• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTAR PRIBADI DAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "HUBUNGAN ANTAR PRIBADI DAN TEORI"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN ANTAR PRIBADI DAN TEORI

LAILATUL ISTIANA

1

Abstract

Writing of this scientific paper aims to describe the relationship between the human person and social life and which the communication process occurs and to find out what is meant by interpersonal relationships and know the importance of interpersonal communication along with the type of interpersonal communication. There is also a background in the writing of this scientific work because humans are not separated from communication betwen human beings an in communicating itself there are also theories of interpersonal. So in communicating itself there are also ways and limitations. This study includes a type of research development with reference to the material of scientific experts and also on the scientists who expose the notions of interpersonal relationships and theory. The subject of the writing of this scientific paper is the subject of the expert, the material (scientist), as well as the subject of the environment as a proof that in the material or explanation of the writings of this imitation work can be bandied in the surrounding environment. The results showed that in communicating not just happen, but in communicating it also has something to do with cognitive, effective and konatif and in communicate among or personality of communicant.

Keywords: Interpersonal communication in everyday life, interpersonal relationships, adjustment in communication, interpersonal relationship formation, adjustment in communicating

Abstrak

Penulisan karya ilmiah ini bertujuan untuk memaparkan hubungan antar pribadi manusia dan kehidupan sosial yang di dalamnya terjadi proses komunikasi serta untuk mengetahui apa yang di maksud komunikasi antar pribadi beserta dengan teori hubungan antar pribadi dan mengetahui pentingnya komunikasi antar pribadi beserta tahap-tahap komunikasi antar pribadi beserta jenis dari komunikasi antar pribadi.Ada pun yang menjadi latar belakang penulisan karya ilmiah ini karena manusia tidaklah lepas dari komunikasi antar sesama manusia dan di dalam berkomunikasi itu sendiri terdapat pula teori-teori hubungan antar pribadi. Jadidalam berkomunikasi itu sendiri juga ada cara dan batasannya. Penelitian ini termasuk jenis penelitian pengembangan dengan mengacu pada materi para pakar ilmiah dan juga pada para ilmuan-ilmuan yang memaparkan pengertian-pengertian tentang hubungan antar pribadi dan teori. Subjek dari penulisan karya ilmiah ini adalah subjek ahli, yaitu ahli materi (ilmuan), serta subjek lingkungan sebagai pembuktian bahwa di materi-maeri atau penjelasan pada tulisan karya imiah ini dapat di butikan di dalam lingkungan sekitar.Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam berkomunikasi bukan hanya terjadi begitu saja, namun dalam berkomunikasi itu juga ada hubungannya dengan bagai mana kita dapat

(2)

menmanfaatkan komunikasi itu dengan kognitif, efektif dan konatif serta dalam berkomunikasi antar sesama dapat mengetahui sifat atau kepribadian komunikan.

Kata kunci: Komunikasi antar pribadi dalam kehidupa sehari-hari, hubungan antar pribadi, penyesuaian dalam berkomunikasi, pembentukan hubungan antar pribadi, penyesuaian dalam berkomunikasi

Pendahuluan

Seiring berjalannya waktu, setiap makhluk akan berubah. Sama halnya degan kondisi

manusia sebagai lakon utama dalam kehidupan ini. Manusia sebagai pelaku komunikasi terbesar

di dunia ini.Berbicara manusia dan kehidupan sosial yang di dalamnya terjadi proses komunikasi,

maka seiring perubahan alam, komunikasi pun akan berubah. Berubah sesuai dengan perubahan

zaman atau lebih populer dengan istilah ke-kontemporer-an.Perubahan-perubahan akan menuntut

kita untuk mempelajari lebih intens mengenai perubahan itu sendiri. Hal tersebut di lakukan adalah

agar kita lebih memahami mengenai hidup ini. Sama halnya dengan perubahan yang terjadi dalam

komunikasi.Sebagi insan komunikasi, penting kiranya kita mempelajari mengenai fenomena yang

terjadi proses perubahan komunikasi dari dulu hingga saat ini. Tujuannya adalah agar terwujudnya

