• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN GAYA BAHASA DALAM KOMUNIKASI A

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PERBEDAAN GAYA BAHASA DALAM KOMUNIKASI A"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

PERBEDAAN GAYA BAHASA DALAM KOMUNIKASI ANTARA PRIA DAN WANITA

TUGAS MATA KULIAH KOMUNIKASI

FRENGKI BAGANU S2 MPDK

UNIVERSITAS KRISTEN IMMANUEL YOGYAKARTA

(2)

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang Penulisan

Perpecahan dan kesalahpahaman sebagian besar muncul atau timbul disebabkan

oleh adanya “miss communication” dalam bahasa trend anak muda pada masa ini atau

komunikasi yang tidak terhubung dengan benar sehingga menghasilkan sebuah pengertian

yang berbeda. Komunikasi merupakan kegiatan yang sangat penting secara khusus di dalam

membangun hubungan, persepsi dan cara pikir antara pemberi pesan dan penerima. Jika

pesan yang dikomunikasikan tidak sampai dengan jelas, maka pesan tersebut tidak akan

pernah dimengerti oleh penerima. Pada situasi ini komunikasi dapat menghasilkan respon

yang fatal yaitu kesalahpahaman, ketersinggungan, atau persepsi yang salah. Oleh sebab itu,

penekanan akan komunikasi yang jelas dan tersalurkan dengan benar adalah prioritas yang

harus dilakukan setiap orang.

Menurut Dr. Sudibyo Alimoeso MA, Deputi Keluarga Sejahtera dan

Pemberdayaan Keluarga BKKBN,

"Data Badan Peradilan Agama (Badilag) Mahkamah Agung RI tahun 2010 melansir bahwa selama 2005 sampai 2010, atau rata-rata satu dari 10 pasangan menikah berakhir dengan perceraian di pengadilan. Dari dua juta pasangan menikah tahun 2010 saja, 285.184 pasangan bercerai. Dan tingginya angka perceraian di Indonesia yang kita dapati, notabene tertinggi se-Asia Pasifik," katanya dalam acara bertema “Seminar Membangun Ketahanan Keluarga di Tengah Krisis dan Tingginya Gugat Cerai” di Auditorium Kantor BKKBN, Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Senin (23/12/2013). Data tersebut juga

memperlihatkan bahwa 70 persen perceraian itu karena gugat cerai dari pihak istri dengan alasan tertinggi ketidakharmonisan, lanjut Dr. Soedibyo. Dr. Soedibyo menuturkan, angka perceraian di Indonesia adalah hal yang menyedihkan. Betapa banyak anak yang kemudian harus menjalani takdir hidup tak bersama ayah dan ibunya secara utuh. Di samping itu, tak sedikit menjadi koban perebutan kuasa asuh. Padahal, hal itu membuat dampak negatif secara psikis.1

(3)

Data ini merupakan pernyataan langsung dari lembaga yang valid dan melalui

pernyataan ini dapat disimak bahwa perceraian di indonesia merupakan angka tertinggi.

Keluarga yang seharusnya menjadi tempat untuk membangun hubungan yang harmonis

tercederai oleh hal-hal yang sebenarnya sepele seperti perbedaan-perbedaan pemahaman atau

pun komunikasi antara pria dan wanita. Anneahira menuliskan bahwa, 2 alasan tertinggi dari

sebuah perceraian adalah sebagai berikut : pertama, perbedaan prinsip dan ketidakcocokan

adalah alasan perceraian rumah tangga yang paling sering diungkapkan oleh suami dan istri.

