HUBUNGAN ILMU ANTROPOLOGI DENGAN ILMU PS

10  21  Download (0)

Full text

(1)

HUBUNGAN ILMU ANTROPOLOGI DENGAN

ILMU PSIKOLOGI

Untuk Memenuhi Mata Kuliah yang dibina oleh Yeni Oktarina, S.Pd,

M.Pd

Disusun Oleh :

M. Lutfy Sofyan Sani

201510090311030

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas karunia-Nya lah saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Disini saya akan membahas tentang hubungan ilmu antropologi dengan ilmu psikologi. Di kesempatan kali ini pula saya ingin menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan makalah ini. Harapan saya, kiranya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca untuk dijadikan sebagai bahan referensi dalam mempelajari bahasan ini.

Akhir kata, tak ada gading yang tak retak. Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saya dengan senang hati akan menerima kritik dan saran yang membangun.

Malang, 09 Maret 2015

(3)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ...i

Daftar Isi ...ii

BAB I Pendahuluan

1.1. Latar Belakang...1 1.2. Rumusan Masalah...1 1.3. Tujuan...1

BAB II Pembahasan

1. Pengertian Ilmu Antropologi...2 2. Pengertian Ilmu Psikologi...2 3. Hubungan Ilmu Antropologi dengan Ilmu Psikologi...3

BAB III Penutup

1. Kesimpulan...6 2. Saran...6

Daftar Pustaka

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Antropologi dengan ilmu-ilmu bagiannya mempunyai hubungan yang sangat banyak dengan ilmu-ilmu sosial yang lain. Hubungan ini pada umumnya bersifat timbal-balik. Antropologi memerlukan bantuan ilmu-ilmu itu, dan sebaliknya ilmu-ilmu sosial yang lain juga memerlukan antropologi dalam memecahkan masalah yang dikajinya.

1.2. Rumusan Masalah

Dalam penulisan makalah ini, kami memiliki beberapa rumusan masalah yaitu:

1. Pengertian Ilmu Antropologi 2. Pengertian Ilmu Psikologi

3. Hubungan Ilmu Antropologi dengan Ilmu Psikologi

1.3. Tujuan Penulisan

(5)

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Ilmu Antropologi

Antropologi berasal dari bahasa Yunani : anthropos, yang berarti manusia atau orang, dan logos yang berarti wacana (maksudnya bernalar, dan berakal). Antropologi mempelajari manusia sebagai makhluk biologis sekaligus makhluk sosial. Antropologi sering disamakan dengan sosiologi, perbedaan dari sosiologi dan antropologi adalah sosiologi lebih fokus pada masyarakat dan kehidupan sosialnya. Sedangkan antropologi lebih fokus pada penduduk yang merupakan kesatuan masyarakat yang tinggal di daerah yang sama. Atau lebih singkatnya, sosiologi itu modern, sedangkan antropologi tradisional.

Menurut Prof. Dr. Koentjaraningrat (2009) menyatakan antropologi merupakan ilmu yang mempelajari umat manusia pada umumnya dengan mempelajari aneka warna, bentuk fisik masyarakat serta kebudayaan yang dihasilkan. Antropologi memiliki cabang-cabang ilmu yang terdiri dari:

1. Antropologi Fisik Mempelajari manusia sebagai organisme biologis yang melacak perkembangan manusia menurut evolusinya dan menyelidiki variasi biologisnya dalam berbagai jenis. Istilah psyche atau jiwa masih sulit didefinisikan karena jiwa itu merupakan objek yang bersifat abstrak, sulit dilihat wujudnya, meskipun tidak dapat dimungkiri keberadaannya. Dalam beberapa dasawarsa ini istilah jiwa sudah jarang dipakai dan diganti dengan istilah psikis.

(6)

Ada banyak ahli yang mengemukakan pendapat tentang pengertian psikologi, diantaranya:

1. Menurut Ensiklopedi Nasional Indonesia Jilid 13 (1990), Psikologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dan binatang baik yang dapat dilihat secara langsung maupun yang tidak dapat dilihat secara langsung.

2. Menurut Dakir (1993), psikologi membahas tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan lingkungannya.

3. Menurut Muhibbin Syah (2001), psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku terbuka dan tertutup pada manusia baik selaku individu maupun kelompok, dalam hubungannya dengan lingkungan. Tingkah laku terbuka adalah tingkah laku yang bersifat psikomotor yang meliputi perbuatan berbicara, duduk , berjalan dan lain sebgainya, sedangkan tingkah laku tertutup meliputi berfikir, berkeyakinan, berperasaan dan lain sebagainya.