komunikasi efektif. Maka dari itu komunikasi antar pribadi sangat penting untuk di bahas dalam

tulisan karya ilmiah ini karena dengan terciptanya hubungan yang akrab antara komunikator

dengan komunikan sehingga tujuan yang ingin di capai bersama akan terwujud

Dari pendahuluan di atas dapat di ambil beberapa rumusan masalah, pertama hubungan

antar pribadi?. Kedua teori mengenai hubungan interpersonal?. Ketiga tahap hubungan

interpersonal?. Pembentukan hubungan interpersonal?. Ke lima jenis hubungan interpersonal?.

Tujuan penelitian ini adalah pertama hubungan antar pribadi. Kedua teori mengenai

hubungan interpersonal. Ketiga tahap hubungan interpersonal. Pembentukan hubungan

(3)

PEMBAHASAN

Hubungan antarpribadi disebut juga hubungan interpersonal yaitu merujuk kepada

hubungan antara individu ke individu lainnya, hubungan interpersonal dimana

ketika kita berkomunikasi, kita bukan sekedar menyampaikan isi pesan, tetapi juga

menentukan kadar hubungan interpersonalnya. Jadi ketika kita berkomunikasi kita

tidak hanya menentukan content melainkan juga menentukan relationship.

Hubungan interpersonal erat kaitannya dengan konsep diri yang vital bagi

perkembangan kepribadian. Lebih lanjut dijelaskan konsep diri berpengaruh pada

perilaku manusia, bagaimana anda memandang diri anda dan bagaimana orang lain

memandang anda, akan mempengaruhi pola-pola interaksi anda dengan orang lain.

Hubungan interpersonal ialah proses komunikasi yang berlangsung antara

dua orang atau lebih secara tatap muka.

Berdasarkan uraian di atas, maka komunikasi antar pribadi dapat

didefinisikan sebagai proses hubungan yang tercipta, tumbuh dan berkembang

antara individu yang satu (sebagai komunikator) dengan individu lain (sebagai

komunikan) dengan gayanya sendiri menyampaikan pesan kepada yang lain

(komunikan), sedangkan yang satu (komunikan) dengan gayanya sendiri menerima

pesan dari sumber (komunikator). Dengan gaya, kedinamisan, kesadaran dan

hubungan yang akrab dari masing-masing pihak maka komunikasi itu terus tumbuh

dan berkembang hingga dicapai persepsi dan tujuan bersama.2

Selanjutnya, terdapat beberapa definisi komunikasi antarpribadi menurut

beberapa ahli lain, diantaranya adalah:

(4)

1. Komunikasi antarpribadi adalah proses pengiriman dan penerimaan

pesan-pesan antara dua orang atau di antara sekelompok kecil orang-orang,

dengan beberapa efek dan beberapa umpan balik seketika (the process of

sending and receiving messages between two persons, or among a small

group of persons, with some effect and some immediate feedback).

2. Komunikasi antarpribadi merupakan komunikasi dari mulut ke mulut yang

terjadi dalam interaksi tatap muka antara beberapa pribadi.

3. Komunikasi dua arah, tatap muka, dalam suasana pribadi

4. Komunikasi tatap muka antara dua atau beberapa orang yang

memungkinkan adanya umpanbalik segera

5. Proses membangun, memelihara, dan mengakhiri hubungan dengan orang

lain, relatif tidak berstruktur dan informal

6. Komunikasi antarpribadi adalah komunikasi tatap muka antara dua orang

atau lebih. Komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang menimbulkan

efek tertentu sesuai dengan tujuan yang diharapkan oleh komunikator. Efek

yang ditimbulkan oleh komunikasi dapat diklasifikasikan pada:

1. Efek kognitif

Yaitu bila ada perubahan pada apa yang diketahui, dipahami, dipersepsi oleh komunikan

atau yang berkaitan dengan pikiran dan nalar/rasio. Dengan kata lain, pesan yang

disampaikan ditujukan kepada pikiran komunikan.