Kedua, macetnya komunikasi adalah penyebab yang sering terjadi di dalam perceraian. Tak

ada hubungan yang harmonis tanpa komunikasi yang baik.2

Betapa sedihnya melihat para orang tua yang hampir tidak memiliki toleransi satu

sama lain, tetapi tinggal bersama-sama, terperangkap dalam kebiasaan dan gaya hidup yang

sama selama bertahun-tahun. Dua puluh tahun kemudian, pernikahan itu berantakan karena

mereka tidak melakukan hal-hal yang lama dengan cara-cara baru dan hidup mereka menjadi

amat membosankan dan mandek.3 Bahkan mengakibatkan terjadinya perceraian, sehingga peran komunikasi yang harmonis di antara suami dan istri atau antara pria dan wanita

merupakan masalah yang intens. Komunikasi yang jelas dan saling mengerti antara pria dan

wanita harus terjadi untuk menghindarkan kesalahpahaman. Jika dilihat dari sudut pandang

Alkitab maka sebenarnya pria atau wanita merupakan dua pribadi yang saling melengkapi

satu sama lain. Kejadian 1:18, “Tuhan Allah berfirman, “Tidak baik, kalau manusia itu

seorang diri saja, Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.”

2Artikel anneahira tentang “Alasan Perceraian Dalam Rumah Tangga” dalam http://www.anneahira.com/alasan-perceraian.htm di akses 26 Juni 2014.

(4)

Rumusan Masalah

Dalam penulisan makalah ini rumusan masalah yang akan dibahas secara

keseluruhan adalah sebagai berikut, pertama apakah pengertian komunikasi itu? Kedua

perbedaan-perbedaan apakah yang terdapat di dalam komunikasi antara pria dan wanita?

Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan dalam penyusunan makalah ini adalah untuk membahas tentang

pengertian komunikasi dan menjelaskan juga secara umum tentang perbedaan-perbedaan

(5)

BAB II

PENGERTIAN KOMUNIKASI

Komunikasi merupakan hal kegiatan yang selalu ada di dalam kehidupan manusia,

dan seluruh makhluk hidup. Komunikasi adalah kontak, hubungan, penyampaian dan

penerimaan pesan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang memungkinkan pesan itu

diterima atau dipahami.4 Kata komunikasi berasal dari kata latin cum yaitu kata depan yang berarti dengan, bersama dengan, dan unus yaitu kata bilangan yang berarti satu. Dari kedua

kata itu terbentuk kata benda cummunio yang dalam bahasa inggris menjadi communion dan

berarti kebersamaan, persatuan, persekutuan, gabungan, pergaulan, hubungan. Karena untuk

ber-communio diperlukan usaha dan kerja, dari kata tersebut dibuat kata kerja

cummunicare...dalam bahasa indonesia diserap komunikasi.5 Dengan demikian dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa komunikasi merupakan suatu hubungan

percakapan atau pembicaraan.

Komunikasi berawal dari gagasan yang ada pada seseorang. Gagasan itu

diolahnya menjadi pesan dan dikirimkan melalui media tertentu kepada orang lain sebagai penerima. Penerima menerima pesan, dan sesudah mengerti isi pesan itu kemudian menanggapi dan menyampaikan tanggapannya kepada penerima pesan. Dengan menerima tanggapan dari si penerima pesan itu, pengirim pesan dapat menilai efektifitas pesan yang dikirimkannya. Berdasarkan tanggapan itu, pengirim dapat mengetahui apakah pesannya dimengerti dan sejauh mana

pesannya dimengerti oleh orang yang dikirim pesan itu...komunikasi dirumuskan sebagai “kegiatan di mana seseorang menyampaikan pesan melalui media tertentu kepada orang lain dan sesudah menerima pesan serta memahami sejauh

kemampuannya, penerima pesan menyampaikan tanggapan melalui media tertentu pula orang yang menyampaikan pesan itu kepadanya.”6

Di dalam kegiatan komunikasi terjadi pertukaran ide, pikiran, gagasan ataupun

pilihan-pilihan yang terus menerus berlangsung. Di dalam komunikasi terjadi percakapan dan

pengertian akan gagasan dari komunikasi yang sedang berlangsung.

4Tim Prima, Kamus Besar Bahasa Indonesia (t.k.: Gita Media Press, t.h.), 446.

5Agus M. Hardjana, Komunikasi Intapersonal & Interpersonal (Yogyakarta: Kanisius, 2007), 10.

