• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 DASAR TEORI - Aplikasi Sensor Ultrasonik dan RTC Dengan Menggunakan Mikrokontroller Atmega535 Sebagai Alat Bantu Tunanetra

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB 2 DASAR TEORI - Aplikasi Sensor Ultrasonik dan RTC Dengan Menggunakan Mikrokontroller Atmega535 Sebagai Alat Bantu Tunanetra"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 2

DASAR TEORI

2.1 Mikrokontroler ATMega 8535

2.1.1 Deskripsi Mikrokontroler ATMega 8535

Mikrokontroler, sesuai namanya adalah suatu alat atau komponen pengontrol atau

pengendali yang berukuran mikro atau kecil. Sebelum ada mikrokontroler, telah ada terlebih

dahulu muncul mikroprosesor. Bila dibandingkan dengan mikroprosesor, mikrokontroler jauh

lebih unggul karena terdapat berbagai alasan, diantaranya :

1. Tersedianya I/O

I/O dalam mikrokontroler sudah tersedia sementara pada mikroprosesor dibutuhkan

IC tambahan untuk menangani I/O tersebut. IC I/O yang dimaksud adalah PPI 8255.

2. Memori Internal

Memori merupakan media untuk menyimpan program dan data sehingga mutlak harus

ada. Mikroprosesor belum memiliki memori internal sehingga memerlukan IC memori

eksternal. Dengan kelebihan-kelebihan di atas, ditambah dengan harganya yang relatif murah

sehingga banyak penggemar elektronika yang kemudian beralih kemikrokontroler. Namun

demikian, meski memiliki berbagai kelemahan, mikroprosesor tetap digunakan sebagai dasar

dalam mempelajari mikrokontroler. Inti kerja dari keduanya adalah sama, yakni sebagai

pengendali suatu sistem. Mikrokontroler merupakan komputer didalam chip yang digunakan

untuk mengontrol peralatan elektronik, yang menekankan efisiensi dan efektifitas biaya.

Secara harfiahnya bisa disebut “pengendali kecil“ dimana sebuah sistem elektronik yang

sebelumnya banyak memerlukan komponen-komponen pendukung seperti IC TTL dan

CMOS dapat direduksi diperkecil dan akhirnya terpusat serta dikendalikan oleh

(2)

Dengan menggunakan mikrokontroler ini maka:

1. Sistem elektronik akan menjadi lebih ringkas.

2. Rancang bangun sistem elektronik akan lebih cepat karena sebagian besar dari sistem

adalah perangkat lunak yang mudah dimodifikasi.

3. Pencarian gangguan lebih mudah ditelusuri karena sistemnya yang kompak.

Namun demikian tidak sepenuhnya mikrokontroler bisa mereduksi komponen IC TTL

dan CMOS yang seringkali masih diperlukan untuk aplikasi kecepatan tinggi atau sekedar

menambah jumlah saluran input dan output (I/O). dengan kata lain, mikrokontroler adalah

versi mini atau mikro dari sebuah komputer karena mikrokontroler sudah mengandung

beberapa bagian yang langsung bisa dimanfaatkan, misalnya port paralel, port serial,

komparator, konversi digital ke analog (DAC), konversi analog ke digital (ADC), dan

sebagainya menggunakan Minimum Sistem yang tidak rumit atau kompleks.

Mikrokontroler adalah otak dari suatu sistem elektronika seperti halnya mikroprosesor

sebagai otak komputer. Namun mikrokontroler memiliki nilai tambah karena didalamnya

sudah terdapat memori dan sistem input/output dalam suatu kemasan IC. Mikrokontroler

AVR (Alf and Vegard’s RISC processor) standar memiliki arsitektur 8-bit, dimana semua

instruksi dikemas dalam kode 16- bit dan sebagian besar instruksi dieksekusi dalam satu

siklus clock. Berbeda dengan instruksi MCS-51 yang membutuhkan 12 siklus clock karena

memiliki arsitektur CISC (seperti komputer).Secara umum, AVR dapat dikelompokkan

menjadi 4 kelas, yaitu keluarga ATTiny, keluarga AT90Sxx, keluarga ATMega dan

AT89RFxx. Pada dasarnya yang membedakan masing-masing kelas adalah memori,

peripheral, dan fungsinya. Dari segi arsitektur dan instruksi yang digunakan, mereka bisa

dikatakan hampir sama. Oleh karena itu, dipergunakan salah satu AVR produk Atmel, yaitu

ATMega8535. Selain mudah didapatkan dan lebih murah ATMega 8535 juga memiliki

(3)

Untuk tipe AVR ada 3 jenis yaitu: ATTiny, AVR klasik, dan ATMega. Perbedaannya

hanya pada fasilitas dan I/O yang tersedia serta fasilitas lain seperti ADC, EEPROM, dan lain

sebagainya. Salah satu contohnya adalah ATMega 8535. Memiliki teknologi RISC dengan

kecepatan maksimal 16 MHz membuat ATMega 8535 lebih cepat bila dibandingkan dengan

varian MCS51. Dengan fasilitas yang lengkap tersebut menjadikan ATMega 8535 sebagai

(4)

1. Salur

G

Dari gamba

ran I/O seba

Gambar 2.1

ar tersebut d

anyak 32 bu

1 Blok Diag

dapat dilihat

uah, yaitu Po

gram Fungs

at ATMega 8

ort A, Port

sional ATm

8535 memil

B, Port C, P

mega8535

liki bagian s

Port D.

