• Tidak ada hasil yang ditemukan

revisi proposal skripsi komik nawadhir j

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "revisi proposal skripsi komik nawadhir j"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

PROPOSAL SKRIPSI

PENERJEMAHAN KOMIK NAWADHIR JUHA LI AL-ATHFAL

Proposal skripsi ini diajukan untuk mendapatkan gelar sarjana pada Jurusan Tarjamah

Fakultas Adab dan Humaniora

Dosen Pengampu: Dr. Moch Syarif Hidayatullah, M.Hum

Oleh:

Medita Agla Cahyani 11140240000010

PROGRAM STUDI TARJAMAH

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

(2)

OUTLINE 3. subjek dan objek penelitian 4. analisis data

BAB III SEKILAS TENTANG BUKU DAN PENULIS

A. Biografi Pengarang

B.

KOMIK NAWADHIR JUHA LI AL-ATHFAL

BAB IV PERTANGGUNGJAWABAN PENERJEMAHAN KITAB AGRAB AL-QASAS

A. Pendahuluan

(3)
(4)
(5)

A. Latar Belakang Masalah

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) penerjemahan adalah

proses, perbuatan, cara menerjemahkan pengalih bahasa. Suhendra Yusuf

menyatakan terjemah diartikan sebagai semua kegiatan manusia dalam

mengalihkan seperangkat informasi atau pesan.1 Lalu Moelione berpandangan

bahwa pada hakikatnya penerjemahan itu merupaan kegiatan mereproduksi

amanat atau pesan bahasa sumber dengan padanan yang paling tepat dan wajar

di dalam bahasa penerima, baik dilihat dari segi arti maupun gaya. 2

Menerjemahkan teks sastra mempunyai keunikan tersendiri dibanding

dengan penerjemahan teks-teks umum lainnya, sebab sastra mengandung

unsur ekspresi seorang sastrawan dan kesan khusus yang ingin ditimbulkan

terhadap si pembaca. Selain itu karya sastra juga mempunyai unsur-unsur

emosional, efek keindahan kata dan ungkapan, efek keindahan bunyi dengan

segala yang mengiringinya, inilah yang disebut dan biasa dikenal dengan nilai

estetis sebuah karya sastra. Dalam penerjemahan sastra khususnya prosa fiksi

menurut Newmark dalam Suryawinata dan Hariyanto harus memperhatikan

pengaruh budaya pada Bsu dan pesan moral serta bahasa, latar dan tema3.

1 Suhendra Yusuf, 1994, Teori Tarjamah Pengantar Ke Arah Pendekatan

Linguistik dan Sosiolinguistik, Bandung: Mandar Maju, hlm. 8

2 Syihabuddin, Penerjemah Arab-Indonesia, hlm. 10.

(6)

Bahasa adalah suatu sistem lambang berupa bunyi, bersifat arbiter, digunakan

oleh suatu masyarakat untuk bekerjasama, berkomunikasi, dan mengidentifikasi

diri. Bahasa adalah alat komunikasi sebagai perantara atau penyambung suatu

pesan baik itu lisan maupun tulisan. Dalam berkomunikasi di dunia internasional

tentu kita bertemu dengan beda bahasa lain. Misalnya ketika berinteraksi dengan

orang arab tentu kita menggunakan bahasa arab agar maksud dan tujuan kita

tersampaikan.4 Ada banyak ragam bahasa di dunia ini, baik berupa tulisan, lisan

dan isyarat. Penulis lebih mengedepankan aspek bahasa yang berbentuk

tulisan/teks.

Dalam menerjemahkan sebuah karya, khususnya karya ini yang ditujukan

untuk anak. Peneliti menggunakan metode penerjemahan adaptasi dalam

menerjemahkan komik Nawadhir Juha li Al-athfal ((لافطللااحج ارداون terbitan al-Muassasah al-‘Arabiyyah al-Haditsah, Kairo tulisan Syawqi hasan. Yang

membahas cerita juha yang digolongkan ke dalam cerita anekdot (humor) karena

yang menjadi bahan dari cerita humor adalah watak-watak atau tokoh yang

cerdik atau bodoh.5 Juha merupakan cerita yang paling terkenal di sekitar Timur

Tengah dan Afrika Utara. Juha telah menjadi sumber banyak karya yang

merupakan refleksi dari kualitas, tokoh yang kompleks, dan pandai mengolah

kata. Kekuatan ini mewujudkan Juha memiliki karakter ganda pada dirinya.