(6)

PERBEDAAN KOMUNIKASI ANTARA PRIA DAN WANITA

Perbedaan merupakan hal yang tidak dapat ditolak, kehidupan yang heterogen

merupakan hal yang lumrah dan harus diterima. Tuhan telah menciptakan berbagai macam

perbedaan di antara seluruh manusia, baik warna kulit, fisik, suku, bahasa, budaya dan lain

sebagainya. Hal yang paling sempit lagi adalah adanya perbedaan antara dua jenis kelamin

yaitu pria dan wanita. Perbedaan ini bukan hanya menyangkut perbedaan fisik dan kelamin,

tetapi juga perbedaan tentang sikap, pola pikir dan cara mereka berkomunikasi. Perbedaan

dalam hal komunikasi inilah yang secara keseluruhan akan dibahas di dalam tulisan makalah

ini. Komunikasi yang digunakan di dalam hubungan antara lawan jenis berkaitan dengan

komunikasi verbal, non verbal, interpersonal dan intrapersonal. Meskipun seperti yang

diungkapkan dalam bab sebelumnya bahwa dalam sebuah rumah tangga yang dibangun

dengan dasar cinta sejati, akan berakhir juga dengan perceraian jika tidak ada komunikasi

yang baik. Pria tidak dapat merasakan komunikasi yang dimaksudkan oleh wanita, demikian

juga wanita tidak dapat mengerti apa yang dikomunikasikan oleh pria.

Perbedaan Fungsi Otak

Di dalam banyaknya persamaan pria dan wanita, terdapat juga berbagai macam

perbedaan. Perbedaan bukan untuk dihilangkan tetapi untuk dipahami dan dimengerti agar

hubungan dapat berlangsung dengan harmonis. Perbedaan yang perlu dipelajari antara pria

dan wanita adalah perbedaan dari fungsi otak masing-masing. Hal ini memang berhubungan

erat dengan antropologi, tetapi hal ini sangat berpengaruh erat di dalam cara dan gaya mereka

berkomunikasi. Sebab susunan atau bagian-bagian di dalam otak manusia sebenarnya

merefleksikan bagaimana cara manusia itu berkomunikasi dan memperoleh gagasan serta ide

untuk dikomunikasikan kepada orang lain. Sejak kecil otak terus bertumbuh dan mengalami

(7)

Tetapi, perkembangbiakan koneksi neural (neural conection), khususnya bagi orang-orang

yang aktif, membantu mengganti sel-sel yang hilang.7

H. Norman Wright menuliskan beberapa pola pikir yang berbeda di antara bagian

kiri otak dan bagian kanan otak manusia.

KIRI KANAN

-Analitis -Intiutif

-Linier -Emosional (terutama wanita)

-Eksplisit -Non-verbal

-Barangkai Verbal -Visual, Artistik (wanita kuat)

-Konkret -Holistik

-Rasional -Berkenaan dengan ruang

-Berorientasi Pada (pria lebih kuat)

Sasaran8

Di dalam kedua bagian otak inilah manusia menjalankan aktifitasnya dan

melakukan berbagai macam jenis komunikasi baik verbal dan non verbal. Konon dalam

komuniasi verbal, wanita mengenal lebih banyak nama warna dan sering menggunakan

kata-kata sifat. Hal ini kemungkinan karena wanita sering berada dalam dominasi pria, bahasa

mereka tidak setegas bahasa pria.9 Komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan kata-kata, baik lisan maupun tulisan. Komunikasi ini paling banyak dipakai dalam hubungan

antar manusia. Melalui kata-kata mereka mengungkapkan perasaan, emosi, pikiran, gagasan

7Desmita, Psikologi Perkembangan (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012), 237.

8H. Norman Wright, Communication @Wrok (Jakarta: Immanuel, 2002), 132.