(5)

2. ADC 10 bit sebanyak 8 saluran.

3. Tiga buah Timer/Counter dengan kemampuan pembandingan.

4. CPU yang terdiri atas 32 buah register.

5. Watchdog Timer dengan osilator internal.

6. SRAM sebesar 512 byte.

7. Memori Flash sebesar 8 kb dengan kemampuan Read While Write.

8. Unit interupsi internal dan eksternal.

9. Port antarmuka SPI.

10. EEPROM sebesar 512 byte yang dapat diprogram saat operasi.

11. Antarmuka komparator analog.

12. Port USART untuk komunikasi serial.

Kapabilitas detail dari ATMega8535 adalah sebagai berikut :

1. Sistem mikroprosesor 8 bit berbasis RISC dengan kecepatan maksimal 16 MHz.

2. Kapabiltas memori flash 8 Kb, SRAM sebesar 512 byte, dan EEPROM (Electrically

Erasable Programmable Read Only Memory) sebesar 512 byte.

3. ADC internal dengan fidelitas 10 bit sebanyak 8 channel.

4. Portal komunikasi serial (USART) dengan kecepatan maksimal 2,5 Mbps.

5. Enam pilihan mode sleep menghemat penggunaan daya listrik.

2.1.2 Konfigurasi PIN ATMega 8535

Mikrokontroler ATMega8535 mempunyai jumlah pin sebanyak 40 buah, dimana 32

pin digunakan untuk keperluan port I/O yang dapat menjadi pin input/output sesuai

konfigurasi. Pada 32 pin tersebut terbagi atas 4 bagian (port), yang masing-masingnya terdiri

(6)

reset, serta tegangan referensi untuk ADC. Untuk lebih jelasnya, konfigurasi pin

ATMega8535 dapat dilihat pada gambar 2.2

Gambar 2.2 Konfigurasi IC Mikrokontroller ATmega 8535

Berikut ini adalah susunan pin-pin dari ATMega8535;

a. VCC merupakan pin yang berfungsi sebagai pin masukkan catu daya.

b. GND merupakan pin ground.

c. Port A (PA0..PA7) merupakan pin I/O dua arah dan pin masukan ADC.

d. Port B (PB0..PB7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu

Timer/Counter, Komparator Analog, dan SPI.

e. Port C (PC0..PC7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu TWI,

Komparator Analog, dan Timer Oscilator.

f. Port D (PD0..PD7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu Komparator

Analog, Interupsi Iksternal dan komunikasi serial USART.

g. Reset merupakan pin yang digunakan untuk mereset mikrokontroler

h. XTAL1 dan XTAL2 merupakan pin masukkan clock eksternal (osilator menggunakan

(7)

2.1.3 Peta Memori ATMega8535

ATMega8535 memiliki dua jenis memori yaitu Data Memory dan Program Memory

ditambah satu fitur tambahan yaitu EEPROM Memory untuk penyimpan data.

2.1.4 Program Memory

ATMEGA8535 memiliki On-Chip In-System Reprogrammable Flash Memory untuk menyimpan program. Untuk alasan keamanan, program memory dibagi menjadi dua bagian,

yaitu Boot Flash Section dan Application Flash Section Boot Flash Section digunakan untuk menyimpan program Boot Loader, yaitu program yang harus dijalankan pada saat AVR reset

atau pertama kali diaktifkan.

Gambar 2.3 Peta Memori Program

Application Flash Section digunakan untuk menyimpan program aplikasi yang dibuat user.

AVR tidak dapat menjalakan program aplikasi ini sebelum menjalankan program Boot

Loader. Besarnya memori Boot Flash Section dapat deprogram dari 128 word sampai 1024

word tergantung setting pada konfigurasi bit di register BOOTSZ. Jika Boot Loader

(8)

2.1.5 Data Memory

Gambar berikut menunjukkan peta memori SRAM pada ATMEGA8535. Terdapat

608 lokasi address data memori. 96 lokasi address digunakan untuk Register File dan I/O

Memory sementara 512 likasi address lainnya digunakan untuk internal data SRAM. Register

file terdiri dari 32 general purpose working register, I/O register terdiri dari 64 register.

2.1.6 EPROM Data Memory

ATMEGA8535 memiliki EEPROM 8 bit sebesar 512 byte untuk menyimpan data.

Loaksinya terpisah dengan system address register, data register dan control register yang

dibuat khusus untuk EEPROM. Alamat EEPROM dimulai dari $000 sampai $1FF.

$000

$01F

Gambar 2.4 EEPROM Data Memori

2.2 Sensor Jarak Ultrasonik HC-SR04

HC-SR04 adalah sebuah modul yang berfungsi untuk melakukan pengukuran jarak suatu benda/ halangan dengan memanfaatkan sinyal suara ultrasonic. Performa yang stabil dan akurasi yang tinggi dengan harga yang murah merupakan kelebihan dari HC-SR04. Karena kelebihannya, HC-SR04 banyak dipakai dalam berbagai aplikasi pengukuran jarak.