Banyak karakter digambarkan berlawanan pada gaya penceritaannya. Ia bisa

4 Abduk chaer. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia, cet ke-1. Jakarta:

Rineka Cipta, 2000. H-1

(7)

menjadi seorang hakim, pedagang, petani, suami dan lain sebagainya. Secara

umum, ia kadang muncul sebagai seorang yang kaya atau seorang yang miskin,

seorang yang dermawan atau seorang yang kikir, seorang yang pintar atau seorang

yang bodoh, seorang perjaka atau seorang yang telah menikah. Semuanya

menjelaskan kehidupan dari berbagai segi dan aspek yang berlawanan, yang

menggambarkan manusia dari berbagai kategori, status dan karakter individu.

Banyak dari kisah-kisahnya yang konyol terpancar pula kritik sosial. la juga

cukup arif untuk memberikan wejangan, nasihat, protes, kata-kata bijak, mengejek

kebodohan,ketidak becusan/ketidakadilan, dan bahkan bisa menghibur hati yang

sedang lara.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, penulis membatasi rumusan masalah pada:

1. Bagaimana penerapan metode adaptasi dalam menerjemahkan komik

Nawadhir Juha li Al-athfal ((لافطلل ااحج ارداون terbitan al-Muassasah al-‘Arabiyyah al-Haditsah, Kairo tulisan Syawqi hasan?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan Rumusan masalah di atas peneliti akan memaparkan tujuan

masalah sebagai berikut:

1. Mengetahui bagaimana proses menerjemahkan komik Nawadhir Juha

li Al-athfal ((لافطللااحج ارداون terbitan Muassasah ‘Arabiyyah al-Haditsah, Kairo tulisan Syawqi hasan dengan menggunakan metode

(8)

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan peneliti, pembaca

dan para penerjemah dalam menerjemahkan sebuah teks-teks Arab

D. Tinjauan Pustaka

Penerjemahan yang saat ini penulis lakukan, belum pernah ada yang

menerjemahkan judul atau bahas komik Nawadhir Juha li Al-athfal ((احج ارداون

لافطلل terbitan al-Muassasah al-‘Arabiyyah al-Haditsah, Kairo tulisan Syawqi

hasan yang berjudul مهاردلا تنا ذخ. Terkait tinjauan pustaka ini penulis melakukan

survei di perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora dan perpustakaan umum

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, UIN Jakarta. Dari hasil survei tersebut penulis

menemukan beberapa pembahasan mengenai metode penerjemahan antara lain:

Pertama, Virginia (2012) yang berjudul “Ali Audah dan Metode Penerjemahannya (analisis Terjejemahan Buku Abu Bakr As-Siddiq Karya M.

Husain Haekal pada Bab Abu Bakr Pada Masa Nabi)”. Pada penelitian ini mengarah pada pengetahuan terkait metode, ragam dan perangkat penerjemahan

apa yang diterapkan oleh ali Audah dalam buku Abu Bakr As-Shidiq karya M.

Husain Haekal pada bab Abu Bakr pada masa nabi. Penelitian ini tidak jauh beda

dengan penelitian yang penulis temukan sebelumnya yaitu penelitian yang

dilakukan terhadap hasil terjemahan dan menentukan metode apa yang digunakan

(9)

Kedua, Lia Widvawati (2014) yang berjudul “Analisis Deskriptif Kecerdasan Emosional pada Kisa-kisah Al-Qur’an dan Upaya Pengembangan pada Anak Usia 6 sampai 9 Tahun” yang memfokuskan pada analisis kisah-kisah anak dalam al-Qur’an. Metode analisis yang digunakan yaitu analisis deskriptif,

melalui pendekatan deskriptif dalam menemukan jawaban terkait permasalahan

yang ada di skripsi ini. Kelepbihan dari skripsi ini adalah peneliti memfokuskan

pada 3 cerita dalam al-Qur’an yang kemudian peneliti analisis, sehingga diambil

kesimpulan bahwa ketiga kisah tersebut terdapat berbagai macam hikmah yang

dapat diambil untuk diteladani dalam perkembangan pribadi seorang anak.

