• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perkembangan Diplomasi Multilatera danl Indo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Perkembangan Diplomasi Multilatera danl Indo"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Summary Studium Generale Perkembangan Diplomasi Multilateral Indonesia

NPM : 1306384082

Jurusan : Ilmu Hubungan Internasional

Sumber : Kuliah Umum Syamsul Hadi, M.A., Ph.D. dan Drs. Hasan Kleib, M.A., tentang “Perkembangan Diplomasi Multilateral Indonesia” pada hari Kamis, 24 April 2014 di Pusat Studi Jepang Universitas Indonesia

Perkembangan Diplomasi Multilateral Indonesia

Dalam hubungan internasional dikenal akan istilah Multilateral. Multilateral adalah hubungan antar negara yang pelakunya lebih dari tiga negara baik internasional maupun kawasan. Hubungan multilateral ini sangatlah penting untuk diperhatikan, karena baik buruknya hubungan multilateral akan membuat sebuah image mengenai sebuah negara di depan mata dunia internasional. Indonesia merupakan salah satu negara besar di kawasan Asia Tenggara yang mencoba untuk mulai aktif dalam dunia internasional dengan salah satu tandanya adalah menjadi chairman dalam KTT ASEAN di Bali pada tahun 2003. Hal yang dilakukan Indonesia ini merupakan upaya Indonesia untuk membentuk image yang baik setelah krisis yang menerpa Indonesia. Dalam summary kuliah umum mengenai perkembangan diplomasi multilateral Indonesia, akan dibahas mengenai penjelasan dari diplomasi multilateral dan kegiatan nyata dari kegiatan diplomasi multilateral Indonesia.

Sebelum membahas mengenai kegiatan nyata dari kegiatan diplomasi multilateral Indonesia, terlebih dahulu akan dibahas mengenai penjelasan dari diplomasi multilateral. Seperti yang sudah dijelaskan mengenai definisi dari multilateral yaitu hubungan antar negara yang pelakunya lebih dari tiga negara baik internasional maupun kawasan. Jika dilihat dari tujuannya, multilateral memiliki tujuan untuk membangun image dari sebuah negara di dunia internasional. Terdapat 2 aspek di dalam hubungan multilateral, yaitu forum dan isi. Di mana secara garis besar forum merupakan cara-cara untuk mencapai isi dari hubungan multilateral yang akan dilaksanakan oleh tiga atau lebih negara.

(2)

universal dan anggotanya hampir seluruh negara di dunia serta cakupan isu-isunya luas, mulai dari kesehatan, budaya, ekonomi, keamanan, hak asasi, dll. Tercermin dari beberapa organisasi bagian dari PBB seperti WHO yang menanganani bagian kesehatan, kemudian UNDP yang menangani bagian perkembangan di dunia, dll. Walaupun dalam kehidupan sehari-hari PBB dikenal dengan badan-badannya yang banyak, namun secara umum PBB terdiri dari enam organ utama atau enam dewan, yaitu Majelis Umum, Dewan Keamanan, Dewan Ekonomi dan Sosial, Sekretariat, Mahkamah Internasional, dan Dewan Perwalian. Majelis Umum merupakan majelis musyawarah utama, di dalam Majelis Umum sering dibahas isu-isu yang berhubungan dengan kondisi perdamaian di dunia. Dewan Keamanan merupakan dewan yang bertugas untuk memutuskan resolusi tertentu untuk perdamaian dan keamanan. Dewan Keamanan diberikan sebuah hak khusus, yaitu hak veto untuk menolak hasil dari sebuah musyawarah yang dilakukan di PBB. Dewan Keamanan terdiri dari 5 anggota tetap dan 10 anggota tidak tetap, 5 anggota negara tetap adalah China, Perancis, Rusia, Inggris, dan Amerika Serikta. Untuk 10 anggota tidak tetap dipilih melalui Majelis Umum dengan durasi keanggotaan 2 tahun. Untuk periode saat ini adalah Azerbaijan, Guatemala, Morocco, Pakistan, Togo, Argentina, Australia, Luxembourg, Rwanda, dan ROK. Dewan selanjutnya adalah Dewan Ekonomi dan Sosial yang bertugas untuk membantu dalam mempromosikan kerjasama ekonomi, sosial internasional, dan pembangunan. Sekretariat bertugas untuk menyediakan studi, informasi, dan fasilitas yang diperlukan oleh PBB. Mahkamah Internasional merupakan organ peradilan primer. Dewan yang terakhir adalah Dewan Pewalian, namun belakangan dewan saat ini sedang tidak aktif.

