Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pembangunan Sosial BAB I
PENDAHULUAN 1. Latar Belakang
Membangun kesejahteraan masyarakat adalah serangkaian kegiatan yang di rencanakan untuk memperbaiki kualitas hidup masyarakat melalui pendayagunaan sumber yang ada pada mereka dengan prinsif partisipatif. Karena melalui partisipatif mereka diharapkan memiliki kemampuan memecahkan permasalah mereka sendiri. Berbagai bentuk kegiatan pembangunan yang tidak melibatkan mereka ternyata melahirkan ketergantungan kepada Pemerintah atau Pekerja Sosial yang dengan susah payah membantu mereka untuk keluar dari belenggu kemiskinan dan keterbelakangan.
Membangun keberdayaan masyarakat dilakukan melalui interaksi secara aktif antara pihak pemberdaya dengan yang diberdayakan, dimana masyarakat terlibat secara aktif dalam proses perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan penilaian suatu program atau kegiatan pemberdayaan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan mereka.Dalam proses interaksi antara pihak pemerintah dan pekerja sosial dengan masyarakat dilakukan dalam posisi setara, dimana pihak pemerintah dan pekerja soial lebih merupakan fasilitator, motivator, dan mediator dalam proses manajemen pemberdayaan tersebut. Hal ini dilakukan agar masyarakat yang menjadi sasaran pemberdayaan lebih merasakan bahwa dirinyalah yang menjadi subyek dari upaya memberdayakan diri mereka sendiri. Keterlibatan mereka dalam proses manajemen pemberdayaan memungkinkan mereka terlibat secara aktif dalam setiap kegiatan, karena apa yang mereka rencanakan, apa yang mereka laksanakan, apa yang mereka awasi dan mereka hasilkan pada dasarnya adalah karya mereka sendiri, untuk kepentingan mereka sendiri dan mereka bertanggung jawab untuk menyukseskannya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pemberdayaan Sosial
Pengembangan Masyarakat adalah salah satu metode pekerjaan sosial yang tujuan utamanya untuk memperbaiki kualitas hidup masyarakat melalui pendayagunaan sumber-sumber yang ada pada mereka serta menekankan pada prinsip-prinsip partisipasi sosial. Selanjutnya dinyatakan, bahwa sebagai sebuah metode, pengembangan masyarakat memiliki peranan penting yang dilakukan oleh para pekerja sosial, tetapi juga bagian penting dari profesi lain seperti para perencana kota, pengembang perumahan, dan bahkan kini sangat populer diterapkan oleh para industriawan di perusahaan-perusahaan besar.
Pemberdayaan masyarakat dipandang sebagai sebuah metode yang memungkinkan orang yang menjadi sasaran pemberdayaan dapat meningkatkan kualitas hidupnya serta mampu memperbesar pengaruhnya terhadap proses-proses yang mempengaruhi kehidupannya. Metode pengembangan masyarakat berfokus pada upaya-upaya menolong anggota masyarakat yang memiliki kesamaan minat untuk bekerja sama., mengidentifikasi kebutuhan bersama, untuk selanjutnya merumuskan dan merencanakan serta melaksanakan kegiatan bersama guna memenuhi kebutuhan tersebut.1
Pemberdayaan Masyarakat dapat diartikan sebuah konsep pembangunan ekonomi dan politik yang merangkum berbagai nilai sosial. Dalam pengorganisasian dapat dijelaskan suatu upaya masyarakat untuk saling mengatur dalam mengelola kegiatan atau program yang mereka kembangkan. Disini manusia dapat membentuk panitia kerja, melakukan pembagian tugas, saling mengawasi, merencanakan kegiatan, dan lain-lain.2
B. Lingkup Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat a. Bina Manusia
Bina manusia merupakan upaya yang pertama dan paling utama untuk dilakukan dalam pemberdayaan masyarakat. Dikatakan demikian karena, (1) tujuan pemberdayaan adalah untuk memperbaiki mutu kehidupan dari masyarakat miskin yang menjadi sasarannya,(2) yang menjadi subyek dalam pemecahan masalah adalah masyarakat miskin itu sendiri, sementara pihak luar hanyalah bertindak sebagai fasilitator dalam memperkuat daya atau kemampuan yang telah dimiliki oleh masyarakat miskin yang menjadi sasarannya,(3) melalui pembinaan kemampuan manusianya,diharapkan mereka memiliki kemauan dan keberanian untuk memecahkan masalahnya sendiri secara berkelanjutan, sehingga tidak akan menimbulkan ketergantungan kepada pihak pemberdaya.
1Chabib Soleh,Dialektika Pembangunan dan Pemberdayaan, (Bandung:FOKUSMEDIA,2014),h.147
Berkaitan dengan bina manusia ini, kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan antara lain:
Pengembangan kapasitas individu, seperti kapasitas kepribadian, kapasitas pada dunia kerja, dan pengembangan kapasitas keprofesionalan.
Pengembangan kapasitas entitas/kelembagaan yang meliputi: kejelasan visi,misi, dan budaya organisasi; Kejelasan struktur organisasi, kompetensi, dan strategi organisasi; mekanisme dan pengelolaan organisasi; pembangunan jumlah dan kualitas sumberdaya; interaksi antar individu dalam organisasi; interaksi dengan organisasi dan para pemangku kepentingan.