(9)

a. Supply tegangan 5V DC. b. Arus Quiescent < 2mA. c. Sudut efektif < 15 derajat. d. Jarak pengukuran 2 – 500 cm. e. Resolusi 0.3 cm.

Berikut adalah pin dari HC-SR04 : 1. VCC : Input supply 5V

2. Trig : Input untuk memberikan pulsa trigger 3. Echo : Output untuk pulsa Echo

4. GND : Input supply Ground

(10)

Gambar 2.5 Sensor Ultrasonik HC-SR04

2.2.1 Prinsip Kerja Sensor Ultrasonik

Prinsip kerja dari sensor ultrasonik adalah sebagai berikut :

1. Sinyal dipancarkan oleh pemancar ultrasonik. Sinyal tersebut berfrekuensi diatas 20kHz,

biasanya yang digunakan untuk mengukur jarak benda adalah 40kHz. Sinyal tersebut di

bangkitkan oleh rangkaian pemancar ultrasonik.

2. Sinyal yang dipancarkan tersebut kemudian akan merambat sebagai sinyal / gelombang

bunyi dengan kecepatan bunyi yang berkisar 340 m/s. Sinyal tersebut kemudian akan

dipantulkan dan akan diterima kembali oleh bagian penerima Ultrasonik.

Setelah sinyal tersebut sampai di penerima ultrasonik, kemudian sinyal tersebut akan

diproses untuk menghitung jaraknya. Jarak dihitung berdasarkan rumus :

S = 340.t/2

dimana S adalah jarak antara sensor ultrasonik dengan bidang pantul, dan t adalah selisih

waktu antara pemancaran gelombang ultrasonik sampai diterima kembali oleh bagian

(11)

2.3 RTC DS 1307 (Time Digital)

RTC yang dimaksud disini adalah real time clock (bukan real time computing),

biasanya berupa IC yg mempunyai clock sumber sendiri dan internal batery untuk

menyimpan data waktu dan tanggal. Sehingga jika sistem komputer / mikrokontroler mati

waktu dan tanggal didalam memori RTC tetap uptodate. Salah satu RTC yang sudah populer

dan mudah penggunaanya adalah DS1307, apalagi pada Codevision sudah tersedia

fungsi-fungsi untuk mengambil data waktu dan tanggal untuk RTCDS1307 ini.

Gambar 2.6 Pin- Pin RTC DS1307

2.3.1 Fitur-fitur DS1307:

a. Real-time clock (RTC) menghitung detik, menit, jam,tanggal,bulan dan hari dan tahun

valid sampai tahun 2100

b. Ram 56-byte, nonvolatile untuk menyimpan data.

c. Dua jalur serial interface (I2C).

d. Output gelombang kotak yg diprogram.

f. Automatic power-fail detect and switch

g. Konsumsi arus hanya 500nA pada batery internal.

h. Mode dg oscillator running.

(12)

Untuk membaca data tanggal dan waktu yg tersimpan di memori RTC DS1307

dapat dilakukan melalui komunikasi serial I2C seperti pada gambar berikut:

Gambar 2.7 Komunikasi Serial I2C

2.3.2 Cara pembacaan DS1307

DS1307 beropersai sebagai slave pada bus I2C. Cara Access pertama mengirim sinyal

START diikuti device address dan alamat sebuah register yg akan dibaca. Beberapa register

dapat dibaca sampai STOP condition dikirim.

(13)

Data waktu dan tanggal tersimpan dalam memori masing masing 1 byte , mulai dari alamat

00H sampai 07H. Sisanya (08H ~ 3FHalamat RAM yg bisa digunakan).

2.3.3 Pemrograman RTC DS1307 dengan Codevision.

Codevision sudah menyediakan fungsi-fungsi khusus untuk mengakses data DS1307

jadi kita tinggal menggunakanya. Apalagi dengan fasilitas codewizard pemrograman RTC

menjadi mudah.

Gambar 2.9 CodevisionWizardAVR untuk RTC

Setelah kita klik ok maka akan tersedia template Code program sbb:

// DS1307 Real Time Clock initialization

// Square wave output on pin SQW/OUT: Off

// SQW/OUT pin state: 0

rtc_init(0,0,0);

//rtc_set_time(12,30,00);

//rtc_set_date(27,27,05,14);

(14)

2.4 WTV -020SD (Modul Audio)

Modul chip WTV-020SD membaca berkas audio/suara dalam format AD4 dengan

memainkan suara yang sudah direkam sebelumnya (menggunakan komputer) dan disimpan

pada media penyimpanan kartu mikro SD (file storage Micro-SD-Card) dengan sistem berkas

FAT (File Allocation Table file system).

Fitur dan Spesifikasi WTV-020-SD Audio Player Module

1. Mengurangi dan memainkan (decode & play) berkas audio Microsoft Wave Audio (*.WAV)

dengan sampling rate 6 kHz hingga 16 kHz. Pastikan penyandian dalam format PCM 4-bit /

8-bit, uncompressed.