2. Efek efektif

yaitu bila ada perubahan pada apa yang dirasakan atau yang berhubungan dengan

perasaan. Dengan kata lain, tujuan komunikator bukan saja agar komunikan tahu tapi

juga tergerak hatinya.

(5)

yaitu perilaku yang nyata yang meliputi pola-pola tindakan, kegiatan, kebiasaan, atau

dapat juga dikatakan menimbulkan itikad baik untuk berperilaku tertentu dalam arti kita

melakukan suatu tindakan atau kegiatan yang bersifat fisik (jasmaniah).3

1. Teori Mengenai Hubungan Interpersonal

Ada beberapa teori yang menjelaskan mengenai hubungan interpersonal,yaitu:

A. Model Pertukaran Sosial

Model ini memandang hubungan interpersonal sebagai suatu transaksi dagang. Orang

berhubungan dengan orang lain karena mengharapkan sesuatu untuk memenuhi kebutuhannya.

Thibault dan Kelley, dua orang pemuka dari teori ini menyimpulkan model pertukaran sosial

sebagai berikut:

Asumsi dasar yang mendasari seluruh analisis kami adalah bahwa setiap individu secara sukarela

memasuki dan tinggal dalam hubungan sosial hanya selama hubungan tersebut cukup

memuaskan ditinjau dari segi ganjaran dan biaya”.

Ganjaran yang dimaksud adalah setiap akibat yang dinilai positif yang diperoleh

seseorang dari suatu hubungan. Ganjaran dapat berupa uang, penerimaan sosial, atau dukungan

terhadap nilai yang dipegangnya. Sedangkan yang dimaksud dengan biaya adalah akibat yang

negatif yang terjadi dalam suatu hubungan. Biaya itu dapat berupa waktu, usaha, konflik,

kecemasan, dan keruntuhan harga diri dan kondisi-kondisi lain yang dapat menimbulkan

efek-efek tidak menyenangkan.4

B. Model Peranan

3Ibid.,hlm.103.

(6)

Peranan menganggap hubungan interpersonal sebagai panggung sandiwara. Disini setiap orang

harus memerankan peranannya sesuai dengan naskah yang telah dibuat oleh masyarakat.

Hubungan interpersonal berkembang baik bila setiap individu bertidak sesuai dengan peranannya.

C. Model Interaksional

Model ini memandang hubungan interpersonal sebagai suatu sistem. Setiap sistem memiliki

sifat-sifat strukural, integratif dan medan. Semua sistem terdiri dari subsistem-subsistem yang saling

tergantung dan bertindak bersama sebagai suatu kesatuan. Selanjutnya, semua sistem

mempunyai kecenderungan untuk memelihara dan mempertahankan kesatuan. Bila ekuilibrium

dari sistem terganggu, segera akan diambil tindakannya. Setiap hubungan interpersonal harus

dilihat dari tujuan bersama, metode komunikasi, ekspektasi dan pelaksanaan peranan.5

D. Teori Johari Window

Teori ini merupakan teori yang mengungkapkan tentang tingkat keterbukaan dan tingkat kesadaran

mengenai diri kita. Johari Window digambarkan sebagai segi empat dengan garis tengah yang

membelah jendela menjadi dua bagian. Bagian atas menunjukkan bagian diri kita yang diketahui

oleh orang lain disebut public self, sedangkan untuk bagian bawah menggambarkan aspek diri kita

yang tidak diketahui oleh orang lain disebut sebagai private self.

Bila jendela dibelah ke bawah, sebelah kiri adalah aspek diri yang kita ketahui, dan

sebelah kanan adalah aspek yang tidak diketahui. Jika kedua jendela digabung, maka Johari

Window menjadi lengkap. Lalu tiap kamar dimasukkan konsep-konsep terbuka (open), buta (blind),

tersembunyi (hidden), dan tidak dikenal (unknown).