Kekurangan penelitian ini adalah peneliti tidak menerjemahkan langsung dari

bahasa sumber yaitu bahasa Arab.

Ketiga, Anis Fida’ (2016) yang berjudul “Qissah li Atfal ‘Taih fi al-Qannat’ li Ya’qub al-Syaruni Tarjamatuha wa Musykilatu Tarjamati al-Tarakib al-Idlafi” yang memfokuskan pada penerjemah susunan Idhafi yang ditemukan dalam cerita yang ia terjemahkan. Metode penerjemahan yang ia gunakan yaitu

metode terjemah secara harfiyah dan tafsiriyah. Metode harfiyah merupakan

metode yang melingkupi terjemahan secara setia terhadap teks sumber adapun

metode tafsiriyah merujuk pada terjemahan-terjemahan yang tidak

memperdulikan aturan tata bahasa dari bahasa sumber. Kelebihan skripsi ini

adalah peneliti menfokuskan susunan idhafi sebagai kajian penelitiannya dan

peneliti menguunakan metode harfiyah dan harfiyah dan tafsiriyah sebagai

(10)

metode yang peneliti gunakan, karena peneliti hanya memfokuskan kalimat

idhafinya saja.

Keempat, skripsi dari mahasiswa UIN Syarif hidayatullah Jakarta, Nauval Fitriah “Penerjemahan Kitab Dau’u Misbah Fi Bayani Ahkami

Al-Nikah Karya K.H. Hasyim Asy’ari” (2017). Kelebihan dari penelitian tersebut adalah ia mendeskripsikan penereapan metode dan strategi penerjemahan yang

diklasifikasi ke dalam dua bagian. Pertama, mendeskripsikan dengan rinci metode

semantis pada terjemahannya. Kedua, mendeskripsikan secara gamblang dan jelas

strategi apa saja yang diterapkan dalam terjemahannya. Kekurangan dari

penelitian ini adalah Nauval melakukan dua penerapan metode dan strategi yang

berbeda mengakibatkan meluasnya fokus pembahasan dalam penelitian yang

dilakukannya. Persamaan dari penelitian Nauval dengan yang akan peneliti

lakukan adalah dari objek kajiannya, yaitu sama-sama menerjemahkan kitab

klasik namun dalam korpus yang berbeda. Sedangkan perbedaannya terletak pada

penerapan metode yang digunakan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan

metode komunikatif yang berorientasi pada teks sasaran.

Keelima, Qisthina Amajida (2017) yang berjudul “ Peneremahan Buku al-Qirâ’ah al-Rasyîdah Karya Abul Hasan Ali Nadwi: Sebuah Pertanggungawaban Akademik ” yang memfokuskan metode komunikatif sebagai metode penerjemahan bukunya. Hasil terjemahan tersebut menunjukkan

bahwa metode komunikatif yang diterapkan dalam penelitiannya yaitu cocok.

Kelebihan dari penelitian ini adalah peneliti memaparkan kendala daalam

(11)

adalah peneliti belom membandingkan terjemahan dengan metode lain untuk

dijadikan perbedaan dalam memahami sebuah teks.

E. kerangka Teori

1. Definisi komik

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, komik adalah cerita bergambar

(di majalah, surat kabar, atau berbentuk buku) yg umumnya mudah dicerna

dan lucu. Komik adalah cerita yang bertekanan pada gerak dan tindakan yang

ditampilkan lewat urutan gambar yang dibuat secara khas dengan paduan

kata-kata. Komik adalah suatu bentuk seni yang menggunakan gambar-gambar

tidak bergerak yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk jalinan

cerita. Gambar dalam hal ini, menggambar sebuah karakter kartun (karakter

bisa merupakan seseorang, binatang, tumbuhan ataupun suatu objek benda

mati). Biasanya, komik dicetak di atas kertas dan dilengkapi dengan teks.