Pengembangan kapasitas sistem (jejaring) yaitu: pengembangnan interaksi antar entitas dalam sistem yang sama dan pengembangan interaksi dengan entitas atau organisasi diluar sistem.
b. Bina Usaha
Bina usaha merupakan upaya penting dalam setiap pemberdayaan masyarakat, karena (1) Bina manusia yang tidak memberikan keuntungan secara ekonomi tidak akan direspon secara positif oleh masyarakat miskin, (2) pemberdayaan dalam bentuk apapun yang tidak berdampak pada penningkatan kesejahteraan mereka tidak akan memperoleh dukungan dalam bentuk partisipasi secara aktif. development) masalah lingkungan dipandang sangan penting dalam proses pembangunan. Sejauh ini pengertian lingkungan, seringkali dimaknai sekedar lingkungan fisik, terutama berkenaan dengan pelestarian sumber-sumber daya alam dan lingkungan hidup. Akan tetapi kiranya perlu disadari, bahwa persoalan lingkungan pada dasarnya juga terkait dengan lingkungan sosial yang sangat berpengaruh terhadap keberlanjutan bisnis dan mutu kehidupan.
d. Bina Kelembagaan
Dalam kehidupan sehari-hari kelembagaan sering diartikan sebagai institusi sosial atau pranata sosial tetapi juga sering diartikan sebagai organisasi sosial.
Karakteristik kelembagaan diantaranya adalah:
Kelembagaan pada dasarnya merupakan instrumen yang diperlukaan sebagai wadah kerjasama dalam proses pencapaian tujuan. Oleh karena itu keberadaan kelembagaan bersifat permanen sampai tujan yang diinginkan dapat diwujudkan.
dengan tujuan untuk membatasi mana prilaku yang diperbolehkan dan membentuk individu dan masyarakat menjadi mandiri. Kemandirian tersebut meliputi menjadi kemandirian berpikir,bertindak, dan mengendalikan apa yang mereka lakukan. Kemandirian masyarakat merupakan suatu kondisi yang dialami oleh masyarakat yang melakukan sesuatu yaang ditandai dengan kemampuan pemikiran, memutuskan serta melakukan sesuatu yang dipandang tepat demi mencapai pemecahan masalah yang dihadapi dengan mempergunakan daya atau kemampuan yang dimiliki.4
Adapun daya kemampuan yang dimaksud adalah:
1. Kondisi Kognitif, merupakan kemampuan berfikir yang dilandasi oleh pengetahuan dan wawasan seseorang dalam rangka mencari solusi atas permasalahan yang dihadapi.
2. Kondisi konatif, merupakan suatu sikap prilaku masyarakat yang terbentuk dan diarahkan pada prilaku yang sensitif terhadap nilai-nilai pemberdayaan masyaraakat.
3. Kondisi Afektif, merupakan perasaan yang dimiliki oleh individu yang diharapkan dapat diintervensi untuk mencapai keberdayaan sikap dan prilaku.
4. Kemampuan Psikomotorik, merupakan kecakapan dan keterampilan yang dimiliki masyarakat sebagai upaya mendukung masyarakat dalam rangka melakukan aktivitas pembangunan.
D. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam proses pemberdayaan masyarakat Peradaban manusia dari waktu ke waktu terus berkembang atau mengalami perubahan baik disebabkan karena perubahan lingkungan fisik yang bersifat alamiah,maupun perubahan yang disebabkan sebagai akibat perubahan sikap daan prilaku dalam kehidupan sehari-hari, yang menyebabkan kebutuhan manusia juga terus mengalami perkembangan baik dalam ragam jumlah maupun bentuknya.
3Chabib Soleh,Dialektika Pembangunan dan Pemberdayaan, (Bandung:FOKUSMEDIA,2014),h.86-88
Perkembangan perubahan kebutuhan masyarakat itulah yang pada dasarnya melandasi lahirnya berbagai faktor yang diperlukan dalam mendorong pemberdayaan masyarakat agar meningkat partisipasinya dalam kegiatan pembangunan. Faktor-faktor tersebut adalah: pembelajaran masyarakat agar berbagai pengalaman mikro dapat menjadi policy input dan policy reform sebagai unsur utama pemberdayaan sehingga memiliki dampak yang lebih luas.
b. Membangun kembali kelembagaan rakyat
Peran serta masyarakat menjadi keniscayaan bagi semua upaya pemberdayaan masyarakat. Peran serta masyarakat secara teknis membutuhkan munculnya kelembagaan sosial, ekonomi, dan budaya yang benar-benar diciptakan oleh masyarakat sendiri.
c. Pengembangan kesadaran rakyat
Karena peristiwa ekonomi juga merupakan peristiwa peristiwa politik atau lebih dikenal politik ekonomi, maka tindakan yang hanya berorientasi memberikan bantuan teknis jelas tidak memadai.
d. Redistribusi sumberdaya ekonomi merupakan syarat pokok pemberdayaan rakyat.
h. Mengganti pendekatan kewilayahan administratif dengan pendekatan kawasan
Pendekatan kewilayahan administratif adalah pendekatan birokrasi atau kekuasaan. Dengan pendekatan ini akan memungkinkan terjadinya pemberdayaan masyarakat dalam skala besar disamping keragaman model yang didasarkan atas keunggulan atas kawasan satu dengan yang lainnya. i. Mengembangkan penguasa pengetahuan teknis
j. Membangun jaringan ekonomi strategis, berfungsi untuk mengembangkan kerjasama dalam keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki kelompok ekonomi satu dengan yang lainnya.5
BAB III KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Soleh,Chabib. 2014. Dialektika Pembangunan dan Pemberdayaan. Jakarta:Fokus Media