Empat jendela tersebut adalah:

(7)

1. Kotak pertama/daerah terbuka (open area)

Meliputi informasi komunikasi interpersonal yang dimengerti oleh dirinya sendiri maupun oleh

orang lain. Kotak ini sering juga disebut sebagai the open Self (diri yang terbuka), dimana seluruh

informasi, perilaku, sikap, perasaan, keinginan, motivasi dan pikiran-pikiran diketahui oleh diri

sendiri maupun orang lain. Untuk menunjukkan komunikasi yang efektif maka hal yang harus

dilakukan adalah memperbanyak ruang terbuka pada dirinya.

2. Kotak kedua/daerah buta (blind area)

Meliputi informasi yang tidak dimengerti oleh diri sendiri tetapi dipahami oleh orang lain. Kotak ini

sering disebut sebagai titik buta (blindspot). Artinya bahwa seseorang hampir apa yang dimilikinya

diketahui oleh orang lain tetapi justru dirinya tidak mengetahuinya. Komunikasi interpersonal

biaanya mengalami kegagalan karena tidak memahami tentang dirinya sendiri.

3. Kotak ketiga/daerah tersembunyi (hidden area)

Meliputi informasi yang hanya dimengerti oleh dirinya sendiri tanpa orang lain mengetahuinya.

Kotak ini merupakan daerah yang dilindungi, dimana dalam batas-batas tertentu setiap orang

melakukannya agar dapat mempertahankan dirinya. Dalam kotak ini ia tidak hanya mengetahui

dirinya sendiri tetapi juga mengetahui tentang orang lain hanya saja orang lain tidak mengetahui

mengenai dirinya.

4. Kotak keempat/daerah tak dikenal (unknown area)

Meliputi informasi yang tidak diketahui oleh dirinya sendiri maupun oleh orang lain. Kotak ini

memberi petunjuk adanya suatu potensi yang tersembunyi.di kotak ini terdapat kepercayaan

bahwa mungkin saja yang terjadi adalah kehendak dari Tuhan.6

(8)

5. Teori Atribusi

Atribusi adalah proses menyimpulkan motif, maksud, dan karakteristik orang lain dengan melihat

pada perilaku yang tampak. Atribusi boleh juga ditujukan pada diri sendiri (self attribution), tetapi di

sini kita hanya membicarakan atribusi pada orang lain. Atribusi merupakan masalah yang cukup

populer pada dasawarsa terakhir di kalangan psikologi sosial, dan agak menggeser fokus

pembentukan dan perubahan sikap. Secara garis besar ada dua macam atribusi, yakni :

A. Atribusi kausalitas

Heider memperkenalkan konsep “causal attribution” – proses penjelasan tentang penyebab suatu

perilaku. Mengapa Tono pindah ke kota lain ?, Mengapa Ari keluar dari sekolah ?. Kita bisa

menjelaskan perilaku sosial dari Tono dan Ari jika kita mengetahui penyebabnya. Dalam kehidupan

sehari-hari, kita bedakan dua jenis penyebab, yaitu internal dan eksternal. Penyebab internal

(internal causality) merupakan atribut yang melekat pada sifat dan kualitas pribadi atau personal,

dan penyebab eksternal (external causality) terdapat dalam lingkungan atau situasi.

B. Atribusi kejujuran

Atribusi ini merupakan proses untuk menyimpulkan bahwa persona stimuli jujur atau munafik.

Menurut Baron dan Byrne, kita akan memperhatikan dua hal untuk dapat menyimpulkan, yakni

sejauh mana pernyataan orang itu menyimpang dari pendapat yang populer dan diterima orang

dan sejauh mana orang itu memperoleh keuntungan dari kita dengan pernyataan itu.7

6. Teori Penetrasi Sosial

Untuk menguraikan Teori Penetrasi Sosial dari Irwin Altman Dalmas Taylor dengan

mengemukakan sebuah ilustrasi fiktif, berdasarkan inspirasi terhadap kasus rumah tangga

(9)

artis/musisi yang rumah tangganya sedang gonjang-ganjing. Karena hanya merupakan inspirasi,

gambaran tentang karakter pribadi, dan latar belakang sosial baik suami dan istri.8

7. Teori Dissonansi Kognitif

Teori ini percaya bahwa manusia memperoleh informasi yang diterima melalui lima tahap, yaitu:

1. Sensory input, yakni terjadinya proses pengindraan terhadap stimulus yang ada dilingkugan.

2. Central processing, yakni terjadinya proses pemberian makna (persepsi) terhadap informasi

yang masuk.