9 Anneahira, Artikal “Contoh Komunikasi Verbal Antara Pria dan Wanita” dalam

(8)

atau maksud mereka, menyampaikan fakta, data, dan informasi serta menjelaskannya, saling

bertukar perasaan dan pemikiran, saling berdebat dan bertengkar.10

Dalam otak manusia terdapat berbagai macam jaringan saraf yang secara khusus

menghubungkan bagian-bagian otak manusia. Termasuk menghubungkan bagian otak kiri

dan otak kanan. Penghubung tersebut adalah kumpulan saraf (nama teknisnya adalah corpus

callosum) dan anak perempuan mempunyai hubungan saraf seperti ini 40% lebih banyak dari

pada laki-laki. Ini berarti bahwa wanita bisa menggunakan kedua sisi otaknya bersama-sama

pada waktu yang bersamaan, sementara pria harus berpindah dari satu sisi ke sisi yang lain,

tergantung apa yang mereka proses.11 Oleh sebab itu maka wanita sangat ahli di dalam melakukan pekerjaan di rumah dan menyelesaikannya dengan cepat, karena mereka dapat

mengerjakan beberapa hal sekaligus. Sedangkan pria cenderung lebih fokus kepada satu hal

dan tidak dapat mengerjakannya secara bersamaan. Wanita bisa mengikuti segala sesuatu

yang terjadi di sekotarnya. Seorang wanita bisa menangani lima pekerjaan yang menyibukkan

pada waktu yang bersamaan, sementara pria sedang membaca laporan sama sekali lupa

dengan berbagai masalah yang terjadi di sekitarnya.12

Ilmuwan di Universitas Pennsylvania menemukan, setelah memindai otak 1.000

pria, wanita, anak laki-laki, dan anak perempuan saat melakukan tugas-tugas tertentu, mereka

menemukan bahwa otak pria cenderung bekerja dari depan ke belakang. “Sementara otak

wanita justru bekerja dari kiri ke kanan,” Mengomentari temuan tersebut, para peneliti

mengatakan, hal ini mungkin bisa menjelaskan mengapa wanita lebih terampil dalam

(9)

pekerjaan-pekerjaan yang bersifat multi-tasking. Sedangkan, kaum pria umumnya lebih baik

berfokus pada satu tugas tertentu saja.13

H. Norman Wright kembali menjelaskan bahwa,

Otak wanita dikembangkan untuk menyatakan dan mengungkapkan kata-kata. Inilah sebabnya selama masa dewasanya ia ingin “berbicara”. Otak seorang pria telah dipacu untuk mengembangkan keahlian spatial (berhubungan dengan ruang). Inilah sebabnya sepanjang hidup ia ingin “melakukan sesuatu”. Jadi, seorang wanita biasanya lebih cepat berbicara tentang perasaan-perasaannya, sementara seorang pria ingin bertindak dengan cepat untuk melakukan sesuatu. Perbedaan-perbedaan ini adalah awal dari konflik-konflik yang muncul (dan mungkin akan selalu ada). Seorang wanita akan berkata: “silahkan duduk dan

membicarakannya.” Sementara pria berusaha keras untuk menyelesaikannya dan meneruskan hidupnya! Ingat tidak ada respon yang salah dan tidak ada yang lebih baik dari respon yang lainnya.14

Gaya komunikasi tersebut menurut para ahli terbentuk atau terpengaruhi oleh

karena sistem kerja di dalam otak pria dan wanita yang berbeda. Dengan demikian

menghasilkan juga cara komunikasi yang unik, sehingga jika tidak memiliki pengertian yang

mendalam tentang perbedaan ini, rentan terjadi konflik dalam sebuah komunikasi.

Wanita cenderung menekankan pada aspek intuisi, sehingga menyebabkan mereka

lebih mampu untuk cepat memahami orang-orang dari pada pria. Selain itu mereka lebih

banyak mengenali perasaan-perasaan orang laun dan merasakan apa yang dikatakan serta

dimaksudkan oleh orang tersebut. Sedangkan pria lebih mengandalkan fakta ketimbang

intuisinya, sehingga sering kali perbedaan semacam ini jika tidak dicermati akan menjadi api

kecil yang menghanguskan hubungan antara pria dan wanita. Secara umum, untuk mendekati

dan menyelesaikan masalah, wanita menggunakan kedua sisi otak dan bisa menciptakan

suatu ikhtisar. Pria cenderung memperinci masalah menjadi beberapa bagian untuk mencari

pemecahannya. Seorang pria cenderung melalui langkah 1, 2, 3 dan 4 untuk sampai pada

13Citra Listya Rini, Artikel “Cara Kerja Otak Wanita dan Pria Itu Berbeda” dalam

http://www.republika.co.id/berita/gaya-hidup/info-sehat/13/12/03/mx8j7s-cara-kerja-otak-pria-dan-wanita-itu-berbeda, dan di akses 26 Juni 2014.

