• Tidak ada hasil yang ditemukan

Khutbah Ied 2016-1.docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Khutbah Ied 2016-1.docx"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

IBADAH QURBAN DAN SEMANGAT MEBANGUN CITA IDEAL KEMANUSIAAN

(2)
(3)

هتاكربو هللا ةمحرو مكيلع امللا

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Walillahi al-Hamdu Hadirin jama’ah ied yang berbahagia,

(4)

Mekah, akan tetapi, setibanya di Thaif, beliau dilempari batu oleh penduduk Thaif atas perintah penguasa mekah, sampai kaki beliau berdarah terkena lemparan batu, beliau hanya berkata, Ya Allah ampunilah umat ku ini, mereka belum faham tentang saya dan ajaran yang saya bawa untuk mereka. Ini adalah pribadi yanag luar biasa, yang harus kita teladani. Demikian pula, bahwa Allah itu, Maha Suci, yakni suci dari sifat-sifat kemanusiaan, tidak pernah melakukan kesalahan, termasuk terhadap janji dan komitemennya sendiri, dan Allah juga Maha Suci dari sifat-sifat kemanusiaan, seperti suci dari cinta terhadap dunia suci dari lupa, suci dari berbagai kekurangan yang ada pada manusia. Semakin seseorang memiliki atribut-atribut Tuhan dalam dirinya, dan semakin seseorang memperlihatkan sikap dan tindakan yang merefleksikan asma al husna, maka akan semakin dekat dengan Tuhan, dan semakin besar peluang untuk memperoleh ridha dan kasih sayangNya. Ied al-Adha dan berbagai ubudiyah yang mengitarinya ini merupakan agenda Allah untuk mempersiapkan untuk umat Islam, agar memiliki kesempatan setiap tahun untuk terus meningkatkan kesucian diri, dalam rangka semakin dekat dengan Tuhan Zat Yang Maha Suci, sebagaimana juga umat Islam memiliki ied al-Fithri, yang memfasilitasi umat Islam untuk semakin mensucikan diri dari berbagai dosa dan kesalahan, agar semakin dekat dengan Tuhan.

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Walillahi al-Hamdu Hadirin jama’ah ied yang berbahagia,

(5)

ini sangat bergantung pada alam raya ini, baik untuk mengganti sel yang rusak atau mengembangkan sel-sel baru di masa pertumbuhan. Kebutuhan akan alam raya ini, terus meningkat seiring dengan peningkatan kehidupan setiap orang, dari kebutuhan yang sangat pokok, kebutuhan tambahan dan kebutuhan untuk kemewahan. Ketergantungan setiap porang pada dunia ini, bisa menyebabkan mereka lupa akan fungsi utamanya, sehingga menyebabkan ketergantungan dan kecintaan pada kehidupan dunia, sehingga norma-norma agama dilanggar, karena agama menjadi penghalang akan pemenuhan kecintaannya. Itulah awal ketersesatan manusia karena kecintaannya pada kehidupan dunia ini, yang telah membawanya, tidak saja lupa pada Tuhan, tapi juga dengan sengaja melakukan pelanggaran terhadap aturan-aturan Tuhan yang membatasinya. Pada level ini, manusia sudah sama dengan binatang, yang hanya fokus untuk memenuhi kebutuhan biologisnya, dan bahkan Allah mengatakan, manusia bisa lebih sesat dari binatang, karena kalau binatang memakan harta yang bukan haknya, sekedar kenyang, kalau manusia, bukan hanya kenyang, tapi juga untuk disimpan. Itulah dorongan unsur nasut yang ada pada setiap manusia, yang pada tingkat ini sudah sangat membahayakan jika tidak dikendalikan.

Pengendali dorongan unsur nasut (kemanusiaan) adalah unsur lahut (keTuhanan), yang dibawa oleh ruh. Unsur ini akan terus mengendalikan jiwa untuk terus menuju Tuhan dan semakin dekat dengan Tuhan, sambil terus mengendalikan dorongan-dorongan negatif nasut agar tidak terbawa arus nafsu dunia, dan kembali pada jalan Tuhan. Kekuatan lahut ini bisa terus dipertahankan dan diperkuat dengan memperbanyak zikir pada Allah, setiap sehabis shalat fardhu luangkan waktu 10-15 menit untuk mengingat Allah sambil memberi nutrisi pada unsur lahut ini, sehingga tetap memiliki power untuk mengendalikan nasut.