2. Mengurai dan memainkan (decode & play) berkas audio dengan 4-bit ADPCM (*.AD4)

dengan sampling rate antara 6 kHz hingga 32 kHz, juga mendukung sampling rate 36 kHz.

3. Membaca berkas audio yang tersimpan kartu SD berkecepatan tinggi (High-Speed SD-Card)

berkapasitas hingga 2 GB via on-board SD-Card Reader (file system: FAT).

4. Dapat mengenali format dan sampling rate dari berkas audio yang tersimpan dan

menguraikannya sesuai meta data yang tertera secara otomatis

5. Dapat dikendalikan langsung oleh pemakai dengan menyambungkan tombol (moda manual)

ataupun secara terprogram lewat koneksi serial (sambungkan dengan pin digital I/O pada

mikrokontroler / Arduino board Anda; membutuhkan hanya 2 pin untuk koneksi: DI / Data

Input dan CLK / CLocK signal).

6. Memori internal untuk mengingat posisi terakhir pada berkas audio yang dimainkan

Modul ini dengan modus MP3 , modus kunci (kontrol 3 kelompok suara dengan

penyesuaian volume atau 5 kelompok suara ) , 2 -line modus serial dan modus lingkaran

putar (diaktifkan setelah power on , dengan fungsi memori dalam mode ini ) . Mode MP3 :

dengan bermain / stop , berikutnya, sebelumnya , vol + , vol - fungsi ; modus kunci ( 3

(15)

+ , dengan semua tombol mode memicu standarnya adalah tepi RETRIGGER ; modus kunci (

5 kelompok suara ) : salah satu pemicu utama satu kelompok suara.

1. Semua tombol yang tepi RETRIGGER

2. Semua tombol yang on / off (suara tidak siklus ketika selesai )

3. Semua kunci berada di / off ( siklus suara saat selesai , modus loop bermain : setelah

dinyalakan , suara akan bermain secara otomatis dengan fungsi memori , tidak perlu untuk

memicu I / O ( jika daya terputus saat bermain suara 2 , itu akan mulai dari suara 2 . atau

suara 3 ketika tenaga listrik dihidupkan lagi ).

Tiga hal ini dapat disesuaikan untuk fungsi tertentu, 2 -line modus serial: WTV020 -

SD dikendalikan oleh MCU mengirimkan data melalui CLK dan dI , yang bisa memainkan

suara-suara di alamat apapun . Voices, termasuk bisu , dapat dikombinasikan untuk bermain

dalam mode ini. Ketika mengubah suara dengan card reader SD dan PC , kartu SD harus

format FAT , sampling rate didukung dari 6kHz ke 32KHz dan 32KHz untuk format suara

ad4 , 6kHz ~ 16KHz untuk format suara WAV . Dukungan 1GB max kartu SD. atau SPI

Flash 64MB max.; format file dukungan 4 bit ADCPM; sampling rate dari 6kHz ke 36kHz

untuk format suara ad4; sampling rate dari 6kHz ke 16KHz untuk format suara WAV; 16 bit

DAC / PWM output audio; modus kunci, modus MP3, 2-line modus serial adalah opsional;

berkas pendukung copy ke SD card via PC; tegangan kerja: DC 2.7 ~ 3.5V; arus diam: 3uA.

Aplikasi Modul ini dapat digunakan dalam mobil (bug mobil, radar parkir, sistem

navigasi GPS), sistem cerdas rumah, bug perumahan, perangkat medis suara, alat rumah

tangga (memasak induksi, memasak nasi, microwave oven), pemain game, mesin belajar

(berbicara book), fasilitas lalu lintas cerdas (alat gerbang, tempat parkir), peralatan

komunikasi, kontrol industri dan mainan.

(16)

Vibrator merupakan motor kecil listrik (dinamo) yang mempunyai bandul tidak

seimbang. Disaat bandul tersebut berputar dengan cepat, maka akan menghasilkan getaran

lembut yang akan terasa oleh manusia.

2.5.1 Sifat Dasar Getaran

Getaran adalah gerakan bersosialisasi dan sistem mekanis serta kondisi-kondisi

dinamisnya. Gerakan ini dapat berupa gerakan beraturan dan berulang secara kontinyu atau

dapat juga berupa gerakan tidak beraturan atau acak. Umumnya getaran ditimbulkan akibat

adanya gaya yang juga bervariasi dengan waktu. Meskipun pengertian getaran selalu

dikaitkan dengan osilasi mekanis, pengertian yang sama juga terdapat pada bidang lain,

seperti gelombang elektromagnetik, akustik dan arus listrik bolak-balik. Kadang-kadang

suatu kondisi interaksi antara masalah yang berbeda terjadi, misalnya, getaran mekanis

menyebabkan osilasi listrik atau sebaliknya. Supaya getaran mekanis terjadi, dibutuhkan

minimal dua elemen pengumpul energi.

2.5.2 Sistem dan Gerakan Getaran

Supaya getaran mekanis terjadi, dibutuhkan minimal dua elemen pengumpul energi.