3. Information storage, yakni tahap penyimpanan informasi yang masuk kegudang memori

manusia.

4. Information retrieveal, yakni pemanggilan kembali informasi yang disimpan dalam gudang

memori.

5. Utilization, yakni bagaimana cara kita memanggil dan mentranformasikan informasi akan

mempengaruhi perilaku nonverbal dan pembicaraan yang akan dilakukan.9

7. Pentingnya Hubungan Antarpribadi dalam Komunikasi

1. Hubungan antar pribadi adalah kunci utama keefektifan komunikasi antarpribadi atau apa

yang disebutnya sebagai komunikasi relasional.

2. Hubungan antarpribadi dan komunikasi antar pribadi memiliki kaitan timbalbalik.

3. Komunikasi antar pribadi yang efektif meliputi banyak unsur, tetapi hubungan antar pribadi

barangkali merupakan hal yang paling penting.

8 Ibid., hlm.142.

(10)

8. Tahap Hubungan Interpersonal

Hubungan interpersonal berlangsung melewati 3 tahap, yaitu: pembentukan hubungan,

peneguhan hubungan, dan pemutusan hubungan.

A. Pembentukan Hubungan Interpersonal

Tahap ini sering disebut sebagai tahap perkenalan.Perkenalan adalah proses komunikasi di mana

individu mengirimkan (secara sadar) atau menyampaikan (kadang-kadang tidak sengaja) informasi

tentang struktur dan isi kepribadiannya kepada bakal sahabatnya, dengan menggunakan cara-cara

yang agak berbeda pada bermacam-macam tahap perkembangan persahabatan. Initial contact

phase (fase kontak awal) ditandai oleh usaha kedua belah pihak untuk "menangkap" informasi dari

reaksi kawannya. Masing-masing pihak berusaha menggali secepatnya identitas, sikap, dan nilai

pihak yang lain. Bila mereka merasa ada kesamaan, mulailah dilakukan proses mengungkapkan

diri. Bila mereka merasa berbeda, mereka akan berusaha menyembunyikan dirinya, dan hubungan

interpersonal mungkin diakhiri. Pada tahap 'saling menyelidik' ini, informasi yang dicari dan

disampaikan umumnya berkisar mengenai data demografis, seperti: usia, pekerjaan, tempat

tinggal, keadaan keluarga, dsb.

Dengan data demografis, orang berusaha membentuk kesan tentang diri orang lain.

Katakanlah, Anda lahir di Tapanuli dari keluarga Batak Karo. Saya segera menangkap identitas,

sikap, dan nilai-nilai yang Anda anut. Dari informasi itu, saya bisa menduga Anda beragama

Kristen. Informasi lebih lanjut tentang pendidikan dan pekerjaan Anda akan mempengaruhi

penilaian saya terhadap diri Anda.

informasi pada tahap perkenalan dapat dikelompokkan menjadi 7 kategori, yaitu:

1) informasi demografis;

(11)

3) rencana yang akan datang;

4) kepribadian, misalnya: "Bagaiman Anda menghadapi kenaikan harga sekarang

ini?";

5) perilaku pada masa lalu, misalnya: "Mengapa Anda sekolah di SMP Katholik?";

6) orang lain, misalnya:"Apakah Anda kenal dengan Suvlika?";

7) hobi dan minat.10

Informasi-informasi itu tidak selalu kita peroleh melalui komunikasi verbal. Kita juga

membentuk kesan dari petunjuk proksemik, kinesik, paralinguistik, dan artifaktual. Cara Anda

mempertahankan jarak, gerak tangan, lirikan mata Anda, intonasi suara, dan pakaian yang Anda

kenakan akan membentuk kesan pertama. Kesan pertama ini amat menentukan apakah hubungan

interpersonal harus diakhiri atau diperteguh. Kesan pertama sangat menentukan, karena itu hal-hal

yang pertama kelihatan (hal-hal yang menentukan kesan pertama) menjadi sangat penting. Para

ahli psikologi sosial menemukan bahwa penampilan fisik, apa yang diucapkan pertama, apa yang

dilakukan pertama mejadi penentu yang penting terhadap pembentukan citra pertama seseorang.