Komik dapat diterbitkan dalam berbagai bentuk, mulai dari strip dalam koran,

dimuat dalam majalah, hingga berbentuk buku tersendiri. Atau ada juga yang

berpendapat, Komik adalah Dunia Tutur Kata, suatu rangkaian gambar yang

bertutur menceritakan suatu kisah. Dalam membaca gambar ini nilai-nya

kira-kira sama dengan membaca peta, simbol-simbol, diagram, dan sebagainya.6 Di

dalam komik terdapat kumpulan panel-panel yang berisi gambar. Gambar

dalam panel-panel tersebut disertai dengan balon kata-kata yang menyatakan

ucapan tokoh, dialog atau atau memperjelas isi cerita.

(12)

Teknik Penerjemahan Komik

Penerjemahan tidak sekedar mengalihkan pesan ke dalam Bsa. Namun,

juga diperlukan teknik menerjemahkan agar hasil terjemahannya komunikatif

dengan pembaca. Dalam hal kaitannya dengan penerjemahan komik, yang

menggambarkan percakapan atau dialog tokoh. Jadi, penerjemahan komik

sebaiknya di dasarkan pada jumlah karakter percakapan tokoh dalam balon.

Mislnya ada 30 karakter, sebaiknya di dalam terjemahannya juga terdapat 30

karakter. Sebaiknya tidak melebihi dari jumlah karakter tersebut.

teknik penerjemahan yang di pergunakan berkaitan dengan teks, konteks

dan proses. Misalnya, teks sumber menjelaskan mekanisme koherensi, kohesi dan

perkembangan tematik. Analisis teks sumber menjelaskan semua elemen

ekstratekstual yang berkaitan dengan konteks sumberteks dan produksi

penerjemahan.

Vinary dan Darbelnet dalam Translation Techniques Revisited: A

Dynamic and Functionalist Approach (Molina and Albir, 2002: 4) mengajukan

teknik atau prosedur penerjemahan, dengan istilah ‘procédés techniques de la

traduction’.

Mereka menetapkan tiga prosedur penerjemahan yang masih-masing

memiliki teknik penerjemahan.

(13)

Terjemahan harfiah terjadi ketika terdapat kedekatan atau kesetaraan

struktur, leksikal, dan bahkan morfologi antara dua bahasa. Kesetaraan dua bahasa

ini memungkin dapat terjadi penerjemahan harafiah. Teknik penerjemahan

Terjemahan adalah:

- Borrowing (pinjaman). Teknik penerjemahan yang dilakukan dengan

meminjam kata atau ungkapan dari BSU. Peminjaman itu bisa bersifat murni

tanpa penyesuaian atau peminjaman yang sudah dilakukan penyesuaian pada

ejaan ataupun pelafalan.

- Calque. Teknik penerjemahan yang dilakukan dengan menerjemahkan frasa

atau kata BSU secara literal.

- Literal Translation. Penerjemaahan kata per kata. Teknik penerjemahan ini

dilakukan bisaanya terdapat kesetaraan bentuk (gramatikal, leksikal, dan frase)

antara dua bahasa.

Oblique. translation Terjemahan Oblique terjadi ketika penerjemahan merupakan

suatu keharusan untuk mencapai hasil terjemahan komunikatif. Prosedur

penerjemahan ini mencakup teknik transposisi, modulasi, ekuivalensi dan

adaptasi.

- Transposisi merupakan teknik penerjemahkan dengan mengubah kategori

gramatikal. Teknik ini sama dengan teknik pergeseran kategori, struktur dan unit.

Kata kerja dalam teks bahasa sumber, misal, diubah menjadi kata benda dalam

teks bahasa sasaran. Teknik pergeseran struktur lazim diterapkan jika struktur

(14)

pergeseran struktur bersifat wajib. Sifat wajib dari pergeseran struktur tersebut

berlaku pada penerjemahan dari bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia untuk

menghindari interferensi gramatikal yang dapat menimbulkan terjemahan tidak

berterima dan sulit dipahami.