Yang pertama adalah massa yang menyimpan energi kinetik dan yang kedua adalah alat

elastik seperti pegas yang menyimpan energi potensial. Satu gerakan penuh dari gerak

berulang disebut satu siklus. Waktu yang dibutuhkan untuk satu siklus gerakan disebut

perioda. Jumlah gerakan berulang yang terjadi salah satu unit waktu disebut frekuensi. Sistem

getaran dapat juga mengalami hambatan atau resistansi oleh gesekan udara, peredaman

kejutan (shockabsorber) serta dari elemen disipasi lainnya. Resistensi ini umumnya dikenal

sebagai redaman. Sistem getaran yang mempunyai damping dikenal sebagai sistem teredam.

(17)

Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah getaran

listrik menjadi getaran suara. Buzzer terdiri dari kumparan yang terpasang pada diafragma

dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus sehingga menjadi elektromagnet, kumparan tadi

akan tertarik ke dalam atau keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena

kumparan dipasang pada diafragma maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan

diafragma secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan menghasilkan

suara. Buzzer biasa digunakan sebagai indikator bahwa proses telah selesai atau terjadi suatu

kesalahan pada sebuah alat (alarm). Simbol buzzer dan bentuk buzzer adalah sebagai berikut:

(a) (b)

Gambar 2.10 (a) Simbol buzzer, (b) Bentuk Buzzer

2.7 Bahasa Pemrograman C

Software atau perangkat lunak merupakan salah satu komponen utama dalam sistem

mikrokontroler. Kerja mikrokontroler bergantung dari software yang telah ditanam di dalam

memorinya. Software mikrokontroler berupa rangkaian instruksi yang deprogram sesuai

keinginan programmer.

2.7.1 Deskripsi Bahasa C

Bahasa C termasuk dalam bahasa tingkat tinggi yang instruksinya mudah untuk

dipahami. Bahasa ini banyak digunakan dalam pemrograman komputer untuk membuat

(18)

banyak aplikasi lainnya. Mikrokontroler bukan hanya punya bahasa assembler.

Mikrokontroler juga bisa diprogram menggunakan bahasa C karena saat ini telah banyak

mikrokontroler yang mempunyai compiler bahasa C. Compiler inilah yang menerjemahkan

bahasa C menjadi Object Code untuk didownload ke ROM mikrokontroler.

Beberapa keuntungan pengguna bahasa C dibandingkan bahasa assembler yaitu:

a. Lebih cepat dalam implementasi software karena operasi yang panjang dengan bahasa

assembler bisa ditulis lebih pendek dan lebih mudah dengan bahasa C.

b. Instruksi bahasa C tidak sebanyak assembler dan mudah diingat.

c. Kita tidak disibukkan dengan pengalokasian variabel ke register-register mikrokontroler.

d. Program yang sama bisa digunakan oleh banyak tipe mikrokontroler karena banyak vendor

yang membuat compiler C.

e. Alur program lebih mudah dipahami dan dimodifikasi bahkan oleh programmer lain.

f. Banyak orang yang mengembangkan software dengan bahasa C sehingga banyak referensi

program bila dibutuhkan.

g. Bahasa C bisa dikombinasikan dengan bahasa assembler bila dibutuhkan.

2.7.2 Syntax Dalam C

Perlu diingat bahwa syntax atau penulisan statement (pernyataan) dalam bahasa C

menganut case sensitive artinya mengenal perbedaan huruf besar dan huruf kecil (a  A)

kecuali dalam penulisan angka heksadesimal. Penulisan dalam bahasa C bisa dibagi menjadi

beberapa bagian yaitu:

a. Konstanta dan Variabel, e. Fungsi.

b. Komentar,

c. Ekspresi,

(19)

A. Konstanta dan Variabel

Konstanta adalah nilai yang tidak pernah berubah, sebaliknya variabel dapat

berubah-ubah nilainya saat program dieksekusi. Pada pernyataan berikut: Angka1 = 33. Angka1

adalah variabel sedangkan 33 adalah kostanta. Penulisan kostanta bisa dalam format desimal

(basis 10), biner (basis 2), heksadesimal (basis 16), ataupun oktal (basis 8). Penulisan angka

desimal seperti yang sudah biasa digunakan dalam pernyataan aritmetika yaitu langsung

menuliskan angkanya tanpa awalan. Format biner yang hanya mengenal angka 0 dan 1,

penulisannya pada beberapa compiler diawali dengan 0b, contoh: AngkaBiner = 0b01101001.

Dengan format desimal AngkaBiner bernilai 105.

Angka dalam format hexadesimal penulisannya diawali dengan 0x, bilangannya dari 0

sampai 15, yang mana untuk angka 10 sampai 15 diwakili dengan abjad A sampai F, contoh:

AngkaHexa = 0x1C. Dalam format desimal AngkaHexa diatas bernilai 28. Format oktal

penulisannya diawali dengan angka 0, bilangannya dari 0 sampai 7

AngkaOktal = 011

Dalam format desimal AngkaOktal di atas bernilai 9. Cara untuk mengubah format

angka dalam basis biner, oktal, desimal, dan heksadesimal dijabarkan lebih jauh dalam

lampiran A. Selain berupa angka, konstanta dapat ditulis dalam bentuk karakter yang

kemudian oleh compiler akan diubah menjadi angka sesuai nilainya dalam tabel ASCII.