B. Peneguhan Hubungan Interpersonal

Hubungan interpersonal tidaklah bersifat statis, tetapi selalu berubah. Ada 4 faktor penting yang

diperlukan untuk memelihara keseimbangan dan memperteguh hubungan interpersonal,

yaitu: keakraban, kontrol, respon yang tepat, dan nada emosional yang tepat.

1. Keakraban

Merupakan pemenuhan kebutuhan akan kasih sayang. Hubungan interpersonal akan

terpelihara apabila kedua belah pihak sepakat tentang tingkat keakraban yang diperlukan. Jika

dua orang melakukan tingkat keakraban yang berbeda, akan terjadi ketidak-serasian dan

(12)

kejanggalan. Jika A menggunakan teknik sosial seperti berdiri lebih dekat, melihat lebih sering,

dan tersenyum lebih banyak daripada B, maka B akan merasa A bersifat agresif dan terlalu

akrab, sedangkan A akan merasa B bersikap acuh tak acuh dan sombong.

2. Kontrol

Ini adalah kesepakatan tentang siapa yang akan mengontrol siapa dan bilamana. Jika dua

orang mempunyai pendapat yang berbeda sebelum mengambil kesimpulan, siapakah yang

harus berbicara lebih banyak, siapakah yang menentukan, siapakah yang dominan. Konflik

terjadi umumnya bila masing-masing pihak ingin berkuasa, atau tidak ada yang mau mengalah.

3. Ketepatan respons

Artinya respons A harus diikuti oleh respons B yang sesuai. Dalam percakapan misalnya,

pertanyaan harus disambut dengan jawaban, lelucon dengan tertawa, permintaan keterangan

dengan penjelasan. Bayangkan apa jadinya jika pertanyaan dibalas dengan pertanyaan, atau

lelucon dibalas dengan nasehat. Respons ini bukan saja berkenaan dengan pesan-pesan

verbal, tetapi juga pesan-pesan nonverbal. Jika pembicaraan saya yang serius dijawab dengan

main-main, ungkapan wajah yang bersungguh-sungguh diterima dengan air muka yang

menunjukkan sikap tidak percaya, hubungan interpersonal akan mengalami keretakan. Ini

berarti Anda memberikan respons yang tidak tepat.

4. Keserasian suasana emosional

Ketika berlangsungnya komunikasi adalah faktor berikutnya yang diperlukan dalam memelihara

hubungan interpersonal. Walaupun mungkin saja terjadi dua orang berinteraksi dengan

suasana emosional yang berbeda, tetapi interaksi itu tidak akan stabil, besar kemungkinan

salah satu pihak mengakhiri interaksi atau mengubah suasana emosi. Bila saya turut sedih

ketika Anda mengungkapkan penderitaan Anda, saya menyamakan suasana emosional saya

dengan suasana emosional Anda. Anda akan menganggap saya "dingin" bila saya menanggapi

(13)

5. Pemutusan Hubungan Interpersonal

Walaupun kita dapat menyimpulkan bahwa jika empat faktor di atas tidak ada, hubungan

interpersonal akan diakhiri, sesungguhnya penelitian tentang pemutusan hubungan masih

jarang sekali dilakukan. Namun demikian, kita dapat mengambil analisis yaitu:

a. Kompetisi. Salah satu pihak berusaha memperoleh sesuatu dengan mengorbankan

orang lain, misalnya menunjukkan kelebihan dalam bidang tertentu dengan

merendahkan orang lain.