(10)

suatu penyelesaian...seorang wanita cenderung melalui langkah 1, 3, 2, 5 dan 4 untuk sampai

kepada kesimpulan yang sama.15

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa antara pria dan wanita memiliki cara

berkomunikasi yang unik namun berbeda. Mereka berpikir dan mengambil sebuah keputusan

berdasarkan cara kerja otak mereka. Hal ini bukanlah sebuah hal yang harus dijadikan

perpecahan dan konflik, tetapi merupakan keunikan komunikasi yang saling melengkapi satu

sama lainnya. Tidak dapat dihindari bahwa dalam komunikasi dapat terjadi salah paham atau

salah pengertian sehingga pesan tidak dimengerti seperti dimaksud oleh pengirim dan

ditanggapi sebagaimana diinginkan oleh pengirim. Masalah salah paham dapat terjadi pada

pengirim, penyampaian pesan, penerimaan, dan penafsiran pesan.16 Oleh sebab itu di dalam sebuah keluarga Kristen dibutuhkan penyesuaian diri terhadap anggota keluarga lain apakah

itu istri atau pun anak. Schneiders mengemukakan bahwa penyesuaian diri merupakan satu

proses yang mencakup respon-respon mental dan tingkah laku, yang merupakan usaha

individu agar berhasil mengatasi kebutuhan, ketegangan, konflik dan frustasi yang dialami di

dalam dirinya.17

Perbedaan Gaya Bahasa

Pada dasarnya bahasa adalah suatu sistem lambang yang memungkinkan orang

berbagi makna. Dalam komunikasi verbal, lambang bahasa yang dipergunakan adalah bahasa

verbal entah lisan, tertulis pada kertas, ataupun elektronik. Dalam komunikasi non verbal,

bahasa yang dipakai adalah bahasa non verbal berupa bahasa tubuh (raut wajah, gerak kepala,

gerak tangan), tanda, tindakan, objek.18 Tetapi bahasa terebut dicirikan dengan penggunaan

15Wright, Communication @Wrok, 138.

(11)

gaya yang berbeda-beda oleh pribadi yang menggunakannya. Dapat diringkaskan bahwa

setiap manusia memiliki perbedaan gaya bahasa di dalam berkomunikasi. Secara lebih khusus

lagi komunikasi di antara wanita dan pria, kedua jenis pribadi ini memiliki ciri khas tersendiri

di dalam mengkomunikasikan pesan dan lain sebagainya. Wanita lebih pintar berkomunikasi

dibandingkan pria. Fokus mereka adalah menemukan solusi yang bisa diterima oleh semua

pihak. Mereka pintar menggunakan kata-kata dan gesture seperti emosi, empati, dan nada

suara. Sementara itu, pria lebih berorientasi pada tugas. Mereka sedikit bicara dan banyak

bertindak. Pria susah memahami emosi yang tidak dibicarakan. Itulah mengapa terkadang

pria dan wanita sulit berkomunikasi, dan cara pria berinteraksi dengan sesama pria berbeda

dengan ketika wanita berinteraksi sesama wanita.19

Dalam melakukan komunikasi sebenarnya pria dan wanita memiliki perbedaan antara lain : Pertama, Pria melakukan komunikasi menekankan pada konten atau isi pembicaraan sedangkan wanita lebih cenderung menekankan pada konteksnya. Pria menekankan pada isi dan tujuan pembicaraan beserta mekanismenya, sedangkan wanita menekankan pada cara berhubungan dan perasaan. Kedua, Pria mementingkan bagaimana pesan dalam komunikasinya dapat tersampaikan, sedangkan wanita mementingkan bagaimana cara mereka berbicara dan bagaimana cara mereka menyampaikan pesannya. Ketiga, Contohnya dalam berkomunikasi intarpribadi pria kurang ekspresif dibandingkan wanita. Wanita mampu menggunakan berbagai nada dan ekspresi secara spontan, maupun dengan gerak tubuh yang mampu mempersuasif terjadi secara natural.20

Cara pria berbicara adalah berbicara untuk memberikan laporan (report talk).