Penulisan karakter sebagai konstanta diawali dan diakhiri dengan ‘ (aphostrop), contoh:

Huruf_Awal = ‘A’. Menurut tabel ASCII, huruf A mempunyai nilai desimal 65 (0x41), jadi

pernyataan diatas sama dengan Huruf_Awal = 65. Selain konstanta, variabel dapat juga diisi

dengan variabel yang lain, contoh: Angka_Pertama = 1

(20)

Variabel harus dideklarasikan dahulu sebelum kita gunakan. Deklarasi variabel meliputi

nama dan tipe variabel. Berdasar tipe variabelnya compiler kemudian dapat mengalokasikan

seberapa banyak memori yang diperlukan.

Tabel 2.1 Macam - Macam Tipe Data Dasar dalam C Tipe Data Range Nilai Alokasi Memori

unsigned char 0 .. 255 1 Byte

Long (signed long) 147483648 .. +2147483647 4 Byte

Float 3.402E+38 .. +3.402E+38 4 Byte

double* .797E+308 .. +1.797E+308 8 Byte

* pada beberapa compiler hanya mendukung sampai tipe float

Pendeklarasian variabel mempunyai format sebagai berikut:

tipe_data Nama_Variabel;

atau untuk variabel yang punya tipe data sama, dapat ditulis:

tipe_data Nama_Variabel1, Nama_Variabel2;

Nama_Variabel dapat kita tentukan sembarang asalkan tidak mengandung:

a. ‘ ‘ (spasi), ‘.’ (titik), ‘ (aphostrop), *, @, #, ?, dan lain sebagainya kecuali _(garis

bawah).

(21)

c. Operator – operator C.

d. Keyword bahasa C.

Jangan lupa menuliskan ‘;’ pada akhir deklarasi. Pilihlah nama variabel yang mencerminkan

kegunaan dari variabel tersebut sehingga mudah diingat fungsinya.

Dalam memilih tipe data kita harus perhatikan nilai maksimum dan minimum yang

mungkin disimpan dalam variabel tersebut. Jika melibatkan operasi aritmetika dengan

bilangan positif saja kita pilih tipe unsigned tetapi untuk menyimpan angka negatif kita pilih

tipe signed. Tipe data signed biasanya tidak disertakan saat deklarasi jadi cukup char atau int

saja. Jika variabel diisi angka yang lebih besar dari nilai maksimum tipe datanya maka

hitungan angka di atas nilai maksimum akan dilanjutkan dari 0 lagi. Contoh:

unsigned char Angka1 = 300;

unsigned int Angka2 = 65536;

Variabel Angka1 berisi 44 (300 – 256), sedang variabel Angka2 berisi 0 (65536 – 65536).

Tipe data yang mengenal bilangan negatif (char dan int) menggunakan MSB (Most

Significant Bit) sebagai tanda bilangan negatif. Tipe char terdiri atas 8 bit (bit 7 sampai bit 0) dengan bit ke 0 sebagai LSB, jika bit ke 7 bernilai 1 berarti bilangannya negative. Contoh:

Char bilangan_bulat = -1;

Jika bilangan_bulat ditulis dalam format biner nilainya adalah 0b11111111 atau 0xFF. Dalam

hal ini tentu saja format desimal lebih mudah untuk kita mengerti. Untuk mengubah angka

positif menjadi negatif dalam format biner langkah-langkahnya adalah:

1. Komplemenkan tiap bit dalam angka tersebut, missal untuk angka 1 (0b00000001)

komplemennya adalah 0b11111110.

2. Tambah hasil komplemen tersebut dengan 1. Untuk angka 1 diatas setelah ditambah 1 hasil

(22)

Jika kita salah memilih tipe signed atau unsigned maka hasil operasi aritmetikanya bisa jadi

salah arti. Contoh:

char input = -5;

unsigned char output;

output = input + 2;

Jika nilai output diuji apakah lebih besar atau kurang dari 0 maka jawabannya adalah output

lebih besar dari 0. Penyebabnya adalah karena output bertipe unsigned char sehingga -3

(0xFD) diartikan 253, Bit ke-7 tidak berfungsi sebagai tanda bilangan negatif. Sebuah

konstanta dapat juga dideklarasikan dengan nama tertentu. Deklarasi konstanta mirip

deklarasi variabel berikut inisialisasinya ditambah keyword const di depannya. Dalam

pemrograman nama konstanta digunakan untuk menggantikan nilai konstanta yang

sebenarnya. Keuntungan dari pendeklarasian sebuah konstanta adalah saat ada koreksi nilai

konstanta maka kita cukup memodifikasi di satu tempat yaitu deklarasinya saja.