b. Dominasi. Salah satu pihak berusaha mengendalikan pihak lain sehingga orang itu

merasakan hak-haknya dilanggar.

c. Kegagalan. Masing-masing berusaha menyalahkan yang lain ketika tujuan bersama

tidak tercapai.

d. Provokasi. Salah satu pihak terus-menerus berbuat sesuatu yang ia ketahui

menyinggung perasaan yang lain.

e. Perbedaan nilai. Kedua pihak tidak sepakat tentang nilai-nilai yang mereka anut.11

Mengenai siklus hubungan interpersonal yang terdiri dari 10 tahapan, 5 tahap pertama

merupakan tahap menuju kebersamaan (coming together) dan 5 tahap berikutnya menuju

perpisahan (coming apart). Knapp menganggap hubungan manusia bersifat sekuensial, suatu

tahap mengikuti tahap selanjutnya dengan sedikit kesempatan untuk melompat-lompat. Namun

harus diingat bahwa perpindahan tahap itu dapat maju atau mundur. Banyak hubungan berhenti

pada suatu tahap tertentu (misalnya tahap penjajagan, penggiatan, atau pengikatan), dan tidak

berlangsung lebih jauh lagi.

1. Jenis Hubungan Interpersonal

(14)

Terdapat beberapa jenis hubungan interpersonal, yaitu:

a) berdasarkanjumlah individu yang terlibat;

b) berdasarkan tujuan yang ingin dicapai;

c) berdasarkan jangka waktu; serta

d) berdasarkan tingkat kedalaman atau keintiman.Hubungan interpersonal

berdasarkan jumlah individu yang terlibat, dibagi menjadi 2, yaitu hubungan

diadik dan hubungan triadik. Hubungan diadik merupakan hubungan atara dua

individu. Kebanyakan hubungan kita dengan orang lain bersifat diadik. Dimana

setiap hubungan diadik memiliki tujuan khusus, individu dalam hubungan

diadmenampilkan wajah yang berbeda dengan ‘wajah’ yang ditampilkannya

dalamhubungan diad yang lain, dan pada hubungan diadik berkembang pola

komunikasi(termasuk pola berbahasa) yang unik/ khas yang akan membedakan

hubungantersebut dengan hubungan diad yang lain. Sedangkan hubungan

triadik merupakan hubungan antara tiga orang. Hubungan triadik ini memiliki ciri

lebih kompleks, tingkat keintiman/ kedekatan anatar individu lebih rendah, dan

keputusan yang diambillebih didasarkan voting atau suara terbanyak (dalam

hubungan diadik, keputusandiambil melalui negosiasi). Hubungan interpersonal

berdasarkan tujuan yang ingin dicapai, dibagimenjadi 2, yaitu hubungan tugas dan

hubungan sosial. Hubungan tugas merupakansebuah hubungan yang terbentuk

karena tujuan menyelesaikan sesuatu yang tidak dapat dikerjakan oleh individu

sendirian. Misalnya hubungan antara pasien dengan dokter, hubungan mahasiswa

dalam kelompok untuk mengerjakan tugas, dan lainlain. Sedangkan hubungan sosial

merupakan hubungan yang tidak terbentuk dengan tujuan untuk menyelesaikan

(15)

adalah hubungan dua sahabat dekat, hubungan dua orang kenalan saat makan

siang dan sebagianya.12

Hubungan interpersonal berdasarkan jangka waktu juga dibagi menjadi 2, yaitu hubungan

jangka pendek dan hubungan jangka panjang. Hubungan jangka pendek merupakan hubungan

yang hanya berlangsung sebentar. Misalnya hubungan antara dua orang yang saling menyapa

ketika bertemu di jalan. Sedangkan hubungan jangka panjang berlangsung dalam waktu yang

lama. Semakin lama suatu hubungan semakin banyak investasi yang ditanam didalamnya

(misalnya berupa emosi atau perasaaan, materi, waktu, komitmen dan sebagainya). Dan karena

investasi yang ditanam itu banyak maka semakin besar usaha kita untuk mempertahankannya.