(6)

Hadirin jama’ah ied yang berbahagia,

Hari ini, kita umat Islam diajak oleh Allah untuk kembali mendekat kepadaNya, setelah kurang lebih dua/tiga bulan lalu kita dilatih oleh Dia untuk membersihkan diri dari berbagai kesalahan yang mungkin dilakukan dalam beberapa bulan lalu, apakah karena kelalaian dalam pelaksanaan ibadah-ibadah wajib, atau mungkin kelalaian karena melakukan pelanggaran berbagai larangan agama, dan salah satunya Allah memerintahkan kita secara khusus untuk

muhasabah. Muhasabah adalah mengevaluasi kesalahan-kesalahan yang mungkin dilakukan, salah satunya dalam pelaksanaan profesi kita. Mereka yang bekerja sebagai pebisnis umpamanya, ada kah dari keuntungan yang diperolehnya itu dengan cara membohongi orang lain, menipu orang lain, atau melakukan manipulasi administratif. Kendati dari hasil audit, semuanya bisa

clear dan clean, tapi hati kita tidak bisa berbohong, bahwa dari sekian profesi kita yang dijalani dalam rentang waktu sepuluh, dua puluh atau tiga puluh tahun ini, mungkin ada yang tidak clear. Allah perintahkan evaluasi. kalau hasil evaluasinya, ternyata ada yang tidak benar, pisahkan dan keluarkan. Allah hanya memerintahkan pada kita untuk keluarkaan, dan mintalah ampun kepadaNya. Demikian pula, jika ada hak orang lain yang tidak terhitung oleh kita, dan tidak dikeluarkan sebagai zakat profesi kita, Allah perintahkan untuk dieksekusi di akhir ramadhan melalui zakat fitrah. Dengan demikian, ramadhan adalah proses kita membersihkan diri dari berbagai kesalahan dan kealfaan dalam rangka mendekat pada Zat Yang maha Bersih, maha Suci. Semakin suci diri kita, maka semakin besar peluang untuk berada di sisiNya. Dan saat itulah, kebahagiaan akan tiba, perasaan nyaman, tenang, dan tentram akan menyertai kehidupan kita.

(7)

Sejak sarapan pagi dengan apa ?, ke kantor naik apa, di kantor menggunakan kantor semewah apa ?, makan siang di mana dengan siapa dan dengan apa ?

sampai tidur di kamaar semewah apa ?… semua berupa kesenangan dunia, dan

setiap detik setiap kita digoda untuk mencintai dunia. Begitu hebat nutrisi nasut

yang bisa membuat sangat powerful mempengaruhi setiap detik waktu kita. Peluang kita untuk sangat mencintai dunia sangat besar. Dari yang paling sederhana saja, karena ada meeting yang sangat penting, maka shalat zuhur kita tunda sampai akhir waktu.. Bukankah ini masih ada dalam tradisi kita ? bukankah ini sikap lebih mementingkan dunia daripada Tuhan ? lalu, instrumen audit kejujuran kita masih menggunakan pendekatan adminsitratif berupa perencanaan dan berbagai hukti pelaksanaan sesuai dengan perencanaan. Belum menyentuh aspek honesty audit atau integrity audit, sehingga begitu Allah memerintahkan muhasabah di bulan ramadhan, sebahagian kita masih merasa, memang, masih ada uang dalam tabungan kita yang belum jelas kehalalannya, padahal pemeriksaan sudah close, dan kita sudah termasuk pejabat yang clean

and clear. Untuk itulah, di bulan Zul Hijjah ini, Allah mensyari’atkan pada kita sebuah ibadah yang memiliki misi khusus untuk pensucian jiwa, yakni

udhhiyah.

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Walillahi al-Hamdu Hadirin jama’ah ied yang berbahagia,

(8)

menyatakan, “Allah tidak meminta dagingnya, atau darahnya, tapi meminta

ketaqwaaannya” (Surah al-Haj ayat ke-37). Lalu siapa dan kategori apa yang diseru dengan udhiyah ini. Allah menegaskan dalam surah al-Kautsar, yang berbunyi:

ُرَتْبَ ْلا َوُه َكَئِناَش َنِإ،ْرَحْناَو َكِبَرِل ِلَصَف،َرَثْوَكْلا َكاَنْيَطْعَأ اَنِإ