(3)

contohnya adalah Open Government. Forum-forum yang sudah dijelaskan sebelumnya memiliki beberapa fungsi, diantaranya pembentukan norma-norma, pembentukan prinsip-prinsip internasional, dan mencari solusi atas masalah-masalah internasional.

Sebuah forum dalam hubungan multilateral pasti akan menghasilkan sebuah keluaran (outcome) yang nantinya hasil dari forum ini akan dilaksanakan oleh negara-negara peserta forum tersebut. Berdasarkan sifatnya hasil dari forum dapat dibagi menjadi tiga, yaitu Moral atau Political Binding, Legally Binding, dan Non Binding. Hasil dari forum pertama yang bersifat moral atau Political Binding akan dilaksanakan oleh negara yang terlibat dan mereka merasa terikat secara moral dengan hasil dari forum itu, contohnya adalah resolusi, deklarasi, dan communiqué. Selanjutnya adalah Legally Binding, secara legal atau hukum mengikat semua negara yang ikut dan berpartisipasi di dalam perundingan atau perjanjian. Contohnya adalah Traktat dan Resolusi PBB. Resolusi PBB menjadi perdebatan karena sebenarnya sebuah resolusi mengikat secara moral, namun menurut anggota- anggota tetap Dewan Keamanan PBB, resolusi PBB mengikat semua negara anggota PBB tanpa terkecuali meskipun tidak terlibat dalam perundingan. Hasil forum yang terakhir adalah Non Binding, memiliki makna tidak terjadinya pengambilan keputusan dalam suatu perundingan. Contohnya adalah tidak terjadi konsensus di dalam forum yang dilaksanakan.

(4)

negara tersebut tidak berpendirian, karena abstain sebenarnya merupakan sebuah posisi. Abstain juga dilakukan oleh negara ketika dalam suatu resolusi terdapat satu paragraf yang dirasa tidak cocok karena merugikan sedangkan paragraf yang lain setuju.

Dalam pengambilan keputusan, selain cara yang digunakan dalam melakukan diplomasi, terdapat hal yang ingin dicapai atau dicari di dalam diplomasi multilateral. Tentu saja, keputusan yang ingin dicapai adalah dapat mempertemukan kepentingan-kepentingan dari masing-masing tiap negara. Ada dua capaian yang biasanya ingin dicapai dalam proses diplomasi multilateral, yaitu victory atau kemenangan dan win-win solution serta take and give. Capaian yang pertama adalah victory, dalam berdiplomasi suatu negara dapat fleksibel dan akomodatif namun harus mencapai victory. Dalam hal ini, victory yang dimaksud adalah kepentingan negara dalam keputusan itu masih dipertimbangkan sehingga negara tidak merasa rugi akan hasil/capaian dari proses diplomasi multilateral. Capaian yang kedua adalah win-win solution serta take and give, sebagai orang yang berdiplomasi harus tahu isu- isu pokok, tahu posisi negaranya tersebut sehingga tahu sejauh mana negara dapat fleksibel, kemudian upayakan memperjuangkan kepentingan paling tidak mempertahankan atau paling minimal keputusan yang diambil tidak merugikan negara.

(5)

tersebut setuju dengan resolusi yang diberikan. Teknik yang terakhir adalah high call yaitu memberi perhatian lebih terhadap sebuah kasus sehingga negara tersebut mendapat perhatian lebih di dalam forum internasional.