Selain ketiga jenis hubungan interpersonal yang sudah dijelaskan di atas,masih terdapat

satu lagi jenis hubungan interpersonal yang didasarkan atas tingkatkedalaman atau keintiman,

yaitu hubungan biasa dan hubungan akrab atau intim. Hubungan biasa merupakan hubungan yang

sama sekali tidak dalam atau impersonal atau ritual. Sedangkan hubungan akrab atau intim

ditandai denganpenyingkapan diri (self-disclosure). Makin intim suatu hubungan, makin

besar kemungkinan terjadinya penyingkapan diri tentang hal-hal yang sifatnya pribadi.

Hubungan intim terkait dengan jangka waktu, dimana keintiman akan tumbuh pada jangka

panjang. Karena itu hubungan intim akan cenderung dipertahankan karena investasi yang

ditanamkan individu di dalamnya dalam jangka waktu yang lama telah banyak. Hubungan ini

bersifat personal dan terbebas dari hal-hal yang ritual.13

Kesimpulan

Komunikasi antar pribadi dapat didefinisikan sebagai proses hubungan yang tercipta, tumbuh dan

berkembang antara individu yang satu (sebagai komunikator) dengan individu lain (sebagai

(16)

komunikan) dengan gayanya sendiri menyampaikan pesan kepada yang lain (komunikan),

sedangkan yang satu (komunikan) dengan gayanya sendiri menerima pesan dari sumber

(komunikator). Dengan gaya, kedinamisan, kesadaran dan hubungan yang akrab dari

masing-masing pihak maka komunikasi itu terus tumbuh dan berkembang hingga dicapai persepsi dan

tujuan bersama. Dalam hal ini komunikasi antar pribadi lebih menekankan hubungan antar pribadi

sehingga komunikasi antar pribadi yang terjadi menjadi lebih efektif dan Hubungan antar pribadi

adalah kunci utama keefektifan komunikasi antarpribadi atau apa yang disebutnya sebagai

komunikasi relasional.

DAFTAR PUSTAKA

H. Syaiful Rohim, Teori Komunikasi perspektif, ragam, dan aplikasi, (Jakarta: PT. Rineka Cipta,

2005).

Aronson, Elliot, social psychology (upper saddle river person prentice hall, 2009), hlm.163

Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, Edisi 12, (Bandug: SPT Remaja Rosdakarya

Offset,1998).

Hall, S Calvin., Lindzey , Gardner, teori - teori psikodinamika, (Yogyakarta: Kanisius 2008).

A Supratiknya, Komunikasi Antar Pribadi. (Yogyakarta: Kanisius 1995).

Referensi

Dokumen terkait

berkembangnya ekonomi kelas menengah, konsumerisme muncul melalui semangat dan upaya untuk menandai diri dengan barang-barang produksi sehingga orang terkesan berbeda dari yang

Syukur Alhamdulillah penulis haturkan ke hadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat serta hidayah-Nya yang telah diberikan sehingga dapat menyususun dan

Puji dan syukur saya ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul “Pengaruh Motivasi

berkesinambungan (continuous quality improvement) Kompetensi Keahlian Tehnik Kendaraan Ringan (TKR) mengembangkan perencanaan strategis peningkatan mutu

Melalui pendekatan andragogi pada Pembelajaran Jarak Jauh di lembaga PAUD Qolbun Salim Desa Jatiendah Kecamatan Cilengkrang Kabupaten Bandung kualitas hasil belajar

Penyakit gigi dan mulutmasih merupakanmasalah kesehatanmasyarakat yang utama didunia 1 .Hasil laporan Studi Morbiditas pada tahun 2001 menunjukkan bahwa kesehatan

Nyamuk Aedes aegypti menyukai tempat perkembangbiakan yang tidak terkena sinar matahari langsung hal ini berkaitan dengan hasil penelitian (Tabel 4.2)

Data parameter- parameter yang diperlukan dalam model diadopsi dan dikembangkan dari berbagai literatur.Pada bagian berikut diuraikan analisis secara teknis dari proses berkaitan