- Modulation. Teknik penerjemahan yang diterapkan dengan mengubah sudut

pandang, fokus atau kategori kognitif dalam kaitannya dengan BSu. Perubahan

sudut pandang tersebut dapat bersifat leksikal atau struktural.

- Adaptasi (adaptation). Teknik yang digunakan dalam penerjemahan ini dengan

menyesuai budaya bahasa sasaran. Dengan kata lain, unsur budaya yang ada di

dalam Bsa ditemukan padanan budaya sedekat mungkin di dalam Bsa. Di dalam

komik sering ditemukan unsur-unsur budaya, misalnya budaya materi, ungkapan

bahasa, dll. Misalnya dalam bahasa Prancis penggunaan ungkapan “voilà” yang

biasanya dikemukakan untuk memberikan sesuatu kepada seseorang. Pada contoh

komik di atas, karena bayinya menangis menandakan lapar (haus) maka sang ibu

lansung menyedorkan susu botol sambil berkata “voilà, voilà” yang dapat

diterjemahkan menjadi, “minum, minum!” secara denotasi, kata voilà berarti ‘ini’,

dan ‘itu’. Dalam konteks budaya Prancis, kata itu digunakan untuk memberikan

sesuatu kepada seserang atau menunjukkan sesuatu (barang) kepada

seseorang.

- Ekuivalensi. Teknik penerjemahan dengan menemukan padanan yang sama di

dalam Bsa. Misalnya pribahasa dalam Bsu diterjemahkan dengan mencari

(15)

dengan Bsu. Teknik penerjemahan ekuivalansi dilakukan dengan menemukan

penanda dan petanda yang sama. Misalnya idiom dalam Bsu disepadanankan

dengan idiom dalam Bsa. Amplification and economy translation Amplification

merupakan teknik yang digunakan untuk mengeksplisitkan atau menambahkan

suatu kata untuk memperjelas makna yang akan dialihkan. Sebaliknya, economy

translation adalah teknik yang diterapkan dengan penghilangan secara parsial,

karena penghilangan tersebut dianggap tidak menimbulkan distorsi makna.

Dengan kata lain, mengimplisitkan ainformasi yang eksplisit.

Tahap penerjemahan Komik

Setelah ditentukan komik sebagai teks sumber yang akan diterjemahkan,

proses penerjemahan sudah dapat dilakukan. Tidak ada penerjemah tanpa

memperhatikan peran konteks dalam menerjemahkan karena dengan konteks

komik yang telah dipahami, maka penerjemah tidak begitu sulit untuk melakukan

pengalihan. Dalam kasus penerjemahan komik, fokus perhatian penerjemah yang

tidak boleh diabaikan adalah spesifikasi dimiliki komik – jumlah karakter

(wordplasy, nama onomatope, kesesuain antar ekpresi gambar (tokoh) dengan

bahasa verbal komik, yang terkadang hal ini menjadi kendala dalam

penerjemahan.

2. Metode Penerjemahan Adaptasi.

Pentingnya pengetahuan tentang jenis-jenis teks bagi seorang penerjemah

menentukan pula pemilihan metode penerjemahan.7 Bila penerjemah

(16)

mengabaikan etnis atau kategori teks dengan tidak mengklasifikasikan teks yang

akan diterjemahkan, penerjemah akan menghasilkan terjemahan yang tidak sesuai

dengan teks bahasa sumber.

Metode yang peneliti gunakan dalam menerjemahkan komik Nawadhir

Juha li Al-athfal ((لافطلل ااحج ارداون terbitan Muassasah ‘Arabiyyah al-Haditsah, Kairo tulisan Syawqi ini yaitu metode penerjemahan adabtasi/saduran.