Mereka suka mengekspresikan pengetahuan dan keahlian. Mereka menggunakan

pembicaraan sebagai suatu cara untuk mendapatkan dan mempertahankan perhatian.

Sedangkan wanita berbicara untuk membangun suatu hubungan yang saling memahami

(rapport-talk). Itulah cara mereka untuk membangun hubungan dan merundingkan

hubungan.21 Ini adalah perbedaan umum yang sebenarnya dapat ditemukan di dalam

19Kun Sila Ananda, Artikel “8 Perbedaan Penting Antara Pria dan Wanita”, dalam

http://www.merdeka.com/gaya/8-perbedaan-penting-antara-pria-dan-wanita.html, dan di akses 26 Juni 2014.

20Ayyu Andhisa, Artikel “Pria vs Wanita Dalam Berkomunikasi”, dalam http://gender-issue.blogspot.com/2013/06/pria-vs-wanita-dalam-berkomunikasi.html, dan di akses 26 Juni 2014.

(12)

pergaulan antara pria dan wanita, baik dalam hubungan rumah tangga, keluarga, ataupun

sahabat. Jika hal ini kurang dimengerti dan dipahami, maka kemungkinan besar akan terjadi

kesalah pahaman dan cenderung terjadi kesenjangan komunikasi.

Wanita cenderung berbicara dengan bahasa mengekspresikan dan pria cenderung

berbicara dengan bahasa menyelesaikan. Seringkali seorang wanita berbicara, ia sedang

melakukannya hanya untuk berekspresi. Ia sedang berbagi untuk berkomunikasi. Oleh sebab

itu ia sedang tidak mencari penyelesaian ataupun sebuah jawaban; ia hanya berekspresi.

Sehingga komunikasi biasanya menjadi tidak efektif atau menjadi sebuah masalah baru

ketika seorang pria berusaha seakan-akan menjadi pahlawan dan berusaha menyelesaikan

masalah tersebut. Seorang penulis menggambarkan cara seorang pria berkomunikasi sebagai

suatu proses tiga tahap. Pertama seorang pria mempertimbangkan, kemudian ia menyimpan,

lalu mengkomunikasikan. Pria cenderung mempunyai tempat penyimpangan di mana mereka

meletakkan suatu masalah atau situasi ketika masalah atau situasi itu terjadi. Pertimbangan

dilakukan ditempat penyimpanan dan itu tidak memerlukan terlalu banyak energi.22 Pria cenderung berpikir praktis, jadi, jika ia menduga bahwa istri akan tidak setuju, daripada

terlibat dalam konflik, ia memilih berdiam diri. Sebaliknya, oleh istri sikap diam ini diartikan

putusnya relasi (bukan hanya komunikasi). Konflik yang lebih besar pun tak terhindarkan.

Bagi istri, ketidaksetujuan dalam berkomunikasi merupakan dinamika sehat, bukan sesuatu

yang perlu ditakuti.23

Dari perbedaan-perbedaan di atas Allan dan Barbara Peaze, penulis buku “Why

Men Don’t Listen & Women Can’t Read Maps”, menyatakan tentang gaya komunikasi wanita

yang tidak disukai pria, antara lain karena wanita Berpikir sambil berbicara, Berbicara

