NH Korindo Sekuritas Indonesia
EXCL melanjutkan pertumbuhan signifikan dengan mencatatkan
pertumbuhan pendapatan data 61% y
-
y
menjadi Rp13 triliun. Laba bersih
2017 tercatat Rp375 miliar (
-
0,1% y
-
y), yang relatif stabil karena adanya
tax
benefit sebesar
Rp190 miliar terhadap laba bersih tahun 2016.
EBITDA margin pada 2017 tertekan menjadi 35,7% karena kenaikan biaya
interkoneksi sebesar 27,7% y
-
y menjadi Rp2,5 triliun di tengah upaya
penetrasi EXCL ke pasar luar Jawa
yang dikuasai oleh Telkomsel. Selain itu,
biaya
salaries & employee benefit
juga naik 12,8% y
-
y menjadi Rp1,3 triliun,
yang merupakan imbas
proses pengurangan karyawan sebagai
bagian dari
efisiensi. Jumlah karyawan pada 2017 turun 13% y
-
y menjadi 1.652
karyawan.
Seiring dengan semakin ketatnya kompetisi, diperkirakan bahwa biaya
sales
& marketing
akan meningkat signifikan pada 2018, terutama pada 1Q18
akibat pelaksanaan registrasi
SIM card
. Selain itu, ekspansi ke luar Jawa juga
akan meningkatkan biaya infrastruktur pada 2018.
Walaupun demikian, kami mengestimasi bahwa
EBITDA margin akan tetap
terjaga
di kisaran 36% karena penghematan biaya
employee & benefit,
dan
berkurangnya biaya interkoneksi yang disebabkan perkembangan positif
paket Super Ngobrol.
Melanjutkan Ekspansi Luar Jawa
50% dari total capex akan dialokasikan untuk ekspansi bisnis di luar Jawa.
Alokasi ini
lebih tinggi dari alokasi capex sebelumnya yang hanya 20%. Selain itu, 60% konstruksi BTS
akan dialokasikan ke luar Jawa karena target pembangunan sekitar 16.000 BTS pada
2018.
Kemana Arah Kompetisi?
Pada 2017, EXCL membukukan pertumbuhan yang tinggi. Hal ini didorong keunggulan EXCL
dalam hal
pricing
.
Data yield
pada 2017 tercatat Rp10/MB. Kami memperkirakan bahwa
pada 2018, EXCL akan membukukan pertumbuhan moderat di tengah masih
ketatnya
persaingan harga untuk memperebutkan pangsa pasar
.
Risiko juga akan muncul dari ketidakpastian atas
pengaruh peraturan registrasi SIM
. EXCL
baru meregistrasi 20 juta lebih pelanggan dari total 53,5 juta pelanggan. Walaupun
manajemen optimis dapat meregistrasi 53,5 juta pelanggannya hingga batas waktu pada
Februari. Jumlah pelanggan pasca registrasi akan menentukan arah pertumbuhan
pendapatan dan margin.
Target Harga Rp3.800
Target harga diperoleh dari estimasi
forward
EV/EBITDA sebesar 5,9x (rata
-
rata standar
deviasi satu tahun). Target harga ini mengimplikasikan EV/EBITDA 2018E sebesar 6,5x.
Saat ini, EXCL diperdagangkan pada EV/EBITDA 5,3x.
Source: Company, NHKS research
Source: Company, NHKS research
Source: Company, NHKS research
Traffic/User | 1Q15
-
4Q17
Operational Performance
Data Traffic & Data Yield | 1Q15
-
4Q17
3G/4G BTS | 1Q15
-
4Q17
Source: Company
Sekilas tentang EXCL
EXCL merupakan perusahaan telekomunikasi dengan lebih dari 17 tahun pengalaman di
industri telekomunikasi Indonesia. Layanannya meliputi data, suara, SMS, dan digital.
EXCL merupakan operator ketiga terbesar di Indonesia. Per Desember 2017, EXCL
memiliki jumlah pelanggan sebanyak 53,5 juta.