Menurut Newmark, metode adabtasi ini disebut dengan metode penerjemahan

yang paling bebas dan paling dekat dengan Bsa. Istilah “saduran” dapat diterima

di sini, asalkan penyadurannya tidak mengorbankan tema, karakter atau alur

dalam Tsu. Saat menerjemahkan dengan metode ini, seorang penerjemah biasanya

tidak terlalu memperhatikan keteralihan struktur Tsa. Ia hanya memperhatikan

apakah terjemahannya dapat dipahami dengan baik oleh si penutur Bsa atau tidak.

Karenanya, metode ini dianggap sebagai metode yang paling bebas dan paling

dekat dengan Tsa. Namun demikian, penerjemah tidak mengorbankan hal-hal

penting dalam tsu, seperti tema, karakter, atau alur. Metode ini biasanya

digunakan untuk penerjemahan drama, puisi, atau film. Ciri lain dari metode ini

adalah terjadinya peralihan budaya Tsu ke budaya Tsa. Dengan kata lain. Ada

penyesuaian kebudayaan dan struktur kebahasaan.8

Pada metode adaptasi karena yang menjadi orientasi keterbacaan pada Tsa,

maka terjemahan harus bisa menyampaikan ide teks Bsu dengan luwes dan mudah

dimengerti pembacanya. Keberpihakan pada pembaca membuat terjemahan ini

(17)

tidak harus mengikuti gaya bahasa teks Bsu dan bahkan dapat menambah atau

mengurangi elemen yang tidak begitu penting. Tentunya menyesuaikan denga

teks

apa yang akan diterjemahkan itu sebuah cerpen atau puisi maka hendaklah

diterjemahkan menjadi sebuah cerpen dan pusis kembali pada Bsa.9

Teknik penerjemahan komik dan Metode adabtasi memiliki fungsi yang

sangat penting dalam suatu proses penerjemahan. Apalagi dalam menerjemahkan

teks yang peneliti akan terjemahkan. Kedua metode ini tak dapat dipisahkan,

keduanya saling mengisi dalam menciptakan terjemahan yang mudah dimengerti..

F. Metodologi Penelitian

Dengan menggunakan metode penelitian yang baik, hasil penelitian

tentu akan lebih terarah. Saya menggunakan metode penelitian kualitatif,

dengan pendekatan metode penerjemahan adaptasi. Penelitian kualitatif

merupakan suatu strategi inquairy yang menekankan pencarian makna,

pengertian, konsep, karakteristik, gejala, simbol, maupun dekskripsi tentang

suatu fenomena, fokus dan multimetode, bersifat alami dan holistik,

mengutamakan kualitas, menggunakan beberapa cara, serta disajikan secara

narratif. Dari sisi lain dan secara sederhana dapat dikatakan bahwa tujuan

penelitian kualitatif adalah untuk menemukan jawaban terhadap suatu

fenomena atau pertanyan melalui aplikasi prosedur ilmiah secara sistematis

(18)

dengan menggunakan pendekatan kualitatif. 10 Metode kualitatif menjadi

titik-tolak penelitian kualitatif, yang menekankan kualitas (ciri-ciri data yang

alami) sesuai dengan pemahaman deskriptif dan alamiyah itu sendiri.11 Hal

itu disebabkan oleh adanya penerapan metode kualitatif. Selain itu semua

yang dikumpulkan berkemungkinan menjadi kunci terhadap apa yang sudah

diteliti.12

1. Sumber Data

Adapun sumber data yang digunakan penelitian ini ada dua macam:

Pertama, data primer yakni komik Nawadhir Juha li Al-athfal ((احجارداون لافطلل terbitan al-Muassasah al-‘Arabiyyah al-Haditsah, Kairo tulisan Syawqi

hasan.

Kedua, data sekunder yakni sumber-sumber lain yang mendukung data primer seperti situs www.hasanudin.id (komik Nawadhir Juha li Al-athfal ((رداون

لافطلل ااحج terbitan al-Muassasah al-‘Arabiyyah al-Haditsah), Kairo tulisan Syawqi, kamus Arab-Indonesia, internet dan data lain yang mendukung.

2. Teknik Pengumpulan Data

Tahap yang saya lakukan untuk pengumpulan data ialah menggunakan metode:

METODE CATAT.