(13)

banyak hal dalam satu cerita, interupsi saat bicara (biasanya ia menginterupsi kapan saja),

bicara belit (saat ditanya suatu hal seringkali wanita menjawabnya dengan

berbelit-belit, kebiasaan ini biasanya dilakukan saat terdesak atau untuk menutupi masalah), diam

untuk menunjukkan rasa tidak suka.24 Agus M. Hardjana juga mengatakan bahwa, untuk mencapai komunikasi yang efektif ; pertama, pesan diterima dan dimengerti sebagaimana

dimaksud oleh pengirimnya. Kedua, pesan disetujui oleh penerima dan ditindaklanjuti dengan

perbuatan yang diminta oleh pengirim. Ketiga, tidak ada hambatan untuk melakukan apa

yang seharusnya dilakukan untuk menindaklanjuti pesan yang dikirim.25

Banyak pria memandang komunikasi sebagai pertandingan olahrga...sedangkan

wanita berkomunikasi untuk memahami orang lain dan untuk membuat orang lain memahami

mereka. Inilah sebabnya mengapa subjek yang sama bisa dibicarakan dan dibahas, dianalisis

dan dibedah berkali-kali. Setiap kali menghasilkan pemahaman yang lebih dalam.

Masalahnya bukan pada isi komunikasi, melainkan pada gayanya.26 Sehingga solusi dari perbedaan gaya bahasa ini adalah setiap pribadi harus memahami gaya bahasa lawan jenis

dan menggunakannya di dalam percakapan, sehingga terhindar dari kesalahpahaman.

Pengetahuan dan pengenalan akan kondisi dari lawan jenis adalah hal yang sangat utama,

untuk menjaga keharmonisan di dalam hubungan rumah tangga, keluarga dan persahabatan.

BAB III KESIMPULAN

24Artikel “Cara Bicara Pria dan Wanita : Apa Bedanya?”, dalam

http://icuslalala99.wordpress.com/2012/03/01/cara-bicara-pria-dan-wanita-apa-bedanya/, dan di akses 26 Juni 2014.

25Hardjana, Komunikasi Intapersonal & Interpersonal, 40.

(14)

Berdasarkan penulisan yang telah dipaparkan tentang perbedaan komunikasi

antara pria dan wanita, maka dapat dilihat begitu rumit dan uniknya makhluk ciptaan Tuhan.

Sebab Tuhan menjadikannya begitu sempurna dengan berbagai macam potensi yang unggul.

Berkaitan dengan komunikasi, pria dan wanita memiliki perbedaan yang signifikan.

Perbedaan itu sebenarnya telah berkembang mulai dari kecil hingga dewasa, perkembangan

yang dibahas di dalam makalah ini adalah perbedaan kerja otak. Perbedaan kerja otak antara

pria dan wanita sangat terlihat ketika mereka berkomunikasi dengan orang lain dan juga di

dalam menghadapi sebuah permasalahan. Wanita mampu menyelesaikan tugas dalam waktu

yang bersamaan sekaligus, sedangkan pria terlihat lebih fokus terhadap suatu masalah tanpa

bisa memikirkan masalah lainnya. Wanita ketika melakukan komunikasi selalu dengan gaya

mengekspresikan apa yang sedang mereka rasakan berdasarkan pada intuisi yang kuat di

dalam diri mereka. Sedangkan pada pria ketika melakukan komunikasi lebih menitik beratkan

kepada penyelesaian dan bukan untuk berekspresi. Pria berkomunikasi untuk memberikan

jawaban dan penyelesaian yang bukan bersumber pada intuisi semata, tetapi kepada fakta,

meskipun melukai perasaan.

Beberapa perbedaan sebenarnya sangat sulit untuk dipahami jika tidak dipelajari

dengan baik dan benar oleh pria dan wanita. Hal-hal sepele kadang kala jika tidak

diselesaikan dengan komunikasi yang jelas dan terarah, maka akan mengakibatkan keretakan

di dalam hubungan. Oleh sebab itu sebuah komunikasi amatlah penting dalam masyarakat,

keluarga dan rumah tangga, tetapi komunikasi tersebut akan berjalan dengan efektif jika pria

dan wanita berbicara dengan gaya bahasa yang saling memahami. Seluruh aspek dalam

komunikasi tergantung erat kepada gaya bahasa pria dan wanita, pesan dapat sampai dengan

jelas, jika perbedaan yang ada dipahami secara mendetail.