B. Komentar

Komentar berfungsi untuk memberikan catatan dalam program kita. Apa yang ditulis

dalam komentar diabaikan oleh compiler. Dengan demikian, penambahan komentar tidak

menambah besarnya kode hasil kompilasi. Komentar juga tidak mempengaruhi alur program

yang telah dibuat. Penulisan komentar diawali ‘/*’ dan diakhiri ‘*/’. Komentar juga bisa

diawali dengan “//’, bedanya tanda ini hanya berlaku untuk satu baris saja dan tak perlu

ditutup dengan ‘//’ diakhiri komentar. ANSI C tidak memasukkan tanda ini sebagai standar

dimulainya komentar. Oleh karena itu, ada kemungkinan format ini tidak didukung oleh

(23)

C. Pernyataan dan Blok Pernyataan

Pernyataan dalam C adalah sebuah instruksi lengkap yang sudah siap dieksekusi

compiler untuk diubah menjadi bahasa mesin. Pernyataan dapat berupa deklarasi variabel,

ekspresi, pemanggilan fungsi, dan juga penggunaan operator lain yang semuanya diakhiri

dengan tanda ‘;’. Pernyataan paling pendek adalah sebuah pernyataan kosong yang cuma

terdiri atas ‘;’. Deklarasi sebuah variabel atau konstanta yang telah kita lihat sebelumnya

merupakan contoh sebuah pernyataan. Blok pernyataan adalah sekelompok pernyataan yang

diawali ‘{‘ dan diakhiri ‘}’. Blok pernyataan adalah digunakan untuk mengumpulkan

instruksi-instruksi yang merupakan satu kesatuan pernyataan.

2.7.3 Ekspresi

Ekspresi adalah kombinasi antara variabel, konstanta, dan operator untuk membentuk

sebuah operasi yang dikehendaki. Operator adalah suatu fungsi untuk melakukan operasi

tertentu dan melibatkan satu atau lebih operand. Operand sendiri adalah masukan (dapat

berupa variabel) atau (konstanta) yang diolah oleh operator. Berikut macam-macam operator

dalam C beserta contoh penulisannya.

Operator Aritmetika

Operator aritmetika berguna untuk mengerjakan fungsi-fungsi aritmetika dasar.

Macam operator aritmetika bisa dilihat dalam tabel 2.2.

Tabel 2.2 Operator Aritmetika

Operator Fungsi Contoh Penulisan

(24)

- Pengurangan dan Fungsi Op1 – Op2, -Op1

* Perkalian Op1 * Op2

/ Pembagian Op1 / Op2

% Modulus (sisa pembagian) Op1 % Op2

++ Inkrimen (penambahan 1 pada nilai

variabel)

IpVar++, ++OpVar

-- Dikrimen (pengurangan 1 pada nilai

variabel)

OpVar--, --OpVar

Catatan: Op1, Op2 adalah operand berupa konstanta atau variabel

OpVar adalah operand berupa variabel

Notasi operator aritmetika dalam bahasa C sama dengan notasi yang sudah umum kita

gunakan begitu pula fungsi dari operator-operator tersebut.

unsigned char Angka1;

unsigned char Angka2;

unsigned char Hasil_Bagi, Hasil_Sisa;

Angka1 = 9;

Angka2 = 5;

Hasil_Bagi = Angka1 / Angka2;

Hasil_Sisa = Angka1  Angka2;

Dari pernyataan diatas didapatkan Hasil_Bagi bernilai 1, Hasil_Sisa bernilai 4. Karena

Angka1, Angka2, dan Hasil_Bagi bertipe unsigned char maka hasil operasi pembagiannya berupa bilangan bulat positif, jika semua tipe datanya diganti dengan float maka Hasil_Bagi

akan bernilai 1.8 (dalam format float).

(25)

Unsigned char Hasil, Hasil2;

Hasil1 = ++AngkaAwal1;

Hasil2 = AngkaAwal2++;

Setelah eksekusi variabel Hasil1 bernilai 6 dan Hasil2 bernilai 5. Hal ini karena pernyataan

‘Hasil1 = ++AngkaAwal1;’ sama dengan: AngkaAwal1 = AngkaAwal1 + 1;

Hasil1 = AngkaAwal1;

Sedangkan ‘Hasil2 = AngkaAwal2++;’ sama dengan dua pernyataan berikut: Hasil2 = AngkaAwal2;

AngkaAwal2 = AngkaAwal1 + 1;

Peletakan operator ‘—‘ di depan atau di belakang variabel mempunyai urutan operasi yang

sama dengan ‘++’ kecuali ‘—‘ adalah fungsi pengurangan.

Operator Relasi

Operator relasi digunakan untuk mendapatkan hasil perbandingan dari dua nilai, hasil

keluarannya berupa nilai logika.

Tabel 2.3 Operator Relasi

Operator Fungsi Contoh Penulisan

== Persamaan Op1 == Op2

(26)

Output dari operator ini berupa nilai logika benar atau salah. Representasi angka

salah adalah 0 sedangkan benar adalah nilai selain 0 (lazimnya adalah angka 1). Jadi untuk

pernyataan berikut:

unsigned char Indikator1, Indikator2;

unsigned char Input1 = 3;

Indikator = (Input1 == 3);

Indikator2 = (Input1 > 5);

Nilai indikator1 setelah eksekusi adalah 1, sedangkan nilai Indikator2 adalah 0. Dalam

pemrograman C operator relasi umumnya digunakan dalam seleksi kondisi

Operator Manipulasi Bit

Operator manipulasi bit berguna untuk mengolah data dengan orientasi per bit dari

operand-nya.