10 Prof. Dr. A. Muri Yusuf, M.Pd., Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif

dan Penelitian Gabungan, (Jakarta: Paramedian Group, 2014) hlm 329

11 Djajasudarma, T. Fatimah, Metode Linguistik Ancangan Metode Penelitian dan Kajian, (Bandung: PT Refika Aditama, 2006), h. 14.

(19)

Dimana dalam metode ini penulis membuat coretan dari setiap kalimat

yang sudah dibaca tadi dan ditulis sesuai bahasa sumbernya terlebih dahulu yaitu

bahasa Arab. Setelah semua kalimat tercatat dengan baik dan benar, penulis

melanjutkan dengan menerjemahkan kata perkata dari setiap kalimat

menggunakan kamus mutarjim dan google translate. Lalu, terjemahan

kata-perkata yang masih terkesan kaku itu dimodifikasi dengan penerjemahan

komunikatif yang mana menyesuaikan pada pembaca umum.

3. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah komik Nawadhir Juha li Al-athfal ((احجارداون

لافطلل terbitan al-Muassasah al-‘Arabiyyah al-Haditsah, Kairo tulisan Syawqi

hasan Objek dalam penelitian ini yaitu terjemahan yang menggunakan metode

adaptasi pada komik Nawadhir Juha li Al-athfal.

4.Analisis Data

Analisis data yang dilakukan dengan cara mengumpulkan teks komik

Nawadhir Juha li Al-athfal ((لافطلل احج رداون terbitan al-Muassasah al-‘Arabiyyah al-Haditsah, Kairo tulisan Syawqi hasan. Kemudian penulis membuat coretan dari

setiap kalimat yang sudah dibaca tadi dan ditulis sesuai bahasa sumbernya terlebih

dahulu yaitu bahasa Arab. Setelah semua kalimat tercatat dengan baik dan benar,

penulis melanjutkan dengan menerjemahkan kata perkata dari setiap kalimat

menggunakan kamus mutarjim dan google translate. Lalu, terjemahan

kata-perkata yang masih terkesan kaku itu dimodifikasi dengan penerjemahan

(20)

G. Sistematika Penulisan

Demi mendapatkan pemahaman yang komperhensip, maka penulis merasa perlu

untuk merumuskan sistematika penulisan sebagai berikut:

Bab I adalah pendahuluan. Bagian pendahuluan ini berisi satu bab

tersendiri yang terdiri dari enam sub-bab, yang meliputi latar belakang masalah,

pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan

pustaka, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab II kerangka teori. Pada bab ini merupakan landasan teori yang terdiri

dari: teori dari penerjemahan yang terdiri dari definisi komik dan metode

penerjemahan adaptasi.

Bab III metode penelitian. Pada bab ini dalam metodologi penelitian

membahas pengertian penelitian kualitatif dan memaparkan sumber data, teknik

(21)

DAFTAR PUSTAKA

Chaer, Abdul.2003.Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia,

Jakarta:Rineka Cipta.

Djajasudarma, T. Fatimah. Metode Linguistik Ancangan Metode Penelitian dan

Kajian. Bandung: PT Refika Aditama, 2006.

Frans Sayogi, 2008. Penerjemahan bahasa Inggirs de dalam Bahasa

Indonesia, Jakarta: Lembaga Penelitian Universitas Negri Syarif

Hidayatullah.

Moch Syarif Hidayatullah. 2014. Seluk beluk penerjemahan arab indonesia.

Tanggerang: Alkitabah

Moleong Lexy, J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2012.

Masdiono, Toni. 1998. 14 Jurus Membuat Komik. Jakarta : Creativ Media

Maman Lesmana, 2012. Menelusuri Jejak Budaya dan Islam di Indonesia. Depok:

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia.

(22)

Linguistik dan Sosiolinguistik, Bandung: Mandar Maju.

Yusuf, A. Muri, 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan

Penelitian Gabungan, Jakarta: Paramedian Group.

Zuchridin Suryawinata & Sugeng Hariyanto, 2011. Translation: Bahasan

Referensi

Dokumen terkait