(15)

tangga. Kolose 3:18-19, “Hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, sebagaimana

seharusnya di dalam Tuhan. Hai suami-suami, kasihilah isterimu dan janganlah berlaku kasar

terhadap dia.” Ayat ini menjelaskan bahwa pria dan wanita memang diciptakan dalam

perbedaan dan ketidakcocokan satu sama lainnya. Tetapi hal ini bukan sebagai alasan di

dalam perpecahan dan konflik, tetapi adalah keunikan yang saling melengkapi. Perbedaan

bukanlah dorongan untuk perpisahan, tetapi di dalam perbedaan ada sikap yang harus

dibangun yaitu kerendahan hati, penguasaan diri dan saling mengasihi dalam perbedaan yang

ada. Dengan demikian komunikasi apapun yang dilakukan kepada siapapun, penting untuk

melihat siapa lawan bicara di dalam komunikasi tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

(16)

Hardjana, Agus M. Komunikasi Intapersonal & Interpersonal. Yogyakarta: Kanisius, 2007.

Desmita, Psikologi Perkembangan. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012.

Sanders, Bill. Dari Remaja Untuk Orang Tua. Bandung: Kalam Hidup, t.h.

Tim Prima, Kamus Besar Bahasa Indonesia. t.k.: Gita Media Press, t.h.

Wright, H. Norman. Communication @Wrok (Jakarta: Immanuel, 2002), 132.

Citra Listya Rini, Artikel “Cara Kerja Otak Wanita dan Pria Itu Berbeda” dalam

http://www.republika.co.id/berita/gaya-hidup/info-sehat/13/12/03/mx8j7s-cara-kerja-otak-pria-dan-wanita-itu-berbeda.

Artikel “Cara Bicara Pria dan Wanita : Apa Bedanya?”, dalam

http://icuslalala99.wordpress.com/2012/03/01/cara-bicara-pria-dan-wanita-apa-bedanya/.

Artikel anneahira tentang “Alasan Perceraian Dalam Rumah Tangga” dalam

http://www.anneahira.com/alasan-perceraian.htm.

Ayyu Andhisa, Artikel “Pria vs Wanita Dalam Berkomunikasi”, dalam http://gender-issue.blogspot.com/2013/06/pria-vs-wanita-dalam-berkomunikasi.html. Kun Sila Ananda, Artikel “8 Perbedaan Penting Antara Pria dan Wanita”, dalam

http://www.merdeka.com/gaya/8-perbedaan-penting-antara-pria-dan-wanita.html. Paul Gunadi, Artikel “Gaya Komunikasi Pria dan Wanita”, dalam

http://www.telaga.org/audio/gaya_komunikasi_pria_dan_wanita.

Qalbinur Nawawi, Artikel Oke Zone “Duh, Angka Perceraian di Indonesia Tertinggi di Asia Pasifik”

Referensi

Dokumen terkait

TERHADAP TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO MUDHARABAH DENGAN ROA SEBAGAI VARIBEL PEMODERASI PADA BANK UMUM SYARIAH”. 1.2

Dalam sistem hidroponik, sisa nutrien yang tidak terambil oleh pokok dan nutrien yang tak seimbang dengan mudah boleh dibuang.. Kemudian dengan menambah air bersih dan dengan

Keuntungan bagi pengembang, antara lain, (1) aplikasi yang ber-VBA merupakan apikasi open-system, melalui model obyek, dan komponen berbasis Active-X, akan dapat berguna bagi

Variasi suhu pemanasan pada saat pembuatan minuman sari tempe menghasilkan kandungan senyawa isoflavon yang berbeda pula. Sebagai pembanding digunakan tempe dan

SKPD () Terlaksananya Workshop Peningkatan Kasitas Pegawai

Jika umur David saat ini adalah 14 tahun, atau sama dengan ½ dari jumlah umur Alex dan Cheryl, maka jumlah umur mereka berempat pada 5 tahun yang.. akan datang adalah

Shalat dhuha dilakukan secara bersama-sama yang di teliti kelas 1 sebanyak 33 siswa, yang aktif dalam melaksanakan shalat dhuha 27 siswa maka yang

dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan susu full cream dan minyak sawit merah berpengaruh terhadap overrun , kecepatan leleh, total padatan, kadar protein, kadar