Setelah berbicara mengenai hal-hal mengenai diplomasi multilateral, yang akan dibahas selanjutnya adalah aksi nyata Indonesia dalam melakukan diplomasi multilateral. Dalam melakukan diplomasi multilateral di dalam Indonesia terdapat 3 isu utama, yaitu terorisme, people smuggling (penyelundupan manusia), dan Hak Asasi Manusia (HAM). Isu yang pertama mengenai terorisme membicarakan tentang kondisi terorisme di Indonesia. Saat ini, tidak ada pengertian pasti untuk terorisme. Hal ini dikarenakan kerancuan apakah mereka teroris atau freedom fighter. Indonesia salah satu negara yang countering terrorism. Isu ini terangkat ketika terjadi bom bali yang terjadi pada tahun 2002 dan 2005, saat itu Indonesia mendapat image dari dunia internasional sebagai negara yang memiliki terorisme tinggi. Isu kedua adalah people smuggling (penyelendupan manusia). People Smuggling merupakan sebuah istilah yang merujuk pada gerakan illegal yang terorganisir dari kelompok atau individu yang melintasi batas negara dan terjadi transaksi pembayaran. Jadi mereka yang diselundupkan dibayar untuk diselundupkan. Isu ini merupakan salah satu masalah Indonesia dengan Australia. Permasalahannya karena PM Australia menyatakan tidak ada lagi People Smuggling ke Australia. Solusi yang diperlukan antara Indonesia dan Australia adalah sharing responsibility. Isu yang ketiga adalah Hak Asasi Manusia. HAM atau Hak Asasi Manusia merupakan Hak yang dimiliki oleh manusia sejak manusia itu lahir dan isu ini mulai terangkat di Indonesia ketika kasus Munir mencuat ke media. Namun, di akhir kepempimimpinan Presiden SBY, Indonesia sudah berhasil menyelesaikan beberapa tujuan yang tercantum dalam The Millennium Development Goals (MDGs). Indonesia belum dapat menyelesaikan permasalahan lingkungan dan kematian ibu anak.

(6)

mengaktifkan diri di dalam pergaulan internasional, atau Indonesia menyebutnya dengan “New Activism” dalam diplomasi multilateral Indonesia. Bukti nyata dari mulai aktifnya Indonesia dalam kancah internasional adalah Indonesia menjadi chairman dalam KTT ASEAN di Bali pada tahun 2003. KTT ini menghasilkan kesepakatan bentuknya ASEAN Community dengan pilar ekonomi, keamanan dan sosial-budaya. Indonesia dalam regional ASEAN menekankan pentingnya ASEAN sebagai driving force dari seluruh kerjasama regional yang berkaitan dengan terbentuknya AEC. Indonesia menekankan untuk mempertimbangkan kepentingan yang ada di dalam ASEAN dalam setiap pembentukan perjanjian multilateral. Melihat konflil Laut China Selatan, Menteri Luar Negeri Indonesia, Marty Natalegawa, mengemukakakn konsep “Dynamic Equilibrium” dengan absennya great power di Asia Timur maka ASEAN ada diperlukan sebagai perekat regional dan menjadikan ASEAN sebagai inti dari perjanjian multilateral yang akan dibentuk.

Referensi

Dokumen terkait

Hubungan antara perubahan tata guna lahan dengan karakteristik hidrologi (debit puncak dan waktu puncak) pada DAS Lesti dan DAS Gadang menunjukkan nilai debit yang cenderung

Lesson study adalah salah satu bentuk pembinaan guru (in-service) yang dapat dilakukan untuk meningkatkan profesionalisme guru yang pelaksanaannya dapat berbasis sekolah

Communication Objective Dari riset penyelenggara pasca event yang dilakukan melalui 60 responden yang mengetahui Klub sepatu roda kota Semarang, sebanyak 43, yang berminat gabung

Diharapkan dengan dijalankannya cara green di setiap proses konstruksi khususnya di proyek Kedutaan Austria dapat mempengaruhi perusahaan lain untuk dapat menjalankan program

tempat kerja yang aman, bersih dan sehat Sebagian besar Rumah Sakit kurang menggalang kemitraan untuk meningkatkan upaya pelayanan yang bersifat Preventif dan Promotif Isu

Jalan hidup tersebut dalam filsafat mistik Chuang Tzu sangat erat kaitannya dengan epistemologi mistik, karena untuk selaras dengan Tao yang termanifestasi dalam semua yang ada,

lembar Metode Pelaksanaan antara Terlapor III dan Terlapor V pada dokumen penawaran; --- 4.5.3 Bahwa Terlapor III ditunjuk sebagai pemenang dalam tender Paket Pemeliharaan

Penelitian ini bertujuan untuk: 1. Untuk mengetahui faktor penyebab rendahnya motivasi belajar siswa kelas VIII SMP N 2 Tlogowungu Pati. Memperoleh