Depkes RI

Maramis WF dan Maramis AA; Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa; Ed 2; Airlangga University Press

Rusdi M. : Panduan praktis Penggunaan Klinis Obat Psikotropik, ed 1996.

Sadock BJ and Sadock VA, 2007 Kaplan & Sadock’s Synopsis of Psychiatry; 10th ed; Lippincott Williams & Wilkins

Wang W.W.; Comprehensive Psychiatry Review; Cambridge University Press, 2009

09/01/19 Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ. (K)

(57)

SEKIAN

(58)

PSIKOSIS POST PARTUM

(59)

Psikosis Post Partum(Pasca Persalinan)

Psikosis Pasca Persalinan termasuk jarang dan dpt merup.

Ggg mood dan afek(tersering) atau Psikosis Fungsional lain maupun Ggg yg mirip mental organik pasca persalinan

DSM-IV-TR : Gejala psikosis yg timbul dlm 4 minggu

pasca persalinan tanpa gejala mood dan afek digolongkan Ggg Psikosis Akut dgn onset postpartum, bila ggg melebihi 1 bulan diagnosis dipertimbangkan sbg Skizofreniform

Psikosis post partum yg timbul bersamaan dgn gejala mood

diD/ sebagai ggg mood onset postpartum

Epidemiologi

20 – 40% ibu dengan kehamilan normal mengalami ggg

emosional atau disfungsi kognitif atau keduanya pd periode awal pasca persalinan yg disebut Postpartum blues

(60)

Faktor resiko

Pernah mengalami psikosis post partum sebelumnya (70%)

Premigravida; tanpa pernikahan; seksio cesarea; riwayat ggg

psikosis dlm keluarga; fetal distress; kelainan anak( Ke lainan neurologik; sianosis; polisitemia neonatal; thrombo sitopenia )

Etiologi

Belum diketahui dengan pasti

Perubahan hormonal pasca persalinan mungkin memegang

peranan, Seperti Penurunan estrogen/progresteron yg tiba2 dan cepat, demikian pula dengan perubahan kadar kortisol darah dan hormon thiroid karena terjadinya ggg pada HPA Aksis

Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ. (K)

(61)

Diagnosis dan gambaran klinik

DSM IV TR mengenal diagnosis Psikosis Post Partum sbg diag

nosis Ggg Mood (296.2x); Ggg Psikosis Akut (298.8); Ggg

Psikosis Not Otherwise Specified ( NOS) bila onset gejalanya timbul dalam 4 minggu setelah persalinan

Gej. prodromal berupa : insomnia; kelelahan; kesedihan;

iritabel; emosi labil gej. psikosis dpt timbul sec. Dramatis dan tiba2.

Px Post partum dgn gej. Ggg Mood, gej. psikosisnya bisa di

sertai halusin.dengar, waham nihilistik/kebesaran/bersalah

Wanita penderita Skizofrenia dalam Masa nifas dpt disertai

hal.dengar; agitasi; waham kejar/dikendalikan; ggg proses

berpikir; disorientasi dan kebingungan mirip delirium, kesu litan mempertahankan perhatian; recent memory buruk; ka dang

(62)

ICD X- PPDGJ III

Tidak lagi menggunakan istilah Psikosis Post Partum,

namun mengklasifikasi kedalam

F53 Gangguan Mental dan Perilaku yang berhu

bungan dengan Masa Nifas YTK

Klasifikasi ini hanya digunakan utk Ggg Jiwa yg ber

hubungan dgn masa nifas ( tidak lebih dari 6 minggu

setelah persalinan) yg tidak memenuhi kriteria di

tempat lain.

Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ. (K)

(63)

F53 Ggg Mental dan Perilaku yg berhubungan dgn

Masa Nifas YTK

lanjutan..

F53.0 Ggg Mental dan Perilaku Ringan yang berhubungan dgn Masa Nifas YTK

 Termasuk Post Partum Depression YTT

F53.1 Ggg Mental dan Perilaku Berat yang berhubungan dgn Masa Nifas YTK

Termasuk Psikosis masa nifas YTT

F53.8 Ggg Mental dan Perilaku lainnya yg berhubungan dgn Masa Nifas YTK

(64)

Prognosis

Prognosis baik

Namun terjadinya relaps cukup sering

Psikosis Post Partum sering kali memberi pengaruh terhadap

hubungan ibu dan anak, perkembangan anak; kekerasan / pene lantaran kepada anak; bahkan bisa terjadi infanticide

Pengobatan

Anti depresan untuk Px dengan Ggg Mood dan Afek, kalau

perlu terapi kejang listrik

Anti manik Lithium karbonat utk kasus Ggg manik

Antipsikotika tipikal / atipikal untuk kasus Psikosis fungsional

spt Skizofrenia; Psikosis akut

untuk ibu menyusui obat2 diatas sebaiknya tidak diberikan

Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ. (K)

(65)

Kepustakaan

American Psychiatric Association; 2000; Diagnostic Criteria from DSM-IV-TR; Washington, DC

Bag./SMF Ilmu Kedokteran Jiwa; 2004; Pedoman

Penggolongan Diagnose dan Terapi; edisi III;RSUD Dr. Soetomo Surabaya

Dirjen Kesehatan Jiwa Depkes RI; 1993; PPDGJ III; Depkes RI

Maramis WF dan Maramis AA; Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa; Ed 2; Airlangga University Press

Referensi

Dokumen terkait

Seiring dengan perkembangan pelaksanaan pencarian CBM maka dilakukan inovasi pada peningkatan teknologi survey menggunakan metoda resistivity kami akan melakukan

mengambil prinsip terhadap isu-isu, yang bertujuan mengganggu muslimin serta memecah-belah dan melemahkan persatuan muslimin, Allah berfirman, ”Hai, orang-orang

Pada tabel 4 menunjukkan responden sebagian besar siswa-siswi mempunyai lingkungan yang kurang baik terkait HIV/AIDS di SMA Kecamatan Kambera Kabupaten Sumba

Hasil dari pengujian yang telah dilakukan pada pengujian unit dari 3 kasus uji kebutuhan fungsional menghasilkan nilai valid, kemudian pada pengujian integrasi dari 1

Dari hasil pembahasan peneliti terdapat beberapa ketentuan dalam penerapan akad Murabahah produk MULIA di Pegadaian Jalancagak yang belum sesuai dengan ketentuan

Dengan berbagai alasan dan pandangan masyarakat itu maka dapat dilihat bahwa yang melatarbelakangi judi togel tetap bertahan di Kecamatan Tobelo diantaranya yaitu

ANALISIS ESTIMASI ERROR PADA SOLUSI NUMERIK KdV DENGAN METODE CRANK- NICOLSON.. Jamhuri, M.Si

Grafik Hasil Pengujian Hardness , Springiness , dan Cohesiveness Daging Tiruan Tepung Gluten – Ubi Jalar Putih dengan Penambahan Minyak Kelapa 7,5% .... Grafik Hasil Pengujian