Tabel 2.4 Operator Manipulasi Bit

Operator Fungsi Contoh Penulisan

| Fungsi OR bit Op1 | Op2

& Fungsi AND bit Op1 & Op2

~ Fungsi Komplemen bit ~Op1

^ Fungsi XOR bit Op1 ^ Op2

>> Geser bit ke kanan Op1 >> Op2

<< Geser bit ke kiri Op1 << Op2

Hasil dari fungsi logika untuk operasi manipulasi bit dapat dilihat dalam tabel kebenaran

(27)

Tabel 2.5 Operator Manipulasi Bit

Berikut contoh penulisan operator ini:

unsigned char Angka1, Angka2, Angka3;

unsigned char Isi5 << 1;

Bila hasil eksekusi dijabarkan dalam format biner:

Angka1 = 00000001b | 00000010b = 00000011b (3)

Angka2 = 00000101b & 00000010b = 00000000b (0)

Angka3 = 00000101b << 1 = 00001010b (10)

Operator Logika

Operator ini digunakan untuk operasi logika dengan memperlakukan nilai

operand-nya sebagai nilai logika.

Tabel 2.6 Operator Logika

Operator Fungsi Contoh penulisan

|| Fungsi Logika OR Op1 | Op2

&& Fungsi Logika AND Op1 && Op2

! Fungsi Logika Negasi/inverter !Op1

Op1 dan Op2 adalah operand berupa variabel, konstanta atau ekspresi relasi

(28)

Unsigned char LED1On, LED2On, LED3On;

Unsigned char saklar1 = 1, Saklar2 = 0;

LED1On = (Saklar1 == 1) && (Saklar2 == 1); /*LED1On = 0 */

LED2On = Saklar1 | | Saklar2; /* LED2On = 1 */

LED#On = !Saklar2; /* LED3On = 1 */

Setelah dieksekusi nilai LEDOn = 0 karena nilai (Saklar2 = 1) adalah 0 dan apapun kalau

di-and dengan 0 hasilnya juga 0, sebaliknya operasi or selalu menghasilkan nilai 1 bila inputnya

ada yang bernilai 1, seperti pada LED2On.

Operator Penugasan

Operator penugasan berfungsi untuk mengisi variabel di sebelah kiri operator dengan

nilai di sebelah kanan operator. Operator penugasan seperti telah kita lihat dlam

contoh-contoh sebelumnya menggunakan simbol ‘=’. Dalam C operator ini bisa dikombinasi dengan

operator aritmetika dan juga manipulasi bit untuk meringkas penulisan.

Tabel 2.7 Operator Penugasan

Operator Fungsi Contoh Penulisan

(29)

<<= Geser bit Op1 ke kiri sebanyak

Op2

Op1 <<= Op2

>>= Geser bit Op1 ke kanan

sebanyak Op2

Op1 >>= Op2

Op1 adalah operand berupa variabel, Op2 adalah operand berupa variabel atau konstanta.

Penggunaan beberapa operator dalam satu pernyataan secara bersamaan akan dikerjakan

Gambar

Gambar 2.1G1 Blok Diaggram Fungssional ATmmega8535
Gambar 2.3 Peta Memori Program
Gambar 2.4 EEPROM Data Memori
Gambar 2.5 Sensor Ultrasonik HC-SR04
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kajian filologis menekankan pada penyajian suntingan naskah yang bersih dari kesalahan atau yang mendekati asli, sedangkan kajian isi dalam penelitian ini adalah

ternak dalam cerita Damamak Sampbana juga dapat berbicara layaknya seorang manusia, Damia Sawa yaitu cerita yang menceritakan kisah hidup seorang perempuan bernama

Oleh karena itu, tidak heran apabila Nurcholis Madjid menyatakan Kota Madinah periode Nabi Muhammad SAW merupakan refleksi dari masyarakat madani atau civil society yang

16-20 Januari 2006 Konsep Resiko Konsep Resiko Ancaman Kelemahan Dampak Tipe Resiko Tipe Resiko Model Model Proses Proses Kuantitatif Kualitatif TSI TSI Klasifikasi

Hasil penelitian juga menunjukkan selain memiliki tujuan, WPA juga memiliki motivasi dalam diri untuk bergabung sebagai pendamping, WPA menyatakan bahwa

Untuk lebih memfokuskan penelitian ini peneliti membatasi masalah pada sub-sub rumusan masalah sebagai berikut : (1) Bagaimana perencanaan pembelajaran keterampilan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar 27 (67,5%) responden mempunyai sikap yang tidak baik tentang pengaturan makan pada penderita DM tipe 2.. Sikap

Teknik analisis data dalam penelitian ini analisis semiotika pada corpus penelitian pada Representasi Kenakalan Remaja Dalam Iklan Fruit Tea Versi ”Pulo Gadung” setelah