(Saya sudah memberimua nikmat yang sangat banyak, maka dari itu shalatlah, dan sembelihlah qurban, orang-orang yang membencimu itulah yang terputus). Allah menyeru kita semua yang berpendapatan baik, yakni orang-orang yang diberi kenikmatan yang sangat banyak. Kita yang berpendapatan lebih dari kebutuhan belanja dasar. Kita yang berpeluang membeli kebutuhan sekunder dan kebutuhan kemewahan. Kita yang sangat potensial untuk bisa mencintai dunia, dan mencintai harta, dan kita yang sangat berpeluang untuk bisa lalai dengan Tuhan karena posisi kita yang baik, penghasilan kita yang baik, dan pengaruh kita yang sangat baik. Kesenangan dunia dengan kedekatan pada Allah berbanding terbalik. Semakin dekat dan cinta pada dunia, pada posisi dan jabatan, pada harta dan kekayaan, maka akan semakin jauh dengan Tuhan. Dan semakin dekat dengan Tuhan akan semakin jauh dari kecintaan pada dunia. Biarkan dunia mendekati kita, tapi kita tidak boleh terpesona dengan keindahan-keindahannya, hanya untuk melupakan Tuhan. Mari kita sembelih kecintaan pada dunia pada hari ini, dan kembali pada kecintaan pada Tuhan. Mari kita selalu membaca surat-surah Allah pada kita, mari kita terus sebut nama Allah dalam setiap waktu shalat kita, sehingga jiwa kita senantiasa diisi oleh cahaya Ilahy. Mari kita tingkatkan kesucian diri kita dari kecintaan pada dunia, sehingga akan semakin dekat jarak kita dengan Tuhan. Dan di saat itulah

(9)

bukan segalanya untuk kita, kekayaan yang kita miliki hanyalah amanah, tidak ada satu rupiah pun yang akan dibawa ketika pulang menghadap Ilahy. Kita pulang membawa bekal, apa yang sudah kita lakukan di dunia ini. Kita akan membawa bekal banyak jika kita sudah beribadah dengan baik, dan bershadaqah dengan baik, mempersembahkan hewan qurban untuk disembelih sambil menyembelih kecitaan dunia kita, kita juga melaksakan amanah Allah untuk memberi mereka orang-orang miskin, saudara-saudara kita yang memerlukan menu sajian makanan yang baik. dan mari songsong hidup kita esok hari dengan sinar Ilahy yang lebih cerah, secerah waktu dhuha, waktu penyembelihan hewan qurban kita.

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Walillahi al-Hamdu Hadirin jama’ah ied yang berbahagia,

Mari kita akhiri ibadah shalat ied kita pada hari ini, seraya berdoa kepada Allah SWT., mudah-mudahan kita menjadi makhluk-makhlukNya, yang akan senantiasa memperoleh sinar terang nur Ilahy dalam hidup ini. Mudah-mudahan dalam sisa umur yang akan dijalani besok, kita akan selalu berada dalam jalan yang semakin mendekatkan diri kita dengan Tuhan. Mudah-mudahan kita bisa dijauhkan dari godaan-godaan dunia yang akan menjauhkan kita dari kecintaan Allah pada kita, sehingga kita bias memperoleh impian kita sebagai manusia yang memperoleh kebahagiaan, di dunia kini dan di akhirat nanti..Amiiin

(10)

Referensi

Dokumen terkait

Rekomendasi desain berupa jenis jendela dan ventilasi yang digunakan, serta pembayang eksternal yang telah dirubah dapat diketahui bahwa temperatur udara pada kamar

Betapa nyamannya hati setelah kita meyakini bahwa semua yang ada pada diri kita ini terjadi karena Allah, maka dari itu sungguh sangat jelas tidak ada tempat bergantung

Kegiatan yang dilakukan adalah pelaksanaan tes akhir siklus I yang diberikan kepada seluruh siswa kelas IX-C SMP Negeri 152 Jakarta. Soal yang diberikan adalah

Kerang darah biasanya lebih banyak dijumpai pada daerah yang lebih jauh dari muara sungai karena muara sungai merupakan daerah yang paling banyak terkena dampak bahan

Misal, materi keterampilan berbicara (maharatul kalam) merupakan salah satu materi yang diajarkan dengan penggunaan audiovisual, mahasiswa dilatih melalui proses

Usaha untuk menguniversalisasi pengetahuan tersebut hanyalah sebuah usaha yang sia-sia, karena pengetahuan itu identik dengan subjeknya masing-masing (Rorty, 1979). Sehingga

Selain itu bahan pengisi harus stabil secara isik dan kimia baik dalam kombinasi berbagai obat atau komponen stabil secara isik dan kimia baik dalam kombinasi berbagai obat

Dalam pemberian contoh soal awal, biasanya langkah tersebut yang digunakan, namun untuk soal-soal berikutnya yang serupa guru matematika dapat menggunakan efek pemudaran sebagai