Dari beberapa definisi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia, baik sebagai individu maupun dalam hubungannya dengan lingkungannya. Tingkah laku tersebut berupa tingkah laku yang tampak maupun tidak tampak, tingkah laku yang disadari maupun yang tidak disadari.

2.3. Hubungan Ilmu Antropologi dengan Ilmu Psikologi

Sebagaimana yang diketahui antropologi mempelajari tentang manusia dan psikologi menyelidiki pengalaman dan tingkah laku manusia. Adanya hubungan yaitu dengan menggunakan analisa psikologi, maka ilmu antropologi dapat menganalisa secara mendalam apa saja yang terjadi di masa lalu.

(7)

Antropologi psikologis adalah antropologi yang bersifat

interdisipliner dan mengkaji interaksi kebudayaan dan proses mental. Cabang ini terutama memperhatikan cara perkembangan manusia dan

enkulturasi dalam kelompok budaya tertentu-dengan sejarah, bahasa, praktik, dan kategori konseptualnya sendiri-membentuk proses perolehan

kognisi, emosi, persepsi, motivasi, dan kesehatan mental. Juga memeriksa tentang bagaimana pemahaman kognisi, emosi, motivasi, dan proses psikologis sejenis membentuk model proses budaya dan sosial. Setiap aliran dalam antropologi psikologis memiliki pendekatannya sendiri-sendiri.

Beberapa aliran dalam antropologi psikologis:

Antropologi dan psikologi saling berhubungan dalam penyelidikannya.

Sejak setengah abad lalu, di Amerika dan Inggris telah berkembang berbagai penelitian antropologi yang alam analisisnya menggunakan banyak konsep psikologi.

Fokus studi antropologi awal tahun 1920-an : Ahli antropologi tertarik pada lingkungan dan kebudayaan dari bayi dan anak- anak, masa itu dianggap penting bagi pembentukan kepribadian dewasa yang khas dalam suatu masyarakat.Hampir semua penelitian yang mendalami “kepribadian bangsa” menyimpulkan bahwa ciri-ciri kepribadian yang tampak berbeda pada bangsa-bangsa di dunia ini bersumber pada cara pengasuhan pada masa kanak-kanak. Misalnya: orang jepang yang dewasa menjadi bersifat memaksakan kehendaknya, karena ketatnya latihan mengenai cara membuang air pada masa kanak-kanak.

(8)

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Dari pengertian keduanya dapat kita ketahui hubungan antara antropologi dengan psikologi. Karena psikologi mempelajari tentang jiwa, yaitu jiwa manusia. Seorang psikolog tentu harus tau terlebih dahulu mengenai manusia itu sendiri. Seperti apa manuisa itu, bagaimana kegiatan mereka sehari-hari, apa saja kebiasaannya. Dari pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat kita peroleh jawabannya dengan mempelajari ilmu antropologi. Bagaimana bisa seorang calon psikolog yang mempelajari tentang jiwa manusia, tetapi tidak mengetahui tentang manusia yang jiwanya sedang dipeajari.

Begitu pula sebaliknya, apabila seorang yang mempelajari ilmu antropologi lalu tidak mempelajari ilmu psokologi, sepertinya kurang lemgkap. Karena antropologi hanya mempelajari tentang manusianya saja. Mungkin akan lebih lengkap lagi ketika seorang antropologi mengetahui juga tentang jiwa yang terdapat pada manusia, perasaan-perasaan apa sajakah yang terdapat dalam diri manusia tersebut.

Oleh sebab itu, di atas saya berpendapat bahwa antropologi dan psikologi memiiki hubungan sangat erat. Keduanya juga memiliki hubungan timbal balik, saling membutuhkan satu sama lain. Ilmu psikologi sangat membutuhkan ilmu antropologi, karena sebelum mempelajari tentang jiwa seorang manusia terlebih dahulu kita pelajari manusia itu sendiri.

3.2. Saran

(9)

ilmu antropologi dengan ilmu psikologi masih jauh dari kesempurnaan baik dari tata cara penulisan dan bahasa yang dipergunakan maupun dari segi penyajian materinya. Untuk itu kritik dan saran dari pembimbing atau dosen yang terlibat dalam penyusunan makalah ini yang bersifat kousteuktif dan bersifat komulatif sangat saya harapkan supaya dalam penugasan makalah yang akan datang lebih baik dan lebih sempurna.

(10)

DAFTAR PUSTAKA

http://muhayyasalam.blogspot.co.id/2013/10/hubungan-ilmu-psikologi-dengan.html

http://www.kompasiana.com/mukhodatulafidah/hubungan-antropologi-dengan-psikologi_54f81332a33311c27b8b52ec

http://www.kompasiana.com/sellyernawati/hubungan-antropologi-dan-psikologi_54f82e7ba3331175618b4dff

Figure

Updating...

References