EXCL melakukan strategi dual
-
brand, yaitu XL dan Axis. Brand XL difokuskan untuk
pekerja sedangkan brand Axis difokuskan untuk generasi muda. Strategi tersebut mampu
mendukung pertumbuhan bisnis data EXCL di mana pada 2017,
data traffic
EXCL tercatat
1.250 PB (+148% y
-
y) dengan proporsi pendapatan data terhadap total pendapatan
mencapai 57%.
Industri Telekomunikasi Indonesia di ASEAN
Indonesia sebagai negara dengan penduduk terbesar di ASEAN menyimpan potensi besar
bagi industri telekomunikasi.
Tingkat penetrasi
smartphone
ketiga operator besar di
Indonesia juga masih tergolong rendah
(EXCL 72%; TLKM 51%; ISAT 47%). Meski potensi
pertumbuhan telekomunikasi di Indonesia yang besar,
valuasi operator di Indonesia
masih tergolong murah
(EV/EBITDA di kisaran 4,0x
-
6,9x) dibandingkan valuasi operator
di kawasan ASEAN.
Kami mengamati bahwa
pertumbuhan EBITDA perusahaan telekomunikasi di Singapura
dan Malaysia telah mencapai
pertumbuhan yang datar
di kisaran 0,8%
-
4,8% karena
tingkat penetrasi
smartphone
sudah di atas 70%. Sementara itu, Thailand mencatatkan
pertumbuhan dua digit, tetapi pertumbuhan tersebut disertai
risiko
leverage
yang tinggi
.
ASEAN Telecommunication Operators
Source: Bloomberg, NHKS research
Company
Market Cap
(USD mn)
Total Asset
(USD mn)
Growth
EBITDA
EBITDA
Margin
Equity
Debt/
ROE
EV/EBITDA
P/BV
Dividend
Yield
Multiple Valuation
Forward EV/EBITDA band
| Last 1 year
Dynamic Forward EV/EBITDA
band
| Last 1 year
Rating and target price
Date
Rating
Target Price
Last Price
Consensus
vs Last Price
vs Consensus
07/04/2017
Hold
3,080
3,310
3,592
-
6.9%
-
14.3%
09/29/2017
Buy
4,400
3,700
3,896
18.9%
12.9%
01/23/2018
Buy
4,400
3,220
4,011
36.6%
9.7%
02/14/2018
Buy
3,800
2,860
4,062
32.9%
-
6.5%
Closing and Target Price
Source: NHKS research
Analyst Coverage Rating
Source: Bloomberg
Source: NHKS research
Source: NHKS research
NH Korindo Sekuritas Indonesia (NHKS) stock ratings
1.
Period: End of year target price
2.
Rating system based on a stock’s absolute return from the date of publication
Buy
: Greater than +15%
Hold
:
-
15% to +15%
Sell
: Less than
-
15%
Summary of Financials
DISCLAIMER
This report and any electronic access hereto are restricted and intended only for the clients and related entity of PT NH Korindo Sekuritas Indonesia. This report is only for information and recipient use. It is not reproduced, copied, or made available for others. Under no circumstances is it considered as a selling offer or solicitation of securities buying. Any recommendation contained herein may not suitable for all investors. Although the information here is obtained from reliable sources, it accuracy and completeness cannot be guaranteed. PT NH Korindo Sekuritas Indonesia, its affiliated companies, respective employees, and agents disclaim any responsibility and liability for claims, proceedings, action, losses, expenses, damages, or costs filed against or suffered by any person as a result of acting pursuant to the contents hereof. Neither is PT NH Korindo Sekuritas Indonesia, its affiliated companies, employees, nor agents liable for errors, omissions, misstatements, negligence, inaccuracy arising herefrom.
In IDR bn 2016/12A 2017/12A 2018/12E 2019/12E EBITDA/As s ets 14.0% 14.7% 16.2% 17.8%